Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

D I NAS K E S E HATAN
UPT. KESMAS BLAHBATUH II
Jln. Wisma Gajah Mada No. 46 Blahbatuh telp. (0361) 942771

HASIL INDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT TERHADAP


PENYELENGGARAAN PROGRAM/KEGIATAN PUSKESMAS
PADA UPT. KESMAS BLAHBATUH II TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Melalui sistem kesehatan ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai lebih efektif, efisien dan

tepat sasarannya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan bergantung pada berbagai komponen

yaitu fasilitas maupun sumber daya manusia yang ada.

Pelayanan dikatakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan harapan masyarakat. Apabila masyarakat tidak puas terhadap suatu pelayanan yang

disediakan maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak berkualitas atau tidak efisien. Karena itu,

kualitas pelayanan sangat penting dan selalu fokus kepada kepuasan pelanggan.

Perbaikan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan suatu investasi sumber daya manusia

untuk mencapai masyarakat yang sejahtera. Untuk mendukung pencapaian pembangunan kesehatan

pemerintah telah menyediakan beberapa sarana/fasilitas kesehatan beserta tenaga kesehatanya. Salah

satu fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah Puskesmas. Mutu pelayanan

kesehatan perlu mendapatkan perhatian sehingga dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan

serta meningkatan fasilitas/sarana kesehatanya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat atau

sasaran program sebagai pengguna jasa layanan kesehatan.

Mutu pelayanan terkait dengan manajemen penyelenggaraan upaya kesehatan yang optimal.

Manajemen itu sendiri diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan

pertanggungjawaban.

Dalam penyusunan perencanaan kegiatan program, pada umumnya puskesmas mengadakan

pendataan untuk identifikasi awal terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program.
Pendataan tersebut dilakukan di awal tahun di bulan Januari. Selain itu, identifikasi kebutuhan dan

harapan masyarakat juga diperoleh dengan mengacu pada hasil capaian akhir program , hasil survey

kepuasan di lingkup puskesmas dan keluhan atau saran yang disampaikan baik langsung ataupun

tidak langsung terhadap pelayanan puskesmas. Setelah diperoleh hasil tersebut maka diperlukan

rencana selanjutnya terkait upaya atau solusi perbaikan terhadap item atau program yang dinilai

masih rendah.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program terhadap

penyelenggaraan pelayanan puskesmas pada tahun 2014?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program terhadap

penyelenggaraan pelayanan puskesmas tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan

puskesmas dari hasil pendataan tahun 2014.

b. Mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan

puskesmas dari hasil survey tahun 2014.

c. Menyusun rencana tindak lanjut terkait upaya atau solusi perbaikan terhadap item

pendataan yang dinilai masih rendah.

D. Manfaat

1. Bagi UPT. Kesmas Ubud I

a. Sebagai feedback/ umpan balik dari respon masyarakat dan dalam penyusunan rencana

tindak lanjut yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pasien.

b. Sebagai data dasar/ data acuan UPT. Kesmas Ubud I.

c. Sebagai acuan dalam menentukan perencanaan strategis sehingga kualitas pelayanan akan

semakin membaik di masa yang akan datang.


BAB II

METODELOGI

A. Jenis

Jenis pendataan yang diperoleh akan diuraikan secara deskriptif/ narasi

B. Lokasi dan Waktu

Proses identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program dilaksanakan

melalui pendataan yang dilakukan pada masing-masing banjar/ dusun di wilayah kerja Puskesmas

Ubud I, pengumpulan survey di lingkup Puskesmas Ubud I dan keluhan atau saran dari pertemuan

lintas sector atau forum-forum tertentu seperti SMD dan MMD

Pelaksanaan dilakukan pada bulan Januari dan awal Pebruari 2014.

C. Sasaran

Sasaran dalam identifikasi ini yaitu:

1. Data umum meliputi: jumlah anggota keluaga terbagi ke dalam kategori jenis kelamin
2. KIA KB meliputi: jumlah pus, wus, bayi, balita, bayi atau balita dengan penyakit atau
gangguan, bumil, ibu nifas, ibu bersalin, dan penggunaan kb
3. Gizi terkait bayi dan balita gizi kurang, buruk dan berlebih, penggunaan garam beryodium,
serta pemberian ASI Eksklusif.
4. Usila mencakup para pralansia dan lansia
5. P2P mencakup kasus penyakit yang paling banyak diderita atau masyarakat dengan penyakit
tertentu seperti kusta/malaria, diare, tb, hiv/ aids, dbd, dan pneumonia.
6. Kesling meliputi penggunaan jamban oleh penduduk, penggunaan air bersih, lingkungan
bebas jentik dan asap rokok.
7. Keluhan dan saran dari forum-forum tertentu serta dari media seperti kotak saran dan hasil
survey kepuasan.
D. Sumber Data

Sumber data berasal dari data hasil pendataan awal tahun, data kuesioner survei kepuasan pasien

yang dibagikan kepada para pasien yang datang untuk ke UPT. Kesmas Ubud dan data terkait

SMD/MMD.
E. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam identifikasi ini meliputi form pendataan, survei kepuasan

pasien berupa kuesioner (check list) untuk memperoleh data kepuasan pasien terhadap pelayanan

serta dokumen SMD/MMD


BAB III

HASIL, ANALISIS, DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Hasil dan Analisis

1. Pendataan

Dari hasil pendataan diperoleh prioritas masalah sebagai berikut:

a. Promkes dengan hasil cakupan meliputi:

1) Pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan kelompok oleh petugas di masyarakat

terutama terkait PHBS yaitu: sebagian kecil masyarakat ( %) merokok dalam rumah.

b. KIA

1) Pelayanan anak balita masih di bawah SPM yaitu 65,68%

2) Kunjungan ibu hamil 78,16%

3) Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani (72,53%)

4) Cakupan desa/kelurahan uci (80%)

c. P2P

1) Cakuppan penemuan kasus diare (1,51%)

2) Cakupan penemuan TB BTA+ (33,33%)

3) Cakupan penemuan pneumonia (31,78%)

4) Cakupan penemuan kasus DBD (6,35%)

5) Cakupan penemuan kasus AFP (0,51%)

d. Program Kesehatan Olahraga dengan cakupan 50%

2. Survey dan Keluhan/Saran

Survei kepuasan pasien ini dilaksanakan pada 2014. Kuesioner dibagikan kepada pasien

yang datang untuk mendapat pelayanan di UPT. Kesmas Ubud I. Hasil yang di dapat pada survei

kepuasan pasien sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil survei kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di UPT. Kesmas Ubud I.
Cukup Kurang
Pelayanan Puas
puas puas
Loket pendaftaran 82% 17% 1%
Poli Umum/ Tindakan/Gigi/KIA/Rawat Inap 74% 24% 2%
Keramahan petugas 77% 20% 3%
Cepat untuk mendapat pelayanan 69% 48% 3%
Keterampilan petugas 77% 21% 2%
Apotek 70% 29% 1%

Dari tabel di atas hasil survei kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan secara

keseluruhan di UPT. Kesmas Ubud I dapat dikatakan baik. Hal ini ditunjukkan dengan keseluruhan

sub indikatornya berada pada kondisi yang baik.

Keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan 77% responden

menyatakan bahwa petugas memiliki keterampilan dalam merawat pasien secara memuaskan,

dan 21% responden menyatakan cukup puas.

Keramahan petugas terhadap pasien adalah 77% responden menyatakan puas dan sisanya

20% responden menyatakan cukup puas terhadap keramahan petugas.

Kebersihan kamar mandi atau WC dari penilaian kuesioner menunjukkan 51% responden

menyatakan bahwa kurang puas terhadap kebersih kamar mandi atau WC.

Tabel 2. Hasil survei kepuasan pasien terhadap fasilitas kesehatan di UPT. Kesmas Ubud I.
Cukup Kurang
Fasilitas Puas
puas puas
Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu 60% 39% 1%
Alur pelayanan pasien 73% 26% 1%
Kebersihan dan kenyamanan ruang periksa 74% 25% 1%
Kebersihan kamar mandi dan WC 21% 28% 51%
Kelengapan peralatan 67% 33% 0%

Dari tabel di atas hasil survei kepuasan pasien terhadap fasilitas kesehatan tergolong baik,

rata-rata hanya 1% pasien menyatakan kurang puas terhadap fasilitas pelayanan yang ada di UPT.

Kesmas Ubud I dengan persentase 60% pasien puas terhadap kebersihan dan kenyamanan ruang

tunggu pasien, alur pelayanan pasien 73% pasien menyatakan puas, 74% pasien puas terhadap

kebersihan dan kenyamanan ruang periksa pasien, dan 67% pasien puas terhadap kelengapann

peralatan, sedangkan 51% pasien menyatakan kurang puas terhadap kebersihan kamar mandi dan

WC, perlu adanya peningkatan dalam menjaga kebrsihan di lingkungan sekitar UPT. Kesmas

Ubud I. Pencahayaan pada kamar mandi/WC perlu diperhatikan, keamanan dan kenyamanan

pasien, karena secara fisik bangunan perlu diperbaiki bukan hanya menjaga kebersihan saja.
B. Rencana Tindak Lanjut

N Prioritas penyebab Rencana tindak


Prioritas Masalah Evaluasi Ket.
o masalah (analisis) lanjut
1 PROMKES
Pemberdayaan - Kurangnya - Penyuluhan - Adanya
masyarakat melalui penyuluhan dalam atau peningkatan
penyuluhan kelompok kelompok oleh luar gedung pengetahuan
oleh petugas di nakes - Pembinaan ke tentang
masyarakat terutama - Ketrampilan posyandu pentingnya
terkait PHBS yaitu: nakes/kader kurang - Pembinaan melaksanakan
sebagian kecil - Desa tidak ada tokoh PHBS dalam
masyarakat ( %) dana untuk masyarakat lingkungan rumah
merokok dalam rumah melakukan - Pelatihan tangga sebagai
rakordes secara nakes unit terkecil yang
rutin - Pelatihan diikuti oleh
- Leaflet terkait kader kesadaran dan
kurang posyandu kemauan
- Perilaku - Pembinaan masyarakat
masyarakat tidak oleh mengubah
sehat coordinator perilaku menuju
- Pendataan PHBS.
PHBS secara - Adanya
rutin pelaksanaan
dilanjutkan pendataan rutin
PHBS oleh
petugas
2 KIA KB
- Pelayanan anak - Kurang koordinasi - Lanjutkan - Ada peningkatan
balita masih di lintas program pertemuan capaian program
bawah SPM yaitu - Penyuluhan rutin pelayanan anak
65,68% kesehatan balita mingguan balita dari tahun
- Kunjungan ibu hamil kurang puskesmas 2012 – 2013 dan
78,16% - Sebagian data - Pembinaan 2014
- Cakupan neonates diperoleh dari dari dinkes - Pertemuan rutin
dengan komplikasi kader ataupun dari mingguan
yang ditangani - Pemeriksaan balita coordinator puskesmas telah
(72,53%) di posyandu program dilaksanakan dan
- Cakupan kurang optimal - Koordinasi dalam setiap
desa/kelurahan uci - Keterbatasan terintegrasi kesempatan
(80%) sediaan sarana dengan koordinator
pemeriksaan dan program gizi program
penyuluhan - Koordinasi senantiasa
- Kunjungan balita penyuluhan memberi
ke posyandu atau dengan pengarahan
puskesmas kurang program kepada pelaksana
- Sasaran real ibu promkes program terkait.
hamil dan balita - Tingkatkan - Bidan desa atau
kecil kunjungan binwil dapat
rumah balita melakukan
yang tidak koordinasi dengan
dating ke pemegang
posyandu program promkes
- Pelatihan dalam pemberian
kader penyuluhan.
- Kerjasama - Adanya
dengan kader senantiasa
dalam koordinasi efektif
pendataan antara bides dan
- Melakukan kader dalam
pelayanan setiap informasi
pmeriksaan baru terkait
balita di sasaran KIA KB
posyandu sehingga
- Membantu diperoleh data
balita dalam yang cepat dan
mendapat tepat
pelayanan - Adanya
kesehatan. peningkatan
pelaksanaan
sweeping balita
yang tidak dating
ke posyandu.
- Adanya
komunikasi antara
bides/ binwil
dengan aparat
desa/banjar serta
kader dalam
perencanaan
penyediaan sarana
posyandu yang
tidak layak pakai
- Terlaksananya
kegiatan rutin
koordinasi dengan
dr. praktek
swasta, BPM,
klinik ataupun RS
swasta dalam
pelaporan ibu
hamil, melahirkan
ataupun sasaran
terkait

3 P2P
- Cakuppan penemuan - Kurangnya - Penyuluhan - Adanya
kasus diare (1,51%) sosialisasi nakes dalam atau peningkatan
- Cakupan penemuan kepada luar gedung pengetahuan
TB BTA+ (33,3%) masyarakat terkait tentang
- Cakupan penemuan tentang penyakit penyakit pentingnya
pneumonia (31,78%) terkait tersebut melaksanakan
- Cakupan penemuan - Koordinasi lintas - Penemuan PHBS dalam
kasus (%) sector kurang kasus melalui lingkungan rumah
- Cakupan penemuan - Ibu balita tidak MTBS tangga sebagai
kasus (%) dating ke - Kerjasama unit terkecil yang
posyandu dengan bides diikuti oleh
- Leaflet tentang untuk kesadaran dan
penyakit terkait mendapat kemauan
kurang informasi masyarakat
- Perilaku - Pelaksanaan mengubah
masyarakat yang kunjungan perilaku menuju
tidak bersih rumah jika PHBS.
diduga terkait - Adanya
penyakit pelaksanaan
tersebut. berkesinambunga
n terkait MTBS
baik di
puskesmas
maupun di
posyandu.
- Adanya
koordinasi aktif
dari aparat desa
untuk mengajak
petugas dalam
pelaksanaan PSN
secara rutin.
- Kunjungan rumah
ke rumah sasaran
terduga kasus
penyakit tertentu
dan dilakukan
oleh petugas
secara rutin
4 Program Kesehatan - Pemberdayaan - Tingkatkan - Adanya
Olahraga dengan masyarakat kesadaran peningkatan
cakupan 50% melalui pelatihan masyarakat kesadaran tentang
kader belum terutama kader pentingnya
optimal, namun yang lebih olahraga dan
kegiatan senam dekat dengan melaksanakan
lansia di beberapa masyarakat dalam kehidupan
desa masih tentang sehari-hari
dilaksanakan pentingnya - ada peningkatan
- Pemeriksaan olahraga dalam
kesehatan - Kunjungan ke pemeriksaan
jasmani pada atlet sekolah jasmani pada atlet
belum pernah sekolah terkait baik dari
dilakukan atau kegiatan masyarakat
dilaksanakan program ini ataupun institusi
secara khusus. lain.
5 SURVEI
- Kebersihan dan - Tenaga kebersihan - Pelaksanaan - Terlaksananya
kenyamanan ruang puskesmas kurang rutin kegiatan
tunggu - Pengadaan tempat pelaksanaan kebersihan baik
- Kebersihan Kamar sampah kurang kebersihan oleh oleh petugas
Mandi dan WC - Pengaturan ruang petugas per pelayanan dan
puskesmas kurang kapling petugas
- Perencanaan - Perencanaan kebersihan
renovasi kamar pengadaan alat puskesmas.
mandi dan kebersihan - Telah diajukannya
kebocoran atap - Perencanaan pengadaan alat
belum terealisasi kembali kebersihan ke
renovasi atap bagian logistic
bocor dan - Telah
ruangan direncanakanya
kembali renovasi
kamar mandi dan
perbaikan
terhadap atap
yang bocor serta
ruangan yang
dirasa rusak
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dari hasil pendataan baik SMD dan pendataan sasaran awal tahun 2014 diperoleh bahwa

kebutuhan masyarakat atau sasaran program meliputi program promkes terkait PHBS, program

KIA KB terkait pelayanan bayi balita, ibu hamil dan imunisasi, program P2P terkait masalah

penanganan kasus penyakit yang dapat menjadi KLB, program kesehatan olahraga dan kesling.

2. Dari hasil survey yang dievaluasi secara periodic menunjukkan bahwa fasilitas pelayanan yaitu

kebersihan kamar mandi atau WC masih menjadi keluhan utama dalam penunjang pelayanan

kesehatan sedangkan kepuasan terhadap kebersihan dan kenyaman ruang tunggu kini dinilai

memuaskan . Sedangkan, untuk pelayanan kesehatan semua komponen dinilai telah baik.

3. Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program dijadikan prioritas

masalah yang dianalisis seluruh factor kemungkinan penyebab masalah sehingga dapat disusun

suatu rencana tindak lanjut dan evaluasi yang diharapkan, serta dapat menjadi dasar penyusunan

rencana kegiatan masing-masing program.

B. Saran
Saran yang dapat diajukan dari hasil evaluasi ini yaitu:

1. Agar masing-masing koordinator program dan pelaksana dapat menyusun rencana kegiatan yang

senantiasa berfokus pada kebutuhan dan harapan masyarakat atau sasaran program.

2. Agar setiap petugas senantiasa menjalankan tugas dan fungsi masing-masing dengan penuh tanggung

jawab sehingga setiap target program dapat dicapai optimal.

3. Agar puskesmas senantiasa memberdayakan peran masyarakat dengan saling menjalankan komunikasi

dan koordinasi yang baik demi tercapainya tujuan bersama.

Anda mungkin juga menyukai