Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini dirasakan belum
memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang
disampaikan melalui media massa dan jejaring sosial. Demikian juga dalam pelayanan
kesehatan, keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan juga banyak dijumpai. Tentunya
keluhan tersebut, jika tidak ditangani memberikan dampak buruk bagi pemerintah. Lebih jauh
lagi adalah dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat.
Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan kesehatan adalah dengan
melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan mengukur tingkat
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Dengan telah selesainya pelaksanaan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang
dilaksanakan Puskesmas Keera di wilayah kerjanya pada Desember 2021, maka perlu disusun
laporan akhir hasil survei kepuasan masyarakat di Puskesmas Keera.

1.2 Tujuan
Survei ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna
layanan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Keera.

1.3 Sasaran
1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan kesehatan dalam menilai
kinerja pelayanan di Puskesmas Keera.
2. Mendorong semua pelaksana pelayanan di Puskesmas Keera untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
3. Mengukur kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
Puskesmas Keera.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup survei ini meliputi pelayanan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Keera di wilayah kerja Puskesmas Keera

1.5 Manfaat
1. Diketahui kelemahan dan kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas Keera
2. Diketahui kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan di Puskesmas Keera
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya tindak lanjut yang
perlu dilakukan atas hasil Survei Kepuasan Masyarakat
4. Diketahui Indeks Kepuasan Masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan
pelayanan di Puskesmas Keera
5. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja Puskesmas Keera

1.6 Dasar Hukum


1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112 );
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1423 );
1
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Publik;

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pelayanan Publik

Menurut Undang-undang nomer 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan


Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang
belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh ketidaksiapan untuk menanggapi
terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas serta dampak berbagai masalah
pembangunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan baru masyarakat Indonesia dihadapkan
pada harapan dan tantangan global yang dipicu oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan,
informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.
Kondisi dan perubahan cepat yang diikuti pergeseran nilai tersebut perlu disikapi secara
bijak melalui langkah kegiatan yang terus-menerus dan berkesinambungan dalam berbagai
aspek pembangunan untuk membangun kepercayaan masyarakat guna mewujudkan tujuan
pembangunan nasional. Untuk itu, diperlukan konsepsi sistem pelayanan publik yang
berisi nilai, persepsi, dan acuan perilaku yang mampu mewujudkan hak asasi manusia
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dapat diterapkan sehingga masyarakat memperoleh pelayanan sesuai dengan harapan dan cita-
cita tujuan nasional.
Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan publik dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang
berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
Penyelenggara pelayanan publik termasuk puskesmas berkewajiban menyusun dan
menetapkan standar pelayanan dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan
masyarakat, dan kondisi lingkungan. Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan
wajib mengikutsertakan masyarakat dan pihak terkait. (Undang-undang no 25 tahun 2009).

2.2. Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan


sebagaian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas mempunyai fungsi
sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perorangan tingkat pertama.
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah layanan yang bersifat publik (public goods) dengan
tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, antara lain meliputi promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan keluarga.
Sedangkan pelayanan kesehatan perorangan, yaitu pelayanan bersifat pribadi (private goods), dengan
tujuan utama penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan

3
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit berupa rawat jalan.
Mengingat beban kerja Puskesmas yang berat, pengelola kegiatan yang tidak memberikan
keleluasaan bagi Puskesmas untuk menetapkan program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat serta tuntutan Puskesmas untuk meningkatkan kinerjanya, sedangkan sistem
pembiayaan masih belum memberikan keleluasaan bagi Puskesmas untuk berupaya dalam peningkatan
pelayanan, maka dipandang perlu untuk mengelola Puskesmas secara entrepreneur bukan secara
birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan perubahan mendasar sehingga lebih
mandiri dan mampu berkembang menjadi lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas
Keera meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Pelayanan Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan Kesehatan Keluarga
(a) Keluarga Kesehatan Ibu dan Bayi Baru lahir
Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah
Pelayanan Kesehatan pada Calon Pengantin
(b) Pelayanan Keluarga Berencana
(c) Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(a) Survailans
(b) Imunisasi
(c) Pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
(d) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
2) Pengobatan Tradisional Komplementer terintegrasi
3) Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga
4) Pelaksana Pelayanan Program Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
5) Pelayanan Kesehatan Haji
6) Tim Reaksi Cepat (TRC)
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab
Puskesmas Keera meliputi:
a. Rawat jalan:
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum
2) Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
3) Pelayanan Pemeriksaan Usia Lanjut

4
4) Pelayanan Pemeriksaan Anak/ MTBS
5) Pelayanan Pemeriksaan Ibu dan Anak
6) Pelayanan Keluarga Berencana
7) Pelayanan Imunisasi Balita
8) Pelayanan Konseling Terpadu
9) Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
10) Pelayanan Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
11) Pelayanan Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan HIV
12) Pelayanan Pemeriksaan Penyakit Infeksi
13) Pelayanan Kefarmasian
14) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat 24 jam
Selain itu UPTD Puskesmas juga melaksanakan pelayanan rujukan rawat jalan dan pelayanan
rujukan Gawat darurat.
c. Pelayanan Persalinan 24 jam
Selain itu UPTD Puskesmas Keera juga melaksanakan pelayanan persalinan dan rujukan persalinan.

5
2.3. Survei Kepuasan Masyarakat
Penyelenggara pelayanan publik termasuk puskesmas wajib melakukan Survei
Kepuasan Masyarakat secara berkala minimal 1 (satu) kali setahun. Survei Kepuasan
Masyarakat yang dilakukan terhadap unit penyelenggaraan pelayanan publik menggunakan
indikator dan metodologi survei yang sudah ditentukan.( Permenpan 14 tahun 2017)
Dalam melaksanakan survei kepuasan masyarakat, dilakukan dengan memperhatikan
prinsip :
1. Transparan
Hasil survei kepuasan masyarakat harus dipublikasikan dan mudah diakses oleh seluruh
masyarakat.
2. Partisipatif
Dalam melaksanakan survei kepuasan masyarakat harus melibatkan peran serta
mayarakat dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan hasl survei yang sebenarnya.
3. Akuntabel
Hal-hal yang diatur dalam survei kepuasan masyarakat harus dapat dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan secara benar dan konsisten kepada pihak yang berkepetingan
berdasarkan kaidah umum yang berlaku.
4. Berkesinambungan
Survei kepuasan masyarakat harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk
mengetahui perkembangan peningkatan mutu pelayanan.
5. Keadilan
Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat harus menjangkau semua pengguna layanan
tanpa membedakan status ekonomi, budaya, agama. golongan dan lokasi geografis serta
perbedaan kapabilitas fisik dan mental.
6. Netralitas
Dalam melakukan survei kepuasan masyarakat, pelaksana survei tidak boleh mempunyai
kepentingan pribadi, golongan dan tidak berpihak.
Survei kepuasan masyarakat yang dilakukan menilai beberapa unsur pelayanan. Unsur
pelayanan meliputi :
1. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis pelayanan,
baik persyaratan teknis maupun administratif.
2. Sistem, mekanisme dan prosedur
Prosedur adalah tatacara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan, termasuk pengaduan.
3. Waktu penyelesaian
Waktu penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
4. Biaya / tarif
Biaya / tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam meperoleh
pelayanan dari penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan
penyelenggara dan masyarakat.
5. Produk spesifikai jenis pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan diterima
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini merupakan hasil
dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi pelaksana
Kompetensi pelaksana adalah kemempuan yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi
pengetahuan, keahlian, keterampilan dan pengalaman.

6
7. Perilaku pelaksana
Perilaku pelaksanan adalah sikap petugas dalam memberikan pelayanan.
8. Penanganan pengaduan, saran dan masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan adalah tatacara pelaksanaan penanganan
pengaduan dan tindaklanjut.
9. Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan. Prasaranan adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan untuk
benda bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak
(gedung).

7
BAB III
METODE SURVEI

3.1. Metode Survei


Pelaksanaan survei menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan pengukuran
menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan
dalam kuisioner dan yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei serta dapat
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
terhadap suatu jenis pelayanan. Pada Skala Likert responden diminta untuk menentukan
persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu pilihan yang tersedia.

3.2. Jenis dan Sumber Survei


Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer survei dengan
sumber data secara langsung kepada responden mengenai kepuasan masyarakat. Data sekunder
berupa data profil Puskesmas Keera.

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara atau menanyakan unsur-unsur
pelayanan kepada masyarakat. Dan kemudian dituangkan dalam kuisioner.

3.4. Metode Penarikan Sampel


Teknik penarikan sampel / pemilihan responden secara acak terstruktur, di unit pelayanan
di Puskesmas Keera dibagi rata dan sisa dari pembagian dipilih responden di desa wilker
Puskesmas Keera

3.5. Populasi dan Sampel


Besaran populasi diambil dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Keera.
Sedangkan jumlah sampel diambil dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan
yaitu sebesar 44 sampel.

3.6. Waktu dan Lokasi Survei


Waktu pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 6-9 Desember 2021, yang
di dalam gedung Puskesmas dilaksanakan saat pengunjung menunggu antrian pelayanan di
ruang tunggu unit layanan.
Lokasi pengumpulan data adalah di ruang tunggu unit pelayanan Puskesmas Keera

3.7. Langkah Pelaksanaan Survei


1. Persiapan Survei
a. Penetapan pelaksana
Pelaksana survei adalah tim survei dan keluhan pelanggan yang ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Puskesmas Keera
b. Penyiapan bahan survei
1) Kuisioner
Survei Kepuasan Masyarakat menggunakan kuisioner sebagai alat bantu pengumpulan
data kepuasan masyarakat penerima pelayanan. Penyusunan kuisioner sesuai dengan
pedoman , dan terlampir pada Lampiran 1 laporan ini.

8
2) Bagian kuisioner
a) Bagian pertama
Bagian pertama berisi judul kuisioner, Puskesmas Keera dan tahun pelaksanaan survei.
b) Bagian kedua
Bagian kedua berisi waktu pelaksanaan survei (tanggal survei) dan identitas responden,
yaitu : jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan alamat (dalam wilayah atau luar
wilayah)
c) Bagian ketiga
Bagian ketiga berisi daftar pertanyaan yang terstruktur dimana pertanyaan dengan
jawaban pilihan berganda.
3) Bentuk jawaban
Desain bentuk jawaban dalam setiap pertanyaan unsur pelayanan dalam kuisioner, berupa
jawaban pertanyaan pilihan berganda. Bentuk pilihan jawaban pertanyaan kuisioner
bersifat kualitatif untuk mencerminkan tingkat kualitas pelayanan. Tingkat kualitas
pelayanan dimulai dari sangat baik / puas sampai dengan tidak baik / tidak puas.
Pembagian jawaban dibagi dalam 4(empat) kategori, yaitu :
a. tidak baik, diberi nilai persepsi 1;
b. kurang baik, diberi nilai persepsi 2;
c. baik, diberi nilai persepsi 3;
d. sangat baik, diberi nilai persepsi 4.
2. Penetapan Jumlah Responden, Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data
a. Penetapan Jumlah Responden
Teknik penarikan sampel / pemilihan responden secara acak terstruktur, dimana di setiap
desa wilayah kerja Puskesmas Keera dibagi rata
Besaran populasi diambil dari jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Keera.
Sedangkan jumlah sampel diambil dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and
Morgan . Lampiran 2.
b. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data
c. Lokasi pengumpulan data adalah di ruang tunggu unit pelayanan Puskesmas Keera
d. Waktu pelaksanaan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 6-9 Desember 2021, yang
di dalam gedung Puskesmas dilaksanakan saat pengunjung menunggu antrian pelayanan
di ruang tunggu unit layanan.
3. Pelaksanaan Pengumpulan Data
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara atau menanyakan unsur-unsur
pelayanan kepada masyarakat.
b. Pengisian Kuisioner
Pengisian kuisioner dilakukan oleh petugas pengumpul data setelah melakukan
wawancara atau menanyakan kepada responden.

4. Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan diolah secara manual dengan Microsoft Office Excel. Dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Data yang sudah terkumpul, direkap dalam bentuk tabel excel.

9
b. Masing-masing unsur pelayanan / pertanyaan dijumlahkan.
c. Masing-masing unsur pelayanan / pertanyaan dirata-rata.
Nilai rata-rata per unsur didapat dari jumlah seluruh nilai unsur dibagi jumlah responden
yang mengisi kuisioner.
Rumus nilai rata-rata perunsur =  total nilai per unsur
 responden yang mengisi
d. Menentukan nilai rata-rata tertimbang per unsur.
Nilai rata-rata tertimbang didapat dari nilai rata-rata perunsur dikalikan nilai bobot rata-
rata tertimbang, yaitu 0,11 (apabila 9 unsur).
Nilai rata-rata tertimbang dengan rumus
= Nilai rata-rata per unsur x 0,11
e. Menentukan nilai IKM per unsur
Nilai IKM per unsur didapat dari nilai rata-rata per unsur dikali 25 sebagai nilai
konversi dari nilai dasar.
f. Menentukan nilai SKM
Nilai SKM didapat dari jumlah total nilai rata-rata tertimbang per unsur.
g. Menentukan nilai IKM
Nilai IKM didapat dari nilai SKM dikali 25 sebagai nilai konversi dari nilai dasar.
h. Menentukan nilai persepsi mutu pelayanan
Persepsi mutu pelayanan didapat dari tabel dibawah ini :
Tabel 3.1. Nilai persepsi mutu
NILAI NILAI NILAI INTERVAL MUTU NILAI
PERSEPSI INTERVAL (N) KONVERSI (NIK) PELAYANAN (X) KINERJA (Y)
1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak baik

2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang baik

3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik

4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat baik

5. Pelaporan Hasil
Laporan hasil meliputi indeks, analisis dan rencana perbaikan.

10
BAB IV
HASIL SURVEI

4.1. Profil Wilayah Kerja Puskesmas Keera

4.1.1. Wilayah Kerja, Geografi dan Demografi

Puskesmas Keera Terletak dikelurahan Ballere, Kecematan Keera Kabupaten Wajo

Propemsi Sulawesi Selatan , berada +60 Km dari kota Sengkang dengan Batas-batas

wilayah :

 Sebelah Utara : Kecamatan Pitumpanua

 Sebelah Barat : Kecamatan Sidrap

 Sebelah Selatan : Kecamatan Sajoanging

 Sebelah Timur : Teluk Bone, Kabupaten Bone

Luas Wilayah = 368,36 Km 2 dengan keadaan daerah 90% daratan tinggi, yang

Mempunyai 1 unit Puskesmas yang meliputi wilayah kerja terdiri dari 1 Kelurahan

dan 9 Desa.

Peta wilayah kerja Puskesmas Keera ditunjukkan gambar berikut:

Gambar 4.1 Peta Wilayah kerja Puskesmas Keera U

11
Data Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Keera Tahun 2021 tercabtum pada tabel 4.1.1
Jumlah
NO DESA Laki Perempuan Jumlah

1 Lalliseng 1.652 1.780 3.432

2 Pattirolokka 1.025 979 2004

3 Inrello 1.462 1.531 2.993

4 Ciromani 589 619 1.208

5 Ballere 1.440 1.509 2.949

6 Keera 730 758 1.488

7 Paojepe 1.153 1.118 2.271

8 Labawang 485 531 1.016

9 Awota 1.529 1.503 3.032

10 Awo 1.686 1.489 3.175

Jumlah 11.751 11.817 23.568


Tabel 4.1.1. Data Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Keera Tahun 2021 Sumber:Puskesmas Keera, 2021

12
Data wilayah dan fasilitas kesehatan wilayah kerja Puskesmas Keera disajikan pada tabel 4.1.2 berikut:

Jumlah Jumlah Sekolah Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Luas Jarak ke Waktu

dr/Bidan
Polindes

Perawat
Perawat

Apotik/
Swasta

Battra
Klinik
No. Desa wilayah Pusk tempuh ke

Pustu
TK/ SMP/ SMA/ Pon-
(km2) (km) Pusk RW/RT Rumah KK SD/MI

/
RA MTs MA tren

1 Lalliseng 4,517.0 10 20 menit 12 / 65 1.793 358 3/- 3/- 1/- 1/- - - 1 0/2 0/0 - -/-
2 Pattirolokka 4,514.0 17 15 menit 6 / 34 1.087 778 1/- 2/- 1/- -/- - - 1 0/1 0/0 - -/-
3 Inrello 6,250.0 2 2 menit 11 / 38 1.227 587 1/- 3/- -/1 -/1 - - 1 0/1 0/0 - -/-
4 Keera 2,325.0 1 5 menit 8 / 32 1.357 552 1/- 1/- -/- -/- - - 1 0/1 0/0 - -/-
5 Ballere 3,104.0 0 1 menit 4 / 24 901 614 1/1 4/- 1/- 1/- - - 0 0/1 0/0 - 3/-
6 Ciromani 3,023.0 3 5 menit 7 / 25 902 247 -/1 1/- -/- -/- - - 1 0/1 0/0 - -/-
7. Labawang 1.205.0 4 7 menit 8/ 23 1.326 225 1/1 2/- -/- -/- - 1 1 0/1 1/0 - -/-
8. Paojepe 4,166.0 5 10 menit 431 1/2 2/- -/- -/- - - 0 0/1 0/0 - -/-
9. Awota 3,715.0 17 20 menit 731 2/2 2/- 1/- -/- - 1 0 0/1 1/0 - -/-
10. Awo 4,025.0 25 45 menit 901 -/1 3/- 1/- -/- - - 1 0/1 0/0 - -/-
Jumlah 36,846.0 56 / 241 8.593 5,424 10/8 23/0 5/1 2/1 0 2 7 4/13 4/1 0 3/-
Tabel 4.1.2. Data Wilayah Kerja Puskesmas Keera tahun 2019. Sumber: Puskesmas Keera, 2019
Dari tabel diatas terlihat bahwa desa yang paling luas wilayahnya adalah Desa Inrello, yang terjauh Desa Awo yang otomatis waktu tempuh
ke puskesmas paling lama ( 45 menit). Sedangkan dengan jumlah KK dan rumah terbanyak adalah Desa Awo.

13
4.1.2. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas Keera tercantum pada tabel 4.1.3.
KEGIATAN FASILITAS PELAYANAN JENIS PELAYANAN
DALAM GEDUNG Poli Umum - Pemeriksaan umum di jam kerja
- Konsultasi antar klinik
- Pemeriksaan Kesehatan Pelajar
- Pemeriksaan kesehatan umum
- Pemeriksaan Haji tahap I dan II
- Surat keterangan Visum et Repertum (luar)
- Rujukan
Pelayanan KIA-KB-Imunisasi - Pemeriksaan dan pengobatan balita
- Pemeriksaan dan pengobatan ibu hamil (ANC Terpadu)
- Pemeriksaan calon pengantin (perorang)
- Pelayanan KB Suntik 1 bulan dan 3 bulan
- Pemasangan dan pelepasan Implan
- Pemasangan dan pelepasan IUD
- Pelayanan KB kondom
- Pelayanan Imunisasi
- Rujukan
Poli Gigi - Pemeriksaan dan pengobatan gigi
- Konsultasi Gigi
- Rujukan
Unit Gawat Darurat (UGD) - Pemeriksaan umum/karcis harian
- Pelayanankegawat daruratan
- Tindakan bedah minor
- Melayani rujukan
Laboratorium - Pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik, Parasitologi dan cairan
tubuh, Imunologi Serologi dan Mikrobiologi.
- Koordinasi lintas program
- Rujukan

14
KEGIATAN FASILITAS PELAYANAN JENIS PELAYANAN

Kamar Bersalin - Melayani rujukan dari Poli KIA/KB


- Melayani Persalinan.
- Rujukan
Klinik Sanitasi - Konsultasi
- Pemeriksaan sampel air, sampel makanan
- Penyuluhan
Klinik Gizi - Pengukuran status gizi
- Konsultasi gizi dan diet
- Pemberian makanan tambahan
- Intervensi Gizi Buruk

Pelayanan Obat - Memberikan obat sesuai resep


- Konseling Penggunaan Obat
-

LUAR GEDUNG - Promosi Kesehatan - Penyuluhan kesehatan dalam dan luar gedung, PHBS, Desa Siaga.
- Kesehatan Lingkungan - Penyehatan lingkungan, penyehatan Sumber Air Bersih, penyehatan
TPM, penyehatan TTU.
- Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga - Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita, Pembinaan kader posyandu,
Berencana termasuk Usaha Kesehatan Pendampingan Ibu Hamil oleh kader kesehatan, Nenek Asuh,
Sekolah dan Kesehatan Reproduksi Pemantauan Tumbang Anak Balita dan Pra Sekolah, Deteksi dini
Remaja kanker serviks, PPIA (Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak),
Skrining kesehatan siswa baru, pembinaan guru UKS, pembinaan
kader UKS, penyuluhan kesehatan remaja.
- TPG, Pemantauan status gizi balita di posyandu, KP-ASI, Pelacakan
- Gizi Masyarakat gizi buruk/kurang, Kader motivator ASI, Outlet TTD mandiri,
Penyuluhan gizi di sekolah.
- TBC, Kusta, Diare, HIV.

15
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular

16
KEGIATAN FASILITAS PELAYANAN JENIS PELAYANAN
- Kesehatan Jiwa dan Napza - Penyuluhan kesehatan jiwa dan napza, pembentukan kader kesehatan
jiwa, kunjungan rumah ODGJ, pendampingan ketergantungan napza.
- Perkesmas (Perawatan Kesehatan - Kunjungan rumah/askep keluarga rawan.
Masyarakat) - Kelas calon pengantin (catin) di KUA Kecamatan Tembelang.
- Program Kreatif “SUP SEHAT” - Sikat gigi masal dan CTPS di SD/MI.
- Program Inovasi “MASKER PELITA”
- Puskesmas Pembantu (Pustu)
- Puskesmas Keliling
- Polindes
- Posyandu balita
- Posyandu lansia

Kunjungan rumah :
- PenderitaTBC
- Penderita Kusta
- Penderita Gangguan Jiwa dan Napza
- Balita Gizi Buruk atau Gizi Kurang

Tabel 4.1.3. Jenis Pelayanan di Puskesmas Keera tahun 2021 Sumber: Puskesmas Keera, 2021

17
4.1.3. Ketenagaan

Data ketenagaan di Puskesmas Keera terlihat pada tabel 4.1.4 berikut ini :
Yang ada Keku- Status
No. Jenis Ketenagaan Ket
sekarang rangan Kepegawaian
I. Puskesmas Induk
1. Dokter 2 - 1 PNS, 1 Kontrak
Pemda
2. Dokter gigi 1 - PNS
3. SKM 5 1 1 PNS, 3 Kongtrak,Sukwan 1
4. S1 Perawat 13 - 6 PNS, 3 kontrak 3
sukwan
5. D III Perawat 7 - 1 PNS, 1 kontrak, 5
Sukwan
6. SPK 1 - PNS
7. D IV Kebidanan 4 - 2 PNS, 2 sukwan
8. D III Kebidanan 19 - 0 PNS, 19 Sukwan
9. D III Gizi 1 1 PNS
10. D III Perawat Gigi 1 - 1 Sukwan
11. Sanitarian 1 - 1 Honorer
12. Analis Kesehatan 2 - 1 PNS,1 Sukwan
13. D III Farmasi 1 - 1 Sukwan
14. S1 Farmasi 1 - 1 PNS
15. Apoteker 1 - 1 PNS

II. Puskesmas Pembantu


1. D III Perawat 1 - 1 PNS,
2. D III Kebidanan 7 - 4 PNS, 3 Sukwan
D IV Kebidanan 2 1 PNS, 1 Sukwan
III. Polindes
1. D III Bidan 5 - 2 PTT, 3 Sukwan

IV. Tenaga Penunjang


1. Administrasi 2 3 0 PNS, 1 Honorer, 1
Sukwan
2. Sopir 3 - 3 kontrak
3. Cleaning Service 1 - Sukwan

Tabel 4.1.4. Data Ketenagaan di Puskesmas Keera tahun 2021. Sumber: Puskesmas
Keera, 2021.

Puskesmas Keera memiliki tenaga dokter fungsional 2 (dua) orang yang mana secara
bergantian melayani pasien di poli umum maupun UGD dan Kamar Bersalin.
Untuk tenaga bidan saat ini masih perlu tambahan karena tenaga bidan masih ada
yang rangkap tugas sebagai bidan di desa dan tenaga Kamar Bersalin. Demikian pula dengan
perawat dimana perawat UGD merangkap tugas.
Tenaga administrasi yang dimiliki Puskesmas Keera masih sangat terbatas dengan
kualifikasi pendidikan S1 Administrasi Negara sebanyak 1 orang dan Sarjana Kesehatan
Masyarakat (AKK) 1 (satu) orang sebagai Kepala Tata Usaha yang merangkap sebagai
koordinator kepegawaian d a n p e n g e l o l a p r o g r a m HI V A I D S d a n Ke c a c i n g a n .

18
Demikian pula tenaga bendahara yang di rangkap tugas oleh tenaga fungsional (perawat,
bidan dan surveilans).

4.1.4. Obat dan Bahan Habis Pakai

Secara keseluruhan jenis obat dan BHP yang tersedia di Puskesmas Keera sebagian
besar sudah ada, akan tetapi ada beberapa item obat dan BHP yang sudah tidak diproduksi
tetap masuk didalam indikator kecukupan obat di puskesmas.

4.1.5. Peralatan, Sarana dan Prasarana

Peralatan kesehatan yang ada di Puskesmas Keera masih kurang bila dibandingkan
dengan standar peralatan minimal yang harus dipenuhi dalam Permenkes 34 tahun 2019, dan
akan diusulkan dalam rencana usulan kegiatan secara berkelanjutan.
Data sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Keera terlihat di tabel 4.1.5.
Kondisi
No Jenis Sarana / Prasarana Jumlah
RR RS RB
I. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 2 1 1
2. Puskesmas Keliling 1 1
3. Polindes 1 1
4. Rumah dinas dokter 1 1
5. Rumah dinas perawat 1 1
6. Rumah dinas bidan 1 1
7. Oto dottoro 1
8. Sepeda motor
II. Sarana penunjang
1. Almari Besi
2. Rak besi 2
3. Filling Besi 0
4. Lemari Kaca 5
5. Papan Nama Instansi 1 1
6. Lemari Kayu 2
7. Kursi Kayu 0
8. Tempat Tidur Besi 4
9. Meja Tulis 7 3 4
10. Kursi Putar 3
11. Kursi Biasa 20
12. Bangku Tunggu 4
13. Kursi rapat 20
14. Lemari Es 5 2 1
15. AC Split 6 2
16. Kipas Angin 9
17. Kompor Gas 1
18. Tabung Gas 1
19. Televisi 2
20. Cassete Recorder 0
21. PC Unit 2 2
22. Laptop 5

19
Kondisi
No Jenis Sarana / Prasarana Jumlah
RR RS RB
23. Printer 8 3
24. Genset 0
25. Peralatan Jaringan Lainnya 0
26. Mesin Fogging 0
Keterangan:
RR : Rusak Ringan; RS : Rusak Sedang; RB: Rusak Berat.
Tabel 4.1.5. Data Sarana dan Prasarana Kesehatan di Puskesmas Keera
Tahun 2021. Sumber: Puskesmas Keera, 2021

Sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas Keera dirasa masih kurang dalam
menunjang pelayanan serta telah mengajukan tambahan maupun perbaikan sarana prasarana.

4.2. Karakteristik Responden


Jumlah responden yang diambil dalam survei ini berjumlah 44 responden dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak.
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.2.1.
No Jenis kelamin Frekuensi Persentase
1 Tidak diketahui 0 0
2 Laki-laki 19 38.00
3 Perempuan 25 50.00
TOTAL 44 100

Tabel 4.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Grafik 4.2.1. Gambaran Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Responden survei ini lebih banyak perempuan, yaitu sebanyak 25 responden
(50,00%). Responden laki-laki sebanyak 19 responden (38.00%).

20
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Distribusi responden berdasarkan usia tampak pada tabel 4.2.2.
No Usia Frekuensi Persentase
1 Tidak diketahui 0 0
2 < 20 tahun 2 4.00
3 20 - 40 tahun 13 26.00
4 > 40 tahun 29 50.00
TOTAL 44 100

Tabel 2.4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Grafik 4.2.2. Gambaran Distribusi Responden berdasarkan Usia


Berdasarkan tabel dan grafik 4.2.2 disimpulkan bahwa sebagian besar responden
berusia antara 20-40 tahun, yaitu sebanyak 13 responden (26.00%). Responden yang berusia
lebih dari 40 tahun sejumlah 29 responden (58,00%), responden yang berusia kurang dari 20
tahun sejumlah 2 responden (4%).

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan


Karateristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.2.3.
No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 Tdk diketahui 0 0
2 Tak sekolah 0 0
3 SD 33 66.00
4 SMP 2 4.00
5 SMA 5 10.00
6 Diploma 0 0
7 S1 keatas 4 8.00
TOTAL 44 100
Tabel 4.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

21
Grafik 4.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

22
Responden terbanyak yaitu sejumlah 33 responden (66,00%) berpendidikan SD,
sedangkan yang berpendidikan SMP sejumlah 2 responden (4,00%). Responden lain yang
berpendidikan SMA sejumlah 5 responden (10,00%), sejumlah 4 responden (8,00%)
berpendidikan S1 keatas, Dan 0 responden (0%) berpendidikan Diploma.

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan


Berdasarkan pekerjaaan responden, karakteristik responden dapat dilihat pada tabel
4.2.4.
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Tdk diketahui 0 0
2 PNS 2 4,00
3 TNI / POLRI 0 0
4 Petani 13 26.00
5 Swasta 2 4.00
6 Wiraswasta 0 0
7 Lainnya 27 54.00
TOTAL 44 100

Tabel 4.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Grafik 4.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

23
Karakteristik responden berdasarkan jumlah pekerjaan adalah yang bekerja sebagai
petani yaitu sejumlah 13 responden (26,00%). Responden yang bekerja sebagai PNS
sejumlah 2 responden (4,00%), yang bekerja dibidang wiraswasta 0 responden (0%), yang
bekerja dibidang swasta sejumlah 2 responden (4,00%). Tidak ada responden yang bekerja
sebagai anggota TNI / POLRI maupun pensiunannya. Sejumlah 27 responden (54,00%) bekerja
dibidang lain; misalnya sebagai ibu rumah tangga, buruh tani, pedagang keliling, dll.

4.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Alamat

Distribusi responden berdasarkan alamat tempat tinggalnya dapat dilihat pada tabel
4.2.5.
No Alamat Frekuensi Persentase (%)
1 Tdk diketahui 0 0
2 Dalam wilayah 44 88.00
3 Luar wilayah 0 0
TOTAL 44 100

Tabel 4.2.5. Distribusi Responden Berdasarkan Alamat

Grafik 4.2.5. Distribusi Responden Berdasarkan Alamat


Alamat responden dibagi menjadi di dalam wilayah dan di luar wilayah kerja
Puskesmas Tembelang. Semua responden yaitu sejumlah 44 responden (88,00%) berada
dalam wilayah sedangkan berada di luar wilayah kerja Puskesmas Keera 0 responden (0%).

4.3. Distribusi Data berdasarkan Unsur Pelayanan


Survei Kepuasan Masyarakat Puskesmas Keera tahun 2021 dilaksanakan dengan
dasar Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan
24
Publik. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sejumlah 9
indikator unsur pelayanan; yaitu
1. kesesuaian persyaratan pelayanan,
2. kemudahan prosedur pelayanan,
3. kecepatan pelayanan,
4. kewajaran tarif pelayanan,
5. kesesuaian pelayanan dengan daftar,
6. kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan,
7. kesopanan petugas dalam pelayanan,
8. kualitas sarana dan prasarana pelayanan
9. kejelasan penanganan pengaduan.

25
BAB V
ANALISIS DATA

5.1. Analisa Unsur Pelayanan


Nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) dari tiap unsur pelayanan dapat
dilihat pada tabel 5.1.1
No Unsur Pelayanan Nilai IKM Interpretasi IKM
(%)
Kesesuaian persyaratan untuk
1 83 BAIK
mendapatkan pelayanan
Kemudahan prosedur untuk
2 78 BAIK
mendapatkan pelayanan
Kecepatan petugas dalam
3 77 BAIK
memberikan pelayanan
Kewajaran biaya / tarif dalam
4 99 SANGAT BAIK
mendapatkan pelayanan
Kesesuaian pelayanan yang
5 dicantumkan pada daftar 79 BAIK
dengan pelayanan yang
dilaksanakan
Kemampuan petugas dalam
6 80 BAIK
memberikan pelayanan
Kesopanan dan keramahan
7 petugas dalam memberikan 79 BAIK
Pelayanan
Kualitas sarana dan prasarana
8 75 KURANG BAIK
dalam pelayanan
Kejelasan penanganan
9 96 SANGAT BAIK
pengaduan pengguna pelayanan
Tabel 5.1.1 Nilai IKM Tiap Unsur Pelayanan
Dari 9 unsur pelayanan yang diajukan kepada responden, pada 2 unsur pelayanan
mendapat nilai IKM dengan interpretasi “SANGAT BAIK”, terdapat 6 unsur pelayanan
mendapat nilai IKM dengan interpretasi “BAIK”, namun terdapat 1 unsur yang dinilai
“KURANG BAIK” yaitu pada unsur kualitas sarana dan prasarana dalam pelayanan.
Setelah dilakukan pengolahan data, didapatkan nilai SKM sebesar 3,28. Kemudian
dilakukan perkalian antara nilai SKM dengan angka konversi 25, sehingga didapatkan nilai
IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) tahun 2021 semester 2 yaitu 82,0 dengan interpretasi
“BAIK”.

26
Dilakukan analisa pada unsur kualitas sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan yang dianggap kurang baik oleh masyarakat dengan
menggunakan metode fishbone.

MANUSIA METODE

Penetapan
Belum ada petugas RKA/DPA Dinkes
Perencanaan tingkat
perencanaan yang lambat
puskesmas yang kurang
baik

Kepuasan
masyarakat terhadap
kualitas Sarana dan
Gedung rawat Prasarana pelayanan
jalan rusak berat Rumah dinas kesehatan 75%
dialih fungsikan
sebagai UGD

Keterbatasan
Belum ada gedung Dana
rawat inap
Alkes belum Lahan puskesmas
memadai sempit

SARANA
DANA LINGKUNGAN

27
5.2 Rencana Tindak Lanjut Perbaikan
Dari analisa diatas ditemukan beberapa akar masalah, sehingga dapat disusun rencana tindak lanjut perbaikan masalah yang diusulkan adalah
pada tabel 5.1.2 sebagai berikut :
Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SKM
N Prioritas Waktu
Masalah Program/Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PJ
o Unsur

Kepuasan Belum ada petugas Berkoordinasi dengan Subag √


44 Kh

KTU
1

masyarakat perencanaan kepegawaian Dinas Kesehatan


terhadap untuk pengadaan tenaga ahli
Kualitas perencanaan
sarana dan
prasarana
dalam
pelayanan
75 %

44 J

Perencanaan Kepegawai
Menyusun Perencanaan Tingkat an
Tingkat puskesmas
Puskesmas dengan baik dan tepat
kurang baik
waktu

Penetapan RKA/DPA Koordinasi dengan perencanaan √ Pengelola


Dinkes yang lambat dinas kesehatan JKN

Gedung Rawat jalan Pemeliharaan gedung rawat jalan √ √ PJ Sarpras


rusak berat

28
Belum ada gedung rawat Pengadaan gedung rawat inap √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ PJ Sarpras
inap

Rumah dinas dialih Melakukan Koordinasi dengan √ PJ Sarpras


fungsikan menjadi UGD dinas kesehatan untuk
pembangunan UGD

Keterbatasan Dana Penyediaan anggaran √ Pengelola


JKN

Lahan Puskesmas yang Koordinasi dengan lintas sector √ PJ Sarpras


sempit terkait untuk Pembebasan Lahan

Tabel 5.1.2 Tabel Rencana Tindak Lanjut Perbaikan SKM

29
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei kepuasan masyarakat yang dilaksanakan pada bulan
Desember 2021, dapat disimpulkan bahwa :
1. Masyarakat pengguna layanan di Puskesmas Keera dengan tingkat pendidikan
terbesar adalah SD sebanyak 66,00%, sehingga pelayanan Puskesmas Keera perlu
meningkatkan kemampuan komunikasi efektif.
2. Nilai IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) tahun 2021 terhadap pelayanan di
Puskesmas Keera sebesar 82,0 dengan interpretasi “BAIK”, disimpulkan bahwa
masyarakat puas terhadap pelayanan di Puskesmas Keera namun masih perlu
ditingkatkan.
3. Dari 9 unsur pelayanan yang diajukan kepada responden, pada 2 unsur pelayanan
mendapat nilai IKM dengan interpretasi “SANGAT BAIK”, terdapat 6 unsur pelayanan
mendapat nilai IKM dengan interpretasi “BAIK”, namun terdapat 1 unsur yang dinilai
“KURANG BAIK” yaitu pada unsur kualitas sarana dan prasarana dalam pelayanan.

6.2. Saran
1. Seluruh staf Puskesmas Keera senantiasa meningkatkan mutu dan kinerja
2. Pelayanan di Puskesmas Keera disosialisasikan kepada masyarakat, agar masyarakat
semakin paham akan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesams Keera, baik
pelayanan administrasi, UKM maupun UKP.
3. Meningkatkan kerjasama dan komunikasi antar program dan antara petugas
puskesmas dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

30
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019).

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14


Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Publik.

Puskesmas Keera (2020); Profil Kesehatan Puskesmas Keera Tahun 2020.

31

Anda mungkin juga menyukai