MEKARMUKTI
NOMOR : /A/SK/PKM-MM/VII/2017
TENTANG : PEDOMAN MUTU DAN KINERJA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
1. Pelayanan upaya kesehatan
2. Pembinaan upaya kesehatan peran serta masyarakat
3. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
4. Pengelolaan urusan ketatausahaan Puskesmas
Puskesmas merupakan pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dalam
kemandirian hidup sehat, pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama. Untuk
dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka perlu ditunjang sarana dan
prasarana yang memadai, berupa sarana fisik (bangunan gedung, peralatan
medis maupun non medis) serta sumber daya manusia. Selain itu, agar
dapat melaksanakan fungsi Puskesmas sebagaimana mestinya, harus
ditunjang dengan manajemen yang baik, dimana diperlukan perencanaan
yang jelas, strategi pelaksanaan yang terarah. Demikian juga diperlukan
pengawasan, pengendalian, penilaian dan evaluasi terhadap semua
kegiatan Puskesmas.
B. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas
Mekarmukti dalam membangun sistem manajemen mutu dan Akreditasi baik
untuk penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis.
C. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini
adalah:
1. UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;
2. UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2
4. UU RI No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian
Kesesuaian
5. UU RI No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
6. UU Perpres No. 111 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.
7. Perpres N0 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015 -2019
8. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
JKN
9. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
10. Permenkes nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
11. Permenkes No 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama. Tempat Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi
12. Permenkes Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit
13. Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
14. Kepmenkes RI Nomor 828/MENKES/IX/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota
15. Perbup Kabupaten Bekasi Nomor 6 tahun 2016 tentang Satuan
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat
3
serta individu, keluarga, dan masyarakat sedemikian rupa sehingga
setiap individu, keluarga, dan masyarakat dapat menolong
dirinya sendiri.
Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga, masyarakat
melalui kegiatanprogram kesehatan difasilitasi agar mampu
mengambil keputusan yang tepat ketika membutuhkan pelayanan
kesehatan.Warga masyarakat harus mau bahu membahu menolong
siapa saja yang membutuhkan pertolongan agar dapat menjangkau
fasilitas kesehatan yang sesuai kebutuhan dalam waktu sesingkat
mungkin. Di lain pihak, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada perlu
terus diberdayakan agar mampu memberikan pertolongan
kesehatanyang berkualitas, terjangkau, sesuai dengan norma sosial
budaya setempat serta tepat waktu.
3. Adil dan Merata
Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai
kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan sehingga dapat mencapai derajat
kesehatan yang setinggi tingginya. Kesempatan untukb
memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan
tepat waktu tidak boleh memandang perbedaan RAS, golongan,
agama, suku dan status social ekonomi seorang individu, keluarga
atau sekelompok masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban based
harus terus diimbangi dengan upaya upaya pelayanan kesehatan
yang bersifat rujukan, bersifat luar gedung maupun yang bersifat
satelit pelayanan.
Dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat
menjangkau kantong- kantong penduduk risiko tinggi yang
merupakan penyumbang terbesar kejadian sakit dan kematian.
Kelompok kelompok penduduk inilah yang sesungguhnya lebih
membutuhkan pertolongan karena selain lebih rentan terhadap
penyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih kecil/ sedikit.
4. Pengutamaan dan Manfaat
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
dan/atau kesehatan dalam kegiatan, proyek dan program kesehatan
harus mengutamakan peningkatan dan pencegahan
penyakit.Kegiatan, proyek, dan program kesehatan diselenggarakan
4
agar memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan, proyek, dan
program kesehatan diselenggarakan dengan penuh tanggung jawab,
sesuaidengan standar profesi dan peraturan perundang undangan
yang berlaku serta mempertimbangkan dengan sungguh sungguh
kebutuhan dan kondisi spesifik daerah setempat.
E. Kebijakan Mutu
5
f) Upaya Kesehatan Mata
g) Upaya Kesehatan Lansia
h) Upaya Kesehatan Jiwa
i) Upaya Pengobatan Tradisional
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan
standar akreditasi puskesmas, yang meliputi :
1. Persyaratan umum sistem manajemen mutu
2. Tanggung jawab manajemen
3. Manajemen sumber daya
4. Proses pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis.
5. Proses bisnis
6. Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan pasien dengan menerapkan manajemen resiko.
7. Pedoman mutu
Merupakan dokumen induk organisasi, berfungsi untuk pernyataan tujuan
yang ingin dicapai oleh puskesmas dan berisi tentang kebijakan
perusahaan untuk memuaskan pelanggannya
8. Dokumen
Sebuah tulisan yang memuat informasi
9. Rekaman
Bukti pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standar
10. Efektivitas
6
Pencapaian atau pemilihan tujuan yang tepat dari beberapa alternatif
lainnya
11. Efisiensi
Penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang
optimum
12. Proses
Urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber
daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil
13. Sasaran mutu / Indikator
Target dari masing masing bagian / departemen yang ingin dicapai dalam
jangka waktu tertentu
14. Perencanaan mutu
Aktivitas pengembangan produk dan proses yang mengarah pada
pemenuhan kebutuhan pada pelanggan
15. Kebijakan mutu
Merupakan pernyataan resmi dari manajemen puncak berkenaan dengan
arah dan tujuan kinerja mutu (quality performance) yang hendak dicapai
16. Sarana
Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
atau tujuan; alat; media
17. Prasarana
Segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses
18. Masyarakat
Sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama
19. Sasaran
Suatu keadaan/kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi
20. Program
Yaitu rangkaian kegiatan kegiatan /seperangkat tindakan untuk mencapai
tujuan
7
BAB II
GAMBARAN UMUM
8
Perubahan nama Puskesmas Lemah abang II menjadi Puskesmas
Mekarmukti terjadi pada tahun 2003, dari kepala puskesmas yang dipimpin
oleh dr. H. Agung Susanto ke dr. Novrizal. Seiring dengan adanya
pemekaran wilayah Puskesmas Mekarmukti berubah alamat di Jln. Raya
Cibarusah No.85 Desa Mekarmukti Kecamatan Cikarang Utara. Desa binaan
Puskesmas Mekarmukti juga mengalami perubahan yaitu : Desa
Mekarmukti, Desa Simpangan, Desa Pasirgombong, Desa Tanjung sari,
Desa Wangun Harja, dan Desa Harja Mekar. Sedangkan tiga desa lainnya
yaitu Desa Suka Resmi, Desa Jaya Mukti dan Desa Cibatu menjadi desa
binaan Puskesmas lainnya.
9
Lantai 2 : Poli gizi, Poli TB dan Kusta, poli konsultasi keluarga dan
remaja/ HIV AIDS, pelayanan penunjang radiologi dan laboratorium, Poli
KB, Aula, Ruang TU, Ruang Bendahara dan Ruang kepala Puskesmas
Sedangkan untuk rumah bersalin dan PONED baru dibangun pada
tahun 2016 dan mulai dioperasionalkan pada bulan Maret 2017
Sejak berdirinya Puskesmas Mekarmukti sampai saat ini telah 17
kali pergantian Kepala Puskesmas, seperti pada tabel berikut ini :
C. Wilayah Administrasi
10
Secara administratif Puskesmas Mekarmukti termasuk ke dalam
wilayah Kecamatan Cikarang Utara, jumlah desa wilayah kerja Puskesmas
Mekarmukti adalah enam desa meliputi 154 RT dan 50 RW. Keenam desa
tersebut adalah :
a. Desa Wangun Harja
b. Desa Harja Mekar
c. Desa Pasir Gombong
d. Desa Mekarmukti
e. Desa Simpangan
f. Desa Tanjung Sari
Jarak terjauh ke Puskesmas yaitu 10 km dan jarak terdekat yaitu 1
km dengan waktu tempuh terlama adalah 30 menit dan waktu tempuh
tercepat 5 menit, dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh desa di
wilayah kerja Puskesmas Mekarmukti relatif terjangkau.
D. Situasi Demografis
11
Penduduk sebagai sumber daya manusia merupakan potensi
daerah yang paling penting. Secara kuantitatif, jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Mekarmukti pada tahun 2016 adalah 127.589 jiwa, terdiri
dari laki-laki 65.303 jiwa dan perempuan 62.286 jiwa, dengan jumlah rumah
tangga sebanyak 33.413 KK, kepadatan penduduknya rata rata 5.509 jiwa
per km2.
Jumlah penduduk dan KK masing masing desa adalah sebagai
berikut : Desa Pasir Gombong 27.213 jiwa dengan 5.039 KK, Desa
Simpangan 32.287 jiwa dengan 8.632 KK, Desa Tanjung Sari 13.269 jiwa
dengan 3.205 KK, Desa Mekarmukti 31.926 jiwa dengan 9.473 KK, Desa
Wangun Harja 9.302 jiwa dengan 2.158 KK, dan Desa Harja Mekar 13.592
jiwa dengan 4.906 KK.
Tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu di Desa Simpangan
dengan rata-rata 10.415 jiwa / km2 sedangkan Desa Wangun Harja
merupakan desa terendah kepadatannya yaitu 2.085 jiwa / km 2. Tingkat
kepadatan hunian rumah pada tiap desa hampir merata sebanyak 3,82 jiwa /
rumah tangga /KK.
Motto :
Mekar
M = Melayani
E = Empati
K = Konsisten
A = Adil
R = Rajin
12
Pelayanan
3S
Senyum
Salam
Sapa
Tata Nilai :
a. Kedisiplinan
b. Keterbukaan
c. Kerjasama
d. Berwawasan ke depan
e. Tanggung Jawab
f. Profesionalisme
Struktur Organisasi
13
F. Uraian Tugas Puskesmas Mekarmukti
Uraian tugas mengacu pada struktur organisasi Puskesmas
Mekarmukti yang terdiri dari :
a. Pimpinan yaitu Kepala Puskesmas yang mempunyai tugas memimpin
dan mengendalian pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam wilayah kerjanya.
b. Kepala tata usaha
Mempunyai tugas pelaksana administrasi urusan kepegawaian,
keuangan dan perlengkapan
Ka Subag TU membawahi bagian:
1) Keuangan : BOP, BOK, JKN, Jampersal
2) Kepegawaian : manajemen kepegawaian
3) SP2TP : seluruh pencatatan dan pelaporan Puskesmas
c. Wakil Manajemen Mutu
14
Bertanggung jawab atas mutu pelayanan dan kinerja Puskesmas
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1) Penanggung Jawab UKM Esensial
2) Penanggung Jawab UKM Pengembangan
e. Penanggungjawab UKP
Bertanggung jawab terhadap seluruh unit pelayanan klinis ( Rawat Inap,
UGD, Poli Umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi, Poli KIA, klinik Gizi,
Laboratorium, dan farmasi )
f. Bidan Desa
Bertanggung jawab atas semua pelayanan di desa dan pelaporan
g. Poskesdes
1 Struktural Kapus 1 0 0 1
2 Dokter umum 2 0 0 2
3 Dokter Gigi 1 0 0 1
15
4 Sarjana Kesmas 1 0 0 1
5 Perawat 13 0 4 17
6 Bidan 16 3 7 26
6 Tata Usaha 1 0 0 1
7 Nutrisionis 0 0 0 0
8 Analis Kesehatan 1 0 1 2
9 Radiografer 2 0 0 2
10 Apoteker 1 0 0 1
11 Pekarya Kesehatan 3 0 0 3
12 Cs / Lain lain 0 0 5 5
JUMLAH 42 3 17 62
BAB III
SISTEM MANAJEMEN MUTU
A. Persyaratan Umum
1. Puskesmas Mekarmukti berkomitmen untuk membangun sistem
manajemen mutu.
2. Puskesmas Mekarmukti menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas
3. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan
kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun
pelayananan klinis, yang meliputi :
a. kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan dan program
b. kejelasan penanggung jawab,
c. penyediaan sumber daya,
d. penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang
berdasarkan kebutuhan masyarakat/pelanggan,
e. verifikasi terhadap rencana yang disusun,
f. pelaksanaan pelayanan,
g. verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
h. monitoring dan evaluasi
16
i. upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu
yang disusun meliputi :
1. Dokumen level 1 : Kebijakan/SK Kepala puskesmas dan Pedoman
Mutu
2. Dokumen level 2 : Standar Operasional Prosedur,
3. Dokumen level 3 : Kerangka acuan kerja dan Panduan,
pengorganisasian unit kerja, tata tertib
4. Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur
Pengendalian dokumen di Puskesmas Mekarmukti adalah sebagai
berikut :
17
Pengkodean dokumen kelompok pelayanan :
1. Administrasi Manajemen dengan kode : A
2. Pelayanan Program (UKM) kode : B
3. Pelayanan Klinis kode : C
4. Cara penulisan jenis dokumen :
a. Standar Operasional Prosedur disingkat : SOP
b. Daftar tilik disingkat : DT
c. Kerangka Acuan disingkat : KA
d. Surat Keputusan disingkat : SK
e. Kebijakan disingkat : Kb
f. Dokumen eksternal disingkat : Dek
g. Manual Mutu disingkat : Man
h. Surat Perintah disingkat : SP
i. Undangan disingkat : UND
j. Instruksi disingkat : INST
k. Surat Edaran disingkat : SE
l. Surat Keterangan disingkat : KET
m. Surat Ijin disingkat : SI
n. Surat Perjanjian disingkat : SPER
o. Surat Pemberitahuan disingkat : SPEM
p. Surat Tugas disingkat : ST
q. Surat Perintah Perjalanan Dinas disingkat : SPPD
r. Surat Kuasa disingkat : SKU
s. Pengumuman disingkat : PGM
t. Laporan disingkat : LAP
u. Rekomendasi disingkat : REK
v. Berita Acara disingkat : BA
w. Notulen disingkat : NOT
x. Memo disingkat : MEMO
y. Piagam disingkat : PIAG
z. Surat Tanda Tamat Pelatihan Pendidikan disingkat : STTP
aa. Sertifikat disingkat : SERT
bb. Surat Perintah Melaksanakan Tugas disingkat : SPMT
cc. Surat Permohonan disingkat : MHN
dd. Surat Peringatan disingkat : SPTN
ee. Surat Usulan disingkat : SUS
18
ff. Surat Pencairan Dana disingkat : NPD
Sistem penomoran:
1.Cara penomoran Manajemen : KODE.NOMOR URUT/KODE
UPAYA/JENIS DOKUMEN/NAMA PUSKESMAS/BULAN/TAHUN
BERLAKU
Contoh :
19
2.Cara penomoran Upaya : KODE.NO URUT DOKUMEN/KODE
UPAYA/JENIS DOKUMEN/NAMA PUSKESMAS/BULAN/TAHUN
BERLAKU
Contoh :
20
n. Format permintaan pulang paksa,
o. Format penolakan pasien pulang,
p. Format dll.
Penataan Dokumen.
1. Untuk memudahkan didalam pencarian dokumen mutu / akreditasi
Puskesmas dikelompokan masing- masing bab / kelompok pelayanan /
UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan
diberikan daftar secara berurutan.
2. Penataan dengan menggunakan file dan Odner yang sudah disepakati (
Biru : Admin, Merah : UKM, Hijau : UKP )
3. Setiap dokumen Tim mutu diberi label sesuai urutan Kriteria dalam
instrumen
4. Penyimpanan Dokumen ada di semua pokja UKM, UKP dan Admen.
Untuk dokumen Mutu disimpan di sekretariat (Admin, UKM, UKP) dan di
kelola oleh masing-masing penanggung Jawab
5. Dokumen SOP/SK yang dibuat oleh masing-masing pelaksana/Upaya di
buat rangkap tiga (Untuk master, untuk Tim Admin, dan Untuk
pelaksana/Upaya)
21
BAB IV
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen manajemen
Kepala Puskesmas Mekarmukti, Kasubbag Tata Usaha, Wakil
Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Mutu, Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Masyarakat ( UKM ), Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Perorangan ( UKP ), Penanggungjawab Program/Poli/Unit dan pelaksana /
karyawan Puskesmas, bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh
persyaratan yang ada pada pedoman ini, dan masing masing karyawan
selalu mengawasi seluruh kegiatan berkaitan peningkatan mutu dan kinerja
Puskesmas
22
4. Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dan minimal dilaksanakan setahun dua kali
5. Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan meliputi
sumber daya manusia dan pelatihan, peralatan kesehatan &
pengobatan, obat obatan, teknologi dan infrastruktur, sesuai
kemampuan organisasi, termasuk puskesmas kelurahan
6. Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen
jika ada perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian,
proses baru, atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan
Puskesmas.
C. Kebijakan mutu
1. Kepala Puskesmas Mekarmukti memastikan Kebijakan Mutu :
a. Sesuai dengan Nilai Nilai Organisasi ; Visi, Misi Motto dan tata nilai
Puskesmas Mekarmukti
23
b. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus
menerus memperbaiki untuk efektifitas sistem manajemen mutu.
c. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau
sasaran mutu.
d. Dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan melalui rapat
lokmin, rapat koordinasi, dan rapat khusus, dipampang di unit-unit
pelayanan dan dinding lantai 1 dan 2.
e. Ditinjau agar terus menerus sesuai kebutuhan.
2. Seluruh karyawan Puskesmas Mekarmukti berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan,
memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan
yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan
Kepala Puskesmas
24
3. Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemen
jika ada perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian,
proses baru, atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayanan
Puskesmas.
25
F. Wakil Manajemen Mutu / Penanggung Jawab Mutu
Kepala Puskesmas menunjuk seorang Wakil Manajemen Mutu
yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas:
1. Memastikan sistem Manajemen Mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara.
2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem Manajemen Mutu dan
kinerja pelayanan.
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran / pasien / masyarakat.
BAB V
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
26
Kepala Puskesmas Mekarmukti menetapkan dan melaksanakan
Tinjauan Manajemen sekurang-kurangnya dua kali setahun dalam bentuk
Rapat Tinjauan Manajemen dengan cara :
Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen
untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas penerapan Sistem
Manajemen Mutu (SMM).
B. Masukan Tinjauan
Puskesmas Mekarmukti :
1. Memastikan masukan dari tinjauan manajemen sebagai Agenda Rapat
meliputi:
a. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
b. Hasil audit internal
c. Umpan balik Pelanggan, hasil pengukuran kepuasan pelanggan dan
keluhan pelanggan.
d. Kinerja proses
e. Pembahasan Kebijakan dan sasaran mutu
f. Status perbaikan dan pencegahan
g. Perubahan dan usulan-usulan peningkatan dalam SMM
h. Masalah-masalah yang dihadapi dalam peningkatan mutu pelayanan
seperti sumber daya dan lain-lain/ Rekomendasi untuk perbaikan
2. Memastikan hasil hasil dari Rapat Tinjauan Manajemen
didokumentasikan.
C. Luaran Tinjauan
Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah :
a. Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu
b. Peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
c. Identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya
yang perlu dilakukan.
BAB VI
MANAJEMEN SUMBER DAYA
27
di puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi: baik untuk
penyelenggaraan UKM maupun pelayanan klinis (UKP)
C. Infrastruktur
Kepala Puskesmas menetapkan, menyediakan dan memelihara
infrastruktur yang menunjang pelayanan dan program kesehatan meliputi :
1. Bangunan, ruang kerja dan utilitas
2. Sarana pendukung yang menjamin kesesuaian pelayanan dan program
3. Puskesmas Mekarmukti memperhatikan persyaratan prasarana dan
sarana seperti :
a. Ventilasi
b. Pencahayaan
c. Sanitasi, baik air bersih dan air kotor dan pembuangan limbah
infeksius dan non infeksius
d. Sistem kelistrikan, dilakukan pengecekan
e. Sistem komunikasi
28
f. Sistem proteksi petir
g. Sistem penanganan kebakaran
h. Tersedia alat transportasi ambulance
4. Puskesmas Mekarmukti berupaya memenuhi persyaratan peralatan
puskesmas yang di persyaratkan dalam Permenkes RI No 75 Tahun
2014 Tentang Puskesmas
5. Untuk memberi layanan khusus kepada kelompok disabilitas dan lansia,
dilakukan di poli lansia dan dibuatkan akses untuk kursi roda untuk
pelayanan disabilitas
6. Ibu hamil di periksa di Poli Kesehatan Ibu (KI)
7. Pelayanan Laboratorium di lakukan di lantai 1 agar memudahkan
pelayanan kepada lansia dan kelompok disabilitas
8. Peralatan yang diperlukan untuk proses pelayanan dan program,
dan pengendalian sistem data yang terkait dengan pelayanan dan
program kesehatan di Puskesmas Mekarmukti
D. Lingkungan kerja
Puskesmas Mekarmukti :
1. Menetapkan dan mengelola lingkungan kerja seperti : kebisingan,
kelembaban, penerangan yang mendukung pelayanan yang dibutuhkan
untuk mencapai kesesuaian dengan persyaratan pelayanan;
2. Menciptakan budaya kerja sesuai dengan program 5R ( Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, dan Rajin)
3. Melaksanakan kegiatan pendukung guna menciptakan lingkungan kerja
yang sehat dan rapi seperti kegiatan Jumat bersih, gerakan
pemberantasan sarang nyamuk, kegiatan Olah raga / senam yang
dilaksanakan seminggu sekali
4. Menciptakan lingkungan puskesmas hijau, bersih dan nyaman
BAB VII
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
29
(Telepon, SMS, WA, E-mail) serta hasil dari Penilaian Kinerja Puskesmas
(PKP)
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
1) Persyaratan dan Indikator program.
2) Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen dan spesifikasi
layanan.
3) Verifikasi yang diperlukan & pemantauan pelayanan
30
31
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
PUSKESMAS : MEKARMUKTI
KABUPATEN : BEKASI
TARGET CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN PENCAPAIAN TARGET
SASARAN (4/3 X 100%) (5/6 X 100%)
1 2 3 4 5 6 7
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
1 Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang 43 83,72 100,00 83,72
melaksanakan penjaringan Kesehatan 36
CAKUPAN 83,72 83,72
VARIABEL 2.A.
B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA
1 Cakupan Pembinaan Kelompok Olahraga 26 - - 100,00 -
CAKUPAN -
VARIABEL 2.B. -
C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga 52 - - 100,00 -
Rawan)
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina 52 - - 100,00 -
3 Cakupan Keluarga Mandiri III 52 - - 100,00 -
CAKUPAN -
VARIABEL 2.C. -
D. UPAYA KESEHATAN KERJA
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK 6 16,67 100,00 16,67
1
2 Cakupan Penanganan Penyakit Akibat 34 100,00 100,00 100,00
Kerja (PAK) dan Panyakit Akibat 34
32
Hubungan Kerja (AHK)
33
refraksi
3 Cakupan skrining katarak 250 62,40 100,00 62,40
156
4 Cakupan Penanganan Penyakit Katarak 156 100,00 100,00 100,00
156
5 Cakupan rujukan gangguan penglihatan 2 2 100,00 100,00 100,00
pada kasus Diabetes Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan 1.882 - - 80,00 -
Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di - - - 100,00 -
SD/MI yang ditangani
CAKUPAN 60,49 64,06
VARIABEL 2.G.
H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 6.239 71,53 70,00 102,19
4.463
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut pada 16 16 100,00 100,00 100,00
Kelompok Usia lanjut
CAKUPAN 85,77 101,10
VARIABEL 2.H.
I. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan 15 7 46,67 13,00 358,97
Tradisional (Kestrad)
2 Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/ 15 7 46,67 100,00 46,67
berijin
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok Taman 12 50,00 100,00 50,00
Obat Keluarga (TOGA) 6
CAKUPAN 47,78 151,88
VARIABEL 2.I.
CAKUPAN 45,28 59,50
VARIABEL 2.
34
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
1) Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilakukan minimal setahun dua
kali terintegrasi dengan UKP dan UKM
2) Masukan Tinjauan Manajemen meliputi :
a) Tinjauan manajemen sebelumnya ( Selama ini belum pernah
melakukan RTM )
b) Hasil audit internal
c) Umpan balik pelanggan
d) Kinerja proses
e) Pencapaian sasaran mutu administrasi manajemen, UKM
f) Status tindakan terhadap layanan yang tidak sesuai
g) Perubahan terhadap kebijakan mutu
h) Perubahan yang diperlukan terhadap sistem manajemen mutu
atau sistem pelayanan.
3) Luaran Tinjauan : hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen
adalah peningkatan efektifitas sistem manajemen mutu, peningkatan
pelayanan terkait persyaratan pelanggan dan identifikasi perubahan
termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan
b. Komunikasi dengan sasaran
Komunikasi dengan sasaran dapat dilakukan melalui :
1) Rapat Lintas sektoral/Rapat kader/Toma
2) Penyuluhan dalam gedung maupun luar gedung,
3) Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah masyarakat desa (MMD)
4) Melalui Survey Program
5) Melalui alat media seperti SMS, Telefon dan WA, E-mail, Facebook,
Surat-menyurat
6) Melalui brosur / leaflet atau banner
35
e. Mengidentifikasi, melaksanakan pemeriksaan atau aktifitas yang
diperlukan untuk memastikan dan menjamin bahwa barang dan jasa
yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
f. Mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan mereka
untuk menyediakan barang dan jasa yang sesuai persyaratan
puskesmas.
g. Mendelegasikan kewenangan penetapan kriteria untuk pemilihan ,
evaluasi dan reevaluasi kepada tim evaluasi pemasok.
h. Memelihara dan menyimpan rekaman / catatan hasil evaluasi dan
tindakan-tindakan yang timbul akibat evaluasi pemasok.
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Melaksanakan Pelayanan Kesehatan sesuai Rencana Mutu kegiatan
yang ditetapkan & di bawah kondisi yang terkendali meliputi :
1) Ketersediaan informasi yang menjelaskan tentang jenis program
2) Ketersediaan referensi tempat kerja
3) Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang tepat
4) Ketersediaan dan penggunaan peralatan pengukuran dan
pemantauan
5) Pelaksanaan pengukuran dan pemantauan
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
Menerapkan validasi proses untuk pelaksanaan penyelenggaraan
kegiatan pada setiap upaya program.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Mengendalikan dan mencatat identifikasi dari setiap hasil rekaman
kegiatan baik dalam gedung maupun luar gedung, untuk kemudahan
penelusuran
d. Hak dan kewajiban sasaran
1) Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
Menerapkan prosedur untuk mengendalikan barang milik pelanggan.
Jenis barang milik pelanggan ditetapkan dalam prosedur. ( Hasil
Laboratorium ibu hamil di KIA, Bayi baru lahir di RB, arsip pegawai
dan pelatihan )
2) Setiap penyerahan barang milik pelanggan disertai dengan bukti
penerimaan dari pasien dengan menandatangani di buku register
/formulir
e. Manajemen risiko dan keselamatan
36
1) Penerapan manajemen resiko diterapkan pada program prioritas yaitu
DBD, kegiatan fogging, Program surveilance
2) Menerapkan manajemen resiko memperhatikan Case Root Analisis
( CRA )
37
Melakukan validasi terhadap laporan penyelesaian ketidaksesuaian
layanan yang di terima oleh sasaran program
d. Analisis data
Pedoman ini menjelaskan analisis data untuk mengetahui kemajuan
pencapaian indikator, hasil survei, SMD dan MMD, keluhan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas Mekarmukti
Menetapkan dan memelihara tindakan yang diperlukan untuk
menganalisa data yang berhubungan dengan aktivitas untuk
memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
e. Peningkatan berkelanjutan
Melakukan perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan
keefektifan sistem manajemen mutu melalui penerapan kebijakan
mutu, Indikator program, hasil audit, analisis data , tindakan perbaikan
dan pencegahan serta tinjauan manajemen
f. Tindakan korektif
Menetapkan tindakan perbaikan untuk meghilangkan penyebab
ketidaksesuaian potensial untuk mencegah terulang kembali. Tindakan
perbaikan harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang
terjadi.
g. Tindakan preventif
38
Menetapkan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab
ketidak-sesuaian yang potensial unuk mencegah sebelum terjadi.
Tindakan pencegahan harus sesuai dengan pengaruh masalah potensial
39
2) Menetapkan bahwa yang dimaksud barang adalah : alat kesehatan,
obat obatan, alat medis dan non medis. Sedangkan yang dimaksud
jasa adalah perawatan / perbaikan alat-alat baik medis maupun non
medis.
3) Menetapkan dengan jelas informasi pengadaan dengan produk
yang dibeli termasuk persyaratan persyaratan untuk persetujuan
atau kualifikasi dari barang dan jasa yang dibutuhkan.
4) Memastikan kecukupan persyaratan pengadaan sebelum
dikomunikasikan ke pemasok.
5) Mengidentifikasi, melaksanakan pemeriksaan atau aktifitas yang
diperlukan untuk memastikan dan menjamin bahwa barang dan jasa
yang dibeli sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
6) Mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan
mereka untuk menyediakan barang dan jasa yang sesuai
persyaratan puskesmas.
7) Mendelegasikan kewenangan penetapan kriteria untuk pemilihan ,
evaluasi dan reevaluasi kepada tim evaluasi pemasok.
8) Memelihara dan menyimpan rekaman / catatan hasil evaluasi dan
tindakan-tindakan yang timbul akibat evaluasi pemasok
b. Verifikasi barang yang dibeli
Puskesmas Mekarmukti mengidentifikasi dan melaksanakan
pemeriksaan atau aktifitas yang diperlukan untuk memastikan
bahwa barang yang dibeli memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan
c. Kontrak dengan pihak ketiga
1) Menetapkan dengan jelas informasi pengadaan dengan produk
yang dibeli, termasuk :
2) Persyaratan - persyaratan untuk persetujuan atau kualifikasi dari
barang yang dibutuhkan.
3) Memastikan kecukupan persyaratan pengadaan sebelum
dikomunikasikan ke pemasok.
40
3) Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang tepat
4) Ketersediaan dan penggunaan peralatan pengukuran dan pemantauan
5) Pelaksanaan pengukuran dan pemantauan
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
Menerapkan validasi proses untuk pelaksanaan penyelenggaraan
kegiatan pada setiap upaya pelayanan klinis
c. Identifikasi dan mampu telusur
Mengendalikan dan mencatat identifikasi dari setiap hasil rekaman
kegiatan untuk kemudahan penelusuran
d. Hak dan kewajiban sasaran
1) Puskesmas Mekarmukti mengatur hak dan kewajiban pelanggan
puskesmas
2) Memenuhi hak dan kewajiban pelanggan
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
1) Menerapkan prosedur untuk mengendalikan barang milik
pelanggan. Jenis barang milik pelanggan ditetapkan dalam prosedur.
2) Setiap penyerahan barang milik pelanggan disertai dengan bukti
penerimaan dari pasien dengan menandatangani di buku register
/formulir
f. Manajemen risiko dan keselamatan Pasien
Puskesmas Mekarmukti menerapkan manajemen risiko dengan
memperhatikan 6 sasaran keselamatan pasien yaiitu :
1) Ketepatan identifikasi pasien;
2) Peningkatan komunikasi yang efektif;
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4) Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
5) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
6) Pengurangan risiko pasien jatuh.
41
6. Alur Pelayanan
PONED
42
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN WAJIB
PUSKESMAS : MEKARMUKTI
KABUPATEN : BEKASI
CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN TARGET
(4/3 X 100%) (5/6 X 100%)
1 2 3 4 5 6 7,0
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling
(KIP/K) 33.317 1.534 4,60 5,00 92,09
2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh petugas di dalam
gedung Puskesmas 96 75 78,13 100,00 78,13
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS
4 4 100,00 100,00 100,00
PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS di Tatanan
Rumah Tangga 33.413 26.749 80,06 65,00 123,16
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat melalui Penyuluhan
Kelompok oleh Petugas di Masyarakat 1.092 987 90,38 100,00 90,38
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase (%)
Posyandu Purnama & Mandiri 91 9 9,89 65,00 15,22
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat dilihat 3
melalui Persentase (%) Desa Siaga Aktif (untuk 6 50,00 60,00 83,33
Kabupaten)/ RW Siaga Aktif (untuk kota)
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga melalui
Kunjungan Rumah 1.534 420 27,38 50,00 54,76
43
CAKUPAN VARIABEL 1.A.
55,05 79,63
B. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat
26.317 23.303 88,55 75,00 118,06
2 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih
37.582 32.559 86,63 80,00 108,29
3 Cakupan Pengawasan Jamban
26.317 22.909 87,05 75,00 116,07
4 Cakupan pengawasan SPAL
26.317 22.909 87,05 80,00 108,81
5 Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
192 134 69,79 75,00 93,06
6 Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan
(TPM) 255 212 83,14 75,00 110,85
7 Cakupan Pengawasan Industri
534 9 1,69 75,00 2,25
8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi
10.091 1.534 15,20 25,00 60,81
CAKUPAN VARIABEL 1.B.
64,89 89,77
C. UPAYA KIA & KB
KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
2.526 2.811 111,28 96,00 115,92
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
2.526 2.672 105,78 96,00 110,19
3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
505 505 100,00 80,00 125,00
4 Cakupan Pelayanan Nifas
2.411 2.730 113,23 91,00 124,43
KESEHATAN ANAK
44
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1)
2.736 2.736 100,00 89,00 112,36
6 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN Lengkap)
2.736 2.732 99,85 89,00 112,20
7 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
540 407 75,37 80,00 94,21
8 Cakupan Kunjungan Bayi
2.297 1.924 83,76 91,00 92,05
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita
7.667 7.911 103,18 84,00 122,84
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif
19.278 13.279 68,88 100,00 68,88
CAKUPAN VARIABEL 1.C.
96,13 107,81
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi
33.413 26.749 80,06 100,00 80,06
2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S)
10.999 8.331 75,74 80,00 94,68
3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Bayi (6-11
bulan) 2.297 1.853 80,67 100,00 80,67
4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi Anak Balita (12-
59 bulan) 7.667 7.667 100,00 90,00 111,11
5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi Ibu Nifas
2.411 2.730 113,23 100,00 113,23
6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada ibu hamil
2.526 2.830 112,03 90,00 124,48
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin -
- - 100,00 -
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 7
7 100,00 100,00 100,00
45
9 Cakupan ASI Eksklusif
2.297 1.038 45,19 70,00 64,56
CAKUPAN VARIABEL 1.D.
78,55 85,42
E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M
PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1 Cakupan BCG
2.736 3.108 113,60 98,00 115,91
2 Cakupan DPTHB 1
2.736 2.720 99,42 98,00 101,44
3 Cakupan DPTHB 3
2.297 3.098 134,87 90,00 149,86
4 Cakupan Polio 4
2.297 3.112 135,48 90,00 150,53
5 Cakupan Campak
2.297 2.973 129,43 90,00 143,81
PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT
1.882 1.821 96,76 95,00 101,85
7 Cakupan BIAS TT
1.882 1.821 96,76 95,00 101,85
8 Cakupan BIAS Campak
1.882 1.821 96,76 95,00 101,85
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil TT2+ -
- 90,00 -
10 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) 6 6 100,00 100,00 100,00
11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini
52 52 100,00 90,00 111,11
12 Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit
12 12 100,00 100,00 100,00
13 Cakupan Pengendalian KLB -
46
- - 100,00 -
PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT
14 Cakupan Penderita Peneumonia Balita
2.297 118 5,14 86,00 5,97
15 Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA Positif 81
136 59,56 84,00 70,90
16 Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif 81
75 108,00 85,00 127,06
17 Cakupan Penderita DBD yang ditangani
88 88 100,00 100,00 100,00
18 Cakupan Penemuan Penderita Diare
2.730 1.649 60,40 75,00 80,54
CAKUPAN VARIABEL 1.E.
90,36 97,81
F. UPAYA PENGOBATAN
1 Kunjungan Rawat Jalan
19.138 15.753 82,31 100,00 82,31
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi
2.551 1.715 67,23 100,00 67,23
3 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan Laboratorium
Puskesmas 33.317 3.519 10,56 20,00 52,81
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang dirujuk -
- - 10,00 -
5 Cakupan Asuhan Keperawatan Individu pada Pasien
Rawat Inap 1.125 1.125 100,00 100,00 100,00
CAKUPAN VARIABEL 1.F.
52,02 60,47
CAKUPAN VARIABEL
1. 72,83 86,82
47
INDIKATOR MUTU KLINIS DAN KINERJA PUSKESMAS TAHUN 2017
PUSKESMAS MEKARMUKTI
1 1. Kepuasan Pelanggan 90 %
Puskesmas 2. Keluhan Pelanggan ditangani
2 90 %
dalam waktu 2 x 24 Jam
3 Poli Umum Kesesuaian Diagnosa dan Terapi 100 %
Tidak terjadi Infeksi Pasca Tindakan
4 Poli RTD 100%
Medis
5 1.Kesesuaian diagnosa dan Terapi 100%
Poli Gigi
6 2. Tambalan Tetap Tidak Lepas 90 %
Kelengkapan Pengisian Kartu Status
7 Poli KB 100%
KB
Pemantauan Kunjungan Bumil
8 Poli KIA 80%
dengan Faktor Risiko/Risti
Seluruh bumil dengan kadar Hb <10
9 Poli Gizi 90%
gr% mendapat konsultasi gizi
Kelengkapan Pengisian Lembar
10 Poli MTBS 90%
MTBS
1. Meningkatkan Cakupan
11 Poli KIP/K 5%
kunjungan konseling
12 1. Respon Time < 5 menit
13 2. Kelengkapan Penulisan Status 100%
3. Tidak terjadinya kesalahan
14 UGD 100 %
prosedur tindakan medis
4. Kelengkapan Informed Consent
15 sebelum melaksanakan prosedur 100 %
tindakan medis
16 1. Meningkatkan BOR 70%
17 PONED 2. Angka Kematian Ibu 0%
18 3. Angka Kematian Bayi 0%
19 Tidak terjadinya pasien jatuh 100 %
Rawat Inap
20 Kejadian infeksi nosokomial <9%
Pemantauan tidak terjadinya kasus
21 Imunisasi 100%
KIPI dalam pelayanan imunisasi
22 Pengendalian 1. Kepatuhan hand hygiene 100 %
23 Infeksi 2. Ketaatan penggunaan APD 100 %
24 Poli Paru Kelengkapan penulisan status 100%
Poli PTM-
25 Keberhasilan pengobatan hipertensi 50%
Hypertensi
26 Poli Lansia Kepatuhan Pasien Kontrol Ulang 50%
48
Pemantauan Ketepatan Waktu Buka
29 98%
Pelayanan
49
- Ketepatan Pelaksanaan Verifikasi Oleh Dokter Untuk Instruksi
Dokter per Telepon Pada Unit UGD dan PONED 100 %
3) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
Indikator :
a) Tidak ada obat kadaluarsa : 100 %
b) Obat kadaluwarsa : 0 %
4) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien tindakan
Indikator : Ketepatan Lokasi Pencabutan Gigi pada Poli Gigi
5) Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Indikator : Kepatuhan Tenaga Kesehatan Melakukan Cuci Tangan
Higienis
6) Pengurangan resiko pasien jatuh
Indikator : Tidak ada pasien jatuh
50
b. Pemantauan dan pengukuran
1) Kepuasan pelanggan
Wakil manajemen mutu (WMM) menetapkan dan memelihara
pengukuran dan pemantauan kepuasan pelanggan
a) Mengukur kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan, minimal satu
tahun sekali. Metode untuk memperoleh indeks kepuasan pelanggan
melalui survey kepuasan pelanggan
2) Audit internal
Wakil Manajemen Mutu menetapkan dan memelihara pengukuran
dan pemantauan Internal Audit
Penanggung Jawab Audit menyelenggarakan audit internal setiap
bulan diatur dengan jadwal audit, untuk menentukan apakah Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas :
a) Sesuai dengan perencanaan dan persyaratan Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas
51
g) Memastikan bahwa tindakan perbaikan dan pencegahan sudah
dilaksanakan dan effektif menghilangkan akar penyebab masalah
52
2) Memberi wewenang penggunaan, pengeluaran atau penerimaan
melalui kesepakatan untuk ketidaksesuaian yang administratif & dapat
diterima oleh pelanggan .
3) Melakukan tindakan untuk menghindari / mencegah layanan tidak
sesuai berlanjut ke proses berikutnya, tanpa pengendalian yang sesuai.
d. Analisis data
Puskesmas Mekarmukti menjelaskan analisis data untuk mengetahui
kemajuan pencapaian sasaran mutu, hasil survei, keluhan pelanggan,
tindakan perbaikan dan pencegahan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu dan Akreditasi Puskesmas Mekarmukti
Wewenang dan Tanggung Jawab Koordinator UKM dan UKP / Satuan
pelaksana :
Menetapkan dan memelihara tindakan yang diperlukan untuk
menganalisa data yang berhubungan dengan aktivitas untuk
memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
e. Peningkatan berkelanjutan
1) Pedoman ini menjelaskan sistem perbaikan berkesinambungan,
tindakan perbaikan & tindakan pencegahan untuk penerapan Sistem
Manajemen Mutu dan kinerja Puskesmas Mekarmukti.
53
2) Wewenang dan Tanggung Jawab
54
2) Menetapkan prosedur terdokumentasi untuk pengendalian tindakan
pencegahan dengan :
a) Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya
b) Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk mencegah terjadinya
ketidaksesuaian
c) Menetapkan dan menerapkan tindakan pencegahan yang diperlukan
d) Mencatat hasil tindakan pencegahan yang dilakukan
e) Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan
f) Catatan mutu hasil tindakan perbaikan dipelihara
BAB VII
PENUTUP
PASIEN PULANG
55
Kepala Puskesmas Mekarmukti
H Firman, SKM
NIP : 197909082006042007
56