Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karna
atas Anugerah-Nya kami dapat menyusun Laporan Evaluasi Kinerja
Puskesmas Mandiangin Tahun 2022 ini. Penyusunan Laporan ini berguna
untuk menilai kinerja dan sebagai alat evaluasi kegiatan yang telah di
laksanakan.

Melalui penyusunan laporan kinerja ini akan diharapkan dapat


meningkatkan hasil kinerja program di Puskesmas yang lebih baik pada bulan
dan tahun berikutnya sehingga dapat terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang oktimal.

Laporan kinerja puskesmas dan menajemen sumber daya termasuk alat, obat,
keuangan, dan tenaga ini merupakan salah satu instrumen manajemen
puskesmas bersama dengan Lokarya Mini dan Perencanaan Tingkat
Puskesmas ( PTP ), Stratifikasi Puskesmas untuk Penunjang pelaksanaan
fungsi dan penyelenggaraan Upaya Kesehatan di Puskesmas.

Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf dan pihak yang
terlibat langsung di dalam penyusunan laporan Evaluasi Kinirja Puskesmas
Mandiangin ini. Selain itu kami sangat menyadari bahwa laporan yang kami
susun ini masih banyak kekurangannya sehingga kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang, akhir kata kami
ucapkan terima kasih.

Mandiangin, Februari 2023


Kepala UPT Puskesmas Mandiangin

dr. Sat Joga Agus Widi Nugroho


NIP. 19650303 200907 1 001
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat telah dibangun
Puskesmas Mandiangin Kecamatan Mandiangin.
Puskesmas Mandiangin adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sarolangun yang bertanggung jawab menyelenggarakan
Pembangunan Kesehatan.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya pelayanan
kesehatan puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri
dari :
1. Perencanaan tingkat puskesmas ( PTP )
2. Lokarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk
alat,obat, keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen
sistim pencatatan dan pelaporan yang disebut sistim informasi
manajemen puskesmas ( SIMPUS ) dan upaya peningkatan mutu
pelayanan.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai
pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja puskesmas, perlu
diadakan penilaian kinerja puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Penilian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja/prestasi puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri karna setiap puskesmas melakukan
penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas kesehatan
kabupaten/Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilian
meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan pukesmas.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan
a. Tujuan umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupaten/kota.
b. Tujuan khusus
1. Mendapat gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2. Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat katagori kelompok puskesmas.
3. Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan
masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat penilaian kinerja puskesmas :


1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kegiatan
program dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah,mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan
masalah kesehatan diwilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas.
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada
tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan
puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib
puskesmas yang telah ditetapkan ditingkat kabupaten dan kegiatan
upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan fungsi
puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat. Secara garis besar ruang lingkup penilaian kinerja
puskesmas tersebut berdasarkan pada upaya-upaya puskesmas dalam
menyelenggarakan :
A. Pelayanan kesehatan yang meliputi :
1. Upaya kesehatan wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana
penetapan jenis pelayanannya disusun oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota.
2. Upaya kesehatan pengembangan antara lain penambahan upaya
kesehatan atau penerapan pendekatan baru ( inovasi ) upaya
kesehatan dalam pelaksanaan pengembangan program kesehatan
yang dilaksnakan di puskesmas.

B. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam menyelenggarakan


kegiatan, meliputi :
1. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan
pelaksanaan penilaian kinerja.
2. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat,
obat,keuangan dan lain-lain.

C. Mutu pelayanan puskesmas, meliputi :


1. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.
2. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya
terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.
3. Penilaian pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang
diselenggarakan.
4. Penilaian pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat
kepuasan pengguna jasa pelayanan puskesmas.
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1. KIA dan KB
Hasil kinerja upaya KIA dan KB baru mencapai 86,53 % dari target
100%
Permasalahannya :
a. Rendahnya capaian K1 dan K4 persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan, disebabkan karna jumlah target yang ditetapkan oleh
dinas terlalu tinggi sehingga belum mencapai target.
b. Masih adanya bidan-bidan kampung disetiap desa.
Tindak lanjut :
1. Penanggung jawab KIA dan KB selalu melakukan monitoring
terhadap ibu hamil yang ada ditiap desa.
2. Bidan desa selalu pro aktif untuk memantau ibu-ibu hamil yang
ada di desa baik melalui kunjungan poskesdes atau kunjungan ke
rumah-rumah diwilayah kerjanya.
3. Mengaktifkan penyuluh kepada masyarakat agar melakukan
bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan.
4. Lebih mengoptimalkan kelas ibu hamil, pemeriksaan diposyandu
setiap bulan, mengaktifkan kader agar berperan aktif dalam
penemuan ibu hamil atau imbauan kepada ibu hamil agar dapat
memeriksakan kepada petugas bidan desa.

2. Upaya-upaya perbaikan Gizi Masyarakat


Hasil kinerja Upaya perbaikan gizi masyarakat mencapai 92,53 % dari
target 100 %.
Permasalahannya :
a. Masih rendahnya penimbangan balita di desa-desa, bayi 0-6 bulan
yang mendapatkan ASI, ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe.
Tindak lanjut :
a. Perlunya memotivasi orang tua melalui media penyuluhan kepada
masyarakat agar bayi usia 0-59 bulan untuk dibawa keposyandu
b. Pihak desa agar dapat menganggarkan dana desanya untuk
makanan tambahan agar dapat merangsang masyarakat untuk
datang keposyandu.
c. Bumil yang mendapatkan Fe masih rendah, agar pihak dinas
mencakupi tablet Fe ke Puskesmas.
3. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Hasil kinerja upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
baru mencapai 64,45 % dari Target 100 %.
Permasalahan :
a. Masih rendahnya pencapaian TB Paru
b. Kurangnya komitmen petugas labaor untuk menindaklanjuti.
Tindak lanjut :
a. Selain petugas TB paru harus aktif menjemput bola dilapangan,
melalui pemeriksaan TB atau suspek TB juga harus ada peran
serta masyarakat.
b. Kader TB untuk ikut aktif juga melakukan sweeping ke
masyarakat.
c. Petugas labor lebih aktif lagi untuk memeriksa sputum yang telah
diantar ke puskesmas dan membuat hasil pemeriksaan minimal 3
hari hasil pemeriksaan sudah keluar.

4. Upaya kesehatan pengembangan


Hasil kinerja upaya pengembangan baru mencapai 96,72 % dari target
100 %.
Permasalahan :
a. Bor puskesmas yang masih rendah
Tindak lanjut :
a. Masih kurang jumlah ruangan rawat inap serta tempat tidur di
puskesmas, mungkin petugas rawat inap belum menerapkan SOP
secara benar.
b. Agar pihak dinas meningkatkan jumlah tempat tidur minimal 12-
15 tempat tidur.
c. Petugas rawat inap bekerja secara professional sesuai SOP.

b. Pemeriksaan Visus
Permasalahan :
a. Belum adanya alat untuk pemeriksa visus di puskesmas
Tindaklanjut :
1. Agar pihak dinas kesehatan dapat memberikan alat visus ke
puskesmas.
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Puskesmas Mandiangin telah melaksanakan penilian kinerja tahun
2021 dengan hasil sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dengan nilai 92,29 %
termasuk kinerja Baik.
2. Kinerja kegiatan Manajemen Puskesmas dengan nilai 8,90 %
termasuk kategori kinerja Baik.
3. Kinerja Mutu Pelayanan kesehatan dengan nilai 9,30 termasuk
kategori kinerja Baik.

b. Saran dan Usul


1. Dengan adanya hasil penilian internal kinerja Puskesmas Tahun
2022 ini, bisa dijadikan bahan / acuan dalam pembinaan puskesmas
oleh dinas kesehatan atau instansi yang lebih tinggi diatasnya.
2. Dalam hal ini sangat perlu di tetapkannya jumlah dan jenis upaya
kesehatan pengembangan yang seharusnya dilaksanakan oleh setiap
puskesmas.
3. Perhitungan target/ sasaran untuk masing-masing upaya program
harus jelas dan petugas yang membidanginya harus dibina tentang
strategi program dalam pencapiannya.
4. Kerja sama lintas program dan lintas sektor puskesmas di masing-
masing kecamatan harus ditingkatkan terutama di dalam menyikapi
mobilisasi penduduk/ sasaran yang ditentunya mempengaruhi
pencapaian program.
5. Perlunya feedback dari dinas kesehatan atas pencapaian EKP dari
masing-masing puskesmas.

Demikianlah Laporan Kinerja Puskesmas Mandiangin Tahun 2022 ini kami


buat yang tentunya banyak ditemukan kekurangannya, semua itu karna
keterbatasan kami dalam membuat laporan ini dan sudi kiranya untuk
dimaklumi.

Anda mungkin juga menyukai