PENDAHULUAN
b. Tujuan Khusus
Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun
kegiatan Mengetahui tingkat kinerja puskesmas Banjaran DTP pada
akhir tahun kegiatan
Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan sebagai
bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas
dan Dinas Kesehatan di tahun yang akan datang.
Tata Nilai
S : Santun dan sopan bertutur kata serta berperilaku
E : Empati, melayani dengan sepenuh hati
H : Handal, memberikan pelayanan terbaik oleh tenaga profesional
A : Adil dalam memberikan pelayanan
T : Tanggap dalam pelayanan & terhadap masalah kesehatan
I masyarakat
: Inovatif menyikapi masalah kesehatan masyarakat
LUAS WILAYAH
NO DESA JUMLAH RW JUMLAH RT
(Ha)
1 Batukarut 177,777 14 68
2 Lebakwangi 316,717 14 67
3 Mangunjaya 367,240 14 39
4 Wargaluyu 490,000 10 49
5 Baros 419,700 14 59
6 Mekarjaya 702,000 13 44
JUMLAH 2.473,434 78 326
BLUD 2016
31 2016 Pemasangan pagar pegangan pasien
BLUD 2016
32 2016 Perbaikan kamar mandi pasien
33 2016 Perbaikan ruang Laboratorium dan ruang poli gigi BLUD 2016
BLUD 2016
34 2016 Pemasangan CCTV
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Banjaran Nambo DTP
Jumlah Kepadatan Jumlah Kepala
No Desa
Penduduk Penduduk per km2 Keluarga
1 Batukarut 11.250 3.122 3.918
2 Lebakwangi 12.540 1.954 4.132
3 Mangunjaya 8.110 1.090 2.789
4 Mekarjaya 6.270 961 2.306
5 Baros 9.830 1.156 3.437
6 Wargaluyu 8.110 864 2.935
Jumlah 56.110 19.517
Sumber : Kecamatan Arjasari Dalam Angka Tahun 2020
Wilayah kerja Puskesmas Banjaran Nambo DTP meliputi enam desa
yaitu desa Batukarut, desa Lebakwangi, desa Mangunjaya, desa Mekarjaya,
desa Baros dan desa Wargaluyu dengan jumlah penduduk 56.110 jiwa.
Jumlah penduduk yang paling tinggi ditempati oleh desa Lebakwangi
dengan jumlah penduduk sebanyak 12.540 atau 4.132 kepala keluarga.
Sedangkan jumlah penduduk yang paling rendah ditempati oleh desa
Mekarjaya dengan jumlah penduduk sebanyak 6.270 jiwa atau 2.306
Kepala Keluarga.
NO DESA JUMLAH
1 BAROS 1.010
2 BATUKARUT 0
3 LEBAKWANGI 349
4 MANGUNJAYA 774
5 MEKARJAYA 1926
16 --- Penilaian Kinerja Puskesmas Banjaran Nambo DTP Tahun 2021
6 WARGALUYU 851
Sumber : Data Monografi Kecamatan Arjasari Tahun 2021
Berdasarkan data monografi kecamatan Arjasari Tahun 2021,
didapatkan informasi jumlah jiwa miskin yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Banjaran Nambo DTP adalah 4987 jiwa. Wilayah desa
Mekarjaya memiliki jumlah jiwa miskin terbanyak dengan 1926 jiwa,
sedangkan desa Batukarut menjadi desa yang memiliki jumlah jiwa miskin
terkecil dengan 0 jiwa.
DESA
Kelompo
No LEBAKWAN MANGUNJAY WARGALUY BARO MEKARJAY BATUKARU JUMLA
k Umur
GI A U S A T H
1 <1 th 243 816 308 478 32 71 1948
2 1-4 th 869 0 400 781 253 634 2937
3 5-14 th 1241 1207 600 1726 518 1207 6499
4 15-39 th 2284 1855 2750 3594 1877 4613 16973
5 40-64 th 1786 1753 2860 2182 1225 3529 13335
6 >65 th 0 540 1312 1296 45 457 3650
Sumber : Data Monografi Kecamatan Arjasari Tahun 2021
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Banjaran Nambo DTP
berjumlah 60.362 jiwa. Apabila dikelompokan menurut umur, jumlah
penduduk terbanyak berada di antara 15-39 tahun.
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Banjaran Nambo DTP Menurut
Tingkat SLTP dan SLTA per Tahun Ajaran 2016/2017
Pendidikan Yang Ditamatkan
KODE DESA/KELURAHAN
SLTP / Setara SLTP SLTA / Setara SLTA
001 Batukarut 2.294 3.150
002 Mangunjaya 1.819 1.163
003 Mekarjaya 1.546 705
19 --- Penilaian Kinerja Puskesmas Banjaran Nambo DTP Tahun 2021
004 Baros 2.397 1.279
005 Lebakwangi 2.415 3.562
006 Wargaluyu 2.096 1.294
Jumlah 12.567 11.153
Sumber : BPS Kab. Bandung, Kecamatan Arjasasri Dalam Angka 2018
Kami masih menggunakan data tahun 2018 karena sampai disusunnya
laporan tahunan ini kami belum menemukan data BPS Kab. Bandung,
Kecamatan Arjasari dalam angka 2021. Jumlah penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Banjaran Nambo DTP yang berpendidikan setara SLTP
berjumlah 12.567 orang, sedangkan jumlah penduduk yang berpendidikan
setara SLTA berjumlah 11.153 orang. Jumlah penduduk yang berpendidikan
setara SLTP terbanyak berada di desa Lebakwangi, sedangkan yang
terendahnya berada di desa Mekarjaya. Jumlah penduduk yang
berpendidikan setera SLTA terbanyak berada di desa Lebakwangi,
sedangkan yang terendahnya berada di desa Mekarjaya.
Tabel 3.8 Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Banjaran Nambo DTP Menurut
Tingkat Perguruan Tinggi per Tahun Ajaran 2016/2017
C. Sarana Transportasi
Tabel 3.12 Daftar Transportasi yang dimiliki oleh Puskesmas Banjaran Nambo DTP
No. Kondisi
No. Jenis Kendaraan Merk / Type
Kendaraan RB RR Baik
1 Mobil Ambulance Toyota / Dyna D 7075 V √
2 Mobil Puskel Suzuki / APV D 9929 V √
3 Mobil Ambulance KIA/Travelo D 9958 V √
4 Mobil Jenazah Suzuki / Luxury APV D 9914 Z √
5 Suzuki / Thunder D 2651 V √
6 Yamaha / Vega R D 2763 V √
Speda Motor
7 Honda / Supra Fit D 2720 V √
8 Yamaha / Mio Z B 3931 SQC √
Sumber :Daftar Inventaris Barang Puskesmas Banjaran Nambo DTP per
Desember 2021
Balai
Pengobatan PT. Adetex PT. Adetex Ds. Batukarut Berizin
1
Perusahaan
Dari data diatas terlihat jumlah kader 373 orang terdiri dari kader
aktif 294 orang ( 78,8 % ) dan kader yang tidak aktif 79 orang ( 21,2 % ).
Jumlah kader yang ada menurut kriteria posyandu memang belum
memadai, mungkin untuk memacu peran serta masyarakat, pemerintah
dapat memberi dana operasional posyandu setiap bulan. Dari data diatas
terlihat juga jumlah paraji cukup banyak dan cuma 10 orang (40%) yang mau
bermitra dengan bidan desa.
F. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana kesehatan sangat dibutuhkan dalam
menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sarana dan Prasarana
kesehatan yang memadai pada suatu wilayah selayaknya dapat membantu
terwujudnya masyarakat sehat.
Sarana dan Prasarana pelayanan yang ada di Puskesmas Banjaran
Nambo DTP di tahun 2021 yaitu
Rawat Inap :
Ruang rawat inap di Puskesmas Banjaran Nambo DTP memiliki
kapasitas tempat tidur (Bed) sebanyak 15 Bed yaitu : 12 Bed Rawat Inap
Umum dan 4 Bed Rawat Inap Poned terdiri dari :
1. Ruang Perawatan Wanita (Melati)
2. Ruang Perawatan Laki – Laki (Teratai)
3. Ruang Perawatan Anak (Anggrek)
4. Ruang Nifas
5. Ruang GE (Raflesia)
a. Laboratorium 40.462.000,0
0
b. Prolanis
5. Persalinan 282.580.000, 111.479.700,0
39%
00 0
a. Umum 33.800.000,0
0
b. BPJS Persalinan / Klaim 74.182.600,0
0
c. Persalinan Jampersal 3.497.100,00
6. Pemeriksaan Haji 360.000,00
0%
7. Kuering / Visum 17.742.000,00 1.950.000,00
8. Lain-lain PAD yang sah
7.200.000,00 1.200.000,00 17%
(warung sehat)
LAIN-LAIN PAD YANG SAH 2.502.351.932,00 2.246.985.661,00 90%
2.224.419.000,0
Pendapatan kapitasi 2.474.128.800,00 90%
0
22.566.661,0
Bunga Rekening 28.223.132,00 80%
0
JUMLAH : 3.520.806.932 2.530.350.861,0
72%
,00 0
Unit Balai Pengobatan ( poli dewasa, poli lansia dan poli MTBS )
Buku rawat jalan harian
Medical Record
Unit Laboratorium
Buku registrasi harian laboratorium
Buku registrasi reagen
Unit P2P ( Pencegahan Pemberantasan Penyakit )
Yaitu : Unit TB, Unit Imunisasi,Unit PAL
Kegiatan Posyandu
5. MASALAH KESEHATAN
Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) serta status gizi
balita merupakan indikator masalah kesehatan yang cukup peka untuk menilai
derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dibawah ini kami tampilkan
tabel – tabel yang menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Banjaran Nambo DTP.
Dari tabel di atas tampak bahwa BP umum adalah poliklinik yang mendapat kunjungan tertinggi sepanjang tahun.
Kunjungan sakit di Puskesmas didominasi oleh penyakit menular dan tidak menular. Penyakit
dengan jumlah terbesar pertama adalah ISPA. Penyakit dengan jumlah terbesar kedua adalah
Hipertensi. Hal ini menuntut peningkatan penyuluhan tentang ISPA kepada masyarakat agar
masyarakat dapat mewaspadai ISPA yang berbahaya (pneumonia) terutama pada balita, agar segera
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas atau kalau perlu di Rumah Sakit.
Dari data diatas tampak bahwa penyakit Tyfoid Fever mendominasi penyakit rawat
inap di Puskesmas Banjaran Nambo DTP selain Gastroenteritis dan suspek DHF dimana
penyakit infeksi menular sangant tinggi di masyarakat sekitar Puskesmas Banjaran Nambo
DTP. Semakin jelasnya penegakan diagnose penyakit juga didukung oleh sarana dan
prasarana pemeriksaan laboratorium dan tenaga laboratorium yang memadai, sehingga
dokter dan perawat dapat memberikan pelayanan rawat inap sesuai dengan kondisi pasien.
Desa dengan jumlah penduduk miskin penerima BPJS PBI terbanyak adalah desa ... . desa
dengan jumlah penduduk miskin penerima BPJS PBI adalah desa ... . cakupan pelayanan rawat jalan
bagi penduduk miskin terbesar adalah desa Batukarut. Cakupan pelayanan rawat jalan bagi
penduduk miskin terrendah adalah desa Baros.
Terdapat 2 kematian bayi dari semua desa wilayah kerja Puskesmas dari jumlah
kelahiran hidup sebanyak 960 dimana penyebabnya IUFD dan gagal napas. Bayi yang
meninggal diantaranya dari desa Batukarut dan Lebakwangi.
Setelah melakukan penilaian kinerja Puskesmas Banjaran Nambo DTP berikut beberapa
kesimpulan yang dapat kami peroleh :
Penilaian Manajemen Puskesmas dalam Kategori Baik
Penilaian Cakupan Kegiatan dalam kategori Baik
Sebagai gambaran tentang cakupan pelayanan yang masih kurang didapat hasil sebagai
berikut :
1. Dari pelayanan upaya kesehatan wajib yang pencapaiannya masih kurang ( dibawah
target ) adalah :
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Kesehatan Anak untuk kunjungan Balita
d. Keluarga Berencana ( KB ) untuk cakupan peserta KB Aktif
e. Gizi untuk :
- Cakupan keluarga sadar gizi
- Cakupan ASI Eksklusif
f. Imunisasi untuk cakupan BCG, BIAS DT, BIAS Campak dan Cakupan Pelayanan
Imunisasi Ibu Hamil TT2+
g. P2 TBC masih kurang dalam hal penemuan pasien baru TB BTA +
h. P2 Diare : masih kurang dalam penemuan penderita diare
i. Upaya Pengobatan untuk :
- Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas
2. Sedangkan upaya kesehatan wajib yang telah memenuhi target adalah :
a. Promosi Kesehatan untuk cakupan pemberdayaan masyarakat
b. Kesehatan Ibu untuk :
- Kunjungan Ibu Hamil ( K-4 )
- Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan
- Komplikasi kebidaan yang dilayani
- Pelayanan Nifas
a. Kesehatan Anak untuk :
- Kunjungan Neonatus 1 dan lengkap ( KN1 dan KN Lengkap )
Dari hasil-hasil tersebut, disimpulkan pula bahwa Puskesmas Banjaran Nambo DTP masih
harus melakukan berbagai perbaikan dalam hal cakupan program, manajemen dan mutu pelayanan.
Selain itu pengarsipan data Puskesmas juga harus lebih diperbaiki pada waktu-waktu yang akan
datang.