Anda di halaman 1dari 16

3.1.4.1. Laporan kinerja, Analisis data kinerja.

doc

Documents Similar To 3.1.4.1. Laporan kinerja, Analisis data kinerja.docx

3.1.4.a. Laporan Kinerja, Analisis Data Kinerja


 
LAPORAN KINERJA

ANALISA DATA KINERJA

PUSKESMAS SUNGAI RAYA


TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja tertentu. Puskesmas dibangun dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan
dan pembinaan kesehatan masyarakat. Puskesmas berfungsi sebagai : pusat
penggerak pembanguan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, serta pusat pelayanan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan
fungsi dan penyelenggaraan upayanya, maka puskesmas dilengkapi dengan
instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan yang disebut sistem Informasi dan manajemen puskesmas (SIMPUS)
dan upaya peningkatan mutu pelayanan Mempertimbangkan rumusan pokok-
pokok program dan program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam
Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka
area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan
secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya yang harus disesuaikan dangan masalah, kebutuhan serta potensi
setempat. Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya pencapaian
pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, maka
perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. Pengertian Penilaian Kinerja


Puskemas Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan hasil
kerja atau prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
puskesmas sebagai instrumen mawas diri setiap puskesmas melakukan panilaian
kinerja secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan verifikasi
hasil.  Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen
kegiatan termasuk mutu pelayanan perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan
hasil verifikasi Dinas Kesehatan Kabupaten bersama Puskesmas dapat menetapkan
Puskesmas kedalam kelompok I,II,atau III sesuai dengan pencapaian kinerjanya .
Pada setiap kelompok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten dapat melakukan
analisa tingkat kinerja Puskesmas berdasarkan rincian nilainya sehingga urutan
pencapaian kinerjanya dapat diketahui serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih
mendalam dan terfokus.
C. Tujuan Dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan Kabupaten
Bengkayang.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas Sungai Raya akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Tunjungan pada akhir tahun
berdasarkan urutan peningkat kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapat informasi analisis kinerja Puskesmas Tunjungan dan bahan
masukan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas
Sungai Raya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang tahun yang
akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Manfaat bagi Puskesmas.
1) Puskesmas Sungai Raya dapat mengetahui tingkat pencapaian atau
cakupan dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2) Puskesmas Sungai Raya dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas.
3) Puskesmas Sungai Raya dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan
untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
b. Manfaat bagi Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten
Bengkayang
1) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang dapat menetapkan tingkat urgensi
suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
2) Dinas Kesehatan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang dapat
menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya Puskesmas dan
urgensi pembinaan Puskesmas.
3) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang dapat menggunakan sebagai
dasar untuk melakukan pembinaan kepada puskesmas, sehingga
pembinaan dan dukungan yang diberikan lebih optimal/fokus berdasarkan
permasalahan dan kondisi Puskesmas.
4) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang mendapatkan gambaran
perkembangan prestasi Puskesmas di wilayah kerjanya.
5) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang dapat mengetahui masalah dan
hambatan dalam penyelenggaraan Puskesmas.
6) Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang mendapatkan gambaran
kemampuan manajemen Puskesmas.
c. Manfaat bagi Masyarakat
1) Masyarakat menjadi puas tehadap pelayanan kesehatan di Puskesmas.
2) Masyarakat dapat mengetahui kinerja pelayan kesehatan di Puskesmas.

D. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian
terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di
tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka
penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
A. Bahan Dan Pedoman
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil
/ masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006

B. Teknis Pelaksanaan
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2016 ( Januari s.d Desember 2016) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2016.
2. Pengolahan Data.
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
,dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H/T x 100%
.Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atauV (%) = Σ SV . n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
1) Manajemen Operasional Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat
kelompok:
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala
nilai sebagai berikut :
a. Skala 1 nilai 4
b. Skala 2 nilai 7
c. Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5
2) Manajemen alat dan obat
3) Manajemen keuangan
4) Manajemen ketenagaan
c. Penilaian mutu pelayanan
BAB III
HASIL KINERJA PUSKESMAS SUNGAI RAYA

A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan


1. Upaya Kesehatan Wajib
a. Tahun 2015
Hasil Cakupan
NO Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib Tingkat Kinerja Keterangan
(%)

1 Upaya promosi kesehatan 75,3 % Kurang Baik ≥ 91 %

2 Upaya kesehatan lingkungan 71,22 % Kurang Cukup ≥81-90 %

3 Upaya kesehatan ibu dan anak termasuk kb 61,91 % Kurang Kurang≤ 80%

4 Upaya perbaikan gizi masyarakat 86,22 % Cukup

5 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular 55,57 % Kurang

6 Upaya pengobatan 68,80 % Kurang

Rata-rata Kinerja 69,83 % Kurang

b. Tahun 2016
Hasil Cakupan

NO Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib (%) Tingkat kinerja Keterangan

1 Upaya Promosi Kesehatan 75,34 % Kurang Baik ≥ 91 %

2 Upaya kesehatan Lingkungan 71,22 % Kurang Cukup ≥81-90 %

3 Upaya kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB 61,91 % Kurang Kurang≤ 80%

4 Upaya Perbaikan Gizi masyarakat 86,22 % Cukup

5 Upaya Pencegahan Dan pemberantasan Penyakit menular 55,57 % Kurang

6 Upaya Pengobatan 68,80 % Kurang

Rata-rata Kinerja 69,80 % Kurang

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

a. Tahun 2015
Hassil Cakupan

NO Komponen Kesehatan Pengembangan (%) Tingkat Kinerja Keterangan

1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100 % Baik Baik ≥ 91 %

2 Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan 100 % Baik Cukup ≥81-90 %

3 Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan pendengaran % 0% Kurang≤ 80%

4 Kesehatan Jiwa 50 % Kurang

5 Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 53.57 % Kurang

6 Perawatan Kesehatan Masyarakat 50 % Kurang

Rata-rata Kinerja 70.71 % Kurang

b. Tahun 2016
Hasil Cakupan

NO Komponen Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan (%) Tingkat Kinerja Keterangan

1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100 % Baik Baik ≥ 91 %

2 Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan 75 % Baik Cukup ≥81-90 %

Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan


0%
3 pendengaran Baik Kurang≤ 80%

4 Kesehatan Jiwa 75 % Kurang

5 Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 58.57 % Cukup


6 Perawatan Kesehatan Masyarakat 50 % Baik

Rata-rata Kinerja 71.71 % Kurang

3. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Sungai Raya


a. Tahun 2015

NO Komponen Manajemen Puskesmas Cakupan Kegiatan Tingkat Kinerja Keterangan

1 Manajemen Operasional Puskesmas 9,1 Baik Baik ≥ 8,5

2 Manajement alat dan Obat 10 Baik Cukup ≥ 5,5 – 8,4

3 Management keuangan 10 Baik Kurang < 5,5

4 Manajemen ketenagaan 10 Baik

Rata-rata 9,8 Baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen Puskesmas Sungai Raya tahun 2015
adalah : 9,8(Kinerja Baik ).

b. Tahun 2016

Tingkat

NO Komponen manajemen Puskesmas Cakupan Kegiatan Kinerja Keterangan

1 Manajemen Operasional Puskesmas 8,7 Baik Baik ≥ 8,5

2 Manajement alat dan obat 10 Baik Cukup ≥ 5,5 – 8,4

3 Manajement keuangan 10 Baik Kurang < 5,5

4 Manajement ketenagaan 10 Baik

Rata-rata 9,67 Baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen Puskesmas Sungai Raya tahun 2015
adalah : 9,67 (Kinerja Baik ).

4. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas Sungai Raya


a. Tahun 2015

No Jenis Kegiatan Nilai


Tingkat Kinerja

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 4 Kurang

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 10 Baik

3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi


10 Baik

4 Kepatuhan terhadap standar ANC 10 Baik

5 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru


7 cukup

6 Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas


7 Cukup

Rata-rata nilai 8 Cukup

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan


Puskesmas Sungai Raya tahun 2015 adalah 8 ( termasuk kinerja Kurang)
b. Tahun 2016

No Jenis Kegiatan Nilai Tingkat Kinerja

1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 4 Kurang

2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 10 Baik

3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi


10 Baik

4 Kepatuhan terhadap standar ANC 10 Baik

5 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB Paru


7 Cukup

6 Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas


7 Cukup

Rata-rata nilai 8 Cukup

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Sungai Raya tahun 2016 adalah 8 ( termasuk kinerja Cukup)

BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2015 dengan Tahun 2016


Upaya kesehatan wajib tahun 2015 sebesar 69,83 % dan tahun 2016 sebesar
69.80 % tidak terjadi peningkatan . Kegiatan Kesehatan wajib yang bernilai
kurang adalah kesehatan lingkungan dikarenakan program Kesehatan
lingkungan dibagi lima tahun dan setiap pelaksanaan tergantung pada
pendanaan yang ada dari dinas Kesehatan.
Upaya Kesehatan Pengembangan tahun 2015 70.71 % , tahun 2016 sebesar
71.71% ada kenaikan sebesar 1 persen, dan masih dalam kriteria kurang.
Hasil Kinerja Upaya Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Sungai
Raya tahun 2015 adalah 9,8 nilai baik. Untuuk tahun 2016 9.67 nilai baik.
Hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan tahun 2015 adalah 8, Sedangkan
tahun 2016 juga 8 (tidak ada peningkatan) dengan kriteria Cukup.
Trend Pencapaian Kinerja Puskemas Sungai Raya

Kegiatan Tahun 2015 Tahun 2016


Upaya Kesehatan Wajib 69.83 % 69.80% (Tetap)

Upaya kesehatan Pengembangan 70.71 % 71.71 % (Naik 1 %)

Management 9.8 9.67 (Turun 1% )

Mutu pelayanan Kesehatan 8 8 (Tetap)

B. Identifikasi Masalah Dan Alternatif


Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan Puskesmas Sungai
Raya tahun 2016 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
Tidak ada program yang nilai kinerjanya bernilai baik
2. Kategori Kinerja Cukup
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 86.22 %
3. Kategori Kinerja Kurang
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. P2M
d. Upaya Pengobatan
e. Upaya Kesehatan Pengembangan

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup &
kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :
1. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
Dengan nilai 53.57 % disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan
sikat gigi massal pada SD/MI terealisasi 2 sekolah,Pembinaan
kesehatan gigi di Posyandu terealisasi 1 posyandu dari target 20.
Permasalahan :
a. Jumlah SD/MI di Puskesmas Sungai Raya sekolah, sedangkan
petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi Puskesmas.
b. Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat
mencakup seluruh SD/MI
c. Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga belum dapat
membimbing teman-temannya untuk berPHBS
d. Karena dokter gigi ada kegiatan prajabatan selama dua bulan
dan tidak ada dokter pengganti, perawat gigi cuti melahirkan
sehingga pasien memilih berobat ke RS

Pemecahan :

a. Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan


dapat terlaksana
b. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat.
c. Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum
dilatih dokter kecil
2. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan kesehatan lingkungan kinerja nilainya 64.47 % karena pada
kenyataannya Jumlah Rt yang mengelola sampah dan limbah masih
rendah ( Desa) disebabkan tidak disediakan tempat pembuangan
sampah, kebiasaan yang salah tentang mengelola sampah dan
limbah,tidak ada SPAL .
Penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga masih
kurang kendalanya masih banyak rumah yang belum memenuhi syarat
kesehatan dan sarana jamban belum memenuhi syarat kesehatan
dikarenakan ketidaktahuan tentang konstruksi jamban yang memenuhi
syarat sedangkan untuk pengadaan jamban sehat membutuhkan biaya
yang besar.
Pemecahan :
a. Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat
terlaksana
b. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat.
c. Memperbanyak penyuluhan ke masyarakat (desa) terutama
tentang cara pengelolaan sampah yang benar, sosialisasi jamban
yang memenuhi standar kesehatan.
3. Promosi Kesehatan
Dengan nilai 75.34 % kegiatan yang belum dilaksanakan dengan
maksimal adalah penyuluhan PHBS di sekolah, yang baru terlaksana
di 5 sekolah dari 20 sekolah yang direncanakan .Kendalanya adalah
karena keterbatasan dana sehingga promosi PHBS di sekolah yang
sudah banyak terlaksana di tahun 2015 , untuk tahun 2016 tidak
dilakukan lagi untuk semua sekolah, begantian dengan sosialisasi
PHBS rumah tangga yang lebih banyak di tahun 2016 .
Pemecahan:
a. Agar dibuat usulan program yang lebih terencana dengan baik
sehingga tidak terjadi capaian program yang jauh di bawah target
yang dibuat.
b. Perlunya koordinasi dengan lintas program dan dengan Dinas
Pendidikan untuk pelaksanaan penyuluhan PHBS di sekolah
sehingga bisa dikerjakan bersama-sama( mungkin bisa bersamaan
dengan Program Penjaringan anak sekolah, BIAS, ataupun
Pembinaan UKS).
4. KIA/KB
Permasalahan:
1. Pelayanan rujukan ibu hamil resti /kompliksi hasilnya rendah
disebabkan : Bumil yang diperkirakan resti ternyata melahirkan
secara normal, keinginan pasien untuk mendapatkan pelayanan
yang lebih lengkap (ke dokter spesialis).
2. Pelayanan akseptor aktif MKET di Puskesmas rendah( 61 %)
karena alat kontrasepsi yang sedang kosong( suntik, IUD,dan
implant), pasien KB di fasilitas kesehatan( praktek bidan mandiri)
yang lain.
Pemecahan :
a. Meningkatkan kompetensi bidan dengan mengikuti pelatihan
(Diklat)
b. Edukasi kepada pasien resti/komplikasi lebih ditingkatkan
c. Kerjasama lintas sektor dengan ( PLKB) agar droping alat
kontrasepsi terkait lebih tertib (berkesinambungan ), kerjasama
dengan praktek mandiri dan klinik bersalin dalam pencatatan dan
pelaporannya

5. Kesehatan Jiwa dengan nilai 50 %


Permasalahan :
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan
dini dan rujukan kasus gangguan jiwa, penemuan dan penanganan
kasus gangguan perilaku , gangguan jiwa masalah napza dan lain lain
dari rujukan kader dan masyarakat belum dilaksanakan karena
kurangnya pemahaman kader tentang gangguan jiwa masih minim
karena sosialisasi yang dilakukan petugas puskesmas dan dinas sosial
masih jarang dilakukan.
Pemecahan :
a. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk
lebih giat melakukan penyuluhan tentang gangguan jiwa ke
masyarakat.
b. Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan,
pelaksanaan , dan evaluasi.
c. Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat
agar segera memeriksakan keluarganya bila ada yang menderita
gangguan jiwa
6. Managemen Puskesmas
Untuk kinerja manajemen puskesmas, penilaian yang masih sedang
adalah mini lokakarya dengan lintas sektor(triwulan ) masih kurang (2-3
kali pertahun) karena terkendala dana . Penyusunan RUK melalui
analisis dan perumusan masalah berdasarkan prioritas, menyusun RPK
secara terperinci dan lengkap sudah sebagian besar dilaksanakan
karena kurangnya briefing atau bimbingan teknis Dinas Kesehatan
terhadap manajement dan pemegang program, tenaga kurang
memenuhi standar(tidak sesuai dengan kompetensi) sehingga
pelaksanaan kurang maksimal.
Pemecahan masalah :
Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan agar menjalin komunikasi yang
rutin kepada Puskesmas serta melakukan bimbingan teknis kepada
kepala puskesmas, management dan pemegang program secara
periodik agar pelaksanaan manajement dan program di puskesmas
berjalan baik dan capaian program serta kinerja bernilai baik.
7. Hasil Kinerja Pelayanan Kesehatan
Drop out pelayanan ANC ( KI-K4) nilai 4 dikarenakan kemungkinan
bumil K I( bumil sudah dalam kehamilan usia 28 minggu)/ trimester 2
pada saat kunjungan pertama sehingga cakupan K4 nya tidak
tercapai.

Pemecahan masalah:
a. Meningkatkan penyuluhan dan edukasi kepada ibu hamil agar
segara memeriksakan kehamilannya sedini mungkin secara teratur
minimal 4 kali selama kehamilan
b. Menjalin kemitraan dengan dukun kampung agar dapat
menyarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya ke fasilitas kesehatan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas Sungai Raya telah melaksanakan penilaian kinerja Puskesmas tahun
2015 dengan hasil sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dengan nilai 89 termasuk kategori kinerja
Cukup.
2. Kinerja kegiatan manajemen Puskesmas dengan nilai 7,5 termasuk kategori
kinerja Cukup
3. Kinerja mutu pelayanan kesehatan dengan nilai 7,8 termasuk kategori kinerja
Cukup
Berdasarkan hasil di atas, maka hasil kinerja Puskesmas Sungai Raya Tahun 2015
dapat dikategorikan per jenis kegiatan sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik
a. Kinerja upaya kesehatan wajib Yang termasuk kedalam kategori kinerja baik
adalah :
1) Upaya kesehatan lingkungan
2) Upaya pengobatan
3) Upaya perbaikan gizi masyarakat
b. Kinerja manajemen Yang termasuk kedalam kategori baik adalah menejemen
keuangan
c. Kinerja mutu Yang termasuk kedalam kategori baik adalah
1) Drop out pelayanan ANC
2) Persalinan oleh tenaga kesehatan
3) Penanganan komplikasi obstetric / resiko tinggi
2. Kategori Kinerja Cukup
a. Kinerja upaya kesehatan wajib
1) Upaya KIA/KB
2) Upaya pengendalian penyakit
3) Upaya promosi kesehatan
b. Kinerja Manajemen
1) Manajemen operasional puskesmas
2) Manajemen alat dan obat
3) Manajemen ketenagaan
c. Kinerja mutu
1) Kepatuhan terhadap standard pemeriksaan TB paru
2) Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas
3. Kategori Kinerja Kurang
a. Kinerja Upaya Kesehatan Wajib (-)
b. Kinerja Manajemen (-)
c. Kinerja mutu adalah Kepatuhan petugas terhadap standard pelayanan  ANC.
B. Saran
1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Bengkayang lebih diaktifkan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai upaya
untuk lebih meningkatkan partisipasi / pemberdayaan masyarakat.
3. Diharapkan untuk tahun-tahun ke depan, masing-masing program dapat
meningkatkan hasil kinerjanya terutama untuk program–program yang hasil
pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
4. Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu ditambah upaya pengembangan agar kegiatan
lebih focus dan terarah sehingga bias meningkatkan kinerja yang lebih baik.
5. Sarana dan prasarana di Puskesmas ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan.
6. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan.

Anda mungkin juga menyukai