Anda di halaman 1dari 18

PENILAIAN KINERJA

UPT PUSKESMAS PENAGO II


TAHUN 2019

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SELUMA


DINAS KESEHATAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan
kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .


2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,


Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas


2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan ketenagaan serta didukung dengan manajemen sistem
pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui
penerapan quality assurance ).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program


unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Kementrian
Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan
menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh
daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus
disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,


mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan
kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan
Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen
mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma melaksanakan
verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan
dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas
yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh
Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,,I) sesuai

2
dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA


PUSKESMAS
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di
Kabupaten Seluma.

b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan
masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas
kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :


1). Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2). Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
puskesmas (out put dan out come)
3). Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan
tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun
yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
4). Dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu
pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas
yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan
pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang
diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap
mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi Pemerintah
Daerah Kabupaten Seluma yaitu ”“Terwujudnya Kabupaten Seluma
sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian, untuk
mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan lebih sejahtera.”

3
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

A. BAHAN DAN PEDOMAN


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis
hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku
Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas se Kabupaten Seluma tahun


2017, sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2017 ( Januari s/d Desember 2017 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun
2017.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%)
H
SV = ------ x 100%
T

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub


variabel (Σ SV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
Σ SV
V (%) = ----------
n

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1). Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2). Kelompok (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3). Kelompok I (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat
kelompok :
1). Manajemen Operasional Puskesmas
2). Manajemen alat dan obat
3). Manajemen keuangan
4). Manajemen ketenagaan
4
Penilaian kegiatan Manajemen Puskesmas dengan mempergunakan
skala nilai sebagai berikut ;
a). Skala 1 nilai 4
b). Skala 2 nilai 7
c). Skala 3 nilai 10
Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai
kegiatan masing-masing kelompok manajemen.

Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian
Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap
variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
a). Baik : Nilai rata – rata > 8,5
b). Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
c). Kurang : Nilai < 5,

c. Penilaian mutu pelayanan


Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai
akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
a). Baik : Nilai rata – rata > 8,5
b). Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
c). Kurang : Nilai < 5,

5
BAB I
MATRIK PENILAIAN KINERJA UPT PUSKESMAS PENAGO II
KABUPATEN SELUMA TAHUN 2018

A Kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib

6
Tabel 1.
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPT Puskesmas Penago II
HASIL
KOMPONEN KEGIATAN CAKUPAN TINGKAT
NO. KET.
(%) KINERJA
UPAYA KESEHATAN WAJIB

1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN 73,12 Kurang


2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 69,66 Kurang
3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN 74,20 Kurang
ANAK TERMASUK KB
4. UPAYA PERBAIKAN GIZI 68,67 Kurang
MASYARAKAT
5. UPAYA PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN
PENYAKIT
MENULAR 30,95 Kurang
. UPAYA PENGOBATAN 92,06 Baik
Rata-rata Kinerja 68,11 Kurang

2. Upaya Kesehatan Pengembangan


Tabel 2.
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPT Puskesmas
Penago II
HASIL
TINGKAT
NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA CAKUPAN KET.
KINERJA
KESEHATAN PENGEMBANGAN (%)
1. Upaya Kesehatan Jiwa 100,00 Baik
2. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat 59,17 Kurang
3. Upaya Kesehatan Tradisional Komplementer 30,17 Kurang
4. Upaya Kesehatan Olah Raga 87,05 Sedang
5. Upaya Kesehatan Kerja 14,28 Kurang
6. Upaya Kesehatan Lansia 25,00 Kurang

Rata-rata Kinerja 52,61 Kurang

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian
upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.

B Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Penago II


Tabel 3.
7
Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen

NO. KOMPONEN CAKUPAN TINGKAT KET


MANAJEMEN KEGIATAN KINERJA

8
PUSKESMAS
MANAJEMEN
1 OPERASIONAL 8,7 Baik
PUSKESMAS
MANAJEMEN ALAT
2 8,8 Baik
DAN OBAT
MANAJEMEN
3 10 Baik
KEUANGAN
MANAJEMEN
4 10 Baik
KETENAGAAN

C Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Penago II


Tabel. 4.

Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

Tingkat
No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai
Kinerja
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 26,09 4 Kurang
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 111,08 10 Baik
3 Penanganan komplikasi obstetri / risiko tinggi Baik
121,54 10
4 Kepatuhan terhadap standar ANC 79,82 7 Sedang
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB
5
Paru 78,09 7 Sedang
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan
6
puskesmas 77,36 7 Sedang
Rata-rata nilai 82,33 7,50 Sedang

D Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Penago II


Tabel. 5.
Hasil Total Kinerja Kegiatan
No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Ket
1 Pelayanan Kesehatan 6,81 Sedang
2 Manajemen 9,37 Baik
3 Mutu 7,50 Sedang
Rata-rata Kinerja 7,89 Sedang

BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2013 dengan Tahun 2014

Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2013 penilaian kinerja belum
menggunakan model penilaian ini.

9
Tabel 6.
Perbandingan Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Penago II Tahun 2013
dan 2014

Pencapaian
NO Jenis Kegiatan
Tahun 2013 Tahun 2014
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 6,26 6,81
2 Manajemen Puskesmas 9,09 9,37
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 7,25 7,50

B. Hasil Kinerja Tahun 2014


1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan
Pengembangan) UPT Puskesmas Penago II Tahun 2014

Dari tabel di atas semua kegiatan belum mencapai 100%, yang termasuk
kurang yaitu : Promosi Kesehatan,Kesehatan Lingkungan,KIA &KB,Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat, Pemberantasan Penyakit Menular dan
Pengobatan.

2. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas

Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional


puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen
ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di UPT
Puskesmas Penago II Tahun 2014.

Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih ada
yang sedang yaitu Data Capaian tahun lalu,Linsek ,data 10 penyakit,
dikarenakan keterlambatan tabulasi data capaian kegiatan, Linsek hanya 3 kali
per tahun dan keterlambatan pelaporan data 10 penyakit.

Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada
masalah Up dating daftar Inventaris alat,Menerapkan FIFO &
FEFO,dikarenakan tidak terdapat daftar inventaris barang yang terpasang
disemua ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin dan
penerapan FIFO & FEFO baru sebagian.

Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.

Untuk kinerja manjemen ketenagaan, semuanya baik, tidak ada masalah.

Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

10
Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan ada 3 jenis kegiatan yang kurang
yaitu : Drop out pelayanan ANC,Error rate pemeriksaan BTA dan Error rate
pemeriksaan darah malaria , dikarenakan adanya bumil dari luar wilayah yang
menjelang persalinan baru kembali ke desa asal ,serta belum adanya petugas
analis laboratorium serta alat laborat yang memenuhi persyaratan .

Hasil Kinerja UPT Puskesmas Penago II Tahun 2014

Tabel 7.
Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Penago II Tahun 2014

Pencapaian
NO Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2013 Tahun 2014
Cakupan Pelayanan
1 6,26 Meningkat
Kesehatan 6,81
2 Manajemen Puskesmas 9,09 9,37 Meningkat
3 Mutu Pelayanan Kesehatan 7,25 7,50 Meningkat

BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH

Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas Penago II
tahun 2014 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:

A. Kategori Kinerja Baik

1. Upaya Pengobatan.

11
2. Upaya Kesehatan Usia Lanjut.

B. Kategori Kinerja Cukup

1. Kesehatan Jiwa

C. Kategori Kinerja Kurang


1. Promosi Kesehatan

2. Kesehatan Lingkungan

3. KIA & KB

4. Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular

6. Kesehatan Mata & Pencegahan Kebutaan

7. KesehatanTelinga & Pencegahan Gangguan Pendengaran

8. Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi

9. Perawatan Kesehatan Masyarakat.

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup dan
kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel dan sub variabel :

1). Penilaian Kinerja Cukup / Sedang:

a). Upaya Kesehatan Jiwa dengan nilai 87,05 %


(1). Permasalahan :
(a). Penderita merasa sudah sembuh sehingga tidak mau control.
(b). Pendanaan khusus untuk kegiatan Jiwa tidak ada
(c). Kurang adanya peran serta keluarga dan masyarakat
(2). Pemecahan :
(a). Keluarga harus mendorong penderita untuk selalu control secara
rutin.
(b). Mengusulkan untuk mendapatkan pendanaan home visite dari dana
JKN.
(c). Koordinasi dengan pihak Pemerintah Desa/ Tokoh masyarakat.

2). Penilaian Kinerja Kurang :

a). Promosi Kesehatan dengan nilai 73,12%. Disebabkan program bayi


mendapatkan ASI Eksklusif 53,49%.
(1). Permasalahan :
(a). Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif
(b). Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu yang
mempromosikan penggunaan susu formula bagi bayi usia 0-6 bulan,

12
maupun penyalur (petugas kesehatan) yang memberikan susu
formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.
(c). Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan sekarang
wanita adalah pekerja sehingga kadang pemberian ASI eksklusif
hanya sampai usia 3 bulan
(2). Pemecahan :
(a). Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih
giat menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Asi
Eksklusif.
(b). Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif.

b). UpayaPencegahandanPemberantasanPenyakitMenular dengan nilai 30,95%.


(1). Permasalahan ISPA, Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis :
(a). Petugas dan masyarakat kurang mengerti ISPA,
Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis
(b). Kebanyakan pneumonia/ISPA ditemukan di RS, karena biasanya
sudah dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat puskesmas
(c). Pendanaan program ISPA, Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis masih
kurang.
(2). Pemecahan ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis :
(a). Perlunya sosialisasi ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis pada
petugas dan masyarakat.
(b). Dibuat protap diagnosis ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis (c).
Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten (d). Membuat
perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas
maupun di masyarakat. Contoh : JKN ,BOK dan Alokasi Dana Desa
dan Kelurahan

c). PencegahandanPenanggulanganPenyakitGigi dengan nilai 14,28%.


(1). Permasalahan :
(a). Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Penago II 27 sekolah, sedangkan
petugas UKS juga bertugas sebagai sanitarian.
(b). Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup
seluruh SD/MI
(c). Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat membimbing
teman-temannya untuk berPHBS
(2). Pemecahan :
(a). Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat
terlaksana
(e). Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas
maupun di masyarakat. Contoh : JKN ,BOK dan Alokasi Dana Desa
dan Kelurahan
(b). Mengadakan koordinasi dengan P&K serta PPAI Kec. Penago II
Dalam rangka Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih
dokter kecil

d). Kesehatan Lingkungan


(1) Permasalahan:
(a). Masyarakat belum peduli tentang pembuangan limbah
secara sehat

13
(b). Ada 3 ( tiga ) Warung Makan yang tidak beroperasi lagi.
(2) Pemecahan :
(a). Koordinasi lintas sektoral di tingkat Desa.
(b). Dilakukan pendataan dan pemetaan ulang di tahun 2015.

e). KIA & KB


(1) Permasalahan :
(a).Dana untuk kegiatan kesehatan bayi dan KB kurang.
(b). Kurangnya Alkes ( Inkubator )
(2) Pemecahan :
(a). Mengusulkan tambahan Dana dari BOK dan JKN
(b). Pengadaan Alkes ( Inkubator ) dari dana JKN

f). Perbaikan Gizi Masyarakat


(1) Permasalahan :
(a). Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi buruk pada Gakin kurang
(b). Balita Bawah Garis Merah > target.
(2) Pemecahan :
(a). Pemberian PMT Pemulihan diprioritaskan pada kasus Gibur
dengan indicator BB/TB.
(b). Pelacakan / Penjaringan Balita BGM di posyandu oleh petugas
kesehatan & kader.

g). Kesehatan Mata & Pencegahan Kebutaan


(1) Permasalahan :
(a). Alat ( senter ) tidak ada.
(b). Kepedulian masyarakat tentang Kesehatan mata masih kurang.
(2) Pemecahan :
(a). Pembelian Alat ( senter )
(b).Melaksanakan Sosialisasi di posyandu.

h). Kesehatan Telinga & Pencegahan Gangguan Pendengaran


(1) Permasalahan:
(a). Tidak ada alat untuk serumen up.
(b). Tidak ada alokasi dana.
(2) Pemecahan :
(a). Pembelian alat untuk serumen up.
(b). Mengusulkan alokasi dana untuk kegiatan.

i). Perawatan Kesehatan Masyarakat.


(1) Permasalahan :
(a).Dana dari BOK untuk kegiatan Perkesmas kurang mencukupi.

(2) Pemecahan :
(a).Mengusulkan tambahan dana BOK dan JKN

14
BAB V
PENUTUP

15
A. Kesimpulan

UPT Puskesmas Penago II telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2014


dengan hasil sebagai berikut :

a. Kinerja cakupan yankes dengan nilai 64,96% termasuk kategori kinerja


Kurang.
b. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dengan nilai 9,16 termasuk kategori
kinerja Baik.
c. Kinerja mutu yankes dengan nilai 6,63 Termasuk kategori kinerja Cukup /
Sedang.

B. Saran dan Rekomendasi

1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.


2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta.
3. Masukan,Kritik dan Saran untuk Perbaikan sangat kami harapkan.

UPAYA :.............................
Dengan nilai ......................
Katagori KURANG

16
PERMASALAHAN PEMECAHAN

UPAYA :....................................
Dengan nilai ..............................
Katagori KURANG

PERMASALAHAN PEMECAHAN

17
15

Anda mungkin juga menyukai