Anda di halaman 1dari 22

1.

Prioritas Masalah
Setelah mendapatkan data sekunder kemi mengetahui tingginya angka insiden rate DBD
yang tiap tahunnya mengalami peningkatan dan di tahun 2015 mencapai angka 3,7, dari
IR tersebut kami menilai keberhasilan program yang telah dilakukan namun belum
terlaksana dengan optimal yaitu :
a. Angka Bebas Jentik
b. Ketepatan PE
c. Pelaporan PE
Dari cakupan output tersebut kami melakukan prioritas dengan metode MCUA
Bobot

Kriteria
Besar
Penting (segera diatasi)
Dampaknya
Relevansi Program
Jumlah S x B
Peringkat
Keterangan :
Besar

(%)
20
25
20
35

1 = Tidak besar

Penyebab Masalah
Ketetapan PE
ABJ rendah
Pelaporan PE
Skor S x B Skor S x B
Skor S x B
4
0,8
4
0,8
4
0,8
2
0,5
3
0,75
2
0,5
3
0,6
4
0,8
3
0,6
2
0,7
4
1,4
4
1,4
2,6
3,75
3,3
III
I
II
Dampak 1

=Tidak berpengaruh

2 = Cukup besar

= Cukup berpengaruh

3 = Besar

= Berpengaruh

4 = Sangat besar

= Sangat berpengaruh

Penting 1 = Tidak penting

Relevansi Program 1 = Tidak sesuai

2 = Cukup penting

2 = Cukup sesuai

3 = Penting

3 = Sesuai

4 = Sangat penting

4 = Sangat sesuai

Berdasarkan analisis besar masalah, kegawatan, relevansi program, dan dampaknya


untuk outcome diperoleh beberapa masalah pada cakupan program KIA, yaitu :Cakupan
K1, Cakupan K4, deteksi risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan, dan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan. Namun karena skoring di tabel MCUA tertinggi adalah masalah
rendahnya deteksi risiko tinggi oleh Nakes.
Berdasarkan penentuan masalah dengan metode Delbeq tersebut dihasilkan prioritas
pertama adalah rendahnya Angka Bebas Jentik(ABJ)
2. Penentuan Akar Penyebab Masalah

Setelah mendapatkan prioritas masalah dari segi Pelayanan Kesehatan dan


Masyarakat dengan matriks MCUA kemudian dilakukan identifikasi dan analisis faktor
risiko utama tersebut menjadi akar penyebab atau faktor risiko yang lebih spesifik
menggunakan metode mind map yang mengacu pada konsep HL Blum.

Pendekatan dalam mengidentifikasi dan menganalisis faktor penyebab dari


rendahnya angka bebas jentik dengan menggunakan metode mind mapping mengacu pada
konsep H.L.Blum. Langkah-langkah dalam membuat mind map yaitu dimulai dengan
meletakkan titik pusatnya adalah rendahnya ABJ dan selanjutnya ditulis empat unsur
menurut konsep H.L. Blum yaitu genetik, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.
Faktor-faktor yang mungkin menyebabkan rendahnya ABJ yang dituliskan pada cabangcabangnya menjadi sebuah kerangka. Berdasarkan mind map yang telah dibuat diperoleh
berbagai faktor-faktor yang mungkin menyebabkan rendahnya ABJ dari segi pelayanan
program dan dari segi masyarkat.
1. Metode dan Desain
Metode yang digunakan pada Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ini adalah
metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang
datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa teknik statistik. Sedangkan
metode kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis
dengan teknik statistik. 8
Metode kualitatif menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah
teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya
dari satu sudut pandang saja. Sedangkan untuk metode kuantitatif menggunakan teknik
chi-square. Teknik chi-square merupakan salah satu jenis uji komparatif non parametris
yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. 8
2. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian yaitu dua populasi yang berbeda.
Populasi pertama adalah kader di wilayah RW 1, 2, dan 6 Kelurahan Jabungan,
koordinator kader PSN Kelurahan Jabungan, dan petugas pemantau jentik dari Puskesmas
Padangsari, yaitu 5 kader dan 1 petugas pemantau jentik dari Puskesmas. Sedangkan
populasi kedua adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) di RW 1, 2, dan 6 Kelurahan
Jabungan, yaitu berjumlah 811.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi
dalam penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 2 kelompok
sampel yang berbeda. Sampel kelompok pertama terpilih melalui teknik purposive
sampling, yaitu sebanyak 3 kader di wilayah RW 1, 2, dan 6 Kelurahan Jabungan, 1

koordinator kader PSN Kelurahan Jabungan, dan 1 petugas pemantau jentik dari
Puskesmas. Sedangkan sampel kelompok kedua terpilih melalui teknik simple random
sampling, dimana diperoleh jumlah sampel sebesar 70 KK atau anggota keluarga yang
mewakili di RW 1, 2,dan 6 Kelurahan Jabungan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam Pengalaman Belajar Lapangan 2 ini yaitu:
a. Survei kuesioner
Survei kuesioner dilakukan untuk menggali penyebab masalah yang terjadi
dengan menggunakan instrumen. Dalam Pengalaman Belajar Lapangan 2 (PBL-2),
survei kuesioner ini dipilih karena agar mendapat kesimpulan yang dapat
digeneralisir, instrumen yang digunakan diperoleh dari mind map penyebab masalah.
Survei kuesioner kepada 3 kader di wilayah RW 1, 2, dan 6 Kelurahan Jabungan, 1
koordinator kader PSN Kelurahan Jabungan, dan 1 petugas pemantau jentik dari
Puskesmas. serta 70 KK atau anggota keluarga yang mewakili di RW 1, 2,dan 6
Kelurahan Jabungan dilakukan (sampel) dengan cara tinggal di tempat PBL-2 atau di
RW 1, 2, dan 6 Kelurahan Jabungan. Tempat dan waktu wawancara ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa tim PBL-2 dengan subjek penelitian
dengan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya oleh mahasiswa tim PBL-2.
Penyusunan instrumen diawali dengan dibuatnya definisi operasional untuk
masing-masing variabel yang akan ditanyakan di instrumen. Definisi operasional
dibuat untuk menjaga agar jawaban dapat diolah dengan statistik.
Definisi Operasional
Kuesioner Kualitatif Untuk Segi Pelayanan Kesehatan
Tabel 2.2 Definisi Operasional Kuesioner Kualitatif Untuk Segi Pelayanan
Kesehatan
Variabel
Usia

Definisi Operasional
Angka yang dinyatakan dengan satuan tahun yang
dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir kelahiran

Pendidikan

responden sampai dengan saat wawancara


Pendidikan formal tertinggi yang ditempuh oleh

terakhir
Kader kesehatan

responden
Menurut WHO (1998) merupakan laki-laki atau wanita
yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk
menangani, masalah-masalah kesehatan perorangan
maupun yang amat dekat dengan tempat-tempat

Tenaga

pemberian pelayanan kesehatan


Dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,

Kesehatan

yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orang


yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan,
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan

Kegiatan sosial

kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan.


Kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh banyak
individu

atau

kelompok

yang

bertujuan

untuk

mensejahterakan anggotanya dan juga banyak orang


PKK

tergantung makna dan tujuan dari kegiatan tersebut


Adanya partisipasi organisasi kemasyarakatan yang

(Pembinaan

memberdayakan wanita dalam pelaksanaan pemantauan

Kesejahteraan

jentik

Keluarga)
Dukungan Sosial

Adanya kenyamaan, perhatian, penghargaan maupun


bantuan dalam bentuk lainnya dari orang lain ataupun
dari kelompok dalam masyarakat terhadap pelaksanaan

Pengetahuan

pemantauan jentik
Pemahaman kader dan tenaga kesehatan tentang tata

Sikap

laksana pemantauan jentik


Respon tertutup terhadap suatu objek (pelaksanaan

Praktek

pemantauan jentik)
Respon terbuka atau tindakan nyata nakes dan kader

Ketaatan pada

kesehatan terhadap pelaksanaan pemantauan jentik


Pelaksanaan pemeriksaan jentik secara berkala dan

Protap

kontinyu terhadap pelaksanaan pemantauan jentik,


meliputi :
1. Pengenalan gejala dan penularan DBD

2. Cara pemantauan jentik


3. PSN
Monitoring dan

4. Pencatatan hasil pada formulir JPJ-1


Kegiatan pengawasan berkelanjutan dan penilaian hasil

Evaluasi

akhir terhadap pelaksanaan pemantauan jentik

program
Pelatihan kader

Upaya melibatkan dan memberdayakan masyarakat

Ketersediaan

dalam pelaksanaan pemantauan jentik


Kesiapan kader untuk dapat melaksanakan tugas

kader

tertentu pada waktu yang telah ditentukan terkait


pelaksanaan pemantauan jentik, meliputi :
1. Jumlah tenaga kesehatan

Peran

2. Jumlah kader kesehatan


Serangkaian perilaku yang diharapkan pada stakeholder

stakeholder

sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik formal


maupun non formal berkaitan dengan pelaksanaan

Administrasi

pemantauan jentik
Penyusunan dan pencatatan data pemantauan jentik dan

data pemantauan

informasi secara sistematis baik internal maupun

jentik

eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta


memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian

Beban kerja

maupun menyeluruh
Sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

tenaga kesehatan

diselesaikan oleh tenaga kesehatan atau kader dalam

dan kader

jangka

waktu

tertentu

yang

berkaitan

dengan

pelaksanaan pemantauan jentik, meliputi :


1. Adanya pekerjaan lain
2. Adanya perubahan produktifitas akibat beban kerja
c. Kuesioner Kuantitatif Untuk Segi Masyarakat
Tabel 2.3 Definisi Operasional Kuesioner Kuantitatif Untuk Segi Masyarakat
Variabel

Definisi Operasional

Usia

Angka yang dinyatakan

Kategori

Cara
Pengukuran
Kuesioner

Skala
Rasio

dengan satuan tahun


yang

dihitung

berdasarkan

ulang

tahun terakhir kelahiran


responden

sampai

Pendidikan

dengan saat wawancara


Pendidikan
formal 1. Tidak tamat SD

terakhir

tertinggi

yang 2. Tamat SD

ditempuh

oleh 3. Tamat SMP

responden

Kuesioner

Ordinal

Observasi

Nominal

Kuesioner

Nominal

4. Tamat SMA
5. Tamat Akademi/
Perguruan

Keberadaan

Tinggi
Ada atau tidak adanya 0 = Tidak Ada

Jentik

jentik
tempat

Aedes

sp

di 1 = Ada

penampungan

air yang ada di rumah


dan lingkungan rumah
responden.

Dilihat

menggunakan senter.
Perilaku
Pengetahuan

Segala sesuatu yang

0 = Tahu

masyarakat

diketahui oleh

1 = Tidak Tahu

tentang DBD dan

masyarakat mengenai

Kategori :

PSN

DBD dan PSN meliputi

Baik Benar >

70% (Skor Total <

DBD (siklus hidup

4)

nyamuk,benuk jentik,

Buruk Benar <

penyebab DBD,

70% (Skor Total >

habitat, transmisi)

4)

PSN (pengertian,

komponen dan tata cara


Sikap masyarakat

3M plus)
Respon tertutup

0 = Setuju

Kuesioner

terhadap PSN

terhadap suatu objek

1 = Tidak Setuju

(Checklist)

(kegiatan PSN)

Kategori :

Nominal

Baik Skor Total


< Median
Buruk

Praktik

Total > Median


Respon terbuka atau 0 = Iya

masyarakat

tindakan nyata nakes 1 = Tidak

terhadap PSN

dan kader kesehatan Kategori :


terhadap

Skor
Kuesioner

Nominal

pelaksanaan Baik Skor Total

PSN

< Median
Buruk

Skor

Total > Median


Lingkungan
Keberadaan

Tempat-tempat

tempat

memungkinkan

penampungan air
Sumber air

menampung air
sumber atau jenis

0 = PDAM

sarana yang digunakan

1 = Sumur artesis

dalam penyediaan air

2 = Sumur bor

bersih seperti

3 = Sumur gali

yang 0 = Tidak ada


untuk 1 = Ada

Kuesioner dan Nominal


Observasi
Kuesioner

Nominal

Kuesioner

Nominal

Kuesioner

Nominal

PDAM,sumur pompa
Sanitasi

dan sumur gali


keadaan
lingkungan 0 = Bersih

lingkungan

yang baik atau bersih 1 = Kotor


untuk
maupun

kesehatan
kebersihan

Keberadaan

lingkungan
Adanya

tanaman hias

hias/tumbuh-tumb uhan 1 = Ada

tanaman 0 = Tidak Ada

yang ada di sekitar


rumah

yang

dapat

dijadikan

tempat

Kegiatan kerja

beristirahat nyamuk
Kegiatan

0 = Ada

bakti

membersihkan

1 = Tidak Ada

lingkungan

Nominal

Kuesioner

Nominal

Kuesioner

Nominal

Kuesioner

Nominal

sekitar

secara bersama-sama
Pelayanan Kesehatan
Pemeriksaan
pemeriksaan
tempat 0 = Ada
Jentik

Kuesioner

penampungan air dan 1 = Tidak Ada


tempat
perkembangbiakan
nyamuk

dan

jentik

nyamuk Aedes aegypti


dan Aedes albopictus
yang dilakukan secara
teratur

oleh

petugas

kesehatan

atau

masyarakat

Penyuluhan

Pemberian

tentang PSN

kepada

informasi 0 = Ada
masyarakat 1 = Tidak Ada

oleh nakes mengenai


Kartu

DBD dan PSN


Kartu untuk mencatat 0 = Ada

Pemeriksaan

hasil

Jentik

jentik yang dilakukan


oleh

pemeriksaan 1 = Tidak Ada


Jumantik

atau

petugas kesehatan dan


biasanya dipasang di
rumah penduduk.

KUESIONER PENELITIAN
SURVEI KEGIATAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)
PENULAR PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI
KELURAHAN JABUNGAN

Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana


kegiatan pemberantasan sarang nyamuk penular penyakit DBD di Kelurahan
Jabungan. Hasil dari penelitian ini akan dipergunakan sebagai saran-saran
dalam meningkatkan program kesehatan masyarakat mengenai penyakit DBD

IDENTITAS RESPONDEN
No.Responden

Tanggal Diisi

Nama

Alamat

(diisi oleh peneliti)

Suhu/kelembaban :
Jenis Kelamin

: 1. Laki-laki 2. Perempuan

Usia

Pendidikan

: 1. Tidak pernah bersekolah

Tahun

2. SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat) 3. SD 4. SMP


5. SMU
Pekerjaan

6. Perguruan Tinggi

: 1. Buruh 2. Petani 3.Pedagang/Wiraswasta


4. Pegawai Swasta 5. PNS 6. Pensiunan/Ibu Rumah Tangga

Informasi yang pernah diperoleh tentang PSN DBD :


1.
2.
3.

Media cetak, seperti: buku, majalah, koran, brosur dsb


Media elektronik, seperti: televisi, radio, internet dsb
Penyuluhan, seminar dan sejenisnya

Keterangan Arti singkatan:

1. DBD

: Demam Berdarah Dengue

2. PSN

: Pemberantasan Sarang Nyamuk

3. 3 M

: Menguras, Menutup, Mengubur

4. TPA

: Tempat Penampungan Air (Bak mandi, Tempayan, Kolam / Bak, Gentong,


Ember, Drum, Deligen, dsb)

5. Non-TPA

: Bukan Tempat Penampungan Air (Vas Bunga, Tempat Minum Burung,


Tandon Belakang Kulkas, Talang, dsb)

A. Perilaku Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Penular Penyakit Demam


Berdarah Dengue (DBD)
Pada Lembar Ini Akan Ditanyakan Tentang Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Pemahaman
Mengenai Pemberantasan Sarang Nyamuk Penular Penyakit Dbd.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda centang () pada kolom jawaban disamping sesuai dengan yang anda ketahui.
a. Pengetahuan
JAWABAN
No

PERTANYAAN

1.

Apakah anda pernah mendengar istilah


Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)?

2.

Apakah anda pernah mendapat penyuluhan


mengenai penyakit DBD?

3.

Apakah PSN DBD tersebut sama dengan memutus


siklus hidup nyamuk?

4.

Apakah anda mengetahui kepanjangan dari 3 M?

5.

Apakah PSN DBD tersebut terdiri dari 3 M?


Sebutkan:

YA

TIDA
K

Apakah PSN dengan 3 M merupakan cara efektif


menanggulangi penyakit demam berdarah?

6.

7.

Apakah gerakan PSN bertujuan membina peran


serta masyarakat dalam pemberantasan penyakit
DBD?

8.

Apakah nyamuk penyebab penyakit DBD


berkembangbiak di air jernih yang menggenang?

9.
10.

B. Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Penular Penyakit Demam Berdarah


Dengue (DBD) Dalam Aktifitas Kehidupan Sehari-Hari

Pada Lembar Ini Akan Ditanyakan Tentang Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan
(Metode/Cara) Pemberantasan Sarang Nyamuk Penular Penyakit DBD Yang Dilakukan
Dalam Aktifitas Kehidupan Sehari-Hari.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda () pada kolom jawaban disamping sesuai dengan yang anda lakukan

JAWABAN
No

PERTANYAAN
Apakah anda menutup tempat penampungan air?
*

1.

Menggunakan apa?

YA

TIDAK

2.

Apakah anda melaksanakan program menguras


tempat penampungan air (TPA)?

3.

Apakah anda mengubur barang bekas yang dapat


menampung air hujan?
Apakah anda membuang barang bekas yang
dapat menampung air hujan?

4.

Dimana membuangnya?

Apakah anda menggunakan obat nyamuk?


5.

Jenis apa? (Lotion, Bakar, Semprot)

6.

Apakah dirumah anda menggunakan kelambu?*


Apakah penampungan air di rumah anda ditaburi
bubuk abate?

7.

Di tempat mana?

8.

Apakah di rumah anda terdapat jendela/ventilasi


rumah?*

9.

Apakah ventilasi rumah anda memenuhi sirkulasi


udara di ruangan rumah?*

10.

Apakah jendela dapat memenuhi pencahayaan di


ruangan?*

11.

Apakah ventilasi menggunakan kasa ventilasi?*

12.

Apakah anda menggantungkan baju habis pakai?


*

13.

Apakah anda tidur sekitar jam 8-10 pagi atau jam


4-6 sore?

14.

Apakah anda menggantung pakaian setelah


dikenakan?

15.

Apakah anda memakai pakaian lengan panjang


saat tidur?

C. Lingkungan Periode Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Penular


Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dalam Aktifitas Kehidupan Sehari-Hari

Pada Lembar Ini Akan Ditanyakan Tentang Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Kontinyuitas Periode Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Penular Penyakit Dbd
Dalam Aktifitas Kehidupan Sehari-Hari.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda () pada kolom jawaban disamping sesuai dengan yang anda lakukan.

JAWABAN
No
1.

PERTANYAAN
Apakah ada tempat penampungan air? *
Darimana anda memperoleh sumber air bersih?

2.

Sebutkan :

3.

Apakah kondisi sanitasi lingkungan di sekitar


rumah sudah bersih?*

4.

Apakah dirumah ibu ada tanaman penghalau


nyamuk (sereh, kemangi, lidah mertua, kenikir)?
*

5.

Apakah dirumah ibu terdapat tanaman hias?*

YA

TIDAK

D. Lingkungan Periode Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Penular


Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Dalam Aktifitas Kehidupan Sehari-Hari

Pada Lembar Ini Akan Ditanyakan Tentang Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Kontinyuitas Periode Pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk Penular Penyakit Dbd
Dalam Aktifitas Kehidupan Sehari-Hari.

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda () pada kolom jawaban disamping sesuai dengan yang anda lakukan.

JAWABAN
No

PERTANYAAN

1.

Apakah ada kegiatan penyuluhan PSN dan DBD


oleh Petugas Kesehatan?

2.

Apakah ada pemeriksaan jentik secara rutin oleh


Petugas Kesehatan?

3.

Apakah petugas Kesehatan memberikan Kartu


Pemeriksaan Jentik?*

4.

Jika ditemukan kasus DBD apakah Petugas


melakukan PE dengan segera?

YA

TIDAK

KUESIONER TOP (PUSKESMAS)


A. DATA UMUM
Nama Petugas
Jenis Kelamin
Umur
Jabatan
Pendidikan Terakhir

:
:
:
:
:

B. PERTANYAAN TERBUKA
Pertanyaan
1. Program PSN
1.a.
Apakah program PSN yang
terlaksana

sudah

sesuai

dengan

Peraturan Daerah ?
2. Monitoring Evaluasi Hasil PSN
2.a.
Siapakah yang melaksanakan
monev PSN?
2.b.
Bagaimana

koordinasi

petugas untuk menghasilkan laporan


ABJ?
2.c.Bagaimanakah
alur

pelaporan

proses

Bagaimana

ABJ

Puskesmas

kepada DKK Semarang ?


3. Pencatatan dan Pelaporan ABJ
3.a.
Apakah data ABJ

yang

dilaporkan Puskesmas sudah akurat


?
3.b.

Apakah pelaporan ABJ sudah

Jawaban

rutin dilakukan?
3.c.Apakah kendala dalam pencatatan
dan

pelaporan

data

ABJ

di

Puskesmas?
3.d.
Bagaimana pembagian kerja
untuk PJB ?
3.e.
Bagaimana

koordinasi

pelaporan data ABJ antar petugas ?


3.f. Bagaimana
penentuan
sampel
rumah untuk kegiatan PJB ?
4. Feedback Monev PSN
4.a.
Bagaimana alur feedback dari
kegiatan monitoring evaluasi PSN?
5. Alokasi dana
5.a.
Apakah ada dana khusus
untuk PSN?
5.b.
Dari manakah sumber alokasi
dana untuk kegiatan monev PSN?
6. Petugas Double job
6.a.
Apakah terjadi double job?
6.b.
Apa saja kendala yang
dirasakan

petugas

ketika

terjadi

double job?
6.c.Bagaimana cara mengatasinya?
7. Komitmen Petugas
7.a.
Bagaimana
komitmen
petugas dalam menjalankan program
PSN ?

8. Koordinasi Petugas
8.a.
Bagaimana

koordinasi

petugas sebelum penerjunan untuk


PJB ?
9. Koordinasi

Lintas

Sektor

Masalah

Kesehatan
9.a.
Apakah ada koordinasi lintas
sektor mengenai DBD, khususnya
PSN ?
9.b.
Apakah

kendala

dalam

koordinasi lintas sektor tersebut ?


10. Wilayah Kerja
10.a.
Apakah
wilayah
kerja
Puskesmas Kedungmundu sudah
ideal

jika

dibandingkan

dengan

ketersediaan sumber daya manusia


yang ada ?
11. Sistem Birokrasi
11.a.
Apakah

sistem

birokrasi

mendukung dalam kegiatan Monev


PSN?
11.b.
Jika belum kendala apa yang
menyebabkan?
11.c.
Cara apa

yang

dilakukan

untuk menangani kendala tersebut?


12. Kebijakan
12.a. Apakah terjadi perubahan

terhadap

kebijakan-kebijakan

yang terkait PSN?


12.b. Bagaimana
perubahan
terhadap

dampak

kebijakan

PSN

pelaksanaan

monev

PSN?
13. Gaya Kepemimpinan
13.a. Apakah gaya kepemimpinan
kepala Puskesmas mempengaruhi
lingkungan kerja di Puskesmas ?
13.b. Bagaimana pengaruh gaya
kepemimpinan
pelaksanaan
Puskesmas ?

Kapus
program

dalam
PSN

di

Anda mungkin juga menyukai