Anda di halaman 1dari 46

Perencanaan dan

Evaluasi
Kesehatan
Lisnawaty,SKM,M.Kes
FKM UHO
Kontrak Kuliah
 Kehadiran minimal: 80%
 Nilai:

1. Aktifitas Partisipasi: 50%


2. Tugas:
3. UTS : 20%
4. UAS : 30%
 Etika
Metode pembelajaran
 Ceramah
 Diskusi kelompok
 Tanya jawab
 Pratikum
 presentasi
Bentuk pratikum
 Mahasiswa menyusun program kesehatan di
tingkat kecamatan berdasarkan data profil
puskesmas
 Dilakukan simulasi rapat penyusunan program
kerja
 Simulasi mikroplanning
Kata kunci pembelajaran
 Masuk kuliah
 Rajin membaca
 Learning by doing
 Mengerjakan sendiri saat ujian
Daftar pustaka
 Manajemen kepemimpinan dan organisasi
kesehatan, Djoko wijono
 Perencanaan kesehatan, william reinke
 Perencanaan dan evaluasi kesh. Stefanus dan
nyoman anita
 Manajemen strategis organisasi
 Perencanaan Stategis, Alimin Maidin
 Perencanaan dan Eveluasi Kesehatan, Suhadi
Konsep Perencanaan
Pengertian.....
 Siagian (1994) : Perencanaan adalah keseluruhan
proses pemikiran dan penentuan secara matang
daripada hal-hal yang yang akan dikerjakan
dimasa yang akan datang dalam rangka
pencapaian yang telah ditentukan.
 Kusmiadi (1995): Perencanaan adalah proses dasar
yang digunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan
menguraikan bagaimana cara pencapaiannya.
Pengertian.....

Hani Handoko, 1997:


 Ada pada semua jenis kegiatan
 Pemilihan sekumpulan kegiatan dan
pemutusan selanjutnya yang berkaitan dengan:
 Apa yang harus dilakukan
 Bagaimana melakukan
 Kapan melakukannya
 Siapa yang melakukan
Pengertian.....
 Stephen P.R. Dan Mary.C (2004): Perencanaan
adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan
tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara
menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi
hingga tercapainya tujuan organisasi.
Pengertian.....

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses


mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi
untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi.
Perencanaan Kesehatan
 Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan
pemahaman sistem dengan baik
 Perencanaan pada hakikatnya menyusun konsep
dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan dan misi organisasi
 Perencanaan secara implisit mengemban misi
organisasi untuk mencapai hari depan yang lebih
baik.
Urgensi Perencanaan
Hani Handoko, 1997:
1. Protective Benefits: mengurangi kemungkinan
kesalahan dalam pembuatan keputusan
2. Positive benefits: meningkatkan sukses
pencapaian tujuan organisasi
Tujuan Perencanaan
 SilalahiA. (1996), menjelaskan bahwa tujuan perencanaan
adalah sbb
1. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk
mengantisipasi dan merekam perubahan
2. Memberikan pengarahan (direction) kepada
administrator maupun nonadministrator
3. Dapat menghindari atau memperkecil
tumpang tindih dan pemborosan dalam pelaksanaan
kegiatan.
4. Menetapka tujuan dan standar yang akan
digunakan untuk memudahkan pengawasan.
Macam Perencanaan

 A. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana


1. rencana jangka panjang berlaku diatas 10
tahun
2. rencana jangka menengah, berlaku antara 5-10 tahun
3. rencana jangka pendek, berlaku 1 th (< 5 th)
Manfaat Perencanaan
 Memudahkan penetapan tujuan
 Memudahkan pengenalan masalah kesehatan
 Memudahkan penentuan dan pemilihan sumber daya
 Memudahkan penyusunan kegiatan yang akan dilakukan
 Memudahkan penetapan besarnya biaya
 Memudahkan penentuan waktu pelaksanaan
 Memudahkan penentuan tempat kegiatan
 Memudahkan penentuan sasaran
Manfaat Perencanaan

 Memudahkan penetapan target yang akan dicapai


 Memudahkan penyusunan indikator pencapaian
 Memudahkan evaluasi yang akan dilakukan
Konsep lama perencanaan
 Bersifatnaluriah
 Dilakukan secara spontan
 Peramalan subyektif berdasarkan pengalaman
masa lalu
Konsep baru perencanaan
 Merupakan proses mobilisasi data
 Merupakan proses organisir sumber daya yang ada
 Disengaja
 Sistematik
 obyektif
Faktor yang mempengaruhi
keberhasilan perencanaan
 Perilakuindividu dan organisasi
 Motivasi individu dan organisasi
 Kecakapan individu dan organisasi
 Perencanan yang baik mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan
Unsur Perencanaan

1. Unsusr Tujuan : Adanya perumusan tujuan yang jelas


2. Unsur Policy : Adanya metode untuk mencapai tujuan
3. Unsur Prosedur : Pembagian tugas dan hubunan masing-
masing anggota
4. Unsur Progres : Standart Evaluasi
5. Unsur Program : Penyususnan Skala preoritas

Macam perencanaan menurut tingkatnya


. Top Level / Tingkat atas
. Midle level / Tingkat menengah
. Bottom level / Tingkat bawah
Macam PenyusunanRencana Menurut Tingkatnya
* Bottom Up : adalah perencanaan usulan dari tingkat bawah
kemudian disusun dan dipertimbangkan di tingkat pusat
* Top to the bottom : ( Top Down ) Perencanaan dari tingkat
atas yang langsung dilaksanakan ditingkat bawah. Biasanya sudah
disertai dengan juklak dan juknis
* All at once : Adl proces penyusunan perencanaan secara
bersamaan antara tingkat atas dan tingkat bawah dalam organisasi.
Langkah – langkah dalam perencanaan
A. Measurement & Assesment
Adalah kegiatan pengumpulan dan pengukuran data , mengukur
besarnya masalah yang timbul sehingga menjadi indikator : mis
indikator KLB ( Kejadian Luar Biasa )
Langkah- langkah Dalam Tahap ini adalah ;
1. Merumuskan semua data yang dikumpulkan. Data tersebut dapat berupa
data yang menggambarkan masa lampau, sekarang, atau masa yang akan
datang
2. Analisa Situasi ; antara lain tentang resours(sumber daya), demografi,
sanitasi, pendidikan, jumlah penduduk, perekonomian, Indikator
kesehatan : morbiditas, mortalitas, cacat
3. Mendata tentang diagnosis komunitas,
* demografi ( fital statistik )
* sebab morbiditas dan mortalitas
* pemanfaatan yankes
* Pola gizi, penyapihan, asi eklusif, anak pra sekolah
* Budaya dan stratifikasi sosial
* Pola kepemimpinan komunias
* Kesehatan

4. Karakteristik dari pada population at risk


 Family composition : umur, jenis kelamin, status kawin, jml anggota
keluarga
 Sosial struktur : pekerjaan, klas sosial, pendidikan, ras, etnik
 Health belief
 Sumber daya keluarga
 Upaya mencari pengobatan
5. Faktor dan Variabel dalam sistem Kesehatan Nasional
a. Derajat Kesehatan Masyarakat
- Umur harapan hidup
- Kematioan/ mortalitas
- Kesakitan /Morbiditas
- Status gizi, Difisiensi Vit A, gondok endemik
-Tingkat pendidikan masyarakat
- Sanitasi lingkungan
- Hunian rumah : 2 orang/ kamar. Luas lantai minimal 3,5 m 2 / orang
- Air bersih : per orang . Pedesaan 60 liter, perkotaan 100 – 150 /orang

b. Upaya kesehatan
c. Perilaku penduduk
d. Pemanfaatan sumber daya
e. Potensi organisasi masyarakat
Beberapa Cara Pengumpulan Data :

N0 METODE INSTRUMEN
1 Wawancara : Berstruktur ( survey) Quesener : terbuka / tertutup
2 Obsevasi : Pengamatan, -List of topik : Qusener bertingkat
Penghitungan, Pengukuran
3 Penelusuran : medical record -- Statistik rotin / Medical record, Laporan,
publikasi
4. Penelusuran data secunder --Makalah, Buku Laporan
B. ANALISA DATA
 Pengorganisasian/ pengelompokan data : data yang dari berbagai
sumber data dan berbagai jeniss pengumpulan data, dikelompokan
kembali menurut kategori, jenis-jenis variabel nya masing-masing

 Penyajian Data : Langkah berikutnya adalah menyajikan data tersebut


dalam bentuk yang sesuai dengan karakteristik data untuk memudahkan
dalam menarik kesimpulan. Beberapa bentuk penyajian data :
a. Statiistik Deskriptif : yaitu penyajian data untuk memperoleh
gambaran dari suatu variabel : contoh > tabel distribusi frekuensi,
diagram garis, pie diagram , diagram lambang, diagram pencar,
histogram
b. Epidemiologi Diskriptif ; Penyajian data untuk menggambarkan
masalah pada masyarakat : waktu, tempat, rate, ratio, proporsi
C. Perumusan Masalah Kesehatan.
Model Perumusan Masalah

Problem = Gap . -- Concern --- Responsibility


Masalah/ kesenjangan Perhatian Tanggung jawab

Masalah : dianggap ada masalah jika terjadi gangguan


terhadap
pemenuhan kebutuhan kehidupan manusia dengan
kriteria :
-Adanya kesenjangan terhadap target, standart yang dianut,
teori
yang ada mis : standart rata-rata, standart normatif,
standart teori
D. Menentukan prioritas masalah kesehatan
E. Penentuan tujuan
F. Alternatif Pemecahan masalah
G. Penetapan rencana operasional
H. Implementasi
I. Pengawasan
J. Evaluasi
SIKLUS PEMECAHAN
MASALAH
Problem Solving Cycle (PSC)
Tahap-tahap dalam PSC
Analisis
Situasi Identifikasi
Evaluasi Masalah

Pengawasan & Prioritas


Pengendalian Masalah
Problem
Solving
Tujuan
Pemantauan Cycle

Alternatif
Pelaksanaan &
Pemecahan
Penggerakkan
Rencana Masalah
Operasional
Problem Solving Cycle
 Pendekatan integral dan komprehensif dalam
penyusunan rencana dan program
 Membantu memberikan pemahaman situasi dan
masalah yang dihadapi
 Terdiri atas berbagai teknik dan metode kerja
 Road-map pengembangan program
Pendekatan Sistem
LINGKUNGAN

PROSES OUTPUT OUTCOME


INPUT: Pelaksanaan Cakupan Derajat
Sumber Yankes dan Program Kesehatan
daya dan Penunjang
Masyarakat
Ringkasan: Analisis Situasi
Rencana Pemb.
Kependudukan
Daerah

Kebijakan kes.
nasional

Renstra Kes.
Daerah

Surveilans Pemahaman thd


Identifikasi
Susenas
Data daerah
Situasi & Trend
Kesehatan Masalah
Suatu Daerah
Laporan RSUD
Kesehatan
Lap Puskesmas

Lap Swasta
Penelitian
Sektor lain
Identifikasi Masalah
Sumber masalah kesmas diperoleh dari:
 Laporan2 kegiatan dari program2 kesehatan yg ada
 Surveilance epidemiologi/pemantauan penyebaran
penyakit
 Survei kesehatan yg khusus diadakan untuk
memperoleh masukan perencanaan kesehatan
 Hasil kunjungan lapangan supervisi, dsb
Analisis Situasi
 Kegiatanmengumpulkan dan memahami
informasi tentang suatu situasi yang berguna untuk
menetapkan masalah.
Tujuan analisis situasi
 Memahami masalah kesehatan secara jelas dan
spesifik
 Mempermudah penentuan prioritas
 Mempermudah penentuan alternative pemecahan
masalah
Aspek Analisis Situasi
5
 Analisis Status/Derajat (Masalah
A Kesehatan)
S
 Analisis perilaku kesehatan
P
E  Analisis Lingkungan Kesehatan
K
 Analisis Faktor Hereditas dan
P Kependudukan
E
N  Analisis Program dan Pelayanan
T Kesehatan
I
N
G
C. PRIORITAS MASALAH

Jika terdapat beberapa masalah secara bersamaan dan sumber daya


untuk mengatasi tidak memungkinkan maka perlu adanya preoritas.
Terdapat beberapa masalah untuk menentukan preoritas masalah
1. Emergency : ( kegawatan masalah ) ; ukuran gawatnya masalah /
cepat berkembangnya masalah atau kejadian tersebut
2. Severity ( akibat ) yaitu berat ringannya akibat yang ditimbulkan.
Sering diukur dengan tingkat kefatalan / tingkat kematian
3. Magnitude/ Greteet Member : ( anggota terbanyak ) Ukuran berapa
bagian masyarakat telah terkena resiko keadaan. Ini diukur dalam
prevalensi, proporsi
4. . Rate Of Increace : (Kecepatan peningkatan ) ukuran kecepatan peristiwa itu
berkembanag. Sering diukur dengan kenaikan prevalensi

5. Expanding Scope ( Luasnya perkembangan )


Expanding scope horizontal : meluas keprogram sektor lain dari gizi ke KIA, KB
Expanding scope longitudinal : meluas menurut kurun waktu secara longitudnal (
berlanjut sehingga cenderung menjadi endemik
6. Publik Concern ( Persepsi Masyarakat )
Besarnya perhatian masyarakat terhadap bahaya darai masalah yang ditimbulkan.
Maka masalah ini perlu dipreoritaskan dalam penanganannya
7. Tehnological Feasibility ( dapat kah dikerjakan ) Bisa tidak masalah itu dikerjakan
sesuai dengan prosedur dan kemampuan peralatan yang tersedia
8. Resources avaibility ( tersedianya sumber daya yang ada )
Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode MCUA

Metode MCUA merupakan suatu teknik atau suatu cara


yang digunakan untuk membantu dalam mengambil
keputusan atas beberapa pilihan atau alternatif.
Alternatif dapat berupa masalah pada langkah
penentuan prioritas masalah atau menyaring alternatif
masalah yang sesuai dengan kebutuhan dibutuhkan
suatu batasan atau kriteria. Kriteria itu sendiri adalah
suatu batasan yang digunakan untuk menyaring
alternatif masalah yang sesuai dengan kebutuhan.
Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode MCUA

Masalah 1 Masalah 2
Kriteria Bobot
S BS S BS

Besarnya Masalah 40 5 200 4 160

Keseriusan Masalah 30 4 120 3 90

Kemampuan 20 3 60 3 60

Kerawanan Politik 10 3 30 3 30

Total 100 410 340

Rangking 1 2

Skor :5 = Sangat tinggi


4 = Tinggi
3 = Cukup
2 = Rendah
1 = Sangat rendah
Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
dengan Metode CARL
Metode CARL merupakan suatu cara untuk
menentukan pemecahan masalah dari berbagai
alternatif pemecahan masalah. Dilakukan dengan
menentukan skor atas kriteria tertentu, yaitu Capability
(kemampuan), Accesibility (dpt
dilakukan/dilaksanakan), Readiness (kesiapan), dan
Leverage (pengaruh) (CARL). Semakin besar skor
maka semakin menjadi prioritas untuk dilaksanakan.
D. PENETAPAN TUJUAN

Tahap penetapan tujuan dilakukan untuk:


1. Memperoleh diskripsi tentan hasil akhir yang ingin dicapai
2. Mengidennfikasi unit kegiatan dar rancangan suatu program

Menetapkan tujuan harus menggunakan diskripsi yang spesifik tentang


hasil akhir yang ingin dicapai. menggunakan 5 W + 1 H
WHAT ? = apa yang harus dicapai
WHOM ? = Populasi yang ingin dicapai/ dituju ( sasaran )
WHO ? = siapa yang bertanggung jawab
WHERE ? = dimana . ( tempat pelaksanaan )
WHEN ? = kapan tujuan harus dicapai
How many? = Berapa banyak yang harus dicapai
EVALUATION ( Penilaian )
A. Pengertian : Adalah prosedur penilaian / pelaksanaan hasil kerja/ dampak secara
systematik, dengan membabndingkannya dengan standart dan mengikuti kreteria /
metode / tujuan guna menilai dan sekaligus pengambilan keputusan selanjutnya.
B. Tujuan :
1. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan program dan perencanaan program
2. sebagai alat untuk memperbaiki pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang
berjalan
3. sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber daya
4. sebagai alat untuk mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari semula

Berdasarkan waktunya, evaluasi dapat digolongkan ;


a. evaluasi formative
yaitu evaluasi yang dilaksanakan saat kegiatan sedang berlangsung : ini dibagi
2 bentuk -- Critical review evaluation : kegiatan evaluasi dengan cara
menanyakan bagian penting sebelum kegiatan dimulai
-- Midterm Evaluasi : evaluasi saat kegiatan sedang berjalan
b. Eavaluasi Sumative : adalah evaluasi dilakuakansaat kegiatan telah
selesasi dilakukan. Evaluasi ini dikelompokan menjadi 2 macam

 Evaluasi Output : yaitu evaluasi untuk menilai hasil kegiatan program


 Evaluasi dampak/ impact/ outcome : yaitu evaluasi untuk menilai dampak dari hsil
pelaksanaan program

B. ProsesEvaluasi ;: Tahapan – tahapanya


a. Kegaiatan berfikir konseptual
 Formulasi tujuan, sasaran dan manfaat evaluasi
 Formulasi sumber dan jenis informasi yang diperlukan
 Formulasi kriteria evaluasi
 Formulasi modal / kerangka kerja / rancang bangun
b. Kegiatan Operasional
 Pengumpulan data informasi
c. Kegiatan penilaian :
-- Formulasi derajat keberhasilan
-- Formulasi faktor penunjang / penghambat

d. Kegiatan tindak lanjut


 Formulasi tindakan pemecahan masalah
 Feed back evaluasi kepada user
 Follow up/ corective action/ tindakan perbaikan

C. Kriteria Evaluasi
1. Relevansi
Relevansi dipakai untuk memeriksa rasionalisasi suatu program . al
-- masalah -- kegiatan
-- kebijaksanaan -- unit kerja , dsb
-- tujuan/ jawaban masalah
Relevansi juga dapat dipakai untuk menilai pengadaan/ penghentian suatu prigram
yang didasarkan pada :
a. Harus diadakan program
@ Adanya relevansi Sosial
-- Tujuan program sesuai dengan tujuan nasional kesehatan
-- Terdapatnya kontribusi yang jelas dari program tersebut terhadap kesehatan
masyarakat
-- Metode cukup sederhana
-- Program tersebut dapat menjawab need/ kebutuhan
@ Adanya program negatif jika program tiada

b. Penghentian Program didasarkan :


-- bila masalah sudah hiang sama sekali
-- usaha yangdilakukan tidak memberi hasil sama sekali

Anda mungkin juga menyukai