Anda di halaman 1dari 30

Analisis Situasi & Identifikasi

Masalah Kesehatan

KELOMPOK 3
NI KETUT SUARTINI/20202111060
HANNA ELGA SULU/20202111051
EKEL SEPHERD ZAKCRI EVEL/20202111008
SIKLUS PEMECAHAN MASALAH (Problem
Solving Cycle)
Analisi
s Identifikasi
Evaluasi Masalah
Situasi

Pengawasan & Prioritas


Pengendalian Masalah
Problem
Solving
Tujuan
Pemantauan Cycle

Pelaksanaan & Alternatif


Penggerakkan Pemecahan
Rencana Masalah
Operasional
ANALISIS SITUASI
 Kegiatan mengumpulkan dan memahami
informasi tentang suatu situasi yang berguna
untuk menetapkan masalah;
 Bertujuan untuk memperoleh gambaran dan
dinamika permasalahan secara jelas serta
faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
tersebut.
Tujuan analisis situasi
• Memahami masalah kesehatan secara
jelas dan spesifik
• Mempermudah penentuan prioritas
• Mempermudah penentuan alternative
pemecahan masalah
Cara Analisis
• Menggunakan informasi dari sistem
informasi yang sudah ada. Mis.    Laporan-
laporan kegiatan dari program-program
kesehatan yang ada, Survailans
epidemiologi atau pemantauan
penyebaran penyakit.
• Memanfaatkan data-data diperkirakan
sudah cukup representatif untuk suatu
daerah;
• Menggunakan berbagai Pendekatan dan
Model: dll.
• Memperhatikan berbagai faktor yg
mempengaruhi kesehatan
DETERMINANTS OF HEALTH
(HL. Blum, 1981)

Heredity

Environment Health Medical


Status Service

Behaviour
Analisis situasi kesehatan
• Analisa status kesehatan
• Analisa aspek kependudukan
• Analisa pelayanan/upaya kesehatan
• Analisa perilaku kesehatan
• Analisa lingkungan
Analisa Status Kesehatan
• Analisa status kesehatan akan
menjelaskan masalah kesehatan apa yang
dihadapi
• Analisis ini akan menghasilkan ukuran-
ukuran Status kesehatan secara
kuantitatif, penyebaran masalah menurut
kelompok umur penduduk, menurut
tempat dan waktu
Analisis Status kesehatan
• Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan epidemologis
• Ukuran yang digunakan adalah angka
kematian (mortalitas) dan angka kesakitan
(morbiditas)
1. Faktor Lingkungan
Kesehatan
 Akses terhadap air bersih
 Jamban/ tempat BAB
 Sampah
 Lantai Rumah
 Breeding places
 Polusi
 Sanitasi tempat umum
 Bahan Beracun Berbahaya (B3)  peptisida, hormonal, dsb.
 Kebersihan TPU (Tempat Pelayanan Umum)
2. Perilaku Kesehatan

1. Konsep sehat/sakit: health belief -->


2. Life style:
a. alkohol
b. rokok
d. promiscuity: tempat-tempat berisiko
STD
Analisis Data
e. narkoba Susenas
f. olah raga ??
3. Health seeking behavior  Kalau tidak sakit
parah tidak akan pergi ke puskesmas
Faktor perubahan perilaku
 Faktor predisposisi (predisposing factors) yaitu
pengetahuan, kepercayaan, sikap, nilai dan
persepsi
 Faktor yang memungkinkan (enabling factors)
yaitu kesediaan sumber daya, keterjangkauan dan
ketrampilan petugas
 Faktor penguat (reinforcing factors) yaitu sikap
dan perilaku petugas kesehatn, keluarga, teman
sejawat, orang tertentu dan lain-lain.
3. Faktor Pelayanan Kesehatan
District Health
Account
1. Kinerja/cakupan (DHA)
2. SDM: jumlah (belum semua puskesmas ada
dokternya), jenis, distribusi
3. Sarana: jumlah (8 puskesmas dan 16
puskesmas pembantu), jenis (hanya
memberikan pelayanan dasar), distribusi
4. Pembiayaan: Anggaran Kesehatan 11
milyar tahun 2004, naik dari 9 milyar 2003.
Walau sudah meningkat, tetapi masih
kurang.
4. Faktor Kependudukan/ Demografi
1. Jumlah penduduk
2. Pertumbuhan penduduk
3. Struktur umum
4. Distribusi spasial
5. Mobilitas: “pulang-balik”: Masalah di Jabotabek
6. Jml penduduk miskin (Gakin)
7. Jml kelompok khusus/rentan:
a. Bumil Kantor
b. Persalinan Statistik
c. Bayi
d. Balita BKKBN
e. Anak sekolah
f. Tenaga kerja
g. Usila Vital Statistik
Manfaat ukuran demografis
• Sebagai denominator ukuran masalah
kesehatan
• Sebagai prediksi beban upaya/program
kesehatan
• Sebagai prediksi masalah kesehatan yang
dihadapi
SISTEMATIKA LAPORAN HASIL
ANALISIS SITUASI
1. Gambaran umum wilayah: administrasi, batas wilayah,
kondisi geografi, tata guna lahan dll.
2. Analisis Derajat/Masalah Kesehatan: morbiditas dan
mortalitas
3. Analisis Lingkungan Kesehatan: fisik, sosial, kimia, air
bersih, sampah, dll.
4. Analisis Perilaku Kesehatan: kepercayaan, perilaku,
kebiasaan, dll.
5. Analisis Faktor Keturunan: Analisis Kependudukan spt:
jumlah, kepadatan, pertumbuhan, proporsi muda/tua, dll
6. Analisis Program dan Pelayanan Kesehatan: sarana
yankes, cakupan program, dll.
7. Daftar Masalah
Penentuan prioritas masalah
• Penentuan prioritas masalah dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif
• Penentuan prioritas masalah kesehatan
adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan
metode tertentu untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai
yang kurang penting
Penentuan Prioritas Masalah
• Dalam  menetapkan prioritas masalah ada
beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni:
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
4. Bisa tidaknya masalah tersebut
diselesaikan
Penentuan Prioritas Masalah
• Cara pemilihan prioritas masalah banyak
macamnya. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
• Scoring Technique (Metode Penskoran)
Mis: metode delbeg, metode hanlon,
metode delphi, metode USG , metode
pembobotan dan metode dengan
rumus
• Non Scoring Technique.
Scoring Technique
• Pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score
(nilai) untuk pelbagai parameter tertentu yang telah
ditetapkan.
• Parameter yg dimaksud adalah :
• Besarnya masalah
• Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
• Kenaikan prevalensi masalah
•  Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah
tersebut
• Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah
tersebut terselesaikan.
•  Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah
• Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan
untuk mengatasi masalah
Scoring Technique
• Cara Bryant : Cara ini telah dipergunakan di beberapa
negara yaitu di Afrika dan Thailand. Cara ini
menggunakan 4 macam kriteria :
•  Community Concern, yakni sejauh mana masyarakat
menganggap masalah tersebut penting.
• Prevalensi, yakni berapa banyak penduduk yang
terkena penyakit tersebut.
• Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang
ditimbulkan penyakit tersebut
• Manageability, yakni sejauh mana kita memiliki
kemampuan untuk mengatasinya. 
Non Scoring Technique
• Memilih prioritas masalah dengan
mempergunakan berbagai parameter,
dilakukan bila tersedia data  yang lengkap
• Bila tidak tersedia data, maka cara
menetapkan prioritas masalah yang lazim 
digunakan adalah :
• Delphin Technique
• Delbech Technique
Delphin Technique
• penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui
kesepakatan sekelompok orang yang sama keahliannya.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan
khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya
dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah 
pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan
adalah prioritas masalah yang dicari
Delbech Technique
• Penetapan prioritas masalah dilakukan
melalui kesepakatan sekelompok orang
yang tidak sama keahliannya. Sehingga
diperlukan penjelasan terlebih dahulu
untuk meningkatkan pengertian dan
pemahaman peserta tanpa mempengaruhi
peserta. Lalu diminta untuk
mengemukakan beberapa masalah.
Masalah yang banyak dikemukakan
adalah prioritas
Alternatif Pemecahan masalah
• Alternatif pemecahan masalah kesehatan :
bisa berupa fisik ataupun non fisik.
• Poin alternatif pemecahan masalah untuk
setiap masalah kesehatan di masyarakat
baiknya di rapatkan/diskusikan di tingkat
desa/kelurahan beserta masyarakat.
PENYUSUNAN POA
• Pendahuluan
• Analisa situasi
• Tujuan dan masalah
• Kebijaksanaan pelaksanaan dan
pokok kegiatan
• Organisasi dan penggerakan
pelaksanaan
• Sumber daya yang dimanfaatkan
• Perkiraan faktor penunjang dan faktor
penghambat
• Pengawasan pengendalian dan
peniaian
• penutup
Monitoring dan Evaluasi
• Monitoring : kegiatan untuk memantau
proses/jalannya suatuprogram/kegiatan.
• Evaluasi : Kegiatan untuk menilai hasil suatu
program atau kegiatan.
• Monitoring dilakukan sejalan dengan
evaluasi:agar kegiatan2 yg dilakukan dalam
rangka mencapai 7an program sesuai
perencanaan baik waktunya maupun jenis
kegiatannya.
Jenis evaluasi
• Evaluasi Formatif : dilakukan pada proses program
(program masih berjalan).
• Evaluasi Sumatif : dilakukan pada waktu program telah
selesai.
Langkah-langkah kegiatan evaluasi

1. Menetapkan tujuan evaluasi.


2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan.
3. Menetapkan cara/metode evaluasi yg akan digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi,mengolah dan menganalisis
data atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut.
5. Menentukan keberhasilan program yg dievaluasi
berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan.
6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai