Metode Hanlon
Metode hanlon adalah metode yang lebih tepat jika daftar outcome dari tujuan yang ingin
dicapai tersedia dari daftar prioritas yang ada dengan data yang memadai dan system
penilaian.
Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk menentukan prioritas masalah kesehatan
dengan memperhatikan teknik responsive dimana tujuan yang dicapai dari program jelas
yang dituangkan dalam criteria dan faktor-faktor lain yang memungkinkan.
• Besarnya masalah
• Keseriusan Masalah
D = [A+(2xB)]x C
Dimana:
D = prioritas skor
A = besaran rangking masalah kesehatan
Indikator A B C D
kesehatan Besaran Keseriusan Efektif Skor prioritas Rangking
masalah masalah (tindakan bias [A+(2xB)]C
dilakukan)
Cancer 8 10 6 165 3
Cerebrovaskuler 7 9 7 175 2
disease
Heart disease 10 10 7 210 1
PRIORITAS MASALAH
Penentuan prioritas masalah untuk mengetahui sejauh mana masalah itu penting dan apakah
masalah tersebut dapat teratasi.
Prioritas masalah dapat dikelompokkan menjadi beberapa bidang seperti masalah sosial
budaya, ekonomi, biologi, psikologi dan faktor lingkungan yang terkait dengan persepsi,
perbaikan manajemen
• Prioritas merupakan sebuah proses individu atau kelompok dalam memberikan item
rangking
• Akses pelayanan
• Penyakit-penyakit kronis
• Respon masyarakat
• Aktivitas fisik/nutrisi
B. DIAGRAM FISHBONE
Dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang
terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab
masalah tersebut. Secara visual diagram fishbone jelas serta dapat menggali ide dari
pemikiran beberapa orang secara detail dengan mendasarkan pada a set of
categories yaitu 5M1E (man machine method material measurement environment).
Diagram fishbone ini umumnya digunakan pada tahap mengidentifikasi
permasalahan dan menentukan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut.
Selain digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan penyebabnya,
diagram fishbone ini juga dapat digunakan pada proses perubahan.
NO PENYEBAB MASALAH
1. SISTEM
1. Promosi program Bank Samsun kurang gencar
a. Keterbatasan media untuk promosi program
2. Tidak ada struktur organisasi yang jelas
2. MANUSIA
1. Pelaksana program Bank Samsun kurang aktif
a. Kurangnya rasa tanggung jawab pelaksana program
Komitmen yang lemah
b. Upah untuk tenaga pelaksana kurang
Sumber dana untuk upah minim
2. Banyak masyarakat belum mengerti tentang program
a. Masyarakat tidak paham dengan promosi yang dilakukan
Media promosi program kurang mengena
3. Masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan
a. Kesadaran cinta lingkungan kurang
Pengetahuan kurang tentang dampak membuang sampah
1) Informasi kurang
2) Masyarakat kurang aktif mencari informasi
b. Kurang tertarik terhadap program bank samsun
Hasil yang didapatkan sedikit dari penjualan sampah
Merasa ribet karena harus memilih-milih sampah yang dapat
dijual lagi
3. FASILITAS
1. Kurangnya lahan penampung sampah
Tidak difasilitasi oleh instansi terkait
2. Pengangkutan sampah tidak rutin
a. Pelaksana program tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
Pelaksana program sibuk dengan pekerjaan utamanya
4. HARGA
1. Nilai jual sampah sangat murah
Diagram Fishbone masalah sampah menumpuk
C. Contoh Kasus
• Seorang mahasiswa PKL di salah satu puskesmas (puskesmas mlati 1). Setelah pkl
mahasiswa mendapatkan data sebagai berikut:
• Jumlah penduduk 10.000 jiwa, luas wilayah kerja 12 desa, jumlah KK 2000 kk.
• Tenaga puskemas (Medis 2 orang, Perawat 3 orang, Nutrisi 3 orang, Administrasi 2
orang, kesehatan masyarakat 4 orang).
• Angka kematian (diare 5/100 org, malaria 6/100, hiv 3/100, DBD 8/100 orang)
• Tentukan prioritas masalah pada kasus tersebut:
D. PEMBAHASAN KASUS
A B D
Indikator C
(Besaran (Keseriusan (Skor Rangking
Kesehatan (Efektif)
Masalah) Masalah) Prioritas)
Diare 5 5 9 135 2
Malaria 5 7 4 76 3
HIV 6 9 2 48 4
DBD 5 9 7 16 1