Anda di halaman 1dari 9

CARA MEMBUAT PRIOTAS PADA MASALAH KELUARGA

Rini Jessica Saragih / 181101060

Rinijessica1458@gmail.com

Abstrak

Penetapan prioritas dalam masalah kesehatan penduduk dan penentuan prioritas dilaksanakan
karena merupakan sesuatu yang hal pentingnya mengingat adanya keterbatasan sumberdaya SDM
(Sumber Daya Manusia). Diharapkan dapat membuat prioritas pada masalah kelurga sehingga
proses keperawatan dapat diberikan yang dapat diperoleh dari pengkajian keperawatan dengan
memberikan gambaran tentang masalah atau status kesehatan klien yang nyata. Dengan
demikian,masalah yang akan ditanggulangi dari masalah keluarga menjadikan masyarakat lebih
berfikir kreatif sera dapat berperan aktif didalamnya.

Kata Kunci : Prioritas,Masalah Keluarga,Berperan Aktif

LATAR BELAKANG metode tertentu untuk menentukan urutan


masalah dari yang paling penting sampai
Dalam upaya peningkatan kualitas yang kurang penting. Penentuan prioritas
perencanaan program kesehatan, masalah ini dinilai oleh sebagian besar
dibutuhkan suatu upaya perencanaan staf di bidang kesehatan sebagai inti
yang dapat menghasilkan rencana yang proses perencanaan. Oleh karena itu,
komprehensif dan holistik. Perencanaan perumusan masalah yang baik adalah
kesehatan adalah kegiatan yang penting suatu rumusan yang jelas menyatakan
untuk dilakukan di masa yang akan adanya kesenjangan. Kesenjangan
datang guna menghadapi berbagai tersebut dapat dikemukakan baik secara
masalah dalam bidang kualitatif maupun kuantitatif.Identifikasi
kesehatan.Kegiatan untuk menentukan dan prioritas masalah kesehatan
prioritas pada suatu masalah adalah suatu merupakan bagian dari proses
proses yang dilakukan oleh sekelompok perencanaan yang harus dilaksanakan
orang dengan menggunakan metode- dengan baik dan melibatkan seluruh unsur
terkait, termasuk di dalamnya adalah diperhatikan, yakni: besarnya masalah
masyarakat. Dengan demikian, masalah yang terjadi, pertimbangan politik,
yang akan ditanggulangi seyogyanya persepsi masyarakat, bisa tidaknya
merupakan masalah dari masyarakat, masalah tersebut diselesaikan.. Namun,
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan karena keterbatasan sumber daya, dana,
untuk menanggulangi masalah kesehatan dan waktu menyebabkan tidak semua
yang ada, masyarakat dapat berperan aktif permasalahan dapat dipecahkan
didalamnya.Penetapan prioritas dari sekaligus, untuk itu perlu ditentukan
sekian banyak masalah kesehatan di masalah yang menjadi prioritas. Setelah
masyarakat saat ini merupakan tugas yang merumuskan masalah, maka dilanjutkan
penting dan semakin sulit untuk dengan menetapkan prioritas masalah
dilakukan.Manajer kesehatan masyarakat yang harus dipecahkan. Prioritas masalah
sering dihadapkan pada masalah yang didapatkan dari data atau fakta yang ada
semakin menekan dengan sumber daya secara kualitatif, kuantitatif, subjektif,
yang semakin terbatas. Metode untuk objektif serta adanya pengetahuan yang
menetapkan prioritas secara adil, masuk cukup.
akal, dan mudah dihitung merupakan
Suatu aspek yang terpenting dalam proses
perangkat manajemen yang penting.Dari
keperawatan adalah bagaimana cara
berbagai masalah kesehatan yang
membuat prioritas salah salah prioritas
diidentifikasi, ada beberapa masalah
pada masalah keluarga. Diagnosis
kesehatan yang sangat penting untuk
keperawatan adalah keputusan klinik
diatasi.Munculnya sejumlah masalah dari
tentang respon baik individu,keluarga dan
analisis permasalahan secara simultan,
masyarakat tentang masalah kesehatan.
yang nampaknya mempunyai bobot
Diagnosis keperawatan ditetapkan
permasalahan yang sama, menghadapkan
berdasarkan analisis dan interprestasi data
pengambil keputusan kepada pertanyaan,
yang dapat diperoleh dari pengkajian
masalah manakah yang memerlukan
keperawatan dengan memberikan
penanggulangan segera. Dalam
gambaran tentang masalah atau status
menetapkan prioritas masalah ada
kesehatan klien yang nyata.
beberapa pertimbangan yang harus
Faktor –faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat (Posyandu, Polindes) dan
dalam penentuan prioritas : sokongan masyarakat.

1. Dengan melihat kriteria yang pertama 3. Untuk kriteria yang ketiga yaitu
yaitu sifat masalah, bobot yang lebih potensial masalah dapat dicegah,
berat diberikan pada tidak/kurang sehat faktor-faktor yang perlu diperhatikan
atau yang mengancam kehidupan adalah :
keluarga karena yang pertama
– Kepelikan atau kesulitan dari
memerlukan tindakan segera dan
masalah, yang berhubungan dengan
biasanya disadari dan dirasakan oleh
beratnya penyakit atau masalah
keluarga.
– Lamanya masalah, yang
2. Untuk kriteria yang kedua yaitu
berhubungan dengan jangka waktu
kemungkinan masalah dapat diubah,
masalah itu ada atau jangka waktu
perawat perlu memperhatikan
terjadinya masalah. Lamanya
terjangkaunya faktor-faktor sebagai
masalah berhubungan erat dengan
berikut :
beratnya masalah yang meninmpa
– Pengetahuan yang ada sekarang, keluarga dan potensi masalah untuk
teknologi dan tindakan untuk dicegah.
menangani masalah
– Tindakan yang sedang dijalankan
– Sumber daya keluarga : dalam adalah tindakan-tindakan yang tepat
bentuk fisik (sarana dan prasarana), dalam memperbaiki atau mencegah
keuangan dan tenaga masalah dalam rangka meningkatkan
status kesehatan keluarga.
– Sumber daya perawat : dalam bentuk
pengetahuan, ketrampilan dan waktu – Adanya kelompok “high risk” atau
kelompok yang sangat peka
– Sumber daya masyarakat : dalam
menambah potensi untuk mencegah
bentuk fasilitas, organisasi dalam
masalah.
4. Untuk kriteria keempat yaitu diberikan yang dapat diperoleh dari
meninjolnya masalah, perawat perlu pengkajian keperawatan dengan
menilai persepsi atau bagaimana memberikan gambaran tentang masalah
keluarga melihat masalah kesehatan atau status kesehatan klien yang nyata.
tersebut. Dengan demikian, masalah yang akan
ditanggulangi seyogyanya merupakan
TUJUAN masalah dari masyarakat, sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan untuk
1. Untuk membuat prioritas pada
menanggulangi masalah kesehatan yang
masalah keluarga
ada, masyarakat dapat berperan aktif

2. Untuk mengetahui proses didalamnya

keperawatan kepada masalah


PEMBAHASAN
keluarga

Perawatan kesehatan keluarga adalah


METODE
perawatan kesehatan yang ditujukan atau

Metode yang digunakan untuk dipusatkan pada keluarga sebagai unit

menetapkan prioritas dalam masalah atau satu kesatuan yang dirawat, dengan

keluarga adalah dengan menggunakan sehat sebagai tujuannya yang dilakukan

metode pendekatan dengan secara oleh perawat professional dengan proses

perindivu memberikan penjelasan tentang keperawatan keluarga. Proses

bagaimana cara membuat prioritas dalam keperawatan keluarga mengikuti pola

keluarga secara adil, masuk akal, dan keperawatan secara umum yang terdiri

mudah dihitung merupakan perangkat dari pengkajian, perencanaan, intervensi

manajemen yang penting dan implementasi serta dengan adanya


kesehatan kerja juga memiliki tujuan
HASIL untuk peningkatan dan pemeliharaan
derajat kesehatan fisik,mental dan sosial
Dari hasil ini dapat diperoleh yaitu dapat yang setinggi-tingginya,bagi pekerja
membuat prioritas pada masalah kelurga disemua jenis pekerjaan,pencegahan
sehingga proses keperawatan dapat
terhadap gangguan kesehatan pekerja dilakukan agar tercapai dengan
yang disebabkan oleh kondisi baik dan benar
pekerjaan,perlindungan bagi pekerja
Diagnosis keperawatan keluarga
dalam suatu lingkungan kerja yang
merupakan suatu perpanjangan diri
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan
sebuah diagnosis kesistem keluarga dan
psikologinya. Kesehatan dan keselamatan
subsistem serta merupakan hasil
kerja dirumah sakit adalah upaya untuk
pengkajian dalam keperawatan. Diagnosis
memberikan jaminan keselamatan dan
keperawatan keluarga masalah kesehatan
meningkatkan derajat kesehatan para
yang aktual dan potensial sehingga
pekerja dan tenaga medis lainnya.
dengan perawat keluarga yang memiliki
1. Pengkajian yaitu suatu cara untuk kemampuan dan mendapatkan lisensi
dapat menetapkan data dasar ari untuk menanganinya berdasarkan
seorang klien. pendidikan dan pengalaman yang baik
2. Analisa yaitu mengidentifikasi dan benar. Penetapan diagnosis
kebutuhan perawatan klien dan keperawatan keluraga harus selalu
seleksi untuk tercapai tujuan mempertimbangkan beberapa faktor
perawatan diantara lain : faktor resiko, faktor
3. Perencanaan yaitu merencanakan potensial terjadinya penyakit dan
suatu strategi untuk mencapai kemampuan keluarga dalam menghadapi
tujuan yang ditetapkan untuk masalah kesehatan.
perawatan pasien.
Diagnosis keperawatan keluarga
4. Implementasi memulai dan
berdasarkan buku NANDA
melengkapi tindakan-tindakan
yang diperlukan untuk mencapai
1. Diagnosis keperawatan keluarga
tujuan-tujuan yang telah
pada masalah lingkungan
ditentukan
2. Diagnosis keperawatan keluarga
5. Evaluasi yaitu cara menentukan
pada masalah struktur komunitas
seberapa jauh tujuan-tujuan
3. Diagnosis keperawatan keluarga
keperawatan yang sudah
pada masalah struktur peran
4. Diagnosis keperawatan keluarga utama dan dibutuhkan karena
pada fungsi afektif dalam hal mengidentifikasi
5. Diagnosis keperawatan keluarga masalah dan kekuatan,peran
pada masalah fungsi sosial perawat keluarga dan keluarga
6. Diagnosis keperawatan keluarga bersama-sama harus harus bekerja
pada masakah fungsi perawatan sama dan bertanggung jawab
kesehatan sehingga akan meningkatkan
7. Diagnosis keperawatan keluarga hubungan yang baik antara
pada masalah koping perawat dan keluarga
c. Keterkaitan antara data dari
masalah keperawatan keluarga :
Cara-cara menentukan diagnosa didalam suatu masalah harus
keperawatan keluarga : menetapkan kebutuhan dan
masalah keperawatan keluarga
a. Diagnosis keperawatan dengan
yaitu artinya bahwa semua
klasifikasi NANDA :
informasi yang didapatkan dan
menunjukkan upaya yang
terkumpul dengan lengkap saling
signifikan untuk mengelola
berhubungan satu dengan yang
praktek keperawatan dan
lain, sehingga masalah ataupun
meningkatkan penggunaan daftar
kesulitan dapat teratas dengan
diagnosis dalam praktek yang
baik
terstandar serta mendefinisikan
d. Masalah potensial : dalam hal ini
diagnosis keperawatan sebagai
keperawatan keluarga berfokus
keputusan klinik tentang respons
pada kemampuan keluarga untuk
individu, keluarga, atau komunitas
mengatasi masalah kesehatan
terhadap masalah kesehatan atau
yang terjadi dilingkungannya
proses kehidupan yang aktual dan
e. Diagnosis kesejahteraan :
potensial
keinginan keluarga untuk
b. Menetapkan masalah keluarga :
mencapai tingkat fungsi yang
disini peran aktif keluarga sangat
lebih tinggi dalam bidang tertentu.
Ini menunjukkan bahwa keluarga Dalam cara membuat prioritas dalam
siap pada keadaan sehat,namun masalah keluarga maka dilkakukannya
tetap ingin memfokuskan rencana upaya peningkatan kualitas perencanaan
perawatan untuk meningkatkan program kesehatan,serta dibutuhkan suatu
kekuatan dan modal untuk mereka upaya perencanaan yang dapat
masing-masing. menghasilkan rencana yang komprehensif
dan holistik. Perencanaan kesehatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
adalah kegiatan yang penting untuk
membuat prioritas masalah adalah
dilakukan di masa yang akan datang guna
menghadapi berbagai masalah dalam
1. Tidak mungkin masalah-masalah
bidang kesehatan. Penentuan prioritas
kesehatan dan keperawatan yang
masalah ini dinilai oleh sebagian besar
ditemukan dalam keluarga dapat
staf di bidang kesehatan sebagai inti
diatasi sekaligus
proses perencanaan. Oleh karena itu,
2. Perlu mempertimbangkan
perumusan masalah yang baik adalah
masalah-masalah yang dapat
suatu rumusan yang jelas menyatakan
mengancam kehidupan
adanya kesenjangan. Kesenjangan
keluarga,seperti masalah penyakit
tersebut dapat dikemukakan baik secara
3. Perlu mempertimbangkan respon
kualitatif maupun kuantitatif.Identifikasi
dan perhatian keluarga terhadap
dan prioritas masalah kesehatan
asuhan keperawattan yang akan
merupakan bagian dari proses
diberikan
perencanaan yang harus dilaksanakan
4. Keterlibatan keluarga dalam
dengan baik dan melibatkan seluruh unsur
memecahkan suatu masalah yang
terkait, termasuk di dalamnya adalah
mereka hadapi
masyarakat. Dengan demikian, masalah
5. Sumber daya keluarga yang dapat
yang akan ditanggulangi seyogyanya
menunjang pemecahan masalah
merupakan masalah dari masyarakat,
kesehatan atau keperawatan
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
keluarga
untuk menanggulangi masalah kesehatan
PENUTUP
yang ada, masyarakat dapat berperan aktif L, J., & R, L. (2017). Keperawatan
didalamnya Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mubarak, W. I., Chayatin, N., & Santoso,


REFERENSI B. A. (2009). Ilmu Keperawatan
Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
A, G. P., & P, P. (2010). Fundamental Salemba Medika.
Keperawtan,Konsep,Klinis dan Praktek.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. padila. (2017). Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta: Nuha Medika.
A, S. (2012). Organizational Citizenship
Behavior Ditinjau dari Kepuasaan Kerja Panjaitan,S (2019,Oktober 04), Berpikir
dan Jenis Kelamin Para Perawat Rumah Kritis dalam Melakukan Asuhan
Sakit . Jakarta. Keperawatan

Afiinahapid, I. (2014). Kecemasan Paputungan, A., Rompas, S., & Bataha, Y.


Kekuarga Pasien Ruang ICU Rumah Sakit B. (2018). Hubungan Caring Perawat
Daerah Sidoarjo Tri Peni. 6, 44-58. dengan Tingkat Kecemasan Pasien Rawat
Inap diRumah Sakit Umum GMIM
andarmoyo, s. (2012). Keperawatan Pancaran Kasih Manado. e-journal
Keluarga. Yogyakarta: graha ilmu. Keperawatan , 6, 1-7.

Emawati, P., & Widiati, A. (2017). Rahmawati, I., & Maria, R. (2014).
Hubungan Dukungan Perawat dan Kecemasan Keluarga Pasien yang
Dukungan Keluarga dengan Tingkat diRawat diRuang ICU. 31, 1-7.
Kecemasan Pasangan Hidup Pasien Yang
diRawat diRuang ICU Rumah Sakit setiawati, s., & dermawan, a. c. (2009).
Wilayah Kabupaten Blora. Jurnal Smart Asuhan Keperwatan Keluarga. Jakarta:
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Trans Info Media.
Kesehatan ( STIKes) , 4, 72-84.
setyowati, s., & murwani, a. (2010).
Husain. (2013). Gambaran Tingkat Asuhan Keperawatan Keluarga.
Kecemasaan dalam Merawat Anggota Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Keluarga yang Menderita Stroke
diRuangan Neuro RSUD. Prof.Dr.Hi.Aloei Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Saboi Kota Gorontalo. Ilmu Keperawatan Proses Keperawatan. Jember: Jember
Ilmu Kesehatan Universitas Negeri University Press.
Gorontola .
Simamora, R. H. (2010). Komunikasi Sulastri, Y., & Astuti, N. (2012). Tingkat
dalam Keperawatan. Jember: Jember Kecemasan Keluarga Pasien saat
University Press. Menunggu Anggota Keluarga yang
diRawat diRuang ICU Rumah Sakit Islam
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer Ibnu Sina Pekanbaru. Jurnal Photon , 2,
Dalam Pembinaan Etika Perawat 53-55.
Pelaksana Dalam Peningkatan Kualitas
Pelayanan Asuhan Keperawatan. IKESMA
, 2 (4).

Anda mungkin juga menyukai