Disusun oleh:
04108705022
04108705046
04108705115
04108705283
04108705311
Dosen Pembimbing:
dr. Mariatul Fadillah, MARS
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah
Judul
Tehnik Menentukan Prioritas Masalah
Oleh:
04108705022
04108705046
04108705115
04108705283
04108705311
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti
Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Univesitas Sriwijaya Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang
periode 26 September 2011- 21 November 2011.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Teknik Menentukan Prioritas Masalah, yang merupakan
salah satu syarat untuk menempuh Kepaniteraan Klinik Senior Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat RSMH Palembang periode 14 Februari 2011-11 April
2011.
Di dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, penulis mengucapkan terima kasih
kepada dr. Mariatul Fadillah, MARS atas bimbingan dan arahannya dalam
penyusunan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan
dari teman-teman di bagian ilmu kesehatan masyarakt RSMH Palembang
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Akhirnya, penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Menetapkan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat
saat ini merupakan tugas yang penting. Manager kesehatan masyarakat sering
dihadapkan pada masalah yang semakin menekan dengan sumber daya yang
semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas secara adil, masuk akal, dan
mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang penting.
Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan
oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan
urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting.
Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik, yakni spesifik,
jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif, serta
dirumuskan secara sistematis.
Masalah itu sendiri adalah terdapatnya kesenjangan antara harapan dengan
kenyataan. Oleh sebab itu, cara perumusan masalah yang baik adalah bila
rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut
dikemukakan secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif.
Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar manager sebagai inti proses
perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini dapat dikatakan sebagai suatu
persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Sekali prioritas
ditetapkan, langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif
menuju pelaksanaan.
Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak
diperlukan bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis berbagai
rincian yang relevan. Hal ini merupakan bagian dari proses perencanaan yang
biasanya dikatakan paling naluriah. Namun, penetapan prioritas masalah mungkin
dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila
dibuat eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas dan tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Memilih topik atau menetapkan permasalahan penelitian merupakan
langkah paling awal dari keseluruhan kegiatan penelitian, Sehingga
sebenarnya permasalahan penelitian dapat dicari pada semua aspek kehidupan
baik yang menimpa pelaksana kesehatan maupun obyek dari pelaksana
bidang kesehatan. Menurut Abraham. L. masalah adalah terdapatnya
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, cara
perumusan masalah yang baik adalah apabila rumusan tersebut jelas
menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan secara
kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif. Identifikasi dan prioritas masalah
kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan harus dilaksanakan
dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk masyarakat.
Sehingga
masalah
yang ditetapkan
untuk
ditanggulangi
betul-betul
dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas. Ketrampilan utama yang
diperlukan dalam penentuan prioritas adalah menyeimbangkan variabelvariabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam
kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula sehingga
mengurangi terjadinya kesalahan timbul akibat memberikan penekanan
terlalu banyak pada satu dimensi.
Terdapat perbedaan dari cara penetepan prioritas pada seorang ahli
epidemiologi, administrator dan ahli hukum. Seorang ahli epidemiologi
cenderung untuk menilai penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah
penentuan mortalitas dan mortabiditas relatif dari masalah-masalah kesehatan
tertentu. Pendekatan ini dipakai secara berlebihan dalam versi pertama
Metode Amerika Latin dalam perencanaan kesehatan. Para administrator
cenderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya dengan yang
disebut oleh metode perencanaan kesehatan Amerika Latin sebagai
kerawanan masalah-masalah kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada
ketersediaan metode teknis untuk mengendalikan penyakit-penyakit atau
kondisi-kondisi yang memerlukan perhatian. Sedangkan para ekonom
memberi penekanan khusus pada biaya. Hal ini biasanya merupakan kendala
akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan. Kebijakan penting dalam
menyeimbangkan
ongkos
perencanaan
kesehatan
umumnya
adalah
Untuk dapat menetapkan prioritas masalah ini, ada beberapa hal yang
harus dilakukan, yakni :
1.
2.
Pengolahan Data
Apabila data yang telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut
harus diolah, maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian
rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing data
tersebut. Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga macam, secara
manual, elektrikal dan mekanik.
3.
Penyajian Data
Data yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam penyajian
data yang lazim dipergunakan yakni secara tekstular, tabular dan grafikal.
2.
Pertimbangan politik
3.
Persepsi masyarakat
4.
untuk menetapkan prioritas, anda dapat menggunakan salah satu dari tiga
metode, yaitu: dot voting, weighted voting atau consensus voting tergantung
waktu, sumber dan sifat kelompok.
1. Dot Voting:
Berikan masing-masing anggota kelompok sejumlah votes
dengan menggunakan stiker titik-titik warna. Aturan mainnya adalah,
masing-masing orang mendapat sejumlah titik yang menunjukkan VA
dari jumlah item. Pemilahan dan penggabungan ide-ide dapat ditunda
sampai selesainya voting, jadi waktu tidak akan terbuang percuma untuk
mendiskusikan item-item dengan prioritas rendah. Voting ulang dapat
dilakukan
beberapa
kali
bersamaan
dengan
pemilihan
dan
2. Weighted Voting:
Poin diberikan pada ranking individu. Contohnya, jika anggota
diharuskan meranking lima pilihan teratas, maka 5 suara dapat memilih
pilihan pertama, 4 suara untuk pilihan kedua, 3 suara untuk pilihan ketiga
dan seterusnya. Seluruh nilai individu untuk tiap item kemudian ditotal
dan item dapat diranking (diurutkan) berdasarkan nilai total kelompok.
Metode ini lebih akurat dibandingkan dengan straight voting dalam
mengukur pilihan anggota. Metode ini juga dapat dilakukan dan
dijumlahkan atau ditotal antara pertemuan, sehingga kelompok tidak
menghabiskan waktunya hanya untuk menyelesaikan tugas ini.
3. Consensus decision:
a. Metode ini paling banyak menyita waktu, namun penting karena
implementasi keputusan membutuhkan penerimaan dan komitmen
dari seluruh anggota kelompok. Aturan dasar untuk membangun
konsensus adalah Meminta seluruh anggota kelompok berdiskusi.
b. Hindari argumentasi.
: Skor 5
: Skor 4
: Skor 3
: Skor 2
: Skor 1
10
masalah dibedakan atas dua yaitu secara Scoring dan Non Scoring. Kedua
cara tersebut pelaksanaannya berbeda-beda. Pemilihan kedua cara tersebut
berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia, yaitu teknik skoring dan teknik
nonskoring.
1. Scoring Technique
Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan
score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan.
Parameter yang dimaksud adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
11
12
Emergency
kematian.
c.
Greetes member
Expanding scope
Feasibility
Policy
13
masyarakat
(semakin
menjadi
(output)
yang diperoleh
dibandingkan dengan
M . I .V.C
14
Contoh Tabel :
I
NO MASALAH
RI PCo PCl SB
Nilai
45
11
25
Masalah 1
3
3
Masalah 2
2
1
2
Masalah 2
d. Metode Hanlon
Metode ini memberikan cara untuk membandingkan berbagai masalah
kesehatan dengan cara yang relatif, tidak absolut/mutlak, memiliki kerangka,
sederajat, dan objektif. Dalam buku Public Health: Administration and
Practice (Hanlon and Pickett, Times Mirror/Mosby College Publishing) dan
Basic Health Planning (Spiegel and Hyman, Aspen Publishers), metode
Hanlon memiliki tiga tujuan utama:
15
16
17
18
19
dan penilaian untuk masing masing faktor PEARL adalah 1 untuk setiap
jawaban iya dan 0 jika jawabannya tidak.
Saat
penilaian
lengkap,
seluruh
angka
dikalikan
untuk
e.
A:
pada
ketersediaan
metode/cara/teknologi
serta
L:
Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan yang dibahas.
20
NILAI
RANK
Masalah 1
12
Masalah 2
36
Masalah 3
Masalah 4
12
Masalah 5
24
Masalah 6
16
Masalah 7
45
21
2.
3.
b.
Tentukan skor atau nilai yang akan diberikan pada tiap masalah
berdasarkan kesepakatan bersama
Misal : telah disepakati bersama skor atau nilai yang diberikan adalah
1-5, dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai 1 = sangat tidak menjadi masalah
Nilai 2 = tidak menjadi masalah
Nilai 3 = cukup menjadi masalah
Nilai 4 = sangat menjadi masalah
Nilai 5 = sangat menjadi masalah (mutlak)
c.
Contoh tampilan :
No.
Masalah
Skor
Hasil
Ranking
C A R L CxAxRxL
1 Mutu pelayanan BP rendah
4 5 4 5
400
3 3 3 3
81
144
22
2.
2.
3.
Objektifitas
hasil
peringkat
masalah
kurang
bisa
23
24
Langkah-langkah USG:
1. Persiapan
Dalam melaksanakan penentuan prioritas masalah dengan metode
USG persiapan yang perlu dilakukan antara lain :
a) Persiapan gugus tugas
Pembagian pekerjaan atau gugus tugas perlu dilaksanakan
sebelum pertemuan dimulai, dimana ditentukan siapa yang akan
25
Pimpinan USG
pertemuan
yang
akan
digunakan
sebaiknya
menggunakan ruangan yang cukup luas dan nyaman. Meja dan tempat
duduk diatur setengah lingkaran atau seperti huruf U yang terbuka
ujungnya atau meja bundar (Round table), dimana pada ujung meja
yang terbuka ditempatkan flipchart atau papan tulis atau white board.
Daftar hadir
Kalkulator.
d) Peserta
Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta,
beberapa hal yang perlu dijelaskan oleh pimpinan atau yang akan
memimpin pelaksanaan metode USG, yaitu
26
27
untuk
2. Klarifikasi masalah
a. Lakukan klarifikasi masalah yang telah diidentifikasi dalam rangka
menentukan prioritas masalah
b.Setiap anggota dimintai penjelasan (klarifikasi) maksud dari masalah
yang dikemukakannya.
c. Setelah diklarifikasi, maka tulis masalah hasil dari klarifikasi tersebut
3. Membandingkan antar masalah
a. Bandingkan masalah yang diperoleh, sebagai contoh
masalah A
28
29
Kelebihan
a. Merupakan pandangan orang banyak dengan kemampuan sama
sehingga dapat dipertanggung-jawabkan.
b. Diyakini bahwa hasil prioritas dapat memberikan hasil yang obyektif.
c. Identifikasi dapat dilanjutkan, terutama untuk penyelesaian dalam
bentuk penyelasaian dengan pengelolaan manajemen atau tidak.
2. Kekurangan
a.
b.
30
2.
Metode Delbeque
Metode Delbeque adalah metode dimana penetapan prioritas
masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak
sama keahliannya. Oleh karena itu diperlukan penjelasan terlebih
dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa
mempengaruhi peserta, sehingga mereka mempunyai persepsi yang
sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Lalu diminta untuk
mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan
adalah prioritas masalah.
Adapun caranya adalah sebagai berikut:
1) Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang
berjumlah antara 6 sampai 8 orang.
2) Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan
ditentukan peringkat prioritasnya.
3) Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat
atau urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan ditentukan
prioritasnya.
4) Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup.
5) Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan
hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah.
6) Nilai peringkat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling
kecil berarti mendapat peringkat tinggi (prioritas tinggi). Delbeque
menyarankan dilakukan satu kali lagi pemberian peringkat
tersebut,
dengan
harapan
masing-masing
orang
akan
31
b. Metode Delphi
Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Rand Corporation
pada tahun 1950an. Pada metode delphi, penetapan prioritas masalah
tersebut dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang sama
keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan
khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk
mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak
dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari. Dimana pada
metode ini, sekelompok pakar atau orang yang dianggap memahami
permasalahan mengisi kuesioner, moderator menyimpulkan hasilnya
dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali
oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses
pembelajaran (learning process) dari kelompok tanpa adanya tekanan
atau intimidasi individu. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui
pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan
untuk mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling
32
kepada
pemimpin
kelompok/pembuatan
keputusan.
Kelemahan cara ini adalah waktunya yang relatif lebih lama
dibandingkan dengan metode
33
metode
estimasi
beban
masalah di atas
kerugian
dengan
cara
34
35
36
Memerlukan persiapan
Ditujukan untuk satu tujuan dan satu topik saja dalam satu pertemuan
37
Keuntungan NGT
Menyeimbangkan
pengaruh
masing-masing
anggota
sehingga
Persiapan NGT
a) Ruang pertemuan
Pesiapkan sebuah ruangan yang cukup luas yang dapat menampung
lima sampai sembilan orang. Susun meja sehingga membentuk huruf
U, dengan flip chart si ujungnya.
b) Peralatan
Masing-masing meja dengan susunan berbentuk U memerlukan flip
chart, sebuah spidol yang bermata besar, selotip, kertas, pensil, dan
kartu indeks berukuran 3x5 inchi bagi masing-masing partisipan.
c) Kalimat Pembuka
Kalimat ini memperkenalkan masing-masing peran anggota dan
tujuan dari grup tersebut, dan harus mencakup salam pembuka yang
hangat, kepentingan tugas, dan menyebutkan pentingnya kontribusi
dari masing-masing anggota, dan bagaimana hasil dari grup tersebut
akan digunakan.
38
b) Mencatat ide
Seluruh anggota kelompok terlibat dalam sesi umpan balik untuk
mendengarkan masing-masing ide (tanpa berdebat mengenai pendapat
tersebut). Moderator menuliskan ide setiap anggota kelompoknya pada
flip chart yang dapat dilihat semua anggota kelompok. Ide yang sudah
tertulis sebelumnya tidak perlu dituliskan lagi namun apabila anggota
kelompok tersebut meyakinkan bahwa ide tersebut memiliki
penekanan lain atau variasi maka boleh dimasukkan. Langkah ini terus
dilanjutkan hingga semua ide dicatat.
c) Mendiskusikan ide
Setiap ide yang telah dicatat kemudian didiskusikan untuk
menentukan kejelasan dan kepentingannya. Untuk masing-masing
ide, moderator menanyakan Apakah ada pertanyaan atau komentar?
Langkah
ini
memberikan
kesempatan
bagi
anggota
untuk
d) Memilih ide
Setiap
anggota
secara
individual
memberi
suara
untuk
39
40
41
42
kedua
adalah
kita
mengelompokkan
mereka
43
informasi.
Sediakan
pelatihan
apabila
diperlukan.
f. Memastikan bahwa setiap pihak yang terlibat dapat menjalankan
peran mereka secara berkesinambungan.
2. Process problem
Kesulitan dalam mengelola informasi dan ide dalam proses penentuan prioritas
masalah. Untuk mengatasi process problem, beberapa hal yang harus dilakukan
antara lain:
a.
44
b.
3. Structural problem;
Kesulitan dalam mengelola sebagian atau keseluruhan hubungan yang ada
dalam organisasi. Tantangan yang harus dihadapi dalam mengatasi masalah ini
adalah bagaimana untuk menentukan prioritas maslah sesuai dengan prioritas
organisasi atau asosiasi secara lebih luas. Hal ini merepresentasikan interpretasi
konsisten terhadap visi dan misi. Dengan demikian, suatu organisasi dapat
melakukan penentuan prioritas dengan sangat baik dalam lingkup program
maupun antar program. Untuk mengatasi structural problem, beberapa hal
yang harus dilakukan antara lain:
a. Menetapkan dan mengklarifikasi peranan setiap pihak sejak awal
proses
b. Tetap fokus pada prioritas saat ini dan bukan prioritas masa lalu
c. Komunikasi terbuka inter- dan antarstaf dan pemimpin
d. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan manfaat yang dapat
diperoleh apabila suatu sistem dapat berjalan dengan baik
e. Mendorong terjalinnya hubungan yang harmonis selama proses
perencanaan.
4. Institutional problem;
Kesulitan dalam menerjemahkan prioritas ke dalam aksi atau aktivitas yang
riil. Untuk mengatasi institutional problem, beberapa hal yang harus dilakukan
antara lain:
45
46
BAB III
KESIMPULAN
Memilih topik atau menetapkan permasalahan penelitian merupakan
langkah paling awal dari keseluruhan kegiatan penelitian. Sehingga
sebenarnya permasalahan penelitian dapat dicari pada semua aspek kehidupan
baik yang menimpa pelaksana kesehatan maupun obyek dari pelaksana
bidang kesehatan. Identifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan
bagian dari proses perencanaan harus dilaksanakan dengan baik dan
melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk masyarakat. Sehingga masalah
yang ditetapkan untuk ditanggulangi betul-betul merupakan masalah dari
masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi
masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya.
Dalam menetapkan prioritas sebelumnya kita menentukan kriteria
untuk menetapkan prioritas, anda dapat menggunakan salah satu dari tiga
metode, yaitu: dot voting, weighted voting atau consensus voting tergantung
waktu, sumber dan sifat kelompok. Sementara itu, metode yang digunakan
dalam penentuan prioritas masalah dibedakan atas dua yaitu secara Scoring
Technique (Metode Penskoran). Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan
dengan memberikan score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang
telah ditetapkan, misal: metode USG, metode Hanlon, metode MCUA,
metode CARL, PAHO, cara Bryant, cara ekonometrik, dan Non Scoring
Technique Tehnik ini dipilih jika tidak tersedia data, dalam menetapkan
prioritas masalah, (NGT, Delphin Technique dan Delbech Technique).
Pemilihan kedua cara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia.
Dalam menentukan prioritas masalah, sering kali terdapat kesulitankesulitan. Bryson (1988) menyebutkan empat masalah utama yang menjadi
hambatan dalam mencapai perencanaan strategi yang efektif. Keempatnya
memiliki kaitan erat dengan penentuan prioritas program. Kempat masalah itu
adalah human problem, process problem, structural problem dan institutional
problem.
47
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo S. 2003. Prinsip-Prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan
ke-2. Jakarta : Rineka Cipta.
2. Azwar A. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta : Bina Rupa
Aksara.
3. Sutisna Sulaeman, Endang. 2009. Manajemen Kesehatan. Teori dan Praktik di
Puskesmas. Surakarta: UNS
4. Biro Perencanaan Departemen Kesehatan RI dan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia. 2002. Perencanaan dan Penganggaran
Terpadu (Integrated Health Planning and Budgetting), Penentuan Prioritas
Masalah Kesehatan (Modul 05). Jakarta: Depkes RI.
5. Departemen Pendidikan Nasional Universitas Jenderal Soedirman Fakultas
Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat. 2010.
Buku Pedoman Praktek Belajar Lapangan. Purwokerto: Univ.Jend.Soedirman.
6. Analisis Perencanaan Tahunan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol
1. 2007.
7. Cuhls Kerstin. Delphi Method. Fraunhofer Institute for Systems and
Innovation
Research.
2005.
Available
from
http://www.unido.org/fileadmin/import/16959_DelphiMethod.pdf.
8. NACCHO. 2010. Priorization Summaries. NACCHO. 2010. available from
http://chfs.ky.gov/NR/rdonlyres/B070C722-31C1-4225-95D527622C16CBEE/0/PrioritizationSummariesandExamples.pdf
9. Nangi, Moh.Guntur. Problem Solving Kesehatan Masyarakat. 2010. Available
from
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&u
rl=http%3A%2F%2Fmohamadguntur.files.wordpress.com%2F2010%2F03%2
Fproblemsolving-kes
48
Unhas.
Available
from
Perencanaan-Pelayanan-Kesehatan.
http://www.scribd.com/doc/2908460/