Anda di halaman 1dari 5

Non Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter, dilakukan bila tersedia data yang

g lengkap Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah : Delphin Technique Delbech Technique

Delphin Technique penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang sama keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak

dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari Delbech Technique Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas Scoring Technique Cara Bryant : Cara ini telah dipergunakan di beberapa negara yaitu di Afrika dan Thailand. Cara ini menggunakan 4 macam kriteria : Community Concern, yakni sejauh mana masyarakat menganggap masalah tersebut penting. Prevalensi, yakni berapa banyak penduduk yang terkena penyakit tersebut. Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang ditimbulkan penyakit tersebut Manageability, mengatasinya. Cara Bryant yakni sejauh mana kita memiliki kemampuan untuk

Menurut cara ini masing-masing kriteria tersebut diberi scoring, kemudian masingmasing skor dikalikan. Hasil perkalian ini dibandingkan antara masalah-masalah yang dinilai.Masalah-masalah dengan skor tertinggi, akan mendapat prioritas yang Tinggi pula.

Cara Ekonometrik Kriteria yang dipakai adalah : Magnitude (M), yakni kriteria yang menunjukkan besarnya masalah. Importance (I), yakni ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena masalah. Vulnerability (V), yaitu ada tidaknya metode atau cara penanggulangan yang efektif. Cost (C) , yaitu biaya yang diperlukan untuk penanggulangan masalah tersebut Hubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas masalah (P) adalah sebagai berikut: P = M.I.V.C Metode Hanlon Kriteria besarnya maslah Kriteria tingkat kegawatan masalah Kriteria penanggulangan masalah

Menetapkan kriteria I besarnya masalah Besarnya prosentase penduduk yang menderita langsung karena penyakit tersebut Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut Besarnya kerugian lain yang diderita

Menentukan kriteria II kegawatan masalah Tingkat urgensinya Kecenderungannya

Tingkat keganasanya

Menentukan kriteria III kemudahan penanggulangan Amat sulit : (1) Sulit (2) Cukup sulit (3) Mudah (4) Sangat mudah (5)

Menetapkan pembobotan Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji sehingga validitas kriteria Masing masing anggota memberi bobot pada kriteria (mis 1 5) Bobot 5 - 1 : sangat penting tidak penting

Menetapkan pembobotan kriteria I II III A 4 4 5 B 4 5 5 C 3 3 4 D 11 12 14

kriteria I II III

Bobot nilai rata-rata 3,6 4 4,5

Prioritas Masalah Penetapan prioritas masalah (problem priority) merupakan salah satu langkah penting untuk memecahkan masalah. Dasar penentuan prioritas masalah adalah karena banyaknya masalah yang ada, namun sumber daya, baik sumber daya manusia, pendanaan, maupun sarana terbatas. Selain itu adanya keterkaitan antar masalah dapat saling mempengaruhi masalahmasalah yang lain, maka tidak perlu semua masalah diselesaikan.1 Cara menetapkan prioritas masalah melalui teknik skoring (Kriteria Matriks), yaitu dengan memberikan nilai (skor) terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan antara lain : 1. Pentingnya masalah Makin penting (importancy)masalah tersebut,makin diprioritaskan penyelesaiannya. Ukuran pentingnya masalah banyak macamnya. Beberapa di antaranya yang terpenting adalah: o o o o o o o Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity) Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase) Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need) Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit) Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah (public concern) Suasana politik (political climate)

2. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility). Makin layak teknologi yang tersedia dan yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah, makin diprioritaskan masalah tersebut. Kelayakan teknologi yang dimaksudkan di sini menunjuk pada penguasaan ilmu dan teknologi yang sesuai. 3. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resource availability). Makin tersedia sumber daya yang dipakai untuk mengatasi masalah, makin diprioritaskan masalah tersebut. Sumber daya yang dimaksudkan di sini menunjuk pada tenaga (man), dana (money), dan sarana (material).

Identifikasi masalah Gambaran Umum Kondisi daerah


Analisis situasi Analisis faktor lingkungan a. Geografis

b. Sumber air bersih c. Jamban keluarga d. Sarana pembuangan air limbah e. Rumah sehat f. Tempat umum dan tempat pengolahan makanan dan minuman

g. Tempat perkembangbiakan vector Analisis faktor social ekonomi a. Jumlah dan komposisi penduduk b. Pekerjaan penduduk c. Pendidikan Analisis faktor perilaku dan kependudukan a. Faktor perilaku 1. Kepercayaan atau konsep kesehatan 2. Perilaku pencarian pengobatan 3. Kelembagaan bersumber daya masyarakat 4. Perilaku hidup bersih dan sehat b. Analisis faktor kependudukan 1. Jumlah penduduk kelompok rentan/khusus (bumil, bayi, balita, usila) 2. Jumlah penduduk miskin Analisis derajat kesehatan 1. Jumlah kematian 2. Jumlah kesakitan 3. Status gizi 4. Umur harapan hidup Identifikasi Masalah Masalah adalah kesenjangan antara apa yang ditemukan (what is) dengan apa yang semestinya (what should be) atau hambatan yang timbul di antara keadaan sekarang dan tujuan yang diinginkan di masa depan. Identifikasi masalah kesehatan dapat dinilai dari derajat kesehatan, dapat pula mengacu pada jumlah absolut kesakitan (morbiditas), jumlah absolute kematian (mortalitas) dari masalah kesehatan yang menjadi komitmen global, komitmen nasional dan masalah kesehatan spesifik daerah serta status gizi masyarakat. Selain itu masalah kesehatan juga bisa berdasar pada analisis faktor determinan yaitu lingkungan kesehatan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan, kependudukan dan KB2.

Anda mungkin juga menyukai