Anda di halaman 1dari 28

Langkah Manajemen Penyakit

• Tentukan wilayah administratif


• Tentukan prioritas penyakit dan faktor risiko
• Modelling
• Gambaran pathogenesis penyakit  model
manajemen
• Model teori simpul
• Prioritas penanggulangan
• Monev
• Audit manajemen
Tentukan wilayah administratif
• Penentuan berdasar informasi rekam medis
(terutama data alamat tempat tinggal)

• Identifikasi ukuran kejadian berdasar wilayah


administratif pasien
Tentukan prioritas penyakit dan faktor risiko

• Penentuan prioritas masalah dilakukan secara


kualitatif dan kuantitatif
• Penentuan prioritas masalah kesehatan
adalah suatu proses yang dilakukan oleh
sekelompok orang dengan menggunakan
metode tertentu untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai yang
kurang penting
• Dalam menetapkan prioritas masalah ada
beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan,
yakni:
– Besarnya masalah yang terjadi
– Pertimbangan politik
– Persepsi masyarakat
– Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan
• Cara pemilihan prioritas masalah, yaitu
– Scoring Technique (Metode Penskoran)
– Non Scoring Technique
Non Scoring Technique
• Bila tidak tersedia data, maka cara
menetapkan prioritas masalah yang lazim
digunakan adalah dengan teknik non-skoring
– Metode Delbeq
– Metode Delphi
• Menetapkan prioritas masalah menggunakan
teknik ini adalah melalui diskusi kelompok namun
peserta diskusi terdiri dari para peserta yang
tidak sama keahliannya, maka sebelumnya
dijelaskan dahulu sehingga mereka mempunyai
persepsi yang sama terhadap masalah-masalah
yang akan dibahas.
• Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang
disepakati bersama.
Langkah Metode Delbeq
• Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli
yang berjumlah antara 6 sampai 8 orang
• Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang
akan ditentukan peringkat prioritasnya
• Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan
peringkat urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan
ditentukan prioritasnya
• Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup
• Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan
dan hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah
• Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah
paling kecil berarti mendapat peringkat tinggi (prioritas
tinggi).
Catatan :
• Delbeque menyarankan dilakukan satu kali
lagi pemberian peringkat tersebut, dengan
harapan masing-masing orang akan
mempertimbangkan kembali peringkat yang
diberikan setelah mengetahui nilai rata-rata
• Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk
menghindari orang yang dominan
mempengaruhi orang lain
Kelemahan Delbeq
• Menentukan siapa yang seharusnya ikut
dalam menentukan peringkat prioritas
tersebut
• Penentuan peringkat bisa sangat subyektif
• Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensus
dari interest yang berbeda dan tidak untuk
menentukan prioritas atas dasar fakta
• Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok
orang yang mempunyai keahlian yang sama.
Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan
prioritas masalah yang disepakati bersama.
Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui
pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama
keahliannya dimintakan untuk mengemukakan
beberapa masalah pokok, masalah yang paling
banyak dikemukakan adalah prioritas masalah
yang dicari
Langkah Metode Delphi
• Identifikasi masalah yang hendak/ perlu diselesaikan
• Membuat kuesioner dan menetapkan peserta/para ahli
yang dianggap mengetahui dan menguasai permasalahan
• Kuesioner dikirim kepada para ahli, kemudian menerima
kembali jawaban kuesioner yang berisikan ide dan
alternatif solusi penyelesaian masalah
• Pembentukan tim khusus untuk merangkum seluruh respon
yang muncul dan mengirim kembali hasil rangkuman
kepada partisipan
• Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan
skala prioritas/ memeringkat alternatif solusi yang dianggap
terbaik dan mengembalikan kepada pemimpin
kelompok/pembuatan keputusan
Scoring Technique
• Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan
score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah
ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah:
• Prevalensi penyakit ( prevalence) atau besarnya masalah
• Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
• Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
(degree of unmeet need)
• Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi
(social benefit)
• Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical
feasibility)
• Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi masalah (resources availibility)
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
• Prevalence : Besarnya masalah yang dihadapi
• Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan
oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat
dari besarnya angka kesakitan dan angka
kematian akibat masalah kesehatan tersebut
• Manageability : Kemampuan untuk mengelola
dan berkaitan dengan sumber daya
• Community concern : Sikap dan perasaan
masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut
• Parameter diletakkan pada baris dan masalah-
masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan
pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah
satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke
kanan untuk tiap masalah. Kemudian dengan
penjumlahan dari arah atas ke bawah untuk
masing-masing masalah dihitung nilai skor
akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat
dijadikan sebagai prioritas masalah.
• Kelemahan hasil yang didapat dari setiap
masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk
menentukan prioritas masalah yang akan diambil
• Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter
diletakkan pada kolom dan dipergunakan kriteria untuk penilaian
masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah.

• Kriteria yang dipakai ialah:


 Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah
 Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukan dengan case
fatality rae masing-masing
 Vulnerability : Menunjukan sejauh mana masalah tersebut
 Community and political concern : Menunjunkan sejauh mana
masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan
para politisi
 Affordability : Menunjukan ada tidaknya dana yang tersedia
• Parameter diletakkan pada baris atas dan
masalah-masalah yang ingin dicari
prioritasnya diletakkan pada kolom.
• Pengisian dilakukan dari satu parameter
ke parameter lain.
• Hasilnya didapat dari perkalian parameter
tersebut.
• Pada metode ini parameter diletakkan pada baris
dan harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan
bobot yang akan digunakan.
• Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian
masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan
bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian
masalah yang ada.
• Cara untuk menentukan bobot dari masing-
masing kriteria dengan diskusi, argumentasi, dan
justifikasi
kriteria
• Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan
atau kematian
• Greetes member : Menimpa orang banyak,
insiden/prevalensi
• Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup
besar di luar kesehatan
• Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya
dilakukan
• Policy : Kebijakan pemerintah daerah /nasional
• Kelompok kriteria A = besarnya masalah
– Besarnya persentase penduduk yang menderita langsung
karena penyakit tersebut
– Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah
tersebut
– Besarnya kerugian lain yang diderita
• Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah yaitu tingginya
angka morbiditas dan mortalitas, kecendrungannya dari waktu ke
waktu dengan 3 faktor urgensi, keparahan, kerugian ekonomi
• Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah dilihat
dari perbandingan antara perkiraan hasil atau
manfaat penyelesaian masalah yang akan diperoleh dengan
sumber daya (biaya, sarana dan cara) untuk menyelesaikan
masalah. Skor 0-10 (sulit – mudah)
• Kelompok kriteria D = Pearl faktor, dimana :
– P = Propriatness (kesesuaian masalah dengan
prioritas berbagai kebijaksanaan / program / kegiatan
instansi / organisasi terkait
– E = Economic feasibility (kelayakan dari segi pembiayaan)
– A = Acceptability (suatu penerimaan masyarakat dan
instansi terkait / instansi lainnya
– R = Resource availability (ketersediaan sumber daya untuk
memecahkan masalah : tenaga, sarana / peralatan, waktu)
– L = Legality (dukungan aspek hukum / perundang-
undangan / peraturan terkait seperti
peraturan pemerintah/juklak/juknis/protap)
• Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di
kesehatan. Metode CARL juga didasarkan pada serangkaian
kriteria yang harus diberi skor 0 –10.
C = Capability (ketersediaan sumber daya (dana, saran,
dan peralatan)
A = Accessibility (kemudahan, masalah yang ada mudah
diatasi atau tidak. Kemudahan dapat didasarkan pada
ketersediaan metode / cara / teknologi serta penunjang
pelaksana seperti peraturan)
R = Readiness (kesiapan dari tenaga pelaksana maupun
kesiapan sasaran, seperti keahlian atau kemampuan motivasi)
L = Leverage (seberapa besar pengaruh kriteria yang satu
dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas)
• Metode Reinke juga merupakan metode dengan
mempergunakan skor. Nilai skor berkisar 1-5 atas
serangkaian kriteria:
 M = Magnitude of the problem (besarnya masalah yang
dapat dilihat dari % atau jumlah/kelompok yang terkena
masalah, keterlibatan masyarakat serta kepentingan instansi
terkait
 I = Importancy / kegawatan masalah (tingginya angka
morbiditas dan mortalitas serta kecendrungan dari waktu ke
waktu)
 V = Vulnerability (sensitif atau tidaknya pemecahan masalah
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sensitifitsnya
dapat diketahui dari perkiraan hasil (output) yang diperoleh
dibandingkan dengan pengorbanan (input) yang dipergunakan
 C = Cost (biaya atau dana yang dipergunakan untuk
melaksanakan pemecahan masalah. Semakin besar biaya
semakin kecil skornya
SUMBER AMBIENT

MANUSIA DAMPAK
Langsung Tidak langsung

Permukaan tubuh

Kulit Mulut Pernafasan Media/perantara

Manusia
Agent Infeksi

Air
Alergi

Tanah Diare
Sanitasi & KL

Makanan &
Minuman

Produktifitas

malabsobrsi
stress Perilaku
Nutrisi
Sosial-ekonomi
Pengetahuan
Permodelan dengan
pendekatan teori simpul
dimaksudkan untuk :
1.
Penyakit Berbasis Lingkungan
• Diare
• ISPA
• TBC
• DBD
• Malaria
• Kecacingan
• Kulit
• Keracunan

Anda mungkin juga menyukai