Anda di halaman 1dari 82

Quality appraisal of Irma Mulyani, S.S.T., M.Tr.

Keb

research
Tujuan :
Mahasiswa mampu memahami mengenai :
• Identifikasi masalah
• Merumuskan masalah
• Menentukan prioritas masalah
• Menentukan alternatif pemecahan masalah
Definisi :
Komponen utama yang menjadi poin penting dalam penilaian
Identifikasi Masalah :

Merupakan langkah awal dari suatu rangkaian


kegiatan.
Seringkali hal ini tidak mudah dan sangat bergantung
pada pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman.

Timbulnya masalah yang akan diangkat untuk suatu


penelitian dapat diidentifikasikan melalui :
pengamatan suatu kejadian, literatur/pustaka
ilmiah, hasil diskusi ilmiah/seminar/pertemuan
ilmiah, pengalaman pribadi, intuisi, dsb.
Seorang peneliti perlu menghayati, mendalami
dan tertarik pada masalah yang ingin dipecahkan
melalui kegiatan penelitian.

Dari hasil identifikasi masalah akan diperoleh


banyak masalah, dan tidak semua
permasalahan layak untuk dikaji.

Oleh karena itu, selanjutnya perlu dipilih


permasalahan yang paling penting dan
sesuai untuk diteliti dan kemudian dilakukan
Perumusan masalah
Pertimbangan untuk memilih atau menentukan
suatu masalah yang layak untuk dikaji,
ditentukan oleh :

1. Pertimbangan dari masalahnya


(dari sudut objektif)
Sejauh mana penelitian mengenai masalah yang bersangkutan
itu akan memberi sumbangan pada :
a) Pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan
b) Pemecahan masalah praktis di lapang

Kelayakan suatu masalah untuk diteliti bersifat relatif,


tergantung dari konteks permasalahan tersebut.
Keputusan akan tergantung pada ketajaman
peneliti untuk melakukan evaluasi secara kritis,
menyeluruh, dan menjangkau ke depan.
2.Pertimbangan dari pengkaji (sudut
subjektif)

Perlu dipertimbangkan apakah suatu permasalahan sesuai


dengan penelitinya.

Tergantung pada : a) biaya yang tersedia, b) waktu yang


diperlukan, c) peralatan dan perlengkapan yang tersedia,
d) bekal kemampuan teoritis peneliti, dan e) penguasaan
metode yang diperlukan

Jika sekiranya ada beberapa hal yang kurang sesuai maka


diperlukan adanya modifikasi sehingga permasalahan
tersebut menjadi sesuai.
Jenis-jenis Masalah

1. Permasalahan untuk mengetahui status dan


mendeskripsi-kan fenomena.
Sehubungan dengan jenis permasalahan ini maka
terjadilah penelitian deskriptif (termasuk survei),
penelitian historis & filosofis

2. Permasalahan untuk membandingkan dua


fenomena atau lebih (problema komparasi). Peneliti
berusaha mencari persamaan dan perbedaan selanjutnya
mencari arti atau manfaat adanya persamaan atau
perbedaan yang ada

3. Permasalahan untuk mencari hubungan antara


dua fenomena (problema korelasi)
Latar Belakang Masalah

Harus dikemukakan secara tajam dan jelas


mengenai

❖ Dasar pemikiran mengapa masalah tersebut


diteliti
❖ Gambaran secara ideal dan kenyataan tentang
masalah tersebut, yang didukung oleh
fakta-fakta dan data-data
❖ Identifikasi dan verifikasi masalah
❖ Pembatasan ruang lingkup masalah yang akan
diteliti
Permasalahan yang Baik
Suatu masalah yg mempunyai :

1. Nilai Penelitian : masalah tersebut orisinil, menyatakan suatu


hubungan, dimana hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam
peubah yang dapat diukur serta memiliki arti penting baik untuk
pengembangan ilmu pengetahuan maupun untuk aplikasi.

2. Dapat Dilaksanakan : alat pengukur dan metode yang


diperlukan harus tersedia, demikian juga tenaga, waktu
mencukupi, biaya untuk pelaksanaannya tersedia, tidak
bertentangan dengan hukum, adat, norma, dll

3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti : maksudnya masalah


tersebut menarik bagi penelitinya dan sesuai dengan kualifikasi
dan latar belakang ilmu yang dimiliki oleh peneliti yang akan
melaksanakannya.
❑ Permasalahan yang akan diteliti harus
dirumuskan secara jelas.

❑ Pendekatan dan konsep-konsep untuk


menjawab permasalahan yang akan diteliti
harus diuraikan secara rinci.
Merumuskan masalah
Perumusan Masalah
❖ Rumusan masalah hendaknya padat dan jelas
❖ Uraian perumusan masalah tidak harus dalam
bentuk kalimat tanya
❖ Rumusan hendaknya memberi petunjuk tentang
kemungkinan pengumpulan data guna
menjawab rumusan masalah tersebut
❖ Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan
definisi, asumsi dan lingkup yang menjadi
batasan penelitian.
● Mempertegas / merumuskan secara eksplisit
yang tersirat pada latar belakang penelitian
● Menjelaskan masalah yang akan diteliti,
ruang lingkup dan batas-batas penelitian
serta asumsi yang digunakan
● Bisa disusun dalam bentuk pernyataan
atau kalimat tanya yang nantinya dijawab
dalam penelitian
Menentukan prioritas masalah

• Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif


• Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode
tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting
sampai yang kurang penting
• Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus
diperhatikan, yakni:
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan
• Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
• Scoring Technique (Metode Penskoran)
• Non Scoring Technique
Teknik Non-Skoring
• Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang lazim
digunakan adalah dengan teknik non-skoring
1. Metode Delbeq
2. Metode Delphi
Metode Delbeq
• Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah melalui diskusi
kelompik namun pesertadiskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama
keahliannya, maka sebelumnya dijelaskan dahulu sehingga mereka mempunyai
persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas.
• Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.
Caranya
1. Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang berjumlah antara 6
sampai 8 orang
2. Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang akan ditentukan
peringkat prioritasnya
3. Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat urutan prioritas
untuk setiap masalah yang akan ditentukan prioritasnya
4. Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup
5. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan hasilnya dituliskan di
belakang setiap masalah
6. Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling kecil berarti
mendapat peringkat tinggi (prioritas tinggi).
• Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi
pemberian peringkat tersebut, dengan harapan
masing-masing orang akan mempertimbangkan
kembali peringkat yang diberikan setelah mengetahui
nilai rata-rata
• Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk
menghindari orang yang dominan mempengaruhi
orang lain
Kelemahan
1. Menentukan siapa yang seharusnya ikut dalam menentukan
peringkat prioritas tersebut
2. Penentuan peringkat bisa sangat subyektif
3. Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensus dari interest yang
berbeda dan tidak untuk menentukan prioritas atas dasar fakta
Metode Delphi
• Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang
mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan
menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama. Pemilihan
prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap peserta
yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa
masalah pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan adalah
prioritas masalah yang dicari
Caranya
1. Identifikasi masalah yang hendak/ perlu diselesaikan
2. Membuat kuesioner dan menetapkan peserta/para ahli yang dianggap
mengetahui dan menguasai permasalahan
3. Kuesioner dikirim kepada para ahli, kemudian menerima kembali
jawaban kuesioner yang berisikan ide dan alternatif solusi penyelesaian
masalah
4. Pembentukan tim khusus untuk merangkum seluruh respon yang muncul
dan mengirim kembali hasil rangkuman kepada partisipan
5. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas/
memeringkat alternatif solusi yang dianggap terbaik dan mengembalikan
kepada pemimpin kelompok/pembuatan keputusan
Teknik Skoring
• Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score (nilai) untuk
berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud
adalah:
1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet
need)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah
(resources availibility)
Metode Bryant
• Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
1. Prevalence : Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness : Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu
masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya
angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah
kesehatan tersebut
3. Manageability : Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan
dengan sumber daya
4. Community concern : Sikap dan perasaan masyarakat terhadap
masalah kesehatan tersebut
• Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang
ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor
yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah
kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian dengan
penjumlahan dari arah atas ke bawah untuk masing-masing
masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi
metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu hasil yang didapat
dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk
menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
Metode Matematik PAHO
(Pan American Health Organization)
• Disebut juga cara ekonometrik. Dalam metode ini parameter diletakkan
pada kolom dan dipergunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan
dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah:
1. Magnitude : Berapa banyak penduduk yang terkena masalah
2. Severity : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukan dengan case
fatality rae masing-masing
3. Vulnerability : Menunjukan sejauh mana masalah tersebut
4. Community and political concern : Menunjunkan sejauh mana masalah
tersebut menjadi concern atau kegusaran
masyarakat dan para politisi
5. Affordability : Menunjukan ada tidaknya dana yang tersedia
Parameter diletakkan pada baris atas dan
masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakkan pada kolom. Pengisian dilakukan dari satu
parameter ke parameter lain. Hasilnya didapat dari
perkalian parameter tersebut.
MCUA
(Multiple Criteria Utility Asessment
Method)
• Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada
kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.
Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah
tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan
dikalikan dengan penilaian masalah yang ada. Cara untuk
menentukan bobot dari masing-masing kriteria dengan
diskusi, argumentasi, dan justifikasi
Kriteria
⚫ Emergency : Kegawatan menimbulkan kesakitan atau kematian
⚫ Greetes member : Menimpa orang banyak,
insiden/prevalensi
⚫ Expanding scope : Mempunyai ruang lingkup besar di luar
kesehatan
⚫ Feasibility : Kemungkinan dapat/tidaknya dilakukan
⚫ Policy : Kebijakan pemerintah daerah /nasional
Metode Hanlon
1. Kelompok kriteria A = besarnya masalah
• Besarnya persentase penduduk yang menderita langsung karena penyakit
tersebut
• Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut
• Besarnya kerugian lain yang diderita
2. Kelompok kriteria B = tingkat kegawatan masalah yaitu tingginya angka
morbiditas dan mortalitas, kecendrungannya dari waktu ke waktu
3. Kelompok kriteria C = kemudahan penanggulangan masalah dilihat dari
perbandingan antara perkiraan hasil atau manfaat penyelesaian masalah yang akan
diperoleh dengan sumber daya (biaya, sarana dan cara) untuk menyelesaikan
masalah. Skor 0-10 (sulit – mudah)
• Kelompok kriteria D = Pearl faktor, dimana :
P = Propriatness (kesesuaian masalah dengan prioritas
berbagai kebijaksanaan / program / kegiatan instansi /
organisasi terkait
E = Economic feasibility (kelayakan dari segi pembiayaan)
A = Acceptability (suatu penerimaan masyarakat dan instansi
terkait / instansi lainnya
R = Resource availability (ketersediaan sumber daya untuk
memecahkan masalah : tenaga, sarana / peralatan, waktu)
L = Legality (dukungan aspek hukum / perundang-undangan /
peraturan terkait seperti peraturan
pemerintah/juklak/juknis/protap)
Metode CARL
• Metode CARL merupakan metode yang cukup baru di kesehatan. Metode
CARL juga didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0 –
10.
C = Capability (ketersediaan sumber daya (dana, saran, dan peralatan)
A = Accessibility (kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode / cara / teknologi
serta penunjang pelaksana seperti peraturan)
R = Readiness (kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran,
seperti keahlian atau kemampuan motivasi)
L = Leverage (seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain
dalam pemecahan masalah yang dibahas)
Metode Reinke
• Metode Reinke juga merupakan metode dengan mempergunakan skor. Nilai skor
berkisar 1-5 atas serangkaian kriteria:
M = Magnitude of the problem (besarnya masalah yang dapat dilihat dari % atau
jumlah/kelompok yang terkena masalah, keterlibatan masyarakat serta
kepentingan instansi terkait
I = Importancy / kegawatan masalah (tingginya angka morbiditas dan mortalitas
serta kecendrungan dari waktu ke waktu)
V = Vulnerability (sensitif atau tidaknya pemecahan masalah dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sensitifitsnya dapat diketahui dari
perkiraan hasil (output) yang diperoleh dibandingkan dengan pengorbanan
(input) yang dipergunakan
C = Cost (biaya atau dana yang dipergunakan untuk melaksanakan pemecahan
masalah. Semakin besar biaya semakin kecil skornya
SIKLUS PEMECAHAN
MASALAH (Problem Solving Cycle)
Analisis
Situasi Identifikasi
Evaluasi Masalah

Pengawasan & Prioritas


Pengendalian Masalah
Problem
Solving
Tujuan
Pemantauan Cycle

Pelaksanaan & Alternatif


Penggerakkan Pemecahan
Rencana Masalah
Operasional
Problem Solving Cycle
• Pendekatan integral dan komprehensif dalam penyusunan rencana dan
program
• Membantu memberikan pemahaman situasi dan masalah yang
dihadapi
• Terdiri atas berbagai teknik dan metode kerja
• Road-map pengembangan program
Analisis Situasi
• Kegiatan mengumpulkan dan memahami informasi tentang suatu
situasi yang berguna untuk menetapkan masalah.
Tujuan analisis situasi
• Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik
• Mempermudah penentuan prioritas
• Mempermudah penentuan alternative pemecahan masalah
Kerangka konsep
• Strategi pemecahan masalah kesehatan ada dua yaitu :
• Secara langsung dengan melakukan tindakan untuk
mengurangi masalah tersebut
• Secara tidak langsung : dengan intervensi terhadap faktor –
faktor yang diperkirakan mempengaruhi masalah tersebut
Cara Analisis
• Menggunakan informasi dari sistem informasi yang sudah ada. Mis.
Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada,
Survailans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.
• Memanfaatkan data-data diperkirakan sudah cukup representatif untuk
suatu daerah;
• Menggunakan berbagai Pendekatan dan Model: sistem,
supply-demand, HL Blum, Milton Roemer, dll.
• Memperhatikan berbagai faktor yg mempengaruhi kesehatan
DETERMINANTS OF HEALTH
(HL. Blum, 1981)

Heredity

Healt
Environme h Medical
nt Statu Service
s

Behaviour
Analisis situasi kesehatan
• Analisa status kesehatan
• Analisa aspek kependudukan
• Analisa pelayanan/upaya kesehatan
• Analisa perilaku kesehatan
• Analisa lingkungan
Analisa Status Kesehatan
• Analisa status kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan apa
yang dihadapi
• Analisis ini akan menghasilkan ukuran-ukuran Status kesehatan secara
kuantitatif, penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk,
menurut tempat dan waktu
Analisis Status kesehatan
• Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan epidemologis
• Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan angka
kesakitan (morbiditas)
Analisis kependudukan
• Jumlah penduduk
• Pertumbuhan penduduk
• Struktur umur
• Mobilitas penduduk
• pekerjaan
Manfaat ukuran demografis
• Sebagai denominator ukuran masalah kesehatan
• Sebagai prediksi beban upaya/program kesehatan
• Sebagai prediksi masalah kesehatan yang dihadapi
Analisis pelayanan kesehatan
• Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif
• Analisis ini menghasilkan data Atau informasi tentang input, proses,
out put dan dampak dari pelayanan kesehatan
Tujuan
• Mengetahui akses dan pemanfaatan rumah tangga terhadap
sarana yankes RS, puskesmas, Pustu, Dokter praktek, Bidan
praktek, dan yankes UKBM yaitu posyandu, poskesdes,
polindes/ bidan di desa, POD/WOD yang meliputi :

• Jenis yankes yang dimanfaatkan


• Jarak tempuh ke sarana yankes
• Waktu tempuh ke sarana yankes
• Alasan memilih/ tidak memilih yankes
• Ketersediaan angkutan umum
Aspek Yankes “AKSES DAN PEMANFAATAN
RUMAH TANGGA KE FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN”
Analisis perilaku kesehatan
• Analisis ini memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehatan maupun upaya
kesehatan
• Dapat menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek, atau health
belief model atau teori lainnya
PERTANYAAN MELIPUTI :

1. PENYAKIT FLU BURUNG


2. HIV/AIDS
3. PERILAKU HIGIENIS
4. FAKTOR RISIKO PTM
a. PENGGUNAAN TEMBAKAU
b. ALKOHOL
c. AKTIVITAS FISIK
d. PERILAKU KONSUMSI BUAH,SAYUR DAN MAKANAN
LAINNYA.
Analisis lingkungan
• Analisis lingkungan fisik
• Analisis lingkungan biologis
• Analisis lingkungan sosial
Tujuan
•Memperoleh informasi tentang keadaan sanitasi
lingkungan di rumah tangga
•Memperoleh informasi akses masyarakat terhadap
air dan penyehatan lingkungan
Teknik Pengumpulan Data
•Wawancara dengan kepala rumah tangga atau
anggota rumah tangga lain
•Pengamatan langsung / observasi lingkungan
Isi Kuesioner
• Penyediaan Air Bersih
• Air limbah
• Sampah
• Penggunaan bahan kimia
• Ternak/hewan peliharaan
• Sumber pencemaran di sekitar rumah
Pengolahan dan Penyajian Data
• Pengolahan : secara manual, elektrikal.
Penyajian Data :
• Deskriptif: narasi dengan kalimat yang tepat dan mencukupi
• Alat bantu:
• Tabel
• Diagram
• Gambar
• Model
• Ilustrasi
SISTEMATIKA LAPORAN
HASIL ANALISIS SITUASI
1. Gambaran umum wilayah: administrasi, batas wilayah,
kondisi geografi, tata guna lahan dll.
2. Analisis Derajat/Masalah Kesehatan: morbiditas dan
mortalitas
3. Analisis Lingkungan Kesehatan: fisik, sosial, kimia, air
bersih, sampah, dll.
4. Analisis Perilaku Kesehatan: kepercayaan, perilaku,
kebiasaan, dll.
5. Analisis Faktor Keturunan: Analisis Kependudukan spt:
jumlah, kepadatan, pertumbuhan, proporsi muda/tua, dll
6. Analisis Program dan Pelayanan Kesehatan: sarana yankes,
cakupan program, dll.
7. Daftar Masalah
Penentuan prioritas masalah
• Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif
• Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode
tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting
sampai yang kurang penting
Penentuan Prioritas Masalah
• Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan
yang harus diperhatikan, yakni:
1. Besarnya masalah yang terjadi
2. Pertimbangan politik
3. Persepsi masyarakat
4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan
Penentuan Prioritas Masalah
• Cara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya. Secara
sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
• Scoring Technique (Metode Penskoran) Mis: metode delbeg, metode hanlon,
metode delphi, metode USG , metode pembobotan dan metode dengan rumus
• Non Scoring Technique.
Scoring Technique
• Pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score
(nilai) untuk pelbagai parameter tertentu yang telah
ditetapkan.
• Parameter yg dimaksud adalah :
• Besarnya masalah
• Berat ringannya akibat yang ditimbulkan
• Kenaikan prevalensi masalah
• Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
• Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut
terselesaikan.
• Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah
• Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi masalah
Scoring Technique
• Cara Bryant : Cara ini telah dipergunakan di beberapa
negara yaitu di Afrika dan Thailand. Cara ini
menggunakan 4 macam kriteria :
• Community Concern, yakni sejauh mana masyarakat
menganggap masalah tersebut penting.
• Prevalensi, yakni berapa banyak penduduk yang terkena
penyakit tersebut.
• Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang ditimbulkan
penyakit tersebut
• Manageability, yakni sejauh mana kita memiliki
kemampuan untuk mengatasinya.
Cara Bryant
• Menurut cara ini masing-masing kriteria tersebut diberi scoring,
kemudian masing-masing skor dikalikan. Hasil perkalian ini
dibandingkan antara masalah-masalah yang dinilai.Masalah-masalah
dengan skor tertinggi, akan mendapat prioritas yang Tinggi pula.
Cara Ekonometrik
• Kriteria yang dipakai adalah :
• Magnitude (M), yakni kriteria yang menunjukkan besarnya
masalah.
• Importance (I), yakni ditentukan oleh jenis kelompok
penduduk yang terkena masalah.
• Vulnerability (V), yaitu ada tidaknya metode atau cara
penanggulangan yang efektif.
• Cost (C) , yaitu biaya yang diperlukan untuk
penanggulangan masalah tersebut
Cara Ekonometrik
• Hubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas masalah (P)
adalah sebagai berikut:
P = M.I.V.C
Metode Hanlon
• Kriteria besarnya maslah
• Kriteria tingkat kegawatan masalah
• Kriteria penanggulangan masalah
Menetapkan kriteria I besarnya masalah

• Besarnya prosentase penduduk yang menderita langsung karena


penyakit tersebut
• Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi
masalah tersebut
• Besarnya kerugian lain yang diderita
Menentukan kriteria II kegawatan masalah

• Tingkat urgensinya
• Kecenderungannya
• Tingkat keganasanya
Menentukan kriteria III kemudahan
penanggulangan
• Amat sulit : (1)
• Sulit (2)
• Cukup sulit (3)
• Mudah (4)
• Sangat mudah (5)
Menetapkan pembobotan
• Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji sehingga validitas kriteria
• Masing –masing anggota memberi bobot pada kriteria (mis 1 – 5)
• Bobot 5 - 1 : sangat penting – tidak penting
Menetapkan pembobotan
kriteria A B C D

I 4 4 3 11

II 4 5 3 12

III 5 5 4 14
Menetapkan pembobotan
kriteria Bobot nilai rata-rata

I 3,6

II 4

III 4,5
Non Scoring Technique
• Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai
parameter, dilakukan bila tersedia data yang lengkap
• Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang
lazim digunakan adalah :
• Delphin Technique
• Delbech Technique
Delphin Technique
• penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan
melalui kesepakatan sekelompok orang yang sama
keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan
melalui pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama
keahliannya dimintakan untuk mengemukakan
beberapa masalah pokok, masalah yang paling
banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang
dicari
Delbech Technique
• Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan
sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan
penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan
pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk
mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak
dikemukakan adalah prioritas
Alternatif Pemecahan masalah
• Alternatif pemecahan masalah kesehatan : bisa berupa fisik ataupun
non fisik.
• Poin alternatif pemecahan masalah untuk setiap masalah kesehatan di
masyarakat baiknya di rapatkan/diskusikan di tingkat desa/kelurahan
beserta masyarakat.
PENYUSUNAN POA
• Pendahuluan
• Analisa situasi
• Tujuan dan masalah
• Kebijaksanaan pelaksanaan dan pokok kegiatan
• Organisasi dan penggerakan pelaksanaan
• Sumber daya yang dimanfaatkan
• Perkiraan faktor penunjang dan faktor penghambat
• Pengawasan pengendalian dan peniaian
• penutup
Monitoring dan Evaluasi
• Monitoring : kegiatan untuk memantau
proses/jalannya suatuprogram/kegiatan.
• Evaluasi : Kegiatan untuk menilai hasil suatu
program atau kegiatan.
• Monitoring dilakukan sejalan dengan
evaluasi:agar kegiatan2 yg dilakukan dalam
rangka mencapai 7an program sesuai
perencanaan baik waktunya maupun jenis
kegiatannya.
Jenis evaluasi
• Evaluasi Formatif : dilakukan pada proses program
(program masih berjalan).
• Evaluasi Sumatif : dilakukan pada waktu program
telah selesai.
Langkah-langkah kegiatan
evaluasi
1. Menetapkan tujuan evaluasi.
2. Menetapkan kriteria yang akan digunakan.
3. Menetapkan cara/metode evaluasi yg akan digunakan.
4. Melaksanakan evaluasi,mengolah dan menganalisis data
atau hasil pelaksanaan evaluasi tersebut.
5. Menentukan keberhasilan program yg dievaluasi
berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan.
6. Menyusun rekomendasi atau saran-saran.
Catatan Penting
• Mahasiswa KKN hanya berperan sebagai
fasilitator inovasi
• Mahasiswa KKNhanya stimulator perubahan
sosial
• Mahasiswa KKN tidak mengganti peran
opinion leaders
• Mahasiswa KKN hanya mendorong kemitraan
petugas kesehatan dengan masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai