Anda di halaman 1dari 19

PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN

• DR. DELINA HASAN, M.KES, APT


• FARMASI ISTA JAKARTA
• 2022
MASALAH PENELITIAN

Untuk memulai suatu penelitian perlu dikemukakan terlebih dahulu


masalah apa yang akan diteliti.
Rumusan masalah yang jelas dan tajam akan membantu peneliti
dalam mengembangkan:
1). kerangka teoritik,
2). Kerangka konsepsional,
3). Perumusan hipotesis,
4). Identifikasi variable penelitian,
5). Pemilihan rancangan penelitian hingga penulisan hasil penelitian.
PERUMUSANMASALAHPENELITIAN
• Masalah penelitian akan muncul bila ada kesenjangan(gap) antara apa yang
secara nyata ditemukan(what is) dan apa yang diharapkan sesuai dengan
teori(what should be). Namun kesenjangan yang ada belum tentu mempunyai
nilai yang sama bagi tiap-tiap individu. Masih ada unsur lain yang
mempengaruhinya yaitu minat.
• Secara matematis suatu masalah dapat digambarkan dengan rumus
• P = (O –E) x C
• P = Problem
• O = Observed (What is)
• E = Expected (What should be)
• C = Concern
• Masalah penelitian adalah kesenjangan yang ada dalam ilmu
pengetahuan atau teori, ataupun kesenjangan yang dihadapi dalam
kehidupan manusia. Sedangkan pertanyaan penelitian menyangkut hal-
hal yang belum diketahui yang berkaitan dengan masalah yang ada.
Contoh: Masalah penelitian yang menyangkut kesenjangan dalam ilmu
pengetahuan
“Pada penderita penyakit kronis sering mendapat berbagai jenis obat
cenderung polifarmasi. Pada pasien dengan polifarmasi akan muncul
berbagai masalah terkait dengan obat”
• Dari masalah tersebut timbul pertanyaan penelitian:
“Apa saja masalah yang terkait dengan obat akibat dari polifarmasi?
Bagaimana Cara Menemukan Masalah Penelitian Yang Baik

Melakukan penelusuran kepustakaan, yang direkomendasikan pada bagian


akhir suatu laporan hasil penelitian, dengan syarat bahwa kepustakaan itu
merupakan:
• -laporan penelitian baru
• -ditulis oleh peneliti ternama dalam bidangnya.
• -Melakukan pengamatan terhadap alam sekeliling Atau terhadap kegiatan
manusia
• -Melakukan diskusi dengan pakar
• -Melakukan perenungan
• -Menghadiri seminar/simposium/pertemuan ilmiah
Masalah Yang Dianggap Penting Untuk Diteliti Harus Dapat Menjawab Pertanyaan:

• Apakah masalah tersebut up to date?


• Apakah masalah tersebut menyangkut sebagian besar penduduk atau menyangkut
daerah yang luas?
• Apakah masalah tersebut menyangkut kelompok penduduk yang mempunyai
prioritas untuk diperhatikan?
• Apakah masalah tersebut berkaitan dengan program yang sedang berjalan?
• Apakah masalah tersebut berkaitan dengan masalah sosial,ekonomi dan
kesehatan?
• Apakah masalah tersebut dianggap penting oleh pemerintah, masyarakat atau oleh
para tenaga kesehatan?
• Didalam latarbelakang permasalahan, peneliti harus mampu meyakinkan pembaca
bahwa masalah yang akan diteliti memang penting untuk dilakukan.
Peneliti harus bisa memberikan alasan mengapa masalah tersebut merupakan masalah yang mendapat prioritas
tinggi. Untuk itu parameter yang dapat dipergunakan adalah

1). Berat-ringannya masalah (severity)


2). Jumlah masyarakat yang terkena masalah tersebut
(prevalensi)
3). Kenaikan prevalensi di masyarakat (rate of increase)
4). Jumlah masyarakat yang terkena masalah karena jalan keluar
terbaik belum tersedia (degree of unmeet need)
5). Keuntungan sosial yang diperoleh jika masalah tersebut berhasil
diselesaikan (social benefit)
6). Besarnya rasa prihatin masyarakat terhadap masalah tersebut (public concern)
7). Teknologi yang tersedia untuk memecahkan masalah tersebut (technical
feasibility)
8). Sumber daya yang tersedia (resource availability)
9). Iklim politik yang mendukung (political climate)
Perumusan Masalah Penelitian
1.Perumusan masalah penelitian merupakan langkah awal bagaimana arah dalam
penyusunan matarantai metodologi selanjutnya:
• Model kerangka teoritis akan dikembangkan untuk penyusunan hipotesis
• Merumuskan hipotesis
• Melakukan operasionalisasi variabel, sehingga dapat diidentifikasikan variable-
variable penelitian yang relevan dengan permasalahan penelitian.
• Memilih rancangan penelitian yang akan dipergunakan, baik yang berkaitan
dengan subyek penelitian (populasi, sampel), maupun mengenai
instrumentasinya (pemilihan atau pengembangan metode dan alat ukur
penelitian).
2. Dengan perumusan masalah yang baik akan dapat diketahui bagaimana prognosis penelitian yang
akan dilakukan, apakah akan berjalan lancer atau akan menghadapi banyak kendala, sehingga
peneliti dapat melakukan antisipasi dalam menghadapi kendala atau kesulitan yang mungkin
timbul, Misalnya dengan menyusun jadwal penelitian yang tepat.

3. Dari rumusan permasalahan dapat dilakukan konfirmasi judul dan tujuan penelitian yang
ditetapkan.

4. Dari rumusan masalah dapat diketahui seberapa jauh bobot dan originalitas penelitian yang
dilakukan.
Ada 3 hal yang menentukan baik tidaknya suatu masalah penelitian

a. Aspek substantif
• Pada aspek ini ada dua hal yang perlu diperhatikanya itu nilai
kegunaannya dan originalitas penelitian.
• Nilai kegunaan tidak ada yang baku, namun jika dilihat ada 3
kegunaanya itu teoritik, mempunyai arti dan berguna bagi perkembangan
substansi keilmuan, metodologik, mempunyai arti dan berguna bagi
perkembangan metodologi dan aplikatif, mempunyai arti dan berguna bagi
yang mengaplikasikannya dilapangan, baik dibidang laboratorik, klinik,
atau masyarakat.
• Originalitas penelitian berarti bahwa penelitian tersebut menyumbangkan
hal-hal baru untuk memperkaya ilmu pengetahuan atau untuk
memecahkan masalah manusia, atau permasalahan yang diajukan belum
pernah dijawab oleh teori maupun penelitian yang pernah dilakukan.
b. Aspek Formulasi

Aspek ini berkaitan dengan perumusan masalah


penelitian, ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu;
1). Rumusan harus jelas, tajam, akurat dan terbaca inti
permasalahannya. Ingatlah bahwa masalah yang
disusun dengan baik sudah menjawab separoh
permasalahan tersebut (a well formulated problem is a
problem half solved),
2). Walaupun tidak mutlak, namun formulasi permasalahan
penelitian yang baik biasanya menyatakan hubungan
antara dua variable atau lebih
Aspek Teknis
Aspek ini berkaitan dengan kelayakan (fasibility) penelitian tersebut
ditinjau dari:
1).Pertimbangan penelitinya, apakah sesuai dengan keahlian peneliti
dan apakah bobot masalah tersebut sesuai dengan derajat ilmiah
peneliti dan bagaimana motivasi peneliti serta ketersediaan waktu
peneliti,
2).Pertimbangan metodologik,sejauh mana pemahaman teoritik dan
kemampuan praktis dibidang metodologi telah dikuasai peneliti,
3).Pertimbangan tersedianya sarana dan prasarana penelitian, yang
meliputi bahan,biaya dan peralatan serta
4).Apakah penelitian tentang masalah tersebut dapat diterima oleh
hokum atau nilai-nilai social yang berlaku.
Beberapa Syarat Yang Harus Diperhatikan Dalam Merumuskan Masalah Penelitian

a. Masalah harus dirumuskan dengan singkat, jelas dan menggambarkan inti masalah
b.Menggunakan tata bahasa yang benar
c. Harus menjawab pertanyaan
• Apa permasalahannya (what)
• Siapa yang terkena masalah (who)
• Dimana masalah tersebut terjadi (where)
• Bilamana masalah itu terjadi (when)
• Hubungan kausal terjadinya masalah itu dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya
(why)
• Seberapa besar masalahnya (how big), yang ditunjukkan dengan frekuensi kejadian
penyakit atau kematian di masyarakat, yaitu insiden rate, prevalence, atau mortality
rate
d. Tidak boleh mencantumkan
• Pernyataan yang menyalahkan seseorang
• Pernyataan tentang penyebab masalah
• Pernyataan tentang cara penyelesaian masalah
TUJUAN PENELITIAN

Setelah peneliti menetapkan masalah dan pertanyaan


penelitian, maka dengan mudah peneliti akan dapat
menyusun tujuan yang ingin dicapainya.
• Tujuan penelitian tidak boleh menyimpang dari
masalah penelitian yang sudah ditetapkan.

• Tujuan penelitian dibedakan menjadi 2 kategori yaitu


tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan Umum

• adalah kondisi yang ideal, yang ingin dicapai namun


tidak mungkin dapat dicapai hanya dengan melakukan
penelitian ini. Tujuan umum dapat juga bersifat
harapan, yang tidak dapat diukur berapa besarnya, dan
tidak dapat ditentukan kapan hal itu akan dapat
dicapai.
• biasanya diungkapkan sebagai upaya membantu
pemerintah atau masyarakat dalam mempercepat
pencapaian tujuan suatu program kesehatan maupun
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus

adalah kondisi yang ingin dicapai pada akhir penelitian,


sekaligus harus dapat menjawab pertanyaan penelitian.
Jadi tampak bahwa tujuan penelitian adalah tujuan
khusus ini. Untuk itu tujuan khusus harus memenuhi
kriteria :
a. Dapat diukur besarnya
b. Harus jelas batas waktu pencapaiannya
c. Harus menjawab pertanyaan penelitian.
MANFAAT PENELITIAN
• Manfaat penelitian dapat ditinjau dari berbagai aspek seperti :
• 1. Manfaat teoritik, yang menyatakan bahwa penelitian ini akan
• menghasilkan pengetahuan atau teori baru dalam substansi
keilmuan atau perkembangan ilmu pengetahuan.
• 2. Manfaat metodologik, yang menyatakan bahwa penelitian ini
akan menghasilkan metode baru atau cara baru yang lebih
efektif, sederhana dan murah.
• 3. Manfaat aplikatif, yang menyatakan bahwa penelitian ini akan
memberikan manfat bagi pembuat kebijakan, dunia usaha atau
pelayanan kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai