Anda di halaman 1dari 14

Kerangka konsep & Variabel

By: DR.APT DELINA HASAN, M.KES


FRS PASCASARJANA UP
26-10-21

DH-UPBIOS-16-10-21
KERANGKA KONSEP
Konsep adalah abstraksi sesuatu hal, keadaan
situasi, kelompok atau individu atau hal-hal lain
yang akan diteliti.

Kerangka Konseptual adalah kerangka berpikir


yang utuh, tentang hubungan antara beberapa
konsep yang ingin dibuktikan atau dicarikan
jawabannya.

DH-UPBIOS-16-10-21
KAJIAN INTERAKSI OBAT PASIEN HIPERTENSI YANG DISERTAI GAGAL GINJAL KRONIK DI INSTALASI
RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) FATMAWATI JAKARTA, 2019
Delina Hasan 2019
3.1 Kerangka Konsep

Rekam medik 152 pasien Pasien yang


Hipertensi dengan penyakit memenuhi kriteria
GGK di Rumah Sakit inklusi dan eksklusi

Karakteristik pasien: 1. Obat Hipertensi


- Usia 2. Obat GGK
- Jenis Kelamin 3. Obat lain
- Penyakit Penyerta

Interaksi obat

Tidak ada interaksi Ada Interaksi

Presentase kejadian Mekanisme Tingkat keparahan


interaksi obat interaksi obat interaksi obat

minor
moderate
Farmakodinamik Farmakokinetik

mayor
Antagonis Sinergis

TD

Terkendali Tidak Terkendali

GGK : Gagal Ginjal Kronik


TD : Tekanan Darah
DH-UPBIOS-16-10-21
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANALGESIK DEKSKETOPROFEN DAN KETOROLAK SEBAGAI ANTI NYERI PADA
PASIEN KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) FATMAWATI JAKARTA TAHUN 2018 Delina Hasan, 2018

Kerangka Konsep

Rekam medis pasien rawat inap


Memenuhi kriteria
Kanker Payudara (60 sampel)
inklusi dan eksklusi
tahun 2018

- 30 pasien yang
menggunakan obat
deksketoprofen
Karakteristik Pasien: - 30 pasien yang
menggunakan obat
- usia
ketorolak
- stadium kanker
- penyakit penyerta
- jenis operasi Outcame klinis
skala VAS < 3

Efektif Tidak efektif

DH-UPBIOS-16-10-21
IDENTIFIKASI DRPs (DRUG RELATED PROBLEMS) PADA PASIEN HIPERTENSI YANG
DISERTAI DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUP FATMAWATI 2015
Delina Hasan 2015

i Pasien yang
memenuhi kriteria
inklusi dan eklusi

t penyakit
ung koroner
obat lain

Tidak
DH-UPBIOS-16-10-21
Terjadi
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI KOMBINASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP OUTCOME KLINIK PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RSUD BUDHI ASIH PERIODE
TAHUN 2018
Delina Hasan

3.1. Kerangka Konsep

5 0 SDVLHQUDZ DW
MDO
DQ+ LSHUW
HQVL
0 HP HQXKLNU
LWHULD
VDP SHO SHU LRGH7DKXQ
LQNO
XVLGDQHNVOXVL

3DVLHQ\ DQJ . DU
DNW
HULVW
LNSDVLHQ 3DVLHQ\ DQJ
P HQJ J XQDNDQREDW P HQJ J XQDNDQREDW
DP O
RGLSLQGDQELVRSU RO
RO 8 VLD -HQLVNHODP LQ
DP O
RGLSLQGDQYDO VDUW
DQ
3HQ\ DNLW
SHQ\ HUW
D2 EDW
3HQ\ DNLW
3HQ\ HUWD

2 XW
FRP H. O
LQLN 2 XW
FRP H. O
LQLN

7HNDQDQ' DU
DK 7HNDQDQ' DUDK
P P +J P P +J

7HU
NHQGDO
L 7LGDN 7HU
NHQGDO
L 7LGDN
7HUNHQGDO
L 7HUNHQGDO
L

DH-UPBIOS-16-10-21
RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN NSAID (NON STEROIDAL ANTI
INFLAMMATORY DRUGS) PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS DI INSTALASI RAWAT JALAN
RSUD BUDHI ASIH JAKARTA TAHUN 2018
Delina Hasan
3.1 Kerangka Konsep

Medical Record Pasien


Osteoarthritis rawat jalan
(sampel 89 ) tahun 2018

Rasionalitas :
Karakteristik 1. Tepat Diagnosis
1. Jenis kelamin 2. Tepat Pasien
2. Usia 3. Tepat pemilihan obat
3. Riwayat Penyakit 4. Tepat Indikasi
penyerta 5. Tepat dosis
6. Tepat lama penggunaan

1. Penggunaan obat
NSAID untuk pasien
OA
2. Penggunaan Obat lain

DH-UPBIOS-16-10-21
Kajian efektivitas dan efesiensi biaya dalam pengobatan Gagal Ginjal Kronik
dengan terapi Hemodialisa Dan Peritoneal Dialisa Serta Pengaruhnya
Terhadap Quality Of Life di Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta
2019. (Delina Hasan 2019

DH-UPBIOS-16-10-21
VARIABEL
2. VARIABEL
Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai nilai yang bervariasi
antara satu subyek dengan subyek lainnya, atau antara waktu yang
berbeda pada subyek yang sama.

Dalam terminologi metodologik, secara garis besar dikenal ada dua


variabel yaitu
1). variabel memepngaruhi = variabel bebas = independent variabel,

2). variabel akibat = variabel yang dipengaruhi = variabel akibat =


variabel terikat = dependent variabel.

• Independent variabel adalah variabel yang mempengaruhi variabel


dependent baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan variabel
bebas lainnya.
• Dependent variabel adalah variabel yang diasumsikan terpengaruh
oleh satu atau beberapa variabel bebas.

DH-UPBIOS-16-10-21
SKALA VARIABEL
SKALA PENGUKURAN VARIABEL
Setelah seorang peneliti berhasil merumuskan konsep dan
variabel di dalam penelitiannya, peneliti harus mencari alat
ukur yang tepat untuk membuktikan hipotesis penelitiannya.
Dengan pengukuran peneliti dapat menghubungkan konsep-
konsepnya yang abstrak dengan realitas yang ada. Pengukuran
adalah pemberian angka menurut aturan-aturan tertentu
kepada variabel.
Skala pengukuran dalam penelitian pertama kali
dikembangkan oleh S.S Stevens pada tahun 1946, tingkat
ukurannya adalah nominal, ordinal, interval dan ratio.

Nominal adalah tingkat ukuran yang paling sederhana, angka


yang ditunjukkannya dapat membedakan satu kategori dengan
kategori lainnya, yang sifatnya tidak tumpang tindih dan
tuntas.
Contoh,
Variabel jenis kelamin diberi kode kategori 1 = pria dan 2 =
wanita. Jadi kita dapat mengatakan jenis kelamin pria berbeda
dengan jenis kelamin wanita. Disini tampak bahwa tiap
kategori berdiri sendiri secara terpisah, dan tidak pula berarti
DH-UPBIOS-16-10-21
bahwa nilai jenis kelamin wanita 2 kali lebih tinggi dari pada
Ordinal adalah tingkat ukuran yang selain dapat membedakan
antar kategori, juga dapat mengurutkan dari tingkatan yang
paling rendah ke tingkatan yang paling tinggi, namun batas
jarak, atau interval diantaranya tidak jelas.
Contoh,
Variabel tingkat pendidikan, kode kategori 1= tingkat
pendidikan paling rendah, 2 = tingkat pendidikan menengah
dan 3 = tingkat pendidikan tinggi. Disini dapat dikatakan
bahwa urutan tingkat pendidikan menengah adalah lebih
tinggi dari pada tingkat pendidikan rendah namun lebih
rendah dari pada tingkat pendidikan tinggi.
Interval adalah tingkat ukuran yang selain dapat membedakan
dan mengurutkan, juga dapat memberikan informasi batas
yang jelas antar kategori, sehingga jarak atau intervalnya dapat
dibandingkan, namun tidak dapat memberikan informasi
tentang batas titik nol absolut.
Contoh,
Dari suatu observasi diketahui bahwa suhu A adalah 103.0
derajat Fahrenheit, B 98.6 derajat fahrenheit. Dari data ini dapat
ditarik 3 kesimpulan yaitu:
1. Suhu A berbeda dengan suhu B, 2. A lebih panas dari pada B
dan 3. suhu A 4.4 derajat Fahrenheit lebih panas dari pada suhu
B. Tetapi kita tidak dapat menarik kesimpulan bahwa suhu A
adalah 1.06 kali lebih panas dari pada suhu B, karena
temperatur Fahrenheit DH-UPBIOS-16-10-21
tidak mempunyai titik nol.
Ratio adalah tingkat ukuran yang paling kompleks, karena bisa
membedakan, mengurutkan, memberikan informasi tentang
interval antar kategori, juga dapat memberikan informasi
tentang jumlah absolut yang dimiliki seseorang.

Contoh;
A berusia 30 tahun, dan B berusia 15 tahun. Dari data ini dapat
ditarik kesimpulan yaitu: Usia A berbeda dengan usia B, A
lebih tua dari B, Usia A 15 tahun lebih tua dari pada B, Usia A 2
kali lebih tua dari pada usia B. Didalam penelitian ekonomi dan
penelitian sosial, ukuran ratio cukup banyak dipergunakan.
Misalnya jumlah anak yang dilahirkan, tingkat kesuburan,
tingkat pendidikan, dan penghasilan keluarga.

DH-UPBIOS-16-10-21
DH-UPBIOS-16-10-21
TERIMA KASIH

DH-UPBIOS-16-10-21

Anda mungkin juga menyukai