Anda di halaman 1dari 22

Biostatistik

parametrik & Non parametrik

By: Dr.apt. delina hasan, m.kes


FARMASI ISTA
09-11-21
Biostatistik

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 2
Statistik parametrik & non parametrik

• Statistika parametrik merupakan bagian


dari statistika inferensia yang
mempertimbangkan nilai dari satu atau
lebih parameter populasi.
• statistika nonparametrik merupakan
bagian dari statistika inferensia yang
tidak memperhatikan nilai dari satu atau
lebih parameter populasi.
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 3
Satatistik Parametrik

• Sugiyono (2013:79) mengemukakan statistikparametris itu


bekerja berdasarkan asumsibahwa data setiap variabel
yang akandianalisis berdasarkan berdistribusi normal

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 4
Statistik Parametrik

Persyaratan Analisis Statistik Parametrik:


1. Dipilih secara Random (Acak)
2. Bersifat Homogen perlu diuji homogenitas
3. Berdistribusi Normal

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 5
Perbedaan dan kesamaan dari staitstik parametrik dan non parametri

No. Uraian Statistik Parametrik Statistik Non


Parametrik
1. Data yang digunakan Interval & Ratio Nominal & Ordinal
2. Syarat Distribusi Harus Berdistribusi Bebas Distribusi
Normal (Distribusi tidak
normal)
3. Cara Pengambilan Random(Acak) Random (Acak)
Sampel
4. Sampel (n) n > 30 n < 30

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 6
Statistik Parametrik
Dalam statistika parametrik, inidikator-indikator yang dianalisis adalah
parameter-parameter dari ukuran objek yang digunakan.
Menurut (Nisfiannoor,2009:15) mengatakan statistik inferensial dengan
model parametrik (independent Sample T test, Paired Sample T test,
OneWay ANOVA, Korelasi Pearson, Analisis Regresi, dll.)
Beberapa metode statistik parametrik (uji T dan Uji F/Anova)
mensyaratkan asumsi (Santoso, 2005:3).
Sampel (data) diambil dari populasi yang mempunyai berdistribusi
normal.
 Jika 10 sampel Tinggi badan diambil dari populasi 5000 mahasiswa
sebuah perguruan tinggi, data tinggi badan 5000 mahasiswa haruslah
berdistribusi normal.
 Pada Uji t dan uji F untuk dua sampel atau lebih, kedua sampel
diambil dari dua populasi yang mempunyai varian sama. Jadi jika
diambil sampel 10 tinggi badan pria dan 10 tinggi badan wanita dari
3000 pria dan 2000 wanita, maka varian 3000 tinggi badan pria dan7
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21

varian 2000 tinggi badan wanita haruslah sama atau bisa dianggah
sama.
• Variabel (data) yang diuji haruslah data bertipe interval atau rasio,
yang tingkatannya lebih tinggi dari data tipe nominal atau ordinal.
Contoh: Tinggi Badan Pria atau Wanita (sentimeter) jelas bertipe rasio,
karena dapat dari proses mengukur.
• Contoh lain: Kalau bentuk data untuk pengukuran sikap pria atau
wanita (suka atau tidak suku diukur) dengan menggunakan skala
Likert bukanlah data interval atau rasio, namun data Ordinal.
Kemudian Jumlah (sampel) kecil hanya 5 sampel, sedangkan distribusi
data populasinnya tidak diketahui kenormalannya. jumlah data terlalu
sedikit untuk diproses dengan uji F(uji lebih dari dua sampel),
walaupun tipe data rasio.Untuk data yang tidak memenuhi salah satu
asumsi tersebut, lebih baik menggunakan prosedur statistik non
parametrik.

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 8
Perbedaan Metode Parametrik dan Non Parametrik
dari sisi jeniis pengujian

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 9
Pengujian yang sesuai

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 10
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 11
Uji Hipotesis Pada Statistik Parametrik

Ada dua kelompok besar yang dapat dilakukan dengan uji hipotesis
 Uji hipotesis terkait uji rerata yaitu untuk menguji atau mengestimasi
besarnya rerata 1 kelompok, menguji beda dua kelompok atau lebih,
dengan berbagai kondisi kelompok (saling bebas atau berpasangan/
tidak saling bebas).

 Uji hubungan baik terbatas pada besarnya derajat asosiasi (uji korelasi)
atau mencari bentuk hubungan fungsional beberapa variabel (uji
regresi). Uji regresi saat ini juga telah berkembang sangat luas
tergantung distribusi variabel respon yang dihadapi

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 12
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 13
Parametrik sampel tunggal

Kapan menggunakan parametrik sampel tunggal?


Dapat digunakan ketika ingin menguji suatu nilai rata2 dari satu sampel
dan dibandingkan dengan rata2 kelompok sampel lainnya atau apakah
sampel tersebut berasal dari suatu populasi tertentu, sementara tidak ada
informasi dari sampel tersebut. Uji yang dignakan adalah uji t.

“Syarat dari penggunaan uji t satu sampel yaitu data harus berdistribusi
normal”.
Contoh;
Seorang peneliti ingin menguji produktivitas varietas baru dari kelompok
zat berkahsiat zingiberacea dibandingkan dengan 6 kelompok zat
berkhasiat Zingiberacea yang lama. Pertanyaannya Apakah ada perbedaan
secara signifikan atau tidak?
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 14
 Korelasi Product Moment
Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik analisis
statistik yang kegunaan untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai
karakteristik di antaranya:
• Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif
• Datanya berskala minimal interval
• Penyebaran data berdistribusi normal
 Regresi Linear Sederhana
 Regresi Linear Ganda
 Regresi Logistik teknik statistik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
satu variable independen atau lebih (X) terhadap satu variable dependen (Y),
dengan syarat,
• Variabel dependent harus merupakan variable dummy yang hanya punya
dua alternatif. Misalnya Puas atau tidak puas, dimana jika responden
menjawab puas maka kita beri skor 1 dan jika menjawab tidak puas kita 15
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21
beri skor 0.
• Variabel independent mempunyai skala data interval atau rasio
Statistik non parametrik

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 16
Kelebihan Statistik non parametrik
• Perhitungannya sederhana dan dapat dikerjakan dengan cepat, karna
analisisnya menggunakan cacahan, peringkat(rank) bahkan dapat
menggunakan tanda dari selisih pengamatan berpasangan.
• Datanya tidak harus merupakan data kuantitatif, tetapidapat berupa
kualitatif (skala nominal/ordinal).
• Nilai peluang dari sebagian besar uji statistik nonparametrik diperoleh
dalam bentuk yang lebih pasti(kecuali untuk kasus sampel yang
besar), tidak peduli bagaimana bentuk sebaran populasi yang
merupakan induk dari sampel-sampelnya.
• Ketepatan nilai peluang itu tidak tergantung pada bentuk sebaran
populasinya, meskipun beberapa uji statistika nonparametrik
menganggap adanya kesamaan bentuk dua sebaran populasi atau
lebih, dan beberapa uji yang lain menganggap sebaran populasi
simetris. Dalam kasus-kasus uji nonparametrik tertentu menganggap
sebaran yang mendasarinya adalah kontinyu, suatu anggapan yang
juga digunakan pada parametrik.DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 17

• Dapat digunakan untuk sampel berukuran kecil < 30


Kekurangan- kekurangan statistika nonparametik

• Uji-uji nonparametrik tidak memanfaatkan semua informasi yang


terkandung dalam sampel.
• Uji nonparametrik tidak dapat digunakan untuk menguji adanya
interaksi seperti dalam model analisis ragam.
• Metode nonparametrik tidak dapat digunakan untuk membuat ramalan
seperti dalam analisis regresi karena asumsi sebaran normal tidak
dapat dipenuhi.
• Jenis uji statistik nonparametrik terlalu banyak sehingga menyulitkan
peneliti dalam memilih uji yang sesuai.

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 18
Analisis non parametrik

• Pengujian Satu Sampel


• Uji Binomial, Uji Chi Square, Uji Run, Uji Kolmogorof
1. Smirnov

• Pengujian 2 sampel berpasangan


• Dependen,Uji tanda, Mac Nemar, Wilcoxon
2. • Independen, Mann Whitney, Kolmogorof Smirnov

• Pengujian K sampel berpasangan


• Dependen, Friedman, Q-Qohran, Kendall
3. • Independen, Kruskal Wallis, Uji Median

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 19
• Alternatif uji t berpasangan adalah uji
wilcoxon.
• Alternatif uji t tidak berpasangan adalah
uji Mann-Whitney.
• Alternatif uji repeated ANOVA adalah uji
Friedman.
• Alternatif Uji one Way ANOVA adalah uji
Kruskal-Wallis
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 20
DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 21
TERIMA KASIH

DH-ISTA-BIOS-KULIAH KE 7, 09-11-21 22

Anda mungkin juga menyukai