Agar masalah yang akan diteliti cukup “justified” uraian pada latar belakang
tersebut harus didukung atau disertai dengan data atau fakta-fakta empiris
B. MASALAH PENELITIAN
• Sumber masalah penelitian dapat diperoleh dari variabel-variabel
yang berhubungan dengan masalah -masalah yang sering
dihadapi manusia.
• Masalah adalah deskripsi mengenai kesenjangan antara teori
dan praktek, antara aturan dan pelaksanaan, atau antara
harapan dan kenyataan.
• Masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian terhadap
fenomena, ambiguitas, hambatan atau kesenjangan/gap.
• Masalah penelitian adalah suatu kesenjangan yang yang terjadi,
relevan dan terdokumentasi yang pemecahan atau alternatif
pemecahannya memerlukan penelitian.
• Masalah penelitian dapat berupa common sense atau intuitif yang
identifikasi/pemecahannya hanya dapat dilakukan melalui
penelitian.
• Kesenjangan dapat berupa belum ada informasi, informasi
bertentangan dengan teori, atau informasi belum lengkap atau
kurang tajam.
DEFINISI MASALAH PENELITIAN
Masalah
penelitian
Kesenjangan
What is ?
(Fakta)
What should
be? (Teori)
Mengapa?
Penentuan masalah penelitian harus mengandung
unsur FINER
1. Fisibel berdasarkan biaya, waktu, alat, keahlian, subjek penelitian, dan lainnya
a. tersedia biaya yang mencukupi untuk penyusunan proposal, persiapan
penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penulisan laporan
b. tersedia waktu yang memadai untuk penyusunan proposal, pelaksanaan
penelitian dan penulisan laporan penelitian
c. tersedia fasilitas dan peralatan yang sesuai untuk penelitian
d. tersedia keahlian peneliti yang sesuai dengan topik penelitian
e. tersedia subjek penelitian yang karakteristik dan jumlahnya mencukupi
2. Interesting bagi peneliti, yang umumnya sesuai dengan bidang
kepakarannya
3. Novel, yaitu hasil penelitian dapat menguatkan, membantah, melengkapi
atau berbeda dari penelitian sebelumnya
4. Etika penelitian dipenuhi terutama dalam penelitian terhadap manusia
5. Relevan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan mendukung program
atau
kebijakan
• Manfaat perumusan masalah penelitian
1. Langkah awal untuk mengembangkan judul, tujuan
penelitian, kerangka konsep dan rancangan penelitian
2. Prediksi keberhasilan studi
3. Orisinalitas studi, bukan suatu duplikasi
• Ciri perumusan masalah penelitian yang baik
1. Orisinalitas ide, misalnya pengembangan teori,
informasi atau metode baru
2. Bermanfaat untuk bidang ilmiah maupun aplikatif
3. Pernyataan yang jelas tentang masalah penelitian
4. Aspek kelayakan dari segi biaya, waktu, alat, keahlian,
subjek penelitian
• Langkah-langkah perumusan masalah
1. Latar belakang masalah berupa analisis situasi yang
harus menjelaskan mengapa penelitian perlu dilakukan.
2.Identifikasi masalah menjelaskan faktor-faktor yang
diduga berhubungan/penyebab terjadinya masalah,
yang perlu ditunjang data kuantitatif atau kualitatif
yang berasal dari teori atau penelitian sebelumnya.
3. Pembatasan masalah penelitian berdasarkan justifikasi, adekuasi dan
fisibilitas penelitian yang akan dilakukan. Pembatasan masalah adalah
upaya membatasi/memfokuskan masalah dengan formulasi yang memuat
antara lain:
a. Kelayakan masalah
b. Besar dan luas masalah
c. Urgensi dari masalah
d. Wilayah geografis yang terpengaruh,
e. Karakteristik populasi/ sampel penelitian,
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah,
g. Upaya yang pernah dilakukan untuk mengatasi masalah, serta
keberhasilan dan kekurangan upaya tersebut.
h. Prediksi terhadap keberhasilan penelitian untuk menjawab masalah
penelitian
4.perumusan masalah penelitian bisa dalam bentuk
pernyataan atau pertanyaan sebagai dasar dalam
pembuatan judul penelitian, contoh :
• Urutan menulis masalah penelitian sebagai berikut.
Pada umumnya mahasiswa atau peneliti pemula mendapat
kesulitan dalam menemukan masalah penelitian.
• Bagi pemula dalam penelitian dapat menggunakan langkah-
langkah yang dapat mempermudah menemukan masalah
penelitian yang baik dan benar.
Langkah 1. Tentukan Satu Topik
Langkah 2. Uraikan Topik Tersebut ke Dalam Bentuk Pernyataan
Langkah 3. Pilih Satu Topik dari Daftar
Langkah 4. Evaluasi
Langkah 1. Tentukan Satu Topik.
Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Secara
administratif wilayah Kabupaten Cianjur terbagi dalam 30 Kecamatan, 342 desa dan 6
Kelurahan. Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 sebesar 1,96%. Total penduduk
Kabupaten Cianjur berjumlah 2.098.644 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebesar
570.047 KK, terdiri dari laki-laki sebanyak 1.069.408 jiwa dan perempuan sebesar 1.029.236
jiwa.
Penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2007 menurut tingkat pendidikan penduduk
usia 10 tahun ke atas sebagai berikut: tidak/ belum sekolah sebesar 46.708 jiwa (4, 02%),
tamat SD/ MI sebesar 906.228 jiwa (78,10%), tamat SLTP/ MTs 131.578 jiwa (11,34%), tamat
SLTA/ MA 71. 342 jiwa (6,15%) dan tamat D1/ Universitas mencapai 4.444 jiwa (4,41%).
Sedangkan penduduk Cianjur berdasarkan lapangan kerja adalah sebagai berikut:
Pertanian 501.356 jiwa (61,0%), Perdagangan 126.950 jiwa (15,45%), angkutan dan jasa
angkutan 105.732 jiwa (12,86%), Industri 49.960 jiwa (6,07%) dan lain-lain sebesar 38.108
jiwa (4,6%). Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Cianjur pada tiga
tahun terakhir ini (2010: 1,96%), jumlah penduduk Cianjur yang tidak mempunyai pekerjaan
tetap cenderung meningkat (2005: 5,50%). Sedangkan persentase penduduk yang telah
bekerja ada kecenderungan menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
(2005: 44,44%).
Hasil Susenas 2007 menunjukkan penduduk Indonesia yang mengeluh sakit dalam
kurun waktu sebulan sebelum survey 30,90%. Dari penduduk yang mengeluh sakit, 65,01%
memilih pengobatan sendiri menggunakan obat dan obat tradisional. Pemilihan sumber
pengobatan yang dilakukan oleh penduduk Indonesia yang mengeluh sakit, persentase
terbesar (62,65%) adalah pengobatan sendiri, sisanya ke pengobatan medis, pengobat
tradisional dan tidak berobat. Dari yang melakukan pengobatan sendiri persentase terbesar
(91,04%) menggunakan obat, selain menggunakan obat tradisional dan cara tradisional.
• Berdasarkan analisis situasi di Kabupaten Cianjur tahun 2007, salah satu
masalah kesehatan adalah : ”pengobatan sendiri cukup tinggi di
masyarakat.” Berdasarkan masalah tersebut, dirumuskan masalah
penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian antara lain
sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi pengobatan sendiri di masyarakat?
2. Bagaimana peran puskesmas dalam pengobatan sendiri di masyarakat?
3. Bagaimana peran serta pedagang obat dalam pembinaan pengobatan
sendiri?
4. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku masyarakat
dalam pengobatan sendiri?
Contoh 2 :
Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak, khususnya terjadi di
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (http://www.pikiran-rakyat.com). Diare
seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta
menunjukkan sebaliknya (http://www.medicastore.com). Diare mungkin bukan penyakit
parah seperti penyakit jantung atau kanker. Namun, diare pada bayi dan balita (bayi bawah
lima tahun) sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Secara umum kematian
akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000 per minggu, 6.000 per hari, 4 setiap
menit, dan 1 kematian setiap 14 detik (http://www.pikiran-rakyat.com).
Di sinilah masalahnya. Menurut Badriul, terapi rehidrasi belum dipahami oleh
semua orang. Bahkan, ada anggapan bahwa terapi rehidrasi oral tak perlu. Memang
rehidrasi tidak menyembuhkan, namun sangat penting mengatasi dehidrasi. Banyak
kasus kematian terjadi karena kurang memahami ini untuk menangani dehidrasi
(http://digilib.ampl.or.id).
Menurut Purbawati, selama ini banyak orang tua cenderung menganggap enteng
apabila bayi atau anaknya mengalami gejala diare (http://www.gizi.net). Jika anak
mengalami diare, mereka kehilangan lebih banyak air dari tubuh tanpa mereka
sadari. Gejala-gejala dehidrasi meliputi lesu, sakit kepala, dan pingsan. Tanda-tanda
dehidrasi meliputi kekeringan pada mulut, ludah yang sedikit, volume urine kurang
atau sangat sedikit, serta berwarna gelap, mata cekung, kehilangan elastisitas kulit,
tekanan darah rendah, serta denyut nadi cepat (http://www.fluwikie.com). Apabila
terjadi gejala dehidrasi seperti itu, maka upaya yang disarankan adalah memberi si
anak minum satu gelas air setiap kali buang air besar. Selain cairan oralit, pengobatan
pertama bisa diberikan dengan larutan garam atau larutan air tajin dicampur garam
(http://www.gizi.net)
Berdasarkan survei di lingkungan masyarakat RW 03 Kelurahan Tugu
Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006 terhadap 10 orang ibu-ibu
yang mempunyai anakyang pernah menderita penyakit diare. Hasil survei
tersebut dapat diketahui bahwa hanya 20% ibu – ibu yang menggunakan oralit
sebagai pengobatan diare. Ini menunjukkan bahwa pengobatan oralit di
masyarakat masih sangat rendah, oleh karena itu perlu ditingkatkan
penggunaan oralit di masyarakat untuk pengobatan diare.
Berdasarkan analisis situasi di lingkungan masyarakat RW 03 Kelurahan
Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006, salah satu masalah
kesehatan adalah : ”Pengetahuan penggunaan oralit pada saat diare masih
rendah.”
• Berdasarkan masalah tersebut, dirumuskan masalah penelitian dalam
bentuk pertanyaan penelitian antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi penggunaan oralit pada saat diare oleh ibu di
lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta
Utara Tahun 2006 ?
2. Bagaimana peran puskesmas dalam mensosialisasikan penggunaan
oralit pada ibu di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan
Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006
3. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan ibu
dalam penggunaan oralit di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan
Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006 ?
C. TUJUAN PENELITIAN
• Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam
melakukan penelitiannya.
• Tujuan dari penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti, sering kita jumpai
di beberapa skripsi atau penelitian pada mahasiswa bahwa tujuan penelitian
adalah sebagai salah satu syarat lulus pendidikan.
• Tujuan tersebut bukan merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan
tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar studinya yang disyaratkan untuk
melalukan penelitian tersebut.
• Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya
maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian mempunyai beberapa
tujuan diantaranya :
1. Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan.
2. Tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena
umumnya tidak terkait secara langsung dengan pemecahan masalah-
masalah praktis.
3. Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban segera.
4. Dalam penelitian bisnis, tujuan ini merupakan tujuan yang bersifat jangka
pendek. Hasil penelitian lebih menekankan pada usaha pemecahan
masalah-masalah praktis yang diperlukan untuk pertimbangan dalam
pembuatan keputusan bisnis.
5. Menangkap peluang.
• 6. Misalnya suatu penelitian dengan isu peningkatan moral
karyawan untuk peningkatan kinerja kerja mereka.
7. Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang
telah ada.
8. Misalnya pada penelitian dengan isu penggunaan ekuitas yang
lebih besar dibandingkan hutang untuk mengurangi konflik
kepentingan antara pemegang saham dan kreditur (menguji
teori yang sudah ada).
9. Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk
menemukan suatu teori yang baru.
• Misalnya suatu penelitian dengan isu kepemilikan manajerial yang akan
memperkuat hubungan antara peluang tumbuh perusahaan dengan kebijakan
pendanaan perusahaan (untuk menemukan teori).
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.