Anda di halaman 1dari 41

Teknik Penyusunan Proposal

Penelitian
Ns. Sri Suparti, S. Kep., M Kep

Ada tiga kemampuan yang harus dimiliki oleh


peneliti dalam menyusun proposal penelitian

1. Kemampuan bebahasa,
2. Metodologi yang tepat dan sesuai
dengan masalah yang diteliti,
3. Penguasaan materi dan teori teori yang
berhubungan dengan masalah yang
diteliti.

Syarat Proposal
Sistematis, sesuai dengan pola tertentu
dari pola yang sederhana hingga yang
kompleks.
Terencana, hal ini terkait dengan langkahlangkah pelaksanaan penelitian yang
direncanakan oleh peneliti.
Mengikuti konsep ilmiah, tata bahasa yang
benar dan baik.

Komponen dan Teknik Penulisan


Proposal Penelitian
BAB I : Judul, latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil
penelitian/kontribusi penelitian, +
keaslian Penelitian
BAB II: Tinjauan pustaka, kerangka konsep
dan hipotesis
BAB III: Metode penelitian, jadwal dan
lokasi penelitian, personalia penelitian,
biaya penelitian, lampiran.

BAB I
PENDAHULUAN
BAB I : Judul, latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat hasil penelitian/kontribusi
penelitian, + keaslian Penelitian

Judul
Judul merupakan cermin dari keseluruhan
isi karya ilmiah. Judul penelitian
keperawatan harus jelas, menarik,
sehingga orang langsung dapat menduga
apa materi dan masalah keperawatan
yang dikaji dalam penelitian tersebut.

Sarat judul yang baik:


Menarik minat peneliti.
Mampu dilaksanakan oleh peneliti.
Mengandung kegunaan praktis dan
penting untuk diteliti
Tersedia cukup data
Hindari duplikasi dengan judul lain
Berisi variabel yang akan diteliti
Berupa kalimat pernyataan
Jelas, Singkat, dan Tepat.

LATAR BELAKANG
Latarbelakang dalam sebuah proposal penelitian
merupakan pengantar informasi tentang materi
keseluruhan dari penelitian yang ditulis.
Dalam Proposal penelitian harus berisi,
argumentasi tentang pentingnya melakukan
penelitian tersebut, proses identifikasi masalah,
kejelasan masalah yang diteliti, derajat
pentingnya masalah, keadaan masalah (sudah
diteliti atau belum) apakan sudah ada
pemecahannya atau belum, serta bagaimana
solusinya.

RUMUSAN MASALAH
Penulisan rumusan masalah dapat berupa
pernyataan masalah atau juga dapat
berupa pertanyaan masalah.
Pertanyaan masalah pada umumnya
adalah hasil identifikasi masalah yang ada
berupa asumsi dasar dan nilai yang ada
dalam penelitian

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian mencakup langkah-langkah
dari penelitian yang akan dilakukan.
Dalampembuatan proposal penelitian, tujuan
diuraikan dengan singkat dan menggunakan
kata-kata seperti untuk menjajaki,
mengiraikan, menerapkan, mengidentifikasi,
menganalisis, membuktikan, membuat
prototipe dsb.
Penulisan tujuan dibagi dalam dua jenis
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

TUJUAN PENELITIAN
Menentukan Arah Rencana Penelitian yang akan dilakukan
Contoh:
Judul penelitian: Pengaruh komunikasi terapeutik terhadap
penurunan kecemasan pada anak yang masuk rumahsakit.
Tujuan Penelitiannya:
Umum: Mempelajari pengaruh komunikasi terapeutik
terhadap penurunan kecemasan pada anak yang dirawat di
RSA.
Khusus:
- Mengidentifikasi cara komunikasi terapeutik yang dilakukan
pada anak yang masuk RS.
- Menidentifikasi sikap dalam komunikasi terapetik pada
anak yang masuk RS
- Menidentifika Kecemasan pada anak yang masuk RS

Manfaat Hasil Penelitian


Manfaat penelitian harus diuraikan secara
singkat dan jelas dan menunjukan
kontribusinya untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi keperawatan,
pengembangan institusi atau kesehatan
pasien.

Keaslian penelitian
Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita
tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa
permasalahan yang akan kita teliti belum pernah
diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah
diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa teori
yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali.
Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila
permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan
teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita
perlu mengganti permasalahan (dalam arti:
mencari judul lain).

BEBERAPA ALASAN PENOLAKAN BAB I


PENDAHULUAN
Kriteria

Indikator
Penelitian

Alasan Penolakan

Perumusan
Masalah

Ketajaman
Perumusan
Masalah

Perumusan masalah lemah dan


tidak fokus, serta tujuan penelitian
tidak/kurang jelas

Manfaat
hasil
penelitian

Kontribusi hasil
penelitian pada
pengembangan
iptek,
pembangunan dan
kelembagaan

Kontribusi hasil penelitian pada


pengembangan iptek,
pembangunana dan
pengembangan institusi kurang
atau tidak jelas

Tujuan
Penelitian

Menentukan arah
awal penelitian
yang akan
dilaskanakan

Arah penelitian tidak jelas, tidak


ada kesesuaian dengan masalah
yang ditemukan atau tujuan
sulit/tidak mungkin untuk dicapai.

Studi Pendahuluan dalam Riset


Keperawatan
Keuntungan melakukan studi pendahuluan
adalah untuk dapat mengetahui besarnya
masalah penelitian secara jelas, di mana
informasi diperoleh dan diberikan kepada
siapa informasi tersebut, cara untuk
memperoleh data, cara menganalisis data,
dan cara membuat suatu kesimpulan.

Studi Pendahuluan
Dalam melakukan studi pendahuluan, peneliti dapat
menggali data data yang berhubungan dengan
penelitian. Cara yang digunakan adalah :
1. Studi literatur, dengan cara membaca literature yang
ada. Literatur merupakan salah satu sumber acuan
peneliti dalam memaahami beberapa masalah
penelitian.
2. Konsultasi ahli, merupakan sarana untuk
memperdalam proses penelitian yang akan dilakukan.
3. Tinjauan tempat penelitian, kegiatan ini akan
memberikan gambaran secara mendalam terhadap
penelitian yang akan dilakukan.

Manfaat dari studi


pendahuluan
1. Memperjelas pokok permasalahan
2. Pengembangan penelitian lanjut,
3. Memecahkan masalah yang belum
terpecahkan.

BAB II
BAB II: Tinjauan pustaka, kerangka konsep dan
hipotesis

Telaah literatur
Dikenal dengan istilah tinjauan literatur
Dilakukan setelah peneliti mendapatkan
masalah penelitian
Namun banyak juga peneliti yang memulai
dari tinjauan literatur
Membaca literatur sedini mungkin dapat
menambah wawasan tentang apa yang
sudah dan belum diteliti

Tinjauan pustaka
Mengumpulkan teori yang mendasari
identifikasi
Penjelasan dan pembahasan masalah
penelitian

Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berfungsi:

untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga


dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah
diteliti atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);

untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari


pengalaman penelitian sebelumnya);

untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari


permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan
tersendiri sebagai Landasan Teori);

untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi


terdahulu (tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang
mantap);

untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini


dituliskan sebagai Keaslian penelitian);

untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan


(hasil fungsi ini dituliskan sebagai latar belakang).

Tinjauan pustaka VS Telaah


pustaka
Mengumpulkan teori yang
mendasari identifikasi
Penjelasan dan
pembahasan masalah
penelitian

Selain mengumpulkan
teori
Peneliti menambahkan
komentar
Kritik kelebihan dan
kekurangan teori dalam
pustaka
Perbandingan dengan teori
lain yang terkait dengan
maslah penelitian
Tidak hanyaa digunakan
dlaam bab 2 namun juga
digunakan peneliti dalm
menjelaskan hasil

Manfaat telaah literatur


1. Mengkaji sejarah permaslahan
2. Mendukung perumusan permasalahan
penelitian
3. Mendukung perumusan hipotesis
penelitian
4. Mendalami landasan teori yang yang
berrkaitan dengan masalah penelitian
5. Mengkaji kelebihan dan kekurangan
penelitian terdahulu
6. Menghindari duplikasi penelitian

Prosedur telaah pustaka dan


Mengembangan kerangka teori
1. Penelusuran kepustakaan

Menentukan sumber kepustakaan spt buku


diperpustakaan, jurnal ilmiah , internet , laporan
penelitian , hasil sseminar atau pertemuan ilmiah
Menentukan teori dan konsep yg akan ditelussuri
Mengumpulkan sumber pustaka yang relevan dan
terkini
Mel;akukan selekssi awwal atau skrining terhadap
sumber pustaka yang terpilih

2. Mengkaji kepustakaan terpilih


3. Menyusun dan mengembangkan kerangka teori
4. Menyusun dan mengembangkan kerangka konsep

KERANGKA KONSEP
A framework is the abstract, logic
structure of meaning that guides the
development of the study and enables the
researcher to link the findings to nursings
body of knowledge (Burn and Grove, 2009)
Suatu skema dalam penelitian yang
menggambarkan hubungan antar
konsep/variabel yang diteliti yang
diturunkan dari kerangka teori
(Polit & Hungler, 1999)

TAHAPAN DALAM MENGEMBANGKAN


KERANGKA KONSEP
Memilih dan mendefinisikan konsep
Mengembangkan hubungan antar konsep
(relational statement)
Mengembangkan hirarkhi Statement sets
Menyusun peta konsep (Conceptual Map)

Kerangka Konsep
Hubungan dua atau lebih konsep atau
pernyataan (statement)
Pernyataan hubungan antar konsep
(relational statement) yang digambarkan
pada kerangka konsep akan menentukan
independen dan dependen variabel,
hipotesis yang akan dirumuskan, disain
yang dipilih, metode statistik yg akan
digunakan, serta hasil penelitian yang
diharapkan.

CONTOH :
Independen variabel
Komitmen Organisasi:
1. Afektif
2. Normatif
Dependen Variabel
Kepuasan Kerja
perawat
Karakteristik perawat
1. Usia
2. Pendidikan
3. Masa kerja
4. Pelatihan
perancu
5. dll

Insentif
jenjang karir

Variabel

HIPOTESIS
Hakikatnya jawaban dari pertanyaan
penelitian yang dirumuskan dalam
perencanaan penelitian
Jawaban sementara tentang hubungan
dua atau lebih variabel, atau dalil
sementara yang kebenarannya akan
dibuktikan dalam penelitian .
(Burn & Grove, 2009; Notoatmodjo, 2010)

TIPE HIPOTESIS
1. Simple versus Complex:
Prediksi hubungan satu variabel
independen dengan satu variabel
dependen (simple hypothesis)
Prediksi hubungan dua atau lebih
independen dan dua atau lebih variable
dependen (complex hypothesis)
(Polit dan Beck, 2008)

1. Hipotesis sederhana:
X Y
2. Hipotesis kompleks
X1
Y1
Y
X
X2
Y2
Y1
X1
X2
Y2

SPECIFY RELATIONSHIP BY
TYPE:
1. Causal
2. Probabilistic
3. Concurrent
4. Conditional
5. Time order

SIGN: determine sign the relationships


1. Positive : all concepts increase or
decrease
2. Negative : one concept increase and
other
decrease
3. Unknown: there is no information about
the
way of concept relationship si unknown

the sign also unknow


SYMMETRY

2. Directional Versus Non Directional


Hypothesis
1. Directional hypothesis:
Suatu pernyataan mengarahkan
hubungan antar variabel
2. Non Directional hypotesis
Suatu pernyataan yang tdk mengarahkan
hubungan antar variabel

Contoh:
1. Klien lansia lebih berisiko mengalami
jatuh dibandingkan klien dewasa muda
2. Ada hubungan antara umur klien dengan
risiko jatuh
3. Klien lansia memiliki risiko yang lebih
besar untuk jatuh
4. Lansia berbeda dengan dewasa muda
terkait risiko jatuh pada mereka
5. Dewasa muda memiliki kecenderungan
yang lebih kecil utk jatuh daripada lansia
6. Risiko jatuh meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia

ND: 2,4

3. Associative vs Causal
Hypothesis

Assosiative:
Hubungan satu
arah
Causal: Sebabakibat

4. Research Vs Null
Hypothesis

Research : pernyataan
terkait hubungan antar
variabel yang diharapkan
(H1)
Null/statistical: Pernyataan
ttg tdk ada hubungan
antar variable (independen
dan dependen).

Null & ALTERNATE HYPOTHESIS


Null

hypothesis (Ho):
Tidak terdapat hubungan antara
independen variabel dan dependen
variabel

Alternate hypothesis (H1)


Ada/terdapat hubungan antara
independen dan dependen
variabel

UJI HIPOTESIS
Melalui prosedur statistik dengan batasan
nilai P 0,05 (two tails) dan 0,01 (one
tails)
Untuk menyimpulkan hasil analisis uji
hipotesis tersebut meyakinkan perlu
didukung dengan hasil penelitian
sebelumnya atau fakta klinis hasil
observasi mendukung

SIMPULAN
Tujuan penelitian perlu dirumuskan secara singkat
dan jelas untuk mengarahkan penelitian yang
akan dilakukan terkait hubungan dua atau lebih
variabel
Memberi gambaran yang jelas terkait hubungan
antar variabel perlu disusun kerangka konsep
yang dilandasi oleh kerangka teori terutama
middle range atau operasional teori.
Untuk mengukur hubungan 2 atau lebih variabel
perlu dirumuskan hipotesis, hipotesis yang lazim
dirumuskan dlm penelitian keperawatan adalah
hipotesis alternatif (H1).

RUJUKAN
Burn, N dan Grove, S.K.(2009). The practice of nursing research:
Appraisal,synthesis, and generation of evidence, 6th. Edn, St.Louis:
Saunders,an Imprint of Elsavier, Inc
LoBiondo-Wood, G, dan Haber, J. (2010). Nursing research:
Methods and critical appraisal for evidence based practice,
St.Louis: Mosby an Imprint of Elsavier, Inc
Polit, D.F, dan Beck, ,C.T.(2008). Nursing research: Generating and
assessing evidence for nursing practice, Philadelphia: Lippincott,
Williams & Wilkins
Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta:
Rinaka Cipta.
Nursalam & Siti Pariani, S. (214). Metodologi Riset
Keperawatan.Jakarta: Salemba Medjka

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai