Anda di halaman 1dari 15

Konsep Berfikir Kritis dalam

Keperawatan

Disampaikan oleh:
Dr. Janes Jainurakhma, M.Kep.
• Clinical judgement
Outline : • Critical thinking
• Ketrampilan berfikir kritis
dalam keperawatan
(Clinical reasoning)
• Berfikir (think) dan
Belajar (learn)
• Kompetensi Berfikir Kritis
KEPUTUSAN KLINIS
• Keputusan klinis merupakan • Benner(1984)
hal yang membedakan perawat
dengan staf teknis, dan
menyatakan bahwa
keputusan harus bersifat tepat keputusan klinis terdiri
serta akurat. atas pemikiran kritis
• Contohnya: dan penuh
– perawat profesional akan
mengambil tindakan yang cepat
pertimbangan, serta
pada saat keadaan klien penerapan dari ilmu
memburuk dan pikiran praktis.
– mendeteksi jika klien mengalami
komplikasi dan memanggil
dokter untuk mengatasinya.
Lanjutan...
• Setiap klien memiliki rasa • Pemikiran kritis adalah
sakit yang unik dan berbeda, pusat dari praktik
sebagai perawat kita tidak keperawatan profesional
akan mengerti langsung apa
dan mengapa sakit itu bisa
karean hal ini membuat
terjadi, maka dari itu perawat perawat memperbaiki
harus memiliki inisiatif untuk cara pendekatan pada px,
bertanya, rasa ingin tahu, belajar dari kesuksesan
menggali perspektif yang dan kegagalan, seerta
berbeda dan juga menerapkan
interprestasi menemukan
pengetahuan baru.
solusi yang baik bagi pasien.
BERFIKIR KRITIS dalam Keperawatan
• Berfikir kritis : proses kognitif yang • Pemikir yang kritis akan
aktif dan terorganisasi untuk memperhatikan apa yang
mengetaui pikiran seseorang dan penting dalam sebuauh situasi.
pemikiran terhadap orang lain
(chaffee, 2002) • Kita dapat memulai belajar
• Contohnya : berfikir kritis ketipa melakukan
– identifikasi masalah klien, menganalisa praktik.
semua informasi dari masalah tersebut, • Contoh:
mengevaluasi dan mengambil
kesimpulan dari masalah tersebut – ketika memandikan pasien maka
sempatkan membaca buku
tentang aman nyaman
• Berfikir kritis tidak hanya
memerlukan kemampuan kognitif
namun juga kebiasaan seseorang – Karna dalam hal ini maka kita akan
untuk bertanya, mempunyai leboh kognitif dan bertindak
hubungan baik, jujur, dan selalu secara benar ketika klien
mau berfikir jernih mengalami gangguan aman
nyaman tersebuut dan sebagainya.
KETRAMPILAN BERFIKIR
KRITIS

INTERPRETASI • (melakukan pengumpulan


data)

• (kaji data berdasarkan keadaan


ANALISIS
klien)

• (lihat arti dari data yang kita


KESIMPULAN
punya dan apakah signifikan)
Lanjutan...

EVALUASI • evaluasi pada tindakan yang telah dilakukan


apakah sudah berhasil atau belum.

• Jelaskan semua penemuan dan kesimpulan


PENJELASAN yang dibuat dan gunakan semua pengetahuan
untuk merawat klien

• Temukan cara bagaimana kita memperbaiki


PENGONTROLAN perfoma diri sendiri, dan apa yang membuat
DIRI kita telah sukses
KONSEP BERFIKIR KRITIS
MELIHAT
JELAS

DEWASA
BERFIKIR
TERBUKA

RASA INGIN
TAHU BERFIKIR
ANALITIS

PERCAYA DIRI SISTEMATIS


BERFIKIR DAN BELAJAR
• Belajar merupakan perkembangan intelektual dan
emosional meliputi pengetahuan baru, memperbaiki
kemampuan untuk menyelesaikan masalah, serta
membuat keputusan.
• Jangan biarkan pemikiran anda menjadi sesuatu yang
rutin atau terstandar, tapi lihatlah lebih luas dan jeli
terhadap tindakan yang lebiih menguntungkan pada klien.
• Pengalaman yang banyak akan membantu mengenali pola
perilaku, melihat hubungan tanda gejala , dan antisipasi
reaksi terhadap terapi
Kompetensi berpikir kritis

Kompetensi berpikir kritis


sebagai proses kognitif yang digunakan
perawat untuk membuat penilaian
terhadap perawatan klinis pasien.
(Kataoka-Yohiro dan Saylor, 1994)
Meliputi:
• Metode ilmiah
• Pemecahan masalah
• Pengambilan
Pemikiran
kritis umum keputusan

• Penjelasan diagnostic
• Kesimpulan klinis
Kompetensi • Pengambilan
pemikiran kritis yang
spesifik pada situasi keputusan klinis
klinis

Kompetensi
pemikiran kritis pada
keperawatan
Proses keperawatan
Metode Ilmiah adalah salah satu cara untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan alasan yang kuat.

Memiliki 5 tingkatan:
1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan data
3. Pembentukan pertanyaan penelitian (hipotesis)
4. Uji hipotesis
5. Evaluasi hasil penelitian
Contoh metode ilmiah dalam praktik keperawatan:
“Seorang perawat merawat klien dengan kanker ovarium yang menerima kemoterapi dosis tinggi. Dia melihat kliennya mengalami
peradangan hebat pada mulut (mukositis) (identifikasi masalah).

Perawat membaca jurnal penelitian (pengumpulan data) tentang mukositis dan mendapatkan bukti bahwa pemberian es pada
mulut klien (krioterapi) saat pemberian kemoterapi intravena dapat mengurangi angka kejadian mukositis.

Perawat bertanya (membentuk pertanyaan penelitian), “apakah klien penderita kanker ovarium yang menjalani kemoterapi
mengalami mukositis yang lebih ringan jika diberikan krioterapi dibandingkan prosedur standar dengan pemberian cairan pencuci
mulut?” Perawat kemudian menyusun sebuah penelitian yang membandingkan insiden dan tingkat keparahan mukositis pada
kelompok klien yang hanya menerima cairan pencuci mulut (uji hipotesis).

Perawat tersebut berharap hasil penelitiannya dapat memberikan informasi pada perawat onkologi yang lain, sehingga mereka tahu
bagaimana cara mengurangi frekuensi dan keparahan mukositis pada kanker ovarium.
Proses keperawatan sebagai kompetensi
• Perawat merupakan proses keperawatan sebagai kompetensi pada saat memberikan
perawatan pada klien (Kataoka-Yahiro & Saylor, 1994).
• Proses keperawatan merupakan lima tahap pendekatan pengambilan keputusan klinis.
• Tujuan: untuk mendiagnosis dan mengobati respons manusiawi terhadap masalah
kesehatan yang telah ada atau sedang mengancam ( ANA, 2003)
Tugas Baca
• Buku Fundamental • Kel. 1 : Pengkajian
of Nursing. Buku 1, Keperawatan
edisi 7, Potter-Perry. • Kel 2: Diagnosis
Hal: 355-515 Keperawatan
• Kel. 3 : Perencanaan
• Buat ppt (max 10
Asuan Kperawatan
slides) • Kel. 4 : Implementasi
• Pertemuan Mgg 3: Keperawatan
presentasi kelompok • Kel. 5: evaluasi
• Kel 6: Pengelolaan
Perawatan klien

Anda mungkin juga menyukai