Anda di halaman 1dari 29

Komunikasi Dalam Konteks

Sosial dan Latar Belakang


Budaya serta Keyakinan
Ns. Emira Apriyeni, M.Kep
LATAR BELAKANG
• Budaya sangat berkaitan erat dengan komunikasi. Sebagaimana dikatakan Edward T Hall bahwa
budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya.
• Budaya sangat menentukan bagaimana cara kita berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan
orang yang berbudaya sama maupun dengan orang budayanya berbeda, Oleh karena itu, dengan
pemahaman terhadap orang yang berbeda budaya maka komunikasi lebih efektif sehingga tujuan
komunikasi dapat tercapai.
• Konstruksi budaya yang diperoleh seseorang sejak kecil sangat mempengaruhi cara berpikir,
berperilaku dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang yang berbeda budaya.
• Terjadinya benturan budaya (shock culture) adalah karena, kita yang cenderung menganggap
budaya kita adalah benar dan memandang perilaku orang yang berbeda budaya dengan kita
dengan pandangan subyektif .
a n
ti
e r
n g Kebudayaan menurut para ahli :

Pe 1. E.B Taylor
adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya
terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat, istiadat, kemampuan yang lain
serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat
2. Koentjaraningrat
Adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Komunikasi antar budaya

• Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di


antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang
berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau
gabungan dari semua perbedaan ini
• Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah
komunikasi antara orang- orang yang berbeda budaya
(baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan
sosio ekonomi)
Komunikasi antar budaya

 Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya


sebagai human flow across national boundaries. Misalnya;
dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana
bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan
berkomunikasi satu sama lain
 Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai
interaksi tatap muka diantara orang-orang yang berbeda
budayanyaKomunikasi yang dilakukan sebagai akibat dari
terjalinnya komunikasi antar unsur kebudayaan itu sendiri,
seperti komunikasi antar masyarakatnya.
Komunikasi antar budaya
 Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) adalah proses
pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang berbeda budaya
 Komunikasi antarbudaya pada dasarnya mengkaji bagaimana budaya
berpengaruh terhadap aktivitas komunikasi: apa makna pesan verbal dan
nonverbal menurut budaya-budaya bersangkutan, apa yang layak
dikomunikasikan, bagaimana cara mengkomuni-kasikannya (verbal dan
nonverbal) dan kapan mengkomunikasikannya
 Komunikasi antaretnis juga merupakan bagian dari komunikasi antarbudaya,
sebagaimana komunikasi antarras, komunikasi antaragama dan komunikasi
antargender (antara pria dan wanita).
 Dengan kata lain komunikasi antarbudaya lebih luas daripada bidang-bidang
komunikasi yang disebut belakangan. Komunikasi antaretnis merupakan
komunikasi antarbudaya, tetapi komunikasi antarbudaya belum tentu
merupakan komunikasi antaretnik
Komunikasi antar budaya

Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan


antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema
melalui simbol) yang sedang dipertentangkan. Simbol tidak
sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam
satu konteks dan makna-makna itu dinegosiasikan atau
diperjuangkan;
Komunikasi antar budaya

Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung


daripersetujuan antarsubjek yang terlibat dalam komunikasi,
sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses
pemberian makna yang sama;Sebagai pembimbing perilaku
budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat karena
mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita;Menunjukkan fungsi
sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari
kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.
tik
ri s
te
a k  Ada dua atau lebih kebudayaan yang terlibat dalam komunikasi.

a r Ada jalan atau tujuan yang sama yang akhirnya menciptakan


K komunikasi itu. Komunikasi lintas budaya dijalin baik secara
individu anggota masyarakat maupun dijalin secara berkelompok
atau dewasa ini dapat dilakukan melalui media
 Tidak semua komunikasi lintas budaya menghasilkan feedback
yang dimaksud, hal ini tergantung kepada penafsiran dan
penerimaan dari sebuah kebudayaan yang terlibat, mau atau
tidaknya dipengaruhi.
 Bila dua kebudayaan melebur karena pengaruh komunikasi yang
dijalin maka akan menghasilkan kebudayaan baru, dan inilah yang
disebut akulturasi
 Komunikasi Lintas budaya menghasilkan kuntungan dan kerugian
diantara dua budaya atau lebih yang terlibat
Hakikat Komunikasi Antarbudaya

1. ENKULTURASI
Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya)
ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita
mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan
melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok,
teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan
merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi
melalui mereka
Hakikat Komunikasi Antarbudaya

2. Akulturasi
Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang
dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan
kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam
di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri
akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur,
nilai- nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan
rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu.
Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah
Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya

• Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan
melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang
individu
• Fungsi Sosial
ungsi sosial adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan
melalui perubahan massa atau orang banyak bukan dari individu
Fungsi Pribadi

• Menyatakan Identitas Sosial


Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa
perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan
identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan
berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku
berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial,
misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun
tingkat pendidikan seseorang
Fungsi Pribadi

Menyatakan Integrasi Sosial Inti konsep integrasi sosial adalah menerima


kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui
perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa
salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan
yang dibagi antara komunikator dan komunikan.

Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar


komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama
komunikasi. Dan prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi
antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda
memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan
demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas
relasi mereka.
Fungsi pribadi

Menambah Pengetahuan Seringkali komunikasi antar pribadi maupun


antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan
masing-masing

Melepaskan Diri atau Jalan Keluar Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan


orang lain untuk melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas masalah yang
sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang
berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang
simetris. Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai
perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku
komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan
diantara dua pihak dimaksimumkan. Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan
oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku lainnya.
Fungsi Sosial

Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi


antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada
kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses
komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini
lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan
secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita
meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan
Menjembatani

Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi


komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda
budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui
pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling
menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula
oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi
Fungsi Menghibur

Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses
komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-
hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan
Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk
dalam kategori hiburan antarbudaya
Fungsi Sosialisasi Nilai

Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk


mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai
kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
is p
ir n
-P 
is p Relativitas  Bahasa

ri n Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi pemikiran

P dan perilaku paling banyak disuarakan oleh para


antropologis linguistik. Pada akhir tahun 1920-an dan
disepanjang tahun 1930-an, dirumuskan bahwa karakteristik
bahasa memengaruhi proses kognitif kita. Dan karena bahasa-
bahasa di dunia sangat berbeda-beda dalam hal
karakteristik semantik dan strukturnya, tampaknya masuk akal
untuk mengatakan bahwa orang yang menggunakan bahasa
yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka
memandang dan berpikir tentang dunia.
is p
ir n
-P
is p  Bahasa Sebagai Cermin Budaya

ri n Bahasa mencerminkan budaya. Makin besar perbedaan


P budaya, makin perbedaan komunikasi baik dalam bahasa
maupun dalam isyarat – isyarat nonverbal. Makin besar
perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar
perbedaan komunikasi), makin sulit komunikasi
dilakukan.Kesulitan ini dapat mengakibatkan, misalnya,
lebih banyak kesalahan komunikasi, lebih banyak
kesalahan kalimat, lebih besar kemungkinan salah
paham, makin banyak salah persepsi, dan makin banyak
potong kompas (bypassing).
is p
ir n
-P
is p  Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya

ri n Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar


P kesadaran diri (mindfulness) para partisipan selama
komunikasi. Ini mempunyai konsekuensi positif dan
negatif. Positifnya, kesadaran diri ini barangkali membuat
kita lebih waspada. ini mencegah kita mengatakan hal-hal
yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut.
Negatifnya, ini membuat kita terlalu berhati-hati, tidak
spontan, dan kurang percaya diri.
si
ika
un
om f
k kti
fe
at ae
a r ar pertama, menghormati budaya lain sebagaimana
sy sec
ya manusia; kedua, menghormati budaya lain apa adanya,
at da
p bu bukan sebagaimana yang kita kehendaki; ketiga
Em tar menghormati hak anggota budaya yang lain untuk
an
bertindak berbeda dari cara kita bertindak; keempat,
komunikator lintas budaya harus belajar menyenangi
hidup bersama orang dari budaya yang lain
Hambatan-hambatan dalam komunikasi yang
berkaitan dengan faktor budaya dapat
dikategorikan sebagai berikut :

Perbedaan norma sosial


Keragaman etnik menyebabkan terjadinya keragaman norma sosial yang tidak
menutup kemungkinan terjadinya pertentangan nilai. Kebiasaan dan adat-istiadat
yang dianggap baik suatu masyarakat belum tentu dianggap baik pula oleh
masyarakat lain. Agar tidak terjadi hambatan maka komunikator perlu mengkaji
apakah pesan yang akan disampaikan tidak melanggar norma tertentu.
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan
standar budaya sendiri. Dalam etnosentrisme sebuah komunitas menganggap
budaya superior dibanding budaya lain.
• Stereotip dan prasangka
Stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan masyarakat berdasarkan
prasangka yang subjektif dan tidak tepat. Orang yang bersikap strereotip cenderung
menempatkan orang di luar kelompoknya sebagai out group.
• Perbedaan perspektif
Perspektif adalah cara pandang suatu objek, benda atau peristiwa berdasarkan
pengamatan seseorang. Cara pandang seseorang sangat ditentukan oleh budaya yang
dianutnya. Persepsi yang sama akan memudahkan dan melancarkan komunikasi.
• Perbedaan pola pikir
Pola pikir sangat berpengaruh terhadap reaksi, rangsangan, dan tanggapan individu
dalam berkomunikasi dengan individu yang berasal dari budaya lain.
• Faktor Bahasa
Bahasa sebagai alat komunikasi sering menjadi hambatan utama dalam komunikasi
ketika para peserta komunikasi tidak memiliki persamaan bahasa.
• Ketidakmerataan Pendidikan
Kesenjangan pendidika antara masing-masing masyrakat sering
meyebabkan terjadinya kegagalan komunikasi.
• Gegar budaya
Berada di tengah lingkungan yang berbeda budaya
menyebabkan seseorang salah tingkah sehingga menyebabkan
komunikasi tidak efektif dan terhambat.)
an
k in
ya
Ke
s i Keyakinan agama dan Keyakinan Spiritual
ika adalah bagian integral dari keyakinan budaya
u n
m seseorang dan dapat memperngaruhi
Ko keyakinan klien mengenai penyebab
penyakit, praktek penyembuhan, dan pilihan
tabib atau pemberi perawatan kesehatan.
Keyakian spiritual dan agama dapat menjadi
sumber kekuatan dan kenyamanan bagi
klien.
an
k in
ya
Ke
s i Perawat yang memiliki keyakinan yang sama dengan kliennya

ika cenderung lebih mudah memahami dan mengambil tindakan

u n untuk menangani kliennya.


m
Ko Perawat professional harus bisa memahami,mengantisipasi dan
mengambil tindakan yangtepat terhadap klien yang berbeda
keyakinan terhadap perawat tersebut. Contoh : Klien yang
menolak memakan daging dikarenakan oleh keyakinan yang
dimiliki oleh agamanya.Perawat harus mengambil tindakan yang
tepat bagaimana cara membujuk pasien tersebut untuk
memakan daging tersebut.Misalnya diberikan penjelasan yang
kuat mengenai alasan kenapa pasien tersebut harus makan
daging.
THANKS !

Anda mungkin juga menyukai