Anda di halaman 1dari 73

HIV INFECTION AND

DS
Created by :
Ns. RR. Dewi Rahmawaty Aktyani Putri,
S.Kep., MNS

Department of Adult Nursing


Bachelor Degree of Nursing
Faculty of Health Science UMP
2016

The Immune System

Function:
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit;
menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme
atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan
virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau
rusak
(debris sel) untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Sasaran utama: bakteri patogen & virus.

Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel


plasma, makrofag, & sel mast)
faal_imun/ikun/2006

Jaringan Limfoid
Merupakan jaringan yang
memproduksi, menyimpan, &
memproses limfosit.
Mencakup: sumsum tulang,
kel.limfe, limpa, thymus,
tonsil, adenoid, appendiks, &
agregat jar.limf di sal.cerna
(GALT= gut-associated
lymphoid tissue/ Plak Peyer)
contoh dr mukosa
faal_imun/ikun/2006

Patogen bagi tubuh manusia

1.
2.
3.
4.

Bakteri
Virus
Jamur
Protozoa bersel
satu
5. Parasit

faal_imun/ikun/2006

Sistem Imun
Pertahanan lapis pertama:
Pertahanan fisik (physical
barrier)
Ada 2 sistem kekebalan tubuh:
1. Sistem kekebalan
nonspesifik (didapat)
(innate immune system)
2. Sistem kekebalan spesifik
(dipelajari/adaptif)
(learned/adaptive
immune system)
faal_imun/ikun/2006

Respons Imun
1. Respons imun alami nonspesifik
- ada sejak lahir
- tdk memiliki target ttt
- terjadi dlm bbrp menit jam
Reaksi inflamasi
2. Respons imun didapat spesifik
- spesifik untuk jenis ttt
- respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan
berikutnya lebih cepat.

faal_imun/ikun/2006

Gangguan sistem imun


1. Lack of response (imunodefisiensi)
contoh: AIDS, leukemia
2. Incorrect response (peny. autoimun)
contoh: DM tipe I, miastenia gravis,
multiple sclerosis; penyakit Graves.
3. Overactive response (alergi/
hipersensitivitas)
contoh: asma, rhinitis allergic, rx
transfusi
faal_imun/ikun/2006

What is HIV.??

HIV
HIV, Merupakan singkatan dari Human
Imunodeficiency Virus.
Human artinya manusia.
Imuno artinya sistem imun atau sistem
kekebalan,
Deficiency artinya kekurangan / kerusakan,
Virus adalah microba yang amat kecil yang
dapat menyebabkan penyakit.

Jadi HIV adalah virus yang menyebar dari


satu orang ke orang lainnya yang merusak
sistem imun sampai tidak berfungsi.

What is AIDS..???

AIDS
AIDS, merupakan singkatan dari Acquired Imuno
Deficiency Syndrome
Acquired artinya didapat atau diperoleh,
Imunodeficiency artinya sistem imun mengalami kerusakan
dan tidak dapat berfungsi untuk melawan infeksi atau
penyakit.
Syndrome artinya gabungan dari tanda-tanda atau gejala
fisik.

Jadi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat


seseorang mengalami kekurangan sistem kekebalan
tubuh akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh virus
HIV.

hiv / aids

a. informasi umum
Pengertian HIV
Pengertian AIDS
Asal HIV / AIDS

Singkatan:
Human Immunodeficiency
Virus
Virus yang menurunkan
sistem kekebalan tubuh

hiv / aids

a. informasi umum
Pengertian HIV
Pengertian AIDS
Asal HIV / AIDS

Singkatan:
Acquired Immuno
Deficiency Syndrome

Kumpulan berbagai
penyakit akibat turunnya
kekebalan tubuh

hiv / aids

a. informasi umum
Pengertian HIV
Pengertian AIDS
Asal HIV / AIDS

1. Asal HIV/AIDS
-

belum diketahui dari


mana dan kapan
HIV/AIDS muncul

2. Penemu HIV/AIDS
-

Dr. Luc Montaigner, dkk


Dr. Robert Gallo
J. Levy
Komisi Taksonomi
International

AIDS adalah Acquired Immune


Deficiency Syndrom (sekumpulan
gejala penyakit, yg timbul karena
turunnya kekebalan tubuh, yg
didapat)
AIDS disebabkan oleh adanya virus
HIV (Human Immunodeficiency
Virus) di dalam tubuh
Virus HIV ini hidup didalam 4 cairan
tubuh manusia :

Cairan
Cairan
Cairan

darah
sperma
vagina

ETIOLOGI
Fase 1 (Periode Jendela)
Fase 2 (Infeksi Asimtomatik)
Fase 3 (Supresi Imun
Asimtomatik)
Fase 4 (AIDS)

Tahap Perubahan
HIV AIDS

Fase
Fase
Fase
Fase

1
2
3
4

Tahap Perubahan
HIV
AIDS

Fase
Fase
Fase
Fase

1
2
3
4
Umur infeksi: 1 6 bulan
Belum terdeteksi tes darah
Belum terlihat gejala fisik

HIV

AIDS

Fase
Fase
Fase
Fase

1
2
3
4

Infeksi Asimtomatik
Umur infeksi: 2 10 tahun
Sudah terdeteksi tes darah
Belum terlihat gejala fisik
Sudah dapat menularkan

HIV

AIDSV AIDS
Fase
Fase
Fase
Fase

1
2
3
4
Umur infeksi: variatif
Sudah terlihat gejala (sakit)
Belum disebut AIDS

HIV

AIDS b.
Fase
Fase
Fase
Fase

1
2
3
4

Umur infeksi variatif


Muncul infeksi oportunistik, dan
tumor pada berbagai sistem
tubuh dan manifestasi
neurologis
Sudah disebut AIDS

Gejala akibat infeksi opportunistik

Infeksi saluran nafas


Pneumonia pneumocystis carinii (PCP), infeksi
jamur dll.

Infeksi saluran pencernaan berupa diare


kronis
Infeksi virus hepatitis B
Gejala-gejala neurologis (CNS syndrome)
space occupying lesions (kerusakan jaringan),
progresive dimentia, meningitis, chorioretinitis.

Infeksi lainnya : herpes virus, candidiasis.

FAKTOR RISIKO

AIDS dapat menyerang semua golongan umur,


termasuk bayi, pria maupun wanita.
RESIKO TINGGI

Homoseksual
Laki-laki/perempuan dengan biseksual atau
heteroseksual dengan berganti-ganti pasangan.
Pengguna narkoba intravena.
Resipien donor darah maupun komponen darah
tanpa tes penapisan terhadap HIV

RESIKO RENDAH
Petugas Kesehatan

Transmisi HIV ke dalam tubuh manusia melalui 3 cara :

Secara transeksual (homoseksual dan


heteroseksual) sekitar 70% - 80%.
Secara vertikal (dari ibu ke anak) sekitar
5%-10%.
Secara horizontal :
Kontak antara darah (pemakai jarum suntik
secara bersama-sama secara bergantian,
Tatto, Tindik, Transfusi darah, Transplantasi
organ. Perawatan gigi dll) sekitar 3%-5%.

Penularan HIV / AIDS


Media
Cara
HUS
Transfusi Darah
Penggunaan Jarum Suntik
Ibu Hamil kepada bayinya

Penularan HIV / AIDS


Media
Cara
HUS
Transfusi Darah
Penggunaan
Jarum Suntik
Ibu Hamil
kepada bayinya

Cairan darah
Cairan sperma
Cairan vagina
Cairan otak dan sumsum
tulang belakang
Cairan rongga dada /
pleura
Cairan sekitar jantung /
perikardial
Air ketuban / amnion
Selaput lendir / mukosa
Urine
Faeces
Air Susu Ibu (ASI)

Penularan HIV / AIDS


Media
Cara
HUS
Transfusi Darah
Penggunaan
Jarum Suntik
Ibu Hamil
kepada bayinya

Hubungan seks tidak


aman :
Berganti-ganti
pasangan
Tidak
menggunakan
kondom

Penularan HIV / AIDS


Media
Cara
HUS
Transfusi
Darah
Penggunaan
Jarum Suntik
Ibu Hamil
kepada bayinya

Menggunakan darah
yang tercemar virus
HIV

Penularan HIV / AIDS


Media
Cara
HUS
Transfusi Darah
Penggunaan
Jarum Suntik
Ibu Hamil kepada
bayinya

Menggunakan jarum
suntik yang tidak steril
(tercemar virus HIV)
Menggunakannya secara
bergantian

Penularan HIV / AIDS


Media
Cara
HUS
Transfusi Darah
Penggunaan
Jarum Suntik
Ibu Hamil
kepada
bayinya

Antenatal (sebelum bersalin)


Intranatal (ketika bersalin)
Postnatal (setelah bersalin)

VIRUS HIV TIDAK DITULARKAN


dengan cara :

1. Berpelukan sosial, berjabatan tangan.


2. Pemakaian WC, wastafel atau kamar
mandi bersama.
3. Di kolam renang.
4. Gigitan nyamuk atau serangan lain.
5. Membuang ingus, batuk atau meludah
6. Pemakaian piring, alat makan atau
makan bersama-sama

The causes of HIV

Unprotected sex
Anal intercourse
Contaminated blood products
Sexual activity
Intravenous drug use
From a mother who is infected

Now.
SIGNS AND SYMPTOMPS
Or
MANIVESTASI KLINIC

Fever (80%)

Weight Loss > 2,5 kg (32%)

Soaking Night Sweats

Depretio
n

Skin
rash
(51%)

Cronic
Diarrhe
a

Blurred and Distorted Vision

Persistent
Headache/Myalgia
(49%)

Dementia

MANIFESTASI KLINIS (WHO 2006)

BB

Gejala

Prophylaxis

Terapi ARV

Stadiu
m1
Asimpt
o
matik

Tidak
ada
penuru
nan
berat
badan

Tidak ada gejala atau hanya :


Lymphadenopathy Generalisata
Persistent

Prophylaxis INH, jika


memenuhi syarat

Hanya jika CD4<200

Stadiu
m2
Sakit
ringan

Penurun
an berat
badan
5-10%

1.Luka sekitar bibir (angular


cheylitis)
2.Ruam kulit yang gatal
(seborrhoea atau prurigo)
3.Herpes zoster dalam 5 tahun
terakhir
4.ISPA berulang, misalnya
sinusitis atau otitis
5.Sariawan berulang

1.Prophylaxis INH,
jika memenuhi
syarat
2.Prophylaxis
Cotrimoxazole

Jika hanya CD4 <200


atau limfosit total <
1200/mm

Stadiu
m3
sakit
sedang

Penuru
nan
berat
badan >
10%

1.Bercak putih dimulut (Oral


hairy leukoplakia)
2.Diare, Candidiasis vaginal,
panas yang tidak diketahui
penyebabnya, lebih dari satu
bulan
3.Infeksi bakterial yang berat
(pneumoni, pyomiocitis, dll)
4.TB Paru dalam 1 tahun
terakhir

1.Prophylaxis INH,
jika memenuhi
syarat dan mampu
menghilangkan TB
2.Prophylaxis
Cotrimoxazole
3.Prophylaxis lain
yang termasuk
didalam rencana
pengobatan

1.Jika tidak tersedia


pemeriksaan CD4,
obati semua pada
stadium 3
2.Jika CD4 diukur,
obat diberikan pada
CD4 < 350

Stadiu
m4
sakit
berat
(AIDS)

HIV
wasting
syndro
me

1.Candidiasis esofagus
2.Herpes Simplex lebih dari 1
bulan
3.Lymphoma
4.Sarkoma kaposi

1.Prophylaxis INH,
jika memenuhi
syarat dan mampu
menghilangkan TB
2.Prophylaxis

1.Indikasi
pengobatan ARV
2.Evaluasi untuk ART

HIV / AIDS

bagaimana cara mengetahui?

Tes darah
Syarat tes
Prosedur tes

HIV / AIDS
bagaimana cara mengetahui?

Tes darah
Syarat tes
Prosedur tes

Ada dua tes (bisa pilih) :


Tes Elisa
Tes Western Blot

SCREENING :
1.

Enzime-linked immunoassay (ELISA, EIA) dengan penentuan


adanya antibody anti HIV, untuk HIV-1, HIV-2 atau keduannya.

2.

Aglutinasi letak untuk HIV-1

KONFIRMASI :
3.

Western blot (WB) untuk HIV-1 dan HIV-2 untuk mendeteksi


komponen HIV : gp120, gp41, p17, p18, p31 dan p36.

4.

Indirect immunofluorescence antibody assay (IFA) untuk HIV-1

5.

Radioimmunoprecipitation antibody assay (RIPA) untuk HIV-1

LAIN LAIN :
6.

ELISA untuk HIV-1, p24 antigen

7.

Polymerase chain reaction (PCR) untuk HIV-1

Test diagnostik untuk infeksi HIV :


SCREENING :
1.

Enzime-linked immunoassay (ELISA, EIA) dengan penentuan


adanya antibody anti HIV, untuk HIV-1, HIV-2 atau keduannya.

2.

Aglutinasi letak untuk HIV-1

KONFIRMASI :
3.

Western blot (WB) untuk HIV-1 dan HIV-2 untuk mendeteksi


komponen HIV : gp120, gp41, p17, p18, p31 dan p36.

4.

Indirect immunofluorescence antibody assay (IFA) untuk HIV-1

5.

Radioimmunoprecipitation antibody assay (RIPA) untuk HIV-1

LAIN LAIN :
6.

ELISA untuk HIV-1, p24 antigen

7.

Polymerase chain reaction (PCR) untuk HIV-1

HIV / AIDS
bagaimana cara mengetahui?

Tes darah
Syarat tes
Prosedur tes

Syarat:
Rahasia
Disertai konseling
Sukarela

HIV / AIDS
bagaimana cara mengetahui?

Tes darah
Syarat tes
Prosedur tes

Pengobatan HIV / AIDS


Belum ada obat
Jenis obat yg ada

Pengobatan HIV / AIDS

Belum ada
obat
Jenis obat yg
ada

Belum ada obat


yang
menyembuhkan.
Baru ada obat
yang
menghambat
virus
Kalaupun ada,
sifatnya kasuistik.

Pengobatan HIV / AIDS

Belum ada
obat
Jenis obat yg
ada

1.Antiretroviral
menghambat virus
berkembang biak
2.Infeksi oportunistik
mengobati penyakit
lain (yg muncul sbg
efek samping
kekebalan tubuh
rusak)

Diagnosis pada Dewasa


Sebaiknya berdasarkan hasil lab dan
klinik
Tidak semua tempat memiliki sarana
lab
Diagnosis berdasarkan gejala dapat
mengikuti pedoman WHO

Kriteria WHO
Stadium Klinis I
Asimtomatis
Limfadenopati Meluas Persistent
Skala Aktivitas I: asimtomatis, aktivitas normal
Stadium Klinis II
Berat badan menurun <10% dari BB semula.
Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti dermatitis
seboroik, infeksi jamur kuku, ulkus oral.
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir.
Infeksi saluran napas bagian atas seperti sinusitis
bakterial
Skala Aktivitas 2: simtomatis, aktivitas normal

Next

Stadium Klinis III


Berat badan menurun >10% dari BB semula.
Diare kronis yang tidak diketahui
penyebabnya berlangsung > 1 bulan.
Demam tanpa sebab yang jelas yang
(intermiten atau konstan) > 1 bulan.
Kandidiasis Oral (thrush)
TB paru, dalam 1 tahun terakir.
Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)
Skala Aktivitas 3: selama 1 bulan terakhir
tinggal di tempat tidur <50%

Stadium Klinik 4
HIV wasting syndrome (BB turun 10% ditambah
diare kronik > 1 bln atau demam >1 bln yg tidak
disebabkan penyakit lain)
Pneumocystis carinii pneumonia
Toxoplasmosis pada otak
Cryptosporidosis dgn diare >1 month
Cryptococcosis, extrapulmonary
Cytomegalovirus (CMV) pada organ selain liver,
limpa, lymph nodes (kelenjar getah bening)
Herpes simplex virus (HSV) mucocutaneous >1
month.

Candidiasis esophagus, trachea, bronchi atau


lungs
Atypical mycobacteriosis disseminata
Non-typhoid Salmonella septicemia
Extrapulmonary tuberculosis
Lymphoma
HIV encephalopathy (Gangguan kognitif dan
atau disfungsi motorik yg mengganggu
aktivitas hidup sehari hari dan bertambah
buruk dalam beberapa minggu/bulan yg tidak
disertai penyakit lain selain and/or Skala
Aktivitas 4: >50% dalam 1 bulan terakhir
berada di tempat tidur.

Asuhan Keperawatan
Pengkajian

Riwayat
Tes HIV positif, riwayat perilaku
beresiko tinggi, menggunakan obatobat.

Penampilan umum
Pucat, Kelaparan.

Gejala subyektif : demam kronik, dengan


atau tanpa menggigil, keringat malam hari
berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB
menurun, nyeri, sulit tidur.

Lanjut..

Psikosos
ial

Kehilangan pekerjaan dan


penghasilan, perubahan pola
hidup, ungkapkan perasaan
takut, cemas, meringis

Status
menta
l

Marah atau pasrah, depresi, ide bunuh


diri, apati, withdrawl, hilang interest
pada lingkungan sekitar, gangguan
proses pikir, hilang memori, gangguan
atensi dan konsentrasi, halusinasi dan
delusi.

HEEN
T

Nyeri periorbital, fotophobia,


sakit kepala, edem muka, ulser
pada bibir atau mulut, mulut
kering, suara berubah, disfagia
(kesulitan menelan).

Next.

Neurologis

Gangguan refleks pupil,


nystagmus (gerakan mata tak
sadar), vertigo,
ketidakseimbangan , kaku
kuduk, kejang, paraplegia.

Focal motor defisit,


Muskulosklet lemah, tidak mampu
al
melakukan ADL.

Takikardi, sianosis,
Kardiovaskul hipotensi, edem perifer,
er
dizziness/pusing.

Pernapas
an
GI

Dyspnea, takipnea, sianosis,


menggunakan otot Bantu
pernapasan, batuk produktif atau
non produktif.
Intake makan dan minum
menurun, mual, muntah, BB
menurun, diare, inkontinensia,
perut kram, hepatosplenomegali,
kuning

Genital

Lesi atau eksudat pada


genital

Integume
nt

Kering, gatal, rash atau


lesi, turgor jelek,
petekie positif.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan
pola hidup yang beresiko.
Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV,
adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan.
Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen,
malnutrisi, kelelahan.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya
absorbsi zat gizi.
Diare berhubungan dengan infeksi GI
Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang keadaan
orang yang dicintai.

RENCANA KEPERAWATAN
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi
dan pola hidup yang beresiko.

Tujuan dan kriteria hasil: pasien akan bebas infeksi


oportunistik dan komplikasinya, dengan kriteria:
Tidak ada tanda-tanda infeksi baru
Lab.tidak ada infeksi oportunistik
Tanda vital dalam batas normal
Tidak ada luka atau eksudat.

Next.
Intervensi:

Monitor tanda-tanda infeksi baru


Gunakan tekhnik aseptic pada setiap tindakan invasive. Cuci tangan sebelum memberikan
tindakan.
Anjurkan pasien metode mencegah terpapar terhadap lingkungan yang pathogen.
Kumpulkan specimen untuk test lab. Sesuai order.
Atur pemberian antiinfeksi sesuai order.

Untuk pengobatan dini:

Mencegah pasien terpapar oleh kuman pathogen yang diperoleh di rumah sakit

Mencegah bertambahnya infeksi

Meyakinkan diagnosis akurat dan pengobatan

Mempertahankan kadar darah yang terapetik

RENCANA KEPERAWATAN
Resiko tinggi infeksi (kontak pasien) berhubungan dengan infeksi HIV,
adanya infeksi nonopportunisitik yang dapat ditransmisikan

Tujuan dan kriteria hasil:


Infeksi HIV tidak ditransmisikan, tim kesehatan
memperhatikan universal precautions dengan kriteria :
kontak pasien dan tim kesehatan tidak terpapar HIV,
tidak terinfeksi pathogen lain seperti TBC.
Intervensi
Anjurkan pasien atau orang penting lainnya metode mencegah
transmisi HIV dan kuman pathogen lainnya.
Gunakan darah dan cairan tubuh precaution bila merawat pasien.
Gunakan masker bila perlu.
Pasien dan keluarga mau dan memerlukan informasi ini
Mencegah transmisi infeksi HIV ke orang lain

RENCANA KEPERAWATAN
Tidak efektif koping keluarga berhubungan dengan cemas tentang
keadaan orang yang dicintai.
Tujuan dan kriteria hasil:

Keluarga atau orang penting lain mempertahankan support system dan


adaptasi terhadap perubahan akan kebutuhannya dengan kriteria
pasien dan keluarga berinteraksi dengan cara yang konstruktif.
Intervensi:

Kaji koping keluarga terhadap sakit pasien dan perawatannya.


Biarkan keluarga mengungkapkan perasaan secara verbal.
Ajarkan kepada keluarga tentang penyakit dan transmisinya.
Memulai suatu hubungan dalam bekerja secara konstruktif dengan
keluarga
Mereka tak menyadari bahwa mereka berbicara secara bebas.
Menghilangkan kecemasan tentang transmisi melalui kontak
sederhana.

Treatment..
Prehospital Care

Consultation
EDC

Next.
1. Prehospital Care
Supportive Care
Oxigen for dispnea
Intravenous fluids
Pharmacotherapy ex. Drugs treatment
vaccine
2. Consultation
infections disease specialists
3. Emergency Department Care
ED care of an HIV
ED management

So

SAY NO TO
FREE SEX AND
DRUGS
WASSALAMUALAIKUM..

Kelenjar thymus : Sebuah kelenjar yang


terletak di depan dada yang berfungsi hanya
sebagai tempat produksi sel T yang
dibutuhkan di dlm sistem kekebalan tiruan.
Myasthenia gravis: penyakit neuromuskuler
otoimun yang mengakibatkan kelemahan
otot
Penyakit Graves: penyakit yang menyerang
sistem kekebalan dan menyebabkan produksi
hormon tiroid yang berlebihan
(hipertiroidisme)

Infeksi oportunistik : infeksi yg disebabkan oleh


organisme yg biasanya tdk menyebabkan penyakit pd
orang dg sistem kekebalan tubuh yg normal, tp dapat
menyerang orang dg sistem kekebalan tubuh yg
buruk.
Chorioretinitis: peradangan koroid dan retina mata.
Pneumositis : Infeksi bakteri pada otot rangka yang
menghasilkan abses berisi nanah.
Criptosporidosis: Penyakit parasit yang disebabkan
oleh Cryptosporidium yg mempengaruhi usus.
Cryptosporidium adalah organisme yang paling sering
terisolasi pada pasien HIV-positif yang mengalami
diare

Mucocutaneous: Daerah tubuh di mana


mukosa transisi ke kulit (bibir, hidung,
conjunctivae, uretra, vagina (pada
wanita), kulup (pada pria), dan anus).
Paraplegia: Penurunan fungsi motorik
atau sensorik dari ekstremitas bawah.

Myasthenia gravis

Anda mungkin juga menyukai