Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan


dilakukan penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk melakukan penelitian maka harus
dilewati berbagai tahapan.

Menurut Suryabrata (2010:12) penelitian adalah suatu proses berupa


rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna
mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan tertentu

Sukmadinata (2011:2-3) menyatakan bahwa ada empat alasan mengapa orang


melakukan penelitian, yakni:

a) Keterbatasan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia


dibandingkan dengan lingkungan yang sangat luas,
b) Adanya rasa ingin tahu/ keingin tahuan (curiousity) manusia terhadap
sesuatu.
c) Kehidupan manusia yang tidak terlepas dari masalah, tantangan, ancaman,
dan kesulitan baik dalam dirinya, keluarganya maupun masyarakat
sekitarnya, serta
d) Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai dan
dimilikinya

Kegiatan awal rangkaian penelitian adalah pemilihan masalah penelitian. Hal


ini sesuai dengan prinsip metode ilmiah dalam penemuan kebenaran yang selalu
mengawali kegiatannya dengan munculnya permasalahan yang dihadapi peneliti.
Langkah pertama dan sekaligus juga merupakan hal yang paling esensial dalam
penelitian adalah menetapkan objek atau pokok persoalan yang disebut juga
masalah penelitian.

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 1


Sugiyono (2010:38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau nilai atau sifat orang, objek atau kegiatan yang dimiliki variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari dan selanjutnya ditarik
kesimpulannya.

Selanjutnya, setelah merumuskan masalah maka hipotesis diajukan sebagai


jawaban sementara terhadap masalah penelitian. “Sebagai jawaban sementara atau
dugaan, sudah pasti jawaban tersebut belum tentu benar, dan karenanya perlu
dibuktikan dan diuji kebenarannya”.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam makalah ini dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan masalah penelitian?
2. Apakah yang dimaksud dengan variabel penelitian?
3. Apakah yang dimaksud dengan hipotesis penelitian?

1.3 Tujuan Pembahasan

Dari rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian masalah penelitian.
2. Untuk mengetahui pengertian variabel penelitian.
3. Untuk mengetahui pengertian hipotesis penelitian.

1.4 Manfaat Pembahasan

Makalah ini diharapkan mampu membantu pembaca untuk:


1. Memahami konsep tentang masalah dalam penelitian
2. Memahami konsep tentang pemilihan variabel dalam penelitan
3. Memahami konsep tentang perumusan hipotesis dalam penelitian

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masalah Penelitian

Sukardi (2009:21) berpendapat bahwa permasalahan dalam penelitian adalah


kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun para peneliti, permasalahan
dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya tujuan

Sedangkan masalah penelitian menurut Notoatmodjo (2002:4) dapat


diartikan sebagai “Suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan
apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau
terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan
kenyataan.”

Kemudian menurut catatan dalam Heny Kartika (2008) bahwa dalam


pengertian umum, masalah penelitian adalah “suatu pertanyaan atau pernyataan
yang menyatakan tentang situasi yang memerlukan pemecahan melalui penelitian,
atau keputusan atau perlu didiskusikan”. Secara lebih spesifik, masalah penelitian
merupakan pertanyaan yang menanyakan hubungan antar variabel penelitian.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masalah merupakan


kesenjangan antara situasi yang diharapkan dengan situasi yang ada. Dapat juga
dikatakan sebagai kesenjangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan
keterbatasan alat dan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuan tersebut.
Masalah juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan antara teori dan praktik.

Sedarmayanti dan Hidayat (2011; 42), dalam bukunya Metodologi Penelitian,


mengatakan bahwa sumber-sumber masalah penelitian adalah sebagai berikut :

1). Diri sendiri, yaitu mengukur masalah dengan minat, dapat dilaksanakan
atau tidak, punya waktu, tenaga, dan dana.
2). Orang lain, yaitu mengukur masalah dengan mudahnya data diperoleh, dan
perijinan (ijin dari pihak yang punya masalah maupun pihak berwenang
akibat pengaturan administrasi).

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 3


3). Karya ilmiah, yakni mengukur masalah dengan kemanfaatan karya ilmiah
tersebut.

Arikunto (1992) mengemukakan faktor-faktor pendukung yang harus dipenuhi


bagi terpilihnya masalah atau judul penelitian, yaitu:

1. Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti.


2. Penelitian dapat dilaksanakan. Ada 4 hal sebagai pertimbangan penelitian
dapat dilaksanakan atau tidak ditinjau dari diri peneliti yaitu:
1. Peneliti menguasai dan punya kemampuan untuk memecahkan
masalah yang akan ditelitinya, baik dalam hal teori maupun
metodenya.
2. Peneliti mempunyai waktu yang cukup sehingga tidak
melakukannya asal selesai.
3. Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakan, dalam arti cukup
kuat fisiknya untuk merencana, menyusun alat pengumpul data,
mengumpulkan data dan menyusun laporannya.
4. Peneliti memiliki dana yang cukup untuk penelitiannya.
5. Tersedia faktor pendukung, faktor ini berasal dari luar diri peneliti:
1. Tersedianya data-data sehingga pertanyaan penelitian dapat
dijawab. Misalnya, peneliti ingin mengetahui
bagaimanakah rasanya hidup di dalam tanah, sedangkan
untuk mencobanya seolah-olah tidak mungkin.
2. Ada izin dari yang berwenang, karena banyak hal yang
menarik untuk diteliti namun peneliti dibatasi oleh
peraturan-peraturan, misalnya menyangkut masalah politik,
keamanan, ketertiban umum, dan lain sebagainya.
6. Hasil penelitian bermanfaat. Poin keempat ini adalah poin
terpenting dalam penelitian. Karena salah satu tujuan dari
penelitian yang dilakukan adalah untuk menyumbangkan hasilnya
bagi kemajuan ilmu pengetahuan, meningkatkan efektivitas kerja
atau pun mengembangkan sesuatu.

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 4


Pada dasarnya, suatu penelitian harus mempunyai masalah yang akan diteliti.
Dan menurut beberapa ahli kriteria perumusan msalah akan di uraikan sebagai
berikut.
Fraenkel dan Wallen (1990:20) mengemukakan sebagai berikut:
a)      Masalah harus fleksibel, artinya perumusan masalah tersebut harus
dapat dijawab melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan
dana, tenaga, dan waktu.
b)      Rumusan masalah harus jelas, artinya semua orang memberikan
persepsi yang sama rerhadap masalah tersebut.
c)      Rumusan masalah harus signifikan, artinya jawaban masalah yang
diberikan harus memberikan kontribusi terhadp pengembangan ilmu dan
pemecahan masalah kehidupan ini.
d)     Rumusan masalah harus etis, artinya masalah tersebut tidak
berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai-nilai keyakinan
dan agama.

2.      Tucman (1988;25) mengemukakan bahwa perumusan yang baik


adalah sebagai berikut:
a)      Adanya hubungan antar dua variabel atau lebih.
b)      Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya atau
alternative lain yang mengandung pertanyaan.
c)      Rumusan masalah hendaknya memberi petunjuk tentang
kemungkinan mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang tekandung dalam rumusan masalah tersebut
d)     Rumusan masalah hendaknya padat

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses merumuskan


masalah menurut Anggoro dkk (2008: 1.20) sebagai berikut:
1.    Model pertama
Melokalisir atau membatasi masalah yang hendak diteliti dan mengungkapkan hal
tersebut dengan pernyataan.
Contoh:

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 5


Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah dampak pengajaran
ekonomi dengan menggunakan media animasi sebagai alat bantu pengajaran
terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa SMA kelas XI SMA Negeri 1 Labuhan
batu utara
2.    Model kedua
Memfokuskan masalah tersebut dengan mengungkapkan dalam bentuk
pertanyaan.
Contoh:
Apakah dampak penggunaan media animasi sebagai alat bantu pengajaran
terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa SMA kelas XI SMA Negeri 1 Labuhan
batu utara?
Kesimpulannya bahwa pada intinya “rumusan masalah seharusnya
mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan”.

2.2 Variabel Penelitian


2.2.1 Pengertian Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang memiliki dua atau lebih nilai atau ketegori
yang berbeda". Kategori yang bernilai tersebut dapat berbeda pada berbagai
waktu untuk subyek atau obyek yang sama atau pada waktu yang sama untuk
subyek atau obyek yang berbeda". Pendapat senada dikatakan oleh Uma
Sekaian (2002:91) mendefinisikan variabel sebagai berikut: " A variable is
anything that can take on differing or varying values. The value can diffre at
variOus time lor the same.Obiect or person, or values can differat the same
time for different obiect or persons'' Pada prinsipnya suatu subyek atau
obyek dapat diobservasi dari waktu ke waktu'dan hasil observasinya
menunjukan variablilitas (longitudinal atau time series), atau di waktu yang
sama dilakukan observasi pada beberapasubyek atau obyek yang berbeda
sehingga diperoleh hasil yang berbeda (cross-sectional).
Sugiyono (2010:38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau nilai atau sifat orang, objek atau kegiatan yang dimiliki variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari dan selanjutnya ditarik
kesimpulannya.

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 6


Menurut Anderson (2005:12), variabel adalah karakteristik yang dapat
mengasumsikan salah satu dari rentang nilai. Sedangkan menurut Sugiyono
(2011:38), variabel adalah segala sesuatu berbentuk apapun yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Pendapat lain dikemukakan oleh Fraenkel, dkk
(2012:75) yang menyatakan bahwa variabel merupakan sebuah konsep suatu
benda yang ada untuk variasi dalam suatu kelas objek, seperti kursi, jenis kelamin,
warna mata, prestasi, motivasi atau kecepatan lari. Selain itu,variabel seringkali
dinyatakan sebagai fakto-rfaktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang
akan diteliti (Suryabrata, 2010:25).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa


variabel adalah suatu karakteristik atau faktor-faktor sebagai asumsi sebuah
rentang nilai yang ditetapkan oleh peneliti dalam memperoleh dan mengumpulkan
informasi sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.

Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :


 Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
 Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
 Untuk pengujian hipotesis
Dalam pelaksanaan penelitian, sebaiknya variabel penelitian ditetapkan
dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar variabel penelitian tersebut relevan dengan
tujuan penelitian dan dapat diamati dan dapat diukur.
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasikan, diklasifikasikan
dan didefinisikan secara operasional  dengan jelas dan tegas agar tidak
menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam
pengujian hipotesis.

2.2.2 Jenis-jenis Variabel Penelitian


Sugyono (2005:39-41) membagi variabel penelitian berdasarkan hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu:
a. Variabel independen atau variabel bebas (variabel stimulus,
predictor, antencedent) adalah variabel yang mempengaruhi atau

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 7


yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat).
Contoh : Penerapan suatu media pembelajaran dalam kelas
mempengaruhi hasil belajar.
 Variabel Independennya adalah metode pembelajaran.
b. Variabel dependen atau variabel terikat (variabel output,criteria,
konsekuen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas.
Contoh : Penerapan suatu media pembelajaraan dalam kelas
mempengaruhi hasil belajar.
 Variabel dependennya adalah hasil belajar.
Media Pembelajaran Hasil Belajar

(Variabel Independen) (Variabel dependen)

c. Variabel moderator (variabel indepen kedua) adalah variabel yang


mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara
variabel independe dengan dependen. Variabel moderator
mempengaruhi variabel terikat tapi bukan pengaruh utama.
Contoh : Hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel
dependen (Y)
X1 = Metode pembelajar
X2 = model
X3 = media
Y = Hasil belajar
Variabel moderatornya adalah fasilitas

d. Variabel Intervening yaitu variabel yang secara teoritis


mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat
diamati dan diukur. Perantara antara variabel bebas dan variabel
terikat.
Contoh : X = Media (variabel bebas)

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 8


Y = Hasil belajar Siswa (variabel terikat)
Jika sikap siswa positif pada saat proses pembelajaran
berlangsung, dimana siswa dapat menerima pembelajaran melalui
media dengan baik, siswa memberikan umpan balik terhadap
pembelajaran yang terjadi dalam kelas, maka hasil belajar siswa juga
akan baik. Begitu juga sebaliknya. Dalam hal ini akan menjadi variabel
interveningnya adalah aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung. Dimana dalam hal ini aktivitas siswa yang
mempengaruhi hubungan antara sikap siswa terhadap hasil belajar
siswa, tetapi hubungannya tidak berlangsung.

e. Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat


constant sehingga pengaruh variabel indenpenden terhadap
dependen tidak dipengaruhi oleh factor luar yang tidak diteliti.
Contoh : Jika terdapat 3 variabel yakni, X adalah media pembelajaran.
Y adalah hasil belajar, dan Z adalah metode konvensional. Dalam hal
ini yang menjadi variabel kontrolnya adalah metode konvensional,
dimana metode konvensional adalah guru tidak menggunakan media
pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. sehingga pengaruh hasil
belajar terhadap media yang digunakan tidak berpengaruh oleh factor
yang diteliti.

Sedangkan Suryabrata (2010:27) membagi variabel penelitian berdasarkan proses


kuantifikasi, yaitu :

1. Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses


penggolongan; variabel ini bersifat diskret dan saling pilah (mutually
exclusive) antara kategori yang satu dan kategori yang lain; contoh: jenis
kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan. Contoh:perbedaan tingkat
minat baca berdasarkan jenis kelamin siswa di SMA Negeri 1 Labuhan
batu Utara.
2. Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang
dalam atribut tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 9


bawahnya diberi angka 2, lalu di bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya.
(ranking) contoh: tingkat kecerdikan hewan( kancil = 1, tikus = 2, kelinci
3. Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di
dalam pengukuran itu diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran
yang  sama. Contoh: variabel interval misalnya prestasi belajar, sikap
terhadap sesuatu program dinyatakan dalam skor, penghasilan dan
sebagainya.
4. Variabel ratio,  adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai
nol mutlak. Contohny : pengaruh rasio keuangan terhadap return saham
diperusahan manufaktur(membandingkan)

2.3 Hipotesis
2.3.1 Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti “dibawah” dan
thesis yang berarti “kebenaran”. Menurut istilah, Arikunto (2002:64) menyatakan
bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Menurut Suryabrata (2010:21) hipotesis merupakan jawaban terhadap
masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling tinggi tingkat
kebenarannya. Sedangkan Sudjana (2002 : 219) menyatakan bahwa hipotesis
adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal untuk menjelaskan sesuatu yang
sering dituntut untuk dilakukan adanya pengecekan.
Zikmund (1997:112) mendefinisikan hipotesis sebagai: “Unproven
proposition or supposition that tentatively explains certain facts or phenomena; a
probable answer to a research question”.  Menurut Zimund hipotesis merupakan
proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan
fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang
memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset.
Arikunto (2002:65) menyatakan bahwa peneliti harus memiliki sikap
terhadap hipotesis yang dirumuskan yakni :
a. Menerima keputusan seperti apa adanya jka hipotesisnya tidak terbukti
(pada akhir penelitian).

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 10


b. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang
terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis ( pada saat penelitian
berlangsung)
Arikunto (2002:65) menyatakan ada 3 hal yang membuat hipotesis yang
dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian.
a. Perlu diujia apakah ada data yang menunjuk hubungan antara variable
penyebab dengan variable akibat.
b. Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada memang
ditimbulkan oleh penyebab itu.
c. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang
bisa menimbulkan akibat tersebut.
Menurut Arikunto (2002:65) Walaupun hipotesis sangat penting sebagai
pedoman kerja dalam penelitian, namun tidak semua penelitian harus beorientasi
hipotesis. Jenis penelitian eksploratif, survey, atau kasus, dan penelitian
development biasanya tidak berhipotesis. Tujuan penelitian jenis ini bukan untuk
menguji hipotesis tetapi mempelajari gejala sebanyak-banyaknya.

2.3.2 Jenis-jenis Hipotesis


Borg dan Gall (dalam Arikunto, 2002:66) mengajukan adanya persyaratan
untuk hipotesis yakni:
b) Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat dan jelas.
c) Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan
antara dua variabel atau lebih.
d) Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukan oleh
para ahli atau hasil penelitian yang relevan.

Arikunto (2002:66) menjelaskan ada dua jenis hipotesis yang digunakan


dalam penelitian yakni:
a. Hipotesis kerja/hipotesis alternatif (Ha/H1) menyatakan adanya
hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok.
Rumusan hipotesis kerja :

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 11


1. Jika……..maka……….
Contoh : Jika siswa rajin belajar maka naik kelas

2. Ada perbedaan antara………..dan……….


Contoh : Ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang
mengikuti bimbingan dan tidak mengikuti bimbingan belajar.

b. Hipotesis Nol (Null Hypotheses) (H0), hipotesis nol sering juga disebut
hipotesis statistic; hipotesis ini menyatakan tidak adanya perbedaan
antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap
variabel Y. dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel
kedua adalah nol atau nihil.
1. Tidak ada perbedaan antara……dengan……
Contoh : Tidak ada perbedaan antara siswa laki-laki dan siswa
perempuan dalam mempelajari matematika disekolah.
2. Tidak ada pengaruh……..terhadap………..
Contoh : Tidak ada pengaruh gender terhadap prestasi belajar
matematika siswa disekolah.

3.3 Penengujian Hipotesis


Di dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis maka hipotesis
alternatif (Ha/ H1) diubah menjadi hipotesis nol (H0) (Arikunto, 2002:69).
Donald aryet al (dalam Arief Furchan,1982;133) dan yati Riyanto
(1996:16-17) untuk menguji hipotesis peneliti perlu:
1. Menarik kesimpulan tentang konsekunsi yang akan diamati apabila
hipotesis tersebut benar.
2. Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan
pengamatan,eksperimentasi atau prosedur lain yang diperlukan untuk
menunjukkan apakah akibat- akibat tersebut terjadi atau tidak.
3. Menerapkan metode serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk
menunjukkan apakah hipotesise tersebut didukung oleh data atau tidak.

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 12


BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam BAB II dapat ditarik
beberapa kesimpulan, yakni:
a. Masalah adalah Hal (yang ada pada kepustakaan, teori atau   kenyataan)
yang dipertanyakan kebenarannya, dan yang jawabannya ingin dicari
melalui penelitian
b. Latar belakang Masalah harus berisi Argumentasi, Penjelasan akibat-
akibat negatif jika masalah tersebut tidak dipecahkan, Penjelasan dampak
positif yang timbul dari hasil-hasil penelitian, Penjelasan bahwa masalah 
tersebut relevan, aktual  dan sesuai dengan situasi dan kebutuhan
zaman,Relevansinya dengna penelitian-penelitian sebelumnya,Gambaran
hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan bagi
perkembangan ilmu serta dirumuskan dalam kalimat Tanya.
c. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
d. Hipotesis merupakan jawaban jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi
tingkat kebenarannya.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis menyarankan, agar pembaca dapat


membaca secara teliti dan memahami isi makalah secara utuh.

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 13


DAFTAR PUSTAKA

Afrizal.2015. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada


Anderson, G. 2005. The Fundamental of Education. New York: Falmer Press.
Anggoro, M. Toha. 2008. Metode penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta
Best, J.W., dan Kahn, J.V.2006. Researvh In Education. New York: Pearson.
Kartika,henny.2008.pengertianmasalahhttp://hennykartika.wordpress.com/
2008/01/27/perumusan-masalah/(diakses 23 Agustus 2017)
Kasiram. 2010. Metodologi Penelitian. Malang: UIN Maliki Press
Moleong J. Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung.
Alfabeta
Sugiyono.2015.memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta
Sugyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta
Sukardi,2009 Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan
Praktiknya Jakarta: Bumi Aksara
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian Jakarta: PT. Raja Grafindo persada
Adityasetiawan. 2011.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional.
Http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/01/variabel-penelitian-dan-defenisi-
operasional-variabel2.pdf/. (diakses 23 Agustus 2017)

Makalah” Masalah, variabel dan Hipotesis Penelitian “ 14

Anda mungkin juga menyukai