Dalam sebuah penulisan, baik itu penulisan makalah, paper, skripsi, tesis, disertasi dan lain sebagainya, ‘Pendahuluan’ adalah bagian di dalamnya terdapat latar belakang penelitian. Latar belakang yang baik dan benar dapat membuat pembaca tertarik terhadap laporan penelitian yang dibuat. Latar belakang harus dimulai dengan mendefinisikan topik. Penting mengidentifikasi topik mana yang perlu ditinjau dan apa yang sudah diketahui pembaca tentang topik tersebut. Berikut ini beberapa pendapat tentang latar belakang masalah diantaranya adalah sebagai berikut: Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa masalah yang diteliti itu penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan (Sudaryono, 2017:102). Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah bagian pertama dan sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah, baik dalam bentuk paper atau tesis. Latar belakang masalah penelitian menjelaskan secara lengkap topik (subject area) penelitian, masalah penelitian yang kita pilih dan mengapa melakukan penelitian pada topik dan masalah tersebut (Berndtsson et al., 2008). Latar belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu masalah dan atau peluang yang dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian, termasuk hal-hal yang melatarbelakanginya (Husein Umar, 2001:238) Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan peristiwa- peristiwa yang sedang terjadi pada suatu proyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, nampak adanya penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar keilmuan maupun aturan-aturan. Dalam latar belakang ini peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan menuliskan mengapa hal itu perlu diteliti (Sugiyono, 1999:302). Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian dilaksanakan dan apa yang ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta dan data yang mendukung harus dicantumkan (Dermawan Wibisono, 2000:304). Latar belakang mengidentifikasi dan menggambarkan sejarah dan sifat masalah penelitian yang didefinisikan dengan baik dengan mengacu pada literatur yang ada. Informasi latar belakang harus menunjukkan akar masalah yang sedang dipelajari, konteks masalah yang sesuai dalam kaitannya dengan teori, penelitian, dan / atau praktik, ruang lingkupnya, dan sejauh mana penelitian sebelumnya telah berhasil menyelidiki masalah, mencatat, secara khusus. , di mana terdapat kesenjangan yang coba diatasi oleh penelitian Anda (Libguides.usc.edu) Latar belakang masalah merupakan informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk diteliti. Masalah terjadi saat harapan ideal akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak orang dan di bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat. Latar belakang juga dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis. Disebut juga merupakan gambaran yang jelas mengenai pemikiran ilmiah, dengan cara mengemukakan masalah dan menghadapkan pada beberapa pustaka yang relevan yang dapat menuntun pembaca menuju kepada pemikiran logis. Latar belakang masalah setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut (Andrik Purwasito, 2004): 1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian untuk dijadikan suatu latar belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual (identifikasi masalah yang relevan). 2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat maupun lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini disebut latar belakang teoritis. Peneliti menghubungkan kasus yang satu dengan yang lain. Bagaimana kasus- kasus kontemporer berhubungan dengan kasus-kasus terdahulu, dan bagaimana antara teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena perubahan tersebut dari waktu ke waktu. 3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan dijawab dalam bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir sehingga mempermudah peneliti untuk mensistematisir persoalan yang ingin dipecahkan. Setiap masalah yang akan dijawab sebaiknya diutarakan sebagai problematik yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya. Cara membuat latar belakang masalah diantaranya dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Kondisi ideal tentang bagaimana seharusnya suatu keadaan berjalan, bisa ditulis dalam bentuk visi dan misi yang hendak dicapai. 2. Kondisi faktual tentang keadaan yang benar-benar terjadi saat ini, bisa berupa masalah sehingga menjadi dasar dibuatnya suatu penelitian atau kegiatan 3. Membahas penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti baik dari negara atau tempat lain tentang topik terkait. 4. Jika karya ilmiah punya kelemahan, dalam latar belakanglah harus dijelaskan kelemahan tersebut. 5. Tujuan penelitian, di mana bahas permasalahan karya ilmiah lebih detail dan dalam. 6. Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah. 7. Perumusan singkat mengenai pertanyaan penelitian. 8. Solusi berupa saran singkat atau penawaran solusi terhadap masalah sebelum lanjut ke pokok pembahasan. 9. Bagian awal latar belakang merupakan gambaran umum tentang masalah yang akan diangkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang masalah dimulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan diteliti. 10. Bagian tengah adalah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera diatasi dengan didukung juga teori dan penelitian terdahulu. 11. Bagian akhir diisi dengan alternatif solusi yang bisa ditawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul
2. KRITERIA TOPIK DAN MASALAH PENELITIAN
Kriteria Masalah Dalam Penelitian Ada tiga kriteria untuk
menentukanpermasalahan yang baik dan pernyataan masalah yang baik (Kerlinger,2006 : 29-30), yaitu : a.Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabela ta u le bi h. De nga n de mi ki a n, ma sa la h-m a sa la h it u m e nga j uka n pernyataan-pernyataan seperti : Apakah A terkait dengan B ? Apakahmotivasi belajar mempengaruhi hasil belajar ? b.Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentukpertanyaan. c. Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan caratertentu yang menyiratkan adanya pengujian yang empiris. CaraMengidentifikasi Permasalahan dalam Penelitian Mengidentifikasimasalah penelitian dilakukan untuk menentukan masalah mana yang perlu segera dicari penyelesaiannya. Mengidentifikasi permasalahan-p e r m a s a l a h a n d a p a t d i l a k u k a n d e n g a n c a r a m e n g e l o m p o k k a n sekaligus memetakan masalah- masalah tersebut secara sistematisberdasarkan keahlian bidang peneliti. Menurut Ahmad nursanto dalammengidentifikasi masalah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Esensial, masalah yang akan diidentifikasi menduduki urutan palingpenting diantara masalah- masalah yang ada. Urgen, masalah yangakan dipecahkan mendesak untuk dicari penyelesaiannya. Masalahmempunyai manfaat apabila dipecahkan. Dalam dunia pendidikan masalah yang diidentifikasi dapat dikelompokan menjadi 4, yaitu : proses pembelajaran, siswa, guru, hasil belajar. Meskipun prosesidentikasi masalah sudah ditemukan, ada beberapa hal yang perlud i p e r t i m b a n g k a n s e b a g a i f o k u s p e n e l i t i a n . H a l - h a l y a n g p e r l u diperhatikan adalah minat/motivasi/dorongan peneliti, kemampuanpeneliti, lokasi penelitian, sumber data (populasi dan sampel), waktu,pendekatan/metode yang digunakan, buku sumber yang tersedia,etika dan birokrasi. Bila kesemua hal tersebut telah terpenuhi makasuatu fokus masalah dapat dijadikan sebagai masalah penelitian untukdicari jawabannya 2. Objek PenelitianA.Pengertian Objek PenelitianO b y e k a d a l a h a p a y a n g a k a n d i s e l i d i k i d a l a m k e g i a t a n penelitian. Beberapa persoalan sekiranya perlu kita pahami agarbisa menentukan dan menyusun obyek penelitian dalam metode penelitian kita ini dengan baik, yaitu berkaitan dengan apa itu o b y e k p e n e l i t i a n d a l a m p e n e l i t i a n k u a l i t a t i f , a p a s a j a o b y e k penelitian dalam penelitian kualitatif, dan criteria apa saja yang layak dijadikan obyek penelitian kita.
Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 12), obyek
a d a l a h keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Apabiladilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif menurutSpradley disebut social situationatau situasi social yang terdiri daritiga elemen, yaitu tempat ( place), pel a ku ( actors), dan aktivitas(activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2007: 49) [7]Namun sebenarnya, obyek penelitian kualitatif juga bukansemata-mata teratok pada situasi social yang terdiri dari tiga elemen di atas, melainkan juga berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya (Sugiyono, 2007:50).[8]
3. PROSES DAN CARA PENENTUAN TOPIK
TAHAPAN PENENTUAN TOPIK PENELITIAN A. KIAT MEREVIEW
PAPER 1. Pahami Masalah Penelitian • Apakah penelitian hanya menyelesaikan masalah yang dibuat-buat? • Apakah masalah penelitian dilandasi dan divalidasi? • Masalah penelitian adalah alasan utama mengapa penelitian harus dilakukan • Reviewer jurnal internasional menjadikan “masalah penelitian“sebagai parameter utama proses review • Masalah penelitian harus objective (tidak subjective), dan harus dibuktikan secara logis dan valid bahwa masalah itu benar-benar masalah • Supaya logis dan valid, perlu dilakukan objektifikasi masalah, dengan cara melandasi masalah penelitian dengan literature terbaru CONTOH : • Masalah Penelitian (Research Problem): • Neural network terbukti memiliki performa bagus untuk menangani data besar seperti pada data prediksi harga saham, akan tetapi memiliki kelemahan pada pemilihan arsitektur jaringannya yang harus dilakukan secara trial error, sehingga tidak efisien dan mengakibatkan hasil prediksi kurang akurat • Rumusan Masalah (Research Question): • Bagaimana peningkatan akurasi dan efisiensi neural network apabila pada pemilihan arsitektur jaringan diotomatisasi menggunakan algoritma genetika? • Tujuan Penelitian (Research Objective): • Menerapkan algoritma genetika untuk mengotomatisasi pemilihan arsitektur jaringan pada neural nework sehingga lebih efisien dan hasil prediksi lebih akurat 2. Pahami Kontribusi • Apakah peneliti hanya mengulang hal yang sudah ada? • Apakah peneliti menyadari literatur lain yang berhubungan dengan penelitiannya? • Apa yang baru dan orisinil di paper itu (metodologi, algoritma, evaluasi, validasi, tool, dsb.)? CONTOH : Konstribusi pada metode: • Judul: Penerapan Metode XYZ untuk Pemecahan Masalah Konvergensi Prematur pada Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan • Kontribusi: Menerapkan Metode XYZ yang sebelumnya tidak pernah digunakan orang untuk memecahkan masalah konvergensi premature pada Algoritma Genetika Konstribusi pada masalah • Judul: Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan dengan Enam Parameter • Kontribusi: Penentuan Desain Bendungan dengan Enam Parameter (kebanyakan peneliti menggunakan dua parameter) Konstribusi pada masalah dan metode • Judul: Penerapan Metode XYZ untuk Pemecahan Masalah Konvergensi Prematur pada Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan dengan Empat Parameter • Kontribusi: 1. Penerapan metode XYZ untuk memecahkan masalah konvergensi premature pada algoritma genetika 2. Penentuan Desain Bendungan dengan Empat Parameter Contoh tanpa ada konstribusi • Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan di Jakarta • Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan di Surabaya • Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan di Makasar 3. Pahami Validitas Kontribusi • Apakah teori atau model yang diusulkan sudah terbukti benar? Tidak adakah kesalahan pada pembuktian? • Adakah faktor-faktor aneh pada proses eksperimen penelitian? • Apakah benchmark yang dilakukan realistis atau hanya buatan? Ataukah membandingkan apel dan jeruk? • Apakah generalisasi cukup valid? B. JUDUL PENELITIAN • Judul penelitian sebaiknya singkat padat dan mewakili seluruh isi penelitian kita • Maksimal hanya terdiri dari 8-12 kata • Tidak ada singkatan • Tidak menggunakan kata-kata redundant (study on, research on, dsb) • Judul penelitian wajib memuat: 1. Metode yang Diusulkan 2. Tujuan Penelitan 3. Obyek Penelitian CONTOH : • Hindari kata “berbasis”, harus lebih jelas sebenarnya tujuan apa, masalahnya apa, dan solusinya yg ditawarkan juga apa • Prediksi Produksi Padi dengan Menggunakan SVM berbasis PSO (SALAH) • Pemilihan Parameter pada SVM dengan menggunakan PSO untuk Prediksi Produksi Padi (BENAR) C. ABSTRAK PENELITIAN • Harus menggambarkan keseluruhan isi dari tulisan atau penelitian yang kita lakukan • Abstrak diuraikan dengan bahasa lugas, langsung ke sasaran, dan harus memuat: 1. Masalah penelitian 2. Metode (plus pengembangan/perbaikan) yang kita gunakan untuk memecahkan masalah penelitian 3. Hasil penelitian • Abstrak dibuat dalam bentuk satu paragraf saja • Kata kunci memuat kata-kata konseptual, dan jumlah sekitar 3-5 kata • Pola pembuatan abstrak (pro forma abstract) ditulis oleh (Newman, 1994) CONTOH : Pada proses XYZ ada beberapa masalah yang muncul yaitu masalah ABC, yang membuat proses XYZ tidak efisien. Masalah ABC akan diselesaikan dengan metode DEF, yang terbukti efisien digunakan untuk memecahkan masalah seperti pada proses XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode DEF berhasil meningkatkan efisiensi sebesar X% apabila diterapkan untuk memecahkan masalah ABC pada proses XYZ D. BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pola alur paragraf mengikuti OMKKMasaSolTu 1. obyek penelitian (O) 2. metode-metode yang ada (M) 3. kelebihan dan kelemahan metode yang ada (KK) 4. masalah pada metode yang dipilih (Masa) 5. solusi perbaikan metode (Sol) 6. rangkuman tujuan penelitian (Tu) Latar belakang masalah penelitian harus menjawab semua pertanyaan MENGAPA (WHY) dari judul penelitian kita. Bila judul penelitian: Prediksi Produksi Padi dengan menggunakan Support Vector Machine berbasis Particle Swarm Optimization, maka latar belakang masalah harus bisa menjawab pertanyaan: 1. mengapa padi? 2. mengapa prediksi produksi padi? 3. mengapa support vector machine? 4. mengapa particle swarm optimization? CONTOH : 1. Padi adalah komoditas yang penting di china, karena tingkat produksinya tinggi (FAO Report, 2009) (1. mengapa padi?). Produksi padi perlu diprediksi dengan akurat, karena hasil prediksi yang akurat sangat penting untuk membuat kebijakan nasional (Traill, 2008) (2. mengapa prediksi produksi padi?). [1. obyek penelitian (O)] 2. Metode prediksi rentet waktu seperti Support Vector Machine (SVM) (Yongsheng, 2008), Neural Network (NN) (Tseng, 2007) dan Grey Model (GM) (Wu, 2007) diusulkan oleh banyak peneliti (Huifei, 2009) untuk prediksi produksi padi. [2. metode-metode yang ada] 3. NN memiliki kelebihan pada prediksi nonlinear, kuat di parallel processing dan kemampuan untuk mentoleransi kesalahan, tapi memiliki kelemahan pada perlunya data training yang besar, over-fitting, lambatnya konvergensi, dan sifatnya yang local optimum (Rosario, 2007). GM punya kelebihan di tingginya akurasi prediksi meskipun menggunakan data yang sedikit, akan tetapi GM memiliki kelemahan pada prediksi data yang sifatnya naik turun secara fluktuatif seperti pada data produksi padi (Wu, 2007). [3. kelebihan dan kelemahan metode yang ada] 4. SVM dapat memecahkan masalah NN dan GM, yaitu over-fitting, lambatnya konvergensi, dan sedikitnya data training (Vapnik, 2005), yang mana ini tepat untuk karakteristik data produksi padi pada penelitian ini (3. mengapa support vector machine?). Tetapi SVM memiliki kelemahan pada sulitnya pemilihan parameter SVM yang optimal (Coussement, 2008). [4. masalah pada metode yang dipilih] 5. Particle Swarm Optimization (PSO) adalah metode optimisasi yang terbukti efektif digunakan untuk memecahkan masalah optimisasi multidimensi dan multiparameter pada pembelajaran pada machine learning seperti di NN, SVM, dan classifier lain (Brits, 2009) (4. mengapa particle swarm optimization?). [5. solusi perbaikan metode] 6. Pada penelitian ini PSO akan diterapkan untuk pemilihan parameter SVM yang sesuai dan optimal, sehingga hasil prediksi lebih akurat. [6. rangkuman tujuan penelitian]
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita