Anda di halaman 1dari 8

METODE PENELITIAN 6

1. TOPIK DAN LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN


Dalam sebuah penulisan, baik itu penulisan makalah, paper, skripsi, tesis,
disertasi dan lain sebagainya, ‘Pendahuluan’ adalah bagian di dalamnya
terdapat latar belakang penelitian. Latar belakang yang baik dan benar
dapat membuat pembaca tertarik terhadap laporan penelitian yang dibuat.
Latar belakang harus dimulai dengan mendefinisikan topik. Penting
mengidentifikasi topik mana yang perlu ditinjau dan apa yang sudah
diketahui pembaca tentang topik tersebut.
Berikut ini beberapa pendapat tentang latar belakang masalah diantaranya
adalah sebagai berikut:
 Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa
masalah yang diteliti itu penting dilihat dari segi profesi peneliti,
pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan (Sudaryono,
2017:102). 
 Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah
bagian pertama dan sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah, baik
dalam bentuk paper atau tesis. Latar belakang masalah penelitian
menjelaskan secara lengkap topik (subject area) penelitian, masalah
penelitian yang kita pilih dan mengapa melakukan penelitian pada topik
dan masalah tersebut (Berndtsson et al., 2008).
 Latar belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu
masalah dan atau peluang yang dapat dipermasalahkan agar
ditindaklanjuti lewat penelitian, termasuk hal-hal yang
melatarbelakanginya (Husein Umar, 2001:238)
 Latar belakang masalah berisi tentang sejarah dan peristiwa-
peristiwa yang sedang terjadi  pada suatu proyek penelitian, tetapi
dalam peristiwa itu, nampak adanya penyimpangan-penyimpangan dari
standar yang ada, baik standar keilmuan maupun aturan-aturan. Dalam
latar belakang ini peneliti harus melakukan analisis masalah, sehingga
permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti harus
dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan menuliskan
mengapa hal itu perlu diteliti (Sugiyono, 1999:302).
 Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu
penelitian dilaksanakan dan apa yang ingin dicapai atau diketahui dari
pelaksanaan penelitian tersebut. Fakta dan data yang mendukung harus
dicantumkan (Dermawan Wibisono, 2000:304).
 Latar belakang mengidentifikasi dan menggambarkan sejarah dan
sifat masalah penelitian yang didefinisikan dengan baik dengan
mengacu pada literatur yang ada. Informasi latar belakang harus
menunjukkan akar masalah yang sedang dipelajari, konteks masalah
yang sesuai dalam kaitannya dengan teori, penelitian, dan / atau praktik,
ruang lingkupnya, dan sejauh mana penelitian sebelumnya telah berhasil
menyelidiki masalah, mencatat, secara khusus. , di mana terdapat
kesenjangan yang coba diatasi oleh penelitian Anda (Libguides.usc.edu)
Latar belakang masalah merupakan informasi yang tersusun sistematis
berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk
diteliti. Masalah terjadi saat harapan ideal akan sesuatu hal tidak sama
dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan
menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menjadi perhatian banyak
orang dan di bicarakan di berbagai kalangan di masyarakat.
Latar belakang juga dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa
masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan
pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik
dari sisi teoritis dan praktis. Disebut juga merupakan gambaran yang jelas
mengenai pemikiran ilmiah, dengan cara mengemukakan masalah dan
menghadapkan  pada beberapa pustaka yang relevan yang dapat menuntun
pembaca menuju kepada pemikiran logis.
Latar belakang masalah setidaknya memuat hal-hal sebagai berikut
(Andrik Purwasito, 2004):
1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian untuk dijadikan suatu
latar belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual
(identifikasi masalah yang relevan). 
2. Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di
masyarakat maupun lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil
penelitian lain yang sejenis, ini disebut latar belakang teoritis. Peneliti
menghubungkan kasus yang satu dengan yang lain. Bagaimana kasus-
kasus kontemporer berhubungan dengan kasus-kasus terdahulu, dan
bagaimana antara teori-teori yang dapat menjelaskan fenomena
perubahan tersebut dari waktu ke waktu. 
3. Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan
dijawab dalam bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur
berpikir sehingga mempermudah peneliti untuk mensistematisir
persoalan yang ingin dipecahkan. Setiap masalah yang akan dijawab
sebaiknya diutarakan sebagai problematik yang akan dibahas dalam
bab-bab berikutnya.
Cara membuat latar belakang masalah diantaranya dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Kondisi ideal tentang bagaimana seharusnya suatu keadaan berjalan,
bisa ditulis dalam bentuk visi dan misi yang hendak dicapai.
2. Kondisi faktual tentang keadaan yang benar-benar terjadi saat ini,
bisa berupa masalah sehingga menjadi dasar dibuatnya suatu penelitian
atau kegiatan
3. Membahas penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti
baik dari negara atau tempat lain tentang topik terkait.
4. Jika karya ilmiah punya kelemahan, dalam latar belakanglah harus
dijelaskan kelemahan tersebut.
5. Tujuan penelitian, di mana bahas permasalahan karya ilmiah lebih
detail dan dalam.
6. Metode penelitian yang digunakan dalam karya ilmiah.
7. Perumusan singkat mengenai pertanyaan penelitian.
8. Solusi berupa saran singkat atau penawaran solusi terhadap masalah
sebelum lanjut ke pokok pembahasan.
9. Bagian awal latar belakang merupakan gambaran umum tentang
masalah yang akan diangkat. Dengan model piramid terbalik buat
gambaran umum tentang masalah dimulai dari hal global sampai
mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang
akan diteliti.
10. Bagian tengah adalah ungkapkan fakta, fenomena, data-data dan
pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek
negatifnya jika tidak segera diatasi dengan didukung juga teori dan
penelitian terdahulu.
11. Bagian akhir diisi dengan alternatif solusi yang bisa ditawarkan 
(teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul
 

2. KRITERIA TOPIK DAN MASALAH PENELITIAN

Kriteria Masalah Dalam Penelitian Ada tiga kriteria untuk


menentukanpermasalahan yang baik dan pernyataan masalah yang
baik (Kerlinger,2006 : 29-30), yaitu :
a.Masalah harus mengungkapkan suatu hubungan antara dua
variabela ta u le bi h. De nga n de mi ki a n, ma sa la h-m a sa la h it u
m e nga j uka n pernyataan-pernyataan seperti :
Apakah A terkait dengan B ? Apakahmotivasi belajar mempengaruhi
hasil belajar ?
b.Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam
bentukpertanyaan.
c. Masalah dan pernyataan masalah harus dirumuskan dengan
caratertentu yang menyiratkan adanya pengujian yang empiris.
CaraMengidentifikasi Permasalahan dalam Penelitian
Mengidentifikasimasalah penelitian dilakukan untuk menentukan
masalah mana yang perlu segera dicari penyelesaiannya.
Mengidentifikasi permasalahan-p e r m a s a l a h a n d a p a t d i l a k u k a n
d e n g a n c a r a m e n g e l o m p o k k a n sekaligus memetakan masalah-
masalah tersebut secara sistematisberdasarkan keahlian bidang
peneliti. Menurut Ahmad nursanto dalammengidentifikasi masalah perlu
memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Esensial, masalah yang akan
diidentifikasi menduduki urutan palingpenting diantara masalah-
masalah yang ada. Urgen, masalah yangakan dipecahkan mendesak
untuk dicari penyelesaiannya. Masalahmempunyai manfaat
apabila dipecahkan. Dalam dunia pendidikan masalah yang
diidentifikasi dapat dikelompokan menjadi 4, yaitu : proses
pembelajaran, siswa, guru, hasil belajar. Meskipun
prosesidentikasi masalah sudah ditemukan, ada beberapa hal yang
perlud i p e r t i m b a n g k a n s e b a g a i f o k u s p e n e l i t i a n . H a l - h a l
y a n g p e r l u diperhatikan adalah minat/motivasi/dorongan peneliti,
kemampuanpeneliti, lokasi penelitian, sumber data (populasi dan
sampel), waktu,pendekatan/metode yang digunakan, buku sumber
yang tersedia,etika dan birokrasi. Bila kesemua hal tersebut telah
terpenuhi makasuatu fokus masalah dapat dijadikan sebagai masalah
penelitian untukdicari jawabannya
2. Objek PenelitianA.Pengertian Objek PenelitianO b y e k a d a l a h a p a
y a n g a k a n d i s e l i d i k i d a l a m k e g i a t a n penelitian. Beberapa
persoalan sekiranya perlu kita pahami agarbisa menentukan dan
menyusun obyek penelitian dalam metode penelitian kita ini
dengan baik, yaitu berkaitan dengan apa itu o b y e k p e n e l i t i a n
d a l a m p e n e l i t i a n k u a l i t a t i f , a p a s a j a o b y e k penelitian dalam
penelitian kualitatif, dan criteria apa saja yang layak dijadikan obyek
penelitian kita.

Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 12), obyek


a d a l a h keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia.
Apabiladilihat dari sumbernya, obyek dalam penelitian kualitatif
menurutSpradley disebut social situationatau situasi social yang terdiri
daritiga elemen, yaitu tempat ( place), pel a ku ( actors), dan
aktivitas(activity) yang berinteraksi secara sinergis (Sugiyono, 2007: 49)
[7]Namun sebenarnya, obyek penelitian kualitatif juga
bukansemata-mata teratok pada situasi social yang terdiri
dari tiga elemen di atas, melainkan juga berupa peristiwa alam,
tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya (Sugiyono,
2007:50).[8]

3. PROSES DAN CARA PENENTUAN TOPIK

TAHAPAN PENENTUAN TOPIK PENELITIAN A. KIAT MEREVIEW


PAPER 1. Pahami Masalah Penelitian • Apakah penelitian hanya
menyelesaikan masalah yang dibuat-buat? • Apakah masalah penelitian
dilandasi dan divalidasi? • Masalah penelitian adalah alasan utama
mengapa penelitian harus dilakukan • Reviewer jurnal internasional
menjadikan “masalah penelitian“sebagai parameter utama proses review •
Masalah penelitian harus objective (tidak subjective), dan harus dibuktikan
secara logis dan valid bahwa masalah itu benar-benar masalah • Supaya
logis dan valid, perlu dilakukan objektifikasi masalah, dengan cara
melandasi masalah penelitian dengan literature terbaru CONTOH : •
Masalah Penelitian (Research Problem): • Neural network terbukti
memiliki performa bagus untuk menangani data besar seperti pada data
prediksi harga saham, akan tetapi memiliki kelemahan pada pemilihan
arsitektur jaringannya yang harus dilakukan secara trial error, sehingga
tidak efisien dan mengakibatkan hasil prediksi kurang akurat • Rumusan
Masalah (Research Question): • Bagaimana peningkatan akurasi dan
efisiensi neural network apabila pada pemilihan arsitektur jaringan
diotomatisasi menggunakan algoritma genetika? • Tujuan Penelitian
(Research Objective): • Menerapkan algoritma genetika untuk
mengotomatisasi pemilihan arsitektur jaringan pada neural nework
sehingga lebih efisien dan hasil prediksi lebih akurat 2. Pahami Kontribusi
• Apakah peneliti hanya mengulang hal yang sudah ada? • Apakah peneliti
menyadari literatur lain yang berhubungan dengan penelitiannya? • Apa
yang baru dan orisinil di paper itu (metodologi, algoritma, evaluasi,
validasi, tool, dsb.)? CONTOH : Konstribusi pada metode: • Judul:
Penerapan Metode XYZ untuk Pemecahan Masalah Konvergensi Prematur
pada Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan •
Kontribusi: Menerapkan Metode XYZ yang sebelumnya tidak pernah
digunakan orang untuk memecahkan masalah konvergensi premature pada
Algoritma Genetika Konstribusi pada masalah • Judul: Penerapan
Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan dengan Enam
Parameter • Kontribusi: Penentuan Desain Bendungan dengan Enam
Parameter (kebanyakan peneliti menggunakan dua parameter) Konstribusi
pada masalah dan metode • Judul: Penerapan Metode XYZ untuk
Pemecahan Masalah Konvergensi Prematur pada Algoritma Genetika
untuk Penentuan Desain Bendungan dengan Empat Parameter •
Kontribusi: 1. Penerapan metode XYZ untuk memecahkan masalah
konvergensi premature pada algoritma genetika 2. Penentuan Desain
Bendungan dengan Empat Parameter Contoh tanpa ada konstribusi •
Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain Bendungan di
Jakarta • Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan Desain
Bendungan di Surabaya • Penerapan Algoritma Genetika untuk Penentuan
Desain Bendungan di Makasar 3. Pahami Validitas Kontribusi • Apakah
teori atau model yang diusulkan sudah terbukti benar? Tidak adakah
kesalahan pada pembuktian? • Adakah faktor-faktor aneh pada proses
eksperimen penelitian? • Apakah benchmark yang dilakukan realistis atau
hanya buatan? Ataukah membandingkan apel dan jeruk? • Apakah
generalisasi cukup valid? B. JUDUL PENELITIAN • Judul penelitian
sebaiknya singkat padat dan mewakili seluruh isi penelitian kita •
Maksimal hanya terdiri dari 8-12 kata • Tidak ada singkatan • Tidak
menggunakan kata-kata redundant (study on, research on, dsb) • Judul
penelitian wajib memuat: 1. Metode yang Diusulkan 2. Tujuan Penelitan 3.
Obyek Penelitian CONTOH : • Hindari kata “berbasis”, harus lebih jelas
sebenarnya tujuan apa, masalahnya apa, dan solusinya yg ditawarkan juga
apa • Prediksi Produksi Padi dengan Menggunakan SVM berbasis PSO
(SALAH) • Pemilihan Parameter pada SVM dengan menggunakan PSO
untuk Prediksi Produksi Padi (BENAR) C. ABSTRAK PENELITIAN •
Harus menggambarkan keseluruhan isi dari tulisan atau penelitian yang
kita lakukan • Abstrak diuraikan dengan bahasa lugas, langsung ke
sasaran, dan harus memuat: 1. Masalah penelitian 2. Metode (plus
pengembangan/perbaikan) yang kita gunakan untuk memecahkan masalah
penelitian 3. Hasil penelitian • Abstrak dibuat dalam bentuk satu paragraf
saja • Kata kunci memuat kata-kata konseptual, dan jumlah sekitar 3-5
kata • Pola pembuatan abstrak (pro forma abstract) ditulis oleh (Newman,
1994) CONTOH : Pada proses XYZ ada beberapa masalah yang muncul
yaitu masalah ABC, yang membuat proses XYZ tidak efisien. Masalah
ABC akan diselesaikan dengan metode DEF, yang terbukti efisien
digunakan untuk memecahkan masalah seperti pada proses XYZ. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa metode DEF berhasil meningkatkan
efisiensi sebesar X% apabila diterapkan untuk memecahkan masalah ABC
pada proses XYZ D. BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1.1
Latar Belakang Masalah Pola alur paragraf mengikuti OMKKMasaSolTu
1. obyek penelitian (O) 2. metode-metode yang ada (M) 3. kelebihan dan
kelemahan metode yang ada (KK) 4. masalah pada metode yang dipilih
(Masa) 5. solusi perbaikan metode (Sol) 6. rangkuman tujuan penelitian
(Tu) Latar belakang masalah penelitian harus menjawab semua pertanyaan
MENGAPA (WHY) dari judul penelitian kita. Bila judul penelitian:
Prediksi Produksi Padi dengan menggunakan Support Vector Machine
berbasis Particle Swarm Optimization, maka latar belakang masalah harus
bisa menjawab pertanyaan: 1. mengapa padi? 2. mengapa prediksi
produksi padi? 3. mengapa support vector machine? 4. mengapa particle
swarm optimization? CONTOH : 1. Padi adalah komoditas yang penting
di china, karena tingkat produksinya tinggi (FAO Report, 2009) (1.
mengapa padi?). Produksi padi perlu diprediksi dengan akurat, karena
hasil prediksi yang akurat sangat penting untuk membuat kebijakan
nasional (Traill, 2008) (2. mengapa prediksi produksi padi?). [1. obyek
penelitian (O)] 2. Metode prediksi rentet waktu seperti Support Vector
Machine (SVM) (Yongsheng, 2008), Neural Network (NN) (Tseng, 2007)
dan Grey Model (GM) (Wu, 2007) diusulkan oleh banyak peneliti (Huifei,
2009) untuk prediksi produksi padi. [2. metode-metode yang ada] 3. NN
memiliki kelebihan pada prediksi nonlinear, kuat di parallel processing
dan kemampuan untuk mentoleransi kesalahan, tapi memiliki kelemahan
pada perlunya data training yang besar, over-fitting, lambatnya
konvergensi, dan sifatnya yang local optimum (Rosario, 2007). GM punya
kelebihan di tingginya akurasi prediksi meskipun menggunakan data yang
sedikit, akan tetapi GM memiliki kelemahan pada prediksi data yang
sifatnya naik turun secara fluktuatif seperti pada data produksi padi (Wu,
2007). [3. kelebihan dan kelemahan metode yang ada] 4. SVM dapat
memecahkan masalah NN dan GM, yaitu over-fitting, lambatnya
konvergensi, dan sedikitnya data training (Vapnik, 2005), yang mana ini
tepat untuk karakteristik data produksi padi pada penelitian ini (3.
mengapa support vector machine?). Tetapi SVM memiliki kelemahan pada
sulitnya pemilihan parameter SVM yang optimal (Coussement, 2008). [4.
masalah pada metode yang dipilih] 5. Particle Swarm Optimization (PSO)
adalah metode optimisasi yang terbukti efektif digunakan untuk
memecahkan masalah optimisasi multidimensi dan multiparameter pada
pembelajaran pada machine learning seperti di NN, SVM, dan classifier
lain (Brits, 2009) (4. mengapa particle swarm optimization?). [5. solusi
perbaikan metode] 6. Pada penelitian ini PSO akan diterapkan untuk
pemilihan parameter SVM yang sesuai dan optimal, sehingga hasil
prediksi lebih akurat. [6. rangkuman tujuan penelitian]

Anda mungkin juga menyukai