Anda di halaman 1dari 9

PENELITIAN KUATITATIF

Suatu program penelitian diwajibkan diawali dengan menyusun proposal penelitian. Sistematika
penulisan proposal penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut

JUDUL PENELITIAN

NAMA PENELITI

INSTANSI TEMPAT TEMPAT PENELITI BEKERJA

1. PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Identifikasi Masalah
 Batasan Masalah
 Rumusan Masalah
 Tujuan Penelitian
 Kegunaan Hasil Penelitian
2. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
 Landasan Teori
 Hipotesis
3. PROSEDUR PENELITIAN
 Metode
 Populasi dan Sampel
 Instrument Penelitian
 Tekhnik Pengumpulan Data
4. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
 Organisasi Penelitian
 Jadwal Penelitian
5. BIAYA YANG DIPERLUKAN
6. BIODATA PENELITI1

A. Judul Penelitian
a. Judul harus sedang “in” di masyarakat

1
Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press:
2014) Cet.2, Hal.78
b. Judul harus mampu menarik perhatian pembaca
c. Singkat dan jelas, orang sekali membaca mampu menarik maknanya
d. Tidak boleh lebih dari 12 kata, apabila lebih, buat menjadi dua baris, bait kedua menjadi anak
judul
e. Hindarkan kata klise seperti penelitian studi, penelitian pendahuluan, studi perbandingan,
penelaahan terhadap pengamatan awal
f. Hindarkan kata-kata singkatan kecuali apabila singkatan tersebut sudah dikenal
B. Nama Peneliti
a. Tulis semua nama peneliti tanpa singkatan dan gelar akademis
b. Nama yang ditulis didepan bertindak sebagai ketua peneliti
c. Bila diperlukan indeks untuk nama peneliti gunakan nama yang sederhana
C. Instansi Tempat Peneliti Bekerja
a. Tuliskan nama dan alamat lengkap
D. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Latar belakang masalah adalah peneliti harus peneliti harus menceritatakan hal-hal yang
melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul tersebut. Peneliti dalam latar belakang
maslah ini seolah-olah sebagai orang mata-mata yang sedang mengamati dituasi lingkungan
tempat kejadian perkara. Untuk memunculkan alasan-alasan memilih judul tersebut, peneliti
dapat mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi belum efektif
pelaksanaannya. Latar belakang masalah pula mengacupada krisis ideology, politik, ekonomi,
social, budaya,pertahanan, dan kemanan.2
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah ialah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah dimana suatu
objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah.
Identifikasi masalah bertujuan agar kita maupun pembaca mendapatkan sejumlah masalah
yang berhubungan dengan judul penelitian.suatu masalah penelitian yang baik seharusnya
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
b. Spesifik dan jelas.
c. Dapat diuji secara empiris.
d. Tidak menyangkut masalah moral atau etika.

2
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 17
e. Berorientasi pada suatu teori tertentu.3

Kesimpulannya, identifikasi masalah ialah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah
dimana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah.
Identifikasi bertujuan agar kita mendapatkan sejumlah masalah yang relevan dengan judul
penelitian. Dalam mengidentifikasikan masalah kita dihambat oleh dua kemiskinan,yaitu
kemiskinan materil (tidak tahu apa yang menjadi masalah) dan kemiskinan metodologis
(tidak tahu bagaimana cara memecahkan masalah). Untuk mengatasi kedua masalah tersebut,
maka kita harus menjadi spesialis, kritis dalam membaca, mendengar dan berfikir, serta
berani mengungkapkan gagasan penelitian mutakhir, baik dalam diskusi ataupun tulisan
ilmiah.

Identifikasi masalah sebaiknya mengunakan kalimat Tanya yang dimulai dengan bagaimana
atau mengapa karena mutunya lebih tinggi daripada hanya menjawab apa, untuk apa, siapa
dan dimana. Identifikasi masalah dalam penelitian kuantitatif bersifat deskriptif, hubungan
(relationship), pengaruh (asosiatove), dan perbedaan (difference). Deskriptif biasanya
dimulai dengan pertanyaan, “Apakah?” Hubungan biasanya dimulai dengan pertanyaan,
“Adakah hubungan?” Pengaruh biasanya dimulai dengan pertanyaan, “Adakah pengaruh?”
Perbedaan biasanya dimulai dengan pertanyaan, “Adakah pertanyaan?”.4

3. Batasan Masalah
Batasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan
diteliti. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasikan factor mana saja yang
termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian, dan factor mana saja yang tidak termasuk
dalam ruang lingkup masalah penelitian.
Pembatasan masalah ini menjadikan fokus masalah semakin semakin jelas, sehingga rumusan
masalahnya dapat dibuat dengan jelas pula.
Sebelum menentukan batasan masalah, peneliti hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Masalah yang dibatasi hendaknya masih dalam kemampuan peneliti (manageable
problems)
b. Masalah yang dibatasi hendaknya dapat diuji berdasarkan data-data yang mudah
diperoleh di lapangan (obtainable problems).

3
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 18-19
4
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal.23
c. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup penting untuk diselidiki (significance problems).
d. Masalah yang dibatasi hendaknya cukup menarik minat peneliti (interested problems).5

4. Rumusan Masalah
Perumusan masalah ialah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa
saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Perumusan masalah merupakan
penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Dengan kata lain, perumusan
masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah
yang kan diteliti didasarkan ataas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Perumusan
masalah yang baik berarti telah menjawab setengah pertanyaan (masalah).6
5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ialah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai. Tujuan penelitian
dicantumka dengan maksud agar kita ataupun pihak lain yang membaca laporan penelitian
dapat mengetahui dengan pasti apa tujuan penelitian itu sesungguhnya.
Tujuan penelitian terdiri atas dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.7
6. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat dibagimenjadi dua bagian, yaitu kegunaan teoritis
dankegunaan praktis.
Kegunaan teoritis biasanya hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan konsep atau teori administrasi pada umumnya dan konsep atau teori waskat
dan disiplin kerja pada khususnya.
Kegunaan praktis hasil penelitian hendaknya disebutkan secara tersurat berguna bagi siapa.
Misalnya, berguna bagi responden ialah terjadi perubahan sikap karena responden merasa
diperhatikan nasibnya.8
E. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
1. Landasan Teori
Kerangka teori dan kerangka konsep apabila keduanya digabungkan bersama maka akan
membentuk landasan teori.
a. Kerangka teori

5
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 24-25
6
Ibid.Hal.27
7
Ibid, Hal. 30
8
Ibid, Hal. 31
Kerangka teori sering disebut sebagai deskripsi teori, adalah teori-teori yang relevan yang
dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang kan diteliti, serta sebagai dasar
untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah, danmenyusun instrument
penelitian.
b. Kerangka konsep
Kerangka konsep sering disebut juga sebagai kerangka berpikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah penting. Kerangka konsep yang baik akan menjelaskan
secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti.9
2. Hipotesis
Hipotesis ialah pernyataan atau jawaban sementara terhadap rumusan penelitian yang
dikemukakan.
Perumusan hipotesis berguna untuk memfokuskan amsalah; mengidentifikasikan data-data
yang relevan untuk dikumpulkan; menunjukkan bentuk desain penelitian, termasuk tekhnis
analisis yang akan digunakan; menjelaskan gejala social; mendapatkan kerangka
penyimpulan; merangsang penelitian lebih lanjut.
Hipotesis yang baik hendaknya memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Harus menyatakan pertautan dua variabel atau lebih.
b. Harus jelas, tidak membingungkan, dan dalam bentuk daklaratif (pernyataan).
c. Harus dapat diuji secara empiris, artinya seseorang mengumpulkan data yang tersedia di
lapangan guna menguji kebenaran hipotesis tersebut.

Menurut jenisnya, hipotesis dapat dibagi atas tiga jenis.

a. Hipotesis penelitian (hipotesis alternatif) atau hipotesis kerja; yang biasanya dimulai
denga kata “terdapat hubungan” atau “ terdapat perbedaan”.
b. Hipotesis nol, yang biasanya dimulai dengan kata “tidak terdapat hubungan” atau “tidak
terdapat perbedaan”.
c. Hipotesis statistika.10
F. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode Penelitian

9
Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press:
2014) Cet.2, Hal. 67-68
10
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 38-39
Metode penelitian adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodelogi adalah suatu pengkajian
dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode, jadi metodelogi penelitian ialah suatu
pengkajian dalam dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapatdalam penelitian.
Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi penelitian merupakan epismologi penelitian. Yaitu
yang menyangkut bagaimana kita mengadakan penelitian.11
b. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi ialah kumpulan sumber data, yang mempunyai sifat sama. Jumlah kumpulan
data sedikit hingga banyak, dari puluhan hingga ratusan juta.. apabila jumlah populasi
sangat banyak, maka populasi dapat diperkecil menjadi dua sub populasi atau lebih
dikenal dengan menambahkan parameter.12
Populasi ialah semua nilai-nilai hasil perhitungan maupun pengukuran baik kuantitatif
maupun kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang
lengkap dan jelas.
Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu yang berkenaan
dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup. Tujuan
diadakan populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel yang
diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi.13
Populasi berdasarkan atas jumlah dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Populasi terbatas (populasi terhingga) artinya diberi batasan secara kuantitatif.
Misalnya; 500.000 sepeda motor (terbatas ditunjukkan dengan angka 500.000, sifat
sama ditunjukkan dengan sepeda motor).
Populasi terbatas dapat dibagi menjadi 2 juga, yaitu:
 Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi terbatas,
memungkinkan hasilpenelitian berlakuuntuk lingkup yang lebih luas.
 Populasi tersedia (accessible population), yaitu populasi turunan dari
populasi teoritis yang kan diambil untuk diteliti dengan mempertimbangkan
jumlah dana, waktu dan tenaga yang tersedia.

11
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 41
12
Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press: 2014) Cet.2, Hal. 21
13
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 42
b. Populasi tak terbatas (tak terhingga), apabila populasi itu apabila populasi itu tidak
dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek yang
merupakan sumber data untuk penelitian.14
Ada dua jenis sampel, yaitu:
a. Sample random
b. Sampel nonrandom15
c. Instrument Penelitian
1. Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala diperlukan instrument penelitian.
2. Variasi instrumen (dalam arti alat) tergantung pada jenis penelitian
3. Jumlah instrumen yang akan dipergunakan untuk penelitian hendaknya sama dengan
jumlah variabel penelitian
4. Apabila ada peralatan yang sifatnya khusus, uraikan spesifikasi alat.
d. Tekhnik Pengumpulan Data
Pada hakikatnya, metode ilmiah adalah menggabungkan antar berfikir secara induktif dan
deduktif. Jika pengajuan hipotesis tersebut denga susahayah diturunkan dari kerangka teoritis
dan kerangka berfikir secara deduktif, maka menguji hipotesis diterima atau di tolak perlu
dibuktikan kebenarannya dengan data-data yang ada di lapangan. Data-data tersebut
dikumpulkan dengan tekhnik tertentu yang disebut teekhnik pengumpulan data. Selanjutnya,
data-data itu dianalisis dan disimpulkan seara induktif. Dan akhirnya dapatlah kita
memutuskan bahwa hipotesis ditolak ayau diterima.
Tekhnik pengumpulan data terdiri atas:
a. Observasi (observation)
b. Wawancara (interview).
c. Angket (questionary)
d. Dokumentasi (documentation).16
e. Tekhnik Analisis Data
1. Penelitian kuantitatif biasanya digunakan tekhnik analisis dengan statistic

14
Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press: 2014) Cet.2, Hal. 21-23
15
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 44-45
16
Prof.Dr. Husaini Usman, M.pd., M.T, Purnomo Setiady Akbar,M.Pd, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:PT.Bumi
Aksara:2008) Cet.1, Hal. 52
2. Bentuk hipotesis yang diajukan akan menentukan tekhnik statistic yang digunakan
3. Jenis statistic mana yang cocok, dapat dipilih sesuai dengan keberadaan data yang
dikumpulkan.
 Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis datadengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
(menggeneralisasi).
 Statistik deskriptif dapat pula dilakukan pada sampel yang diambil dari suatu
populasi, tetapi kesimpulan hanya berlaku untuk sampel itu saja (tidak berlaku
untuk populasi)
 Statistik inferensial (statistic induktif = statistic probabilitas) adalah tekhnik
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya berlaku
untuk populasi dan sampel yang diambil secara random
Statistik inferensial dapat diterapkan pada sampel yang diambil dari populasi
dan dapat dipergunakan untuk mengambil kesimpulan (menggeneralisasi) yang
berlaku untuk populasi.
 Statistik inferensial dibagi menjadi statistik inferensial parametrik dan statistik
inferensial nonparametrik. Statistik parametric dipakai untuk menguji
parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data
sampel, sedang statistik nonparametrik tidak menguji parameter populasi tetapi
menguji distribusi.17
G. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
1. Organisasi Penelitian
a. Apabila penelitian dilakukan oleh kelompok peneliti,sebutkan siapa yang menjadi
ketua peneliti dan akan bertanggung jawab pada bagian penelitian yang sama.
b. Sebutkan siapa, sebagai apa, dan bertanggung jawab tentang apa

Contoh:

Penanggung Jawab Penelitian (Peneliti I)

a. Nama Lengkap
b. Pangkat/Golongan/NIP

17
Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press: 2014) Cet.2, Hal.84
c. Jabatan Sekarang
d. Bidang Spesialis
e. Fakultas/Jurusan

Peneliti II

a. Nama Lengkap
b. Pangkat/Golongan/NIP
c. Jabatan Sekarang
d. Bidang Spesialis
e. Fakultas/Jurusan

Peneliti III

Dst.

2. Jadwal Penelitian
a. Disusun sesuai dengan macam kegiatan
b. Susun dalam bentuk Barchart dan tuliskan durasi waktu perminggu
H. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Uraian pembiayaan yang diperlukan dan pertahapannya secara rinci. Standart (patokan) biaya
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Tidak dibenarkan untuk membiayai pembelian
barang (dibenarkan untuk menyewa).
Pembiayaan dibagi berdasarkan pentahapan kegiatan.
I. BIODATA PENELITI
a. Biodata peneliti penting disertakan untuk mengetahui latarbelakang pendidikan penguasaan
ilmu dan track record dari peneliti
b. Semua orang yang terlibat dalam penelitian perlu dicantumkan18

18
Sukandarrumidi Haryanto, Dasar-Dasar Penulisan Proposal Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press: 2014) Cet.2, Hal. 88

Anda mungkin juga menyukai