Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

“Metodologi Penelitian”

Dosen Pengampu : Andhita Risko Faristiana, M.A

Disusun oleh :

Izza Mahendra Putra R (302200119)

Lutfa Umi Masruroh (302200123)

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Mata Kuliah “Metodologi Penelitian” dengan judul
METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF dengan tepat waktu.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Baginda
Nabi Muhammad SAW, sang revolusioner agama sejati yang telah membawa umatnya dari
zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah saat ini.

Tentunya dalam penulisan naskah ini saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan maupun kekeliruan mengenai pembahasan materi, pengetikan, maupun pemilihan
diksinya. Pemahaman materi dari saya yang kurang mumpuni juga menjadi salah satu
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saya berharap ada kritik ataupun
saran membangun yang diberikan pembaca kepada saya sebagai acuan dalam penulisan
selanjutnya. Semoga makalah ini nantinya dapat bermanfaat bagi saya maupun pembaca.

Ponorogo, 12 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………… i

Daftar Isi …………………………………………………………………………............. ii

BAB I Pendahuluan :

A. Latar Belakang …………………………………………………………………… 1


B. Rumusan Makalah ……………………………………………………………….. 2
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………………. 2

BAB II Pembahasan :

A. Judul ……………………………………………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………... 7
C. Variabel …………………………………………………………………………... 4

BAB III Penutup :

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………. 10

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………. 11

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengertiannya menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif di
artikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel tersebut dila
kukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah dite
tapkan (Sugiyono, 2012).
Penelitian yang dilakukan dengan metode kuantitatif juga disebut metode tradi
sional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Dikatakan tradisional, kar
ena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi tradisi sebagai
metode penelitian. Dikatakan positivistik karena  berlandaskan pada filsafat positivis
me. Disebut sebagai sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah meme
nuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan siste
matis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat dite
mukan dan dikembangkan iptek baru. Serta disebut metode kuantitatif karena data pen
elitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Dalam sebuah penellitian sebelum melakukan penelitian, umumnya seseorang
perlu menentukan terlebih dahulu judul dari penelitian yang akan menjadi arah dan tuj
uan kegiatan penelitian tersebut. Selanjutnya setelah menemukan judul maka harus m
engidentifikasi suatu masalah yang kemudian dirumuskan menjadi rumusan masalah.
Rumusan masalah umumnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang digunakan un
tuk membantu peneliti melanjutkan penelitiannya. Setelah selesai dalam menentukan r
umusan masalah masih banyak langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakuk
an penelitian kuantitatif.
Namun dalam makalah ini nantinya hanya akan mengulik sedikit tentang hal
mendasar yang dalam metodologi penelitian kuantitaf. Sehingga pokok bahasan yang
kami sampaikan dan jelaskan dalam makalah ini hanya berkaitan dengan seputar judul
yang akan dilengkapi dengan cara pembutannya, rumusan masalah beserta bentuk-ben
tuknya, dan variabel dengan macam-macamnya.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan judul, dan bagaimana langkah-langkah membuat
judul?
2. Apa yang dimaksud dengan rumusan masalah, dan apa saja bentuk-bentuknya?
3. Apa yang dimaksud dengan variabel, serta apa saja macam-macamnya?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui definisi judul dan langkah-langkah membuat judul.
2. Untuk mengetahui definisi rumusan masalah dan bentuk-bentuknya.
3. Untuk mengethui definisi variabel dan macam-macamnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. JUDUL
Judul adalah pencerminan dari keseluruhan isi (bisa karya ilmiah) yang
bersifat menjelaskan diri, menarik sehingga orang langsung menduga materi dan
masalah apa yang diteliti, penjabaran dari topik yang lebih spesifik dan sering
menyiratkan variabel yang akan dibahas.1 Penulisan judul biasanya sudah dirumuskan
setelah pembuatan masalah atau batasan dan penentuan masalah yang akan diteliti. 
Judul penelitian merupakan pencerminan dari tujuan . Oleh karena itu tujuan
penelitian di rumuskan dari masalah penelitian, atau dengan kata lain tujuan penelitian
merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka judul
penelitian mencerminkan masalah penelitian.2 Pemilihan judul penelitian yang baik
dan benar dapat menjelaskan konsep pemahaman penelitian di antaranya3:
1. Terhindar dari perangkaian kalimat yang membingungkan dan mempersulit
penyusunan konsep penelitian.
2. Berdasarkan asumsi terhadap fenomena yang dikritisi serta dalil yang
dikemukakan maka judul penelitian yang dipilih telah menggambarkan secara
jelas posisi variabel-variabel yang dijadikan objek kajian, dan terungkap juga
kejelasan konsep gagasan yang tercakup dalam judul penelitian itu.
3. Konsep gagasan yang diaktualisasikan menjadi sangat jelas, yaitu pengujian
hipotesis melalui rangkaian rumus-rumus statistik dalam rangka pengkajian
hubungan kausalitas di antara variabel X (antecedent) dengan variabel Y
(konsekuensi).
4. Standar penggunaan metode penelitian menjadi lebih jelas, karena prosedur
dan tata cara pengujian Hipotesis sudah jelas dan berlaku universal.
5. Hasil penelitian layak dianggap sebagai suatu inovasi ilmu pengetahuan yang
berbasis pada kajian empirik. Jika inovasi tersebut dikembangkan dengan
pendekatan analisis deskriptif yang konsepsional, maka hasil penelitian layak
dianggap sebagai suatu teori baru yang pantas dijadikan rujukan.

1
A. Aziz Alimul H. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
2
Sukidjo Notoadmojo. 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
3
https://www.sosial79.com/2021/01/pengertian-judul-penelitian-konsep.html?m=1 diakses pada tanggal 15
Februari 2022 pukul 16.11.

3
6. Dapat diketahui perbedaan antara penyusunan karya tulis ilmiah yang
didasarkan pada uji hipotesis, yaitu hasil penelitian dapat memberikan teori
baru serta memberikan ilmu pengetahuan tentang berbagai hal yang dijadikan
objek penelitian. 

Arikunto (1992 : 28), mengemukakan bahwa judul penelitian yang lengkap


diharapkan mencakup4 :

- Sifat dan jenis penelitian


- Obyek yang diteliti
- Subjek penelitian
- Lokasi/Daerah penelitian
- Tahun/Waktu terjadinya peristiwa.

Langkah penyusunan judul penelitian dapat melalui beberapa langkah sebagai berikut:

1. Temukan isu utama atau permasalahan utama.


2. Temukan faktor-faktor isu yang mempengaruhi isu atau permasalahan utama.
3. Temukan dampak atau akibat yang timbul akibat isu atau permasalahan utama.
4. Terakhir, rumuskan judul penelitian.5

Contoh judul, antara lain :

1. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar MTK di sekolah dasar

2. Pengaruh motivasi belajar dan kegiatan belajar siswa terhadap kecakapan hidup siswa

3. Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa Akuntansi di Saat Pandemi


Covid 19

4. Pelaksanaan Pendidikan Formal Bagi Anak Didik di Lembaga Pembinaan Khusus An


ak Kelas I Palembang

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah merupakan kesenjangan
antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun

4
Arikunto, Suharismi. 1992. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
5
Arikunto, Suharismi. 1992. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

4
masalah dengan rumusan masalah memiliki keterkaitan yang sangat erat karena setiap
rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.6
Menurut Sugiyono (2015) dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” membagi rumusan masalah menjadi beberapa
bentuk. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan
penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk masalah dapat
dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif. komparatif dan assosiatif.7
a. Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berkenaan dengan
pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik pada satu variabel atau
lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi, peneliti tidak membuat
perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan mencari hubungan
variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian ini selanjutnya dinamakan
penelitian deskriptif.
Contoh rumusan masalah deskriptif.
1) Seberapa baik kinerja Kabinet Bersatu?
2) Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri
Berbadan Hukum?
3) Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di Jakarta?
4) Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap
pelayanam pemerintah daerah di bidang kesehatan?

Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian


berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri (bandingkan dengan
masalah komparatif dan associatif.

b. Rumusan Masalah Komparatif


Rumusan komparatif adalah rumusan masalah yang membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda,
atau pada waktu yang berbeda. Contoh Rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN dan
Swasta? (satu variabel pada 3 sampel).

6
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
7
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

5
2) Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B?
3) Adakah perbedaan, kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai Swasta
Nasional, dan Perusahaan asing (dua variabel, pada dua sampel)
4) Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota
dan desa, gunung (satu variabel pada 3 sampel).
5) Adakah perbedaan kualitas manajemen antara Bank Swasta dan Bank
Pemerintah
c. Rumusan Masalah Assosiatif
Rumusan masalah assosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk
hubungan yaitu hubungan simetris, hubungan kausal, dan
interaktif/resiprocal/timbal balik.
1) Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang
kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan hubungan kausal maupun
interaktif, contoh rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
a) Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan
tamu yang datang? Hal ini bukan berarti yang menyebabkan tamu
datang adalah bunyi burung. (Di pedesaan Jawa Tengah ada
kepercayaan kalau di depan rumah ada bunyi burung Prenjak, maka
diyakini akan ada tamu, di Jawa Barat, kupu-kupu dan tamu).
b) Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah
kejahatan?
c) Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu
yang dibeli?
2) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Disini ada
variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen
(dipengaruhi), contoh:
a) Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
b) Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja
karyawan?
3) Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik

6
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di
sini tidak diketalius mana variabel mdependen dan dependen, contoh:
a) Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat dinyatakan
motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi
motivasi.
b) Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat
menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat
meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.

C. VARIABEL
Menurut Arikunto, variabel adalah gejala yang bervariasi, objek penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian kategori. 8 Variabel penelitian
pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.9
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang. atau
obyek, yang mempunyai "variasi" antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek
dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat merupakan
atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap,
motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja merupakan atribut-atribut dari setiap orang.
Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan
variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan
yang lain, Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel
karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Variabel yang tidak
ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka
penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang
bervariasi.10
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel
penelitian adalah atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.

8
Arikunto, Suharismi. 1992. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
9
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
10
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

7
 Macam-macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain maka macam-
macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecedent (variabel bebas) yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya (timbulnya variabel dependen (terikat)).
b. Variabel Dependen: disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen
(variabel terikat) yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.
c. Variabel Moderator: adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat
dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan
dependen. Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke dua.
Hubungan perilaku suami dan isteri akan semakin baik (kuat) kalau
mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada fihak ke tiga ikut
mencampuri. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator yang
memperkuat hubungan, dan fihak ke tiga adalah sebagai variabel
moderator yang memperlemah hubungan Hubungan motivasi dan
produktivitas kerja akan semakin kuat bila peranan pemimpin dalam
menciptakan iklim kerja sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila
peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan iklim kerja.
d. Variabel intervening: dalam hal ini Tuckman (1988) meny intervening
variable is that factor that theoretically affect the observed menyatakan
"Am phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate Variabel
intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan)
antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak
langsang dan tidak dapat diamati dan sinkur Variabel in merupakan
variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan
dependen, schinga varrabel independes tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya sariabel dependen.
e. Variabel kontrol: adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan se
hingga pengaruh variabel indepeden terhadap dependen tidak dipengaruhi
oIeh faktor Iuar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh
peneIiti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Co
ntoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan dan mengetik. Vari

8
abel independenya pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang dit
etapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik sama, mesin tik yang d
igunakan sama, ruang tempat meng etik sama. Dengan adanya variabeI ko
ntrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampi
lan mengetik dapat diketahui Iebih pasti.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Judul adalah pencerminan dari keseluruhan isi (bisa karya ilmiah) yang
bersifat menjelaskan diri, menarik sehingga orang langsung menduga materi dan
masalah dan materi apa yang diteliti, penjabaran dari topik yang lebih spesifik dan
sering menyiratkan variabel yang akan dibahas. Judul penelitian merupakan
pencerminan dari tujuan . Oleh karena itu tujuan penelitian di rumuskan dari masalah
penelitian. judul penelitian yang lengkap mencakup; sifat dan jenis penelitian, obyek
yang diteliti, ubjek penelitian, lokasi/daerah penelitian, tahun terjadinya peristiwa.
Langkah-langkah dalam menyusun isu yaitu menemukan isu utama, menemukan
factor isu yang mempengaruhi, menemukan dampak isu dan menyusun judul
penelitian. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke
dalam bentuk masalah deskriptif. komparatif dan assosiatif. bahwa variabel penelitian
adalah atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Macam-macam variabel meliputi variabel independent, dependen,
moderator, intervening dan control.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A. Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Arikunto, Suharismi. 1992. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Diakses dari https://www.sosial79.com/2021/01/pengertian-judul-penelitian-konsep.html?m=1 pada
tanggal 15 Februari 2022 pukul 16.11.
Notoadmojo, Sukidjo. 1993. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

11

Anda mungkin juga menyukai