Anda di halaman 1dari 20

FILSAFAT ILMU

“STRUKTUR PENELITIAN, TEKNIK PENULISAN ILMIAH DAN


TEKNIK NOTASI ILMIAH”

Oleh Kelompok 2:
Rajibus Nari Masda 18161053
Ahmad Kautsar 21161007
Althoof Reki Ardena 21161008

Dosen Pengampu:

Dr. Elida, M.Pd.


NIP. 19611111 198703 2 003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


KONSENTRASI PENDIDIKAN SENI BUDAYA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan

suatu masalah dengan metode ilmiah. Artinya, kegiatan meneliti adalah suatu

kegiatan ilmiah yang dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah tertentu, yang

logis dan sistematis. Oleh karena itu, hal yang penting yang harus diketahui oleh

seorang peneliti adalah teknik pelaksanaan penelitian tersebut. Selain itu, terdapat

juga hal lain yang lebih penting dalam sebuah penelitian yaitu memahami dasar

pikiran yang melandasi penelitian tersebut. oleh karena itu, dalam makalah ini

kami akan membahas tentang rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok

sebuah proses penelitian.

Tema pokok merupakan hal yang harus dikuasai oleh seorang peneliti.

Penguasaan tema pokok dengan baik akan mudah dalam mengembanngkan

berbagai variasi dari tema pokok tersebut. Oleh karena itu, pembahasan tema

pokok tersebut akan dijabarkan secara kronologis dari metode keilmuan. Dengan

demikian, seorang peneliti akan mengetahui sebuah struktur penelitian tersebut.

Dalam kegiatan keilmuan, khususnya penelitian ilmiah, peneliti tidak

hanya harus menguasai struktur dan teknik penelitian yang benar, tetapi peneliti

juga harus mampu mengomunikasikan penelitian tersebut secara tertulis.

Penulisan ini disebut dengan penulisan keilmuan atau penulisan ilmiah. penulisan

ilmiah tentunya harus mengikuti aturan-aturan ilmiah atau teknik penulisan

ilmiah.
Berkaitan dengan itu Dalam menulis karya ilmiah, sering kali kita

membutuhkan pendapat orang lain sebagai acuan. Misalnya dalam hal melihat

definisi suatu istilah. Beberapa pendapat yang berkompeten dibidangnya pantas

dikutip. Oleh karena itu, perlu kita mempelajari bagaimana teknik pengutipan

sesuai isi standar teknik lmiah.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas, yaitu bagaimana struktur

penelitian ilmiah, bagaimana penulisan ilmiah, teknik penulisan ilmiah dan teknik

notasi ilmiah dari penelitian tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan bagaimana struktur penulisan penelitian.

2. Menjelaskan bagaimana teknik penulisan ilmiah.

3. Menjelaskan bagaimana teknik notasi ilmiah.

C. Tujuan Penulisan

Setelah mengetahui latar belakang yang akan dibahas, maka tujuan

permasalahan ini adalah :

1. Menjelaskan bagaimana struktur penulisan penelitian.

2. Menjelaskan bagaimana teknik penulisan ilmiah.

3. Menjelaskan bagaimana teknik notasi ilmiahan.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari pembuatan makalah ini secara khusus untuk dapat

mempelajari materi secara mendalam pada mata kuliah Filsafat Ilmu. Sedangkan

secara umum, bermanfaat untuk menambah pengetahuan yang baru tentang materi

Filsafat Ilmu.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Struktur Penelitian dan Penulisan Ilmiah

Penulisan ilmiah pada dasarnya merupakan argumentasi penalaran

keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Penguasaan yang baik

mengenai hakikat keilmuan agar dapat melakukan penelitian dan sekaligus

mengkomunikasikannya secara tertulis. Berikut akan diuraikan mengenai struktur

penelitian dan penulisan ilmiah :

1. Pengajuan Masalah

Berikut langkah – langkah dalam mengajukan masalah

a. Latar Belakang

Suatu gejala baru dapat dikatakan sebuah masalah bila gejala

tersebut terdapat dalam situasi tertentu. Pada hakikatnya sebuah

masalah tidak pernah berdiri sendiri. Sebuah masalah terisolasi dari

faktor-faktor lain. Ia selalu terdapat konstelasi yang merupakan latar

belakang dari suatu masalah tersebut. oleh karena itu, dalam penulisan

sebuah karya ilmiah perlu diuraikan latar belakang masalah

dilakukannya suatu penelitian.

b. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan suatu tahap permulaan dari

penguasaan masalah di mana suatu obyek dalam suatu jalinan situasi

tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah. Seperti contoh mobil

yang mogok, dengan mudah kita mengenalinya itu masalah.

Demikian juga, dalam lingkup peningkatan pemerataan kesempatan


menikmati pendidikan, inovasi seperti pendidikan nonformal

merupakan sebuah masalah. Mampukah pendidikan nonformal

berperan sebagai bentuk alternative bagi pendidikan? Mungkinkah

pendidikan nonformal diterapkan dalam situasi sekarang? Apakah

pendidikan nonformal tidak menurunkan mutu pendidikan? Begitulah

langkah mengidentifikasi masalah.

c. Pembatasan Masalah

Sebagaimana yang terlihat pada identifikasi masalah, ternyata

identifikasi masalah memberikan kepada kita sejumlah pertanyaan

yang begitu banyak. Pembatasan masalah merupakan upaya untuk

menetapkan batas - batas permasalahan dengan jelas, yang

memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang

termasuk dalam lingkup permasalahan. Misalnya, kita memilih studi

perbandingan dilihat dari efektivitas prestasi belajar. Efektivitas

prestasi belajar harus dibatasi masalahnya, sebab kita tidak mungkin

meneliti efektivitas seluruh mata pelajaran atau membatasi pada

beberapa mata pelajaran saja. Dengan pembatasan masalah, kita akan

mendapatkan fokus masalah yang memungkinkan kita untuk

merumuskan masalah dengan baik.

d. Perumusan Masalah

Kegiatan keempat dalam pengajuan masalah adalah

merumuskan masalah. Perumusan masalah merupakan upaya untuk

menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin

kita carikan jawabannya. Perumusan masalah dijabarkan dari


identifikasi dan pembatasan masalah. Dengan kata lain, perumusan

masalah merupakan pernyataan lengkap dan terperinci mengenai

ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan

identifikasi dan pembatasan masalah.

e. Tujuan Penelitian

Setelah masalah dirumuskan dengan baik, maka seorang

peneliti menyatakan tujuan penelitiannya. Tujuan penelitian adalah

pernyataan mengenai ruang lingkup dan kegiatan yang akan dilakukan

berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.

f. Kegunaan Penelitian

Setelah dibahas tujuan penelitian, maka kegiatan terakhir

dalam langkah pengajuan masalah adalah kegunaan penelitian.

Kegunaan penelitian merupakan manfaat yang dapat dipetik dari

pemecahan masalah yang didapat dari penelitian.

2. Penyusunan Kerangka Teoritis

a. Pengkajian mengenai teori – teori ilmiah yang akan dipergunakan

dalam analisis.

b. Pembahasan mengenai penelitian – penelitian lain yang relevan

c. Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis.

d. Perumusan hipotesis.

3. Metodologi Penelitian

a. Tujuan penelitian secara lengkap dan operasional dalambentuk

pernyataan yang mengidentifikasikan variable – variable dan

karakteristik hubungan yang akan diteliti


b. Tempat dan waktu penelitian dimana akan dilakukan generalisasi

mengenai variable – variable yang diteliti

c. Metode penelitian yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan

tingkat generalisasi yang diharapkan

d. Teknik pengambilan contoh yang relevan dengan tujuan penelitian,

tingkat keumuman dan metode penelitian

e. Teknik pengumpulan data yang mencakup identifikasi variabel yang

akan dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran, instrument dan

teknik mendapatkan data.

f. Teknik analisis data yang mencakup langkah – langkah dan teknik

analisis yang dipergunakan yang ditetapkan berdasarkan pengajuan

hipotesis.

4. Hasil penelitian

a. Menyatakan variabel – variabel yang diteliti.

b. Menyatakan teknik analisis data.

c. Mendeskripsikan hasil analisis data.

d. Memberikan penafsiran terhadap kesimpulan analisis data.

e. Menyimpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak atau diterima.

5. Ringkasan dan kesimpulan

a. Deskripsi singkat mengenai masalah, kerangka teoritis, hipotesis,

metodologi dan penemuan penelitian

b. Kesimpulan penelitian yang merupakan sintesis berdasarkan

keseluruhan aspek tersebut di atas


c. Pembahasan kesimpulan penelitian dengan melakukan perbandingan

terhadap penelitian lain dan pengetahuan ilmiah yang relevan

d. Mengkaji implikasi

e. Mengajukan saran

B. Teknik Penulisan Ilmiah

Telah disebutkan sebelumnya bahwa penulisan karya ilmiah tidaklah

sembarangan. Pada umumnya, karya ilmiah ditulis dengan menggunakan jenis

dan ukuran kertas tertentu. Adapun jenis dan ukuran kertas yang umum digunakan

dalam penulisan karya ilmiah adalah kertas HVS berukuran A4 80 gram.

Pengetikan karya ilmiah hanya pada satu sisi kertas atau tidak diketik bolak balik.

Sementara itu, jenis dan ukuran huruf yang digunakan dalam karya ilmiah adalah

jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 12.

Dalam menulis karya ilmiah terdapat beberapa teknik penulisan yang perlu

dipahami dan diterapkan yaitu :

1. Spasi atau Jarak Penulisan

Dalam menulis karya ilmiah, terdapat beberapa ketentuan mengenai

spasi atau jarak baris penulisan, diantaranya adalah :

a. Spasi atau jarak baris penulisan karya ilmiah adalah 2 spasi. Beberapa

perguruan tinggi menentukan jarak baris penulisan atau spasi adalah 1,5

spasi.

b. Spasi atau jarak baris penulisan untuk kutipan langsung, judul gambar,

judul tabel, daftar pustaka adalah berjarak 1 spasi ke bawah.


c. Spasi atau jarak baris penulisan untuk daftar isi, daftar tabel, daftar

gambar, daftar lampiran, serta daftar istilah adalah berjarak 1 spasi

dengan jeda satu baris untuk setiap bagiannya.

2. Ukuran Margin atau Batas Tepi

Ukuran margin atau batas tepi pengetikan karya ilmiah secara umum

menggunakan formasi 4-4-3-3 atau 4 cm untuk margin kiri dan margin atas,

serta 3 cm untuk margin kanan dan margin bawah. Beberapa perguruan tinggi

menerapkan ketentuan ukuran margin atau batas tepi pengetikan karya ilmiah

dengan formasi 4-3-3-3 atau 4 cm untuk margin kiri serta 3 cm untuk margin

atas, margin kanan, dan margin bawah.

3. Penomoran Halaman

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah

adalah terkait dengan ketentuan penomoran halaman dan tata letaknya. Angka

Romawi kecil (i, ii, iii, dst) digunakan untuk penomoran halaman pada bagian

awal karya ilmiah seperti halaman judul hingga abstaksi. Angka Arab (1, 2, 3,

dst) digunakan untuk penomoran halaman setiap halaman. Pada halaman yang

memuat judul bab, penomoran halaman ditulis pada bagian kanan bawah.

Sedangkan, pada setiap halaman di setiap bab, penomoran halaman ditulis pada

bagian kanan atas. Penomoran halaman berjarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5

cm dari tepi atas atau tepi bawah.

4. Bahasa dan Penggunaan Istilah

Bahasa yang dipergunakan harus jelas, penulisan ilmiah harus

menggunakan bahasa yang baik dan benar serta mempergunakan tata bahasa

yang benar. Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah
bahasa Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia mengacu pada

Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia. Pedoman ini mencakup pedoman dalam pemakaian huruf, penulisan

kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan.

Sementara itu, Istilah yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah

adalah istilah dalam bahasa Indonesia atau istilah serapan bahasa asing yang

sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika istilah asing yang

digunakan dalam penulisan karya tulis tidak memiliki padanan kata yang sesuai

dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka istilah asing tersebut harus

ditulis dengan menggunakan huruf miring atau italic dan dijelaskan makna dari

istilah yang dimaksud.

5. Bentuk Kalimat

Kalimat dalam penulisan karya ilmiah hendaknya disajikan dalam

bentuk pasif dalam artian kalimat dalam karya ilmiah tidak boleh disajikan

dalam perspektif orang pertama seperti saya, aku, dan lain-lain. Pada bagian

ucapan terima kasih atau kata pengantar atau prakata, kata “saya” diganti

dengan kata penulis atau peneliti.

6. Penulisan Kata Pengantar

Setiap karya ilmiah selalu didahului dengan kata pengantar atau prakata

atau ucapan terima kasih. Dalam penulisan karya ilmiah, kata pengantar ditulis

dengan menggunakan spasi 1,5. Kemudian judul kata pengantar ditulis dengan

menggunakan huruf besar atau huruf kapital, ditebalkan, dan ditempatkan di

tengah. Adapun jarak antara judul dan isi kata pengantar adalah 2×2 spasi.
Ucapan terima kasih ditulis secara berurutan dimulai dengan pihak luar,

keluarga, atau teman.

7. Penulisan Abstrak

Abstrak dalam penulisan karya ilmiah sangat penting karena merupakan

intisari dari karya ilmiah yang dibuat. Ketentuannya adalah judul abstrak ditulis

dengan menggunakan huruf besar atau kapital, ditebalkan, dan ditempatkan di

tengah. Isi abstrak pada umumnya ditulis dengan spasi tunggal dengan jumlah

kata minimal 75 kata dan maksimal 100 kata dan ditulis dalam satu paragraf.

Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris

dengan ketentuan penulisan yang sama. Jika memungkinkan, penulisan abstrak

bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris diletakkan dalam satu halaman. Pada

bagian bawah abstrak ditulis beberapa kata kunci yang penulisannya

disesuaikan dengan bahasa yang digunakan. Dalam artian, pada abstrak dalam

bahasa Indonesia maka kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia. Begitu pula

dengan abstrak dalam bahasa Inggris maka kata kunci ditulis dalam bahasa

Inggris. Istilah asing yang digunakan dalam abstrak harus ditulis dengan huruf

miring atau dicetak miring.

8. Penulisan Daftar Isi

Daftar isi ditulis dengan spasi tunggal. Untuk penulisan judul setiap

bab ditebalkan atau di-bold dan menggunakan hurif besar atau huruf kapital.

Adapun jarak antara judul Daftar Isi dengan isi adalah 3 spasi.
9. Penulisan Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran

Sebagaimana Daftar Isi, penulisan Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan

Daftar Lampiran ditulis dengan spasi tunggal. Adapun judul Daftar Gambar

ditulis dengan menggunakan huruf besar atau huruf kapital dan ditebalkan.

10. Penulisan Judul Bab, Judul Sub-bab, dan Judul Anak Sub-bab

Suatu karya ilmiah umumnya terdiri dari beberapa bab, subbab, dan

anak sub bab. Berikut beberapa ketentuan dalam penulisan judul bab, judul sub

bab, dan judul anak subbab. Judul bab ditulis dengan menggunakan huruf

kapital atau huruf besar, diletakkan di tengah-tengah kertas, dan ditebalkan atau

di-bold. Adapun jarak penulisan judul bab disesuaikan dengan formasi ukuran

margin atau batas tepi penulisan yang dianut yakni 4 cm atau 3 cm dari tepi

atas kertas tanpa tanda titik. Judul sub bab ditulis dengan menggunakan huruf

kapital atau huruf besar kecuali kata penghubung dan kata depan, ditebalkan

atau di-bold, dimulai dari tepi kiri dan tanpa tanda titik. Judul anak subbab

ditulis dengan menggunakan gaya kalimat yakni pada awal kata pertama

menggunakan huruf kapital atau huruf besar dan awal kata kedua dan

seterusnya menggunakan huruf kecil dan diikuti dengan tanda titik (.) dan

ditebalkan atau di-bold. Penulisan judul anak kalimat dimulai 1 tab atau 5

ketikan dari kiri.

11. Penulisan Paragraf

Dalam penulisan karya ilmiah, paragraf baru yang letaknya tepat

dibawah judul bab, judul subbab, atau judul anak subbab ditulis rata kiri.

Sedangkan paragraf baru berikutnya ditulis menjorok ke dalam berjarak 1 tab


atau 5 ketikan dari batas tepi kiri. Jika menggunakan aplikasi, paragraf dapat

diatur secara otomatis.

12. Penulisan Naskah atau Teks

Penulisan posisi naskah atau teks karya ilmiah diatur dengan ketentuan

rata kiri kanan. Dalam artian, pengetikan naskah atau teks karya ilmiah dimulai

dari sisi kiri hingga sisi kanan. Pengecualian ketika memulai paragraf baru,

memasukkan gambar, memasukkan tabel, memasukkan persamaan, atau hal-

hal khusus lainnya. Jika menggunakan aplikasi, penulisan naskah atau teks

karya ilmiah dapat diatur dengan memilih posisi rata kiri kanan atau justified.

13. Penulisan Permulaan Kalimat

Dalam penulisan karya ilmiah, permulaan kalimat ditulis dengan

menggunakan huruf besar atau huruf kapital pada awal kata dan diakhiri

dengan tanda titik (.). Jika permulaan kalimat mengandung bilangan, angka,

atau rumus lainnya maka bilangan tersebut harus ditulis dengan menggunakan

huruf.

14. Penulisan Bilangan

Ketentuan lain dalam penulisan karya ilmiah adalah terkait dengan

penulisan bilangan. Ketentuan tersebut bilangan dalam karya ilmiah ditulis

dengan angka kecuali jika bilangan tersebut terdapat pada awal kalimat maka

bilangan ditulis dengan huruf. Penulisan bilangan desimal merujuk pada

ketentuan bahasa Indonesia yakni ditulis dengan koma (,) dan bukan dengan

titik (.). Sementara itu, penulisan satuan dinyatakan dengan singkatan resmi

tanpa disertai dengan tanda titik (.) di belakangnya.


15. Penulisan Nama Gambar dan Nama Tabel

Penggunaan gambar (grafik, bagan, dan lain-lain) dan tabel dalam

penulisan karya ilmiah bertujuan untuk menampilkan data atau informasi

tertentu. Setiap gambar dan tabel yang disajikan dalam karya ilmiah harus

diberi nomor dan judul. Sistem penomoran gambar sama dengan sistem

penomoran tabel yakni dengan menggunakan angka Arab. Judul gambar dan

judul tabel ditulis tanpa menggunakan tanda baca titik (.) dan tidak ditebalkan.

Umumnya judul gambar dan judul tabel ditulis ditengah sebagaimana

gambar dan tabel. Perbedaannya adalah judul gambar ditempatkan di bawah

gambar sedangkan judul tabel ditempatkan di atas tabel.

C. Teknik Notasi Ilmiah

Teknik penggunaan dan implementasi acuan teoretik yang dijadikan

sumber rujukan disebut teknik notasi ilmiah. Penerapan dalam merujuk referensi

dapat dilakukan dengan berbagai teknik atau cara yang sudah dianggap standar

baku. Seorang penulis diharapkan menguasai aspek-aspek yang bersifat esensial

dan mampu mengomunikasikan gagasannya secara ilmiah, atau paling tidak

mampu memahami sebuah karya ilmiah.

1. Penulisan Kutipan dan Sumber Kutipan

Penulisan kutipan dan sumber kutipan menjadi salah satu aspek

terpenting dalam penulisan karya ilmiah. Terdapat beberapa ketentuan dalam

menulis kutipan dan sumber kutipan, yaitu :

a. Kutipan langsung atau kutipan yang berasal dari penulisnya yang

berjumlah kurang dari 40 kata ditulis dengan menggunakan dua tanda

petik.
b. Kutipan langsung yang diambil dari kutipan maka penulisannya

menggunakan satu tanda petik.

c. Kutipan langsung yang diambil dari bahasa asing maka harus ditulis

dengan menggunakan huruf miring atau italic.

d. Kutipan langsung yang mengandung jumlah kata 40 kata atau lebih maka

kutipan tersebut harus ditulis tanpa menggunakan tanda petik dan diketik

dengan jarak 1 spasi. Adapun proporsi kutipan langsung dalam satu

halaman adalah maksimal ¼ halaman.

e. Apabila dalam kutipan langsung ada bagian yang dihilangkan, maka

penulisan bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan menggunakan

tiga buah titik.

f. Apabila sumber kutipan merujuk sumber lain, maka yang ditulis adalah

sumber kutipan yang digunakan oleh pengutip dengan menyebut nama

yang mengemukakan pendapat tersebut.

g. Jika sumber kutipan ditulis mendahului kutipan langsung, maka

penulisannya adalah nama penulis diikuti dengan tahun penerbitan dan

nomor halaman yang dikutip. Tahun dan nomor halaman ditulis dalam

tanda kurung.

h. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan langsung maka penulisan

nama, tahun penerbitan, dan nomor halaman diletakkan di dalam kurung.

i. Jika kutipan berasal dua orang penulis, maka kedua nama penulis harus

disebutkan.

j. Jika kutipan berasal lebih dari dua orang maka nama belakang atau nama

keluarga dari semua penulis harus ditulis dengan lengkap. Untuk


penyebutan kedua dan seterusnya yang ditulis hanyalah nama keluarga

penulis pertama dan diikuti oleh dkk disertai titik (.).

k. Jika kutipan berasal dari penulis yang berbeda dan sumber berbeda, maka

penulisannya adalah diurutkan berdasarkan alphabet dan bukan

berdasarkan tahun terbit.

l. Jika kutipan berasal dari penulis yang sama dengan karya yang berbeda,

maka cara penulisannya dengan menambahkan huruf a, b, c, dan

seterusnya pada tahun penerbitan.

m. Jika kutipan berasal dari penulis yang sama dengan sumber yang berbeda

maka penulisannya adalah tahun penerbitan ditulis satu kali dan

menambahkan huruf a, b, c.

n. Jika kutipan berasal dari tulisan tanpa diketahui nama penulisnya, maka

penulisannya adalah (Tanpa nama, 2017, hlm. 10).

o. Jika kutipan berasal dari penulis tanpa diketahui tahun penerbitan maka

penulisannya adalah (Littlejohn, Tanpa Tahun, hlm. 8).

p. Jika yang dikutip adalah pokok pikiran penulis, maka penulisannya tidak

menggunakan tanda petik dan cukup dengan menyebutkan sumbernya.

2. Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka juga merupakan hal terpenting dari penulisan

karya ilmiah dan dilakukan untuk menghindari dan meminimalisir

plagiarisme. Daftar pustaka pada dasarnya mengandung tiga unsur penting

yaitu penulis, judul, dan fakta-fakta penerbitan yang meliputi tempat atau

kota pustaka tersebut diterbitkan, nama penerbit, dan tahun penerbitan.

Terdapat beberapa sistem penulisan daftar pustaka, namun yang umum


digunakan oleh perguruan tinggi di Indonesia adalah APA style atau

American Psychological Association.

Adapun beberapa ketentuan umum penulisan daftar pustaka adalah

sebagai berikut :

a. Sumber kutipan yang terdapat dalam naskah atau teks karya ilmiah harus

ditulis secara lengkap dalam daftar pustaka dan begitu pun sebaliknya.

b. Nama penulis yang ditulis terlebih dahulu dalam daftar pustaka adalah

nama belakang atau nama keluarga. Pengecualian pada penulisan nama

Cina, Jepang, atau Korea karena nama belakang atau nama keluarga

berada di awal.

c. Dalam penulisan daftar pustaka, gelar akademik atau gelar keagamaan

atau gelar kebangsawanan penulis tidak perlu ditulis.

d. Jika nama penulis tidak diketahui, maka judul karya dari penulis yang

tidak bernama tersebut dituliskan sebagai tema utama.

e. Huruf kapital digunakan untuk menulis huruf pertama dari judul karya

atau judul tambahan.

f. Daftar pustaka ditulis secara berurutan berdasarkan abjad nama belakang

atau nama keluarga penulis dengan jarak 1,5 spasi.

g. Dalam penulisan daftar pustaka, baris kedua setiap sumber pustaka ditulis

dengan jarak 5 ketikan dari batas tepi kiri baris pertama dengan jarak antar

baris 1,5 spasi.


BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya dapat

disimpulkan beberapa hal berikut.

1. Struktur penelitian ilmiah harus dipahami dengan baik oleh seorang

peneliti agar peneliti tidak terhambat dalam melakukan penelitian. Selain

itu, penguasaan struktur penelitian dengan baik tidak akan membuat

peneliti bingung harus memulai penelitian dari mana dan melangkah

kemana.

2. Penguasaan penulisan ilmiah juga hal penting bagi seorang peneliti atau

penulis ilmiah. Dengan menguasai cara penulisan ilmiah, penulis tidak

akan bermasalah dalam menempatkan semua unsur-unsur yang terdapat

dalam aturan ilmiah tersebut. misalnya, penulis tidak lagi bingung harus

menempatkan hipotesisnya dimana, apakah setelah perumusan atau setelah

hasil penelitian. Hal ini dikarenakan penulis sudah mengetahui hakikat dan

fungsi unsur-unsur tersebut dalam keseluruhan struktur peelitian ilmiah.

3. Struktur penelitian ilmiah dimulai dari pengajuan masalah, penyusunan

kerangka teoritis, metodologi penelitian, hasil penelitian, ringkasan dan

simpulan.

4. Teknik notasi ilmiah adalah Teknik penggunaan dan implementasi acuan

teoretik yang dijadikan sumber rujukan. Seorang penulis diharapkan

menguasai aspek-aspek teknik notasi ilmiah yang bersifat esensial dan


mampu mengomunikasikan gagasannya secara ilmiah, atau paling tidak

mampu memahami sebuah karya ilmiah


DAFTAR PUSTAKA

Suriasumantri, Jujun S. 1990. Filsafat Ilmu: sebuah pengantar populer. Jakarta:


Pustaka Sinar Harapan.

Sitanggang, Natal P. (2016). Kumpulan materi pelatihan penulisan karya tulis


ilmiah untuk guru SLTP dan SLTA. Jambi. Balai bahasa jambi.
https://pakarkomunikasi.com/teknik-penulisan-karya-ilmiah (diakses 18 Oktober
2021, 09.03 WIB)
https://alihasanassidiqi.blogspot.com/2018/07/makalah-teknik-penulisan-karya-
ilmiah.html (diakses 18 Oktober 2021, 10.00 WIB)
http://harjonbasri.blogspot.com/2014/11/struktur-penelitian-dan-penulisan-
ilmiah.html (diakses 18 Oktober 2021, 10.20 WIB)
http://d-teksi.blogspot.com/2013/06/teknik-notasi-ilmiah.html (diakses 18
Oktober 2021, 11.03 WIB)
https://www.academia.edu/9571108/Teknik_Notasi_Ilmiah (diakses 18 Oktober
2021, 22.33)
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=lf7ADwAAQBAJ&oi=fnd&pg=
PA13&dq=teori+kualitatif&ots=CaQQM_VNeU&sig=aausC-
Eg5rdfiE26nQQCxYDAxDA&redir_esc=y#v=onepage&q&f=fals
e (diakses 18 Oktober 2021, 23.03)

Anda mungkin juga menyukai