Anda di halaman 1dari 47

FORMAT

PENULISAN TUGAS AKHIR


(SKRIPSI)

Oleh :
Dr. Eti Mul Erowati, S.H.,M.Hum
FAKULTAS HUKUM UNWIKU
PURWOKERTO 2021
APA ITU SKRIPSI ?
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang
diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan
pendidikan akademis.
 Pembeda antara jenjang Strata 1 dan Diploma.
 Belajar meneliti
 Skripsi sejatinya adalah belajar melakukan
penelitian dan menyusun laporan menurut kaidah
keilmiahan yang baku. Skripsi bukan untuk
menemukan teori baru atau memberikan
kontribusi ilmiah.
LANJUTAN PENGERTIAN
SKRIPSI
 skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau
karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat
penulis berdasarkan dari pendapat orang lain.
selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk
mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para
mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
langsung ( observasi Lapangan) tidak langsung
(studi kepustakaan).

Pengertian dan Ciri-ciri Karya Ilmiah

- Karya ilmiah adalah suatu karangan yang disusun secara


sistematis dan bersifat ilmiah.
- Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis
tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan
antara bagian-bagian tersebut sangat jelas dan padu.

- Bersifat ilmiah, berarti bahwa karya ilmiah tersebut


menyajikan satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau
pemecahan masalah yang didasarkan pada berbagai bukti
empirik atau kajian teoritis sehingga pembacanya dapat
merunut atau mencari kebenaran bukti empirik atau teori
yang mendukung gagasan tersebut.
Mrt. Brotowijoyo yg dikutip oleh Zaenal Arifin

- “ Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan


yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar”.
- Karangan ilmiah harus ditulis secara jujur dan akurat
berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya.
- Kebenaran dalam sebuah karya ilmiah bukan
kebenaran normatif, melainkan kebenaran objektif dan
positif sesuai dengan fakta dan data di lapangan.
Ciri-ciri Karya Ilmiah

1. Dari segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang


dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau
pemecahan satu masalah;
2. Pengetahuan yang disajikan didasarkan pada fakta atau
data (kajian empirik) atau pada teori-teori yang telah
diakui kebenarannya;
3. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang
objektif serta kejujuran dalam penulisan;
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak
menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yg
bersifat denotatif;
5. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu.
Mengapa penulisan karya ilmiah perlu dikuasai
oleh setiap mahasiswa ?

- Mahasiswa diharapkan mampu mengungkapkan


ide/gagasan dalam bentuk karya tulis. Dengan
demikian perlu latihan menulis karya ilmiah;
- Berdasarkan pengamatan di lapangan (Wardani,
1995), menunjukkan kemampuan menulis para guru
yg mengikuti pendidikan tinggi masih belum
memadai, khususnya dalam menulis karya ilmiah;
- Karya ilmiah mempunyai ciri khas yang membedakan
dari bentuk tulisan yang lain, sehingga harus dikuasai
selanjutnya dapat diterapkan ketika menulis.
Tujuan penulisan Karya ilmiah

1. Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau


kalangan tertentu, misal artikel dalam majalah;
2. Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan
dalam studi, misal penulisan makalah dari guru atau
dosen, penulisan skripsi, tesis dan disertasi;
3. Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam
sebuah pertemuan ilmiah, misal karya ilmiah yang
disusun untuk seminar, simposium, diskusi panel dll;
4. Mengikuti perlombaan karya ilmiah;
5. Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas
atau kalangan tertentu, misal artikel penelitian dalam
majalah.
TARGET PELATIHAN

SKRIPSI

PROPOSAL

OUT LINE
PERHATIKAN
FORMATNYA
• Taat Format
Proposal
• Min. 20 hal

• Taat Format
Skripsi
• Min. 40 hal
Out line Skripsi
 JUDUL
 LATAR BELAKANG MASALAH
 PERUMUSAN MASALAH
SISTEMATIKA USULAN
PENULISAN SKRIPSI
 Judul
 Latar Belakang Masalah
 Perumusan Masalah
 Tujuan dan Manfaat Penelitian
 Tinjauan Pustaka
 Metodologi Penelitian
 Daftar Pustaka
 Sistematika Skripsi
SISTEMATIKA SKRIPSI
 HALAMAN JUDUL
 HALAMAN PENGESAHAN
 HALAMAN PERSETUJUAN
 HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
SKRIPSI
 ABSTRAK
 ABSTRACT
 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 BAB I PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang Masalah

 B. Perumusan Masalah

 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

 D. Metodologi Penelitian

 BAB II KERANGKA TEORI

 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB


IV PENUTUP

 A. Kesimpulan

 B. Saran (kalau ada)

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran
DIAGRAM SISTEMATIKA SKRIPSI
BAB I
A.
1.
2.
a.
b.
1).
2)
B.
C
Kendala pertama dalam menulis karya ilmiah
adalah bagaimana memulainya

Suksesnya proses penulisan bukan semata-mata


hasil dari inspirasi dan bukan pula hanya hanya
hasil dari pengetahuan yg ditransfer dalam tulisan.
Namun merupakan akumulasi dari pengetahuan
mengenai bagaimana menyusun ide-ide kedalam
tulisan.
Dengan demikian lebih baik belajar dan berlatih
untuk membiasakan diri menuliskan gagasan dan
buah pikiran kita secara sistematis.
7 Sikap Ilmiah Seorang
1. Sikap ingin tahu
Peneliti
2. Sikap kritis
3. Sikap terbuka
4. Sikap obyektif
5. Sikap rela menghargai hasil karya orang lain
6. Sikap berani mempertahankan kebenaran
7. Sikap menjangkau ke depan
Esensia Suatu Logika Penelitian
Yaitu adanya PERTANYAAN yang tampak
sebagai permasalahan penelitian dan adanya
JAWABAN yang tampak sebagai hasil
penelitian. Kegiatan menjawab pertanyaan
itulah yang dikenal sebagai PENELITIAN
(yaitu proses penelitian yang terdiri pada dua
kegiatan utama yang berupa mencari data dan
menganalisa data
Langkah-langkah Penelitian
 Memilih masalah
 Studi pendahuluan
 Merumuskan masalah
 Merumuskan hipotesis
 Memilih pendekatan
 Menentukan variabel dan sumber data
 Menentukan dan menyusun instrumen
 Mengumpulkan data
 Analisis data
 Menarik kesimpulan
 Menulis laporan

Langkah 1 s/d 6 mengisi kegiatan pembuatan rancangan penelitian,


lang 7 s/d 10 merupakan pelaksanaan penelitian, langkah 11
merupakan kegiatan pembuatan laporan penelitian.
Tiada Penelitian Tanpa Masalah Tiada Masalah
Tanpa Sumber Masalah

Artinya suatu penelitian mestinya berawal


dari adanya suatu masalah, sebab suatu
kegiatan penelitian sebetulnya hanya
merupakan kegiatan untuk menjawab
masalah penelitian tersebut.

Tiada masalah tanpa sumber masalah


artinya suatu penelitian harus nyata bukan
suatu rekayasa atau suatu khayalan dan
dapat diperoleh datanya.
Memilih Masalah

 Suatu langkah awal dari kegiatan penelitian.


 Masalah dalam penelitian sering disebut pula dengan
istilah problema atau problematik.
 Masalah merupakan bagian dari kebutuhan
seseorang untuk dipecahkan. Orang mengadakan
penelitian karena ingin mendapatkan jawaban dari
masalah yang dihadapi.
 Masalah tersebut bisa datang dari berbagai arah.
Sumber Masalah
 Pengalaman
 Pengamatan
 Kepustakaan
 Hasil penelitian
 Hasil seminar
 Artikel ilmiah
 Surat kabar atau majalah
 Kata pejabat yang memiliki otoritas tertentu
JUDUL PENELITIAN
 Yang pertama-tama harus difikirkan seorang peneliti adalah
masalah yang akan diteliti, tetapi “di atas kertas” dimulai dengan
judul penelitian
 Judul penelitian adalah nama dari penelitian tersebut
 Judul penelitian merupakan intisari atau kristalisasi dari isi
penelitian; abstraksi masalah yang akan diteliti secara sederhana;
refleksi dari masalah yang akan diteliti
 Judul penelitian singkat, jelas dan tidak mempunyai arti ganda,
gaya bahasa yang baik, tidak menggunakan istilah/ungkapan
mengandung kiasan atau muluk-muluk; dapat dimengerti dengan
mudah
 Judul penelitian sebaiknya dirumuskan secara singkat dan jelas ;
kalaupun judulnya agak panjang, maka sebaiknya judul tersebut
dipecah menjadi judul induk dan anak judul
 Perumusan judul penelitian hendaknya dikaitkan dengan tujuan-
tujuan penelitian; dihubungkan dengan macam penelitian dari
segi sifat (eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris);
PENDAHULUAN

 Pendahuluan terutama berisikan


masalah yang akan diteliti dalam
perspektif historis; mengapa
masalah tersebut dipilih untuk
diteliti, serta dimensi apa yang jadi
pusat perhatian
LATAR BELAKANG
MASALAH
1. Situasi atau kondisi dimana diduga masalah
yang akan diteliti timbul
2. Alasan-alasan ataupun sebab-sebab mengapa
peneliti ingin menelaah masalah itu
3. Hal-hal yang telah diketahui atau belum
diketahui mengenai masalah yang akan diteliti
4. Pentingnya penelitian tersebut baik teoritis
maupun praktis
5. Penelitian yang dilakukan dapat mengisi
kekosongan yang ada
PERUMUSAN MASALAH
 Masalah merupakan suatu proses yang mengalami halangan di
dalam mencapai tujuannya, biasanya halangan tersebut hendak
diatasi
 Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia
untuk memecahkannya
 Masalah diartikan (Fisher, 1983) : a. suatu kesulitan yang
dirasakan oleh seseorang; b. suatu perasaan yang tidak
menyenangkan seseorang atas fenomena yang ada/terjadi; c.
suatu ketidaksesuaian atau penyimpangan yang dirasakan atas
“apa yang seharusnya” dan “apa yang ada/terjadi”
 Dalam penelitian , masalah itu dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya (mis. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh
….) atau kalimat pernyataan (mis. Studi ini ingin mengetahui
dampak yang ditimbulkan oleh…)
 Perumusan masalah dapat dirumuskan secara umum dan khusus
, mis, satu masalah (umum) dan beberapa masalah (khusus)
CONTOH-CONTOH PERUMUSAN
MASALAH
 Masalah yang masih  Masalah yang lebih khusus
sangat umum
 Bagaimana peraturan
 Bagaimana suatu mengenai delik korupsi
peraturan perundang- disusun ?
undangan disusun ?  Faktor-faktor apakah yang
 Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap
berpengaruh terhadap undang-undang lalu-lintas ?
efektivitas peraturan  Mengapa perlindungan saksi
perundang-undangan ? dalam kasus korupsi tidak
 Mengapa suatu peraturan efektif ?
tidak efektif ?
TUJUAN PENELITIAN
 Tujuan penelitian pada hakekatnya mengungkapkan apa
yang hendak dicapai oleh peneliti
 bisa dibagi menjadi tujuan umum dan khusus
 mungkin ada tujuan utama dan tujuan sekunder
 Tak ada batas-batas mengenai jumlah tujuan yang harus
dirumuskan, biasanya tergantung dari : luas ruang lingkup,
pusat perhatian peneliti, jangka waktu, biaya, dan tenaga
yang ada
 Tujuan penelitian dirumuskan secara deklaratif , dan
merupakan pernyataan-pernyataan tentang apa yang
hendak dicapai dengan penelitian tersebut
 Mis . Memperoleh data tentang …..
 Mendapatkan informasi tentang ….
 Mengadakan studi yang mendalam mengenai …
 Mendapat gambaran yang utuh tentang …
ULASAN BAHAN BACAAN
 Penelitian terdahulu
 Tinjauan literatur (literatur review)
 Ulasan Bahan Bacaan

 Peneliti menguraikan tinjauannya mengenai hasil-hasil


studi yang pernah dilakukan sehubungan dengan masalah
yang diteliti : 1) apa saja yang telah dihasilkan dari
studi/penelitian terdahulu sehubungan dengan masalah
yang diteliti; 2) bagaimana peneliti menanggapi hal
tersebut baik isi maupun metode
 Ulasan bahan bacaan terutama ditujukan agar peneliti
mempunyai pengetahuan yang menyeluruh tentang aspek-
aspek yang relevan dalam penelitian yang akan dilakukan
PENELITIAN HUKUM
Suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang
dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.

Suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan


pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya. Kecuali
itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta
hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas
permasalahan yang timbul didalam gejala yang bersangkutan.

Penelitian hukum dapat dibedakan antara penelitian hukum normatif,


penelitian hukum sosiologis/empiris, penelitian socio-legal.
METODOLOGI
 Bagian ini secara eksplisit menjelaskan bagaimana
penelitian harus dilakukan, dan antara lain
mencakup :
 Populasi yang akan diteliti (jika yang diteliti data
primer)
 Sampling dan besarnya sample (jika yang diteliti
data primer)
 Alat pengumpulan data (mis. Studi dokumen,
pengamatan, wawancara)
 Analisa (kwantitatif dan/atau kwalitatif)
PENELITIAN HUKUM
NORMATIF
 Penelitian hukum yang normatif biasanya “hanya”
merupakan studi dokumen, yakni menggunakan
sumber-sumber data sekunder saja yang berupa
peraturan perundang-undangan, keputusan
pengadilan, teori hukum, dan pendapat para
sarjana. Itu pula sebabnya digunakan analisis
secara kualitatif (normatif-kualitatif) karena
datanya bersifat kualitatif.
PENDEKATAN EMPIRIS
 Pendekatan yuridis empiris yaitu cara prosedur yang
dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian
dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk
kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian
terhadap data primer di lapangan.
 Ada lokasi penelitian
 Data diperoleh melalui survei, observasi dan wawancara.
 Ada populasi dan sampel.
 Ada Prosedur Pengumpulan dan Pengelolaan Data
 Analisis: Kualitatif dan Kuantitatif
METODE PENELITIAN
 Metode Pendekatan
 Spesifikasi
 Materi
 Lokasi
 Sumber Data
 Metode Pengumpulan Data
 Metode Penyajian
 Metode Analisis
Kerangka Teori
 Kerangka teori merupakan suatu penjabaran lebih lanjut
dari tinjauan pustaka yang ada pada usulan penulisan
skripsi, yang disusun lebih lengkap dengan memperhatikan
perkembangan pengetahuan yang ada sangkut pautnya
dengan penelitian penulis sebagai rangkain penjelasan
masalah penelitian yang berbasis pada penelitian lain dan
teori-teori yang ada sebelumnya. Peneliti bisa memilih
teori yang dianggapnya relevan dengan penelitian.
Kerangka teori dapat dianggap merupakan suatu
kesimpulan kutipan yang diulas dan ditujukan untuk
menjelaskan suatu masalah, yang di dalamnya
dikemukakan hal-hal yang sejalan dan/atau bertentangan
Pelatihan P3S, Arif Awaludin, FH
dengan pendapat peneliti lainnya.
Unwiku
Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Pada bagian ini secara umum terdiri atas dua hal yaitu

sebagai berikut:


a. Hasil penelitian

Didalamnya disajikan data yang diperoleh selama


penelitian. Untuk data kualitatif yang berupa uraian
dikelompokkan dan disusun secara sistematis, dan
untuk data kuantitatif disusun mengikuti metode yang
diajukan.
b.
 Pembahasan

 Di dalamnya berisi uraian analisis yang mencerminkan


kualitas ilmiah.Biasanya metode yang dipakai untuk
data kualitatif diuraikan (dibahas) dengan mendasarkan
teori-teori yang digunakan atau disajikan suatu uraian
yang mengikuti sistematika berpikir secara ilmiah
(induksi/deduksi). Dan untuk data kuantitatif dibahas
berdasarkan teori yang dipakai di dalam pendekatannya
atau sifat pembahasaannya membuktikan benar tidaknya
hipotesanya (apabila ada).
Diharapkan mahasiswa dan para dosen pembimbing
memperhatikan bagian pembahasan ini, sebab
letak kualitas dan pertanggung jawaban ilmiah
terhadap kesimpulan terletak dibagian ini, mestinya
uraian bersifat mendalam dan menampakkan alur
pikiran ilmiah dan sistematis serta teoritis. Luas
dan kedalaman penguasaan pengetahuan penulis
terletak pada bagian pembahasan ini.
Penutup

Kesimpulan dan Saran

Penutup dapat terdiri dari dua bagian yaitu kesimpulan


dan saran (kalau ada). Di dalam kesimpulan
dikemukakan secara singkat apa yang diperoleh dari
penelitian atau merupakan pernyataan yang menjawab
permasalahan. Dari kesimpulan tersebut peneliti dapat
menjelaskan sesuatu atau menyajikan dalam bentuk
implikasi atau saran.
Daftar Pustaka
Mahasiswa dalam penulisan tugas akhir
(skripsi) menggunakan acuan pustaka yang
terbaru berupa literatur nasional dan
internasional minimal 20 literatur (minimal 3
literatur asing) dan 20 jurnal nasional dan
internasional serta web dan peraturan
perundang undangan serta sumber sumber
yang lain.
LUARAN YANG DIPUBLIS
 - Cakrawala Hukum

 - Wijayakusuma Law Reviuw

 - Abdimas Wijayakusuma
PLAGIAT/ PENCURIAN
 Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia
No.17 tahun 2010, plagiat
merupakan perbuatan secara
sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba
memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah, dengan
mengutip sebagian atau seluruh
karya dan/atau karya ilmiah pihak
lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai.
CONTOH JUDUL SKRIPSI HUKUM PIDANA

 DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN


PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA
PEMBUNUHAN YANG BERKAITAN DENGAN KASUS CAROK
(Studi di P N X)
 PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI
KORBAN TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL
 PENERAPAN SANKSI PIDANA DAN TINDAKAN TERHADAP
ANAK SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR
3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK (Studi Di PN X)
 PERANAN POLRI DALAM MENANGANI TINDAK PIDANA
CABUL TERHADAP ANAK (Studi di POLRES X)
 PERANAN RESERSE DALAM MENGUNGKAP KEJAHATAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA (Studi di POLRES X)
 PERANAN POLRI DALAM MENANGGULANGI MASSA YANG
MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM (Studi Pada
Polres X)
 TINDAKAN YURIDIS ATAS KASUS PEMBUNUHAN DISERTAI
DENGAN KEKERASAN YANG BERKEDOK PEMBERANTASAN
DUKUN SANTET (Study Kasus di Polres X)
 PELAKSANAAN EKSEPSI DALAM PROSES PERKARA PIDANA
(Studi di Pengadilan Negeri X)
 PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN X
(Studi Terhadap Napi Narkoba)
 PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA
PERJUDIAN SEPAK BOLA (Studi Di PolresX)
 UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA YANG
DILAKUKAN ANGGOTA POLRI (Studi Di Polresta X)
 DISPARITAS PIDANA DALAM PUTUSAN PENGADILAN
TERHADAP TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi
Kasus di Pengadilan Negeri X)
 PERANAN KEPOLISIAN DALAM MENGUNGKAP KASUS
PEMBUANGAN BAYI OLEH SEORANG MAHASISWI (Studi Di
Polsekta X)
HUKUM PERDATA/ PERKAWINAN DAN DAGANG

 TINJAUAN HUKUM TENTANG PENYELESAIAN


PERSELISIHAN PERWAKAFAN TANAH MILIK DI
PENGADILAN AGAMA (Suatu Studi di Pengadilan Agama X)
 PERJANJIAN CARTER KAPAL TANKER BERDASARKAN
WAKTU (TIME CHARTER) (Studi Di PT. X)
 KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DI BAWAH TANGAN
YANG TELAH DILEGALISASI OLEH NOTARIS (Studi
Tentang Alat-Alat Bukti)
 PERANAN DIREKTORAT JENDERAL PIUTANG DAN
LELANG NEGARA (DJPLN) UNTUK MENYELAMATKAN
KEKAYAAN NEGARA (Studi Di DJPLN Cabang X)
 PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA ATAS IKLAN DI
TELEVISI
(Study Tentang Hak Cipta Iklan di Televisi)
 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PELANGGAN PT.
TELKOM DALAM PERJANJIAN BAKU
 IZIN POLIGAMI BAGI PNS DAN AKIBAT HUKUMNYA
DITINJAU DARI UU NO. 1 TAHUN 1974, PP. No. 10
TAHUN 1983 jo PP. No. 45 TAHUN 1990 (Studi di
Pengadilan Agama X)
 PERJANJIAN PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT UU.
NO.1 TAHUN 1974 DAN PP. NO. 9 TAHUN 1975 (Studi di
Pengadilan Agama Kabupaten X)
 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PIHAK PEMBELI
DALAM TRANSAKSI JUAL BELI KOMPUTER RAKITAN
MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999
TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Di PT)
 PARATE EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN GADAI (Studi
Kasus di Pegadaian Cabang X)
HTN/ HAN/ KETENAGAKERJAAN/
PERPAJAKAN/ LINGKUNGAN
 SISTEM PENETAPAN NILAI JUAL OBYEK PAJAK (NJOP)
DALAM PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) MENURUT UU
NO. 12 TAHUN 1994 (Penelitian di Wilayah Kantor PBB di X)
 TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA TENAGA KERJA
TERHADAP PERLINDUNGAN TKW INDONESIA
 PERANAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL (BPN) DALAM
PENYELESAIAN SERTIPIKAT GANDA (Studi Kasus di Badan
Pertanahan Nasional Kota X)
 GANTI RUGI KECELAKAAN KERJA DALAM PROGRAM
JAMSOSTEK YANG MENGAKIBATKAN CACAD SEBAGIAN
UNTUK SELAMANYA (Studi Pada PT. X)
 KEBIJAKAN HUKUM PEMERINTAH KABUPATEN X DALAM
RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG
KESEHATAN
 PEMBATALAN PERATURAN DAERAH DAN ATAU
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH OLEH PEMERINTAH PUSAT
MENURUT UU OTONOMI DAERAH

Anda mungkin juga menyukai