BAHASA INDONESIA 2
Persyaratan untuk dianggap sebagai karya ilmiah menurut Brotowidjojo (1988:15-16), sebagai berikut:
• Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis.
• Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
• Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat rekaan.
Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni menyebutkan rujukan dan kutipan
yang jelas.
• Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan
prosedural.
• Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang induktif yang
mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
• Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu
hipotesis.
• Karya ilmiah ditulis secara tulus.
• Karya ilmiah pada dasarnya bersifat ekspositoris.
Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya
ilmiah penelitian (Arifin, 2006:15)
4. Tesis
Penulis mengacu dan menggunakan teori-teori yang telah ada tersebut dan mengembangkannya sendiri
dalam bentuk kerangka pemikiran untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipoteisnya.
Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik setingkat Magister (S-2).
5. Disertasi
Disusun berdasarkan kerangka pemikiran baru yang mengacu kepada teori-teori lain yang telah
ditemukan sebelumnya, namun kerangka pemikiran tersebut diformulasikan sendiri oleh penulisnya
(original). Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik setingkat Doktor (S-3).
Karya ilmiah penelitian :
1. Makalah seminar
Naskah seminar
Naskah seminar yakni karya ilmiah yang beisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan
disampaikan dalam forum seminar.
Naskah bersambung
Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya
saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan dan penelitian dalam waktu yang
berbeda.
3. Jurnal penelitian
Laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah dilakukan secara ilmiah. Pada dasarnya, sebagian besar jurnal penelitian dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya tergantung dari metode yang dipakai dalam pembuatan dan penyusunan laporan jurnal
penelitian.
TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH
1. Persiapan ;
b. penentuan judul
2. Pengumpulan data;
b. pengumpulan keterangan
a. Pengelompokan bahan yaitu mana bahan yang akan didahulukan dan mana yang dikemudiankan;
b. Pengonsepan.
4. Pemeriksaan atau penyuntingan konsep adalah pembacaan dan pengecekan kembali naskah (menambahkan atau mengurangi isi
yang tidak relevan.
Jika topik sudah ditentukan dengan pasti sesuai dengan petunjuk-petunjuk, tinggal Anda menguji sekali
lagi;
apakah topik itu betul-betul cukup sempit dan terbatas ataukah masih terlalu umum dan mengambang.
Jika sudah menentukan pembatasan topik, judul karangan ilmiah bukanlah hal yang sulit ditentukan.
Perbedaannya, pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karangan ilmiah sedangkan
penentukan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karangan ilmiah.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai untuk memudahkan penentuan judul karangan ilmiah yaitu :
1. Masalah apa;
2. Mengapa;
3. Bagaimana;
4. Di mana:
5. Kapan.
LATIHAN SOAL PERENCANAAN KARANGAN ILMIAH
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
- Kata Pengantar
- Daftar Pustaka
Sekian
&
Terima kasih