Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
Biologi
Disusun oleh:
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini di susun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang “ Merencanakan Judul dan Variable Penelitian”, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber buku dan jurnal bereputasi.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
danterutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca yang membangun. Terimakasih
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...………………………………………………………………......…I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….......II
BAB I PENDAHULUAN………………...…………………………………………....…....1
A. Latar Belakang…………………...…………………………………………...…......1
B. Rumusan Masalah……………………...………………………………………........2
C. Tujuan…………………………...…………………………………………...….......2
BAB II PEMBAHASAN…………………...…………………………………...…….….....3
A. Kesimpulan……………………………………………………………...……........16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...........17
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan tesis/ skipsi dalam program Pendidikan merupakan kegiatan yang
harus dilakukan sebagai pertanggungjawaban hasil akhir masa studi. Tesis/ skipsi
merupakan karya ilmiah yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah
dan mengikuti pedoman atau kaidah ilmiah. Penulisan tesis dihasilkan dengan cara
melakukan penelitian atau dikenal juga dengan research. Secara etimologi research
terdiri dari suku kata yaitu re yang artinya kembali, search artinya menemukan.
Menurut Henry Mannaheim, riset dalam ilmu pengetahuan adalah “an inter-
subjective, accurate, systematic analysis of determinate of body empirical data in
order to discover recurring relationship among phenomena” (Ruslan, 2003:4). Jadi
reset bertujuan menemukan hubungan diantara fenomena melalui analisis yang akurat
dan sistematik terhadap data empiris (Kriyantono, 2006:3).
Peneliti pemula ketika hendak merencanakan sebuah penelitian mereka
terlebih dahulu mencari judul penelitian. Kenyataan yang demikian tidak boleh terus
dibiarkan berlangsung. Sebab, idealnya judul penelitian nanti dibuat setelah
menentukan topik, tema, dan problem yang menjadi subjek pembahasan. Topik
sebuah penelitian semestinya yang mula pertama ditentukan oleh peneliti. Setelah itu,
peneliti menentukan tema pembahasan. Dari topik dan tema itulah peneliti akan
menemukan masalah atau problem penelitian yang dikenal dengan fokus utama
penelitian (Darmalaksana, 2020).
Perlu diketahui bahwa judul penelitian sangat berkaitan dengan topik dan tema
yang menjadi fokus utama penelitian. Ketika hendak merencanakan sebuah penelitian
hal terpenting ialah mengajukan beberapa pertanyaan. Paling pokok diantaanya
mengenai topik, tema,, dan masah atau fokus utamanya. Dan dapat diketahui rencana
penelitian berdasarkan pada fokus utama penelitian berupa topik atau tema penelitan
untuk dibuatnya judul yang berkaitan dengan tema atau topik tersebut. Merencanakan
judul harus dipastikan bahwa judul penelitian telah mengandung unsur problem (P),
metode (M), dan hasil (H) yang diharapkan seperti telah dipaparkan di muka
(Darmalaksana, 2020).
1
Selain itu dalam membuat rancangan penelitian tentunya harus
merencanakan variable penelitian, dalam kegiatan penelitian, variabel penelitian
merupakan objek yang „menempel‟ (dimiliki) pada diri subjek. Objek tersebut
berupa suatu data yang dikumpulkan dari subjek penelitian yang menggambarkan
suatu kondisi atau nilai masing-masing subjek penelitian. Setiap subjek penelitian
memiliki kondisi atau nilai yang beragam. Data berupa kondisi atau nilai tersebut
dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan suatu teknik pengumpulan data,
yang sudah ditentukan secara tepat (Gulo, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi judul penelitian ?
2. Bagaimana hubungan topik dengan judul penelitian ?
3. Bagaimana cara menentukan topik dan judul penelitian ?
4. Apa Langkah-langkah merumuskan judul penelitian ?
5. Bagaimana cara menemukan sumber masalah penelitian ?
6. Apa definisi variable penelitian ?
7. Apa macam-macam variable penelitian ?
8. Bagaimana cara menentukan variable penelitian ?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi judul penelitian
2. Untuk memahami hubungan topik dengan judul penelitian
3. Untuk memahami cara menentukan topik dan judul penelitian
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah merumuskan judul penelitian
5. Untuk mengetahui cara menemukan sumber masalah penelitian
6. Untuk memahami definisi variable penelitian
7. Untuk mengetahui macam-macam variable penelitian
8. Untuk mengetahui cara menentukan variable penelitian
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tepat untuk menyelesaikan masalah, serta diakhiri dengan membuat laporan
(Prajarto, 2010: 1).
3. Menetukan Topik dengan Judul Penelitian
a. Menentukan Topik Penelitian
Dalam menentukan topik penelitian seharusnya didasarkan pada
bidang kajian utama Program, seperti contoh pada program studi
Pendidikan yang memiliki wilayah kajian Pendidikan meliputi psikologi
Pendidikan, evaluasi, teknologi pembelajaran, kurikulum, metodologi
pembelajaran dan filsafat sains/landasan Pendidikan.
b. Menentukan Judul Penelitian
Setelah topik penelitian ditentukan, langkah berikutnya adalah
menentukan judul penelitian. Judul penelitian harus jelas menggambarkan
isi kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan dan disusun dalam susunan
kata yang padat. Sebuah judul penelitian harus mempunyai kata-kata kunci
yang dapat menggambarkan maksud dari penelitian. Sebuah judul
penelitian dapat dikatakan baik apabila susunan kata-katanya dapat
menjelaskan subjek dan maksud penelitian yang akan dilaksanakan. Oleh
karena sebuah judul merupakan label tulisan yang paling sering dibaca
maka perlu diupayakan agar susunan kata-katanya menarik, impresif, serta
dapat dengan mudah disusun dalam katalog (Koswara, Oe., dkk., 1996).
4
Judul Penelitian
Indikasi Masalah
Batasan Masalah
Gambar 1. Urutan dan Pola Pikir Merumuskan Judul Penelitian
Berdasarkan pola di atas maka judul penelitian menjadi spesifik. Artinya, dari
variabel-variabel penelitian yang telah dibatasi tersebut diangkat menjadi judul
penelitian.
Pada penelitian kuantitatif, judul penelitian secara eksplisit menunjukkan
variabel yang akan diteliti, khususnya variabel independen dan dependen.
Variabel lainnya, seperti variabel moderator, intervening, dan kontrol, biasanya
tidak dicantumkan, tetapi dijelaskan di dalam paradigma penelitian.
Pada penelitian kualitatif karena banyak variabel yang diamati dan variabel yang
diteliti belum jelas maka judul penelitian tidak harus eksplisit seperti pada
batasan masalah. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam perumusan judul
penelitian adalah bahwa judul penelitian harus netral. Judul penelitian tidak boleh
dipengaruhi oleh unsur-unsur atau keinginan-keinginan tertentu bersifat subjektif
yang belum diuji kebenarannya. Hal ini karena pada dasarnya penelitian
merupakan usaha untuk mengetahui data atau gejala sebagaimana adanya.
rumusan judul penelitian yang bersifat netral adalah sebagai berikut (Sugiyono,
1999).
1. Judul penelitian dengan bentuk permasalahan deskriptif estimative
2. Judul penelitian dengan bentuk permasalahan bersifat mencari hubungan atau
pengaruh
a. Peranan .................... terhadap ..........................
b. Pengaruh ...................terhadap ..........................
c. Pengaruh .......... dan .............. terhadap ..............
d. Hubungan ................... dengan ..........................
e. Hubungan ............. dan ................dengan ..........
5
3. Judul penelitian dengan bentuk permasalahan bersifat komparatif
a. Perbandingan IPK mahasiswa wanita dan laki-laki pada Program Studi
Manajemen UT.
b. Perbandingan jumlah mahasiswa UT yang meregistrasi ulang pada
semester genap dan semester ganjil.
c. Perbandingan harga per lembar saham antara perusahaan PMA dengan
PMDN antara Tahun 1999-2004.
6
b. Pengalaman Sehari-hari dalam Suatu Pekerjaan atau Profesi
Cara kedua untuk menemukan permasalahan penelitian dapat diperoleh
dari pengalaman sehari-hari dalam lingkungan pekerjaan, profesi, atau
keahlian. Pengalaman yang dimaksud di sini tidak harus dialami secara
pribadi, tetapi dapat pula merupakan hasil pengamatan atau kesan dari
kejadian-kejadian nyata di masyarakat. Secara pragmatis untuk
menemukan permasalahan penelitian dari pengalaman sehari-hari dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Amatilah fenomena bidang kajian manajemen yang terjadi di
masyarakat/organisasi.
2. Identifikasi fenomena sosial tersebut dengan menggunakan kata bantu
kata tanya sebagai berikut.
Apa yang terjadi?
Di mana kejadian berlangsung?
Apa penyebabnya?
Bagaimana solusinya?
Adakah landasan teori/konsepnya?
Variabel apa saja yang terlibat baik langsung maupun tidak
langsung?
Adakah implikasi dari kejadian tersebut?
3. Tulis fenomena sosial yang Anda temui tersebut ke dalam kartu
sitasi sebagai berikut.
Kata kunci:
7
c. Laporan Penelitian
Laporan penelitian juga dapat digunakan sebagai sumber untuk
menemukan permasalahan penelitian. Dalam suatu laporan penelitian,
setelah data dianalisis dan diinterpretasikan, sering kali juga diajukan
persoalan-persoalan baru yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. Di
antara persoalan-persoalan yang diajukan tersebut dapat kita pilih sebagai
permasalahan penelitian, misalnya memperluas lingkup masalah dan/atau
populasinya sehingga lingkup generalisasinya menjadi lebih luas.
Di samping berdasarkan persoalan-persoalan yang diajukan,
permasalahan penelitian juga dapat diperoleh dari rasa ketidakpuasan
terhadap metodologi penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian
tertentu. Ketidakpuasan tersebut mendorong kita untuk melakukan
penelitian ulang dengan memodifikasi metodologi penelitian yang telah
digunakan (Bungin, 2009).
d. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah tentang usaha kecil mikro dapat melahirkan
berbagai permasalahan penelitian, seperti efektivitasnya kelayakannya atau
manfaatnya.
8
terlihat dalam penyusunan instrumen, dan tentu saja dalam mencari
(mengumpulkan) data serta penganalisaan, selanjutnya juga berdampak pada
kesimpulan penelitiannya (Nana. 2005).
Selain penting dalam menentukan variabel, bagaimana cara mengukur variabel
juga merupakan tugas pokok dari peneliti. Kajian teori, khususnya mengenai aspek-
aspek dari masing-masing varia-bel beserta penjabaran indikatornya merupakan
langkah penting dalam upaya mengukur keberadaan masing-masing variabel
9
tersebut berupa treatment (perlakuan) yang akan dikenakan pada subjek
penelitian untuk dinilai dampaknya (hasil perubahannya).
Dalam menentukan variabel bebas, peneliti perlu melandaskan teori
yang kuat. Selain itu, peneliti perlu mengkaji teori-teori yang menguraikan
keterkaitan antara keberadaan variabel bebas dengan variabel terikat. Oleh
karena itu, peneliti perlu mengkaji dan memilih teori manakah di
antaranya yang menjamin kuatnya keterkaitan keberadaan di antara kedua
variabel tersebut. Dengan adanya alasan yang kuat (tepat) di atas maka
peneliti dapat menentukan penggunaan variabel bebas dalam penelitian
eksperimen.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan suatu kondisi atau nilai yang muncul
sebagai akibat adanya variabel bebas. Baik variabel bebas maupun variabel
terikat sebenarnya dapat dikaji (ditentukan) dari judul penelitian. Namun
di dalam susunan judul penelitian, letak variabel terikat tidak berarti selalu
berada setelah variabel bebas. Peneliti dapat menentukannya variabel
terikat secara rasional, yakni dengan menentukan mana variabel yang
munculnya sebagai akibat dari variabel lain.
Contoh satu. Pada judul penelitian “Pengaruh Konsep Diri terhadap
Kemandirian Belajar Siswa SMP Pandawa Salatiga”, variabel bebasnya
adalah Konsep Diri, dan variabel terikatnya berupa Kemandirian Belajar.
Hal ini disebabkan bahwa kemandirian belajar siswa muncul sebagai akibat
adanya konsep dirinya. Cara penentuan masing-masing jenis variabel
berdasar susunan kalimat dalam judul tersebut relatif lebih mudah.
Contoh dua. Sedangkan pada judul penelitian “Perbedaan Percaya
Diri berdasar Pola Asuh Orang Tua pada Siswa SMA Sinar Kasih”,
variabel bebasnya berupa Pola Asuh orang tua, dan variabel terikatnya
adalah Percaya Diri. Meskipun percaya diri terletak di bagian depan
susunan kalimat judul penelitian, ternyata tidak menunjukkan sebagai
variabel bebas, justru sebaliknya sebagai variabel terikat. Hal ini
disebabkan bahwa secara rasional percaya diri salah faktor pembentuknya
adalah pola asuh orang tua.
Dalam penelitian eksperimen – sebagai salah satu wujud penelitian
pendidikan - variabel terikat berupa informasi (data) tentang perubahan
10
pada diri subjek sebagai reaksi subjek terhadap keberadaan (setelah dikenai
treatment) variabel bebas tersebut. Perbandingan antara sebelum
eksperimen dengan sesudah eksperimen atau sesudah mendapat perlakuan,
merupakan wujud perubahan sebagai reaksi subjek terhadap treatment
penelitian eksperimen.
Sebelum suatu penelitian dilakukan tentu peneliti sudah
mempersiapkan alat ukur atau instrumen penelitiannya. Instrumen tersebut
dapat berupa panduan observasi dengan cara pengisian chek list, dapat
pula dalam bentuk skala sikap yang harus disebarkan dan diisikan oleh
subjek penelitian. Dalam penelitian eksperimen, melalui alat ukur yang
sudah ditentukan tersebut peneliti perlu mengumpulkan data kondisi
perubahan diri subjek setelah mendapatkan treatment (perlakuan).
Contoh : Seorang peneliti ingin menguji efektivitas dari metode
pembelajaran A terhadap keberhasilan belajar siswa melalui eksperimen
semu. Pada penelitian tersebut terdapat dua variabel yang digunakan oleh
peneliti.
c. Variabel Kontrol
Selain terdapat variabel bebas dan variabel terikat, dalam penelitian
eksperimen sering kali menggunakan variabel kontrol. Dalam penelitian
eksperimen, ada cukup banyak variabel yang dapat mempengaruhi
perubahan keadaan subjek penelitian. Tindakan atau treatment dalam
penelitian eksperimen merupakan variabel bebas. Sedangkan perubahan
keadaan diri subjek yang diharapkan hanya sebagai hasil treatment
penelitian eksperimen tersebut tergolong sebagai variabel tergantung
(terikat).
Agar perubahan keadaan diri subjek penelitian benar-benar sebagai
akibat dikenai treatment maka peneliti perlu mengendalikan (mengontrol)
kondisi eksperimennya, antara lain dalam menentukan ciri-ciri subjek yang
dipilih, mengendalikan situasi (setting) penelitian. Keberadaan variabel
lain, di luar variabel bebas dan terikat tersebut, tidak boleh dibiarkan tetapi
harus dikendalikan agar keberadaannya tidak mencemari hasil penelitian.
Dalam tulisannya Azwar (1999) menyatakan bahwa variabel kontrol atau
kendali merupakan variabel bebas tetapi efek pengaruhnya terhadap
11
variabel tergantung dikendalikan (dikontrol) oleh peneliti sehingga
pengaruhnya netral.
Perlu dipahami bahwa variabel kontrol banyak digunakan ketika
peneliti melakukan eksperimen murni, yang berfungsi untuk
mengendalikan pelaksanaan eksperimen agar dapat berjalan sesuai
rancangan penelitiannya. Selain itu, penggunaan variabel kontrol juga
berfungsi agar hasil eksperimen tidak tercampuri oleh kondisi luar tetapi
memang sebagai akibat dari eksperimen itu sendiri.
Dalam penelitian pra-eksperimen maupun eksperimen semu khususnya
pada penelitian bidang pendidikan, peneliti tidak perlu menyibukkan diri
dengan variabel kontrol. Jika penelitian eksperimen dalam bidang
pendidikan dilakukan dengan menggunakan variabel kontrol maka dalam
penelitian tersebut sulit atau bahkan tidak akan diketemukan subjek
penelitian yang diinginkan.
Hal ini disebabkan karena tidak ada seorangpun di dunia yang memiliki
sifat, karakter, atau ciri-ciri yang sama persis dalam segala hal. Dalam
penelitian eksperimen di bidang pendidikan, baik pra-eksperimen maupun
eksperimen semu, selalu mengesam- pingkan perbedaan keseluruhan
kondisi subjek penelitiannya. Subjek dianggap memiliki kondisi yang
sama. Dengan demikian, variabel kontrol bukan menjadi perhatian utama
dalam penelitian eksperimen di bidang pendidikan tetapi tetap
mengutamakan perhatian terhadap variabel bebas dan terikat.
Contoh : Seorang peneliti ingin menguji efektivitas dari metode
pembelajaran A terhadap keberhasilan belajar siswa. Dalam penelitian
eksperimen tersebut peneliti hanya menggunakan siswa yang memiliki IQ
normal, dan kondisi sosial ekonomi orangtua yang tergolong cukup.
Pengendalian terhadap IQ subjek yang normal, dan kondisi sosial ekonomi
tersebut merupakan penggunaan variabel kontrol.
d. Variabel Antara
Variabel antara merupakan suatu faktor yang secara teoritik (konseptual)
berpengaruh terhadap fenomena hubungan antara bebas dan terikat. Dalam
penelitian, variabel antara tanpa dilakukan pengukuran maupun
dimanipulasi, tetapi dikaji keberadaannya. Variabel antara berfungsi untuk
12
menjelaskan hubungan kedua variabel tersebut, yang nampak (terwujud)
saat peneliti membahas hasil analisis hubungan antara variabel bebas
dengan terikat.
Contoh : Penelitian yang dilakukan untuk mengkaji hubungan antara
kondisi status sosial ekonomi dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar
siswa. Peneliti juga perlu memperhitungkan keberadaan kecerdasan siswa
yang ditelitinya.
e. Variabel Moderator
Variabel moderator merupakan variabel bebas untuk menentukan
sejauhmana efeknya ikut mempengaruhi hubungan antara variabel bebas
dengan variabel tergantung. Keberadaan variabel moderator ini bukan
termasuk utama untuk diamati. Variabel moderator dibiarkan bervariasi
agar pengaruhnya terhadap variabel tergantung dapat diamati dan
diperhitungkan sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang lebih cermat
mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel tergantung.
Sebaliknya keberadaan variabel kendali justru diminimalisir atau bahkan
dihilangkan pengaruhnya.
Variabel moderator selalu berupa kategorikal yakni variasinya
berupa kategori atau klasifikasi atau level. Asumsinya karena dalam desain
penelitian masing-masing level pada variabel bebas akan memiliki efek
yang berbeda terhadap keberadaan variabel tergantung.
Contoh : Dalam penelitian tentang pengaruh umpan balik dalam
latihan terhadap tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian.
Peneliti juga memperhatikan kondisi sosial ekonomi orang tua dan konsep
diri siswa.
f. Kovariabel
Kovariabel merupakan variabel bebas yang sudah diketahui memiliki
hubungan linier dengan variabel tergantung, dan diikutsertakan dalam
desain penelitian agar kecermatan analisis tetap terjaga. Fungsi keberadaan
kovariabel sama dengan variabel moderator tetapi tidak berupa kategori,
melainkan berupa kondisi yang kontinyu berkorelasi dengan variabel
tergantung.
13
Contoh : Pada penelitian eksperimen tentang pengaruh (efektivitas)
metode pembelajaran discovery terhadap hasil tes mata pelajaran IPA,
peneliti juga memperhitungkan kecerdasan siswanya.
d. Penelitian Eksperimen
14
Variabel penelitian : Percaya Diri, dan Layanan Bimbingan Kelompok
e. Penelitian Pengembangan
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Darmalaksana Wahyudin. 2020. Jejak Kuliah Online. Bandung : UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
Iswanto, Yun (2012) Panduan Seminar Penelitian. In: Penentuan Judul Penelitian.
Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-11. ISBN 9796898373
Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : PT. Kencana Perdana.
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Reset Komunikasi. Jakarta : Prenada Media
Group
Prajarto, Nunung. 2010. Metode Survey Untuk Penelitian Komunikasi. Yogyakarta : FISIPOL
UGM
UM, 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang
17