Disusun oleh :
Ziadatur Rif’ah (220702067)
Ummi Taslimah (220701086)
Puji dan syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah ini kami lakukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Penelitian Kualitaif.
Harapan kami semoga makalah yang kami buat dapat membawa manfaat
bagi siapa saja yang membacanya,serta dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan.
Menyadari akan kekurangan dan keterbatasan kami dalam menyelesaikan
makalah ini,kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang
dapat mendorong dan membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Latar Belakang Penemuan Masalah...................................................................3
B. Jenis- Jenis Masalah.............................................................................................4
C. Merumuskan Judul.............................................................................................10
D. Prosedur Perumuskan Masalah.........................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap melakukan penelitian harus mempunyai masalah penelitian yang akan
dipecahkan. Perumusan masalah ini bukanlah pekerjaan yang mudah, temasuk bagi
peneliti-peneliti yang sudah berpengalaman. Padahal masalah selalu ada di
lingkungan sekeliling kita.
Titik tolak penelitian jenis apapun tidak lain bersumber pada masalah.
Tanpa masalah, penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Masalah itu,
sewaktu akan mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan
dan dirumuskan secara jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh
seluruh unsur penelitian lainnya akan berpangkal pada perumusan masalah
tersebut.
Pemecahan masalah yang dirumuskan dalam penelitian sangat berguna
untuk mengatasi kebingungan kita akan suatu hal, untuk mengatasi
rintangan atau untuk menutup celah antara kegiatan atau fenomena.
Karenanya peneliti harus memilih suatu tujuan masalah bagi penelitiannya,
dan merumuskannya untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut.
Perumusan masalah merupakan hulu dari penelitian, dan merupakan
langkah yang penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian. Karena
pentingnya perumusan masalah dalam sebuah penelitian maka kami
membuat makalah dengan bahasan rumusan masalah dan tujuan penelitian
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana latar belakang penemuan masalah?
2. Apa jenis jenis masalah?
3. Bagaimana merumuskan judul?
4. Bagimana prosedur perumusan masalah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang penemuan masalah
2. Untuk mengetahui jenis-jenis masalah
3. Untuk mengetahui cara merumuskan judul
4. Untuk mengetahui prosedur perumusan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tentang masalah masih bisa dibantah, maka tidak bisa dikatakan sebagai isu.
(Sangaji & Sopiah, 2010).
4
masalah penelitian, dapat digambarkan beberapa Klasifikasi penelitian, sebagai
berikut.
5
berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri (bandingkan
dengan masalah komparatif dan asosiatif). Namun dari contoh-contoh yang
diuraikan di atas, peneliti perlu menambahkan secara spesifik batasan
penelitian yang dilakukan. Misalnya secara jelas ditetapkan sekolah
‘tertentu’ sebagai tempat dilakukan penelitian, kalau memang peneliti
memiliki lingkup penelitian yang dilakukan.
Rumusan masalah yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa peneliti
bermaksud mengetahui:
a. Sebaran persentase dan tingkat peningkatan hasil Ujian Akhir Nasional
(UAN) siswa Sekolah Dasar di Indonesia.
b. Mengidentifikasi bagaimana tanggapan masyarakat terhadap rencana
pemerintah menetapkan wajib belajar 12 tahun (yang mungkin
digambarkan dengan persentase atau gambaran yang memberi kriteria:
tanggapan setuju dan tidak setuju).
c. Menggambarkan seberapa besar peranan orangtua dalam memotivasi
anak untuk berprestasi (misalnya dapat diuraikan dengan gambaran yang
berperan penuh, kurang berperan dan tidak peduli).
d. Menguraikan hasil identifikasi taraf kepuasan orangtua murid terhadap
pelayanan penerimaan siswa baru di sekolah (hasilnya berupa jumlah
atau persentase yang: sangat puas, agak puas dan sangat tidak puas).
e. Menjabarkan bagaimana sebaran taraf minat baca dan lama belajar rata-
rata per hari murid-murid sekolah dasar di daerah luar Jawa (dapat
digambarkan berupa tabel atau grafik tentang sebaran taraf minat murid).
6
Sebagai variabel penelitian adalah prestasi belajar berdasarkan
perbandingan dua sampel yaitu status sekolah yang berbeda: negeri dan
swasta.
b. Adakah perbedaan motivasi kerja guru antara sekolah di pulau Jawa dan
di Luar Jawa? (satu variabel dua sampel).
c. Adakah perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar antara siswa SMA
yang mengikuti program bimbingan belajar (bimbel) dan belajar
mandiri? (dua variabel dua kelompok sampel).
7
interaktif/timbal balik.
a. Hubungan Simetris
b. Hubungan Kausal
8
1. Adakah hubungan pengetahuan gizi anak dengan pola pemilihan
makanan jajanan anak
9
2. Adakah pengaruh antara kualitas kinerja dan loyalitas karyawan layanan
yang diberikan suatu perusahaan dengan tingkat kepuasan pelanggan?
C. Merumuskan Judul
Judul penelitian merupakan bagian yang dicantumkan pada bagian paling
awal penelitian. Namun kenyataan yang sebenarnya, menurut logika penelitian
dan penyusunan suatu penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu
mengidentifikasi, menetapkan dan merumuskan permasalahan penelitian yang
mungkin dan layak untuk diteliti. Sehingga penetapan judul penelitian, akan
memungkinkan untuk dilakukan, setelah rumusan masalah penelitian itu
diketahui.
Menetapkan judul penelitian, paling tidak harus mengikuti kaidah umum
gambaran prosedur pelaksanaan penelitian, seperti yang dapat dilihat pada
diagram berikut :
V
JUDUL
I
MASALAH
DENTIFIKASI
10
II
III
PEMBATASAN
IV
Dalam penyajian laporan penelitian, judul yang ditempatkan pada bagian
paling awal penelitian, dituliskan mengikuti pembatasan masalah yang
ditetapkan. Judul mencerminkan topik dan isi dari penelitian. Oleh karena itu,
judul penelitian tidak harga mati. Selama proses penyusunan proposal atau
proses penelitian berlangsung, sangatlah mungkin terjadi perubahan
redaksional pada suatu judul penelitian. Bahkan, dalam judul laporan
sebaiknya sudah mengambarkan apa yang telah diteliti.
Pemilihan topik atau lebih konkritnya judul, akan menggambarkan tingkat
kedalaman dan cakupan dari sebuah penelitian yang akan dibahas. Bagi
pembaca, judul akan dianggap mewakili bobot sebuah hasil penelitian yang
akan ditulis, bahkan merupakan gambaran mutu tulisan yang akan digarap.
Penetapan judul pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
a. jika penelitian itu bersifat kualitatif, judul bisa dirumuskan dari intisari hasil
temuan yang telah ada;
b. sebaliknya jika penelitian itu bersifat kuantitatif, maka judul telah ditentukan
secara deduktif dan menggambarkan masalah yang akan diteliti.
Apapun proses penetapan judul yang dilakukan (induktif atau deduktif) maka
hendaknya judul jangan terlalu luas cakupannya atau sebaliknya tidak terlalu sempit.
Judul yang terlalu luas, misalnya, “Pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kehidupan
masyarakat”. Judul tersebut menunjukkan cakupan yang sangat luas yaitu dengan
banyaknya faktor-faktor yang berperan atau berpengaruh. Demikian juga sebaiknya
judul penelitian jangan bersifat simbolik, terlalu abstrak atau mungkin puitis. Misalnya
judul “Masjid dan Pasar”, mungkin maksudnya dialektika antara moralitas dan sistem
perdagangan bebas, tetapi judul semacam ini, disamping terlalu simplistik juga terlalu
luas. Judul yang baik, diluar memperlihatkan korelasi antara variabel secara jelas, juga,
mencerminkan arah penelitian yang akan dilakukan.
Judul yang terlalu sempit seperti “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas Satu Sekolah Mengah Atas Negeri 205 di Jakarta. Judul semacam
11
ini disamping terlalu sempit cakupannya, juga tidak problematik sebagai bahan
penelitian. Tanpa penelitian pun sudah diketahui bahwa Motivasi belajar yang tinggi
akan memiliki pengaruh positif atas hasil belajar siswa. Jadi, dalam pembuatan judul, di
luar harus diperhatikan cakupannya, yang lebih penting adalah:
1. apakah judul yang ditetapkan telah mencerminkan masalah yang
menggambarkan pentingnya penelitian dilakukan;
2. judul yang dipilih hendaknya memiliki signifikansi sebagai karya ilmiah:
baik dilihat dari segi kebutuhan akademis (menjanjikan temuan teoritis)
maupun dari segi praktis (sebagai problem solving).
Jangan sampai sebuah penelitian, tidak atau kurang memberikan suatu nilai atas
kontribusi baik dalam wacana pemikiran ataupun deskripsi empiris yang
membutuhkan verifikasi kajian.
Sejarah pendidikan misalnya. Judul disertasi: “Pendidikan Dengan Metode
Konvensional Suatu Kajian Sejarah Tentang Perjalanan dan Pengaruhnya pada
Abad Pertengahan Pertama Abad XX”, misalnya meskipun kajian seperti ini masih
juga ada gunanya tetapi bobot kebutuhan informasi yang dijanjikan kurang memuat
tema itu menantang atau urgen. Dengan kata lain, judul harus singkat, memikat,
informatif, menjanjikan tema-tema aktual dalam bidangnya, dan disampaikan dalam
bahasa yang jernih. Penulisan judul penelitian sebaiknya menggunakan: pernyataan
singkat (maksimal 20 kata), dan jelas artinya mencerminkan variabel dan materi
yang diteliti dengan lokasi dan waktu penelitian. Sebaiknya tidak diawalai dengan
kata kerja.
Secara umum, kriteria judul yang baik adalah:
1. Topik yang diteliti mengandung masalah yang tidak terlalu luas dan tidak
terlalu sempit. Lebih baik kalau topik yang diajukan lebih spesifik,
menarik, dan aktual secara akademik dan secara praktis.
2. Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah ada penelitian lain,
seharusnya studi ini mengambil sisi lain, sisi tertentu, yang selama ini
tidak memperoleh perhatian.
3. Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu menunjukkan
dengan jelas independent variable dan dependent variable-nya.
4. Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam
tema yang akan diteliti.
5. Sebaiknya judul dibuat dengan kalimat ganda. Kalimat pertama bersifat
12
umum yang kemudian diikuti dengan ungkapan yang menunjukkan fokus
persoalan yang dikaji. Dalam kaitan ini, harus dihindari ungkapan/kalimat
yang mengesankan sifat ekstrim atau berlebihan.
Contoh penulisan judul penelitian:
a. Deskriptif:
1. Survei respon masyarakat terhadap rencana pemerintah menetapkan
wajib belajar 12 tahun.
2. Identifikasi peranan orangtua dalam memotivasi anak untuk berprestasi.
b. Komparatif:
1. Perbedaan prestasi belajar antara siswa SMP dari sekolah negeri dan
swasta di Jakarta.
2. Hubungan antara motivasi kerja guru antara sekolah di pulau Jawa dan di
Luar Jawa.
3. Perbedaan kemampuan bersosialisasi anak antara yang diasuh dengan
pola asuh Otoriter, Permisive dan Demokratis.
c. Asosiatif:
1. Pengaruh pengetahuan gizi anak dengan pola pemilihan makanan jajanan
anak SMP di Sukabumi.
2. Hubungan motivasi untuk sukses dengan prestasi belajar siswa SMA di
pulau Seribu.
13
menyatakan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah, merupakan
kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.
1. Mengidentifikasi Masalah
c. Permasalahan ada kalau ada kesenjangan (gap) antara das sollen dan das
sein , yaitu ada perbedaan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada
dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia,
antara harapan dan kenyataan. Masalah berkaitan dengan suatu kondisi yang
mengancam, mengganggu, menghambat, menyulitkan, yang menunjukkan
adanya kesenjangan antara harapan dankenyataan. "A problem as any
situation where a gap exist between the actual and the desire d ideal state
(Sekaran, 1992).
2. Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut :
a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
b. Seminar, diskusi dan lain-lain
c. pertemuan ilmiah
d. Pernyataan pemegang otoritasPengamatan sepintas
e. Pengalaman pribadi
f. Perasaan intuitif.
3. Memilih Masalah/Pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah biasanya dijumpai lebih dari satu masalah,
dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu perlu diadakan
pemilihan/pembatasan masalah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih masalah :
a. Masalah tersebut layak atau tidaknya untuk diteliti, tergantung pada
Ada/tidaknya sumbangan terhadap teori dan ada/tidaknya teori yang relevan
dengan itu, Ada/tidaknya kegunaan untuk pemecahan masalah-masalah
14
praktis.
b. Managebility,yaitu Cukup dana, cukup waktu, cukup alat, cukup bekal
kemampuan teoritis, dan cukup penguasaan metode yang diperlukan.
4. Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya masalah tersebut
hendaknya :
15
2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data.
3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu kesatuan
permasalahan yang lebih besar (sistemik problem).
4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak perlu semua rincian
permasalahan diteliti)
5. Hindari rincian permasalahan yang tidak realistik.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Latar belakang dan perumusan masalah penelitian merupakan bagian
penting dalam menyusun sebuah penelitian. Latar belakang masalah
menjelaskan topik penelitian yang dipilih dan mengapa topik tersebut dipilih.
Hal ini juga mencakup penjelasan mengenai permasalahan yang akan
diangkat dalam penelitian serta pembahasan penelitian sebelumnya yang
relevan dengan topik tersebut
Sementara perumusan masalah merupakan langkah awal dalam proses
penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi
yang seharusnya dengan kondisi yang sebenarnya, yang kemudian akan
dijabarkan dalam bentuk pernyataan masalah yang jelas dan terinci
Dalam penelitian, perumusan masalah yang baik harus memenuhi beberapa
ciri, antara lain:
1. Jelas dan terinci
2. Relevan dengan tujuan penelitian
3. Mampu memberikan arah yang fokus pada penelitian
4. Dapat dijabarkan dalam bentuk pernyataan masalah yang konkret
Dengan demikian, latar belakang dan perumusan masalah penelitian
merupakan langkah awal yang krusial dalam proses penyusunan penelitian
yang berkualitas. Kedua hal tersebut membantu peneliti untuk memahami
konteks penelitian, mengidentifikasi permasalahan yang ingin dipecahkan,
serta memberikan arah yang jelas dalam menjalankan penelitian tersebut.
17
DAFTAR PUSTAKA
Untung, Moh. Slamet. (2019). Metodologi Penelitian Teori dan Praktik Riset
pendidikan dan Sosial. Yogyakarta: Litera
18