Mata Kuliah :
Metode Penelitian Kuantitatif
Dosen Pengampu :
Dr ,Muhamad Uyun, M.Si
Anggota Kelompok 4 :
M. Farian Faijel (2220901056)
Uswatun Hasanah (2220901041)
Fatimah Azzahra Rayhani (2220901040)
Rizky Putra Pratama (2220901075)
Penulis Makalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN........................................................................................................ 4
C. Tujuan ............................................................................................................. 4
BAB II .......................................................................................................................... 5
ISI ................................................................................................................................. 5
A. Perumusan Masalah.............................................................................................. 5
B. Hipotesis ............................................................................................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 14
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengertian perumusan masalah dan hipotesis menurut para ahli?
2. Apa saja faktor, fungsi & bentuk dari perumusan masalah dan hipotesis?
3. Bagaimana Langkah-langkah membuat perumusan masalah dan hipotesis
yang benar?
4. Adakah teori yang berhubungan terkait hipotesis?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian perumusan masalah dan hipotesis menurut para ahli.
2. Mengetahui faktor, fungsi & bentuk dari perumusan masalah dan hipotesis
3. Mengetahui Langkah-langkah membuat perumusan masalah dan hipotesis
yang benar.
4. Dapat mengenal teori yang berhubungan terkait hipotesis.
BAB II
ISI
A. Perumusan Masalah
1. Pengertian Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi. Stonner (1992 : 257) mengemukakan bahwa
masalah-masalah dapat diketahui bila :
• Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan.
• Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan
kenyataan.
• Ada pengaduan.
• Ada kompetisi.
Masalah adalah yang menjadi bagian dari seluruh kehidupan manusia
(Saebani,2008). menurut Sugiyono (2013) masalah merupakan penyimpangan dari
apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan
praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara
rencana dengan pelaksanaan dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau
dengan yang terjadi sekarang.
Menurut Martono (2016) masalah merupakan fenomena atau gejala (sosial)
yang tidak dikehendaki keberadaannya, atau sebuah gejala yang tidak seharusnya
terjadi. Masalah juga dapat didefinisikan sebagai hubungan dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang membingungkan.
B. Hipotesis
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara terhadap suatu
rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang kebenarannya belum teruji.
Menurut Weisstein dan Eric A. , “Hipotesis adalah pernyataan yang konsisten dengan
data yang diketahui tetapi tidak diuji atau jelas-jelas salah. ” Ketut (2007)
menjelaskan bahwa hipotesis penelitian adalah, menyatakan bahwa itu adalah
pernyataan yang pada dasarnya tidak jelas.
Margono (2004: 80) menyatakan bahwa hipotesis berasal dari perkataan hipo
(hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat.
Oleh karena itu, hipotesis masih merupakan pendapat atau kesimpulan sementara dan
belum benar-benar berstatus tesis. Faktanya, hipotesis adalah kemungkinan jawaban
baru terhadap suatu masalah yang diajukan. Ini mungkin merupakan tebakan bijak
oleh seorang peneliti, atau mungkin berasal dari teori yang sudah ada.
Suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara
(Soeratno,2000:22).
Asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal
yang dituntut untuk melakukan pengecekkannya.
Pernyataan matematis tentang karakteristik populasi yang ditinjau, yang akan
diuji atau dipelajari sejauh mana suatu data sampel mendukung kebenaran hipotesis
tersebut.
“Hypothesis is an unproved theory proposition, etc, tentatively accepted to
explain certain facts or to provide a basis for investigation, arguments” ( Webster’s
New World Dictionary, 1977 )
4. Jenis-Jenis
Untuk menguji suatu hipotesis penelitian secara statistik, terlebih dahulu
harus ditulis dalam bahasa matematis yang disebut hipotesis statistik. Ketut (2002)
menyatakan “Hipotesis statistik adalah asumsi tentang parameter suatu populasi.
Hipotesis statistik dibagi menjadi dua bagian: hipotesis null/nihil dan hipotesis
alternatif.
1). Hipotesis Null atau Hipotesis Nihil
Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antar
variabel. Misalnya, tidak ada hubungan antara nilai matematika dan sains. Suharshimi
(2009).
Hipotesis null adalah hipotesis yang tidak ada perbedanya, tidak ada efek, atau
tidak ada pengaruhnya, sehingga hipotesis null disebut juga dengan hipotesis nihil
(null) atau hipotesis null. Menurut Ketut (2002), hipotesis null selalu dirumuskan
dengan menggunakan tanda sama dengan (=). Menentukan nilai tunggal berarti
simbol “=” mengembalikan nilai tersebut. Dengan cara ini, kemungkinan terjadinya
kesalahan tipe I dapat dikendalikan atau peneliti dapat mengendalikan kesalahan
tipe I dengan lebih baik. Weistein dan Eric menegaskan bahwa mereka telah
mengidentifikasi statistik uji yang dapat digunakan untuk menilai kebenaran hipotesis
nol, artinya Hipotesis Null adalah yang diuji.
5. Fungsi
Husaini (2011 : 38), menyebutkan perumusan hipotesis berguna untuk:
1) Memfokuskan maslah
2) Mengidentifikasi data-data yang relevan untuk dikumpulkan
3) Menunjukan bentuk desain penelitian, termasuk teknis analisis yang akan
digunakan
4) Menjelaskan gejala sosial
5) Mendapatkan kerangka penyimpulan
6) Merangsang penelitian lebih lanjut
6. Bentuk Hipotesis
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah
penelitian. Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan hipotesis
penelitian ada tiga yaitu:
1). Hipotesis deskriptif (variabel mandiri)
2). Hipotesis komparatif (perbandingan)
3). Hipotesis asosiatif (hubungan)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini yaitu perumusan masalah dan hipotesis sangat
penting dan menjadi dasar dari penelitian. Peneliti harus menentukan rumusan
masalah sebagai upaya mengungkapkan secara tertulis pernyataan apa yang ingin
dicari jawabannya. Lalu peneliti juga harus memunculkan sebagai dugaan sementara
atau jawaban sementara terhadap suatu rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
yang kebenarannya belum teruji.
B. Saran
Penulis menyarankan agar teman-teman mahasiswa mencari lebih banyak
referensi dan bahan bacaan mengenai tema makalah terkait yaitu “Perumusan
Masalah Dan Hipotesis” hal ini agar teman-teman mahasiswa lebih memahami tema
makalah terkait tidak hanya dari makalah ini. Tapi juga dari bahan bacaan lain
sehingga teman-teman mahasiswa mampu membuat perumusan masalah dan
hipotesis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Budayasa, Ketut. 2007. Catatan Statistik: Pendidikan Matematika Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Surabaya.
Cannon, G. (1978). 6,000 Words: A Supplement to Webster's Third New
International Dictionary.
Dantes, N. (2012). Metode Penelitian, Yogyakarta; CV. Andi Offset.
Fraenkel, Jack. R and Norman E. Wallen. (1990). How to Design and Evaluate.
Research in Education USA, San Fransisco State University.
Hakim, A. A., & Saebani, B. A. (2008). Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Husein, Umar. (2000). Riset Pemasaran Dan Penilaian Konsumen. Jakarta: PT
Gramedia. Pustaka. Marzuki, Drs.
Lawrence Neuman, W. (2014). Social research methods: Qualitative and quantitative
approaches.
Margono, S. (2004). Metode Penelitian Pendidikan, Cet. V, Jakarta: Rineka Cipta.
Martono, N. (2010). Metode penelitian kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder (sampel halaman gratis). RajaGrafindo Persada.
Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. PT Remaja Rosdakarya
Bandung.
Ridha, N. (2017). Proses penelitian, masalah, variabel dan paradigma penelitian.
Hikmah, 14(1), 62-70.
ROA, R. O. A. (2009). Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur penelitian Suatu
Pendekatan Praktek,(Jakarta: PT. Rineka Cipta).
Singh, Y. K. (2006). Fundamental of research methodology and statistics. New Age
International.
Soeratno, C. (2000). Kemajuan Penelitian Sastra Indonesia: Konsep Penelitian dan
Sejarah Perkembangannya. Dalam Bahasa Indonesia Menjelang Tahun.
Stoner, B. R., Williams, B. E., Wolter, S. D., Nishimura, K., & Glass, J. T. (1992). In
situ growth rate measurement and nucleation enhancement for microwave
plasma CVD of diamond. Journal of materials research, 7, 257-260.
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Tersiana, A. (2018). Metode penelitian. yogyakarta. Start up, 77.
Zaki, M., & Saiman, S. (2021). Kajian tentang Perumusan Hipotesis Statistik Dalam
Pengujian Hipotesis Penelitian. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 4(2),
115–118. https://doi.org/10.54371/jiip.v4i2.216