Dosen Pengampu :
Kuat Prabowo, SKM. M.Kes
Tugiyo, SKM., M.Si.
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 (1-DIVB)
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya serta
nikmat sehat yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
Metodologi Penelitian dengan judul pembahasan “Perumusan Masalah dan Studi Pendahuluan”
yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Metodologi Penelitian pada semester dua program studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan
Lingkungan. Makalah ini berisikan mengenai hasil analisis dari ruang lingkup Perumusan Masalag
dan Studi Pendahuluan yang diharapkan dapat menambah wawasan kepada seluruh pembaca dan
juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kuat Prabowo, SKM. M.Kes dan Bapak
Tugiyo, SKM., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang sudah
membimbing penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami kerjakan yang tak lupa juga
mendapatkan bantuan dari rekan-rekan anggota kelompok yang telah membantu melancarkan
serta berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Namun kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah kami tulis ini masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, penulisan maupun materi. Oleh karena itu,
dengan segenap ketulusan kami membuka selebar-lebarnya bagi para pembaca dan segala pihak
dapat memberikan saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini untuk kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ilmiah, masalah merupakan awal dimana suatu penelitian akan
difokuskan terhadap suatu objek masalah, sehingga penelitian dapat dikembangkan melalaui
masalah tersebut. Proses identifikasi masalah sangat penting dalam menunjukan urgensi suatu
masalah, sehingga rumusan masalah penelitian dapat disusun serta penelitian dapat dimulai. Studi
penelitian yang baik akan memberikan hasil yang diharapkan pula dalam menyelesaikan suatu
masalah penelitian. Oleh karena itu, Perumusan masalah dan Studi pendahuluan sangat penting
untuk dipelajari sebagai penuntun mahasiswa dalam menyusun permasalahan dan pendahuluan
suatu karya ilmiah.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari masalah.
2. Untuk mengetahui proses mengidentifikasi masalah.
3. Untuk mengetahui rumusan masalah penelitian.
4. Untuk mengetahui studi dari pendahuluan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah
Masalah (dalam bahasa Inggris: problem) diartikan sebagai pernyataan tentang suatu
keadaan yang tidak sesuai dengan harapan.Dapat juga diartikan sebagai kata yang digunakan untuk
menggambarkan suatu keadaan yang diakibatkan oleh hubungan antara dua atau lebih faktor yang
menyebabkan . ke situasi yang membingungkan.
Suatu masalah biasanya dianggap sebagai situasi yang perlu diselesaikan.Suatu masalah
biasanya dipahami ketika seseorang menyadari bahwa situasi yang dihadapinya tidak sesuai
dengan aturan. situasi yang diinginkan.Masalah adalah ketika kenyataan atau kenyataan yang
direalisasikan, fakta, tidak sesuai dengan harapan.
Dalam beberapa literatur ilmiah, suatu masalah sering kali diartikan sebagai suatu masalah
yang memerlukan alternatif jawaban, artinya masih ada lagi yang bisa dilakukan. . dari satu
jawaban terhadap suatu masalah atau solusi masalah. Kemudian, respons yang paling tepat dan
paling tidak berisiko dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Jawaban alternatif biasanya dapat
ditemukan jika seseorang sudah memiliki banyak informasi terkait masalah tersebut.
2
4. Menurut Prajudi Atmosudirjo, Masalah adalah sesuatu yang menyimpang dari apa
yang diharapkan, direncanakan, ditentukan untuk dicapai sehingga merupakan
rintangan menuju tercapainya tujuan.
5. Menurut Roger Kaufman, Masalah adalah suatu kesenjangan yang perlu ditutup
antara hasil yang dicapai pada saat ini dan hasil yang diharapkan.
6. Menurut B.Hudojo, masalah merupakan dimana pertanyaan kepada seseorang yang
mana orang itu tidak akan mempunyai hukum yang dapat digunakan dengan segera
untuk dapat menemukan jawatan dari pertanyaan tersebut.
7. Menurut F. Istijanto, masalah merupakan dimana bagian terpenting dalam suatu
proses riset, karena masalah dapat juga menghadirkan petunjuk berupa jenis
informasi yang dimana nantinya akan sangat kita butuhkan.
8. Menurut Suryabrata, masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen)dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia.antara
yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is). Penelitian
dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).
9. Menurut John Dewey dan Kerlinger, secara terpisah memberikan penjelasan
mengenai masalah berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun
seorang peneliti. Kesulitan ini menghalangi tercapai sebuah tujuan baik itu tujuan
individu maupun sebuah kelompok. Masalah dalam penelitian diekspresikan dalam
bentuk kalimat tanya bukan kalimat pernyataan. Masalah dalam ini selanjutnya
dijawab melalui penelitian.
Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah penelitian adalah sesuatu hal atau kejadian
yang dijadikan sebuah penelitian dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam menentukan
suatu masalah dalam penelitian sehingga memperoleh jawaban yang diinginkan.
3
investigasi secara empiric. Signifikansi masalah merupakan rasional dari sesuatu yang dikaji.
Signifikansi masalah menjelaskan kepada pembaca mengapa kajian itu penting, dan menunjukkan
kepada pembaca alasan peniliti memilih masalah tersebut. Karena riset membutuhkan
pengetahuan, keahlian, perencanaan waktu, dan biaya, maka masalah yang dikaji harus benar-
benar penting. Masalah yang menjadi fokus harus dinyatakan secara formal untuk menunjukan
perlunya dilakukan penyelidikan secara empiris, sehingga masalah penelitian dapat saja
dinyatakan dalam bentuk pernyataan, pertanyaan, atau mungkin berupa hipotesis.
Masalah penelitian pada mulanya di identifikasi melalui topik yang masih umum.
Setelah melakukan penelaahan kepustakaan yang berkenaan dengan topik tersebut kemudian
peneliti lebih memfokuskan topik tersebut sehingga menjadi masalah penelitian yang lebih
spesifik.Masalah penelitian adalah seperangkat kondisi yang membutuhkan diskusi, informasi
solusi atau pengambilan keputusan, serta kemungkinan investigasi empiris, dalam bentuk
pengumpulan dan analisis data. Pada dasarnya permasalahan penelitian di identifikasi dari topik
yang bersifat umum. Setelah dilakukan pengkajian awal, topik yang bersifat umum tersebut
difokuskan menjadi masalah penelitian yang spesifik Masalah biasanya kita peroleh dari teori,
seperti: teori belajar – mengajar, intelegensi,evaluasi, dll. Masalah penelitian juga dapat kita
peroleh dari lapangan atau pengalaman sendiri. Misalnya pengajaran dengan modul, penerapan
CBSA, pengajaran matematika dengan computer, keterampilan berhitung siswa sekolah dasar,
kemampuan guru, pembinaan anak-anak berbakat, dan sebagainya. Masalah peneliti dapat juga
kita peroleh dari studi literatur, misalnya menyambung atau melanjutkan hasil penelitian orang
lain.
4
2.2.3 Tujuan pemilihan dan perumusan masalah adalah :
1. Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang.
2. Memuaskan perhatian serta keingin tahuan seseorang akan hal yang baru.
3. Meletakan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya
ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya.
4. Memenuhi keinginan sosial.
5. Menyediakan sesuatu yang bemanfaat.
5
b. Hubungan Kausal : hubungan yang bersifat sebab akibat. Variabel inde-
pendent (variabel yang mem-pengaruhi) dan variabel dependent (variabel
yang di pengaruhi).
4. Hubungan interaktif/reciprocal/timbal balik: hubungan yang saling mem-
pengaruhi.
6
2.3.5 Rumusan masalah yang baik
Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain:
1. Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah
tersebut.
2. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat.
3. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah.
4. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut.
5. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
6. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi,
dan kepercayaan agama
7
memanfaatkan lahan yang ada. Itulah sebabnya para remaja sesudah melulusakn pendidikan
dasarnya lalu pergi mengadu nasib ke kota besar.
Dari beberapa uraian di atas, jelaslah bahwa studi pendahuluan dalam pelaksanaan
penelitian itu sangat penting dilakukan sebelum peneliti mengadakan penelitian yang
sesungguhnya. Studi pendahuluan dapat membantu peneliti dalam meluruskan niat penelitiannya,
8
mempertajam arah penelitiannya dan juga dapat mencari jalan lain yang belum dilalui orang lain
yang telah meneliti hal itu. Studi pendahuluan juga penting dilakukan untuk menjajaki
kemungkinan diteruskan atau dihentikannya penelitian tersebut.
Dengan telah mengadakan studi pendahuluan, maka boleh jadi dapat dihemat
banyak tenaga dan biaya, di samping bagi calon peneliti tersebut menjadi lebih terbuka matanya,
menjadi lebih jelas permasalahnnya.
Selanjutnya oleh Dr. Winarno dikatakan bahwa setelah studi eksploratoris ini
peneliti menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi dari aspek historis, hubungannya dengan
ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini, dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan
lain sebagainya.
9
Selain manfaat-manfaat tersebut di atas, dengan melakukan studi pendahuluan
peneliti menjadi yakin bahwa penelitiannya itu perlu dilakukan dan dapat dilaksanakan. Beberapa
Manfat dari Studi Pendahuluan juga disebutkan untuk:
1. Mengetahui bahwa suatu permasalahan sudah pernah diteliti dan sudah dipecahkan,
sehingga dapat menghindari adanya penelitian yang berulang-ulang namun
sebenarnya sama.
2. Dapat memperkuat keinginan untuk meneliti suatu permasalahan karena adanya
penelitian-penelitian lain yang relevan.
3. Menghemat tenaga dan biaya dengan cara menjadikan penelitian terdahulu sebagai
sumber dokumen penelitian.
4. Mengetahui apakah penelitian tersebut mampu untuk dilaksanakan oleh peneliti
ataukah justru akan menyulitkan.
10
dilaksanakan penelitiannya harus mundur, maka dikhawatirkan waktu batas
meneliti segera habis. Disamping itu, dana untuk berkali-kali datang ke lokasi akan
cukup banyak.
Penelitian yang akan dilakukan harus tersedia faktor pendukung. Sebagai hasil
tambahan peneliti harus sudah merumuskan judul penelitian, sudah disediakan dana, sudah
mengurus izin, dan berhasil. Yang menjadi permasalahan penelitian adalah bagaimana sikap
remaja di suatu desa K terhadap Progam kejar paket A. Dari studi pendahuluan diketahui bahwa
di desa K tidak cukup terdapat remaja karena sebagian besar anak usia SD atau yang tidak tamat
sekolah pergi ke kota untuk mencari pekerjaan disebabkan karena keadaan social ekonomi
penduduk rendah. Mereka meninggalkan tempat tinggal dalam jangka waktu yang cukup lama.
Dengan demikian, maka penelitian ini tidak dapat diteruskan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan. Dalam suatu
penelitian ilmiah, perumusan masalah merupakan hal utama yang ditentukan pada saat pertama
kali akan dilakaukan riset penelitian, sedangakan studi pendahuluan merupakan studi yang
dilakukan untuk mempertajam arah studi utama suatu penelitian ilmiah. Dengan proses yang tepat
dalam mengidentifikasi masalah, akan memudahkan peneliti merumuskan suatu masalah
penelitian, sehingga peneliti dapat merancang studi pendahuluan penelitian yang tepat mengenai
objek permasalahan penelitian.
12
DAFTAR PUSTAKA
13