METODOLOGI PENELITIAN
TEMA:
MASALAH PENELITIAN
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya dengan membuka pintu hati dan pikiran penulis,sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “MASALAH PENELITIAN”.Penulisan makalah ini
merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
Penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan
selesainya pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri
dan juga pembaca.
Selaku hamba Allah,penulis adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan,sehingga
masih banyak kelemahan baik dari segi materi maupun dalam penyajian penulisan makalah
ini.Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sehingga pada penulisan yang akan datang bisa jadi
lebih baik.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Penulisan ............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. Bentuk-Bentuk Masalah Penelitian .................................................................... 3
B. Rumusan Masalah Yang Baik ............................................................................ 4
C. Pertimbangan Masalah Penelitian ...................................................................... 8
D. Bentuk-Bentuk Masalah Penelitian .................................................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 18
B. Saran .................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian jenis apa pun titik tolaknya tidak lain bersumber pada masalah. Tanpa masalah
penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Masalah itu, sewaktu akan mulai memikirkan suatu
penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu
disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainya berpangkal pada perumusan masalah tersebut. Di
pihak lain, kadang-kadang perumusan masalah dianggap sepele atau dipandang enteng oleh
peneliti, calon peneliti, atau mahasiswa yang akan mempersiapkan skripsi, tesis, atau
desertasinya. Hal itu dapat dilihat pada usulan penelitian atau proposal penelitiannya yang
Oleh karena itu, uraian dalam bab selanjutnya akan memberikan banyak contoh serta
ulasan perumusan masalah dengan maksud agar pembaca memperoleh pengetahuan dan
perumusan masalah. Dalam makalah ini dikemukakan juga tatacara perumusan masalah sehingga
atas dasar itu para pembaca diharapkan kelak secara mantap dapat merumuskan masalah
penelitiannya sendiri. Berkaitan dengan hal di atas, bab selanjutnya mengenai pembahasan akan
membahas secara berturut pembatasan masalah studi melalui focus, model perumusan masalah,
B. Rumusan Masalah
1
4. Bagaimanakah bentuk-bentuk masalah penelitian?
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat
a. Untuk mengetahui permasalahan yang dialami dalam tes pengukuran dan evaluasi
olahraga.
c. tes pengukuran dan evaluasi olahraga terkait dengan kekuatan, daya tahan dan
kecepatan.
d. Untuk menentukan pelayanan yang sesuai dengan permasalahan yang dialami tes
E. Ruang Lingkup
Studi kasus ini mengambil ruang lingkup di atlet Gorontalo yang membahas mengenai
permasalahan dalam bidang tes pengukuran dan evaluasi olahraga. Indikator yang digunakan
dalam studi kasus ini adalah kekuatan, daya tahan dan kecepatan, faktor penyebab
2
BAB II
PEMBAHASAN
masalah yang menggambarkan suatu situasi dimana perlu pemecahan. Masalah itu ada apabila
orang merasa ada kesulitan karena menemukan hambatan atau mendapat pengalaman yang
membingungkan .kesulitan terjadi juga karena orang kekurangan alat untuk mencapai tujuan
yang diharapkan atau kesulitan di dalam mengidentifikasi sifat dari suatu obyek atau tidak dapat
Masalah adalah kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada (das sein).
Minsalnya kesenjangan antara luapan jumlah lulusan SMTA (das sein) dengan harapan akan
kemampuan perguruan tinggi menampung lulusan itu (das sollen). Agar kesulitan dapat
dipecahkan, orang membatasi kesulitan tersebut dalam bentuk perumusan masalah. Kerlinger
peneliti untuk memilih masalah, merencanakan penelusuran dan membuat penyelesaian sendiri
walaupun dibantu oleh ahli atau penasihat.dan pemahaman yang mendalam memungkinkan
seseorang menjadi sensitive terhadap masalah. Hal ini berarti peneliti harus menguasai teori dan
praktek maupun memiliki pengalaman yan luas dalam bidang yang diteliti.
3
B. Rumusan Masalah Yang Baik
Fraenkel dan Wallen 1990:22 (dalam Djojosuroto dan Trijanto 2010:90) mengemukakan
1. Masalah harus feasible, dalam arti maslah tersebut harus dapat dicarikan dalam arti
masalah tetsebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, trdak
2. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap rmasalah
tersebut.
3. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus mernberikan
4. Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai-
nilai keyakinan, dan agama. Mungkin tidak etis melakukan penelitian yang berkenaan
dengan agama , uku, atau keyakinan adat istiadat dari kelompok masyarakat tertentu.
Tuckman 1988 (dalam Djojosuroto dan Trijanto 2010:9) menambahkan rumusan masalah
yang baik adalah menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih (menurut penulis tidak
harus), dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya,atau alternatif yang secara implisit mengandung
pertanyaan. Misalnya tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan apakah ada hubungan
a. Didukung oleh latar belakang masalah dan penjelasan mengenai pentingnya masalah
diteliti.
b. Memuat variabel-variabel dan kaitan antar variaber yang menjadi perhatian peneliti
CONTOH:
4
1) Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar menulis narasi
sisrwa SD?
2) Apakah ada hubungan positif antara kemampuan kosa kata dan hasil belajar mengarang
3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pemahaman makna puisi antara siswa yang belajar
Dalam penelitian diperlukan sebuah masalah yang baik. Terdapat beberapa ciri masalah
Dalam sebuah penelitian, masalah yang sedang diteliti hendaknya mempunyai nilai
penelitian. Dikatakan mempunyai nilai penelitian apabila masalah yang akan diteliti pada akhir
penelitian dapat memberikan manfaat dalam sebuah bidang ilmu tertentu atau dapat digunakan
Sebuah masalah yang akan diteliti hendaknya adalah masalah yang up to date. Maksudnya
adalah masalah yang diteliti belum pernah diteliti sebelumnya oleh peneliti lain. Masalah juga
harus mempunyai nilai ilmiah atau aplikasi ilmiah, sehingga penelitian akan semakin
berkualitas. Selain itu, masalah yang diteliti boleh jadi adalah masalah-masalah yang terlewatkan
dari perhatian masyarakat selama ini atau bias juga masalah yang akan memunculkan sebuah
teori baru.
Masalah yang baik adalah masalah yang menyatakan sebuah hubungan antara variabel-
variabel tertentu yang saling berkaitan.Hal ini perlu diperhatikan agar penelitian yang dilakukan
5
lebih bermakna.Biasanya variabel-variabel yang dipakai untuk mewakili unsur-unsur yang ada
Masalah yang diteliti haruslah merupakan hal yang penting dan bukan masalah yang sepele
untuk diteliti.Karena diharapkan hasil akhir dari penelitian adalah sebuah fakta dan kesimpulan
yang dapat bermanfaat di sebuah bidang tertentu dan dapat diterbitkan di jurnal ilmu
pengetahuan.Tidak hanya itu, hasil penelitian juga dapat menjadi bahan referensi dalam
Seorang peneliti harus pandai dalam memilih masalah yang akan diteliti. Masalah yang
akan diteliti hendaknya adalah masalah yang dapat diuji. Sebaiknya masalah yang dipilih adalah
masalah yang dapat memberikan implikasi untuk dilakukan uji empirisnya.Hal ini dimaksudkan
agar penelitian agar penelitian dapat dilihat secara jelas hubungan antar variabel yang saling
berkaitan dalam masalah yang sedang diteliti dan dapat tentu saja dapat diukur.
Masalah yang menarik adalah masalah yang dapat menimbulkan pertanyaan.Tapi peneliti
juga harus dapat menggambarkan masalah yang sedang diteliti dengan jelas, sehingga tidak
membingungkan orang yang membacanya dan dapat dilakukan uji untuk menyatakan jawaban
dan kebenarannya.
g. Mempunyai fisibilitas
Masalah yang baik adalah masalah yang mempunyai fisibilitas, yaitu masalah tersebut
harus mempunyai nilai pemecahan dan dapat dipecahkan.Hal ini dimaksudkan agar penelitian
dapat berguna dan tidak sia-sia. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti, yaitu:
6
1) Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia
Peneliti haruslah memperhatikan ketersediaan data dan metode terhadap masalah yang
akan diteliti. Hal ini sangatlah penting, karena digunakan untuk memecahkan masalah. Data
dan metode yang akan digunakan hendaknya sudah memiliki standard an ukuran yang jelas,
sehingga dapat diukur dan akan menghasilkan sebuah pemecahan yang dapat akurat.
2) Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas kemampuan
Biaya adalah faktor yang diboleh dilupakan oleh seorang peneliti pada saat akan
melakukan penelitian. Seorang peneliti harus bisa memperkirakan biaya yang akan
dikeluarkannya dalam penelitian. Biaya yang terlalu besar dalam penelitian akan dapat
Seorang peneliti harus dapat memperkirakan waktu yang akan digunakan dalam
penelitiannya. Sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang tidak memakan waktu yang
Penelitian yang baik adalah penelitian yang antara hasil yang diperoleh dengan biaya
memiliki porsi yang seimbang.Hal ini penting karena penelitian harus tetap memperhitungkan
efisiensi di dalammya.
Masalah yang akan diteliti haruslah memiliki administrasi dan sponsor yang kuat. Hal
ini cukup penting karena penelitian tidak dapat dilakukan tanpa adanya bantuan dari siapa pun
7
Masalah yang dipilih untuk diteliti hendaknya tidak bertentangan dengan hukum dan
adat yang berlaku di masyarakat. Hal ini perlu diperhatikan oleh peneliti karena akan
Seorang peneliti harus memperhatikan kondisi pada saat akan melakukan penelitian.
Penelitian hendaknya dilakukan pada saat kondisi yang sedang kondusif agar dapat berjalan
lancar.Tidak hanya itu, peralatan yang dibutuhkan pada saat penelitian juga harus
diperoleh.
Masalah yang akan diteliti hendaknya dalah masalah yang nantinya akan dapat dipecahkan
oleh peneliti. Mengapa demikian, karena agar penelitian yang telah dilakukan tidak terhenti di
tengah proses pengerjaan karena ketidakmampuan seorang peneliti untuk memecahkan masalah
yang sedang diteliti sehingga akan sia-sia. Untuk itu, peneliti harus memperhatikan beberapa hal
berikut:
Masalah yang diteliti hendaknya menarik bagi peneliti.Hal ini penting agar peneliti merasa
Masalah yang diteliti harus sesuai dengan kualifikasi peneliti. Pertimbangan ini penting
karena akan berpengaruh pada kelancaran dan hasil penelitian. Karena jika peneliti tidak cukup
kompeten dalam bidang masalah yang sedang diteliti, maka hasil yang diteliti tidak akan akurat.
8
C. Pertimbangan Masalah Penelitian
"Masalah masih baru" yaitu masalah tersebut belum pernah diungkap atau ditehu oleh
orang lain dan topik masih hangat di masyaratakat. Usaha yang dilakukan sebelum menentukan
masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik
2. Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadidi masyarakat.Untuk itu
sebelumnya peneliti tersebut l harus melakukan survey dan memang menemukan masalah
tersebut.
3. Praktis
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, hasil penelitian harus
bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya
4. Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya tidak terlalu luas, tetapi juga tidak
terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan
9
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan
kemampuan di bidang yang akan diteliti jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat
ataupun adat istiadat sebaiknya dipertimbangkan karena mungkin akan banyak menemukan
darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang
menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun
swasta.
penelitian, maka peneliti harus menjawab beberapa pertanyaan agar masalah yang diteliti layak
dan relevan.
1. Apakah masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang sedang hangat di dalam
3. Seberapa jauh masalah tersebut dirasakan? Apakah penduduk atau masyarakat merasakan
masalah tersebut?
5. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah humaniora, sosial, kesehatan atau
ekonomi?
10
6. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan akativitas program yang ditekuni?
Dengan beberapa pertimbangan dan petanyaan tersebut, diharapkan akan dapat dirumuskan
masalah penelitian yang layak dan relevan, sehingga masalah penelitian memberikan manfaat,
tingkat eksplanasi.Hal ini disebabkan oleh karena pada dasamya hasil penelitian nanti digunakan
untuk menjelaskan fenomena berdasarkan data yang terkumpul.Berdasarkan hal tersebut maka
bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan
asosiatif.
a. Permasalahan Deskriptif
terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang
berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada
sampel yang lain, dan mencari hubungan veriabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian
semacam ini untuk selanjuutnya dinamakan penelitian deskriptif. Contoh rumusan masalah
deskriptif
b. Permasalahan Komparatif
11
Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda,
atau pada waktu yang berbeda. Contoh Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri BUMN dan Swasta?
3) Adakah perbedaan, kemampun dan disiplin kerja antara Pegawai Swasta Nasional, dan
4) Adakah perbedaan kenyamanan naik kereta Api dan bus menurut berbagai kelornpok
masyarakat?
5) Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota dan desa,
pelayanan kesehatan?
7) Adaklah perbedaan kulaitas manajemen antara bank Swasta dan Bank Pemerintah?
c. Permasalahan Asosiatif
Permasalahan asosiatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat hubungan antara
dua variabel atau lebih.Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu; hubungan simetris, hubungan
1) Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan anrara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama.jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif, contoh rumusan masalahnya
12
a) Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan tamu yang datang?
Hal ini bukan berarti yang menyebabkan tamu datang adalah bunyi burung (di
pedesaan Jawa tengah ada kepercayaan kalau di depan rumah ada bunyi burung
prenjak, maka diyakini akan ada tamu, di Jawa Barat, kupu-kupu dan tamu
b) Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
d) Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?
e) Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu yang dibeli?
2) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variable
c) Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyarwan?
d) Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan, dan kualitas guru terhadap
b) Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja di
Departetnen X.Contoh pertama dengan satu variabel independen dan contoh kedua
13
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi, Di sini tidak diketahui
Contoh:
demikian iuga orang yang kaya dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.
Setelah rumusan masalah diidentifikasikan dan dipilih, maka tibalah saatnya masalah
tersebut dirumuskan. Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis
nantinya, dan dari rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut.
3) Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
Misalnya, masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut. “ Apakah hasil padi ladang
akan bertambah jika dipupuk dengan pupuk K?”. “ Apakah ada hubungan antara konsumsi
Dari rumusan diatas, maka dapat dibuat judul penelitian sebagai berikut.
“ Hubungan petani antara konsumsi rumah tangga pendapatan dan pendidikan petani Aceh”
14
Perlu juga diperingatkan bahwa dalam memilih masalah, perlu dihindarkan masalah serta
rumusan masalah yang terlalu umum, terlalu sempit, terlalu bersifat lokal ataupun terlalu
Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam merumuskan masalah.Masalah ilmiah tidak
pertanyaan tentang nilai dan value judgment yang tidak bisa dijawab secara ilmiah. Misalnya
masalah yang dipilih adalah “Perlukah kepemimpinan organisasi secara demokrasi?”, atau
tersebut di atas, maka janganlah menggunakan kata “mustikah” atau “lebih baik”, atau
perkataan-perkataan lain yang menunjukkan preferensi. Ganti kata perkataan lebih baik dengan
perkataan “lebih besar”, misalnya. Contoh lain, “Apakah metode mengajar secara otorita menuju
ke cara belajar yang buruk?” pertanyaan ini bukanlah masalah ilmiah. Belajar yang buruk adalah
value judgment. Mengajar secara otorita tidak dapat didefinisikan. Supaya tidak ada value
judgement, maka sebaiknya “belajar yang buruk” dapata diganti dengan “menguarangi perilaku
memecahkan soal”.
dengan “metode sampling”, atau “pengukuran” dan lain-lain supaya jangan digunakan dalam
meformulasikan masalah.
Sebagai kesimpulan, perlu dijelaskan bahwa ada dua jalan untuk memformulasikan
masalah.Pertama dengan menurunkan masalah dari teori yang ada, seperti masalah pada
penelitian eksperimental. Cara lain adalah dari observasi langsung di lapangan, seperti yang
sering dilakukan oleh ahli-ahli sosiologi, jika masalah diperoleh di lapangan, maka sebaiknya
juga menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah
15
tersebut diformulasikan dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah tersebut
diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa penelitian yang tidak didukung oleh teori tidak berguna
sama sekali. Karena, ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat
Masalah sebenarnya adalah hal yang pertama dipikirkan oleh peneliti-peneliti ketika
judul dan pendahuluan, tetapi yang lebih dahulu timbul pada penelitian adalah masalah
penelitian. Membuat masalah penelitian merupakan hal yang sukar, antara lain karena:
2. Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencari masalah-
masalah;
3. Kadangkala si peneliti dihadapkan kepada banyak sekalli masalah penelitian, dan sang
peneliti tidak dapat memilih masalah mana yang lebih baik untuk dipecahkan;
4. Adakalanya masalah cukup menari, tetapi data yang diperlukan untuk memecahkan
5. Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik yang ada di kepalanya dalam memilih masalah.
Sesudah kota formulasikan masalah, maka langkah selanjutnya adalah membangun tujuan
penelitian. Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan atau statement tentang apa yang ingin kita
tentukan. Kalau masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan (bentuk interogatif),
maka tujuan penelitian diberikan kalimat pernyataan (bentuk deklaratif). Tujuan penelitian
biasanya dimulai dengan kalimat: “Untuk menentukan apakah...”, atau “untuk mencari...”, dan
sebagainya. Tujuan penelitian haruslah dinyatakan secara lebih spesifik dibanding dengan
16
perumusan masalah.Jika masalah merupakan konsep yang masih abstrak, maka tujuan
antara lain (1) Ada yang menempatkannya di bagian paling awal dari suatu sistematika peneliti,
(2) Ada yang menempatkan setelah latar belakang atau bersama-sama dengan latar belakang
penelitian dan (3) Ada pula yang menempatkannya setelah tujuan penelitian.
Di manapun rumusan masalah penelitian ditempatkan, sebenarnya tidak terlalu penting dan
tidak akan mengganggu kegiatan penelitian yang bersangkutan, karena yang penting adalah
bagaimana kegiatan penelitian itu dilakukan dengan memperhatikan rumusan masalah sebagai
pengarah dari kegiatan penelitiannya. Artinya, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh siapapun,
hendaknya memiliki sifat yang konsisten dengan judul dan perumusan masalah yang
ada.Kesimpulan yang didapat dari suatu kegiatan penelitian, hendaknya kembali mengacu pada
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah penelitian berbeda dengan masalah pada umumnya. Masalah penelitian adalah
masalah yang menggambarkan suatu situasi dimana perlu pemecahan. Masalah adalah
kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada (das sein). Minsalnya
kesenjangan antara luapan jumlah lulusan SMTA (das sein) dengan harapan akan kemampuan
Fraenkel dan Wallen 1990:22 (dalam Djojosuroto dan Trijanto 2010:90) mengemukakan
bahwa masalah penelitian yang baik adalah: 1) masalah harus feasible, 2) masalah harus jelas, 3)
Beberapa ciri masalah yang baik, yaitu Mempunyai fisibilitas, Masalah harus dapat
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, Masalah harus dapat diuji, Masalah harus merupakan hal
yang penting, Masalah harus menyatakan suatu hubungan, Masalah harus mempunyai keaslian,
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis dan pembaca dapat menambah wawasan mengenai
msalah penelitian. Serta bagi mahasiswa yang mamulai untuk penelitian akan mengetahui apa
masalah tersebut sebelum memulai penelitian dan mempermudah dalam mencari sebuah masalah
penelitian.
18
DAFTAR PUSTAKA
Marmai, Ungsi Antara Oku. 1999. Metode penelitian pendidikan. DIP UNP: Padang
http://expresisastra.blogspot.com/2013/09/pengertian-penelitian-dan-masalah-penelitian.html
http://dianadewikirana.blogspot.com/p/ciri-masalah-penelitian-yang-benar.html
19