Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“MENEMUKAN, MERUMUSKAN MASALAH, DAN FOKUS


PENELITIAN”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


METODOLOGI PENELITIAN

DOSEN PENGAMPU
Dr. Hj. Darmiyati, M.Pd

DISUSUN OLEH
5D PGSD
KELOMPOK 3

Rasyidah 2010125320031
Fitri Augina Izmi 2010125320039
Nadia Mahmudah 2010125320029
Khairun Nisa 2010125320038
Riska Auliya Rahmida 2010125220045
Fahri Fajrul Falah 2010125310015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya kami dari Kelompok 3 dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Menemukan dan Merumuskan Masalah dan Fokus Penelitian” dengan
sebaik mungkin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup
para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Darmiyati, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian atas dedikasinya
kepada kami dan juga teman - teman yang telah bekerjasama dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini agar kedepannya lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan.

Banjarmasin, 1 September 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................2

C. Tujuan Penulisan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Menemukan Masalah dalam Penelitian.............................................................3

1. Identifikasi Masalah......................................................................................3
2. Latar Belakang Masalah...............................................................................4
3. Evaluasi Masalah..........................................................................................5
4. Karakteristik Masalah Penelitian..................................................................7
5. Sumber - Sumber Masalah Penelitian...........................................................8
B. Perumusan Masalah Penelitian........................................................................10

1. Pentingnya Perumusan Masalah.................................................................10


2. Kesalahan Umum dalam Perumusan Masalah...........................................12
C. Fokus Penelitian...............................................................................................13

1. Pengertian Fokus Penelitian........................................................................13

2. Tujuan Fokus Penelitian.............................................................................14

3. Cara Alternatif dalam Menentukan Fokus Penelitian...............................14

4. Contoh Fokus Penelitiaan..........................................................................15

BAB III PENUTUP...............................................................................................18


A. Kesimpulan......................................................................................................18

B. Saran.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah penelitian merupakan suatu pondasi dalam melakukan suatu
penelitian. Singkatnya, masalah penelitian adalah adanya gap atau
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, teori dengan praktek, yang
seharusnya dengan yang terjadi.
Masalah penelitian bukan merupakan suatu rumusan tujuan. Ketika
ditanya, apa masalah penelitianmu? Beberapa menjawab : ”Ingin
mengetahui…” dan itu adalah rumusan tujuan, bukan suatu masalah
penelitian. Menentukan masalah penelitian bukanlah suatu hal yang
mudah. Oleh karena itu untuk menentukan masalah penelitian, perlu
mengetahui dulu apa masalahnya. Sebagian besar pemecahan masalah
tergantung pada pengetahuan peneliti tentang masalah tersebut. Sebagian
lain ditentukan oleh pengetahuan peneliti tentang sifat dan hakekat
masalah tersebut. Dengan kata lain, masalah adalah sebuah kalimat tanya
atau kalimat pertanyaan.
Masalah penelitian akan menentukan keberhasilan dari suatu
penelitian. Ada seorang pakar penelitian yang menyatakan bahwa ”Ketika
seorang peneliti sudah berhasil menemukan masalah penelitian, maka
sebenarnya 50% penelitian tersebut sudah berjalan”. Begitu juga
sebaliknya, ketika masalah penelitian itu belum ditemukan, maka
penelitian itu selamanya tidak akan berjalan. Oleh karena pentingnya
masalah dalam suatu penelitian maka dalam makalah ini penulis mencoba
membahas tentang menentukan masalah penelitian yang didalamnya
menjelaskan tentang urgensi menentukan masalah penelitian, latar
belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, dan
pembatasan masalah.
Pada makalah ini untuk penyajian kepada audience menggunakan
model pembelajaran “ Team Games”. Dimana pada penyajian atau
permainanya audience dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok
pembaca, penantang 1, dan penantang 2.

1
Dimana tugas antar kelompok itu yaitu
- Kelompok pembaca : membaca soal dan menjawab
- Kelompok penantang 1 : menyetujui atau memberi jawaban berbeda
- Kelompok Penantang 2 : menyetujui / memberi jawaban berbeda
- Kelompok presentator : membacakan kunci jawabannya (setelah sudah
dijawab), untuk soal sudah disediakan oleh presentator
Kelompok yg tidak kena giliran boleh menambahkan setelah
dibacakan kunci jawaban. Jadi nantinya ada 3 kelompok yg main. Karena
ada 10 kelompok. Presentator bisa menyajikan 2 pertanyaan sekali main.
Jadi ada 6 pertanyaan yg kita olah.Untuk jumlah soal menyesuaikan situasi
dan kondisi yang ada.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami rumuskan pada makalah ini yaitu:

1. Bagaimana cara menemukan masalah dalam penelitian?


2. Bagaimana perumusan masalah dalam penelitian?
3. Bagaimana bentuk dari fokus penelitian?
4. Bagaimana cara menentukan fokus penelitian yang baik dan benar?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui cara menemukan masalah dalam penelitian.


2. Untuk mengetahui perumusan masalah dalam penelitian.
3. Untuk mengetahui bentuk dari fokus penelitian.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan fokus penelitian yang
baik dan benar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menemukan Masalah dalam Penelitian


1. Identifikasi Masalah
Penelitian dianggap penting dan dapat dilakukan jika terdapat
permasalahan penelitian. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana
suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang
diharapkan.
Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh
dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan
menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah
sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian
secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan
lapangan (observasi, survey,dsb).
Masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau
kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari
jawaban atau solusinya. Adanya kesenjangan tersebut menimbulkan
pertanyaan lebih lanjut, yaitu mengapa kesenjangan terjadi, dan dari
pertanyaan inilah permasalahan penelitian dapat dikembangkan.
Pertanyaan selanjutnya ialah, apakah setiap kesenjangan dapat
dikembangkan menjadi permasalahan penelitian? Jawabannya ternyata
tidak semuanya. Ada kondisi- kondisi lain yang perlu dipenuhi. Dari
uraian di atas dapat dirangkum adanya suatu kondisi problematik tertentu,
yang menandakan suatu penelitian dapat dikembangkan, yaitu:
a. Adanya kesenjangan dari yang seharusnya (teori maupun fakta empirik
temuan penelitian terdahulu) dengan kenyataan sekarang yang
dihadapi.
b. Dari kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan, mengapa
kesenjangan itu terjadi.
c. Pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab, dan jawabannya
lebih dari satu kemungkinan.

3
Sebelum menetapkan berbagai identifikasi masalah, kesenjangan
atau problematik yang akan dibahas diuraikan dulu sebagai latar belakang
masalah.

2. Latar Belakang Masalah


Latar belakang suatu penelitian memiliki peranan untuk:

a. Menjelaskan situasi dan kondisi yang melatar belakangi terjadinya


masalah tersebut.
b. Menguraikan kesenjangan-kesenjangan antara harapan dengan
kenyataan, teori dengan praktek, rencana dengan pelaksanaan dan
kesenjangan lainnya yang ada.
c. Menceritakan apa yang mendorong seorang peneliti untuk
melakukanpenelitian terhadap suatu permasalahan.
d. Menjelaskan tentang alasan-alasan penting dan bagaimana menariknya
masalah untuk diteliti dalam jangkauan kemampuan akademik, biaya,
tenaga, dan waktu peneliti.

Identifikasi masalah perlu memperhatikan apakah masalah/fokus


yang dipilih cukup:
a. Esensial
Pentingnya nilai penelitian menduduki urutan paling utama di antara
masalah-masalah yang ada.
b. Urgen
Masalah tersebut dianggap mendesak (urgen) untuk dipecahkan.
c. Bermanfaat
Memiliki kegunaan atau kebermanfaatan jika masalah penelitian
dipecahkan.

Permasalahan dalam penelitian sering disebut problema atau metode


dan secara umum dikelompokkan ke dalam 3 jenis yaitu problema
deskriptif, problema komparatif dan problema korelatif.
a. Problema deskriptif: problema untuk mengetahui status variabel dan
mendeskripsikan fenomena tersebut, sehingga lahirlah penelitian
deskriptif (termasuk survey), penelitian historis, dan filosofis.

4
b. Problema komparatif: problema untuk membandingkan dua
fenomena/variabel atau lebih. Disini peneliti berusaha mencari
persamaan dan perbedaan fenomena, selanjutnya mencari arti atau
manfaat dari persamaan dan perbedaan tersebut.
c. Problema Asosiatif/korelatif: problema untuk mencari hubungan antara
dua fenomena atau variabel. Problema korelasi ada dua macam, yaitu
korelasi sejajar, dan korelasi sebab akibat.

Ketiga jenis permasalahan ini biasanya dijadikan dasar peneliti


dalam merumuskan judul penelitian.
Secara lebih operasional, permasalahan penelitian adalah: Suatu
rumusan kalimat interogatif mengenai hubungan antara dua variabel atau
lebih yang belum terjawab dengan teori atau penelitian yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa rumusan permasalahan
penelitian harus berupa kalimat yang isinya “mempertanyakan
kesenjangan” yang ditemukan atau yang ingin dibuktikan peneliti, baik
dalam kalimat tanya maupun dalam kalimat positif. Namun, walaupun
rumusan kalimat interogatif bukan suatu keharusan, disarankan kepada
peneliti untuk menggunakan kalimat tanya. Saran ini didasarkan atas
pertimbangan, bahwa dengan kalimat tanya akan lebih mudah diperoleh
sifat-sifat tajam dan spesifik tentang inti masalah yang dipersoalkan,
sebagai sifat yang amat penting dalam perumusan masalah penelitian.

3. Evaluasi Masalah
Agar masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya
masalah perlu dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya
berdasarkan beberapa parameter dibawah ini:
a. Menarik.
Masalah yang menarik membuat kita termotivasi untuk
melakukan penelitian dengan serius.

5
b. Bermanfaat.
Penelitian harus membawa manfaat baik untuk ilmu
pengetahuan maupun peningkatankesejahteraan dan kualitas
kehidupan manusia. Penelitian juga diharapakan membawa manfaat
bagimasyarakat dalam skala besar (secara nasional maupun
internasional), maupun secara khusus dikomunitas kita (kampus,
sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang tidak membawa
manfaatkepada masyarakat.Hal Yang Baru. Ini hal yang cukup
penting dalam penelitian, bahwa penelitianyang kita lakukan adalah
hal baru, solusi yang kita berikan adalah solusi baru yang apabila
kitakomparasi dengan solusi lain, bisa dikatakan lebih efektif, murah,
cepat, dsb. Bisa juga pembaharuanini diwujudkan dengan perbaikan
dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada. Hindari redundant
research, meneliti hal yang sama persis dengan yang dilakukan oleh
orang lain. Karena hal tersebuttermasuk plagiasi skripsi.
c. Dapat Diuji (Diukur).
Ini biasanya hal yang terlupakan, supaya proses penelitian kita
sempurna, masalah penelitian beserta variabel-variablenya harus
merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara empiris.Kalau
kita melakukan penelitian korelasi, maka korelasi antara beberapa
variabel yang kita teliti jugaharus diuji secara ilmiah dengan beberapa
parameter.
d. Dapat Dilaksanakan.
Hal ini juga merupakan faktor penting. Masalah yang bagus dan
berkualitas,menjadi lucu dannaif kalau akhirnya secara teknik
penelitian tidak bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan
eratdengan keahlian, ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana.
e. Merupakan Masalah Yang Penting.
Hal ini sedikit sulit mengukurnya, tapi paling tidak ada
gambaran di kita bahwa jangansampai melakukan penelitian terhadap
suatu masalah yang tidak penting.

6
f. Tidak Melanggar Etika.
Yang terakhir adalah masalah etika. Penelitian harus dilakukan
dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek
penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus dengan
persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam
pengambilan data maupun pengolahan data.

4. Karakteristik Masalah Penelitian


Selanjutnya Nazir (2003: 112-116) menjelaskan karakteristik
masalah yang tepat dijadikan masalah penelitian antara lain :
a. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian
Dalam konteks ini masalah tersebut harus memiliki nilai
keaslian, menyatakan suatu hubungan antar variabel, merupakan hal
yang penting untuk diteliti, harus dapat diuji dan harus dapat
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
b. Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai fisibilitas (dapat
dipecahkan)
Dalam hal ini data serta metode untuk memecahkan masalah
tersebut harus tersedia, biaya untuk memecahkan masalah secara relatif
harus dalam batas-batas kemampuan, waktu untuk menyelesaikan
masalah harus wajar, biaya dan hasil harus seimbang, tidak
bertentangan dengan hukum atau adat.
c. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
Maksudnya masalah yang akan diteliti disukai atau disenangi
oleh peneliti dan peneliti tersebut memiliki kemampuan kecakapan
dan keahlian dalam melaksanakan penelitian dimaksud.

7
Sejalan dengan itu, Bungin (2005: 52-53) mengemukakan setidaknya
dua hal yang harus dipertimbangkan seseorang dalam memilih masalah
penelitian yang akan diteliti, yakni :
a. Pertimbangan objektif
Berdasarkan pertimbangan objektif sebuah masalah dikatakan
berkualitas jika masalah tersebut mengandung nilai penemuan yang
tinggi, menjadi permasalahan yang sedang dirasakan oleh masyarakat,
tidak merupakan pengulangan terhadap penelitian orang lain, serta
mempunyai referensi teoritis yang jelas untuk penyelesaiannya.
b. Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif yang perlu diperhatikan adalah
sejauhmana minat peneliti terhadap masalah tersebut, kemampuan
peneliti secara teoritis dalam memahami masalah, apakah penelitian
terdahulu yang pernah dilakukan berkaitan dengan masalah tersebut,
sejauhmana ketersediaan biaya dan waktu peneliti dalam
menyelesaikan penelitian tersebut dan apakah situasi politik dan
kondisi masyarakat yang dituju cukup menerima jika penelitian
tersebut dilakukan.

5. Sumber - Sumber Masalah Penelitian


Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada
keharusan dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul
dari berbagai sumber. Ia bisa bersumber dari pengalaman yang pernah
dirasakan peneliti dalam kehidupan pribadi atau tempat kerjanya. Ia juga
bisa berasal dari perdebatan ekstensif dalam literature-literatur. Ia juga bisa
muncul dari perdebatan kebijakan di pemerintahan atau antara para
eksekutif kenamaan. Intinya, sumber-sumber masalah penelitian bisa jadi
sangat beragam.

8
Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat digali,
diidentifikasi dan dikembangkan, antara lain dari:
a. Pengalaman Pribadi
Setiap orang dapat mengidentifikasi secara unik masalah dari
pengalaman pribadinya dalam keseharian, juga pengalaman akademik
selama belajar, dan mengerjakan tugas ataupun laporan.
b. Lanjutan atau Perluasan Penelitian
Peneliti dapat mengambil permasalahan penelitian dari hasil
penelitian sebelumnya, yang biasanya tercantum pada saran untuk
mengembangkan atau melanjutkan penelitian tersebut.
c. Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian
Membaca buku teks, jurnal maupun laporan penelitian, selain
dapat memperkaya khasanah pengetahuan, juga dapat dijadikan
sebagai sumber bahan identifikasi masalah yang memberi
rekomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan.
d. Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih
berpengalaman atau para pakar di bidangnya dapat membuka
wawasan dan pandangan lain untuk memperoleh identifikasi masalah
yang direncanakan sebagai bahan untuk menyusun skripsi atau tesis.
e. Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek
Hasil observasi dan pengalaman langsung juga merupakan
sumber yang masalah yang potensial dijadikan dalam merencanakan
suatu penelitian.
f. Perubahan Paradigma dalam pendidikan
Paradigma pendidikan yang selalu berubah dan berkembang dari
masa ke masa dalam berbagai hal seperti kurikulum, media dan
metode pembelajaran dapat dijadikan sumber berbagai identifikasi
masalah untuk penelitian.
g. Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat
Fenomena pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas
maupun dalam masyarakat dapat mendorong peneliti untuk

9
menjadikannya sebagai sumber masalah yang dapat diangkat dalam
suatu penelitian.
h. Deduksi dari teori
Terdapatnya deduksi dari teori yang sudah ada ataupun
merupakan cabang studi yang sedang dikembangkan.
Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah
masalah atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik
keluasannya maupun kedalamannya. Masalah diartikan sebagai suatu
situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas
toleransi yang diharapkan.
Peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan
jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi
ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

B. Perumusan Masalah Penelitian


1. Pentingnya Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah
tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian
akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Perumusan masalah disebut juga sebagai research questions atau research
problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu
fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun
dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara
fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun
sebagai akibat.
Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di
dalam kegiatan penelitian, sampai-sampai memunculkan suatu anggapan
yang menyatakan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah,
merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.

10
Penentuan perumusan masalah sangat penting dan berfungsi dalam
menetapkan:
a. Langkah awal yaitu untuk:
1) Mengembangkan Kerangka Konsep.
2) Konseptualisasi dan Operasionalisasi.
3) Desain Penelitian.
b. Prediksi keberhasilan penelitian.
c. Memilih judul dan menuliskan tujuan penelitian.
d. Menilai Orisinalitas studi vs. Plagiarisme.
Bagaimana seorang peneliti mengidentifikasi dan merumuskan
masalah perlu suatu contoh praktis. Contoh yang amat sederhana berikut,
utamanya penting diketahui oleh para peneliti pemula. Misalkan, situasi
problematik yang dihadapi ialah: “Lemahnya kemampuan meneliti para
dosen di bidang ilmu Sosial”.
Ada empat langkah yang perlu dilalui, yaitu langkah-langkah:
persiapan, konfirmasi awal, konfirmasi akhir, dan formulasi akhir. Pada
langkah persiapan, hal-hal yang perlu dikerjakan adalah sebagai berikut.
a. Formulasikan situasi problematik yang dihadapi (lihat kasus).
b. Identifiksikan kesenjangan yang ada, misalnya: mereka sudah
mendapat pelajaran metodologi penelitian, tetapi kenyataannya
kemampuan meneliti mereka masih rendah.
c. Pelajari kepustakaan dan sumber informasi lain berkaitan dengan
kenyataan problematik di atas, kemudian jelaskan secara rinci dan luas
situasi kajiannya, sehingga semua hal yang mempengaruhi rendahnya
kemampuan meneliti seseorang dapat teramati.
d. Dari butir 3, pilihlah inti permasalahan apa yang paling utama atau
yang mempengaruhi sub masalah yang lain, kemudian dipertajam dan
diformulasikan dalam rumusan permasalahan penelitian
Merumuskan masalah yang sudah teridentifikasi dalam suatu
penelitian tidak mudah. Ketika rumusan masalah tidak jelas, maka
penelitian menjadi sulit dipahami. Terlebih bila masalah penelitian sering
sekali dikacaukan dengan kekeliruan penulisan rumusan masalah dan

11
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab peneliti untuk memahami atau
menjelaskan masalah tersebut. Belum lagi kompleksivitas ini ditambah
dengan keharusan peneliti untuk mendorong audiens agar tertarik dan mau
lebih jauh membaca dan melihat manfaat atau pentingnya penelitian.
Memilih Masalah Penelitian sebaiknya peneliti harus:
a. Memastikan apakah masalah yang akan dipilih itu sudah atau akan ada
jawabannya?
b. Mempertimbangkan relevansinya.
c. Mempertimbangkan manfaat teoritisnya
d. Mempertimbangkan aspek aktualitas masalah.
e. Mempertimbangkan jelajah atau wilayah pengembangan ilmu yang
berkaitan.

Merumuskan masalah penelitian dirasakan sukar karena:


a. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang
jelas.
b. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan
masalah penelitian sesuai dengan data yang tersedia.
c. Peneliti merumuskan masalah peneliti dalam bentuk terlalu umum dan
ambiugitas sehingga menyulitkan interprestasi hasil dan pembuatan
kesimpulan penelitian.

2. Kesalahan Umum dalam Perumusan Masalah


Berbagai kesalahan umum yang biasa dilakukan peneliti dalam
penemuan masalah penelitian antara lain:
a. Konsepnya belum matang (immature)
Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah
hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik sejenis, serta tidak
terlalu banyak membahas teori dan konsep, sehingga masalah
penelitian tidak didukung oleh kerangka teoritis yang baik.

12
b. Gagasan yang ditawarkan belum Akurat
Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang
memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan
masalah praktis.
c. Kurang memberi Kontribusi
Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang
memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan
masalah praktis.
d. Ketidak sesuaian Fenomena penelitian dengan Metode analisis
Sifat fenomena yang ingin diteliti tidak sesuai dilakukan
menggunakan analisis yang dipilih. Misalnya meneliti suatu fenomena
yang dianalisis secara kuantitatif, padahal sebaiknya lebih tepat
dilakukan secara kualitatif.

C. Fokus Penelitian
1. Pengertian Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan suatu rangkaian bentuk susunan
permasalahan yang dijelaskan sebagai pusat atau pokok pembahasan di
dalam suatu topik penelitian. Adanya fokus penelitian ini memiliki
harapan agar penelitian memiliki fokus yang tepat, sehingga mampu
mengumpulkan data dan melakukan analisis data sesuai dengan tujuan
penelitian.
Fokus penelitian juga dapat diartikan sebagai pusat konsentrasi dari
tujuan penelitian yang sedang dilakukan oleh seorang peneliti. Fokus
penelitian ini bermanfaat untuk menyusun sebuah laporan ilmiah, baik itu
skripsi, tesis, atau disertasi. Oleh sebab itu, fokus penelitian harus ditulis
dan dijabarkan secara eksplisit dengan tujuan untuk dapat mempermudah
peneliti sebelum mengadakan kegiatan observasi..

13
2. Tujuan Fokus Penelitian
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fokus penelitian ini tujuannya
adalah menentukan batasan-batasan untuk mengarahkan suatu penelitian.
Sehingga adanya fokus penelitian ini penting untuk melengkapi berbagai
aspek di bawah ini.
a. Penting untuk Menyusun Laporan Ilmiah
Pertama, fokus penelitian ini harus ada karena menjadi unsur
yang penting dan juga bermanfaat untuk menyusun sebuah laporan
ilmiah, baik itu skripsi, tesis, atau disertasi. Oleh sebab itu, fokus
penelitian harus ditulis dan dijabarkan secara eksplisit dengan tujuan
untuk dapat mempermudah peneliti sebelum mengadakan kegiatan
observasi.
Ketika melakukan penelitian dan mengerjakan laporan
penelitian, penting untuk ada batasan masalah atau fokus penelitian
yang dijabarkan secara mendalam untuk memberi arah dan juga jalan
terhadap observasi yang dilakukan agar selesai tepat waktu dan tidak
terlalu melebar luas.
b. Sebagai Garis Besar Penelitian
Pada dasarnya, fokus penelitian merupakan garis besar dari
penelitian itu sendiri. Artinya, dengan adanya fokus penelitian, maka
proses penelitian mulai dari observasi hingga analisis hasil penelitian
bisa lebih terarah dan sistematis dengan menerapkan dan
memperhatikan bagaimana fokus penelitian yang telah ditentukan.
Dengan demikian, maka penelitian akan berlangsung secara terarah
dan sesuai rencana dan bahkan minim risiko ketika memperhatikan
penerapan garis besar penelitian yang sudah dirancang.
c. Membatasi Studi atau Penelitian
Selain itu, fokus penelitian ini juga penting guna untuk membatasi
suatu studi dan juga mengarahkan pelaksanaan atau suatu pengamatan.
Meski demikian, sifat fokus penelitian dalam penelitian kualitatif ini
adalah abstrak, artinya dapat berubah-ubah sesuai dengan latar
belakang penelitian.

14
d. Mencapai Tujuan Penelitian
Terakhir, mengapa fokus penelitian ini menjadi penting karena
fokus penelitian mampu menyelesaikan penelitian ini lebih jelas dan
terarah, dan membuat dirinya dapat mencapai puncak keberhasilan di
dalam penelitiannya.

3. Cara Alternatif dalam Menentukan Fokus Penelitian


Untuk dapat membuat fokus penelitian, maka Anda harus memahami apa
saja isi di dalam fokus penelitian. Berikut merupakan empat alternatif
yang bisa dilakukan untuk menetapkan fokus penelitian menurut Spradley
dalam Sugiyono (2013).
a. Menetapkan Fokus pada Permasalahan yang Disarankan oleh Informan
Maksud dari menetapkan fokus pada permasalahan yang
ditetapkan oleh informan ini penting untuk menunjang bagaimana
subjek dari penelitian yang dilakukan. Informan yang dimaksud di
dalam fokus penelitian ini antara lain adalah informan yang berada di
lembaga pendidikan misalnya kepala sekolah, guru, karyawan, murid,
wali murid, pakar pendidikan, dan lain sebagainya. Informan tersebut
akan memberikan apa fokus permasalahan yang bisa dilakukan dan
ditetapkan di dalam fokus permasalahan atau fokus penelitian sehingga
penelitian yang dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan target atau
tujuan.
b. Menetapkan Fokus Berdasarkan Domain Tertentu dalam Organizing
Domain
Untuk dapat membuat fokus penelitian, Anda harus menetapkan
domain tertentu yang akan dilakukan dan dilangsungkan dalam
penelitian. Misalnya jika yang dilakukan dan diambil adalah domain
pendidikan, maka domain yang bisa diambil berupa kurikulum,
bagaimana proses belajar mengajarnya, bagaimana sarana
prasarananya, bagaimana tenaga kependidikan dan tenaga
pendidikannya, dan lain sebagainya. Selain itu, bagaimana
pembiayaan, manajemen, sistem evaluasi, dan dana-dana yang ada di

15
dalamnya juga bisa termasuk di dalam golongan domain yang dapat
ditetapkan agar fokus penelitian menjadi lebih jelas dan lebih terarah.
c. Menetapkan Fokus yang Memiliki Nilai Temuan untuk
Mengembangkan IPTEK
Hal selanjutnya yang penting dalam hal menentukan fokus
penelitian adalah memilih nilai temuan yang sesuai dan tepat untuk
mengembangkan IPTEK (Ilmu, Pengetahuan, dan Teknologi). Mengapa
demikian? Seperti yang diketahui, penelitian merupakan media yang
tepat untuk mengembangkan ilmu, pendidikan, dan teknologi menjadi
lebih baik lagi. Oleh sebab itu, di dalamnya juga harus memuat hal yang
sesuai dengan tujuan yaitu mengembangkan ilmu, pengetahuan, dan
juga teknologi yang bermanfaat bagi beberapa orang atau banyak
orang. Bisa jadi fokus penelitian ini merupakan temuan yang belum
pernah ada, sehingga dalam temuan tersebut fokusnya harus benar-
benar terarah dan juga jelas agar temuan yang didapatkan dari
penelitian tersebut mampu menemukan metode belajar yang baru atau
ilmu baru yang bisa diterapkan dan bermanfaat bagi banyak orang.
d. Menetapkan Fokus Berdasarkan Permasalahan yang Terkait dengan
Teori yang Sudah Ada
Selain digunakan untuk mengembangkan IPTEK (Ilmu,
Pengetahuan, dan Teknologi), fokus penelitian juga bisa dilakukan
berdasarkan bagaimana permasalahan yang sedang terjadi atau
berkaitan dengan teori yang sudah ada sebelumnya. Bisa jadi, teori yang
sudah ada memuat materi atau hal yang sangat terbatas. Dengan adanya
penelitian baru dengan fokus penelitian yang sama, ilmu tersebut bisa
dikembangkan dan bisa menjadi suatu pengembang di dalam suatu
penelitian guna melengkapi atau memperluas teori yang sudah ada.

4. Contoh Fokus Penelitiaan


a. Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif
sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan
dan mana yang tidak relevan. Pembatasan dalam penelitian kualitatif

16
ini lebih didasarkan pada tingkat kepentingan/urgensi dari masalah
yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan
pada “Analisis Perbandingan antara Red Ocean Strategy versus Blue
Ocean Strategy terhadap Coffee shop di Yogyakarta” yang objek
utamanya merupakan coffee shop-coffee shop yang ada di
Yogyakarta.
b. Berkaitan dengan manajemen teknologi informasi dan komunikasi
yang berlangsung di sebuah perguruan tinggi Islam swasta yang
berlokasi di Banjarmasin, maka diperlukan sebuah penelitian tentang
“Manajemen Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Universitas
Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad AlBanjary
Banjarmasin”, yang dirumuskan dalam subfokus penelitian dalam hal
berikut:
1) Manajemen teknologi informasi dan komunikasi yang telah
berlangsung di Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad
Arsyad Al-Banjary Banjarmasin.
2) Media Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran oleh baik oleh dosen, karyawan
maupun mahasiswa yang meliputi perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software) dan kemampuan pengguna
(brainware).
3) Berbagai bentuk model atau strategi penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi yang telah digunakan baik oleh dosen
sebagai alat bantu dalam pemberian materi mata kuliah, maupun
bagi karyawan sebagai alat bantu yang digunakan di lingkungan
universitas dalam proses administrasi pendidikan, maupun bagi
mahasiswa sebagai alat bantu dalam menunjang studi mereka
selama jam perkuliahan maupun di luar jam perkuliahan.
4) Sistem informasi dan komunikasi yang digunakan dalam interaksi
pendidikan yang ada di lingkungan Universitas Islam Kalimantan
(Uniska) Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian dianggap penting dan dapat dilakukan jika terdapat
permasalahan penelitian. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana
suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang
diharapkan. Masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu
persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk
mencari jawaban atau solusinya
Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan
juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau
tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi
literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey,dsb).
Fokus penelitian merupakan suatu rangkaian bentuk susunan
permasalahan yang dijelaskan sebagai pusat atau pokok pembahasan di
dalam suatu topik penelitian. Adanya fokus penelitian ini memiliki
harapan agar penelitian memiliki fokus yang tepat, sehingga mampu
mengumpulkan data dan melakukan analisis data sesuai dengan tujuan
penelitian.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan dalam menentukan
masalah penelitian, perlu mengetahui dulu apa masalahnya. Sebagian besar
pemecahan masalah tergantung pada pengetahuan peneliti tentang masalah
tersebut. Sebagian lain ditentukan oleh pengetahuan peneliti tentang sifat
dan hakekat masalah tersebut. Dengan kata lain, masalah adalah sebuah
kalimat tanya atau kalimat pertanyaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta : SUKA-


Press UIN Sunan Kalijaga.
Bungin, Burhan. (2008). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana prenada media
group.
Creswell, J. W. (2009). Research Design: Qualitative and Quantitative
Approaches. California: Sage Publications.
Hadi, Sutrisno, (2004). Metodologi Research. Yogyakarta: Penerbit ANDI Malo,
Mahdiyah. (2017). Perumusan Masalah Penelitian. Jurnal Universitas Terbuka. 1-
32.
Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai
Contoh Proposal). Yogyakarta: Lembaga Penelitiaan dan Pengabdian pada
Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta.

Nazir, Moh, (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.


Notoatmodjo, Soekidjo, (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Saryono dan Mekar Dwi Anggreini, (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, hal.30.
Siddiq, U., & Choiri, M. M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan. Ponorogo: CV. Nata Karya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cetakan Keduabelas,


Alfabeta.
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian : Model Prakatis Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia. 1-58.

19

Anda mungkin juga menyukai