Anda di halaman 1dari 42

Pengembangan IPTEK dalam Ranah K3

Khususnya pada Revolusi Industri 4.0

Doni Hikmat Ramdhan, S.KM., M.KKK., Ph.D

SEMINAR NASIONAL K3 & KOMPETENSI KERJA


Malang, 28 November 2020
Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
01 02 03 04
LATAR RUANG KAITAN HAL-HAL YANG
BELAKANG LINGKUP REVOLUSI PERLU
REVOLUSI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DIANTISIPASI
INDUSTRI 4.0 INDUSTRI 4.0 DENGAN K3 TERHADAP
PENERAPAN
K3
Revolusi
Industri 4.0
Revolusi
Revolusi Industri 3.0 Penggunaan sistem
Revolusi Industri 2.0 yang dikontrol atau
Industri 1.0 Penggunaan
elektronik dan dimonitor oleh
Penggunaan Penggunaan teknologi algoritma digital
tenaga air dan listrik untuk informasi untuk
uap untuk produksi otomatisasi
mesin produksi massal produksi
Apa itu Revolusi Industri 4.0?

Tujuannya adalah agar


Penggabungan proses industri manufaktur dapat
manufaktur dengan revolusi memenuhi permintaan
digital, artificial intelligence, pasar secara efisien dengan
Internet dan perangkat canggih. mesin yang adaptif dan
responsif.
Teknologi Pilar Industri 4.0

Internet of Things
• Pertukaran informasi dan data dari Internet ke perangkat yang bekerja di
dunia nyata
Big Data and Analytics
• Dataset sangat besar yang melebihi kapasitas intuitif dan analisis
manusia dan database dan manajemen informasi konvensional
Horizontal and Vertical System Integration
• Integrasi seluruh supply chain yang mengubungkan total seluruh komponen
dalam sistem yang dinamik
Teknologi Pilar Industri 4.0 (2)

Simulation
• Representasi perilaku dalam proses industri melalui model komputer
dengan parameter dan variabel yang merefleksikan proses yang
sebenarnya.
Cloud computing
• Teknologi yang menyediakan pembagian informasi dan sumber daya antar
sistem sesuai permintaan.
Augmented Reality (AR)
• Teknologi interaksi manusia dan mesin yang menempatkan data digital ke
dunia nyata dan menggabungkannya.
Teknologi Pilar Industri 4.0 (3)

Autonomous Robots and Cobotics


• Pengembangan robot yang didesain menggunakan pengetahuan
informasi, human factor, biomekanik, dan robotik yang dapat
saling berinteraksi dan membantu operator menjalankan tugasnya
Additive manufacturing
• Konversi desain digital menjadi objek digital melalui 3D printing

Cyber Security
• Teknologi yang melindungi informasi dan sistem dari cyber-attack
Teknologi Penggerak Industri 4.0

• Robotics
Physical • Automation

• Sensors
Digital • Informatics

• Genetic Tools
Biological • Synthetic Biology
Jenis-Jenis Robot
Industrial Robots
 Sudah ada sejak
tahun 1970an di
industri manufaktur
otomotif
 Telah memiliki
prosedur keselamatan
yang memisahkan
pekerja dengan robot
Jenis-Jenis Robot
Collaborative Robots
 Didesain untuk bekerja
bersama manusia
 Dikontrol oleh pekerja,
algoritme atau dua-duanya
 Dilengkapi dengan sensor
yang didesain untuk
menghentikan robot saat
kontak dengan pekerja
terjadi
Jenis-Jenis Robot
New Collaborative
Robots
 Bergerak bersama
dan pada ruang yang
sama dengan
pekerja/manusia
Jenis-Jenis Robot
Exoskeleton Robotics

 Bergerak mobile
dengan manusia
 Mengurangi beban
mekanik
 Memperkuat atau
mengubah pergerakan
pekerja atau tentara
Jenis-Jenis Robot
Automated Ground Vehicles
 Beroperasi di lingkungan
yang tidak terlalu
terkontrol
 Dapat termasuk pekerja
manusia dan kendaraan
yang dikemudikan
 Digunakan pada industri
agrikultur, manufaktur
dan tambang
Jenis-Jenis Robot
UAV
Jenis-Jenis Robot
Humanoid Robot
Jenis-Jenis Robot
Companion Robots
Sensor
Meningkatkan kapabilitas Jenis sensor
● Environmental sensor
• Meningkatkan
○ Air, water environment
measurement science. ○ In-vehicle sensor
• Menyediakan informasi ● Wearable sensor
geografis dan spatial ○ Clothing
yang mudah diakses. ○ Hard hats
• Miniaturisasi ● Embedded sensor
instrument. ○ Internal biologic monitors
• Utilisasi teknologi
smartphone dan tablet.
Kaitan dan Implikasi Revolusi Industri
4.0 dengan K3
Apa itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja?
Figure 2.
Humans, organization
and technology model
Accident

Kecelakaan kerja (accident) adalah suatu


kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
yang merugikan terhadap manusia, merusak
harta benda, atau kerugian terhadap properti.
Occupational Accident
Perkembangan Teknologi dan K3
● Perkembangan teknologi memberikan berbagai
dampak positif pada keselamatan dan kesehatan saat
bekerja.
○ Sebagai contoh, smart PPE dan sistem surveilans yang
memastikan pekerja memakai APD sesuai pekerjaannya dan
pengambilan keputusan berdasarkan Big Data.
● Peningkatan penggunaan robot dan otomatisasi alat
dapat mengurangi risiko pekerjaan repetitif, bahkan
dapat menghilangkan pekerjaan yang sangat
berbahaya.
● Meskipun demikian, teknologi baru datang dengan
tantangan baru dengan fokus yang baru terhadap
faktor manusia.
How Can Industry 4.0 Technology
Reduce Accidents and Injuries?
● The Industrial Internet of Things (IIIot) sensors
track environmental conditions and send instant
alerts
● Robots assist in performing all the dangerous and
risky tasks
● Automated Guided Vehicles (AGVs) are used to
move heavy loads
● Biomedical sensors send instant alerts about
workers’ physicals processes
● Augmented Reality (AR) can be used in safety
training
ReKomendasi Dalam Menghadapi
Industri 4.0 BERDASARKAN K3

Pengkajian munculnya
Riset multidisiplin untuk risiko baru, tanggung jawab
meningkatkan integrasi perusahaan, desain dan
pekerja dengan intelligent konfigurasi tempat kerja
equipment serta efektivitas
penggunaan teknologi

Pengkajian dampak
teknologi dan tempat kerja
baru terhadap psikososial

Silvestri et al (2020)
ReKomendasi Dalam Menghadapi Industri
4.0 BERDASARKAN k3

Distribusi pekerjaan Desain dan konfigurasi Peningkatan skill dan


antara pekerja dan lingkungan kerja yang motivasi pekerja untuk
intelligent device yang berfokus pada kolaborasi yang aman
mempertimbangkan kenyamanan dan dengan teknologi dan AI
faktor fisik dan kognitif. keselamatan manusia baru

Integrasi task analysis,


evaluasi risiko kerja, Sensor dan interface
Perlindungan terhadap
analisis beban kerja, dan adaptif untuk memonitor
data dan informasi yang
skill management tools perilaku dan emosi
ada di dalam sistem
dalam pengembangan pekerja
K3 masa depan
Rekomendasi Berdasarkan Kementerian
Perindustrian
Mendorong agar angkatan kerja di Indonesia terus meningkatkan
kemampuan dan keterampilannya, terutama dalam menggunakan teknologi Internet of Things
atau mengintegrasikan kemampuan internet dengan lini produksi di industri.

Pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan
menengah (IKM) agar mampu menembus pasar ekspor melalui program E-smart IKM.

Pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam perindustrian nasional seperti Big Data,
Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality.

Mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan start up dengan memfasilitasi inkubasi bisnis
agar lebih banyak wirausaha berbasis
teknologi di wilayah Indonesia.
Barrier Faktor Manusia Yang Dapat
Menghalangi Adaptasi Teknologi Modern

Tidak adanya
Tidak adanya
pengalaman Peralatan yang
standardisasi
atau pelatihan tidak mencukupi
prosedur
sebelumnya

Tidak adanya Stres dan Demografi


budaya safety kompleksitas populasi
Tantangan Penggunaan Teknologi Terhadap K3

Penggunaan teknologi smart pada peralatan mengubah metode


kerja dan menambah kompleksitas proses produksi.

Perkembangan proses manufaktur menyebabkan munculnya risiko baru


yang tidak dapat dianalisis oleh risk analysis yang sudah ada.

Permasalahan akibat penggunaan robot dan interaksinya dengan pekerja


dalam mendukung pekerjaan yang sulit dan berbahaya.

Penggunaan Internet of Things dan Big Data menyebabkan munculnya


pertanyaan baru mengenai cara menggunakan dan mengintegrasikan
informasi dan teknologi yang ada.
Tantangan Penggunaan Teknologi… (2)
• Kompleksitas proses produksi menambah risiko psikososial
pada pekerja.
• Teknologi baru membutuhkan sumber daya untuk melatih
pekerja yang ada dan merekrut pekerja baru yang sesuai
untuk pekerjaan tersebut.
• Selain skill dasar untuk pekerjaan tertentu, pekerja harus
memiliki skill yang lebih spesifik bersamaan dengan skill
komputer yang menuntut fleksibilitas dan keterbukaan dari
pekerja.
• Kerangka legislatif dan peraturan yang tidak mampu
mengikuti perkembangan teknologi.
Pekerja Di Industri 4.0
● Dalam sejarah, perkembangan teknologi menambah jumlah
pekerjaan yang ada dan menghilangkan beberapa pekerjaan
yang sudah ada.
● Akan tetapi, hal ini diikuti oleh penambahan pekerjaan dan
industri baru yang tidak terbayangkan sebelumnya.
● Revolusi Industri 4.0 tetap membutuhkan manusia untuk
mendesain, membangun, memasang, menjalankan, dan merawat
teknologi yang baru.
● Pekerja memiliki tantangan menghadapi hazard yang sudah ada
dan hazard baru dan perubahan yang disebabkan oleh tempat
kerja berteknologi baru di masa depan.
Mengapa dan Kapan Orang Cedera?

Jika kita bergantung pada teknologi untuk membuat kita


aman, apa yang harus dilakukan saat teknologi itu gagal atau Hughes (2018)
tidak ada?
Robotik dan Keselamatan
Permasalahan
Potensi
• Meningkatkan cedera pekerja
akibat robot.
• Membantu pekerjaan • Jenis robot baru membutuhkan
berbahaya. strategi perlindungan robot
• Sistem robotik menambah yang baru.
kemampuan pekerja. • Perkembangan teknologi yang
pesat melebihi arahan atau
standar yang ada.
• Stres yang bertambah akibat
perubahan tempat kerja dan
berpotensi untuk menggantikan
pekerja manusia.
Referensi
Anastasi, S. and Monica, L. (2018) ‘Evolution of European product directives in perspective of industry 4.0’, WIT Transactions on the
Built Environment, 174, pp. 163–168. doi: 10.2495/SAFE170151.
Angelopoulou, A., Mykoniatis, K. and Boyapati, N. R. (2020) ‘Industry 4.0: The use of simulation for human reliability assessment’,
Procedia Manufacturing, 42(2019), pp. 296–301. doi: 10.1016/j.promfg.2020.02.094.
Badri, A., Boudreau-Trudel, B. and Souissi, A. S. (2018) ‘Occupational health and safety in the industry 4.0 era: A cause for major
concern?’, Safety Science, 109(May), pp. 403–411. doi: 10.1016/j.ssci.2018.06.012.
Howard, J. (2017) ‘Evolving EHS Practice’, (December).
Hughes, D. (2018) ‘Safety and Industry 4.0’. Available at: https://uk.safestart.com/article/safety-and-industry-4-0/.
Satya, V. E. (2018) ‘Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0’, INFO Singkat - Bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, X(09), pp. 19–
24.
Silvestri, L. et al. (2020) ‘Maintenance transformation through Industry 4.0 technologies: A systematic literature review’, Computers in
Industry, 123. doi: 10.1016/j.compind.2020.103335.
Wang, B. (2020) ‘Safety intelligence as an essential perspective for safety management in the era of Safety 4.0: From a theoretical to a
practical framework’, Process Safety and Environmental Protection, 148, pp. 189–199. doi: 10.1016/j.psep.2020.10.008.
TERIMA
KASIH
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai