Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU SMP

Niken Oktaviani
Dinas Sosial Lubuklinggau
e-mail: niken_oktaviani12@yahoo.com

Abstract: The purpose of this study was to describe the quality of the principal’s clinical
supervision management in increasing the teaching professionalisme in Junior High School
Karang Jaya. The subjects of this study is the principal, teachers and staffs of senior high school
Karang Jaya. The results of this study showed that the clinical supervision has been done by the
headmaster and the teachers but it has not based on the good procedure. Besides, the clinical
supervision has a good effect for the teachers and all the staffs. All the method that has been done
by the headmaster could increase the teaching abilities.

Keyword: management, clinical supervision, teaching abilities

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana manajemen supervise
klinis kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri Karang Jaya. Subyek
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan staf SMP Negeri Karang Jaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa supervisi klinis kepala sekolah sudah dilakukan oleh kepala sekolah dan
guru, namun belum melaksanakannya sesuai dengan prosedur pelaksanaan supervisi klinis yang
baik. Disamping itu, supervisi klinis memberikan dampak yang baik bagi para guru dan staf.
Semua metode yang digunakan kepala sekolah mampu meningkatkan kemampuan mengajar para
guru.

Kata kunci: manajemen, supervisi klinis, kemampuan guru

PENDAHULUAN dibenahi oleh pemerintah dalam bidang


Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa pendidikan kini tanggung jawab tersebut
Indonesia (2007) diartikan sebagai proses dipegang oleh manajer pendidikan dalam satuan
pembelajaran bagi individu untuk mencapai lembaga pendidikan. Keberhasilan suatu sekolah
pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi sangatlah dipengaruhi oleh manajemen kerja
mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. seorang manajer (kepala sekolah) dalam
Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal melakukan fungsi-fungsinya sebagai seorang
yang berakibat individu mempunyai pola pikir manajer.
dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang Adapun fungsi-fungsi manajemen yang
telah diperolehnya. Sedangkan menurut Prof. wajib dimiliki oleh seorang manajer (kepala
John Dewey pendidikan adalah suatu proses sekolah) antara lain adalah fungsi perencanaan,
pengalaman. Karena kehidupan adalah per- pengorganisasian, pemotivasian dan penga-
tumbuhan, pendidikan berarti membantu wasan. Selain dari fungsi tersebut, seorang
pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. kepala sekolah juga dituntut untuk memiliki
Proses pertumbuhan ialah proses menyesuaikan kompetensi diberbagai bidang (Danim,
pada tiap-tiap fase serta menambahkan keca- 2013:86). Kompetensi-kompetensi tersebut dian-
kapan di dalam perkembangan seseorang. Jadi taranya adalah kompetensi dibidang peren-
dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan canaan, menyusun profil sekolah, merumuskan
suatu kegiatan yang mampu mengubah pola fikir visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah,
individu kepada hal yang lebih baik atau menentukan fungsi-fungsi seklah yang dibutuh-
sebaliknya. kan untuk mencapai setiap sasaran sekolah,
Peran kepala sekolah sebagai manajer melaksanakan analisis atas kekuatan, kelemahan,
suatu lembaga sekolah sangatlah diutamakan. peluang dan acaman terhadap setiap fungsi dan
Setelah penyempurnaan-penyempurnaan dalam faktor-faktornya. Kedua, kompetensis bidang
bidang kurikulum, sarana dan lain-lain telah pengorganisasian diantaranya adalah menyusun

754
Oktaviani, Manajemen Supervisi Klinis Kepala Sekolah 755

sistem administrasi sekolah, mengembangkan program supervisi kelas, pengembangan


kebijakan operasional sekolah, menyusun sistem program supervisi untuk perpustakaan, labora-
peraturan sekolah yang berkaitan dengan torium dan ujian. Sering kita temui disekolah-
pedoman kerja. Kompetensi dibidang imp- sekolah dimana seorang kepala sekolah
lemetasi program, pengendalian program, melakukan supervisi kepada para guru yang
pelaporan, memimpin sekolah, memberdayakan dianggap butuh bantuan dalam bidang akademik.
sumber daya sekolah, melakukan supervisi, Namun tidak semua kepala sekolah mampu
menciptakan buday dan iklim keja yang melaksanakan tugasnya dalam melakukan
kondusif, mengembangkan kreativitas, inovasi supervisi tersebut. Salah satu supervisi yang
dan jiwa kewirausahaan, dan sebagainya. biasa dilaksanakan disekolah-sekolah antara lain
Kesemua fungsi manajemen tersebut merupakan adalah supervisi klinis kepada guru dengan
hal yang mendasar yang harus dimiliki oleh tujuan untuk meningkatkan kinerja para guru
seorang manajer pendidikan. Untuk mewujudkan dikelas. Teknik yang sering dilaksanakan oleh
mutu pendidikan yang baik maka seorang para kepala sekolah antara lain dilakukan
manajer pendidikan haruslah menguasai semua melalui teknik kunjungan kelas atau teknik
fungsi-fungsi manajemen tersebut. observasi kelas.
Salah satu fungsi manajemen yang harus Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
dikembangkan oleh seorang manajer pendidikan/ oleh peneliti dalam pra observasi di beberapa
Kepala sekolah adalah fungsi pengawasan. sekolah diantaranya adalah SMPN Karang Jaya
Dalam hal ini seorang Kepala Sekolah dituntut Muratara, diketahui bahwa Kepala Sekolah telah
untuk melakukan supervisi untuk meningkatkan melaksanakan supervisi klinis. Dikarenakan
kinerja guru. Supervisi sendiri memiliki makna sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah
sebagai program berencana untuk memperbaiki yang berhasil mempunyai akredeitasi “A”
pengajaran yang pada hakikatnya adalah dilingkungan kabupaten Musi Rawas Utara
perbaikan belajar dan mengajar. Selain itu juga Provinsi Sumatera Selatan, padahal yang kita
supervisi memiliki arti sebagai usaha dari ketahui bahwa mayoritas staf dan tenaga
petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan pengajar yang ada disekolah tersebut adalah
petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran berdomisili diLubuklinggau, yang mana letaknya
termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan lumayan jauh dari lokasi sekolah dan
jabatan dan perkembangan guru-guru dan mempunyai alat transportasi umum yang
petugas lainnya. Supervisi manajerial adalah lumayan lebih mahal. Selain itu juga mayoritas
supervisi yang dilakukan oleh pengawas dan siswa yang bersekolah disana adalah siswa
kepala sekolah dalam melaksanakan pengawasan pribumi dan bertempat tinggal lumayan jauh dari
penyelenggaraan pendidikan disekolah sesuai lokasi. Sekolah ini juga adalah salah satu
dengan penugasannya. Sedangkan supervisi sekolah tertua yang ada dikabupaten Musi
akademik dilakukan oleh guru dan kepala Rawas Utara yang dahulunya masih tergabung
sekolah dalam meningkatkan kualitas belajar dikabupaten musi rawas. Faktanya hasil
mengajar/ bimbingan dan hasil belajar/ pembelajaran siswa memuaskan, namun
bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan sayangnya masih ada hasil pembelajaran yang
pendidikan. adapun yang menjalankan supervisi kurang begitu memuaskan padahal telah
akademik ini ialah kepala sekolah yang berperan diberikan supervisi klinis. Supervisi klinis
sebagai supervisor pembelajaran. Sebagai dianggap sangat penting dilaksanakan disekolah
seorang kepala sekolah yang juga berfungsi tersebut karena lokasi dan juga keadaan sekolah
sebagai supervisor. Kepala sekolah dituntut yang lumayan jauh dan membutuhkan waktu
untuk mensupervisi aneka tugas pokok dan yang cukup lama untuk bisa menjangkau
fungsi yang dilakukan oleh guru dan seluruh sekolah. Selain itu, sekolah ini juga merupakan
staf. Dalam kerangka ini, kepala sekolah harus sekolah yang berdiri sudah lama dan mendapat
mampu melaksanakan berbagai pengawasan dan akreditasi “A” sehingga kedisiplinan yang ada
pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru disekolah tersebut dianggap bagus dan harus
dan tenaga kependidikan. Pengawasan dan dipertahankan, untuk mempertahankan hal
pengendalian tersebut dimaksudkan agar tersebut haruslah ada sosok pemimpin (kepala
kegiatan pendidikan disekolah terarah pada sekolah) yang mampu mengelola sumber daya
tujuan yang telah ditetapkan. Tugas kepala manusia yang ada secara efektif dan juga mampu
sekolah sebagai supervisor diwujudkan dalam bersinergi kepada seluruh anggota staf, guru dan
kemampuan menyusun dan melaksanakan juga stakeholder yang ada. Salah satu hal yang
756 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 6, November 2015, hlm. 754-759

harus dilakukan adalah melalui supervisi klinis Muratara; (3) Masalah yang diteliti adalah
kepala sekolah terhadap kedisiplinan para guru tentang Manajemen Supervisi Kepala Sekolah
dalam mengajar. Oleh sebab itu, peneliti tertarik terhadap kinerja guru.
untuk melakukan observasi mengenai Mana-
jemen Supervisi Klinis Kepala Sekolah dalam METODE
Meningkatkan Kinerja Guru di SMPN Karang Berdasarkan tujuan penelitian yang telah
Jaya Muratara. ditetapkan, maka peneliti menggunakan ran-
Berdasarkan latar belakang masalah yang cangan penelitian deskriptif kualitatif untuk
telah diuraikan tersebut, maka rumusan mendeskripsikan manajemen supervisi kepala
permasalahan dalam penelitian ini adalah sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di
rumusan masalah umum yaitu: “Bagaimana SMP Negeri Karang Jaya. Penelitian kualitatif
Manajemen supervisi klinis Kepala Sekolah adalah metode penelitian yang digunakan untuk
dalam meningkatkan kinerja guru di SMPN meneliti kondisi objek yang alamiah, diamana
Karang Jaya Muratara?” dan rumusan masalah peneliti sebagai instrument kunci, teknik
khusus penelitian ini, adalah: (1) Bagaimana pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
Perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan (gabungan), analisa data yang bersifat induktif,
Supervisi Klinis yang dilakukan Kepala Sekolah dan hasilnya lebih menekankan makna dari pada
dalam meningkatkan kinerja mengajar guru di generalisasi (Sugiyono, 2008:1).Penelitian ini
SMPN Karang Jaya Muratara?; (2) Bagaimana bersifat penelitian kualitatif sehingga tidak
evaluasi pelaksanaan supervisi klinis yang mempunyai hipotesis (dugaan sementara).
dilakukan kepala sekolah terhadap peningkatan Adapun variabel dalam penelitian ini adalah
kinerja mengajar guru di SMPN Karang Jaya manajemen kepala sekolah, supervisi klinis,
Muratara?; (3) Bagaimana dampak dari pelak- kinerja guru. Yang diamati oleh peneliti dalam
sanaan Supervisi Klinis yang dilakukan Kepala hal ini adalah; (1). Perencanaan, pengorga-
Sekolah dalam meningkatkan kinerja mengajar nisasian, dan penggerakan supervisi klinis
guru di SMPN Karang Jaya Muratara? kepala sekolah, (2). Evaluasi Supervisi Klinis
Tujuan Umum daripenelitian ini adalah Kepala Sekolah, dan (3). Dampak Supervisi
“Untuk mendeskripsikan manajemen supervisi Klinis di SMP Negeri Karang Jaya. Selanjutnya
klinis kepala sekolah dalam meningkatkan menentukan instrumen berdasarkan variabel
kinerja guru di SMPN Karang Jaya Muratara.” penelitian dan kemudian menentukan responden.
Dan tujuan Khususnya adalah: (1) Untuk Pengumpulan data dilakukan dengan metode
mendeskripsikan perencanaan, pengorganisasi- wawancara dan dokumentasi.Penelitian dengan
an, penggerakkan supervisi kepala sekolah menggunakan metode deskriptif kualitatif ini
dalam meningkatkan kinerja guru di SMPN adalah metode yang memaparkan manajemen
Karang Jaya Muratara; (2) Untuk mendeskrip- supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan
sikan hasil evaluasi supervisi klinis kepala kinerja guru di SMP Negeri Karang Jaya.
sekolah terhadap kinerja guru di SMPN Karang Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan,
Jaya Muratara; (3) Untuk mendeskripsikan menggambarkan sesuatu hal secara sistematis,
dampak dari supervisi klinis kepala sekolah faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
dalam meningkatkan kinerja guru di SMPN sifat serta hubungan antar fenomena yang
Karang Jaya Muratara diselidiki.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah: Subyek penelitian merupakan benda, hal
(1) Bagi peneliti dan guru, sebagai informasi atau orang dimana data tersebut melekat, dan
tentang manjemen supervisi klinis kepala yang dipermasalhkan. Dengan demikian yang
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru; dijadikan sampel tidak hanya orang namun dapat
(2) Bagi sekolah, sebagai acuan untuk berupa tempat atau barang yang berhubungan
perbaikan-perbaikan pada sistem manajemen dengan bjek yang diteliti. Adapun yang menjadi
sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam subyek penelitian dalam hal ini adalah Kepala
mengajar dikelas. Sekolah, Guru dan Staf SMPN Karang Jaya
Agar penelitian tidak menyimpang dan Muratara dan yang menjadi sampelnya adalah
meluas, maka peneliti membatasi permasalahan semua yang terlibat dalam pengisian observasi,
yang hanya dalam ruang lingkup yaitu: (1) wawancara dan dokumen-dokumen yang
Penelitian diadakan di SMPN Karang Jaya relevan.
Muratara; (2) Objek yang diteliti adalah Kepala
Sekolah dan Guru Kelas di SMPN Karang Jaya HASIL DAN PEMBAHASAN
Oktaviani, Manajemen Supervisi Klinis Kepala Sekolah 757

Hasil melaksanakan tugas yang telah dikoordinasi agar


1. Manajemen Supervisi Klinis Kepala dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sekolah
Supervisi klinis pada dasarnya dilakukan 2. Evaluasi Supervisi Klinis terhadap
melalui manajemen yang begitu sistematis, yaitu Kinerja Guru
diawali perencanaan, pengorganisasian dann Supervisi klinis sendiri pada dasarnya
juga penggerakkan. Dimana hal tersebut memliki tahap-tahap dalam melaksanakannya,
dilakukan secara beraturan. Perencanaan yang namun sayangnya tahap-tahap tersebut belum
telah disusun pada tahap awal akan mem- bisa dilaksanakan sesuai dengan prosedurnya.
permudah kepala sekolah dan juga para guru Sebagaimana yang kita ketahui bahwa supervisi
dalam menjalankan supervisi yang akan bisa dilakukan melalui tahap awal yaitu
dilaksanakan. Dalam tahap perencanaan tersebut, mempersiapkan bahan yang akan dikaji,
kepala sekolah menyusun jadwal pelaksanaan prosesnyapun berlangsung dalam waktu yang
dan juga menentukan objek yang akan relative lama apalagi dalam tahap observasi
disupervisi beserta dengan inti dari setiap mengajar. Karena pada dasarnya observasi
permasalahan yang akan disupervisi. Selanjutnya mengajar tidak seharusnya dilakukan hanya satu
yang dilakukan adalah tahap pengrganisasian. kali, setidaknya harus dilakukan beberapa kali
Dalam hal ini, kepala sekolah mengoorganisir untuk benar-benar mengetahui kelemahan-
para guru yang akan disupervisi dengan seksama kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh
agar tidak terjadi salah paham antar guru. seorang guru itu sendiri. Pada dasarnyapun
Selanjutnya adalah tahap penggerakan, tahap ini supervisi klinis dilakukan apabila sudah ada
dimaksudkan untuk melaksanakan supervisi itu kesepakatan antara guru dan supervisor terhadap
sendiri berdasarkan pada siklusnya yaitu tahap masalah yang ditemui oleh guru dilapangan.
awal, observasi dan diakhiri dengan tahap Namun, kebanyakan para guru kurang berkoor-
pertemuan balikan. dinasi dengan kepala sekolah saat akan
Dalam hal ini, kepala sekolah membuat mengadakan supervisi. Penyelesaian masalahpun
rencana kerja dalam jangka waktu pendek, tidak dapat dilakukan secara menyeluruh
menengah dan panjang dengan tujuan mampu dikarenakan ada rasa sungkan ketika akan
menuntun setiap pencapain visi misi yang telah memberikan saran dan kritik yang berhubungan
ditetapkan disekolah. Kepala sekolah menjalan- dengan proses pembelajaran.
kan tugasnya untuk membantu para guru dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran baik dalam 3. Dampak Supervisi Klinis terhadap
hal pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembe- Kinerja Guru
lajaran (RPP), Program Semester (Prosem) dan Supervisi klinis yang dilakukan oleh
Program Tahunan (Prota). seorang supervisor dalam hal ini adalah kepala
Fungsi organisasi kepala sekolah disini sekolah, hendaklah berdampak positif pada
ialah mengoorganisasikan kegiatan sekolah, peningkatan kinerja para guru dan staf. Sehingga
menyusun sistem administrasi sekolah, mengem- supervisi yang dilakukan tidak hanya sebatas
bangkan kebijakan operasional sekolah, kepala sekolah mengecek kedisiplinan para guru
menyusun sistem pengaturan sekolah yang namun juga mampu meningkatkan kinerja
berkaitan dengan kualifikasi, spesifikasi, mereka. Sebagaimana yang diharapkan oleh
prosedur kerja, pedoman kerja, petunjuk kerja, kepala sekolah bahwa kepala sekolah berharap
melakukan analisis kelembagaan tentang supervisi klinis yang telah dilakukan kepada
struktur organisasi yang efisien dan efektif, para guru dapat menjadi tolak ukur keberhasilan
menata unit-unit organisasi sekolah atas dasar seorang guru itu sendiri. Dengan adanya
fungsi, merumuskan regulasi sekolah berdasar- supervisi tersebut diharapkan mampu mem-
kan peraturan perundang-undangan yang bangun semangat mengajar yang tinggi dan juga
berlaku, menyusun mekanisme kordinasi antar mampu melengkapi kelengkapan administrasi
unit-unit organisasi sekolah. mengajar. Sehingga dapat membantu para guru
Setelah adanya perencanaan dan untuk lebih baik.
pengorganisasian maka selanjutnya haruslah
direalisasikan. Dalam merealisasikan hal Pembahasan
tersebut, kepala sekolah harus dapat meng- 1. Manajemen Supervisi Klinis Kepala
gerakkan seluruh tenaga pengajar dan staf dalam Sekolah
758 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 6, November 2015, hlm. 754-759

Secara etimologi istilah supervisi berasal yang berada didalam lingkungan seklah maupun
dari bahasa Inggris “supervision” yang berarti yang diluar menyebabkan kepala sekolah sulit
pengawasan (Danim, 2013;152). Secara sekali melakukan komunikasi bahkan supervisi
morfologis supervisi terdiri dari dua kata yaitu kepada para staf dan guru. Tugas tersebut
super (atas) dan Vision (pandang, lihat, titik, dengan sangat terpaksa harus dibantu oleh para
amati, atau awasi). Supervisi yang dilakukan wakil. Sehingga kepala sekolah bisa leluasa
oleh supervisor bukanlah sebuah inspeksi yang untuk melakukan tugas diluar sekolah.
mana yang disupervisi tersebut dianggap sebagai
tersangka dalam sebuah permasalahan. Sebagai- 3. Dampak Supervisi Klinis terhadap
mana yang kita ketahui bahwa pada zaman Kinerja Guru
penjajahan Belanda hingga awal tahun 1950-an, Supervisi klinis dalam hal ini
kata supervisi lebih dikenal sebagai inspeksi. dimaksudkan sebagai supervisi dibidang
Kegiatan inspeksi ini adalah kegiatan pemerik- pembelajaran, sehingga dengan adanya supervisi
saan, pengawasan atau penilikan atas proses ini diharapkan mampu menciptakan hasil dan
belajar mengajar (Danim, 2013; 154). kinerja guru menjadi lebih baik. Sebagaimana
Seorang kepala sekolah selaku supervisor yang dijelaskan oleh Danim (2013; 181), tujuan
dituntut untuk bisa mengelola supervisi yang ada dari supervisi klinis itu sendiri ialah menjaga
agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. konsistensi motivasi dan kinerja guru dalam
Tujuan utama dari supervisi pembelajaran itu melaksanakan proses pembelajaran. Mendorong
sendiri yaitu meningkatkan mutu proses dan keterbukaan guru kepada supervisor mengenai
hasil belajar siswa. Dilihat dari prosesnya, tujuan kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan
dari supervisi yaitu pemberian bantuan secara pembelajaran. Menciptakan kondisi agar guru
teknis dan bimbingan kepada para guru agar terus menjaga dan meningkatkan mutu praktik
mampu meningkatkn kualitsnya kinerjanya profesioanal sesuai standar kmpetensi dank kode
dalam melaksanakan tugas dan menjalankan etik yang telah ditetapkan dan disepakati.
proses pembelajaran. Secara umum, kepala Menciptakan kesadaran guru tentang tanggung
sekolah sebagai supervisor haruslah memahami jawabnya terhadap pelaksanaan pembelajaran
tujuan khusus dari supervisi itu sendiri, yaitu a). yang berkualitas, baik proses maupun hasilnya.
meningkatkan mutu kinerja guru, b). mening- Membantu guru untuk senantiasa memperbbaiki
katkan keefektifan implementasi kurikulum dan meningkatkan kualitas proses pmbelajaran
secara efektif dan efisien bagi kemajuan siswa dengan jalan meningkatkan penguasaan ilmu
dan generasi mendatang, c). meningkatkan pengetahuan, teknologi, wawasan umum dan
keefektifan dan keefesienan sarana dan keterampilan khusus yang diperlukan dalam
prasarana yang ada untuk dikelola dan diman- proses pembelajaran. Membantu guru untuk
faatkan dengan baik sehingga mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang
mengoptimalkan keberhasilan siswa, d). ditemukan dalam proses pembelajaran, baik
meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah didalam maupun diluar kelas. Membantu untuk
khususnya dalam mendukung terciptanya mendapatkan cara pemecahan masalah dalam
suasana kerja yang optimal untuk kemudian proses pembelajaran disekolah sehingga benar-
siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagai- benar menemukan nilai tambah bagi siswa dan
mana yang diharapkan, e). meningkatkan masyarakat. Membantu guru unuk mengembang-
kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta kan sikap positif terhadap profesi dalam
situasi yang tenang dan tenteram serta kondusif mengembangkan diri secara berkelanjutan, baik
yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran secara individual maupun berkelompok dengan
yang menunjukkan keberhasilan lulusan. cara yang dilembagakan atau atas inisiatif
sendiri.
2. Evaluasi Supervisi Klinis terhadap
Kinerja Guru SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa Simpulan
jarang sekali diadakan supervisi klinis oleh Manajemen supervisi kepala sekolah
kepala sekolah, sehingga supervisi yang dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan
dilakukan pun hanya sewajarnya saja jika ada tugas pokok sebagai kepala sekolah dengan
permasalahan yang mendesak yang harus diawali pada proses perencanaan, yaitu
diselesaikan.Dengan adanya tugas dan tanggung penyusunan rencana kerja kepala sekolah baik
jawab kepala sekolah yag begiu banyak, baik itu jangka panjang, menengah dan juga jangka
Oktaviani, Manajemen Supervisi Klinis Kepala Sekolah 759

pendek. Selain kepala sekolah, guru, dan juga Saran


staf mempunyai peran yang sangat penting Dalam sistem pengelolaan sumber daya
dalam melakukan manajemen supervisi kepala manusia pendidikan sangatlah dibutuhkan sikap
sekolah tersebut. Tanpa adanya kerjasama yang kepemimpinan yang jelas agar semua guru dapat
baik antar berbagai pihak maka tujuan yang akan menjalankan tugasnya masing-masing. Sistem
dicapai dalam melaksanakan supervisi tersebut. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
Selain kepala sekolah yang harus membuat juga pengawasan yang dijalankan oleh kepala
rencana kerja, para guru juga menyusun rencana sekolah haruslah jeas sehingga para guru dapat
kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan mengikutinya. Selain itu, supervisi klinis yang
tugas pokok dan fungsinya sebagai guru yang dilaksanakan hendaklah sesuai dengan prosedur
professional. Perencanaan yang telah dibuat juga dan siklus yang ada sehingga inti dari per-
diikuti dengan penggerakan yang optimal. masalahan yang akan dibahas dapat ditemukan.
Pelaksanaan supervisi klinis kepala sekolah di supervisi akan sangat baik jika dilakukan secara
SMP Negeri Karang Jaya dilaksanakan dengan berkala dan dilakukan kepada semua guru. Jika
baik walaupun tidak begitu sesuai dengan ada sebagian guru yang tidak dilakukan
prosedur yang ada dipanduan pelaksanaan supervisi maka akan mengakibatkan kelalaian
supervisi klinis. pada sebagian guru yang lainnya. Dari dampak
Kegiatan supervise klinis yang dilakukan yang dihasilkan atau ditimbulkan melalui
oleh kepala sekolah dilaksanakan berdasarkan supervisi klinis yang dilakukan dapat dijadikan
perencanaan yang telah disusun pada awal acuan bagi guru. Melalui dampak yang
semester namun belum ditentukan tanggal dihasilkan dari proses supervisi klinis tersebut
pastinya. Supervisor melakukan supervise saat dapat diajadikan perbaikan-perbaikan bagi
kelas atau guru yang mengajar memang kepala sekolah dalam melakukan supervisi untuk
membutuhkan supervise dari kepala sekolah. selanjutnya.
Kegiatan supervisi tidak dijadwalkan agar tidak
ada penolakan yang akan dilakukan oleh para
guru. DAFTAR RUJUKAN
Manajemen supervisi klinis kepala
sekolah berdampak pada kinerja guru jika Danim, Sudarwan dan Khairil, H. 2013. Profesi
supervisi tersebut dilaksanakan secara rutin dan Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
terjadwal dan mengikuti siklus yang ada, namun Dewey, John. 1964. Dewey on education. New
pada kenyataan yang ada dilapangan bahwa York: Bureau of Publications, Teacher
supervisi yang dilakukan tidak begitu sesuai College, Columbia Unversity
dengan siklus. Hal itu dapat berakibat pada Jerry, Makawimbang. 2013. Supervisi Klinis
kurang tercapainya tujuan yang diharapkan. Teori dan Pengukurannya. Bandung:
Mengapa hal itu bisa terjadi karena ada sebagian Alfabeta.
siklus yang tidak dilaksanakan sehingga Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian.
terkadang poin atau inti dari permasalahan yang Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
akan dibahas itu tidak ditemukan penyelesaian- Sugiyanto. 2008. Model-Model Pembelajaran
nya. Inovatif. Surakarta: UNS Press.

Anda mungkin juga menyukai