Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan sarana terciptanya sumber daya manusia yang
berkualitas dan sebagai tempat untuk mengembangkan potensi diri dalam diri
manusia, baik untuk mengembangkan kepribadian, kecerdasan, keterampilan,
serta wawasan yang luas. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus diikuti
dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, sumber daya manusia
yang dimaksud adalah kualitas guru yang ada didalamnya. Kualitas guru
memegang peranan utama untuk menentukan keberhasilan dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan. Guru juga memegang peranan utama dalam
pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal
disekolah. Dalam hal ini seorang guru yang mempunyai kinerja baik, mampu
menjadi panutan bagi peserta didiknya. Sehingga penting sekali bagi guru untuk
mengembangkan diri dengan berbagai cara seperti dengan membaca berbagai
bahan rujukan, menulis, atau melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi agar dapat meningkatkan profesionalnya.
Dalam hal ini pemerintah juga turut serta dalam meningkatkan mutu guru
menjadi pribadi yang profesional dan memiliki kinerja yang baik dalam
menjalankan tugasnya tersebut diantaranya adalah dengan memberikan
tunjangan sertifikasi dan penilaian terhadap kinerja guru pada pelaksanaan
fungsi-fungsi yang dari guru atas tugas dan tanggung jawab yang dimilikinya,
memberikan berbagai penataran untuk guru, baik secara berkala maupun
secara berkesinambungan telah dilakukan, sebagai bentuk perhatian
pemerintah terhadap kesejahteraan para guru, yang disadari merupakan tiang
penyangga dari kwalitas pelayanan yang diberikan guru, meskipun masih dalam
skala kecil. Misalnya dengan pemberian insentif bagi guru yang mengajar di
daerah terpencil dan pemberian tunjangan fungsional bagi guru yang pernah
dilakukan diperbagai satuan pendidikan. Rachmawati dan Daryanto (2013:16)
menjelaskan bahwa kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru
dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan
memuaskan apabila hasil yang dicapai sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.

1
2

Guru sebagai perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan


pendidikan. Guru juga dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab
terhadap hasil yang dicapai oleh siswa. Sehingga kinerja guru akan sangat
menentukan pada kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan pihak yang
paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses
pendidikan/pembelajaran dilembaga pendidikan sekolah. Kinerja guru pada
dasarnya merupakan kinerja atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pendidik.
Kualitas kinerja guru salah satunya tercermin dari prestasi belajar yang
diraih siswa. Belum optimalnya prestasi belajar siswa akan mengakibatkan
lulusan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kinerja guru (performance)
merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta penggunaan waktu. Upaya-upaya untuk meningkatkan
kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara meningkatkan kompetensi guru dan
memberikan motivasi pada guru dalam mengajar.
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan peneliti permasalahan
rendahnya kinerja guru yang terjadi hampir disemua satuan pendidikan yang
ada diberbagai daerah pada pendidikan tingkat dasar yang ada di Kecamatan
Terbanggi Besar Lampung Tengah. Kinerja guru masih rendah dan perlu
ditingkatkan. Hal tersebut ditunjukan masih rendahnya supervisi akademik
yang dilaksanakan dalam penilaian kinerja guru. Hal tersebut ditunjukan dari
masih rendahnya dalam pembuatan administrasi guru masih sering copy
paste, terutama dalam membuat perangkat pembelajaran kemampuan guru
dalam menyiapkan bahan ajar masih belum optimal dan masih banyak guru
yang belum melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dngan standart
proses, guru belum optimal melaksanakan penilaian hasil belajar, masih ada
guru yang tidak melaksanakan kegiatan remedial dan pengayaan.
Asf.Jasmani dan Syaiful Mustofa (2013: 26) menyatakan,” Supervision is
assistance in the development of better teaching learning situation”. Supervisi
adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik.
Rumusan ini mengisyaratkan bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan
situasi belajar mengajar mulai dari tujuan, materi ajar, teknik pembelajaran,
metode pembelajaran, guru, siswa dan juga lingkungan belajar.
3

Hal inilah yang harus diperhatikan oleh supervisor dalam melaksanakan


layanan supervisi sehingga diharapkan kualitas guru dapat diperbaiki dan
ditingkatkan, sehingga dapat menjadi guru yang profesional. Dalam kegiatan
pembelajaran biasanya seorang guru melakukaan evaluasi kepada siswanya
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan
dalam kegiatan belajar mengajar, guru dapat menentukan tindakan selanjutnya
yaitu melakukan perbaikan atau pengayaan. Dimungkinkan guru akan menemui
siswa yang belum memahami sehingga perlu dilakukan perbaikan begitu juga
sebaliknya ketika siswa sudah memahami apa yang diajarkan maka tindakan
yang dilakukan guru adalah pengayaan yaitu kegiatan yang mendukung siswa
untuk memperluas pengetahuannya.
Rendahnya kinerja guru yang terjadi hampir disemua satuan
pendidikan yang ada diberbagai daerah, diduga dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor Eksternal yang diduga mempengaruhi
rendahnya kinerja guru antara lain meliputi: (1) faktor gaya kepemimpinan
kepala sekolah (2) faktor lingkungan fisisk atau lingkungan kerja (3) faktor
insentif dan gaji atau imbalan. Faktor internal yang diduga mempengaruhi
kinerja guru yang terjadi hampir disemua satuan pendidikan yang ada
diberbagai daerah adalah masih rendahnya supervisi akademik kepala
sekolah dan lingkungan kerja yang kurang mendukung dalam kegiatan
mengajar.
Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan di sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Terbanggi Besar, rendahnya supervisi akademik yang dapat
mempengaruhi kinerja guru diantaranya: (1) kompetensi pedagogik, yaitu
pemahaman guru terhadap peserta didik masih kurang optimal, dalam hal
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran masih banyak guruyang tidak
melaksanakan kegiatan evaluasi hasil belajar dan melakukan remedial, (2)
kompetensi personal atau kepribadian guru yang belum mampu menjadi
tauladan bagi peserta didi, masih banyak guru yang kurang optimal dalam hal
pengembangan diri, dan masih banyak yang belum mampu mengevaluasi kinerja
sendiri, (3) kompetensi sosial, masih rendahnya kompetensi sosial guru
ditunjukan ddengan masih kurangnya kemampuan berkomunikasi dan bergaul
secara sfektif dengan peserta didik, guru brlum mampu bekerja sama sesama
pendidik, tenaga pendidik, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat, (4)
kompetensi profesional guru, dalam proses kegiatan pembelajaran, rendahnya
4

kinerja guru dipengaruhi oleh belum optimalnya kemampuan kompetensi


profesional guru, seperti banyak guru yang belum sepenuhnya menguasai materi
pembelajaran sesuaii bidangnya.
Selain Supervisi akademik kualitas kinerja guru juga dapat
dipengaruhi oleh Lingkungan Kerja guru. Supervisi Akademik merupakan faktor
penggerak yang mempengaruhi tingkah laku guru dan steaholder sekolah. Guru
yang memiiki motivasi yang tinggi dalam pekerjaannya tentu akan terdorong
untuk melakukan pekerjaan yang sebaik mungkin secara efektif dan efisian,
sehingga tujuan awal guru yang telah direncanakan dapat terlaksanakan dengan
baik. Motivasi ini tentunya memiliki kadar yang berbeda-beda pada setiap
individu, ada yang memiliki motivasi kerja yang tinggi, rendah dan sedang,
semuanya akan berpengaruh terhadap kinerja guru yang akan dihasilkan. Rivai,
(2006:165) “Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang
ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri.
Lingkungan kerja ini akan meliputi tempat kerja, fasilitas dan alat bantu kerja,
kebersihan, pencahayaan dan ketenangan. Jenis lingkungan kerja terbagi
menjadi dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja nonfisik.
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik secara langsung
maupun tidak langsung. Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang
terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan,
maupun hubungan dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan
bawahan. Jika lingkungan kerja yang ada disekitar pekerja rapi, bersih, dan yang
paling utama dari segi penataan ruang baik, maka secara otomatis pekerja akan
merasa nyaman dalam melakukan pekerjaan. Hal tersebut akan membawa
pengaruh terhadap semangat guru dalam bekerja
Masih kurangnya perhatian lingkungan kerja Sekolah Dasar Negeri di
Kecamatan Terbanggi Besar, diduga karena faktor yang bersifat individual dan
faktor- faktor yang bersifat organisasional. Faktor individual yang diduga
mempengaruhi motivasi mengajar guru diantaranya: karna tingkat
kebutuhan ekonomi yang tinggi, sehingga banyak guru yang melakukan
pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan
keluarganya; masih kurangnya pemahaman guru terhadap tujuan utama
sebagai seorang tenaga pendidik atau guru; masih rendahnya kemampuan guru
dalam bersikap sebagai suri tauladan yang baik bagi muridnya; dan masih
5

rendahnya kemampuan kompetensi profesional guru sesuai dengan bidangnya.


Sedangkan faktor-faktor yang berasal dari organisasi meliputi pembayaran
uang atau gaji, tingkat keamana dalam bekerja, hubungan sosial sesama guru,
pengawasan, pujian dan pekerjaan itu sendiri.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada Pra survei permasalahan kinerja
guru, bulan Desember 2020 yang ada di Sekolah Dasar Negeri di
KecamatanTerbanggi Besar Lampung Tengah. Melalui dokumen yang
didapatkan dari waka kurikulum Sekolah Dasar, sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Data Pra survei Permasalahan Kinerja Guru Sekolah Dasar
Negeri di KecamatanTerbanggi Besar Lampung Tengah.

Jenis Kegiatan
Memuat Melaksa Melaksa Iklim Sarana
Nama Administrasi nakan nakan Organi Prasa
No
Sekolah Pembelajar proses penilai sasi rana
an pembela an
jaran
1 SDN 8
Bandar 15% 15% 15% 15% 20%
jaya
2 SDN 7
Bandar 20% 15% 15% 15% 15%
jaya
3 SDN 5
Bandar 15% 15% 15% 20% 15%
jaya
4 SDN 3
Bandar 25% 25% 15% 15% 15%
jaya
Seharusnya 100% 100% 100% 100% 100%
Realita 75% 70% 60% 65% 65%
Kesenjangan 25% 35% 40% 35% 40%
Sumber. Dokumen Sekolah Dasar Negeri di KecamatanTerbanggi Besar
6

Tabel 2. Daftar hasil prasurvei permasalahan kinerja guru


No Uraian Ideal (%) Realita (%) Keterangan
1 Membuat Administrasi
Rendah
Pembelajaran 100% 75%
2 Melaksanakan
Rendah
proses pembelajaran 100% 70%
3 Melaksanakan
Rendah
penilaian 100% 60%
4 Iklim Organisasi
Rendah
100% 65%
5 Sarana Prasarana
Rendah
100% 65%
Sumber . Dokumen Sekolah Dasar Negeri di KecamatanTerbanggi Besar

Berdasarkan data hasil Pra survei tersebut sebagaimana uraian tentang


kinerja guru seperti tertera pada tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa,
prosentase (%) pencapaian kinerja guru tidak mencapai ideal (100%). Dengan
demikian kinerja guru SD Negeri Kecamatan Terbanggi Besar masih termasuk
dalam kategori rendah. maka penulis tertarik untuk melakukan kegiatan
penelitian memecahkan masalah seberapa jauh “Pengaruh Supervisi Akademik
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di
KecamatanTerbanggi Besar Lampung Tengah”. Dalam penelitian ini supervisi
akademik sebagai variabel bebas (X1), lingkungan kerja Guru sebagai variabel
bebas (X2), dan kinerja guru sebagai variabel terikat (Y).

B. Identifikasi Masalah Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, terdapat
beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja guru. Peneliti mengidentifikasikan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah
2. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah
3. Pengaruh supervisi akademik dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru di
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah
7

4. Guru belum mampu menyusun administrasi pembelajaran perangkat


penilaian sesuai dengan standar proses
5. Pada tahap pelaksanaan proses pembelajaran, pengelolaan
pembelajaran serta penilaian proses belum maksimal karena sarana dan
prasarana yang kurang mendukung
6. Motifasi kerja guru untuk melaksanakan tugas dan dalam pemeliharaan
lingkungan kerja kurang baik

C. Batasan Masalah Penelitian


Sebagaimana dipaparkan di identifikasi masalah penelitian di atas, untuk
menghindari adanya perbedaan persepsi terhadap masalah yang diteliti, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi pada : (1) Supervisi Akademik, (2)
Lingkungan Kerja, (3) Kinerja Guru dan (4) Pengaruh Supervisi Akademik dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Guru. Pembatasan masalah penelitian
tersebut akan dibahas secara mendalam, bukan berarti mengabaikan faktor lain,
dikarenakan adanya permasalahan yang lebih dominan terkait dengan faktor
tersebut.

D. Rumusan Masalah Penelitian


Berdasarkan batasan masalah diatas, untuk kepentingan penelitian lebih
lanjut maka masalah tersebut diatas dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah ?
2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah ?
3. Apakah supervisi akademik dan lingkungan kerja secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah ?

E. Tujuan Penelitian
Terkait dengan rumusan masalah tersebut diatas, bahwa tujuan penelitian
yang akan diwujudkan adalah ingin mengetahui besarnya pengaruh diantara
variabel yang diteliti. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala sekolah terhadap
kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah.
8

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja guru Sekolah


Dasar Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah.
3. Untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik kepala sekolah dan
lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah.

F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi banyak pihak antara lain :

1. Kegunaan bagi Lembaga :


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dan
informasi kepada kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Terbanggi Besar
Lampung Tengah dalam peningkatan kompetensi guru dan memberikan motivasi
kerja kapada guru dan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. dalam
penentuan kebijakan yang mengarah pada peningkatan supervisi akademik dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru

2. Kegunaan bagi guru


Bagi guru bermanfaat sebagai informasi empiris tentang pengaruh
supervisi akademik dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru.

3. Kegunaan bagi peneliti


Bagi penulis bermanfaat untuk menambah wawasan tentang pengaruh
supervisi akademik dan lingkungan kerja dapat meningkatkan kinerja guru.

4. Kegunaan bagi peneliti lain


Digunakan oleh peneliti yang akan datang sebagai bahan acuan atau
perbandingan apabila melakukan suatu penelitian khususnya mengenai
pengaruh supervisi akademik dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru.

G. Ruang Lingkup Penelitian


Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti, maka
batasan pada ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sifat dan jenis penelitian
Penelitian ini bersifat Deskripsi karena penelitian ini semata-mata
9

menggambarkan kesimpulan-kesimpulan yang berlaku seara umum.


Penelitian ini termasuk jenis penelitian yang menggunakan pendekatan
kwantitatif sebagai metodologi penelitiannya.
2. Subyek penelitian
Penelitian ini melibatkan guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan
Terbanggi Besar Lampung tengah dengan sample.
3. Obyek penelitian
Obyek penelitian adalah Pengaruh Supervisi Akademik dan Lingkungan
Kerja sebagai vareabel bebas, Kinerja Guru sebagai vareabel terikat.
4. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Terbanggi
Besar Lampung Tengah.
5. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2021 T.P 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai