SITI FATONAH
SMP Negeri 1 Tambelang
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) memperoleh gambaran penerapan
bimbingan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru menyusun RPP
berkarakter; (2) melihat partisipasi dan aktivitas guru dalam mengikuti kegiatan
bimbingan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru menyusun RPP
berkarakter; (3) mengetahui peningkatan kompetensi guru menyusun RPP berkarakter
melalui bimbingan berkelanjutan; (4) melihat respon yang muncul dari guru dalam
kegiatan bimbingan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru menyusun RPP
berkarakter. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTS
dapat diartikan sebagai penelitian tindakan / action research yang dilakukan dengan tujuan
untuk memperbaiki kwalitas proses dan prestasi belajar siswa. Subjek dalam penelitian ini
adalah guru di SMP Negeri 1 Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tahun pelajaran
2019 – 2020, semester ganjil. Berjumlah 30 orang guru , dengan perincian jumlah guru
laki-laki 13 orang, guru perempuan berjumlah 17 orang. Instrumen penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) wawancara; (2) observasi ; (3) diskusi.
Hasil dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : (1) Partisipasi dan aktivitas guru dalam
mengikuti kegiatan bimbingan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi guru
menyusun RPP berkarakter cukup tinggi dan bersemangat; (2) Melihat respon yang
muncul dari guru dalam kegiatan bimbingan berkelanjutan untuk meningkatkan
kompetensi guru menyusun RPP berkarakter; (3) Bimbingan berkelanjutan dapat
meningkatkan motivasi guru dalam menyusun RPP dengan lengkap. Guru menunjukkan
keseriusan dalam memahami dan menyusun RPP apalagi setelah mendapatkan bimbingan
pengembangan/penyusunan RPP dari peneliti. Informasi ini peneliti peroleh dari hasil
pengamatan pada saat mengadakan wawancara dan bimbingan pengembangan/penyusunan
RPP kepada para guru; (3) Bimbingan berkelanjutan dapat meningkatkan kompetensi guru
dalam menyusun RPP. Hal itu dapat dibuktikan dari hasil observasi /pengamatan yang
memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP dari
siklus ke siklus. Pada siklus 1 nilai rata-rata komponen RPP 79% dan pada siklus 2 = 93%.
Jadi, terjadi peningkatan 14% dari siklus 1
173 | P e d a g o g i a n a
belajar mengajar di tempat mereka tujuan pembelajaran dan penilaian (soal,
bekerja. Selain itu, kinerja guru skor, dan kunci jawaban), serta langkah-
dipengaruhi oleh hasil pembinaan dan langkah kegiatan pembelajarannya masih
supervisi kepala sekolah (Pidarta, dangkal. Soal, skor, dan kunci jawaban
2002:3). merupakan satu kesatuan yang tidak
Perencanaan pembelajaran dapat dipisahkan. Pada komponen
merupakan langkah yang sangat penting penilaian (penskoran dan kunci jawaban)
sebelum pelaksanaan pembelajaran. sebagian besar guru tidak lengkap
Perencanaan yang matang diperlukan membuatnya dengan alasan sudah tahu
agar dalam pelaksanaan pembelajaran dan ada di kepala. Sedangkan pada
dapat berjalan dengan efektif. komponen tujuan pembelajaran, materi
Perencanaan pembelajaran dituangkan ke ajar, metode pembelajaran, dan sumber
dalam Rencana Pelaksanaan belajar sebagian besar guru sudah
Pembelajaran (RPP) atau beberapa istilah membuatnya. Masalah yang lain adalah
lain, seperti desain pembelajaran, sebagian besar guru, khususnya di
skenario pembelajaran. RPP memuat sekolah swasta belum mendapatkan
Kompetensi Dasar (KD), indikator yang pelatihan pengembangan RPP. Selama
akan dicapai, materi yang akan dipelajari, ini guru-guru yang mengajar di sekolah
metode pembelajaran, langkah swasta sedikit/jarang mendapatkan
pembelajaran, media pembelajaran, kesempatan untuk mengikuti berbagai
sumber belajar, serta penilaian. Diklat Peningkatan Profesionalisme Guru
Guru harus mampu berperan dibandingkan sekolah negeri. Hal ini
sebagai desainer (perencana), menyebabkan banyak guru yang belum
implementor (pelaksana), dan evaluator tahu dan memahami
(penilai) kegiatan pembelajaran. Guru penyusunan/pembuatan RPP secara
merupakan faktor yang paling dominan baik/lengkap. Beberapa guru mengadopsi
karena di tangan gurulah keberhasilan RPP orang lain. Hal ini peneliti ketahui
pembelajaran dapat dicapai. Kualitas pada saat mengadakan supervisi
mengajar guru secara langsung maupun akademik (supervisi kunjungan kelas) ke
tidak langsung dapat mempengaruhi sekolah binaan. Permasalahan tersebut
kualitas pembelajaran pada umumnya. berpengaruh besar terhadap pelaksanaan
Seorang guru dikatakan profesional proses pembelajaran.
apabila telah memenuhi beberapa kriteria Nurhadi (2004:15) menyatakan
berikut: 1) serius melaksanakan tugas bahwa “Kompetensi merupakan
profesinya; 2) bangga dengan tugas pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
profesinya; 3) selalu menjaga dan nilai dasar yang direfleksikan dalam
berupaya meningkatkan kompetensinya; kebiasaan berpikir dan bertindak”.
4) bekerja dengan sungguh-sungguh Selanjutnya menurut para ahli
tanpa harus diawasi; 5) menjaga nama pendidikan McAshan (dalam Nurhadi
baik profesinya; 6) bersyukur atas 2004:16) menyatakan, “Kompetensi
imbalan yang diperoleh dari profesinya. diartikan sebagai pengetahuan,
Masalah yang terjadi di lapangan keterampilan, dan kemampuan yang
masih ditemukan adanya guru (baik di dikuasai seseorang yang telah menjadi
sekolah negeri maupun swasta) yang bagian dari dirinya, sehingga dapat
tidak bisa memperlihatkan RPP yang melakukan perilaku-perilaku kognitif,
dibuat dengan alasan ketinggalan di afektif, dan psikomotor dengan sebaik-
rumah dan bagi guru yang sudah baiknya.”
membuat RPP masih ditemukan adanya Kompetensi diartikan sebagai
guru yang belum melengkapi komponen pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
175 | P e d a g o g i a n a
program jangka pendek untuk budaya, norma, nilai, dan lingkungan
memperkirakan suatu proyeksi tentang peserta didik; 2) mendorong partisipasi
sesuatu yang akan dilakukan dalam aktif peserta didik. Proses pembelajaran
kegiatan pembelajaran. dirancang dengan berpusat pada peserta
RPP berkarakter merupakan didik untuk mendorong motivasi, minat
rencana pembelajaran untuk kreativitas, inisiatif, inspirasi,
memperkirakan atau memproyeksikan kemandirian, dan semangat belajar; 3)
karakter yang akan ditanamkan kepada mengembangkan budaya membaca dan
peserta didik dalam pembelajaran. (E. menulis. Prases pembelajaran dirancang
Mulyasa, 2011: 78). Pengembangan untuk mengembangkan kegemaran
RPP berkarakter harus memperhatikan membaca, pemahaman beragam bacaan
minat dan perhatian peserta didik dan berekspresi dalam berbagai
terhadap materi standar yang dijadikan bentuktulisan; 4) memberikan umpan
bahan kajian. balik dan tindak lanjut. RPP berkarakter
Beberapa prinsip yang harus memuat rancangan program pemberian
diperhatikan dalam mengembangkan umpan balik positif, penguatan,
RPP berkarakter, sebagai berikut (E. pengayaan dan remedi; 5) keterkaitan
Mulyasa, 2011: 83): 1) karakter yang dan keterpaduan. RPP berkarakter
dirumuskan dalam RPP harus jelas, disusun dengan memperhatikan
makin konkret karakter makin mudah keterkaitan, dan keterpaduan antara SK,
diamati, dan makin tepat kegiatan- KD, materi pelajaran, kegiatan
kegiatan yang harus dilakukan untuk pembelajaran, indikator pencapaian
membentuk karakter tersebut; 2) RPP kompetensi, penilaian dan sumber belajar
berkarakter harus sederhana dan dalam satu keutuhan pengalaman belajar,
fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam RPP berkarakter disusun dengan
kegiatan pembelajaran dan pembentukan mengakomodasikan pembelajaran
karakter peserta didik; 3) kegiatan- tematik, keterpaduan lintas mata
kegiatan yang disusun dan pelajaran, lintas aspek belajar dan
dikembangkan dalam RPP berkarakter keragaman budaya; 6) menerapkan
harus menunjang dan sesuai dengan teknologi informasi dan komunikasi.
kompetensi dasar yang telah ditetapkan; RPP berkarakter disusun dengan
4) RPP berkarakter yang dikembangkan mempertimbangkan penerapan teknologi
harus utuh dan menyeluruh, serta jelas informasi dan komunikasi secara
pencapaiannya; 5) harus ada koordinasi terintergrasi, sistematis, dan efektif
antar komponen pelaksana program di sesuai dengan situasi dan kondisi.
sekolah, terutama apabila pembelajaran Pengembangan RPP berkarakter itu
dilaksanakan secara tim (team teaching) menuntut pemikiran, pengambilan
atau moving class. keputusan, dan pertimbangan guru, serta
Sedangkan sesuai dengan standar memerlukan usaha intelektual,
proses, RPP berkarakter harius disusun pengetahuan teoritik, pengalaman yang
dengan memegang prinsip: (Barnawi, ditunjang oleh sejumlah aktivitas, seperti
2012: 84) 1) memperhatikan perbedaan meramalkan, mempertimbangkan,
individu peserta didik. RPP berkarakter menata dan memvisualisasikan, serta
disusun dengan memperhatikan memberikan contoh dan teladan dalam
perbedaan jenis kelamin, kemampuan pelaksanaannya. (E. Mulyasa, 2011: 84).
awal, tingkat intelektual, minat, motivasi Dalam kaitannya dengan RPP
belajar, bakat, potensi, kemampuan berkarakter, terdapat beberapa hal
sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan penting yang harus diperhatikan yaitu: 1)
khusus, kecepatan belajar, latar belakang RPP berkarakter dipandang sebagai suatu
177 | P e d a g o g i a n a
Melalui kegiatan bimbingan belajar dari peserta dan mengatasi
berkelanjutan dapat mendorong permasalahan yang dihadapi mereka.
kemampuan masing-masing individu
sesuai dengan minatnya serta lebih METODE
termotivasi dan bertanggung jawab untuk Penelitian ini menggunakan
melakukan keterampilan yang baru metode Penelitian Tindakan Sekolah
dipelajari karena bimbingan berlangsung (PTS). PTS dapat diartikan sebagai
terus menerus dan personal. Bimbingan penelitian tindakan / action research
berkelanjutan dapat dilakukan secara yang dilakukan dengan tujuan untuk
individu maupun kelompok. Pada memperbaiki kwalitas proses dan prestasi
penelitian ini guru akan dibimbing secara belajar siswa. Data yang diperoleh dalam
berkenjutan mulai dari penanaman penelitian ini, melalui : (1) wawancara
konsep tentang asesmen autentik, dipergunakan untuk mendapatkan data
bagaimana merancang atau menyusun atau informasi tentang pemahaman guru
asesmen autentik, sampai dengan terhadap RPP; (2) observasi
bagaimana melaksanakan asesmen dipergunakan untuk mengumpulkan
autentik tersebut. Bimbingan data dan mengetahui kompetensi guru
berkelanjutan ini diharapkan dapat dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
meningkatkan kemampuan guru Pembelajaran dengan lengkap; (3)
(Suharningsih, 2016: 43) diskusi dilakukan antara peneliti dengan
Guru dibimbing mulai dari guru.
perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan pengolahan nilai. Baik pada HASIL
aspek penilaian sikap, pengetahuan, 1. Hasil Siklus 1
maupun keterampilan. Melalui Observasi dilakukan terhadap
bimbingan yang dilakukan secara terhadap dua puluh tujuh orang guru.
berkelanjutan, guru berani Semua guru menyusun RPP, tapi
mengemukakan permasalahan atau masih ada guru yang belum
kendala yang dihadapi, sehingga bisa melengkapi RPP-nya, baik dengan
didiskusikan pemecahannya bersama- komponen maupun sub-sub
sama. Sehingga kemampuan guru dalam komponen RPP tertentu. Beberapa
melaksanakan asesmen autentik dapat guru tidak melengkapi RPP-nya
meningkat. Seperti disebutkan oleh dengan komponen indikator
Ruslan (2014: 98) kegiatan bimbingan pencapaian kompetensi.
berkelanjutan bertujuan agar peserta
dapat menstimulan pengembangan
keterampilan peserta secara individual,
membantu peserta menggunakan
pekerjaan sebagai pengalaman
pembelajaran dengan bimbingan dan
mengembangkan professional peserta,
memberi kesempatan kepada peserta
untuk melengkapi pekerjaan yang Gambar 4.1 Hasil Penelitian RPP
diberikan fasilitator dan pada saat yang Siklus 1
sama mempersiapkan keterampilan
peserta dalam mengambil tanggung Hasil penelitian terhadap RPP
jawab dan pekerjaan mendatang, dan yang telah dibuat oleh guru terlihat
meningkatkan kemampuan kemandirian bahwa ada (1) 9 orang tidak terpenuhi
teknik dan bentuk instrumen; (2) 6
179 | P e d a g o g i a n a
Dilihat dari kompetensi guru dalam mendapat skor 4 (sangat baik).
menyusun RPP, terjadi peningkatan dari Jika dipersentasekan, 94%, terjadi
siklus ke siklus. peningkatan 13% dari siklus 1.
1. Komponen Identitas Mata Peningkatan kemampuan
Pelajaran menyusun kompetensi komponen
Peningkatan kemampuan standar kompetensi pada RPP
menyusun kompetensi komponen berkarakter dalam kegiatan
identitas mata pelajaran pada RPP bimbingan berkelanjutan dapat
berkarakter dalam kegiatan dilihat pada tabel di bawah ini:
bimbingan berkelanjutan dapat Tabel 4.6:
dilihat pada tabel di bawah ini: Standar Kompetensi
Tabel 4.5:
Identitas Mata Pelajaran
181 | P e d a g o g i a n a
mencantumkan alokasi waktu
dalam RPP-nya (melengkapi Tabel 4.12:
RPP-nya dengan alokasi waktu). Metode Pelajaran
Tiga puluh orang guru mendapat
skor 3 (baik). Jika
dipersentasekan, 75%. Pada siklus
kedua, tiga puluh orang guru
tersebut mencantumkan alokasi 9. Komponen Langkah-Langkah
waktu dalam RPP-nya. Sebelas Kegiatan Pembelajaran
orang mendapat skor 3 (baik) dan Peningkatan kemampuan
sembilan belas belas orang guru menyusun kompetensi komponen
mendapat skor 4 (sangat baik). langkah-langkah kegiatan
Jika dipersentasekan, 91%, terjadi pembelajaran pada RPP
peningkatan 16% dari siklus 1. berkarakter dalam kegiatan
Peningkatan kemampuan bimbingan berkelanjutan dapat
menyusun kompetensi komponen dilihat pada tabel di bawah ini
alokasi waktu pada RPP
berkarakter dalam kegiatan Tabel 4.13:
bimbingan berkelanjutan dapat Langkah-Langkah Kegiatan
dilihat pada tabel di bawah ini Pembelajaran
Tabel 4.11: Alokasi Waktu
183 | P e d a g o g i a n a
dan seluruh komponen juga telah siklus 1 nilai rata-rata komponen
berada di atas kriteria 75%) , RPP 79% dan pada siklus 2 = 93%.
terjadi peningkatan 14%. Untuk Jadi, terjadi peningkatan 14% dari
mengetahui lebih jelas siklus 1
peningkatan setiap komponen
RPP, dapat dilihat pada lampiran DAFTAR RUJUKAN
Rekapitulasi Hasil Penyusunan Barnawi & M. Arifin. 2012. Strategi &
RPP dari siklus ke siklus SMP Kebijakan Pembelajaran
Negeri 1 Tambelang Kabupaten Pendidikan Karakter. Yogyakarta:
Bekasi. Ar-Ruzz Media
Depdiknas. 2007. Permendiknas RI No.
SIMPULAN 41 Tahun 2007a tentang
Dari hasil pembahasan yang sudah Standar Proses. Jakarta:
diurakan dalam bab sebelumnya, maka Depdiknas.
peneliti dapat menarik kesimpulan . 2004. Standar Kompetensi
bahwa: Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.
1. Partisipasi dan aktivitas guru dalam Dewi, Kurniawati Eni . 2009.
mengikuti kegiatan bimbingan Pengembangan Bahan Ajar
berkelanjutan untuk meningkatkan Bahasa Dan Sastra Indonesia
kompetensi guru menyusun RPP Dengan Pendekatan Tematis.
berkarakter cukup tinggi dan Tesis. Surakarta: Program
bersemangat. Pascasarjana Universitas
2. Melihat respon yang muncul dari Sebelas Maret.
guru dalam kegiatan bimbingan E. Mulyasa. 2011. Manajemen
berkelanjutan untuk meningkatkan Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi
kompetensi guru menyusun RPP Aksara.
berkarakter. Fatihah, RM . 2008. Pengertian
3. Bimbingan berkelanjutan dapat konseling
meningkatkan motivasi guru dalam (Http://eko13.wordpress.com,
menyusun RPP dengan lengkap. diakses 19 Maret 2009).
Guru menunjukkan keseriusan dalam Gusti Nyoman Reniasih. 2019.
memahami dan menyusun RPP Penerapan Bimbingan
apalagi setelah mendapatkan Berkelanjutan Untuk
bimbingan Meningkatkan Kemampuan
pengembangan/penyusunan RPP Melaksanakan Asessmen Autentik
dari peneliti. Informasi ini peneliti Pada Guru di SD. Jurnal Ilmiah
peroleh dari hasil pengamatan pada Sekolah Dasar Volume 4, Number
saat mengadakan wawancara dan 1, 2020 pp. 41-47 P-ISSN: 2579-
bimbingan 3276 E-ISSN : 2549-6174 Open
pengembangan/penyusunan RPP Access:
kepada para guru. ttps://ejournal.undiksha.ac.id/index.
4. Bimbingan berkelanjutan dapat php/JISD/index
meningkatkan kompetensi guru
dalam menyusun RPP. Hal itu dapat Imron, Ali. 2000. Pembinaan Guru Di
dibuktikan dari hasil observasi Indonesia. Malang: Pustaka Jaya.
/pengamatan yang memperlihatkan Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta:
bahwa terjadi peningkatan PT Gramedia Widiasarana
kompetensi guru dalam menyusun Indonesia.
RPP dari siklus ke siklus. Pada
185 | P e d a g o g i a n a