Anda di halaman 1dari 6

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN GURU

Bejo
SMA Negeri 4 Lubuklinggau
e-mail: bejo_drs@yahoo.co.id

Abstract: The objective of this study to describe the leadership in increasing teachers’ discipline
at senior high school 1 Lubuklinggau city. The subject of research are principal, teachers and
student. This research used descriptive qualitative method and two techniques in collecting data:
interview and documentation.The technique for analyzing the data is using reductive data, display
data, conclusion, and verification data. The conclusion is that the principal leadership in increasing
teachers’ discipline has been done professionally based on the role and function, so that the
teachers’ discipline has been done well and the vision and mission can be achieved.

Key words: leadership, principal, discipline, teacher

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dalam
meningkatkan disiplin guru SMA Negeri 1 Kota Lubuklinggau. Subyek penelitian ini adalah
kepala sekolah, guru dan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan
dua teknik pengumpulan data: wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah reduksi
data, display data, kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan disiplin guru telah dilakukan secara
profesional berdasarkan peran dan fungsi kepala sekolah, sehingga disiplin guru berjalan baik dan
visi misi sekolah dapat dicapai.

Kata kunci: kepemimpinan, kepala sekolah, disiplin, guru

PENDAHULUAN guru harus memiliki kemampuan merancang


Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai program pembelajaran dan mampu menata serta
team leader atau manager sekolah sangat penting mengelola kelas secara profesional agar peserta
peranannya. Baik-buruknya kualitas pendidikan didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat
di suatu sekolah sangat erat kaitannya dengan mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan
kepemimpinan kepala sekolah dalam mengen- akhir dari proses pendidikan (Uno, 2007:15).
dalikan segala potensi yang ada di suatu sekolah Profesionalitas guru itu ditunjukkan dalam
sebagai suatu fungsi dalam manajemen. Kepala tingkat kinerjanya yang tinggi di sekolah.
sekolah sebagai stack holder tenaga pendidik Kinerja guru tersebut diwujudkan melalui
dan kependidikan sekolahnya memerlukan kemampuannya mendidik, mengajar, dan
standar, harapan dan kinerja bermutu tinggi. melatih para peserta didik dalam proses
Selain itu, ia harus yakin bahwa visi sekolah pembelajaran (Usman, 2008:6). Jadi guru yang
harus menekankan standar kelulusan yang profesional memiliki kinerja yang tinggi dalam
tinggi.Dalam memperlancar kegiatan belajar proses pembelajaran dan mampu menghasilkan
mengajar (KBM). Peranannya bukan hanya peserta didik (output) yang berkualitas.
menguasai teori-teori kepemimpinan, lebih dari Kedisiplinan guru merupakan faktor yang
itu seorang kepala sekolah harus bisa menentukan keberhasilan pelaksanaan program-
mengimplementasikan kemampuannya dalam program pendidikan di sekolah. Karena itu
aplikasi teori secara nyata. Untuk itu seorang kedisiplinan guru merupakan elemen strategis
kepala sekolah dituntut untuk memiliki ilmu yang perlu dikembangkan, sehingga guru
pendidikan secara menyeluruh. sebagai tenaga pendidik memiliki kemampuan
Guru profesional adalah orang yang profesional dan mampu melahirkan proses
memiliki kedewasaan pribadi dan yang secara pendidikan yang relevan dengan tuntutan situasi,
sadar dan penuh tanggung jawab memberikan kondisi, dan kebutuhan masyarakat pengguna
pendidikan kepada para peserta didik. Karena itu lulusan (Sagala, 2009:14-17). Tetapi pada

440
Bejo, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru 441

kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum mengajar. Kualitas out put atau lulusan suatu
cukup berarti dalam meningkatkan kualitas sekolah seringkali ,tergantung pada peran guru
pendidikan. Salah satu indikator kekurang dan pengelolaan komponen yang terkait dalam
berhasilan ini ditunjukkan antara lain dengan proses belajar mengajar.
nilai ujian nasional (UN) siswa untuk berbagai Untuk meningkatkan mutu sekolah
bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA yang melalui sumberdaya guru yang berkualitas pula
tidak memperlihatkan kenaikan yang berarti dan diperlukan konsep dan upaya strategis
bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke pengembangannya. Ada dua teknik strategi
tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan pengembangan mutu sumberdaya guru: (1)
jumlah yang relatif sangat kecil, berbagai dengan meningkatkan kecerdasan, (2)
tindakan yang melanggar aturan pun masih meningkatkan kemampuan, (3) dengan
dilakukan baik oleh murid maupun guru demi meningkatkan kesejahteraan. Sementara teknik
memperoleh nilai yang baik dalam ujian pengembangan sumberdaya guru dapat melalui
nasional. rekrutmen, pendidikan, pelatihan, perubahan
Konsep disiplin itu selalu merujuk kepada sistem. Strategi pengembangan sumberdaya
peraturan, norma atau batasan-batasan tingkah manusia dapat juga melalui dua cara yaitu (1)
laku dengan penanaman disiplin, individu melalui pendekatan mutu modal manusia,
diharapkan dapat berperilaku yang sesuai pendekatan terpadu, pendekatan permasalahan
dengan norma-norma tersebut. Disiplin didalam (2) melalui program magang.
hal ini adalah kepatuhan atau ketaatan dalam Beberapa upaya peningkatan displin guru
mematuhi peraturan atau norma-norma yang di SMA Negeri 1 Lubuklinggau menggunakan
berlaku dalam lingkungan tertentu. pendekatan sebagaimana yang ditawarkan
Soejanto (1991:74) mengemukakan Robert Waterman yaitu pendekatan yang dikenal
“disiplin adalah kunci sukses, sebab dengan dengan buy approach yaitu pengembangan yang
disiplin membawa manfaat yang dibuktikan lebih berorientasi terhadap penarikan
dengan tindakan disiplinya mulai dari diri sumberdaya manusia/rekruitmen, dan
sendiri dan dari tenaga kependidikan lainya pendekatan make approach yaitu pendekatan
.Disiplin yang baik adalah terwujudnya aktivitas yang berorientasi pada program bimbingan
yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pelatihan dan pendidikan pada sumberdaya
pribadi yang baik, patuh, dan tertib”. manusia yang ada melalui beberapa program
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan peningkatan mutu untuk mewujudkan
guru yang bermutu adalah ditandai oleh sifat visi di SMA Negeri 1 Kota Lubuklinggau .
tanggungjawabnya yang tercermin pada prilaku Peneliti memilih SMA Negeri 1
yang rabbany, zuhud, ikhlas, sabar, jujur dan Lubuklinggau,merupakan salah satu sekolah
kebapakan dapat mengambil keputusan favorit, sekolah standar nasional (SSN)
berwibawa secara mandiri dan profesional, terakreditasi “A” dan mendapat predikat
memiliki keahlian teknis pendidikan, mampu sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Sumatera
membelajarkan siswa (anak didik) serta Selatan.
menguasai konsep proses dan dasar filosofis Mulai dari Kepala sekolah, para guru, staf
IPTEK modern. Tata Usaha dan karyawan yang ada di SMA
Dalam kaitannya dengan kegiatan Negeri Lubuklinggau memiliki dedikasi kerja
pendidikan unsur yang sangat penting yanga tinggi. Oleh karena itu SMA Negeri 1
menentukan ketercapaian tujuan adalah Lubuklinggau pernah dijadikan sekolah
sumberdaya guru. Guru merupakan komponen Unggulan. Kinerja guru dalam hal kedisiplin
yang layak mendapatkan perhatian karena baik datang ke sekolah tepat waktu, dan disiplin guru
ditinjau dari segi posisi yang ditempati salam dalam hal menjalankan tugas mengajar
struktur organisasi pendidikan maupun dilihat menjadikan sekolah Favorit untuk kota
dari tugas dan kewajiban yang diemban, guru lubuklinggau.
merupakan pelaksana terdepan yang dapat Sebagai buktiknya Prestasi bidang
menentukan dan mewarnai proses belajar akademiketiap tahun siswa yang menempuh
mengajar serta kualitas pendidikan umumnya. ujian Nasional dapat lulus 100 % dan out put
Haris mengungkapkan bahwa staf, guru di yang masuk perguruan tinggi sudah mencapai
sekolah adalah pusat bagi produktifitas sekolah 75% lebih dari lulusan setiap tahunnya, ini
dan kualitas unjuk kerja guru merupakan faktor berarti sudah mencapai sekolah standar nasional;
utama yang mempengaruhi proses belajar siswanya banyak memperoleh juara Olimpiade
442 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 440-445

sain disamping itu banyak juga pretasi yang meningkatkan kedisplinan guru menyiapkan
dirai bidang non akademik dari tingkat perangkat pembelajaran, 2) kepemimpinan
kota,propinsi maupun tingkat Nasional ,ini kepala sekolah dalam meningkatkan kedisplinan
karena tingkat Kedisipinan disekolah memang guru mengajar sesuai dengan jadwal mata
betul-betul telah tertaman pada kepala pelajaran dan RPP; 3) kepemimpinan kepala
sekolah,guru,sataf kepegawain dan karyawan sekolah dalam meningkatkan kedisplinan guru
lain serta siswa,dan di dukung Lingkungan mengevaluasi hasil belajar; 4). kepemimpinan
belajar yang sanggat kondusif dan Asri (Aman, kepala sekolah dalam meningkatkan kedisplinan
Sejuk, Rapi, Bersih dan Indah ) sehingga pantas guru menlaksanakan tugas tambahan di SMA
menjadi sekolah Adiwiyata. Negeri 1 Kota Lubuklinggau.
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab Selanjutnya manfaat dalam penelitian ini
pemerintah tetapi merupakan tanggung jawab adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat
bersama antara pemerintah, sekolah, orang tua menambah khazanah teoritis mengenai
peserta didik dan masyarakat. Masing-masing Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mening-
memiliki fungsi dan peran yang sesuai dengan katkan disiplin Guru di SMA Negeri 1 Kota
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Oleh Lubuklinggau. sebagai bahan kajian khasanah
karena itu dapat dikatakan maju mundurnya, keilmuan khususnya tentang upaya kepempim-
tinggi rendahnya mutu pendidikan sangat pinan kepala sekolah dalam meningkatkan
tergantung pada kualitas partisipasi stakeholder kedisplinan. Bagi peneliti sebagai sarana untuk
dalam mendukung pendidikan di sekolah. menambah wawasan tentang upaya kepemim-
Kepala sekolah harus dapat melaksanakan pinan kepala sekolah dalam meningkatkan
fungsi dan peranan kepemimpinan dalam kedisplinan dan dapat dijadikan referensi.
meningkatkan mutu melalui peningkatkan
kedisplinan guru, atas dasar itulah sehingga METODE
melalui kesempatan ini, saya mencoba Jenis penelitian ini adalah penelitian
membuktikan, menelusuri kebenaran fakta deskriptif kualitatif yang berusaha menjelaskan
sesungguhnya ingin mengadakan penelitian secara lengkap Kepemimpinan Kepala Sekolah
dengan judul penelitian: Kepemimpinan Kepala SMA Negeri 1 Lubuklinggau dalam mening-
Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan katkan disiplin guru.
Guru. Penelitian ini dikategorikan dalam jenis
Masalah umum penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena data digali
bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam secara mendalam tidak hanya sebatas angka-
meningkatkan kedisplinan guru di SMA Negeri angka namun berusaha menggali makna dari
1 Kota Lubuklinggau?; masalah khusus fenomena dan keadaan agar dapat
penelitian ini adalah Pertama, Bagaimana dideskripsikan secara jelas.
kepemimpinan kepala sekolah dalam mening- Penelitian ini yang dijadikan subyek
katkan kedisplinan guru menyiapakan perang- utama penelitian adalah Kepala sekolah SMA
kat pembelajaran di SMA Negeri 1 Kota Negeri 1 Lubuklinggau, dan sumber sekunder
Lubuklinggau? Kedua, bagaimana kepemim- yang lain antara lain; wakil kepala sekolah
pinan kepala sekolah dalam meningkatkan bidang kurikulum, kepala perpustakaan, kepala
kedisplinan guru mengajar sesuai dengan laboran, guru-guru mata pelajaran ,stap tata
jadwal mata pelajaran dan RPP? Ketiga, Ketiga, usaha/pegawai, siswa-siswi, komite sekolah,
bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam orang tua murid / wali murid Pembina osis, wali
meningkatkan kedisplinan guru mengevaluasi kelas guru piket
hasil, Keempat, kepemimpinan kepala sekolah Teknik Pengumpulan Data dalam
dalam meningkatkan kedisplinan guru penelitian ini dilakukan dengan dengan tiga cara
melaksanakan tugas tambahan melaksanakan yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi.
tugas tambahan di SMA Negeri 1 Kota Adapun tehnik analisa data melalui proses
Lubuklinggau? reduksi data, display dan verificition. Analisis
Secara umum tujuan penelitian ini adalah data yang dikumpulkan berkaitan dengan
untuk mendeskripsikan kepemimpinan kepala tentang kepemimpinan kepala sekolah SMA
sekolah dalam meningkatkan disiplin guru SMA Negeri 1 Lubuklinggau dalam upaya
Negeri 1 Kota Lubuklinggau. Tujuan khusus meningkatkan kedisiplinan guru.
penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: 1)
kepemimpinan kepala sekolah dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
Bejo, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru 443

Hasil maka pekejanya tidak sesuai prosedur yang


1. Kepemimpinan dalam Meningkatkan sebenarnya sehinga prosesnya tidak ter-arah dan
Kedisiplinan Guru Menyiapkan hasilnya tidak maksimal, tidak sesuai harapan.
Perangkat Pembelajaran. 2.
Kepemimpinan Kepala sekolah dalam 2. Strategi Kepala Sekolah dalam
meningkatkan kedisiplinan guru menyiapkan Meningkatkan Kedisiplinan Guru
perangakat pembelajaran, upaya yang dilakukan Mengajar Sesuai dengan Jadwal Mata
kepala SMA Negeri 1 lubuklinggau,secara Pelajaran dan RPP
umum dengan memberikan pembinaan dan Hasil penelitian menunjukkan
pengarahan kepada seluruh guru di saat rapat kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri 1
awal tahun , mengenai betapa pentingnya tertib dalam meningkatan kedisiplinan guru mengajar
administrasi, sebagai kepala sekolah dituntut sesuai denga Jadwal mata pelajaran dan RPP
harus memiliki kemampuan dalam mengelola .mengunakan bebagai strategi diantaranya
administrasi sekolah seperti mengelola melalui pembinan, ketauladanan,waskat,balas
administrasi kurikulum yang diwujudkan dengan jasa baik reward dan panismen. Dan kepala
penyusunan kelengkapan administrasi pembe- sekolah dalam melaksanakan supervisi untuk
lajaran, administrasi keuangan, administrasi meningkatkan kedisiplinan guru, bebarapa hal
kesiswaan dan administrasi sarana prasarana. yang harus dilakukan kepala sekolah antara lain:
Kepala sekolah memberi pengarahan dan kunjungan ke kelas, memantau kegiatan
pembinaan kepada dewan guru betapa ekstrakuliluler, memeriksa administrasi KBM,
pentingnya administrasi pembelajaran terutama dan lain-lain. kunjungan ke kelas dilakukan
dalam menyusun Perangkat pembelajaran yang dengan cara dilakukan dengan cara member-
meliputi program tahunan, semester, dan tahukan terlebih dahulu dan kadang-kadang juga
Alokasi waktu, pelaksanaan dan evaluasi. harus tanpa memberi tahu terlebih dahulu
Hasil penelitian menunjukkan Kepala kepada guru yang bersangkutan sesuai dengan
berupaya membina, mengarahkan guru dengan kebutuhan guru yang bersangkutan sesuai
membuat jadwal supervisi; baik itu supervisi kebutuhan dan maksud kunjungan kelas.
kelas pada waktu mengajar maupun secara kemudian berdasarkan hasil kunjungan kelas
perorangan dengan memanggil guru keruangan tersebut, kepala sekolah beserta guru-guru
kepala sekolah diberikan nasehat,masukan dan mendiskusikan berbagai permasalahan yang
saran untuk dapat meningkatkan kompetensinya ditemukan untuk mencari jalan keluar yang
sebagai seorang guru dalam tanda kutif ”yang terbaik. Dengan demikian guru dapat menyusun
bisa di gugu dan di tiru” dimasyarakat; program secara baik.
Perangkat pembelajaran merupakan sarana dan Dari Hasil penelitian ini kepala sekolah
pedoman bagi seorang guru untuk menyampai- juga menggunakan langkah-langkah yang tepat
kan materi pelajaran di kelas; dan dalam dalam peningkatkan kedisiplinan Guru, sebab
perangkat pembelajaran terdiri dari silabus, dengan langkah-langkah yang jelas dapat
program tahunan,program semester,RPP, soal- mempermudah kepala sekolah dalam
soal evaluasi dan bahan pembelajaran lainnya meningkatkan kedisiplinan guru, artinya dimulai
termasuk media pembelajaran. dari mana, apa yang perlu diselesaikan terlebih
Pengelolaan Administrasi sangat penting dahulu dan bagaimana mekanisme yang tepat
untuk menentukan keberhasilan suatu dalam meningkatkan kedisiplinan guru.
organisasi,dengan administrasi yang baik dapat
dijadikan indikator keberhasilan seorang kepala 3. Upaya Kepemimpinan Kepala Sekolah
sekolah, pengelolaan administrasi baik dalam Meningkan Guru Mengevaluasi
administrasi kepegawaian, administrasi Hasil Belajar
keuangan, administrasi sarana prasarana serta Hasil penelitian upaya kepemimpinan
administrasi kegiatan belajar mengajar, Kepala Kepala sekolah dalam meningkatkan displin
sekolah harus mampu mengarahkan dan guru mengevaluasi hasil belajar dengan
mengerak sehinga para guru dan staf pegawai memberikan pengertian terlebih dahulu kepada
dapat meningkatkan kedisiplinan administrasi seluruh guru betapa pentingnya evaluasi,
yang lebih baik khususnya perangkat Evaluasi proses pembelajaran yang harus
pembelajaran ; di jelaskan oleh pengawas dan dilakukan oleh guru untuk menentukan kualitas
kepala sekolah merupakan pedoman bagi guru pembelajaran.
untuk mengajar ,kalu tidak punya pedoman
444 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 440-445

Dalam peneltian Evaluasi yang dilakukan pembelajaran; betapa pentingnya admistrasi


guru pembelajaran telah berjalan secara efektif, guru dan melalui MGMP ,dilakukan penyusunan
walau ada guru membuat soal secara bersama pelaksanaan pembelajaran, baik secara sendiri
tetapi kenyataan yang ada hanya guru yang maupun tim; kemudian diberikan limit waktu
memberikan materi yang membuat soal, unsur untuk menyelesaikan dan mengumpulkan.
kedua yang tidak terpenuhi, pada saat Kepala sekolah menyediakan sarana,
pelaksanaan evaluasi hanya tim pembuat soal prasara yang dipelukan dalam pelaksanaan
yang mengawasi jalannya evaluasi, kondisi yang pembelajaran,seperti media pembelajaran, Lap
seharusnya terjadi adalah seluruh tim ikut Top, LCD/ proyetor lengkap dan lainya.
mengawasi jalannya evalusi agar hasilyang Kedua, kepemimpinan kepala sekolah
diharapkan maksimal. dalam meningkatkan kedisplinan guru mengajar
Evaluasi hasil belajar meliputi alat ukur sesuai dengan Jadwal mata pelajaran .salah satu
yang digunakan,untuk mengetahi keberhasil tindakan yang dilakukan, melalui wakil
guru mengajar, dan juga akan dapat menentukan kurikulum membuat jadwal mata pelajaran agar
kualitas out put sekolah ,dengan melihat hasil kegiatan belajar mengajar berjalan dengan
siswa kelas X,XI banyak naik kelas dan Kelas lancar agar tidak terjadi tumburan antara guru
XII dapat Lulus 10 % dengan nilai yang satu dengan guru lainya dan melakukan
bagus,akan memudahkan siswa masuk kunjungan kelas , absensi , mengawasi proses
perguruan tinggi dan akan meajukan sekolah belajar mengajar yang sedang berlangsung. Dan
itulah kenapa evaluasi belajar sanggat perlu. di evaluasi dengan cara mengadakan supervisi
ke kelas- kelas baik dilakukanya sendiri maupun
4. Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Guru diwakilkan kepada guru senior dan para wakil
Melaksanakan Tugas Tambahan kepala sekolah. Sehingga memberikan
Hasil penelitian menunjukkan untuk kesadaran kepada guru yang akhirnya disiplin
melaksanakan tugas, kepala sekolah harus dalam menjalankan tugasnya.
mengangkat beberapa guru untuk membantu Kepemimpinan kepala sekolah mening-
saya melaksanakan tugas tambahan, seperti katkan kedisplinan guru mengajar sesuai
wakil kepala sekolah yang terdiri dari 4 wakil, dengan RPP ,dengan melakukan program
yaitu wakil bidang kurikulum, wakil bidang supervisi pada setiap guru, sehinga memotivasi
kesiswaan ,wakil bidang humas,dan wakil guru untuk melaksakan tangung jawabnya
bidang sarana prasarana; kemudian beberapa gru sebagai pendidik , dengan tujuan agar dapat
untuk Kepala Laboratorium Biologi, Kepala tercapainya tujuan pembelajaran; kepala sekolah
Labororium Fisika, Kimia; kepala perpustakaan, memberikan fasilitas dan sarana-sarana untuk
kepala laboratorium TIK, juga Pembina Osis, mempelancar proses belajar mengajar sehingga
Pembina Olimpiade Pembina Ekskul Olah raga, tujuan pendidikan dapat tercapai dengan waktu
Pembina seni, Pembina Paskib, Pembina PMR, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.
juga mengangkat wali kelas dan guru pike serta Terlihat pengelolaan pembelajaran di SMA
tidak kalah pentinya bendahara sekolah; Negeri 1 berjalan secara efektif.
….waktunya biasanya saya lakukan pada awal Ketiga, kepemimpinan kepala sekolah
tahun pelajaran baru dan di informasikan pada dalam meningkatkan kedisplinan guru
waktu rapat kemudian di SK kan, masing – mengevaluasi hasil belajar tindakan kepala
masing guru mendapat sk tersebut; sekaligus sekolah melalui rapat membentuk kepanitian
saya memberikan arahan agar masing- guru Ulangan tengah semester; semester untuk
yang mendapat tugas tambahan membuat melakukan evaluasi hasil belajar dan
program kerja sesuai dengan bidang masing sebelumnya guru sesuai dengan RPP
masing dan untuk melaksanakannya mengadakan ulangan harian,atau melakukan
“kebanyakan “. penilain, untuk mengukur keberhasilan guru
menganajar, dan umumnya dapat mengetahui
Pembahasan kualitas lulusan .
Pertama, kepemimpinan kepala sekolah Keempat, kepemimpinan kepala sekolah
dalam meningkatkan kedisplinan guru menyiap- dalam meningkatkan kedisplinan guru bagi
kan perangkat pembelajaran telak dilakukan yang mendapat tugas tambahan baik wakil
dengan baik, mengadakan pembinaan, pada kepala sekolah, kepala laboran ,kepala
setiap rapat selalu mengingatkan kepada guru Perpustakaan, Pembina OSIS, Pembina
agar selalu mempersiapkan perangkat Olympiade sain PMR, Paskibra, Wali kelas dan
Bejo, Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kedisiplinan Guru 445

guru piket . kepala sekolah mengintruksikan Saran


kepada guru yang mendapat tugas tambahan Saran penelitian ini sebagai berikut:
untuk membuat program kerja,selanjutnya kepala sekolah hendaknya mengelola
program kerja tersebut untuk dilaksanakan dan administrasi dengan memanfaatkan kemajuan
di administrasikan serta diminta laporan hasil teknologi untuk meningkatkan pelayanan untuk
pelaksanaan setiap kegiatan program tersebut. semua warga sekolah, menambah fasilitas sarana
Kepala sekolah dalam pelaksanan masing- prasarana yang masih kurang, melaksanakan
masing program tugas tambahan memfalitasi supervisi klinis untuk membantu para guru dan
semua perlengkapan, sarana dan biaya demi pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
keberhasilan tugas masing-masing sehinnga Setiap tahun pelajaran meningkatkan standar
dapat memajukan SMA Negeri 1 Lubuklinggau, kompetensi guru serta menyusun target
serta secara keseluruhan memberikan balas jasa kedisplinan guru yang harus dicapai setiap
berupah honor sesuai dengan tugas tambahan tahun pelajaran bagi guru, kepala sekolah agar
nyang diberikan. senantiasa membangun motivasi guru baik
secara pribadi maupun kedinasan berdasarkan
SIMPULAN DAN SARAN prinsip partisipasi, prinsip komunikasi, prinsip
Simpulan mengakui andil bawahan. berlaku adil dalam
Simpulan penelitian ini mengungkapkan mengambil kebijakan, sehingga kebijakan yang
bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam telah diputuskan dapat bermanfaat bagi semua
meningkatkan kedisplinan guru di SMA Negeri warga sekolah. Kepala sekolah dapat bekerja
1 Kota Lubuklinggau telah dilaksanakan dengan sama dengan komite sekolah untuk menambah
baik, tindakan kepala sekolah meliputi: (1) dana operasional sekolah, mengajukan
melalui pembinaan secara lansung maupun permohonan kenaikan anggaran bantuan
menyeluruh dan rutin sangat diperlukan dalam operasional sekolah kepada pemerintah, atau
rangka meningkatkan kedisiplinan, (2) mengadakan kerja sama dengan perusahaan
memberikan memotivasi semangat guru dalam yang peduli dengan pendidikan.
menjalankan tugas pokok dan fungsinya, (3)
dengan memberikan rewaerd,dan panismen, baik
berupa penghargaan dan imbalan jasa sesuai DAFTAR RUJUKAN
dengan prestasinya, (4) kepala sekolah dengan
pendekatan kekeluargaan dan kebersamaan Badeni. 2009. Prilaku Organisasi. Bengkulu:
dengan guru untuk meningkatkan kedisiplinan MMP Bengkulu
terhadap para guru dan staf sehingga dapat Bacal, Robert. 1999. Performance Management.
membawa kemajuan di sekolah. Peningkatan (Alih bahasa: Surya Dharma dan Yanuar
Kedisiplinan guru dan pegawai dapat Irawan). Jakarta: Gramedia Pustaka
diwujudkan apabila kepala sekolah berhasil Utama.
memainkan kepemimpinannya dengan Danim, Sudarwan dan Suparno. 2009.
professional, bijaksana dan budaya disiplin yang Manajemen dan Kepemimpinan
baik sekolah. Kedisiplinan guru, akan Transformational Kekepala Sekolahan:
meningkatkan motivasi mengajar dan Visi Dan Strategi Sukses Era Teknologi,
profesionalitas guru. Tingginya motivasi dan Situasi Krisis, Dan Internationalisasi
profesionalitas dapat meningkatkan efektifitas Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
dan produktivitas kerja guru. Dengan Melong. Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian
meningkatnya efektifitas dan produktivitas kerja Kualitatif. Bandung: PT Remaja
guru maka dapat dihasilkan pendidikan bermutu Rosdakarya.
tinggi sebagai produk unggulan sekolah. Muhadjir. 1998. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alphabeta

Anda mungkin juga menyukai