Anda di halaman 1dari 130

Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dilindungi Undang - Undang

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Penulis :Dra. Utiya Azizah, M.Pd. [et al.]


Fida Rachmadiarti
Herlina Fitrihidajati Wasis
Arida Choirun Nisa
Penyunting Materi :Pujianto
Penyunting Bahasa :Aryantoni
Penyunting Grafik :Bayu Sandika

Katalog Dalam Terbitan (KDT)


Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas X SMA-LB Buku
Guru/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta:Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016
VI, Ilus; 25 cm k katalog dalam terbitan (KDT)

Untuk SMALB kelas X semester 1 dan 2


ISBN 978-602-358-388-1 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-358-389-8 (jilid 1)
I. Ilmu Pengetahuan Alam
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Cetakan Ke-1, 2016

Cetakan pertama, 2016


Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle, 12pt

Buku Guru IPA X SMALB Tuna Daksa i


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, sehingga
Buku Guru IPA untuk SMALB Tunanetra X ini dapat diselesaikan
sesuai standar isi (SI) yang telah ditetapkan dalam Permendikbud RI
Nomor 40 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMALB. Buku Guru IPA
SMALB ini ditulis untuk membantu siswa mencapai kompetensi yang
ingin dicapai. Karena berbasis kompetensi, buku ini tidak hanya
memperhatikan penguasaan pengetahuan, tetapi secara utuh juga
membangun sikap dan keterampilan proses siswa.
Buku Guru IPA untuk SMALB Tunanetra X ini ditulis untuk
menciptakan proses pembelajaran yang konstruktivis. Karena itu
berbagai konsep tidak langsung dideskripsikan dalam buku, tetapi
siswa diminta membangun konsep-konsep IPA berbagai aktivitas,
misalnya kegiatan ayo lakukan, ayo coba, berpikir kritis, dan lain-lain.
Buku Guru IPA untuk SMALB Tunanetra X ini disusun dengan
pemikiran di atas. Pada Buku IPA SMALB menjelaskan penyelidikan
ilmiah dan keselamatan kerja IPA, virus, zat aditif dan adiktif, daur
ulang limbah, ekosistem dan perubahannya, pengukuran, serta gerak
dan gaya. Melalui pembahasan menggunakan bermacam bidang ilmu
dalam rumpun ilmu pengetahuan alam, pemahaman utuh tentang
alam yang dihuninya beserta benda-benda alam yang dijumpai di
sekitarnya dapat dikuasai oleh peserta didik SMALB.
Buku ini mendeskripsikan usaha minimal yang harus dilakukan
siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan
pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa
diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia
di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada
buku ini. Guru dapat menyederhanakan dan memperkayanya dengan
kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Buku Guru IPA untuk SMALB Tunanetra X edisi pertama ini sangat
terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk
itu, kami mengharapkan para pembaca memberikan masukan, kritik,
dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya.
Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terimakasih. Semoga kita
dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan di
Indonesia.

Jakarta, Mei 2016

Penulis

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra iii


Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................... iv
Petunjuk Umum ........................................................................... 1
A. Pengantar ........................................................................... 1
B. Pendekatan dan Metode Pembelajaran IPA untuk SMALB ... 1
C. Keterampilan Proses ........................................................... 6
D. Pembiasaan Sikap .............................................................. 6
E. Penilaian dalam Pembelajaran IPA . .................................... 7
F. Alokasi Waktu Pembelajaran Setiap Topik ........................ 15
Bab 1. Penyelidikan Ilmiah dan Keselamatan Kerja dalam IPA..... 17
A. Pengantar ......................................................................... 18
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar . ........................... 19
C. Pembelajaran pada Topik Penyelidikan Ilmiah dan
Keselamatan Kerja dalam IPA.................................... .............. 19
Bentuk Komunikasi dengan Orangtua .................................... 27
Kunci Jawaban Uji Kompetensi ............................................... 28
Bab 2. Virus ................................................................................ 31
A. Pengantar ......................................................................... 32
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.............................. 32
C. Pembelajaran pada Topik Virus ........................................... 33
Bentuk Komunikasi dengan Orangtua .................................... 43
Kunci Jawaban Uji Kompetensi ............................................... 44
Bab 3. Zat Aditif dan Zat Adiktif ....................................................47
A. Pengantar.......................................................................... 48
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ............................. 49
C. Pembelajaran pada Topik Zat Aditif dan Zat Adiktif .................49
Bentuk Komunikasi dengan Orangtua..................................... 63
Kunci Jawaban Uji Kompetensi ............................................... 64
Bab 4. Ekosistem dan Perubahannya . ......................................... 67
A. Pengantar ..........................................................................68
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.............................. 69
C. Pembelajaran pada Topik Ekosistem dan Perubahannya........ 69

iv Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Bentuk Komunikasi dengan Orangtua .................................... 79
Kunci Jawaban Uji Kompetensi ............................................... 80
Bab 5. Daur Ulang Limbah ............................................................83
A. Pengantar ..........................................................................84
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar...............................84
C. Pembelajaran pada Topik Daur Ulang Limbah......... .............. 85
Bentuk Komunikasi dengan Orangtua .................................... 93
Kunci Jawaban Uji Kompetensi ............................................... 94
Bab 6. Pengukuran . .....................................................................97
A. Pengantar ..........................................................................98
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar...............................98
C. Pembelajaran pada Topik Pengukuran................................98
Bentuk Komunikasi dengan Orangtua .................................. 107
Kunci Jawaban Uji Kompetensi ............................................. 108
Bab 7. Gerak dan Gaya . ............................................................. 111
A. Pengantar ........................................................................ 112
B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar............................. 112
C. Pembelajaran pada Topik Gerak dan Gaya........................ 112
Bentuk Komunikasi dengan Orangtua .................................. 119
Kunci Jawaban Uji Kompetensi ............................................. 120

Daftar Pustaka .......................................................................... 123

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra v


Petunjuk Umum Pembelajaran
IPA SMALB
A. Pengantar
Buku Panduan Guru untuk mata pelajaran IPA SMALB
disusun untuk mempermudah dan memperjelas penggunaan
Buku Siswa. Bab ini berisi petunjuk umum pembelajaran IPA
untuk siswa berkebutuhan khusus tunanetra, keterampilan
proses dalam pembelajaran IPA, serta penilaian dalam
pembelajaran IPA. Bab-bab selanjutnya menjelaskan strategi
pembelajaran IPA tiap topik (sesuai dengan Kurikulum 2013
dan Buku Siswa). Uraian setiap topik disajikan untuk setiap
rencana tatap muka. Pada setiap tatap muka berisi materi
pengayaan untuk guru, pembelajarannya, serta alternatif
penilaiannya.
Dengan model pengorganisasian tersebut diharapkan
guru mendapatkan kemudahan dalam pemahaman lebih
dalam terhadap materi ajar, cara pembelajarannya terhadap
siswa sesuai ketunaannya, serta cara penilaiannya. Juga,
guru mendapatkan gambaran terhadap rumusan indikator
pencapaian kompetensi dasar (terutama untuk KD-KD pada
KI 3 dan KI 4). Sebagai muaranya, Buku Guru ini diharapkan
dapat membantu dan memberikan kesempatan siswa untuk
belajar secara optimal, sehingga mampu mencapai SKL pada
SMALB.
B. Pendekatan dan Metode Pembelajaran IPA untuk SMALB
IPA pada hakikatnya meliputi empat unsur utama, yaitu: (1)
sikap: rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah
baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA
bersifat open ended; (2) proses: prosedur pemecahan masalah
melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi penyusunan
hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi,
pengukuran, dan penarikan kesimpulan; (3) produk: berupa fakta,
prinsip, teori, dan hukum; dan (4) aplikasi: penerapan metode
ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Empat unsur
utama IPA ini diupayakan muncul dalam pembelajaran IPA SMALB.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 1


Pembelajaran IPA seharusnya dapat menumbuh-
kembangkan kompetensi siswa pada ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki
lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap
diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi”. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta”. Dalam pembelajaran IPA,
lintasan “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta” ini digunakan sebagai penggerak bagi lintasan
yang lain. Pendekatan yang digunakan disebut pendekatan
ilmiah (scientific).
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific)
dalam pembelajaran IPA diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan siswa agar menghasilkan karya
kontekstual, baik individu maupun kelompok, maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (problem
based dan project based learning).
Pembelajaran IPA harus disesuaikan dengan karakteristik
siswa. Pendidikan luar biasa bertujuan membantu siswa yang
menyandang kelainan fisik dan/atau mental agar mampu
mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan
hubungan timbal-balik dengan lingkungan sosial, budaya dan
alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam
dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan.
Jenis kelainan siswa dalam lingkup pendidikan luar biasa
meliputi kelainan fisik dan/atau mental dan/atau kelainan
perilaku. Kelainan fisik meliputi tunanetra, tunarungu, dan
tunadaksa. Kelainan mental meliputi tunagrahita ringan dan
tunagrahita sedang. Kelainan perilaku meliputi tunalaras.
Kelainan siswa dapat juga berwujud sebagai kelainan ganda.
Petunjuk umum ini memfokuskan pada pembelajaran IPA
untuk tunanetra.
Tunanetra adalah individu yang tidak memiliki penglihatan sama
sekali (buta total) hingga yang masih memiliki sisa penglihatan,

2 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


tetapi tidak mampu menggunakan penglihatanya untuk
membaca tulisan biasa berukuran 12 poin dalam keadaan
cahaya normal meskipun dibantu dengan kacamata. Secara
umum, keterbatasan yang dialami siswa tunanetra dikarenakan
pengaruh pengalihfungsian organ-organ yang masih normal
lainnya. Seorang anak tunanetra lebih mengandalkan indera
peraba dan pendengaran untuk membantunya berinteraksi
dengan lingkungan luar, walaupun demikian hal tersebut tentu
saja tidak bekerja secara maksimal layaknya indra pengelihatan
yang secara cepat dangan menyeluruh dalam memperoleh
informasi, misalnya ukuran, warna dan hubungan ruang yang
dapat dengan mudah diperoleh dengan indra penglihatan. Hal
ini berpengaruh pada variasi dan jenis pengalaman siswa yang
harus diperhitungkan guru. Keterbatasan kemampuan untuk
berpindah tempat pada siswa tunanetra harus diatasi dengan
banyak berlatih. Maka, pembelajaran IPA bagi siswa tunanetra
harus mampu mengakomodasi indera nonvisual dalam belajar,
misalnya melakukan observasi dengan menggunakan indera
selain penglihatan. Pembelajaran IPA yang berbasis aktivitas
juga sebagai sarana bagi siswa untuk untuk berlatih bergerak
secara mandiri, aman, dan efisien dalam suatu lingkungan.
Dengan keterbatasan yang ada pada siswa pendidikan
luar biasa, di dalam pembelajaran IPA siswa didorong untuk
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama
di dalam benaknya, dan merevisinya apabila aturan-aturan
itu tidak lagi sesuai. Pandangan dasar tentang pembelajaran
adalah bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja
dari guru ke siswa. Siswa harus didorong untuk mengonstruksi
pengetahuan di dalam benaknya. Agar benar-benar memahami
dan dapat menerapkan pengetahuan, siswa perlu didorong
untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala
sesuatu untuk dirinya, dan bersusah payah dengan ide-idenya.
Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini,
dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau
menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi
sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka catatan
siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut.
Dengan segala keterbatasan yang ada, siswa didorong untuk
“aktif mencari tahu”.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 3


Dalam pembelajaran IPA, siswa membangun pengetahuan bagi
dirinya. Bagi siswa, pengetahuan yang ada di benaknya bersifat
dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari
ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup
yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkret menuju abstrak.
Oleh karena itu, kegiatan pengamatan dan percobaan memegang
peran penting dalam pembelajaran IPA, agar pembelajaran IPA
tidak sekedar pembelajaran hafalan.
Fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul
dalam percakapan atau kerjasama antar individu sebelum
fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu
tersebut. Jadi, pembelajaran terjadi apabila siswa bekerja atau
belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun
tugas-tugas itu masih berada dalam jangkauan kemampuannya.
Peran guru dalam pembelajaran adalah memberikan tugas
menantang berupa permasalahan yang harus dipecahkan siswa.
Pada saat tugas itu diberikan, siswa belum menguasai cara
pemecahannya, namun dengan berdiskusi dengan temannya
dan bantuan guru, tugas tersebut dapat diselesaikan. Dengan
menyelesaikan tugas tersebut, kemampuan-kemampuan dasar
untuk menyelesaikan tugas itu akan dikuasai siswa.
Guru IPA harus menyediakan kesempatan siswa untuk
berdiskusi dan berbagai bentuk kerjasama lainnya untuk
menyelesaikan tugas itu. Selain itu, guru memberikan
sejumlah besar bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal
pembelajaran. Selanjutnya siswa mengambil alih tanggung-
jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya.
Bantuan yang diberikan guru tersebut dapat berupa petunjuk,
peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-
langkah pemecahan, memberikan contoh, atau apapun yang
lain yang memungkinkan siswa tumbuh mandiri. Sekali lagi,
bantuan tersebut tidak bersifat “memberitahu secara langsung”
tetapi “mendorong siswa untuk mencari tahu”.
Dalam pembelajaran IPA, siswa didorong untuk belajar
melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-keterampilan,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip. Guru mendorong siswa
untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan
yang memungkinkan mereka menemukan konsep dan
prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dengan kata lain,
pembelajaran terjadi apabila siswa terlibat secara aktif dalam

4 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


menggunakan proses mentalnya agar mereka memperoleh
pengalaman, sehingga memungkinkan mereka untuk
menemukan beberapa konsep atau prinsip tersebut. Proses-
proses mental itu misalnya: mengamati, menanya dan
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang
eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan dan
menganalisis data, menarik kesimpulan, serta menyajikan.
Guru IPA harus mampu memfasilitasi siswa dalam pembelajaran
kooperatif atau kolaboratif sehingga siswa mampu bekerjasama
untuk menyelesaikan suatu tugas atau memecahkan masalah
tanpa takut salah.
Media dan sumber belajar lainnya digunakan guru
untuk memberi bantuan siswa melakukan eksplorasi dalam
bentuk mengamati (observing), menghubung-hubungkan
fenomena (associating), menanya atau merumuskan masalah
(questioning), dan melakukan percobaan (experimenting) atau
pengamatan lanjutan. Akhirnya, guru IPA membantu siswanya
untuk mengomunikasikan hasil kerjanya.
Pembelajaran IPA untuk tiap materi pokok tertentu
seharusnya diakhiri dengan tugas proyek. Guru IPA
seharusnya mendorong, membesarjkan hati, memberi bantuan
secukupnya, dan memfasilitasi siswa untuk mampu melakukan
tugas proyeknya, serta memembuat laporan secara tertulis.
Selanjutnya, guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil
kerja individu maupun kelompok dalam bentuk presentasi
lisan atau tertulis, pameran, turnamen, festival, atau ragam
penyajian lainnya yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri siswa.
Perlu diketahui, bahwa KD-KD IPA diorganisasikan ke
dalam empat Kompetensi Inti (KI). KI 1 berkaitan dengan
sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI 2 berkaitan
dengan karakter diri dan sikap sosial. KI 3 berisi KD tentang
pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan KI 4 berisi KD
tentang penyajian pengetahuan. KI 1, KI 2, dan KI 4 harus
dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran
setiap materi pokok yang tercantum dalam KI 3. KI 1 dan KI
2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect
teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 5


Terakhir, seorang guru IPA yang baik adalah:
1. Mempunyai ketulusan, komitmen, dan kesungguhan hati
untuk mengembangkan sikap, nilai, dan kemampuan siswa
dan akhirnya memandirikan siswa.
2. Menguasai bahan, terutama konsep-konsep yang akan
diajarkan. Dalam hal ini guru harus dapat mengembangkan
diri dan mengikuti perkembangan IPA yang terjadi.
3. Bersikap kreatif dan aktif. Guru diharapkan selalu
mengembangkan kreativitas secara aktif dalam pelaksanaan
pembelajaran, sehingga situasi belajar tidak membosankan
dan monoton.
4. Rajin belajar dan dapat membangkitkan semangat belajar
siswa.
C. Keterampilan Proses
Keterampilan proses IPA dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu keterampilan proses dasar (basic skills) dan keterampilan
proses terintegrasi (integrated skills). Keterampilan proses
terdiri atas mengamati, menggolongkan/mengklasifikasi,
mengukur, mengomunikasikan, menginterpretasi data,
memprediksi, menggunakan alat, melakukan percobaan, dan
menyimpulkan. Sedangkan jenis-jenis keterampilan proses IPA
terintegrasi meliputi merumuskan masalah, mengidentifikasi
variabel, mendeskripsikan hubungan antar variabel,
mengendalikan variabel, mendefinisikan variabel secara
operasional, memperoleh dan menyajikan data, menganalisis
data, merumuskan hipotesis, merancang penelitian, dan
melakukan penyelidikan/percobaan.
Pembelajaran IPA SMALB digunakan sebagai sarana
melatihkan keterampilan proses dasar, serta mulai melatihkan
keterampilan proses terintegrasi. Pembelajaran IPA yang
melatihkan keterampilan proses ini juga sebagai sarana siswa
untuk terus berlatih agar mampu beradaptasi untuk mengatasi
keterbatasannya, serta mengembangkan dirinya agar nantinya
bisa mandiri.
D. Pembiasaan Sikap
Sikap (KD pada KI 1 dan KI 2) dikembangkan melalui
pembiasaan dalam pembelajaran IPA dan keteladanan. Sikap-
sikap seperti kemandirian, kejujuran, ketekunan, kemauan
untuk bekerjasama, dan lain-lain dikembangkan melalui

6 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


pembelajaran IPA. Keteladanan ini merupakan perilaku, sikap
guru, tenaga kependidikan dan siswa dalam memberikan contoh
melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan
menjadi panutan bagi siswa lain.
E. Penilaian dalam Pembelajaran IPA
Penilaian dalam pembelajaran IPA menggunakan prinsip
bahwa penilaian adalah bagian dari pembelajaran, digunakan
untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya. Oleh
karena itu, penilaian dilakukan seiring dengan pembelajaran,
baik saat proses maupun di akhir proses.
Pada saat proses pembelajaran guru dapat mengobservasi
sikap siswa untuk mendapatkan profile sikap siswa serta
memberikan bantuan untuk mengubah sikap yang negatif
(misalnya apatis, pasif, tidak mandiri, menyerahkan sepenuhnya
pada anggota kelompok lain, dan lain-lain) menjadi positif.
Selain itu, saat pembelajaran, guru dapat menilai keterampilan
siswa, baik keterampilan berpikir maupun keterampilan
psikomotorik.
Penilaian di akhir proses pembelajaran (suatu materi pokok
tertentu) dapat menggunakan teknik tes. Kegiatan ini dapat
dilakukan beberapa kali sesuai banyaknya dan kedalaman
materi bab itu. Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan,
tugas, kegiatan, ulangan harian, ulangan akhir semester,
sampai ujian nasional. Bentuk soal dapat merupakan pilihan
ganda, esai biasa, esai berstruktur, dan sebagainya. Mengingat
penilaian adalah bagian dari pembelajaran, apapun bentuk
penilaian yang dilaksanakan, sebaiknya dilakukan analisis
hasil penilaian.
Penilaian untuk ranah keterampilan dapat menggunakan
penilaian kinerja (performance assessment), baik proses kerja
maupun produknya. Penilaian ini dapat terintegrasi dengan
proses pembelajaran, tugas proyek, maupun di sesi khusus
untuk hal ini. Selain itu, guru dapat memanfaatkan penilaian
portofolio. Caranya dengan meminta siswa mengumpulkan
karya mereka (collect), menyeleksi karya-karya yang dia nilai
terbaik (select), dan melakukan refleksi terhadap karyanya
(reflect).
Tindak lanjut hasil penilaian dalam pembelajaran IPA
meliputi pemberian bantuan (scaffolding), remedial, dan
pengayaan. Pemberian scaffolding dilakukan guru berkenaan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 7


dengan penilaian proses. Misalnya, siswa tidak bisa
menimbang massa (berdasarkan observasi guru saat kegiatan
pembelajaran), maka guru memberikan bantuan seperlunya
dan secara berangsur bantuan itu dikurangi. Remedial
dilakukan jika setelah mengikuti ulangan, nilai siswa (KD-
KD pada KI 3 dan KI 4) belum mencapai ketuntasan minimal
yang ditetapkan satuan pendidikan. Pengayaan dilakukan
jika setelah mengikuti ulangan, nilai siswa tersebut telah di
atas ketuntasan minimal sedangkan siswa lain dalam proses
remedial. Pengayaan berupa tugas yang menyenangkan,
namun menantang. Untuk pengayaan, sebaiknya dihindari
tugas-tugas yang membosankan (misalnya mengerjakan soal
hafalan), agar tidak dipersepsikan siswa sebagai hukuman di
atas keberhasilannya.
1. Contoh Instrumen Penilaian untuk Keterampilan Proses
a. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian ini dilakukan seiring pembelajaran, atau bisa
juga dalam bentuk ujian praktek.
Contoh Instrumen Penilaian Kinerja Melakukan Penyelidikan

Hasil penilaian
No Indikator Baik Cukup Kurang
(3) (2) (1)
1 Merumuskan pertanyaan/masalah
Melakukan pengamatan atau
2
pengukuran
3 Menginterpretasikan data

4 Mengomunikasikan

skor yang diperoleh


nilai = ×4
skor maks

8 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Rubrik Penilaian
Hasil penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Merumuskan Masalah Perumusan Perumusan
pertanyaan/masalah tidak masalah masalah
dirumuskan dilakukan dilakukan
dengan secara mandiri
bantuan guru (individu atau
kelompok)
Pengamatan Pengamatan Pengamatan Pengamatan
tidak cermat cermat, tetapi cermat
mengandung dan bebas
interpretasi interpretasi
Menginterpretasikan Tidak Melakukan Melakukan
data melakukan analisis data, analisis dan
interpretasi namun tidak mencoba
data melakukan mengaitkan
upaya antar variabel
mengaitkan yang diselidiki
antar variabel (atau bentuk
lain, misalnya
mengklasifikasi)
Mengomunikasikan Dilakukan Lisan dan Memadukan
secara lisan tertulis, hasil tertulis
namun tidak sebagai bagian
dipadukan dari penyajian
secara lisan

Penilaian Kinerja Melakukan Percobaan


Hasil penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
Merumuskan masalah, hipotesis, dan
1
merencanakan percobaan

2 Merangkai alat

3 Melakukan pengamatan/pengukuran
Melakukan analisis data dan
4
menyimpulkan

skor yang diperoleh


nilai = ×4
skor maks

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 9


Rubrik Penilaian
Hasil penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Merumuskan Tidak mampu Dilakukan Dilakukan
masalah, hipotesis, merumuskan dengan secara mandiri
dan merencanakan masalah, bantuan guru (individu atau
percobaan hipotesis, dan kelompok)
merencanakan
percobaan
Merangkai alat Rangkaian Rangkaian Rangkaian
alat tidak alat benar, alat benar,
benar tetapi tidak rapi, dan
rapi atau tidak memperhatikan
memperhatikan keselamatan
keselamatan kerja
kerja
Pengamatan/ Pengamatan Pengamatan Pengamatan
pengukuran tidak cermat cermat, tetapi cermat
mengandung dan bebas
interpretasi interpretasi

Melakukan Tidak mampu Dilakukan Dilakukan


analisis data dan dengan secara mandiri
menyimpulkan bantuan guru (individu atau
kelompok)

b. Penilaian Produk
Penilaian produk bisa digunakan untuk menilai
hasil penngamatan, persobaan, maupun tugas proyek
menggunakan kriteria penilaian (rubrik). Penilaian produk
biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1). Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
2). Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,
biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat
pada semua tahap proses pengembangan.

Contoh instrumen penilaian produk:

10 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Penilaian Produk Hasil Penyelidikan
Hasil penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
Hasil rumusan pertanyaan/masalah
1
yang akan diselidiki

2 Hasil pengamatan atau pengukuran

3 Hasil analisis/interpretasi

skor yang diperoleh


nilai = ×4
skor maks

Rubrik Penilaian Produk Hasil Penyelidikan


Hasil penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Hasil merumuskan Tidak berupa Ada, dalam Ada, dalam
pertanyaan/ masalah bentuk bentuk
masalah pernyataan pertanyaan,
namun mengarahkan
mengarah ke ke penyelidikan
penyelidikan,
atau
pertanyaan
yang tidak
lengkap
Hasil pengamatan Data tidak Data hanya Data hanya
atau pengukuran menunjukkan menunjukkan menunjukkan
hasil dua aspek dua aspek
pengamatan dari cermat, dari cermat,
yang cermat, lengkap, lengkap, aman;
lengkap, dan aman; masih bebas dari
aman mencampurkan inferensi
data dengan
inferensi
Hasil analisis/ Tidak Ada hasil Ada analisis
interpretasi melakukan analisis data, dan mengaitkan
interpretasi namun tidak antar variabel
data (hanya melakukan yang diselidiki
menyajikan upaya (atau bentuk
data, tanpa mengaitkan lain, misalnya
penafsiran antar variabel mengklasifikasi)
lebih lanjut)

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 11


Penilaian Produk Hasil Percobaan
Hasil penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
Merumuskan masalah, hipotesis, dan
1
merencanakan percobaan
2 Hasil rumusan hipotesis

3 Hasil perencanaan percobaan

4 Hasil pengamatan atau pengukuran

5 Hasil analisis dan kesimpulan

skor yang diperoleh


nilai = ×4
skor maks
Penilaian Produk Hasil Percobaan
Hasil penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Hasil merumuskan Tidak berupa Ada, dalam Ada, dalam
pertanyaan/ masalah bentuk bentuk
masalah pernyataan pertanyaan,
namun mengarahkan
mengarah ke ke penyelidikan
penyelidikan,
atau
pertanyaan
yang tidak
lengkap
Hasil rumusan Ada, namun Ada, sudah Ada, dalam
hipotesis tidak berupa mengarah bentuk
hipotesis ke jawaban pernyataan,
sementara mengkaitkan
permasalahan, variabel-
namun tidak variabel
mengkaitkan percobaan,
variabel- mengarahkan
variabel ke penyelidikan
percobaan
Hasil perencanaan Tidak Sudah ada Sudah ada
percobaan menunjukkan langkah- langkah-
sebagai langkah langkah
perencanan perencanaan, perencanaan,

12 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Hasil penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Hasil perencanaan percobaan belum seluruh mencakup
percobaan langkah yang langkah yang
seharusnya seharusnya ada
ada
Hasil pengamatan Data tidak Data hanya Data hanya
atau pengukuran menunjukkan menunjukkan menunjukkan
hasil dua aspek dua aspek
pengamatan dari cermat, dari cermat,
yang cermat, lengkap, lengkap, aman;
lengkap, dan aman; masih bebas dari
aman mencampurkan inferensi
data dengan
inferensi
Hasil analisis dan Tidak Ada hasil Ada analisis
kesimpulan melakukan analisis data, dan simpulan
analisis namun tidak (menjawab
data (hanya melakukan masalah atau
menyajikan upaya menunjukkan
data, tanpa penyimpulan kebenaran/
analisis lebih ketidakbenaran
lanjut) hipotesis)

Penilaian Produk Tugas Proyek

Nama Siswa :
Kelas / sem : VII/ I
Tabel 1.10. Penilaian Produk Hasil Percobaan

No Hasil Penilaian Skor ( 1 - 5 )*

1 Perencanaan menerapkan prinsip radiasi kalor

2 Tahap proses pembuatan dan pengumpulan data


a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)
3 Hasil
a. Bentuk fisik
b. Data kebergunaan
TOTAL SKOR

Catatan:
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan
semakin lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin
tinggi nilainya.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 13


Contoh Tugas Portofolio dan Rubriknya
Susunlah kumpulan karya Anda dengan tema “Apa yang telah
saya kuasai”, dengan cara:
1) Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri, untuk menjawab
pertanyaan, “Kemampuan apa yang telah saya kuasai?”
atau “Kemampuan terbaik apa dalam IPA yang telah saya
kuasai?”
2) Pilih kumpulan karya Anda untuk mendukung jawaban
tersebut. Karya tersebut misalnya: LKS yang telah diisi,
laporan praktikum, hasil ulangan, PR yang telah dinilai
guru, dan lain-lain.
3) Atur kumpulan karya tersebut semenarik mungkin, sehingga
audiens tertarik dengan kemampuan Anda.
Rubrik Tugas Portofolio
1 Kumpulan karya menunjukkan kemampuan yang telah
dikuasai atau kemampuan yang menonjol dalam bidang IPA,
karya disusun berdasarkan sistematika yang logis, secara
keseluruhan karya menarik dan komunikatif.
2 Kumpulan karya menunjukkan kemampuan yang telah
dikuasai atau kemampuan yang menonjol dalam bidang IPA,
namun karya tidak disusun secara sistematis atau secara
keseluruhan karya kurang komunikatif.
3 Kumpulan karya tidak memadai untuk dapat menunjukkan
kemampuan yang telah dikuasai atau kemampian yang
menonjol dalam bidang IPA, acak-acakan, dan tidak
komunikatif.

b. Penilaian Sikap
Contoh Format Lembar Pengamatan Sikap Siswa

14 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1- 4.
1 = kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik.
Untuk penilaian sikap, angka ini berfungsi sebagai alat peringkas profil
siswa, bukan sebagai harga mati untuk KKM.

F. Alokasi Waktu Pembelajaran Setiap Topik


Pembagian alokasi waktu pembelajaran IPA ini berdasarkan
asumsi:
1) Pembelajaran IPA efektif (di luar Ulangan Subsumatif dan
Ulangan Sumatif) adalah 23 minggu/semester.
2) Jam pelajaran IPA 2 JP/minggu
Pembagian ini juga memperhatikan kegiatan pada setiap
topik dan kerumitan KD 3 dan KD 4 pada setiap topik.

SEMESTER I

No Materi Pokok/Topik TM Ke-


1 Metode Ilmiah dan Prinsip Keselamatan Kerja 1-5
2 Virus 6 - 11
3 Zat Aditif dan Zat Adiktif 12 - 17
4 Ekosistem dan Perubahannya 18 - 23

SEMESTER II

No Materi Pokok/Topik TM Ke-


1 Daur Ulang Limbah 1-7
2 Pengukuran 8 - 14
3 Gerak dan Gaya 15 - 22

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 15


16 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra
pixabay.com

1 PENYELIDIKAN ILMIAH
BAB

DAN KESELAMATAN KERJA


DALAM IPA

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 17


Bab 1
Penyelidikan Ilmiah dan
Keselamatan Kerja dalam IPA
A. Pengantar
Sub materi pada pada bab ini termasuk dalam tema besar
“Penyelidikan Ilmiah dan Keselamatan dalam IPA”. Topik ini
bertujuan untuk mengenalkan siswa pada konsep-konsep dan
keterampilan dasar dalam pembelajaran IPA agar siswa dapat
berlatih keterampilan proses, melakukan langkah-langkah
metode ilmiah, mengidentifikasi fakta, teori, dan hukum,
serta menerapkan sikap ilmiah yang meliputi rasa ingin tahu,
jujur, toleran, terbuka, berpikir logis dalam belajar IPA dan
kehidupan sehari-hari. Dalam keselamatan kerja mengenalkan
siswa tentang aturan-aturan di laboratorium, alat laboratorium
dan bahayanya, bahan kimia, bahaya dan penyimpanannya,
serta mencegah dan penanggulangan kebakaran.
Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model
pembelajaran Discovery Inquiry, Problem Based Learning dan
Project Based Learning yang dikolaborasikan dengan model
diskusi atau kooperatif dimana siswa diberi pengantar untuk
mendorong motivasi belajar siswa. Selanjutnya siswa diarahkan
untuk melaksanakan pembelajaran dengan melakukan berbagai
aktivitas seperti observasi dan eksperimen melalui proses
diskusi/kerja kelompok, maupun presentasi yang disampaikan
oleh Bapak/Ibu guru.
Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/ Ibu guru
dapat benar-benar mendorong sikap ilmiah siswa melalui
serangkaian kegiatan ilmiah yang terstruktur. Bapak/Ibu
guru dapat menggunakan fitur kolom “Ayo Lakukan” untuk
mendorong sikap siswa dalam pembelajaran di kelas, serta
meningkatkan keterampilan-keterampilan dalam pembelajaran
IPA. Bapak/Ibu guru juga dapat menggunakan fitur kolom
“Berpikir Kritis” untuk mengecek pemahaman siswa mengenai
konsep dan keterampilan yang diajarkan dalam pembelajaran.

18 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Tabel 1.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3.Memahami pengetahuan 3.1.Mengenal metode ilmiah dan


faktual dengan cara mengamati prinsip keselamatan kerja
(mendengar, melihat, membaca) dalam kehidupan sehari-hari.
dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4.Menyajikan pengetahuan 4.1 Membuat laporan sederhana
dalam bahasa (lisan/tulis/ tentang objek dan
isyarat) yang jelas dan permasalahan IPA melalui
logis, dalam karya yang langkah-langkah metode
estetis, dalam gerakan yang ilmiah dan keselamatan
mencerminkan anak sehat, kerja dalam bahasa yang
dan dalam tindakan yang sederhana.
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

C. Pembelajaran pada Topik Penyelidikan Ilmiah dan


Keselamatan Kerja dalam IPA
1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik penyelidikan ilmiah dan
keselamatan kerja dalam IPA memerlukan 10 jam pelajaran
atau 5x tatap muka (dengan asumsi 2 Jam Pelajaran/JP per
minggu yang diorganisasikan menjadi masing-masing 2 JP).
Pengorganisasian JP tersebut ialah sebagai berikut:
Tabel 1.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Tatap Muka Materi

1 Penyelidikan ilmiah (Keterampilan Proses)

2 Penyelidikan Ilmiah ( Metode Ilmiah)

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 19


Tatap Muka Materi

3 Penyelidikan ilmiah (fakta, teori, dan hukum, serta


sikap ilmiah)
4 Keselamatan Kerja

5 Ulangan Harian

2. Pertemuan I: Penyelidikan Ilmiah: Keterampilan Proses


(2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat berlatih
keterampilan proses yang terdiri dari kemampuan melakukan
observasi, membuat inferensi, mengajukan pertanyaan,
memprediksi, menginterpretasi, dan mengidentifikasi
variabel. Siswa diminta melakukan kegiatan pengamatan
agar siswa mampu menerapkan kemampuan-kemampuan
yang dimaksud dalam keterampilan proses. Bapak/ Ibu
guru diharapkan dapat mendampingi setiap aktivitas yang
dilakukan siswa serta mengarahkan siswa agar benar-benar
terampil dalam melakukan kegiatan belajar.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat melakukan observasi/pengamatan terhadap
objek yang diberikan.
b) Siswa dapat membuat inferensi tentang obyek pengamatan
yang diberikan.
c) Siswa dapat membuat pertanyaan tentang obyek
pengamatan yang diberikan.
d) Siswa dapat memprediksi suatu objek pengamatan/
percobaan berdasarkan teori dan fakta.
e) Siswa dapat menginterpretasi data/fakta yang diberikan.
f) Siswa dapat mengomunikasikan hasil pengamatannya.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk memusatkan perhatian siswa
dengan mendeskripsikan gambar-gambar pada buku siswa
yaitu gambar tumpukan sampah di tempat pembuangan

20 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


akhir (TPA). Selanjutnya, mintalah siswa bertanya
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan gambar
yang dideskripsikan. Arahkan siswa kepada inti topik.
b) Inti
Lakukan presentasi mengenai keterampilan-
keterampilan yang perlu dimiliki pada keterampilan
proses sebagai dasar keterampilan yang diperlukan
dalam pembelajaran IPA. Lakukan tanya jawab
sederhana dengan siswa selama presentasi. Selanjutnya,
bagilah siswa menjadi beberapa kelompok dan mintalah
setiap kelompok melakukan pengamatan sesuai dengan
prosedur yang diberikan pada buku siswa, Ayo Mengamati
atau kegiatan lainnya, membuat inferensi, merumuskan
hipotesis, dan lain-lain. Berikan dorongan kepada siswa
agar memiliki sikap ilmiah dan mampu menerapkan
keterampilan proses.
c) Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan untuk melatih
keterampilan proses dan kembali mendorong perilaku
ilmiah siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari dan pembelajaran-pembelajaran IPA selanjutnya.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan
pengamatan sesuai dengan buku siswa yang dijelaskan pada
fitur “Ayo Mengamati”.
Media yang digunakan dapat berupa media/spesimen asli
yang terdapat di sekitar sekolah.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b).Sumber lain yang relevan, misalnya Internet dengan
program JAWS.
3. Pertemuan II: Penyelidikan Ilmiah: Metode Ilmiah (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan II dimaksudkan agar siswa dapat melakukan
langkah-langkah metode ilmiah yang terdiri atas melakukan
pengamatan, merumuskan masalah, merumuskan
hipotesis, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 21


dan merumuskan kesimpulan. Bapak/Ibu guru diharapkan
dapat melatih kemampuan siswa dalam menerapkan metode
ilmiah, serta mulai membangun sikap ilmiah seperti rasa
ingin tahu, teliti, jujur, terbuka, tanggung jawab, dan disiplin.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, pembelajaran
dilakukan dengan meminta siswa melakukan aktivitas yang
berlandaskan metode ilmiah dalam pembelajaran.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan langkah-langkah metode ilmiah.
b) Siswa dapat melakukan langkah-langkah metode ilmiah
melalui percobaan yang diberikan.
c) Siswa dapat mengomunikasikan hasil kerjanya dalam
diskusi kelas.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk menarik perhatian dan
memotivasi siswa dengan mendeskripsikan gambar
kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh siswa di
laboratorium. Kemudian berilah pertanyaan kepada
siswa yang dapat mengarahkan siswa agar dapat
menjelaskan apa saja yang mungkin dilakukan oleh siswa
di laboratorium untuk melakukan percobaan.
b) Inti
Lakukan diskusi kelas untuk menggali kembali
pemahaman siswa mengenai keterampilan proses.
Selanjutnya, arahkan siswa untuk memahami langkah-
langkah metode ilmiah. Bagilah siswa menjadi beberapa
kelompok. Kemudian mintalah setiap kelompok untuk
melakukan kegiatan “Menyelidiki dari mana asalnya
massa seluruh bagian tumbuhan” sesuai dengan
prosedur yang diberikan pada buku siswa fitur “Ayo
Lakukan”. Instruksikan kepada siswa agar mencatat
setiap langkah yang dilakukan dan hasil yang diperoleh
pada kegiatan tersebut. Setelah percobaan selesai,
mintalah seluruh kelompok menyampaikan hasilnya.
Ingatkan siswa agar dapat memiliki sikap berani dan
santun dalam menyampaikan pendapat, serta dapat
menghargai pendapat orang lain.

22 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


c) Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan lakukan
refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan berupa biji jagung yang
berkecambah.
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan sesuai
dengan petunjuk pada buku siswa fitur “Ayo Lakukan”.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.
4. Pertemuan III: Penyelidikan Ilmiah: Fakta, Teori, dan Hukum,
serta Sikap ilmiah (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat
mengidentifikasi fakta, teori, dan hukum, serta dapat
menerapkan sikap ilmiah yang meliputi rasa ingin tahu,
jujur, toleran, terbuka, berpikir logis dalam belajar IPA dan
kehidupan sehari-hari. Pada pertemuan ini, Bapak/Ibu guru
dapat mengingatkan kembali siswa pada kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya untuk
meninjau kembali sikap apa saja yang harus dimiliki dalam
melakukan kerja ilmiah. Itu semua merupakan sikap yang
harus dimiliki ilmuwan.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mengidentifikasi fakta, teori, dan hukum.
b) Siswa dapat menerapkan sikap ilmiah dalam pembelajaran
c) Siswa dapat memberikan contoh wujud sikap ilmiah.
dalam kegiatan pembelajaran IPA yang telah dilakukan
sebelumnya.
d) Siswa dapat mengomunikasikan hasil diskusi tentang
sikap ilmiah.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan
bertanya “Manakah yang pasti benar? Kacang adalah
tanaman dikotil ataukah kacang memiliki rasa manis?”.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 23


Arahkan siswa untuk mempelajari perbedaan kedua
pernyataan tersebut.
b) Inti
Berikan penjelasan mengenai fakta, teori, dan hukum
disertai dengan contoh. Kemudian berikan pertanyaan-
pertanyaan spontan/kuis kecil untuk mengecek
kemampuan seluruh siswa dalam mengidentifikasi fakta,
teori, dan hukum. Selanjutnya, berikan penjelasan
mengenai sikap-sikap yang harus dimiliki dalam
melakukan kerja ilmiah, kemudian bagilah siswa menjadi
beberapa kelompok. Mintalah setiap kelompok untuk
melakukan diskusi tentang contoh sikap ilmiah yang telah
siswa terapkan pada kegiatan pengamatan/percobaan
sebelumnya. Selanjutnya, mintalah setiap kelompok
untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya.
c) Penutup
Buatlah kesimpulan bersama siswa serta refleksikan
mengenai segala sesuatu yang terjadi selama
pembelajaran.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pertemuan ini berupa biji
jagung, jagung berkecambah, dan anakan jagung.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet dengan
program JAWS.
5. Pertemuan IV: Keselamatan Kerja: Aturan-aturan di
Laboratorium, Alat Laboratorium dan Bahayanya, Bahan
Kimia, Bahayanya dan Penyimpanannya, Mencegah dan
Penanggulangan Kebakaran (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat mengidentifikasi
aturan-aturan di laboratorium, alat laboratorium dan
bahayanya, bahan kimia, bahayanya dan penyimpanannya,
bahayanya, bahan kimia, bahayanya dan penyimpanannya,
mencegah dan penanggulangan kebakaran. Pada pertemuan
ini, Bapak/Ibu guru dapat mengingatkan kembali siswa pada
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan

24 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


sebelumnya untuk meninjau kembali sikap apa saja yang
harus dimiliki dalam melakukan kerja ilmiah.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menerapkan aturan-aturan yang ada di
laboratorium.
b) Siswa dapat mengidentifikasi alat laboratorium dan
bahayanya.
c) Siswa dapat memberikan contoh bahan kimia,
bahayanya dan penyimpanannya.
d) Siswa dapat mengomunikasikan hasil diskusi tentang
mencegah dan penanggulangan kebakaran.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk memotivasi siswa
dengan memberikan gambar suatu fenomena yang
menggambarkan kegiatan percobaan di laboratorium
dan memotivasi siswa untuk bertanya tentang:
“Apakah kegiatan di laboratorium menyenangkan atau
membahayakan?”. Langkah-langkah apa saja yang harus
ditempuh untuk menciptakan keselamatan kerja di
laboratorium?”. Arahkan siswa untuk mengidentifikasi
hal-hal yang dapat menciptakan keselamatan kerja di
laboratorium dalam fenomena tersebut.
b) Inti
Berikan penjelasan mengenai aturan-aturan di
laboratorium, alat laboratorium dan bahayanya,
mencegah dan penanggulangan kebakaran disertai
dengan contoh. Kemudian berikan pertanyaan-pertanyaan
spontan/kuis kecil untuk mengecek kemampuan
seluruh siswa dalam mengidentifikasi aturan-aturan
di laboratorium, alat laboratorium dan bahayanya,
mencegah dan penanggulangan kebakaran. Selanjutnya,
berikan penjelasan mengenai bahan kimia, bahayanya
dan penyimpangannya yang harus diketahui dalam
melakukan percobaan, kemudian bagilah siswa menjadi
beberapa kelompok. Mintalah setiap kelompok untuk
melakukan diskusi tentang contoh bahan kimia, bahayanya
dan penyimpanannya yang telah siswa terapkan pada kegiatan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 25


pengamatan/percobaan sebelumnya. Selanjutnya, mintalah
setiap kelompok untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya.
c) Penutup
Buatlah kesimpulan bersama siswa serta refleksikan
mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa
gambar yang terdapat pada buku siswa.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan, misalnya Internet.
6. Pertemuan V: Ulangan Harian (2 JP)
Tabel 1.3. Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik Keterangan

Menerapkan
keterampilan proses
pada kegiatan
pengamatan.
Melakukan langkah-
langkah metode
ilmiah melalui
Lembar tes
KD pada KI 3 kegiatan percobaan. Tes tulis
tertulis
Mengidentifikasi
fakta, teori dan
hukum.
Menerapkan sikap
ilmiah dalam belajar
IPA dan kehidupan
sehari- hari.
Melakukan kegiatan
Lembar
pengamatan dan Penilaian kerja
penilaian kerja
percobaan.
KD pada KI 4
Membuat laporan Lembar
Penilaian
hasil pengamatan penilaian
produk
dan percobaan. produk

26 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Bentuk Komunikasi dengan Orangtua
Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun
dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang
lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera
diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu
guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi
maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial,
maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 27


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda
1. A 6. C
2. D 7. A
3. A 8. B
4. A 9. B
5. A 10.A

Pemahaman Konsep

1. Metode ilmiah adalah suatu cara yang digunakan untuk


memecahkan masalah/menemukan jawaban terhadap
suatu masalah melalui langkah yang terstruktur. Langkah-
langkah metode ilmiah terdiri atas:
• Mengamati gejala-gejala dan kejadian alam yang ada di
sekitar.
• Mengajukan pertanyaan atau masalah.
• Merumuskan hipotesis, membuat dugaan/hipotesis
untuk menjawab pertanyaan atau masalah.
• Mengui hipotesis, melakukan eksperimen untuk menguji
hipotesis.
• Membuat kesimpulan, dilakukan dengan cara menganalisis
hasil atau temuan eksperimen sehingga diketahui
faktor yang mempengaruhi eksperimen sesuai hipotesis
atau tidak.
2. Melakukan percobaan tentang pengaruh pemberian pupuk
organik terhadap pertumbuhan tanaman, dengan variabel
manipulasi: ada tidaknya pupuk / jenis pupuk (organik dan
anorganik), variabel respon: pertumbuhan tanaman, misal
tinggi, dan variabel kontrol, volume pupuk, jenis tanaman,
media tanam, volume pemyiraman dan lain-lainnya.
3. Bagaimana pengaruh konsentrasi limbah deterjen (rumah
tangga terhadap biota lingkungan perairan tersebut?

28 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


dipecahkan dengan melakukan percobaan pengaruh
konsentrasi deterjen terhadap biota perairan, dengan
variabel manipulasi: konsentrasi deterjen, variabel respon:
kelulushidupan ikan, dan variabel kontrol : volume air, jenis
ikan, jenis deterjen, dan sebagainya.
4. Jawaban bervariasi (tergantung pengamatan siswa terhadap
akar tanaman), misalnya akar tunggang terdiri dari akar
primer/utama dan akar sekunder.
5. Bentuk tanggung jawab yang berkaitan dengan kerja di
dalam laboratorium, adalah:
• Tanggung jawab dalam mencari informasi melalui berbagai
sumber sebagai bekal kerja di dalam laboratorium.
• Bertanggungjawab dalam proses kegiatan di laboratorium.
• Bertanggungjawab dalam mengomunikasikan hasil
pengamatan di laboratorium secara obyektif dan jujur.
6. Jika terjadi kebakaran saat melakukan praktikum tidak
boleh langsung lari, agar bahaya yang muncul sebagai resiko
kebakaran dapat dikurangi sampai ke tingkat minimum.
7. Kecelakaan-kecelakaan kecil di laboratorium harus
dilaporkan kepada guru, agar mendapatkan perlakukan
yang tepat dan memungkinkan guru untuk melakukan
penyelidikan.
8. Tanggung jawab yang berkaitan dengan kerja di dalam
laboratorium adalah memahami petunjuk yang diperlukan
untuk keselamatan saat melakukan kegiatan, misalnya cara
penggunaan alat dan mengetahui resiko yang mungkin,
keamanan dan bahaya bahan kimia yang akan digunakan.
9. Ketika kamu menyentuh alat-alat yang berhubungan dengan
listrik, tanganmu tidak boleh basah, karena air merupakan
elektrolit lemah sehingga mampu menghantarkan arus
listrik.
10. Kebakaran yang disebabkan oleh bensin atau spiritus tidak
dapat dipadamkan dengan menggunakan air, melainkan
menggunakan serbuk kering (pasir) atau alat pemadam
kebakaran yang menggunakan gas CO2.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 29


30 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra
pixabay.com

2 VIRUS
BAB

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 31


Bab 2
Virus
A. Pengantar
Secara esensial, pembelajaran pada topik Virus
mengenalkan siswa pada jenis dan peranan, ciri- ciri dan virus
sebagai penyebab penyakit dan cara pencegahan penyakit.
Kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap
makhluk hidup di sekitar, menganalisis perbedaan makhluk
hidup tersebut, berdiskusi, menarik kesimpulan, dan membuat
tulisan dari berbagai pengamatan yang dilakukan, serta
mempresentasikannya di depan kelas.
Kalian tentu sudah mempelajari bahwa menurut keadaan
fisik benda, benda dibedakan menjadi biotik dan abiotik.
Biotik merupakan benda hidup atau makhluk hidup, misalnya
manusia, hewan dan tumbuhan, sedangkan abiotik merupakan
benda mati yang ada di lingkungan sekitar, misalnya, air, batu,
angin, tanah, dan lainnya. Namun, di dunia ini terdapat benda
yang disebut dengan virus. Menurut para ilmuwan, virus bisa
digolongkan sebagai benda hidup maupun benda mati sesuai
dengan ciri-cirinya.
Penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
merupakan salah satu penyakit mematikan yang disebabkan
oleh virus, yaitu Virus HIV (Human Imunnodeficiency Virus).
Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia,
sehingga menyebabkan tubuh penderita sangat lemah dan
sensitif terhadap serangan penyakit lain, yang mengakibatkan
kematian.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Tabel 2.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3.Memahami pengetahuan 3.1 Mendeskripsikan pengaruh


faktual dengan cara mengamati virus bagi kehidupan.
(mendengar, melihat,
membaca) dan menanya

32 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

berdasarkan rasa ingin


tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Mendemonstrasikan upaya
faktual dalam bahasa (lisan/ untuk mencegah perilaku
tulis/isyarat) yang jelas dan yang menjurus pada
logis, dalam karya yang penularan penyakit yang
estetis, dalam gerakan yang disebabkan berbagai virus.
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

C. Pembelajaran pada Topik Virus


1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik Virus memerlukan waktu
12 jam pelajaran atau 6 TM (dengan asumsi masing-masing 2
JP). Pengorganisasian 6 TM tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Tatap Muka
Materi
Ke-
1 Pengertian, ciri-ciri dan peranan virus
2 Struktur dan bentuk virus

3 Replikasi virus
4, 5 Hubungan virus dan kesehatan serta pencegahan
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh virus
6 Ulangan Harian

2. Pertemuan I: Pengertian Ciri-ciri dan Peranan Virus (2 JP)


a. Materi untuk Guru
Pertemuan I dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang pengertian dan ciri-
ciri virus. Untuk diperhatikan oleh guru, pada pertemuan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 33


ini konsep yang disampaikan adalah virus, bagaimana
mempelajari pengertian, ciri-ciri, dan peranan virus.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis. Menurut para ahli biologi,
virus merupakan organisme peralihan antara makhluk
hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus
mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai
ADN (Asam Deoksiribosa Nukleat) dan dapat berkembang
biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti
tidak memiliki protoplasma (bagian sel yang hidup) dan
dapat dikristalkan apabila berada di luar sel.
Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai
lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut
virologi, beberapa diantaranya menyerang manusia.
A. Ciri-ciri Virus
Pada bagian ini kalian akan mempelajari virus lebih
mendalam.Virus memiliki ciri dan struktur yang sangat
berbeda sama sekali dengan organisme lain, ini karena virus
merupakan satu sistem yang paling sederhana dari seluruh
sistem genetika. Ciri virus yang telah diidentifikasi oleh para
ilmuwan, adalah sebagai berikut.
1. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma
(bagian sel yang hidup), dinding sel, sitoplasma (cairan di
dalam sel), dan nukleus (inti sel).
2. Dapat digolongkan sebagai benda mati, apabila berada
di luar sel hidup karena dapat dikristalkan dan tidak
mempunyai protoplasma (bagian sel yang hidup).
3. Dapat digolongkan benda hidup, apabila berada di dalam
sel makhluk hidup lainnya, karena memiliki kemampuan
metabolisme, reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
4. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan
yang hidup.
5..Organisme yang sangat kecil (mikroorganisme) hanya
dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Namun, apabila
berkoloni dapat diamati dengan mikroskop cahaya dengan
perbesaran kuat, misalnya 1000 kali.
6. Bersifat parasit obligat (agen pembawa penyakit).
B. Kegunaan Virus Bagi Kehidupan
1. Sebagai bahan untuk pembuatan vaksin, yaitu

34 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


dengan cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga
kemampuannya menimbulkan penyakit menurun atau
hilang. Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat
orang tersebut akan menjadi kebal terhadap penyakit yang
disebabkan oleh virus tertentu karena didalam tubuh
orang yang bersangkutan telah terbentuk antibodi.
2. Anti Bakteri. Dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang
mengganggu,misalnya bakteri pengganggu pada produk
makanan yang diawetkan.
3. Pembuatan Insulin. Virus penyebab kanker dapat
dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat
lain ke bakteri sehingga bakteri tersebut berkembang biak
dengan cepat dan sekaligus memproduksi insulin atau zat
lain.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a).Siswa dapat menjelaskan jenis dan peranan virus dalam
kehidupan.
b) Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri virus.
c) Siswa dapat menjelaskan perananan virus.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa
mintalah mereka untuk mengingat tentang penyakit
influenza dan demam berdarah. Kemudian ditanya apakah
pernah mengalami sakit tersebut atau mendengar jenis
penyakiy tersebut.
Pertanyaan dilanjutkan lagi tentang penyebab dari
penyakit tersebut. Selanjutnya mengarahkan siswa untuk
bersyukur atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan
meminta mereka untuk semangat dalam pembelajaran.
b) Inti
Guru menjelaskan tentang pengertian, jenis dan peranan
virus. Secara berkelompak, siswa diminta melakukan
kegiatan berdiskusi tentang ciri-ciri dan peranan virus.
Meminta siswa agar percaya diri dan tidak takut salah
dalam mempresentasikan hasil kerjanya, serta saling
menghargai dalam berdiskusi.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 35


c) Penutup
Lakukan refleksi dan memberi kesimpulan bahwa
terdapat ciri-ciri yang membedakan virus sebagai benda
hidup dan tak hidup serta peranan virus dalam kehidupan.
Maka dari itu dengan mengenal virus dapat mengetahui
berbagai jenis organisme yang ada di dunia ini serta
menambah tinggi rasa syukur serta iman terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
3) Alat, Bahan, dan Media
Alat tulis dan audio pembelajaran tentang virus.
4) Sumber Belajar
Buku siswa serta sumber lain yang relevan model virus dan
audio.
3. Pertemuan II: Struktur dan Bentuk Virus (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan II dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang struktur dan bentuk
virus.
Virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, tergantung
dari jenis virusnya. Namun pada umumnya memiliki
struktur yang hampir sama, sedangkan bentuknya lebih
bervariasi, salah satu contoh adalah morfologi struktur virus
T (Bakteriofage/virus yang menyerang bakteri).
1. Kapsid
Kapsid merupakan bagian kepala yang yang membungkus
ADN (Asam Deoksiribosa Nukleat) atau ARN (Asam Ribosa
Nukleat). Kapsid dibangun oleh beribu-ribu molekul protein.
2. Isi Tubuh
Tubuh virus tersusun atas materi genetik atau molekul
pembawa sifat-sifat yang dapat diturunkan berupa ADN
(Asam Deoksiribosa Nukleat) atau ARN (Asam Ribosa Nukleat)
saja.
3. Ekor
Ekor merupakan alat yang digunakan untuk kontak ke
tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas tabung
bersumbat yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-
benang. Bagian ekor pada bakteriofage mengandung struktur
yang kontraktil yang berfungsi untuk menginjeksikan
DNAnya ke sel bakteri yang menjadi inangnya.

36 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Bentuk virus bermacam-macam yaitu silindris, kotak,
oval, memanjang, dan polihedron.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan macam-macam struktur virus.
b) Siswa dapat menjelaskan bentuk virus.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa
mintalah mereka untuk mengingat tentang ciri-ciri
dan peranan virus. Kemudian ditanya apakah pernah
mendengar tentang virus. Pertanyaan dilanjutkan lagi
tentang struktur dan bentuk virus.
Guru menginformasikan bahwa virus berukuran
sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang,
serta menginformasikan untuk melihatnya menggunakan
mikroskop elektron.
Guru menyampaikan pula bahwa mikroskop tersebut
hanya dimiliki oleh beberapa instansi penting seperti, di
RSCN Jakarta.
Selanjutnya mengarahkan siswa untuk bersyukur atas
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan meminta mereka
untuk semangat dalam pembelajaran.
b) Inti
Guru menjelaskan tentang struktur dan
bentuk virus. Secara berkelompak, siswa diminta
melakukan kegiatan berdiskusi tentang struktur dan
bentuk virus. Meminta siswa agar percaya diri dan
tidak takut salah dalam mempresentasikan hasil
kerjanya, serta saling menghargai dalam berdiskusi.
Catatan untuk Guru:
Jawaban tentang struktur dan bentuk virus mungkin
setiap siswaakan berbeda sehingga sangat disarankan
tidak memutuskan siswa tersebut salah atau tidak
karena pada hakikatnya penentuan struktur dan bentuk
virus tidak terdapat kekeliruan selama argumentasi yang
mendasari pengelompokan itu jelas dan benar.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 37


c) Penutup
Lakukan refleksi dan memberi kesimpulan bahwa
struktur virus sama namun bentuk virus. Maka dari itu
dengan mengenal virus dapat mengetahui berbagai jenis
organisme yang ada di dunia ini serta menambah tinggi
rasa syukur serta iman terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat tulis, Audio pembelajaran tentang virus.
4) Sumber Belajar
Buku siswa serta sumber lain yang relevan model virus dan
audio.
4. Pertemuan III: Replikasi Virus (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan III dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman terhadap siswa tentang replikasi virus. Guru
memotivasi siswa dengan pertanyaan pernahkah kalian
mendekati keluarga atau temanmu yang sedang influenza?
Kemudian setelah itu kalian mengalami influenza juga?
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi karena virus
mampu berkembangbiak di dalam sel yang hidup.
Seperti telah disebutkan virus hanya dapat berkembangbiak
di dalam sel hidup/jaringan hidup, misalnya di dalam jaringan
embrio, jaringan tumbuhan maupun di dalam jaringan hewan
dan manusia. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk
bagian-bagian virus baru diperoleh dari sitoplasma (cairan di dalam
sel) sel yang ditempatinya. Proses perkembangbiakan virus disebut
dengan istilah replikasi. Proses replikasinya dimulai sejak kontak
dengan sel inang hingga terbentuknya virus-virus baru pada tahap
akhir (lisis), hal ini telah berhasil diteliti oleh ahli-ahli di bidang
biologi.
Replikasi (perkembangbiakan) virus terbagi menjadi dua yaitu
Daur Litik dan Daur Lisogenik. Daur Litik merupakan proses
replikasi (perkembangbiakan) pada virus di dalam sel inang,
dimana virus mengacaukan/ mengambil alih kendali ADN (Asam
Deoksiribosa Nukleat) sel inang tersebut.
Selanjutnya, DNA sel inang menjadi “bingung” tidak membentuk
komponen-komponen yang diperlukannya, tetapi membentuk
komponen-komponen yang diperlukan oleh virus untuk
memperbanyak dirinya. Setelah komponen-komponen tersebut

38 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


lengkap lalu dilakukan perakitan virus yang baru, yang jumlahnya
banyak, dan siap keluar sel.
Daur Lisogenik adalah proses replikasi virus yang terjadi
didalam sel inang, dimana virus hanya menyelipkan/menyisipkan
bahan genetiknya ke dalam bahan genetik inang. Bahan genetik
virus tetap “tenang/diam/laten” seolah-olah menjadi bagian dari
DNA inang. Pada saat sel inang melakukan replikasi DNA, bahan
genetik virus ini ikut direplikasi dan diwariskan juga pada sel anak,
saat sel inang membelah. Dalam jangka waktu yang lama tetap
“laten” dan tidak menyababkan inang mengalami litik.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat membedakan cara replikasi (reproduksi)
virus.
b) Siswa dapat mengomunikasikan tentang perbedaan cara
replikasi virus.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa
mintalah mereka mendengarkan penjelasan replikasi
virus untuk apersepsi. Kemudian arahkan siswa dengan
menjelaskan tujuan pembelajaran serta mengarahkan
siswa untuk bersyukur atas kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa dan meminta mereka untuk semangat dalam
pembelajaran.
b) Inti
Guru menjelaskan replikasi virus. Melakukan diskusi
dengan siswa replikasi virus baik pada siklus litik
maupun siklus lisogenik. Kemudian, siswa diminta untuk
melakukan kegiatan seperti di bawah ini.

Ayo Lakukan
1. Bekerjalah denga teman sebangkumu.
2. Bacalah buku bacaan tentang cara-cara reproduksi
virus, atau replikasi berbagai virus (virus yang
menyerang bakteri, menyerang hewan dan
menyerang tumbuhan).
3. Berdiskusilah dan ceritakan kembali tentang cara-
cara reproduksi virus itu dengan kata-katamu sendiri.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 39


Dorong siswa untuk tidak takut salah dan percaya
diri dalam mengerjakan kegiatan tersebut serta dalam
mempresentasikan hasil kerjanya.
c) Penutup
Lakukan refleksi dan memberi kesimpulan tentang
replikasi virus siklus Litik dan siklus Lisogenik, maka dari
itu para siswa diminta untuk selalu menjaga lingkungan
agar lingkungan terus lestari.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat tulis, Audio pembelajaran tentang replikasi virus.
4) Sumber Belajar
Buku siswa serta sumber lain yang relevan model virus,audio.
5. Pertemuan IV dan V: Hubungan Virus dan Kesehatan Manusia,
serta pencegahan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
virus (masing-masing 2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan IV dan V dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman terhadap siswa tentang hubungan virus dan
kesehatan manusia, serta pencegahan gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh virus. Guru menginformasikan
hubungan virus dengan kesehatan, cara penularan penyakit
dan upaya pencegahan penularan.
Sebagai contoh guru menjelaskan tentang Influenza.
Influenza adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh
virus. Virus dapat menyebabkan banyak sekali macam
penyakit lain yang akan kalian pelajari pada bagian ini. Virus
memiliki beberapa peranan dalam kehidupan, baik peranan
yang menguntungkan maupun peranan yang merugikan bagi
kehidupan. Namun sering kali virus identik dengan penyebab
masalah kesehatan bagi manusia dan lingkungannya. Hal
ini erat dengan kurangnya kesehatan lingkungan maupun
pola hidup individu itu sendiri.
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan
manusia merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial
kesejahteraan yang baik dan tidak adanya penyakit pada
manusia.
Jadi harus ada keseimbangan antara pola hidup makhluk

40 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


hidup terutama manusia dengan lingkungan sekitar agar
tercipta kesehatan lingkungan dan kesehatan manusia yang
baik.
Lingkungan yang kurang bersih dan baik dapat menyebabkan
beberapa masalah kesehatan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Hal ini karena virus, bakteri, jamur, dan lainnya sebagai agen
penular penyakit dapat tumbuh dengan baik dan bisa menginfeksi
makhluk hidup di sekelilingnya.
Virus dapat menyebabkan kerugian dalam kehidupan makhluk
hidup karena virus hidup di dalam makhluk hidup dengan
memanfaatkan materi sel yang ditempatinya. Berikut beberapa
kerugian yang disebabkan oleh virus bagi kehidupan makhluk
hidup dan cara pencegahannya.
Virus dapat menyebabkan kerugian dalam kehidupan makhluk
hidup karena virus hidup di dalam makhluk hidup dengan
memanfaatkan materi sel yang ditempatinya. Berikut beberapa
kerugian yang disebabkan oleh virus bagi kehidupan makhluk
hidup dan cara pencegahannya.
1. Influenza
Penyakit ini disebabkan oleh Orthomyxovirus. Morfologinya
seperti bola, virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga
penderita mengalami kesulitan bernapas. Penyakit ini ditularkan
melalui udara yang terserap masuk melalui saluran pernapasan.
Gejala- gejalanya: demam,sakit kepala, pegal linu, dan kehilangan
nafsu makan.
2. Demam Berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Virus ini dapat
menyebabkan menurunnya kadar trombosit dan menyebabkan
pecahnya kapiler darah sehingga gejala-gejala yang tampak
adalah adanya bercak-bercak merah pada kulit, demam panas
tinggi, sakit kepala, mimisan, lebih parah lagi pendarahan pada
organ- organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian (Inang
dari virus/ penyebab penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti
Pemberantasan sarang nyamuk dapat dilakukan dengan
membersihkan tempat air, kain atau pakaian jangan
sampai tergantung, menguras bak penampungan air,
mengubur kaleng bekas, memberi obat (misalnya ABATE)
pada tempat air yang sulit dikuras sehingga jentik-jentik
nyamuk mati, penyemprotan dengan racun serangga
untuk membasmi nyamuk dewasa.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 41


b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan pengaruh virus terhadap
kesehatan.
b) Siswa dapat menjelaskan cara pencegahan gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh virus.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Siswa diminta untuk memulai pembelajaran dengan
berdoa. Memberikan apersepsi kepada siswa dengan
bertanya apakah kalian tahu macam-macam penyakit
yang disebabkan oleh virus?, kemudian mengarahkan
siswa agar siap untuk mempelajari materi hubungan virus
dan kesehatan manusia.
b) Inti
Siswa diminta untuk membaca materi hubungan virus
dan kesehatan manusia yang ada pada buku siswa. Guru
bersama siswa melakukan diskusi tentang hubungan virus
dan kesehatan manusiadengan mengaitkannya terhadap
kegiatan sehari-hari.
Dorong siswa untuk tidak takut salah dan percaya
diri dalam mengemukakan pendapat. Kemudian, siswa
diminta untuk melakukan kegiatan “Ayo Menambah
Wawasan” pada buku siswa.
c) Penutup
Lakukan refleksi dan memberi kesimpulan tentang
hubungan virus dan kesehatan manusia, kemudian para
siswa diminta untuk selalu menjaga kebersihan diri dan
lingkungan agar siswa bisa terhindar dari penyakit.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat tulis, audio pembelajaran tentang hubungan virus
dan kesehatan manusia.
4) Sumber Belajar
Buku siswa serta sumber lain yang relevan (misal: Internet).
6. Pertemuan VI: Ulangan Harian (2 JP)
Tabel 2.3. Penilaian oleh Guru

42 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


6. Pertemuan VI: Ulangan Harian (2 JP)
Tabel 2.3. Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik Keterangan

Mendeskripsikan
peranan virus.
Mendeskripsikan
jenis-jenis virus.
Mendeksripsikan
dampak virus bagi
kesehatan tubuh Tes tulis dan Lembar tes
KD pada KI 3
serta pencegahannya Penugasan tulis
dalam kehidupan
sehari-hari.
Menyajikan Penilaian Lembar
KD pada KI 4 hasil identifikasi produk penilaian
tentang virus. produk

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua


Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun
dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang
lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera
diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu
guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi
maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial,
maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 43


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda
1. D 6. D
2. A 7. C
3. D 8. C
4. A 9. A
5. C 10. D

Pemahaman Konsep
1. Untuk terhindar dari sakit flu kita harus menjaga kebersihan
diri terutama kebersihan tangan dan menjaga jarak dari
penderita influenza. Karena virus influenza dapat tersebar
melalui udara saat penderita influenza sedang bersin.
Virus yang tersebar tersebut dapat dapat terhirup oleh kita
apabila kita sedang berada dekat dengan penderita, atau
Pemahaman Konseppada benda-benda di sekitarnya lalu
dapat juga menempel
terpegang oleh tangan kita.
2. Penyemprotan yang dilakukan untuk memberantas demam
berdarah dimaksudkan untuk membasmi nyamuk Aedes
aegypti yang merupakan vektor atau pembawa virus dengue
yang menyebabkan terjadinya demam berdarah. Namun
hal demikian dianggap tidak efektif jika tidak dibarengi
dengan tidakan pencegahan 3M (Mengubur, Menutup,
dan Menguras) ataupun pemberantasan sarang nyamuk
lainnya. Karena apabila hanya dilakukan penyemprotan
saja, maka hanya nyamuknya saja yang mati. Sementara
jentik-jentik nyamuknya masih hidup dan dapat tumbuh
menjadi nyamuk baru yang dapat menyebarkan demam
berdarah.

44 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Berpikir Kritis

1. Pada saat demam berdarah mewabah, maka akan


dilakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Hal
ini dilakukan untuk memberantas vektor atau pembawa
virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Melalui
gigitan nyamuk, virus dongue dapat masuk ke dalam
darah manusia dan berkembang biak sehingga terjadi
peristiwa demam berdarah. Jika tidak ada nyamuk yang
menjadi vektornya, maka demam berdarah tidak terjadi.
Sementara itu penderita demam berdarah harus dipantau
trombositnya, karena virus dengue menyebabkan turunnya
kadar trombosit dalam darah dan pecahnya kapiler darah.
Sehingga apabila trombosit penderita tidak dipantu dengan
baik maka akan dapat menyebabkan hal yang fatal pada
penderita yakni terjadinya pendarahan pada organ tubuh
atau bahkan kematian.

Tugas Proyek

1. Bacalah informasi mengenai cara untuk mencegah penularan


demam berdarah
2. Amati dan catatlah apakah di lingkungan kalian ada
kondisi yang mengakibatkan nyamuk Aedes aegypti dapat
berkembang biak.

No. Tempat Keterangan/Kondisi


1 Kamar Mandi ....
2 .... ....
3 .... ....
dst ..... ....

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 45


3. Selanjutnya lakukan upaya untuk mengatasinya agar tempat
tersebut terbebas dari nyamuk atau tempat hidup nyamuk

No. Tempat Kondisi Upaya yang dilakukan


1 .... .... ....
2 .... .... ....
3 .... .... ....
dst ..... .... ....

4. Berilah alasan mengapa upaya tersebut dilakukan!


5. Presentasikan hasil kerja kalian dihadapan teman- teman!

46 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


pixabay.com

3 ZAT ADITIF DAN


BAB

ZAT ADIKTIF

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 47


Bab 3
Zat Aditif dan Zat Adiktif
A. Pengantar
Secara esensial pembelajaran topik (materi pokok) “Zat Aditif
dan Zat Adiktif” bertujuan untuk mengenalkan siswa pada
konsep-konsep yang berkaitan dengan berbagai macam zat
aditif yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang
dikonsumsi sehari- hari, serta zat adiktif dan psikotropika.
Kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap berbagai
zat aditif alami dan buatan melalui komposisi yang tertera pada
kemasan berbagai makanan dan minuman, berdiskusi dan
membahas tentang kegunaan dan penyalahgunaan berbagai
zat aditif, serta melakukan kegiatan penyelidikan untuk
membedakan pewarna alami dan buatan.
Kegiatan pembelajaran untuk zat adiktif dan psikotropika
meliputi pengamatan terhadap berbagai bahan kimia yang ada
dalam obat-obatan, rokok, berdiskusi dan membahas tentang
zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif
psikotropika, dan zat adiktif narkotika.
Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model
pembelajaran Discovery Inquiry, Problem Based Learning
dan Project Based Learning yang dikolaborasikan dengan
model diskusi atau kooperatif dimana siswa diberi pengantar
untuk mendorong motivasi belajar siswa. Selanjutnya,
siswa diarahkan untuk melaksanakan pembelajaran dengan
melakukan berbagai aktivitas seperti observasi dan eksperimen
melalui proses diskusi/kerja kelompok, maupun ceramah yang
disampaikan oleh Bapak/Ibu guru. Selanjutnya, Bapak/Ibu
guru bersama siswa menyimpulkan pengertian konsep/definisi
serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru
dapat benar-benar mendorong sikap ilmiah siswa untuk
mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
berkaitan dengan aspek fisik dan kimiawi, serta menerapkan
sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di
laboratorium. Bapak/Ibu guru dapat menggunakan fitur kolom

48 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


“Ayo Lakukan” dan “Ayo Diskusikan” untuk mendorong sikap
siswa dalam pembelajaran di kelas, mengecek pemahaman
siswa mengenai konsep serta meningkatkan keterampilan-
keterampilan dalam pembelajaran IPA. Bapak/Ibu guru juga
dapat menggunakan fitur kolom “Apakah Kalian Tahu”, dan
“Info Ilmuwan” untuk mendorong motivasi siswa dalam belajar
serta motivasi untuk berperilaku ilmiah dalam kehidupan
sehari-hari.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Tabel 3.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan 3.3 Mendeskripsikan zat aditif


faktual dengan cara mengamati (alami dan buatan) dalam
(mendengar, melihat, membaca) makanan dan minuman,
dan menanya beradsarkan rasa dan zat adiktif-psikotropika
ingin tahu tentang dirinya, serta pengaruhnya terhadap
makhluk ciptaan Tuhan dan kesehatan.
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan 4.4 Membuat laporan dan hasil
faktual dalam bahasa (lisan/ pengamatan beberapa
tulis/isyarat) yang jelas dan zat aditif (alami dan
logis, dalam karya yang buatan) dalam makanan
estetis, dalam gerakan yang dan minuman, dan zat
mencerminkan anak sehat, adiktif-psikotropika serta
dan dalam tindakan yang pengaruhnya terhadap
mencerminkan perilaku anak kesehatan.
yang beriman dan berakhlak
mulia.

C. Pembelajaran pada Topik Zat Aditif dan Zat Adiktif


1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik zat aditif dan zat adiktif
memerlukan waktu 12 jam pelajaran atau 6x tatap muka
(TM) yang diorganisasikan menjadi masing-masing 2 JP.
Pengorganisasian 6 TM tersebut ialah sebagai berikut:

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 49


Tabel 3.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Tatap Muka Materi

1 Zat aditif (bahan pewarna dan bahan pemanis)

2 Zat aditif (bahan pengawet dan bahan penyedap)

3 Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika

Zat adiktif psikotropika dan zat adiktif narkotika


4

5 Ulangan Harian

2. Pertemuan I: Zat Aditif: Bahan Pewarna dan Bahan Pemanis


(2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa tentang konsep bahan pewarna dan bahan
pemanis. Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah
percobaan tentang “Membedakan Pewarna Alami dan Buatan”,
dimana siswa diminta untuk mengidentifikasi ciri-ciri bahan
pewarna alami dan buatan serta menentukan perbedaan
kedua jenis pewarna tersebut dan menemukan konsep bahan
pewarna, penggunaannya dan penyalahgunaannya.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan
sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang
menjadi tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut.
Ada beberapa zat aditif yang biasa ditambahkan ke dalam
makanan dan minuman. Ada yang dibuat secara alami
maupun sintetis. Macam zat aditif antara lain adalah:
1. Bahan pewarna
Bahan pewarna dalah zat aditif yang ditambahkan ke dalam
makanan dan minuman berfungsi untuk meningkatkan
daya tarik konsumen, dan mengembalikan warna asli yang
mungkin hilang pada proses pengolahan. Bahan pewarna
dapat berupa pewarna alami dan buatan.

50 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


2. Bahan pemanis
Bahan pemanis ditambahkan pada makanan dan minuman
untuk memberikan rasa manis. Bahan pemanis dapat
berupa pemanis alami dan buatan. Bahan pemanis alami
yang biasa dipakai pada makanan dan minuman adalah
gula pasir, gula aren, gula kelapa, atau gula bit. Rasa manis
dapat muncul karena bahan-bahan tersebut mengandung
sakrosa. Pemanis buatan yang dapat dipakai pada bahan
makanan dan minuman dalam batas-batas tertentu antara
lain sakarin, siklamat, dan aspartam. Pemanis buatan
memiliki tingkat kemanisan yang melebihi sakrosa beberapa
kali lipat.
Pada percobaan yang dilakukan siswa pada pertemuan
ini, siswa diminta mengidentifikasi ciri-ciri pewarna alami
dan buatan serta menentukan perbedaan kedua jenis
pewarna Sedangkan, untuk mengidentifikasi pemanis alami
dan buatan, siswa diminta mengidentifikasi kedua jenis pemanis
tersebut melalui label komposisi suatu kemasan makanan dan
minuman.
Dalam hal ini, siswa tidak hanya dapat belajar mengenai
konsep bahan pewarna dan bahan pemanis, tetapi juga benar-
benar dituntut untuk menerapkan sikap teliti, tekun, jujur,
disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan pengamatan
dan percobaan.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri bahan pewarna
alami dan buatan melalui data pengamatan.
b) Siswa dapat mengidentifikasi bahan pewarna dan pemanis
dalam makanan dan minuman segar maupun kemasan.
c) Siswa dapat mendeskripsikan manfaat bahan pewarna/
pemanis alami dan buatan yang ada dalam makanan dan
minuman segar maupun kemasan.
d) Siswa dapat mendeskripsikan penggunaan bahan
pewarna/pemanis alami dan buatan secara aman.
e) Siswa dapat memberikan contoh-contoh bahan pewarna/
pemanis alami dan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
f) Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan dan
mengomunikasikannya di dalam kelas.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 51


2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
guru menunjukkan fenomena atau mengajukan pertanyaan
yang relevan dengan materi yang akan dipelajari. Misalnya:
Guru mengajukan pertanyaan apakah kalian suka
menggunakan saos saat makan bakso? Menurut kalian
saos tersebut berwarna merah secara alami ataukah
ditambah bahan pewarna?. Setelah siswa menjawab maka
dapat dilanjutkan pertanyaan, apakah bahan makanan
yang diberi zat pewarna itu aman?. Galilah berbagai
pendapat yang mungkin akan disampaikan oleh siswa.
b) Inti
Secara berkelompok, siswa melakukan kegiatan dengan
bimbingan guru untuk menyelidiki komposisi lima jenis
produk snack (makanan yang dikemas) pada kegiatan “Ayo
Diskusikan”. Membimbing siswa untuk menuliskan hasil
kerjanya (sesuai kreasi siswa), mendiskusikan hasilnya,
mengidentifikasi yang termasuk bahan pewarna, dan
mengomunikasikannya di depan kelas.
Doronglah siswa untuk tidak takut salah, berani
dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi dan
percobaannya. Ingatkan siswa untuk melakukan percobaan
secara runtut berdasarkan prosedur yang diberikan.
Dengan menggunakan gambar visualisasi label
komposisi suatu kemasan makanan atau minuman, guru
mendiskusikan tentang cara mengidentifikasi bahan
pemanis alami dan buatan.
Selanjutnya, siswa diminta mendeskripsikan manfaat
bahan pewarna/pemanis alami dan buatan yang ada
dalam makanan dan minuman segar maupun kemasan,
penggunaan bahan pewarna/pemanis alami dan buatan
secara aman berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia (Permenkes) Nomor 722/Menkes/Per/
IX/88 dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
serta memberikan contoh-contoh bahan pewarna/pemanis
alami dan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Penutup
Bersama siswa buatlah kesimpulan dan refleksi
dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dan

52 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


penugasan, serta kembali mendorong perilaku ilmiah
siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran


Alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan
“Membedakan Pewarna Alami dan Buatan” sesuai dengan
buku siswa yang dijelaskan pada fitur “Ayo Kita Lakukan”.
Media yang digunakan adalah berbagai kemasan makanan
dan minuman atau gambar visualisasinya.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (Internet).
3. Pertemuan II: Zat Aditif: Bahan Pengawet dan Bahan Penyedap
(2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan II dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa tentang konsep bahan pengawet dan bahan
penyedap. Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah
kegiatan tentang “Adakah Zat Aditif di Rumahmu dan di
Sekolahmu”, dimana siswa diminta untuk mengumpulkan
paling sedikit lima macam bekas bungkus/pengemas makanan
dan minuman yang memiliki label komposisi. Selanjutnya,
mengidentifikasi bahan-bahan aditif (terutama bahan pengawet
dan penyedap) yang digunakan untuk membuat makanan dan
minuman tersebut, menemukan konsep bahan pengawet dan
penyedap, penggunaannya dan penyalahgunaannya.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan
sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang
menjadi tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut.
Ada berbagai macam zat aditif yang biasa ditambahkan
pada makanan dan minuman. Ada yang dibuat secara alami
maupun sintetik (buatan). Macam zat aditif antara lain
adalah sebagai berikut.
1. Bahan pengawet
Bahan pengawet adalah zat yang ditambahkan untuk
memperpanjang masa simpan produk makanan dan minuman.
Bahan pengawet dapat berupa pengawet alami dan buatan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 53


Bahan pengawet alami yang biasa dipakai pada makanan dan
minuman adalah gula dan garam. Pengawetan secara alami
dapat berupa pemanasan, pengasapan, pengeringan, dan
pembekuan. Pengawetan secara kimiawi dapat dilakukan
dengan penambahan beberapa macam bahan kimia. Bahan
kimia yang boleh ditambahkan pada makanan antara lain
asam benzoat, sulfit, nisin, nitrit, nitrat dan kalsium propionat.
2. Bahan penyedap
Bahan penyedap makanan dan minuman dipakai untuk
meningkatkan rasa dan aroma. Penyedap rasa adalah bahan
tambahan makanan dan minuman yang dipakai untuk
meningkatkan cita rasa. Pemberi aroma adalah bahan yang
dapat memberi aroma tertentu pada makanan dan minuman.
Penyedap rasa dan pemberi aroma ada yang diperoleh
dari bahan alami maupun buatan.
Dalam hal ini, siswa tidak hanya dapat belajar mengenai
konsep bahan pengawet dan bahan penyedap, tetapi juga
benar-benar dituntut untuk menerapkan sikap teliti, tekun,
jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan
pengamatan label komposisi kemasan makanan dan
minuman.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri bahan pengawet/
penyedap alami dan buatan melalui data pengamatan
label komposisi kemasan makanan dan minuman.
b) Siswa dapat mengidentifikasi bahan pengawet dan
penyedap dalam makanan dan minuman segar maupun
kemasan.
c) Siswa dapat mendeskripsikan manfaat bahan pengawet/
penyedap alami dan buatan yang ada dalam makanan
dan minuman segar maupun kemasan.
d) Siswa dapat mendeskripsikan penggunaan bahan
pengawet/penyedap alami dan buatan secara aman.
e) Siswa dapat memberikan contoh-contoh bahan pengawet/
penyedap alami dan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
f) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatannya dan
mengomunikasikannya di dalam kelas.

54 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
mintalah siswa mencermati fitur “Info Ilmuwan” tentang
penemu Mono Sodium Glutamat (MSG). Galilah berbagai
pendapat yang mungkin akan disampaikan oleh siswa.b).
Inti
Secara berkelompok, siswa melakukan kegiatan
mengidentifikasi adanya zat aditif (bahan pengawet
dan penyedap) pada kegiatan “Ayo Kita Lakukan” dan
menuliskan hasil kerjanya (sesuai kreasi siswa) ke
dalam tabel yang telah disediakan. Pengisian tabel
bergantung pada hasil kegiatan di kelas dan variasi
jawaban siswa. Selanjutnya, mendiskusikan hasilnya,
dan mengomunikasikannya di depan kelas.
Doronglah siswa untuk tidak takut salah, berani, dan
santun dalam menyampaikan hasil diskusinya. Ingatkan
siswa untuk melakukan pengamatan secara runtut
berdasarkan prosedur yang diberikan.
Selanjutnya, siswa diminta mendeskripsikan manfaat
bahan pengawet/penyedap alami dan buatan yang ada
dalam makanan dan minuman segar maupun kemasan,
penggunaan bahan pengawet/penyedap alami dan buatan
secara aman berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia (Permenkes Nomor 722/Menkes/Per/
IX/88 dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
serta memberikan contoh-contoh bahan pengawet/
penyedap alami dan buatan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemantapan konsep oleh guru juga dilakukan dengan
menggunakan fitur “Apakah kalian Tahu” dalam buku
siswa.
c) Penutup
Bersama siswa buatlah kesimpulan dan refleksi
dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dan
penugasan, serta kembali mendorong perilaku ilmiah
siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan untuk pengamatan “Adakah
zat aditif di rumahmu dan di sekolahmu?” sesuai dengan buku
siswa yang di jelaskan pada fitur “Ayo Kita Lakukan”.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 55


Media yang digunakan adalah berbagai kemasan makanan
dan minuman atau gambar visualisasinya.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (Internet).
4. Pertemuan III: Zat Adiktif bukan Narkotika dan
Psikotropika (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan III dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang konsep zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika. Salah satu aktivitas dalam
pertemuan ini adalah kegiatan pengamatan tentang “Apakah
kandungan Bahan Kimia Semua Rokok Sama”, siswa
diminta untuk mengamati beberapa kemasan pembungkus
rokok dari berbagai merek yang memiliki label komposisi,
mengidentifikasi bahan kimia yang terdapat dalam rokok
tersebut, dan menemukan konsep zat adiktif bukan narkotika
dan psikotropika, penggunaannya dan penyalahgunaannya.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan
sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang
menjadi tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut.
Zat adiktif adalah bahan yang dapat mengakibatkan
penggunanya mengalami kecanduan. Zat adiktif meliputi zat
adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika,
dan zat adiktif psikotropika.
Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika misalnya
adalah theine, kafein, dan nikotin. Theine dan kafein ada pada
produk teh, kafein pada kopi, dan nikotin ada pada rokok.
Meskipun zat adiktif dalam teh dan kopi tidak dianjurkan
untuk dikonsumsi secara berlebihan, tetapi kopi memiliki
manfaat dalam beberapa terapi kesehatan. Kopi dapat dipakai
untuk mencegah penyakit parkinson, kanker usus, kanker
lambung, dan kanker paru-paru. Nikotin pada rokok ternyata
dapat memberikan dampak buruk yang cukup besar.
Merokok berdampak merugikan organ-organ tubuh, baik organ
luar maupun dalam. Pengaruh rokok pada pada organ luar
kita dapat berupa perubahan warna gigi dan kulit, sedangkan

56 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


pengaruh pada organ dalam dapat memicu adanya kanker paru-
paru.
Dalam hal ini, siswa tidak hanya dapat belajar mengenai
konsep zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, tetapi juga
benar-benar dituntut untuk menerapkan sikap teliti, tekun, jujur,
disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan pengamatan label
komposisi kemasan rokok.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mendeskripsikan macam penggunaan zat
adiktif bukan narkotika dan psikotropika bagi kesehatan.
b) Siswa dapat mendeskripsikan dampak zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika bagi kesehatan.
c) Siswa dapat mendeskripsikan pencegahan dan
penyembuhan zat adiktif bukan narkotika dan
psikotropika.
d) Siswa dapat memunculkan ide inovatif untuk memecahkan
masalah peredaran zat adiktif bukan narkotika dan
psikotropika.
e) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatannya dan
mengomunikasikannya di dalam kelas.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
guru mengajukan pertanyaan tentang “Apakah ada
diantara kalian yang pernah menjumpai orang yang
merasa pusing ketika tidak merokok atau minum teh/
kopi?. Mengapa orang tersebut mengalami gejala-gejala
yang tidak menyenangkan tersebut?”. Galilah berbagai
pendapat yang mungkin akan disampaikan oleh siswa.
b) Inti
Secara berkelompok, siswa melakukan kegiatan
“Apakah kandungan bahan kimia semua Rokok Sama?”
pada kegiatan “Ayo Kita Lakukan” dan menuliskan
hasil kerjanya (sesuai kreasi siswa). Selanjutnya, siswa
mendiskusikan hasilnya dan mengomunikasikannya di
depan kelas.
Doronglah siswa untuk tidak takut salah, berani dan
santun dalam menyampaikan hasil diskusinya. Ingatkan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 57


siswa untuk melakukan pengamatan secara runtut
berdasarkan prosedur yang diberikan.
Selanjutnya, siswa diminta mendeskripsikan macam
penggunaan zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika
bagi kesehatan, dampak zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika bagi kesehatan, serta
pencegahan dan penyembuhan zat adiktif bukan
narkotika dan psikotropika. Pemantapan konsep
oleh guru juga dilakukan dengan menggunakan fitur
dan “Apakah kalian Tahu” dalam buku siswa dan
pembuatan klipping tentang bahaya minuman keras.
c) Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan refleksi
dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dan
penugasan, serta kembali mendorong perilaku ilmiah
siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan untuk pengamatan
“Apakah Kandungan Bahan Kimia semua Rokok Sama”
sesuai dengan buku siswa yang di jelaskan pada fitur “Ayo
Kita Lakukan”.
Media yang digunakan adalah berbagai kemasan rokok
atau gambar visualisasinya.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (Internet).
5. Pertemuan IV dan V: Zat Adiktif Psikotropika dan Zat
Adiktif Narkotika (masing-masing 2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan IV dan V dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang konsep zat adiktif
psikotropika dan zat adiktif narkotika. Salah satu aktivitas
dalam pertemuan ini adalah kegiatan pengamatan tentang
“Bagaimana Dampak Fisik dan Mental Pemakai Psikotropika”,
dimana siswa diminta untuk mengamati beberapa informasi-
informasi tentang pemakai obat-obatan psikotropika yang
disajikan dalam koran, majalah, atau brosur.
Selanjutnya, mengidentifikasi dampak fisik dan
mental pemakai psikotropika tersebut, menemukan

58 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


konsep zat adiktif psikotropika dan zat adiktif
narkotika, penggunaannya dan penyalahgunaannya.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan
sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
melakukan pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang
menjadi tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut.
Zat adiktif adalah bahan yang dapat mengakibatkan
penggunanya mengalami kecanduan. Zat adiktif meliputi
zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif
narkotika, dan zat adiktif psikotropika.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan ke dalam golongan-golongan tertentu. Psikotropika
merupakan zat atau obat, alami/ sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif, berpengaruh selektif pada saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku seseorang.
Zat psikotropika dapat menurunkan aktivitas otak atau
merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan
perilaku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir,
dan perubahan alam perasaan
Dalam hal ini, siswa tidak hanya dapat belajar mengenai
konsep zat adiktif psikotropika dan zat adiktif narkotika,
tetapi juga benar-benar dituntut untuk menerapkan sikap
teliti, tekun, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam
melakukan pengamatan pada beberapa informasi- informasi
tentang pemakai obat-obatan psikotropika yang disajikan
dalam koran, majalah, atau brosur.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat mendeskripsikan macam penggunaan
zat adiktif psikotropika dan zat adiktif narkotika bagi
kesehatan.
b) Siswa dapat mendeskripsikan dampak zat adiktif
psikotropika dan zat adiktif narkotika bagi kesehatan.
c) Siswa dapat mendeskripsikan pencegahan dan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 59


penyembuhan zat adiktif psikotropika dan zat adiktif
narkotika.
d) Siswa dapat memunculkan ide inovatif untuk memecahkan
masalah peredaran zat adiktif psikotropika dan zat
adiktif narkotika.
e) Siswa dapat menganalisis data hasil pengamatannya
dan mengomunikasikannya di dalam kelas2) Kegiatan
Pembelajaran.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
guru mengajukan pertanyaan tentang “Apakah ada
diantara kalian yang pernah menjumpai orang yang akan
operasi diberi obat bius?. Mengapa orang tersebut tidak
sadar setelah diberi obat bius?”. Galilah berbagai pendapat
yang mungkin akan disampaikan oleh siswa.
b) Inti
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
guru mengajukan pertanyaan tentang “Apakah ada
diantara kalian yang pernah menjumpai orang yang akan
operasi diberi obat bius?. Mengapa orang tersebut tidak
sadar setelah diberi obat bius?”. Galilah berbagai pendapat
yang mungkin akan disampaikan oleh siswa.
Selanjutnya, siswa mendiskusikan hasilnya dan
mengomunikasikannya di depan kelas. Doronglah siswa
untuk tidak takut salah, berani, dan santun dalam
menyampaikan hasil diskusinya. Ingatkan siswa untuk
melakukan pengamatan secara runtut berdasarkan
prosedur yang diberikan.
Selanjutnya, siswa diminta mendeskripsikan macam
penggunaan zat adiktif psikotropika, dan zat adiktif
narkotika bagi kesehatan, dampak zat adiktif psikotropika
dan zat adiktif narkotika bagi kesehatan, serta
pencegahan dan penyembuhan zat adiktif psikotropika
dan zat adiktif narkotika. Pemantapan konsep oleh guru
juga dilakukan dengan menggunakan fitur dan “Apakah
kalian Tahu” dalam buku siswa.
c). Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan refleksi

60 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dan
penugasan, serta kembali mendorong perilaku ilmiah
siswa agar diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan untuk pengamatan
“Bagaimana Dampak Fisik dan Mental Pemakai Psikotropika?”
sesuai dengan buku siswa yang dijelaskan pada fitur “Ayo
Kita Lakukan”.
Media yang digunakan adalah berbagai gambar visualisasi
tentang zat adiktif psikotropika dan zat adiktif narkotika.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (Internet).
6. Pertemuan V: Ulangan Harian (2 JP)
Tabel 3.3. Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik Keterangan

Mengidentifikasi ciri-ciri
bahan pewarna alami
dan buatan melalui data
pengamatan.
Mengidentifikasi zat aditif
dalam makanan dan
minuman segar maupun
kemasan.
Mendeskripsikan manfaat
zat aditif alami dan buatan
KD pada KI 3
yang ada dalam makanan
dan minuman segar Lembar tes
Tes tulis
maupun kemasan. tertulis
Mendeskripsikan
penggunaan zat aditif alami
dan buatan secara aman.
Memberikan contoh-contoh
zat aditif alami dan buatan
dalam kehidupan sehari-
hari.
Mendeskripsikan macam
penggunaan zat adiktif
bukan narkotika dan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 61


KD Indikator Teknik Keterangan

psikotropika, zat
adiktif psikotropika
dan zat adiktif
narkotika bagi
kesehatan.
Mendeskripsikan
dampak zat adiktif
bukan narkotika dan
psikotropika, zat adiktif
psikotropika dan zat
adiktif narkotika bagi
kesehatan.
Mendeskripsikan
pencegahan dan
penyembuhan
zat adiktif bukan
narkotika dan
psikotropika, zat adiktif
psikotropika dan zat
adiktif narkotika. Lembar tes
KD pada KI 3 Tes tulis
Memunculkan tertulis
ide inovatif untuk
memecahkan masalah
peredaran zat adiktif
bukan narkotika dan
psikotropika, zat adiktif
psikotropika dan zat
adiktif narkotika.
Melakukan percobaan
untuk membedakan
pewarna alami dan
buatan.
Melakukan
pengamatan tentang
Penilaian Lembar
KD pada KI 4 adanya zat aditif
kerja penilaian kerja
di rumah dan di
sekolah.
Melakukan
pengamatan tentang
kandungan bahan
kimia dalam rokok.

62 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


KD Indikator Teknik Keterangan

Melakukan
pengamatan tentang
dampak fisik dan
mental pemakai
psikotropika melalui
koran, majalah atau
brosur.
Menyajikan data hasil
pengamatan.
Mengomunikasikan
Lembar
hasil pengamatan, Penilaian
penilaian
percobaan dan kinerja
kinerja
diskusi.
Merancang upaya-
upaya kreatif untuk
KD pada KI 4 memunculkan
ide inovatif dalam Lembar
Penilaian
memecahkan penilaian
produk
masalah peredaran produk
zat adiktif
psikotropika dan zat
adiktif narkotika.

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua


Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun
dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang
lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera
diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu
guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi
maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial,
maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 63


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda
1. B 6. D
2. D 7. D
3. A 8. D
4. B 9. D
5. C 10. C

Pemahaman Konsep

1. Bahan tambahan makanan perlu dicantumkan dalam


kemasan makanan, agar konsumen mengetahui zat- zat
aditif yang digunakan dalam proses pengolahan makanan
tersebut.
2. Penggunaan pewarna lebih menguntungkan produsen,
karena dapat memberi kesan menarik bagi konsumen,
menyeragamkan warna makanan, menstabilkan warna,
menutupi perubahan warna selama proses pengolahan, dan
mengatasi perubahan warna selama penyimpanan.
3. Ikan yang diasinkan lebih awet daripada ikan segar, karena
garam merupakan bahan pengawet alami yang umumnya
digunakan untuk memperpanjang masa simpan bahan
makanan yang mempunyai sifat mudah rusak.
4. Pembuatan acar umumnya menggunakan asam cuka, karena
cuka merupakan bahan pengawet alami yang digunakan
untuk mengawetkan beberapa jenis sayuran yang sudah
dimasak seperti acar.
5. Bakso dan saos yang mengandung boraks jika dikonsumsi
secara berlebihan akan terakumulasi dalam tubuh dan
tertimbun dalam otak, hati dan jarungan lemak. Boraks
akan menyerang sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala
kerusakan seperti rasa mual, muntah-muntah, diare, kejang
perut, iritasi kulit dan jaringan lemak, gangguan peredaran
darah, kejang-kejang akibatnya koma, bahkan kematian
dapat terjadi karena ada gangguan sistem sirkulasi darah.

64 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


6. Yang dimaksud:
a. Zat adiktif: zat yang dapat menimbulkan kecanduan bagai
pemakainya.
b. Ketergantungan fisik: ketergantungan zat adiktif,
narkotika, dan psikotropika disertai tanda-tanda secara
fisik.
c. Adiksi: kecanduan atau ketagihan.
d. Psikotropika: zat adiktif yang dapat bersifat alamiah
atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
7. Dampak rokok bagi:
a. Perokok: menyebabkan noda (flek) dan iritasi pada paru-
paru, penyakit tukak lambung, meningkatkan tekanan
darah serta detak jantung, dan kanker.
b. Orang-orang sekitar: hampir sama dengan dampak
perokok, karena orang yang ikut menghirup asap rokok
meskipun tidak merokok adalah perokok pasif.
c. Lingkungan: asap rokok adalah penyebab utama
terjadinya pencemaran udara, reaksi rokok dengan
oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O,
NOx, SOx, dan CO. Reaksi inilah yang disebut reaksi
pembakaran, yang terjadi pada suhu tinggi hingga diatas
8000C. Reaksi ini terjadi pada ujung putung rokok akibat
kontak langsung dengan udara.
8. Cara pencegahan dan penyembuhan bagi korban zat adiktif
dan psikotropika.
9. Banyak pemakai obat-obat terlarang dimulai dari
perokok, karena rokok merupakan zat adiktif yang dapat
menimbulkan adiksi.
10.Minuman kopi seringkali digunakan sebagai obat anti
kantuk, karena kopi dapat merangsang sistem syaraf yang
mengakibatkan kesegaran fisik jika tidak berlebihan.

Pemahaman Konsep
Berdasarkan hasil uji laboratorium, ternyata beberapa jenis
produk mengandung pengawet yang tidak diijinkan yaitu boraks.
Pendapat mungkin bervariasi, sebagai contoh adalah berikut ini:

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 65


1. Kelayakan produk tersebut sebagai bahan makanan adalah
perlu diragukan.
2. Upaya yang dapat dilakukan oleh siswa adalah tidak
mengkonsumsi (memakan) bahan makanan yang telah
terbukti mengandung boraks tersebut. Upaya yang dapat
dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu badan POM
dankepolisian adalah melakukan sosialisasi dan tindakan
tegas pada pelaku-pelaku kecurangan seperti penggunaan
boraks sebagai bahan tanbahan makanan.

Tugas Proyek
1. Carilah sebanyak mungkin bahan kimia dalam makanan
melalui kemasaan makanan baik dari majalah, koran atau
internet.
2. Klasifikasikan bahan kimia dalam makanan tersebut ke
dalam:
a. Bahan pewarna alami atau buatan
b. Bahan pemanis alami atau buatan
c. Bahan pengawet alami atau buatan
d. Bahan penyedap alami atau buatan
3. Selanjutnya buatlah analisis secara ringkas dari klasifikasi
di atas, dan isikan hasilnya ke dalam tabel sebagai berikut.
Alternatif
Jenis bahan kimia
Manfaat Dampak pencegahan
Makanan (zat aditif) yang
zat aditif negatif penggunaan
ditambahkan
zat aditif

4. Diskusikan bersama temanmu tentang:


a. Dampak penggunaan zat aditif buatan yang berlebihan,
dan waktu yang lama bagi kesehatan.
b. Pencegahan dampak negatif penggunaan zat aditif bagi
generasi muda.
c. Aturan penggunaan bahan kimia dalam makanan tersebut.
5. Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas.

66 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


pixabay.com

4 EKOSISTEM
BAB

DAN PERUBAHANNYA

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 67


Bab 4
Ekosistem dan Perubahannya
A. Pengantar
Bab ini membahas tentang materi “Ekosistem dan
perubahannya”. Secara esensial, pembelajaran pada bab ini
mengenalkan siswa pada ekosistem dan perubahan lingkungan
agar dapat menjelaskan definisi, mendeskripsikan komponen
ekossitem, mengidentifikasi satuan makhluk hidup dalam
ekosistem, menjelaskan aliran energi dalam ekosistem,
membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan,
menjelaskan bentuk-bentuk interaksi yang dapat terjadi pada
suatu ekosistem, serta menjelaskan contoh pencemaran atau
kerusakan lingkungan serta dampaknya bagi kehidupan.
Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model
pembelajaran Discovery, Inquiry, Problem Based Learning dan
Project Based Learning dimana siswa dihadapkan pengantar
berupa suatu kondisi untuk mendorong motivasi belajar
siswa. Selanjutnya siswa diarahkan untuk melaksanakan
pembelajaran dengan melakukan berbagai aktivitas seperti
observasi dan eksperimen yang dikolaborasikan dengan diskusi
serta ceramah yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru.
Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru
dapat mendorong sikap ilmiah siswa untuk mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
ekosistem dan lingkungan hidup, serta menerapkan sikap
teliti, jujur, disiplin, dan tanggung jawab dalam melakukan
pengamatan/percobaan serta dalam mewujudkan aktivitas
sehari-hari. Bapak/Ibu guru dapat menggunakan fitur kolom
“Ayo Lakukan” dan “Ayo Kita Amati” untuk mendorong sikap
siswa dalam pembelajaran di kelas.Bapak/Ibu guru juga dapat
menggunakan fitur kolom “Tahukah kamu” untuk mendorong
motivasi siswa dalam belajar serta motivasi untuk berperilaku
ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

68 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Tabel 4.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3.Memahami pengetahuan 3.1.Memahami peran komponen


faktual dengan cara ekosistem, pencemaran, dan
mengamati (mendengar, dampaknya bagi makhluk
melihat, membaca) dan hidup.
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan 4.4.Membuat laporan dari hasil
faktual dalam bahasa (lisan/ pengamatan di lingkungan
tulis/isyarat) yang jelas dan sekitar tentang peran
logis, dalam karya yang komponen ekosistem,
estetis, dalam gerakan yang pencemaran, dan dampaknya
mencerminkan anak sehat, bagi makhluk hidup.
dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

C. Pembelajaran pada Topik Ekosistem dan


Perubahannya
1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik ekosistem memerlukan
12 jam pelajaran atau 6x tatap muka yang diorganisasikan
masing-masing menjadi 2 JP. Pengorganisasian JP tersebut
ialah sebagai berikut:
Tabel 4.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Tatap Muka Materi

1 Ekosistem dan komponen penyusunnya dan tingkat


organisasi kehidupan
2 Aliran energi dalam ekosistem dan pola interaksi
dalam ekosistem
3 Pola interaksi dalam ekosistem

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 69


Tatap Muka Materi

4 Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


5 Dampak Pencemaran dan Kerusakan ekosistem dan
upaya pelestarian lingkungan
6 Ulangan Harian

2. Pertemuan I: Ekosistem dan Komponen Penyusunnya (2 JP)


a. Materi untuk Guru
Pertemuan I dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang ekosistem dan komponen
penyusunnya yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik,
serta mengidentifikasi tingkat hirarkhi kehidupan. Bapak/
Ibu guru diharapkan dapat menumbuhkan sikap disiplin,
berani dan santun dalam berpendapat, serta mampu
menghargai pendapat orang lain. Ekosistem terdiri atas
komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik
(benda tak hidup. Kedua komponen tersebut saling
berkaitan. Terganggunya salah satu komponen penyusun
ekosistem dapat mengganggu kestabilan komponen yang
lain.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan pengertian ekosistem.
b) Siswa dapat mengidentifikasi komponen penyusun
ekosistem berdasarkan hasil percobaan.
c) Siswa dapat memberikan contoh keterkaitan antar
komponen penyusun ekosistem.
d) Siswa dapat mengidentifikasi tingkat organisasi
kehidupan.
e) Siswa dapat membandingkan karakteristik bioma.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa
dengan menunjukkan gambar kematian ikan di Kali
Surabaya yang terdapat pada buku siswa.
b) Inti
Lakukan pembelajaran dengan ceramah dan diskusi kelas

70 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


mengenai ekosistem dan komponen penyusunnya,
sertatingkat organisasi kehidupan. Selanjutnya,
bagilah siswa menjadi beberapa kelompok dan
mintalah untuk melakukan diskusi dengan tema
membandingan karakteristik bioma berdasarkan studi
literatur. Doronglah siswa agar berani dan santun
dalam menyampaikan hasil diskusinya. Pada akhir
pembelajaran, mintalah setiap kelompok menyampaikan
hasil studi literatur yang dilakukan di depan kelas.
c) Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan serta lakukan refleksi
untuk kembali mendorong perilaku ilmiah siswa agar
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan buku siswa
yang dijelaskan pada fitur “Ayo Lakukan”. Sedangkan media
yang digunakan dapat berupa gambar-gambar yang terdapat
pada buku siswa.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet)
3. Pertemuan II: Aliran Energi dalam Ekosistem (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskan
aliran energi dalam ekosistem serta dapat membuat bagan
rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Siswa juga
diharapkan dapat menjelaskan berbagai contoh pola
interaksi yang dapat terjadi antar makhluk hidup dalam
suatu ekosistem.
Aliran energi dalam suatu ekosistem dapat digambarkan
dalam bentuk rantai makanan, jaring jaring makanan dan
piramida makanan. Rantai makanan merupakan rangkaian
proses makan dan dimakan yang digambarkan dengan
diagram/bagan satu arah. Sedangkan jaring-jaring makanan
digambarkan dengan diagram yang bercabang-cabang dan
merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan. Pola
interaksi dalam ekosistem dapat berupa hubungan simbiosis,
antibosis, kompetisi, dan predasi.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 71


b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem
b) Siswa dapat membuat bagan rantai makanan pada suatu
ekosistem tertentu
c) Siswa dapat membuat bagan jaring-jaring makanan pada
suatu ekosistem tertentu
d) Siswa dapat membuat piramida makanan pada suatu
ekosistem tertentu
e) Siswa dapat menjelaskan berbagai macam pola interaksi
pada eksosistem
f) Siswa dapat memberikan contoh pola interaksi dalam
suatu ekosistem
g) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan
hasil diskusi
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan
bertanya “Dari manakah kalian memperoleh energi untuk
melakukan aktivitas di sekolah hari ini?”. Galilah berbagai
jawaban yang muncul dari siswa dan arahkan jawaban-
jawaban tersebut pada satu jawaban yaitu “dari kegiatan
makan/makanan”.
b) Inti
Setelah siswa mengetahui pemerolehan energi diperoleh
melalui aktivitas makan/memperoleh nutrien, berikan
penjelasan kepada siswa tentang berbagai bentuk aliran
energi dalam ekosistem. Selanjutnyam berilah penjelasan
kepada siswa mengenai pola-pola interaksi dalam suatu
ekosistem. Kemudian bagilah siswa menjadi beberapa
kelompok. Mintalah kelompok-kelompok tersebut
membuat contoh rantai makanan, jaring-jaring makanan,
dan piramida makanan yang mungkin dapat terjadi pada
suatu ekosistem tertentu, serta bentuk/pola interaksi yang
mungkin terjadi di dalamnya. Bedakan jenis ekosistem
antara kelompok satu dan yang lainnya agar semakin
banyak informasi yang diperoleh siswa. Selanjutnya,
mintalah setiap kelompok mengomunikasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas.

72 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


c) Penutup
Buatlah kesimpulan bersama siswa serta refleksikan
mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dapat berupa gambar beberapa
jenis ekosistem. Media juga dapat berupa lingkungan
sekitar yaitu ekosistem yang berada di sekitar sekolah.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet).
4. Pertemuan III: Pola Interaksi dalam Ekosistem (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa dapat
mengidentifikasi pola interaksi dalam ekosistem. Siswa
juga diharapkan dapat menjelaskan berbagai contoh pola
interaksi yang dapat terjadi antar makhluk hidup dalam
suatu ekosistem.
Pola interaksi dalam ekosistem dapat berupa hubungan
simbiosis, antibiosis, kompetisi, dan predasi.
Antibiosis
Antibiosis terjadi apabila makhluk hidup satu
menghambat kehidupan makhluk hidup yang lain
disekitarnya karena dapat mengeluarkan antibiotik.
Predasi
Predasi merupakan suatu hubungan dimana makhuk
hidup yang satu memangsa makhluk hidup yang lain.
Kompetisi
Kompetisi merupakan hubungan antar makhluk hidup
yang melakukan persaingan untuk memperebutkan
sumber daya alam tertentu seperti makanan dan habitat.
Kompetisi dapat terjadi antar spesies yang berbeda
maupun antar spesies sejenis.
Simbiosis
Simbiosis merupakan hubungan ketergantungan
antara dua makhluk hidup dalam suatu ekosistem.
Mutualisme yaitu hubungan antara dua makhluk
hidup yang saling menguntungkan satu sama lain.
Misalnya hubungan antara Bakteri Rhizobium dengan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 73


bintil akar tanaman polong. Bakteri Rhizobium (bakteri
penambat nitrogen) memperoleh makanan dan tempat
hidup, sedangkan tumbuhan memperoleh nitrogen untuk
metabolisme dalam tubuh tumbuhan.
Komensalisme yaitu hubungan antara dua organisme
dimana organisme yang satu memperoleh keuntungan,
sedangkan organisme lainnya tidak diuntungkan maupun
dirugikan.Pada parasitisme, simbionnya disebut sebagai
parasit; parasit mendapat keuntungan dari hubungan,
dari host yang ditempati.
Pada istilah pertumbuhan populasi, hubungan ini
lebih banyak dikenal sebagai predator dan pemangsanya.
Peningkatan dalam populasi host membuat jumlah parasit
juga meningkat.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan aliran energi dalam ekosistem.
b) Siswa dapat membuat bagan rantai makanan pada suatu
ekosistem tertentu.
c) Siswa dapat membuat bagan jaring-jaring makanan padfa
suatu ekosistem tertentu.
d) Siswa dapat membuat piramida makanan pada suatu
ekosistem tertentu.
e) Siswa dapat menjelaskan berbagai macam pola interaksi
pada eksosistem.
f) Siswa dapat memberikan contoh pola interaksi dalam
suatu ekosistem.
g) Siswa dapat menyajikan data dan mengomunikasikan
hasil diskusi.
2). Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan
bertanya “Apa yang terjadi bila pada padang rumput
terdapat kambing dan lembu?”. Galilah berbagai jawaban
yang muncul dari siswa dan arahkan jawaban-jawaban
tersebut pada satu jawaban yaitu “dari pola interaksi”.
b) Inti
Setelah siswa mengetahui bahwa pemerolehan energi
dapat terjadi karena interaksi organisme diperoleh
melalui aktivitas makan/memperoleh nutrien, berikan

74 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


penjelasan kepada siswa tentang berbagai bentuk
aliranenergi dalam ekosistem. Selanjutnya, berilah
penjelasan kepada siswa mengenai pola-pola interaksi
dalam suatu ekosistem. Kemudian bagilah siswa menjadi
beberapa kelompok. Mintalah kelompok-kelompok
tersebut membuat contoh rantai makanan, jaring-jaring
makanan, dan piramida makanan yang mungkin dapat
terjadi pada suatu ekosistem tertentu, serta bentuk/pola
interaksi yang mungkin terjadi di dalamnya. Bedakan
jenis ekosistem antara kelompok satu dan yang lainnya
agar semakin banyak informasi yang diperoleh siswa.
Selanjutnya mintalah setiap kelompok mengomunikasikan
hasil pekerjaannya di depan kelas.
c). Penutup
Buatlah kesimpulan bersama siswa serta refleksikan
mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pembelajaran.
3). Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pertemuan ini dapat berupa
gambar beberapa jenis ekosistem. Media juga dapat berupa
lingkungan sekitar yaitu ekosistem yang berada di sekitar
sekolah.
4). Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet)
5. Pertemuan IV: Pencemaran dan Kerusakan Ekosistem (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Materi ini dimaksudkan agar siswa dapat menjelaskn berbagai
contoh pencemaran atau kerusakan lingkungan serta dampaknya
bagi kehidupan. Dengan memahami topik ini, Bapak/Ibu guru
diharapkan dapat mendorong siswa untuk dapat memiliki sikap
peka dan peduli terhadap lingkungan serta mampu menerapkan
salah satu bentuk upaya pelestarian lingkungan yaitu pemmbuatan
kompos.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan pengertian dan macam-macam
pencemaran lingkungan berdasarkan tempat terjadinya.
b) Siswa dapat memberikan contoh penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan dalam ke hidupan sehari-hari.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 75


c) Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya kerusakan
lingkungan.
d) Siswa dapat menjelaskan berbagai dampak yang
dapat ditimbulkan karena pencemaran dan kerusakan
lingkungan.
e) Siswa dapat melakukan percobaan pembuatan kompos
dengan teknik doskura.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan
menunjukkan gambar contoh pencemaran, misalnya
gambar kematian ikan dalam jumlah besar di sungai yang
tercemar.
b) Inti
Bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok.
Berikan ceramah mengenai macam-macam bentuk
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Berikan kuis-
kuis kecil selama pembelajaran, dan berikan poin
bagi kelompok yang berani menjawab dengan benar.
Selanjutnya, mintalah kelompok-kelompok tersebut
melakukan percobaan pembuatan kompos dengan teknik
doskura sesuai dengan petunjuk pada buku siswa.
Doronglah siswa untuk mampu menerapkan prinsip kerja
ilmiah selama melakukan percobaan. Selanjutnya mintalah
setiap kelompok mengomunikasikan hasil percobaanya di
depan kelas.
c) Penutup
Buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi dari hasil
pembelajaran pada pertemuan tersebut. Doronglah siswa
untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan sebagai
wujud rasa syukur terhadap ciptaan dan karunia Tuhan
Yang Maha Esa, terutama terhadap Tanah Indonesia yang
kaya akan sumber daya alam.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk
yang diberikan pada buku siswa pada fitur “Ayo Lakukan”.
Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah
media audio contoh peristiwa yang berkaitan dengan

76 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


pencemaran atau kerusakan lingkungan, misalnya video
kematian ikan massal di sungai.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet)
6. Pertemuan V: Dampak Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
serta Upaya Pelestarian Lingkungan (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan
kepada siswa tentang berbagai dampak yang dapat ditimbulkan
karena pencemaran dan kerusakan lingkungan, serta agar siswa
mampu merancang upaya pelestarian lingkungan yang dapat
dilakukan di sekitarnya.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan berbagai dampak yang dapat terjadi
akibat pencemaran dan kerusakan lingkungan.
b) Siswa dapat merancang upaya pelesatarian lingkungan yang
dapat dilakukan di lingkungan sekitarnya.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk memotivasi siswa dengan
menunjukkan gambar contoh akibat pencemaran atau
kerusakan lingkungan yang terdapat pada buku siswa,
misalnya mencairnya es di kutub. Kemudian arahkan
siswa untuk memperoleh lebih banyak informasi mengenai
pencemaran dan kerusakan lingkungan dari buku siswa.
b) Inti
Lakukan diskusi kelas untuk mengenalkan siswa pada
berbagai dampak yang dapat terjadi akibat pencemaran
dan kerusakan lingkungan. Selanjutnya bagilah siswa
menjadi beberapa kelompok. Mintalah kelompok-
kelompok tersebut untuk merancang upaya pelestarian
lingkungan berdasarkan masalah yang terjadi di
sekitarnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada
buku siswa. Kemudian instruksikan setiap kelompok
untuk menyampaikan hasilnya di depan kelas. Ingatkan
siswa agar selalu menghargai pendapat orang lain.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 77


c) Penutup
Buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi dari hasil
pembelajaran pada pertemuan tersebut.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan petunjuk
pada buku siswa. Media yang digunakan dapat berupa
gambar yang terdapat pada buku siswa.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (misalnya Internet).

7. Pertemuan VI: : Ulangan Harian (2 JP)


Tabel 4.3. Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik Keterangan

Menjelaskan
pengertian ekosistem
dan komponen
penyusunnya.
Mengidentifikasi
tingkat organisasi
kehidupan.
Membuat contoh
bentuk aliran energi
dalam ekosistem
dalam bentuk rantai
makanan, jaring-
jaring makanan, dan
Lembar tes
KD pada KI 3 piramida makanan. Tes tulis
tertulis
Menjelaskan pola
interaksi yang
dapat terjadi antar
makhluk hidup
dalam suatu
ekosistem.
Menjelaskan berbagai
macam peristiwa
pencemaran
dan kerusakan
lingkungan serta
dampaknya bagi
kehidupan.

78 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


KD Indikator Teknik Keterangan

Melakukan Penilaian kerja Lembar


eksperimen tentang penilaian kerja
pembuatan kompos
dengan teknik
doskura.
Menyajikan data Penilaian Lembar
hasil diskusi. produk penilaian
produk
KD pada KI 4 Mengomunikasikan Penilaian kerja Lembar
hasil percobaan dan penilaian kerja
diskusi.
Merancang upaya- Penilaian Lembar
upaya kreatif produk Penilaian
untuk mengatasi produk
masalah pencemaran
dan kerusakan
lingkungan.

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua


Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun
dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang
lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera
diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu
guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi
maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial,
maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 79


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Teka-teki Silang
Menurun: Mendatar:
1. komensalisme 2. simbiosis
4.mutualisme 3. autotrof
6. bakteri 5. heterotrof
9. ekosistem 7. komunitas
11. ozon 8. parasitisme
12. pencemaran 10. kompetisi
13. polutan 12. populasi
14. sulfurdioksida 13. predasi
15. hutan
16. individu

Pilihan Ganda

1) B 6) A
2) C 7) A
3) B 8) C
4) C 9) B
5) D 10)C

Pemahaman Konsep

1. Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi


makhluk hidup. Sehingga apabila ketersediaan air kurang
memadai dalam suatu ekosistem maka segala aktivitas
dalam ekosistem tersebut dapat terganggu bahkan dapat
menyebabkan kematian komponen biotik ekosistem tersebut.
2. Karena iklim kedua bioma tersebut berbeda. Iklim pada
bioma hutan hujan tropis lebih sesuai untuk berbagai
macam spesies makhluk hidup, misalnya mulai dari herba/
semak sampai tanaman pohon. Sedangkan savana memiliki
suhu yang relatif lebih tinggi dibandingkan hutan hujan

80 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


tropis, sehingga tidak banyak jenis makhluk hidup yang
dapat bertahan di dalamnya.
3. Mengolah limbah sebelum dibuang ke lingkungan
perairan, mendaur ulang limbah, mengurangi pupuk pada
lahan pertanian.
4. Meminimalisir penggunaan sumber daya alam dari hasil
hutan atau menggantinya dengan energi/bahan alternatif.
Misalnya mengganti tissu dengan sapu tangan, mendaur
ulang kertas menjadi kertas buram, menggunakan
sistem tebang pilih untuk mengambil kayu hutan sebagai
bahan bangunan, serta memanfaatkan produk hutan
yang masih berjumlah banyak sebagai bahan makanan
baru.
5. Karena air yang tercemar merupakan lingkungan
yang mendukung untuk perkembangan nyamuk yang
menyebarkan virus dari penyakit demam berdarah.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 81


82 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra
pixabay.com

5 DAUR ULANG
BAB

LIMBAH

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 83


Bab 5
Daur Ulang Limbah
A. Pengantar
Topik tentang “Daur Ulang Limbah” masuk dalam tema
besar “Pencemaran”. Secara esensial, pembelajaran pada topik
ini mengenalkan siswa pada daur ulang limbah sehingga dapat
menjelaskan definisi, mengidentifikasi jenis-jenis limbah,
prinsip-prinsip daur ulang limbah dan daur ulang limbah.
Model pembelajaran yang sebaiknya digunakan ialah model
pembelajaran Discovery, Inquiry, Problem Based Learning dan
Project Based Learning dimana siswa diberi pengantar untuk
mendorong motivasi belajar siswa. Selanjutnya, siswa diarahkan
untuk melaksanakan pembelajaran dengan melakukan
berbagai aktivitas seperti observasi, eksperimen, dan diskusi,
serta ceramah yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru.
Selama proses pembelajaran diharapkan Bapak/Ibu guru
dapat mendorong sikap ilmiah siswa untuk mengagumi
keteraturandankompleksitas ciptaan Tuhan, serta menerapkan
sikap teliti, tekun, jujur disiplin, dan tanggung jawab dalam
melakukan pengamatan/ percobaan serta dalam mewujudkan
aktivitas sehari- hari. Bapak/Ibu guru dapat menggunakan fitur
kolom “Ayo Lakukan” dan “Ayo Kita Amati” untuk mendorong
sikap siswa dalam pembelajaran di kelas. Bapak/Ibu guru
juga dapat menggunakan fitur kolom “Tahukah kamu” untuk
mendorong motivasi siswa dalam belajar serta motivasi untuk
berperilaku ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Tabel 5.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3.Memahami pengetahuan 3.1 Mengidentifikasi jenis- jenis


faktual dengan cara mengamati limbah dan daur ulang
(mendengar, melihat, membaca) limbah.
dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.

84 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

4.Menyajikan pengetahuan 4.5 Mendaur ulang limbah


faktual dalam bahasa (lisan/ yang dapat bermanfaat bagi
tulis/isyarat) yang jelas dan kehidupan.
logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

C. Pembelajaran pada Topik Daur Ulang Limbah


1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik daur ulang limbah
memerlukan16 jam pelajaran atau 8 x tatap muka yang
diorganisasikan masing-masing menjadi 2 JP). Pengorganisasian
JP tersebut ialah sebagai berikut:
Tabel 5.2. Alokasi Waktu dan Subtopik
Tatap Muka
Materi
Ke-
1, 2 Jenis-jenis Limbah
3, 4 Prinsip-prinsip Minimalisasi Limbah
5 Prinsip-prinsip Minimalisasi Limbah
6, 7 Daur Ulang Limbah
8 Ulangan Harian

2. Pertemuan I dan II: Jenis-jenis Limbah (masing-masing 2 JP)


a. Materi untuk Guru
Pertemuan I dan II dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang jenis-jenis limbah.
Salah satu aktivitas dalam pertemuan ini adalah percobaan
mengelompokkan limbah dimana siswa diminta untuk
mengamati dan mengidentifikasi nama limbah menjadi
jenis limbah apa. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan
dapat menumbuhkan sikap teliti, jujur, teliti, tekun, disiplin
dan tanggung jawab dalam diri siswa selama melakukan
pengamatan. Sikap kagum terhadap keteraturan dan

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 85


kompleksitas ciptaan Tuhan merupakan sikap yang menjadi
tujuan dari kegiatan pengamatan tersebut.
Limbah terdiri atas beberapa jenis, berdasarkan sifatnya,
limbah dibagi menjadi 2 yaitu limbah organik dan anorganik.
Berdasarkan wujudnya, limbah dibagi menjadi 3 yaitu
limbah padat, cair dan gas. Berdasarkan sumbernya, limbah
dibagi menjadi 5 yaitu limbah rumah tangga, industri,
pertanian, konstruksi dan radioaktif. Pada percobaan yang
dilakukan siswa pada pertemuan ini, siswa diminta untuk
menentukan jenis-jenis limbah. Sehingga siswa tidak hanya
dapat belajar mengenai konsep jenis-jenis limbah, tetapi
juga benar-benar dituntut untuk menerapkan sikap teliti,
disiplin, tanggung jawab dan peduli terhadap kesehatan
lingkungan.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis limbah.
b) Siswa dapat mengidentifikasi limbah berdasarkan
sifatnya, wujudnya, dan sumbernya.
c) Siswa dapat memberikan contoh limbah berdasarkan
sifatnya, wujudnya, dan sumbernya.
d) Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan dan
mengomunikasikannya di dalam kelas.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
bertanyalah kepada siswa tentang “Apa yang akan terjadi
jika limbah tidak bisa didaur ulang?”. Galilah berbagai
jawaban yang mungkin akan disampaikan oleh siswa.
b) Inti
Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian
instruksikan kepada siswa untuk melakukan percobaan
secara bekelompok tentang mempelajari jenis-
jenis limbah. Mintalah siswa untuk mencatat segala
sesuatu yang ditemukan pada saat percobaan, kemudian
mengomunikasikannya dalam kelas. Doronglah siswa
agar berani dan santun dalam menyampaikan hasil diskusi
dan percobaannya. Ingatkan siswa untuk melakukan

86 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


percobaan secara runtut berdasarkan prosedur yang
diberikan.
c) Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan serta lakukan refleksi
untuk kembali mendorong perilaku ilmiah siswa agar
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan “Jenis-
jenis limbah” sesuai dengan buku siswa yang dijelaskan
pada fitur “Ayo Kita Lakukan”.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan misalnya internet
3. Pertemuan III dan IV: Prinsip-prinsip Minimalisasi Limbah
(masing-masing 2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan III dan IV dimaksudkan agar siswa dapat
mengidentifikasi prinsip-prinsip minimalisasi limbah. Pada
pertemuan ini, siswa diminta melakukan pengamatan
terhadap bagaimana prinsip-prinsip minimalisasi limbah,
kemudian mencatat seluruh upaya dalam meminimalisasi
limbah. Siswa juga diminta untuk menentukan prinsip-
prinsip minimalisasi limbah tersebut. Dengan kegiatan
tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kembali
perilaku ilmiah siswa, serta mendorong siswa untuk belajar
mengelompokkan limbah berdasarkan sifatnya, wujudnya
dan berdasarkan sumbernya.
Limbah: sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, atau dengan
kata lain Limbah adalah zat atau bahan buangan
yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia.
Recycle: kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan
cara mengolah materinya untuk digunakan lebih
lanjut.
Reduce: upaya mengubah kebiasaan yang dapat
mempercepat produksi sampah, terutama sampah
yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.
Refill : mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 87


b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Mengidentifikasi prinsip-prinsip minimalisasi limbah.
b) Menjelaskan pengertian reuse, recycle, dan reduce.
c) Memberikan contoh upaya minimalisasi limbah.
d) Menyajikan data hasil pengamatan dan mengomunikasikan
di depan kelas.
2). Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk menarik perhatian memotivasi
siswa dengan menunjukkan contoh-contoh hasil upaya
minimalisasi limbah. Kemudian mintalah siswa untuk
mengidentifikasi berbagai contoh benda-benda hasil upaya
minimalisasi limbah.
b) Inti
Bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok,
kemudian mintalah kelompok-kelompok tersebut mem-
berikan contoh upaya minimalisasi limbah: reuse, recycle
dan reduce. Instruksikan kepada siswa untuk melakukan
pengamatan sesuai prosedur yang diberikan dan mencatat
seluruh informasi yang diperoleh. Setelah selesai
melakukan pengamatan dan diskusi, mintalah setiap
kelompok untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya
di depan kelas.
c) Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi
tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan berupa benda asli hasil minimalisasi
limbah. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengamatan
ialah alat tulis dan buku catatan.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan misalnya internet.
4. Pertemuan V: Prinsip-prinsip Minimalisasi Limbah (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan V dimaksudkan agar siswa dapat mengidentifikasi
prinsip-prinsip minimalisasi limbah. Pada pertemuan ini siswa

88 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


diminta melakukan pengamatan terhadap bagaimana prinsip-
prinsip minimalisasi limbah, kemudian mencatat seluruh
upaya dalam meminimalisasi limbah. Siswa juga diminta untuk
menentukan prinsip-prinsip minimalisasi limbah tersebut.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan
kembali perilaku ilmiah siswa, serta mendorong siswa untuk
belajar mengelompokkan limbah berdasarkan sifatnya,
wujudnya dan berdasarkan sumbernya.
Replace: upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat
produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai
sifat sukar diolah dan berbahaya.
Refill : mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai
Repair : melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak
menambah produksi limbah.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Mengidentifikasi prinsip-prinsip minimalisasi limbah
b) Menjelaskan pengertian replace, refill, dan repair
c) Memberikan contoh upaya minimalisasi limbah
d) Menyajikan data hasil pengamatan dan mengomunikasikan
di depan kelas
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar untuk menarik perhatian memotivasi
siswa dengan menunjukkan contoh-contoh hasil upaya
minimalisasi limbah: replace, refill, dan repair. Kemudian
mintalah siswa untuk mengidentifikasi berbagai jenis
contoh hasil upaya minimalisasi limbah.
b) Inti
Bagilah siswa dalam kelas menjadi beberapa kelompok,
kemudian mintalah kelompok-kelompok tersebut
memberikan contoh-contoh hasil upaya minimalisasi
limbah. Instruksikan kepada siswa untuk melakukan
pengamatan sesuai prosedur yang diberikan dan mencatat
seluruh informasi yang diperoleh. Setelah selesai
melakukan pengamatan dan diskusi, mintalah setiap
kelompok untuk mengomunikasikan hasil pekerjaannya
di depan kelas.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 89


c) Penutup
Bersama siswa, buatlah kesimpulan dan lakukan refleksi
tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan berupa contoh benda-benda hasil
upaya minimalisasi limbah. Alat dan bahan yang digunakan
dalam pengamatan ialah alat tulis dan buku catatan.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan misalnya internet.
5. Pertemuan VI dan VII: Daur Ulang Limbah (masing-masing
2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan ini dimaksudkan agar siswa mampu
menjelaskan komponen utama dalam manajemen sampah
modern yaitu terutama Reuse (Pemanfaatan) dan Recycle
(Daur Ulang). Bapak/Ibu guru diharapkan dapat memberikan
penjelasan kepada siswa bahwa limbah dapat dikurangi
dengan cara pemanfaatan ulang dan mendaur ulang limbah.
Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau
barang yang sudah tidak digunakan, menjadi produk lain.
Jika penggunaan langsung tanpa melalui proses daur ulang,
disebut pemanfaatan ulang. Pemanfaatan ulang dan mendaur
ulang limbah dapat mengurangi jumlah limbah yang harus
dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
1. Tujuan pemanfaatan ulang dan daur ulang limbah
Daur ulang dan pemanfaatan ulang mempunyai beberapa
tujuan, antara lain sebagai berikut:
a. mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran,
b. mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
c. mengurangi penggunaan energi atau sumber daya alam,
d. mengurangi polusi,
e. mengurangi kerusakan lahan,
f. menguangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru.
g. mendapatkan penghasilan karena dapat dijual kembali.
2. Langkah daur ulang limbah
Untuk bisa melakukan daur ulang limbah maka ada

90 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


beberapa langkah yang perlu dilakukan, langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemilahan: Limbah yang akan didaur ulang atau
dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang
harus dibuang ke tempat pembuangan.

Gambar 5.1 Pemilahan sampah,(http://www.eco-mobile.tunashijau.org)

b. Pengumpulan: Limbah yang sudah dipisahkan tadi


dikumpulkan dan disimpan dalam kotak yang tertutup.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan komponen utama dalam
manajemen sampah modern.
b) Siswa dapat menjelaskan tujuan pemanfaatan ulang dan
daur ulang.
c) Siswa dapat menyebutkan langkah-langkah daur ulang
limbah.
d) Siswa dapat memberikan contoh limbah yang dapat
dimanfaatkan ulang dan limbah yang dapat didaur ulang
dan mengomunikasikannya di depan kelas.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Berikan pengantar kepada siswa untuk memotivasi
siswa dalam belajar dengan menyebutkan
berbagai macam limbah yang ada di sekitar kita.
b) Inti
Pandulah kegiatan pembelajaran dengan menunjukkan
berbagai benda /limbah yang dapat dimanfaatkan ulang

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 91


dan limbah yang dapat di daur ulang. Tetapi, mintalah
siswa untuk memberikan contoh dari penjelasan yang
Bapak/Ibu guru berikan. Berilah poin untuk siswa yang
berani menjawab dan berilah poin yang lebih tinggi bagi
siswa yang berani menjawab dengan jawaban yang benar.
Hal tersebut dimaksudkan untuk mendorong siswa
memiliki sikap berani dan santun dalam berpendapat.
c) Penutup
Buatlah kesimpulan dan refleksi bersama dengan siswa
dan tekankan kembali agar siswa selalu berani dan santun
dalam bertanya atau berpendapat, serta berikan dorongan
terhadap siswa agar selalu mempunyai kreatifitas dalam
memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kita.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Media yang digunakan dalam pertemuan ini adalah benda-
benda yang berasal dari limbah yang ada di sekitar kita.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan misalnya internet.
6. Pertemuan VIII: Ulangan Harian (2 JP)
Tabel 5.3. Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik Keterangan

Mengidentifikasi
jenis-jenis limbah
dan daur ulang
limbah. Lembar tes
KD pada KI 3 Tes tulis
Mengidentifikasi jenis tertulis
limbah yang dapat
didaur ulang dan
dimanfaatkan ulang.
Membuat contoh
benda-benda hasil
Lembar tes
KD pada KI 4 pemanfaatan ulang Tes tulis
tertulis
limbah dan hasil
daur ulang limbah.

92 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


KD Indikator Teknik Keterangan

Mendaur ulang Penilaian kerja Lembar


limbah yang dapat penilaian kerja
bermanfaat bagi
kehidupan.
Menyajikan data Penilaian Lembar
hasil pengamatan. produk penilaian
produk
KD pada KI 4 Mengomunikasikan Penilaian kerja Lembar
hasil pengamatan, penilaian kerja
eksperimen dan
diskusi.
Merancang upaya Penilaian Lembar
kreatif pemanfaatan produk penilaian
ulang limbah dan produk
daur ulang limbah.

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua


Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun
dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang
lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera
diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu
guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi
maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial,
maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 93


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Pilihan Ganda
1) C 6) C
2) C 7) D
3) B 8) B
4) B 9) C
5) C 10) C

Pemahaman Konsep
1. a. Reuse (memanfaatkan ulang) yaitu menggunakan kembali
barang bekas tanpa pengolahan bahan untuk tujuan yang
sama atau berbeda dari tujuan asalnya/awalnya. Misalnya
kaleng bekas minuman dapat digunakan sebagai tempat
pensil, kotak bekas sepatu dapat digunakan kembali
sebagai tempat menyimpan surat.
Pemahaman Konsep atau menghemat) adalah bentuk
b. Reduce (mengurangi
kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi
sampah. Misalnya menggunakan sapu tangan kain,
untuk mengurangi penggunaan tisu. Menggunakan tas
kain untuk mengurangi penggunaan tas dari plastik.
c. Recycle (mengolah kembali) yaitu kegiatan memanfaatkan
barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk
digunakan lebih lanjut. Kertas daur ulang dan kompos
merupakan contoh hasil kegiatan recycle. Juga plastik
bekas ember dan kertas merupakan limbah yang dapat
didaur ulang.
2. Karena dengan mendaur ulang limbah dapat mengurangi
jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir
(TPA). Daur ulang limbah juga dapat mengurangi polusi,
kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca

94 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Berpikir Kritis

1. Penggunaan air minum dalam kemasan pada saat hajatan


bukanlah pilihan yang tepat, karena akan meninggalkan
limbah plastik yang tidak dapat diuraikan oleh mikro-
organisme pengurai sehingga berpotensi mencemari
lingkungan.
2. Sebaiknya untuk acara hajatan tidak menggunakan tempat
atau wadah dari plastik yang sifatnya sekali pakai. Alangkah
baiknya jika wadah yang digunakan dapat dipakai berulang-
ulang sehingga tidak menimbulkan sampah atau limbah
plastik yang dapat mencemari lingkungan.
3. Apabila terlanjur maka cara terbaik yang dapat dilakukan
adalah dengan mendaur ulang plastik bekas kemasan air
minum tersebut. Sehingga dapat mengurangi sampah atau
limbah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir
(TPA).

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 95


96 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra
pixabay.com

6 PENGUKURAN
BAB

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 97


Bab 6
Pengukuran
A. Pengantar
Materi pokok “Pengukuran” secara hirarki merupakan bagian
dari metode ilmiah. Pembelajaran pada topik ini memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mendalami salah satu aspek dalam
metode ilmiah (kerja ilmiah), yakni melakukan pengamatan
secara kuantitatif. Materi “pengukuran” ini sedikit lebih dalam
dari materi serupa di SMP. Penambahan kedalamannya meliputi
pengukuran dengan jangka sorong dan mikrometer sekrup.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Tabel 6.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan 3.6.Memahami konsep besaran


faktual dengan cara mengamati pokok, besaran turunan, dan
(mendengar, melihat, membaca) satuan.
dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan 4.6 Mendemonstrasikan
faktual dalam bahasa (lisan/ pengukuran dengan
tulis/isyarat) yang jelas dan menggunakan besaran pokok,
logis, dalam karya yang besaran turunan, dan satuan
estetis, dalam gerakan yang dengan teliti.
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

C. Pembelajaran pada Topik Pembelajaran pada Topik


Pengukuran
1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik Pengukuran memerlukan
waktu 14 jam pelajaran atau 7 Tatap Muka (TM). Pengorganisasian
7 TM tersebut adalah sebagai berikut:

98 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Tabel 6.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Tatap Muka Materi

1 Kegiatan pengukuran dan pentingnya satuan baku

Pengukuran besaran panjang (mistar dan jangka


2,3
sorong)

3 Pengukuran besaran panjang (mikrometer sekrup)

Pengukuran besaran massa dan waktu serta besaran


5,6
turunan
7 Ulangan harian

2. Pertemuan I: Pengukuran dan Satuan Baku (2 JP)


a. Materi untuk Guru
Pertemuan I dimaksudkan untuk melatih siswa tentang
pentingnya pengukuran dan penggunaan satuan baku dalam
pengukuran. Untuk dipahami oleh guru:
• Pengukuran merupakan bagian dari pengamatan.
• Pengukuran dapat dilakukan terhadap besaran benda-
benda, tidak hanya benda mati (misalnya, massa kelinci,
panjang telinga kelinci, suhu kelinci, dan lain-
lain).
• Contoh bukan besaran IPA: cinta, keadilan, rasa
sayang, dan lain-lain.
• Pengukuran merupakan proses membandingkan besaran
dengan besaran lain yang sejenis sebagai satuan.
• Hasil pengukuran: nilai (angka) dan satuan.
• Satuan ada yang tidak terstandar, misalnya jengkal (dari
jarak ujung ibu jari sampai dengan jari kelingking), depa
(jarak ujung telunjuk tangan kiri sampai dengan telunjuk
tangan kanan ketika tangan direntangkan ke samping
kiri dan kanan), dan lain- lain.
• Untuk memudahkan berkomunikasi, satuan dibuat baku
(standar), yakni dalam Sistem Internasional; kemudahan
lainnya, sistem ini lipat 10 (metrik).
• Awalan menunjukkan nilai kelipatan, misal: mili
berarti 10-3, kilo berarti 103, dibuat agar angka yang
dikomunikasikan menjadi sederhana.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 99


• Ada satuan baku sistem British (digunakan di Amerika,
Inggris, dan beberapa negara Skandinavia), bukan sistem
lipat 10.
• Prakonsepsi: siswa sering menganggap pengukuran
hanya melibatkan benda-benda mati (misal terhadap
buku, meja, dan lain-lain).
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat melakukan pengukuran dengan satuan tak
baku.
b) Siswa dapat menjelaskan pengertian pengukuran.
c) Siswa dapat menjelaskan pentingnya satuan baku.
d) Siswa dapat melakukan konversi satuan baku dalam SI
dengan memanfaatkan nilai awalannya.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
mintalah siswa untuk mengamati dengan inderanya
terhadap berbagai alat ukur (mistar, jangka, timbangan,
dan lain-lain); kemudian mintalah siswa menyampaikan
idenya tentang “Mengapa menggunakan alat itu?”.
b) Inti
Secara berkelompok, siswa melakukan kegiatan
“Melakukan Pengukuran”, yang terdapat di buku pegangan
bagi siswa, kemudian menuliskan hasil kerjanya (sesuai
kreasi siswa), dan mendiskusikan hasilnya (gunakan
sebagai sarana melatih siswa untuk berkomunikasi dan
pembentukan kosa kata baru). Doronglah siswa untuk
tidak takut salah.
Tabel 6.3. Contoh hasil kerja siswa

Hasil Hasil Hasil


Besaran yang
pengukuran pengukuran pengukuran
diukur
Edo Ilmi suri
Panjang Papan 9 jengkal
10 jengkal 3 hasta
Tulis
Lebar Ruang 10 hasta 12 hasta 78 kaki
Kelas

100 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Ternyata hasilnya berbeda-beda, karena satuan yang
digunakan berbeda. Walaupun sama-sama jengkal, tapi
panjang jengkal Edo dan jengkal Ilmi berbeda. Perluas
hasilnya lebih lanjut ke satuan baku dalam SI,
awalannya, serta konversi satuan dalam SI (misalnya dari
gram ke kilogram). Diskusikan pula ide-ide penerapan
pengukuran sebagai bagian dari pengamatan (lihat Box
Ide-ide Penerapan di Buku Siswa).
c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri: Uji
Pengetahuan dan Keterampilan Berpikir.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Membuat alat ukur
sendiri”
Media: alat ukur atau model atau gambar alat ukur,
benda-benda sekitar yang akan diukur dalam kegiatan
“Membuat alat ukur sendiri”.
4) Sumber Belajar
a) Buku pegangan bagi siswa.
b) Sumber lain yang relevan (misalnya internet).
3. Pertemuan II dan III: Besaran Pokok Panjang: Mistar dan
Jangka Sorong (masing-masing 2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan II dan III dimaksudkan untuk melatihkan
kepada siswa tentang pengukuran besaran panjang dengan
mistar dan jangka sorong. Untuk dipahami guru:
• Semua satuan baku dapat diturunkan dari satuan besaran
pokok. Ada tujuh besaran pokok: panjang, massa, waktu,
suhu, kuat arus, jumlah zat, dan intensitas cahaya.
• Definisi beberapa satuan :
• Definisi 1 kilogram: satu kilogram standar (baku) sama
dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran
platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Perancis.
• Definisi 1 meter: mula-mula 1 meter didefinikasikan sebagai
panjang yang sama dengan, sepersepuluh juta jarak dari
bumi khatulistiwa ke kutub utara bumi sepanjang jarak
bujur yang melewati kota Paris, Perancis. Dari definisi ini
dibuat meter standar, sehingga menampilkan definisi baru:
1 meter adalah jarak antara 2 goresan pada meter standar

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 101


yang dibuat dari platina iridium dan disimpan di Sevres.
Definisi berikutnya: 1 meter adalah 1.650.763,73 kali
panjang gelombang sinar merah jingga yang dipancarkan
oleh gas krypton-86. Definisi mutahir: 1 m adalah jarak
yang ditempuh cahaya dalam waktu 1/ 299.792.458 detik.
• Definisi 1 sekon atau 1 detik: 1 sekon adalah 1/86.400
kali satu hari rata-rata. Tetapi karena satu hari di bumi
tidak selalu tetap, maka dibuat definisi: 1 sekon adalah
1/86.400 kali waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingi
matahari 1 kali. Definisi diperbaiki lagi: 1 sekon adalah
waktu yang dibutuhkan oleh atom Cesium-33 untuk
bergetar 9.192.631.771 kali.
• Definisi dari 1 ampere adalah kuat arus listrik yang
memindahkan muatan listrik 1 Coulomb tiap 1 detik
• Definisi 1 mol: jumlah zat suatu sistem yang mengandung
“entitas elementer” (atom, molekul, ion, elektron) sebanyak
atom-atom yang berada dalam 12 gram karbon-12.
• Definisi 1 candela: intensitas cahaya, dalam suatu
arah, dari satu sumber yang memancarkan radiasi
monokromatik dengan frekuensi 540×1012 hertz
dan yang mempunyai intensitas radian 1⁄683 watt per
steradian.
• Dalam pengukuran, perhatikan posisi nol (untuk
pengukuran panjang ujung benda awal berimpit dengan
angka nol; untuk pengukuran massa, posisi neraca
setimbang saat tidak ada benda di piring beban. Jika
belum setimbang, kalibrasikan dengan memutar skrup
kalibrasi).
• Dalam pengukuran, posisi mata harus tegak lurus
dengan skala yang ditunjuk, untuk menghindari paralaks.


Gambar 6.1. Gambar Posisi Mata Saat Mengukur (Dok. Kemdikbud)

102 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Gambar 6.2. Membaca Hasil Pengukuran dengan Jangka Sorong
(Dok. Kemdikbud)

Hasil pengukuran diameter luar benda.


Diameter benda = skala utama + skala nonius
= 7 mm + 0,6 mm
= 7,6 mm

b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan pengertian besaran pokok
b) Siswa dapat menyebutkan 3 besaran pokok beserta
satuannya
c) Siswa dapat melakukan pengukuran besaran-besaran
panjang
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
tunjukkan alat ukur panjang: mistar dan jangka sorong
dan menanyakan bagaimana cara menggunakannya.
b) Inti
Mintalah siswa mendengarkan dengan seksama dan
menggunakan indera perabanya (serta penglihatan
yang tersisa) untuk menyimak pemodelan guru yang
melakukan kegiatan mengukur panjang dengan mistar.
Mintalah siswa bertanya jika ada yang tidak dipahami
Selanjutnya, mintalah siswa untuk mencoba untuk
menirukan langkah guru. Beri bantuan hasil bacaannya.
Beri umpan balik yang spesifik, bagian mana yang
dilakukan dengan benar dan bagian mana yang masih

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 103


salah. Ulangi kegiatan di atas untuk pengukuran panjang
dengan jangka sorong (pembacaan dibantu guru). Beri
latihan lanjutan sesuai kegiatan di buku siswa “Mengukur
Diamater Tabung Reaksi dengan Jangka Sorong”.
c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat: mistar, jangka sorong, tabung reaksi, serta benda-
benda diukur panjangnya.
Media: model atau audio tentang cara pengukuran panjang
dengan jangka sorong.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan (misalnya BSE IPA CTL, internet)

4. Pertemuan IV: Besaran Pokok Panjang: Mikrometer


Sekrup (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan IV dimaksudkan untuk melatih siswa mengukur
panjang dengan mikrometer sekrup. Perhatikan cara pembacaan
hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup.

Gambar 6.3. Hasil Pengukuran dengan Jangka Sorong (Dok. Kemdikbud)

b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat melakukan pengukuran besaran-besaran
pokok.

104 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
tunjukkan alat uk ur panjang: mikrometer sekrup dan
menanyakan bagaimana cara menggunakannya.
b) Inti
Mintalah siswa mendengarkan dengan seksama dan
menggunakan indera perabanya (serta penglihatan yang
tersisa) untuk menyimak pemodelan guru yang melakukan
kegiatan mengukur panjang dengan mikrometer sekrup.
Mintalah siswa bertanya jika ada yang tidak dipahami.
Selanjutnya, mintalah siswa untuk mencoba menirukan
langkah guru. Beri bantuan berupa pembacaan hasil
pengukuran. Beri umpan balik yang spesifik, bagian mana
yang dilakukan dengan benar dan bagian mana yang
masih salah.
Beri latihan lanjutan sesuai kegiatan di buku siswa
“Mengukur Diamater Kawat dengan Mikrometer
Sekrup”.
c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat: mistar, jangka sorong, kawat tembaga diameter sekitar
3 mm, serta benda-benda diukur panjangnya.
Media: model atau audio tentang cara pengukuran panjang
dengan jangka sorong.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan (misalnya BSE IPA CTL,
internet)
5. Pertemuan V dan VI : Besaran Pokok Massa, Waktu dan
Besaran Turunan (masing-masing 2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan V dan VI dimaksudkan untuk melatih siswa
mengukur massa dan menurunkan cara penentuan satuan
besaran turunan dari satuan besaran pokok.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat melakukan pengukuran besaran-besaran pokok

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 105


b) Siswa dapat menjelaskan pengertian besaran turunan
c) Siswa dapat menentukan cara pengukuran besaran
turunan
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa,
tunjukkan alat ukur massa dan waktu dan menanyakan
bagaimana cara menggunakannya.
b) Inti
Mintalah siswa mendengarkan dengan seksama dan
menggunakan indera perabanya (serta penglihatan
yang tersisa) untuk menyimak pemodelan guru yang
melakukan kegiatan mengukur massa dengan neraca dan
waktu dengan stopwacth. Mintalah siswa bertanya jika
ada yang tidak dipahami. Selanjutnya, mintalah siswa
untuk mencoba menirukan langkah guru. Beri umpan
balik yang spesifik, bagian mana yang dilakukan dengan
benar dan bagian mana yang masih salah. Beri latihan
lanjutan sesuai kegiatan di buku siswa “Mengukur massa
benda”. Diskusikan tentang besaran turunan
dan cara penurunan satuannya.
c). Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat: neraca, stopwatch, dan benda-benda diukur massa
Media: model atau ppt tentang cara pengukuran massa
dengan neraca
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) Sumber lain yang relevan (misalnya BSE IPA CTL, internet)
6. Pertemuan VII: Ulangan Harian (2 JP)
Tabel 6.4. Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik

Menjelaskan pengertian pengukuran


Menjelaskan pentingnya satuan baku
KD pada KI 3 Tes tulis
Melakukan konversi satuan dalam SI
dengan memanfaatkan nilai awalannya

106 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


KD Indikator Teknik

Menjelaskan pengertian besaran pokok


Menyebutkan 3 besaran pokok beserta
satuannya
KD pada KI 3 Mennjelaskan pengertian besaran Tes tulis
turunan
Menentukan cara pengukuran besaran
turunan
Menyajikan hasil pengamatan, inferensi,
dan mengomunikasikan hasil
Melakukan pengukuran besaran-
besaran panjang, massa, waktu
dengan alat ukur yang sering dijumpai
Penilaian
KD pada KI 4 dalam kehidupan sehari- hari
Unjuk
Melakukan pengukuran besaran- Kerja
besaran turunan sederhana yang
sering dijumpai dalam kehidupan
Menerapkan pengamatan
(termasuk pengukuran) untuk
memecahkan masalah yang relevan

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua


Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun
dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang
lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera
diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu
guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi
maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial,
maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 107


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

Ide-ide Penerapan
Besaran yang dapat diukur: massa tomat, diameter tomat,
kandungan gizi tomat, dan lain-lain. Besaran yang tidak
dapat diukur: perasan tomat.

Uji Pengetahuan dan


Keterampilan Berpikir
1. Tinggi badan Ami (dengan pita meter), massa Ani (dengan
timbangan/neraca yang sesuai, panjang rambut Ani
(dengan penggaris), dan lain-lain
2. Agar hasilnya dapat dikomunikasikan dan dipahami
secara tepat.
Penerapan:
Misal kucing: panjang bulu, panjang ekor, massa kucing,
panjang lompatan kucing,waktu yang diperlukan kucing
untuk makan sepotong ikan.

Tantangan
1. Timbang massa gelas kosong
2. Timbang massa gelas yang berisi air
3. Maka massa air = massa total - massa gelas kosong
sehari-hari

108 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


Uji Pengetahuan dan
Keterampilan Berpikir

1. Besaran pokok: besaran yang satuannya didefinisikan.


2. Satuan standar tersebut dirumuskan untuk mendapatkan
ukuran yang tepat untuk berbagai setiap pengukuran di
berbagai kondisi dan di berbagai tempat.
3. Contoh besaran yang satuannya meter: panjang
halaman sekolah, tinggi tiang bendera, lebar ruang kelas,
dan sebagainya.
4. Contoh besaran yang satuannya kilogram: massa tubuh,
massa seember air, massa sekarung beras, dan sebagainya
5. Contoh besaran yang satuannya sekon: waktu untuk
menulis kata “satuan”, waktu untuk berenang 50 meter,
waktu untuk berlari 80 meter, dan sebagainya.
Memprediksi:
Ya. Tujuan perbaikan standar ini agar hasil pengukuran
semakin tepat.

Uji Pengetahuan dan


Keterampilan Berpikir

1. Volume termasuk besaran turunan, karena satuan volume


diturunkan dari satuan panjang (panjang merupakan
besaran pokok).
2. Laju pertumbuhannya = 2 cm/5 hari = 0,4 cm/hari
Menerapkan:
Basahi penghapus itu, masukkan penghapus basah itu ke
dalam gelas ukur yang berisi air. volume penghapus = kenaikan
air. Pastikan penghapus tercelup seluruhnya.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 109


Uji Kompetensi

1. Agar hasil pengamatannya/perhitungannya dapat


dikomunikasikan secara tepat
2. Besaran: panjang sebatang kayu; satuan: meter, hasil
pengukuran: panjang sebatang kayu 3 meter
3. 4,7 cm
4. Volume benda itu = 275 mL – 200 mL = 75 mL = 75 cm3
5. Massa benda = 437g
6. 2500 mL = 2,5 L,
4 km = 400.000 cm= 4 x 105 cm
7. Jawaban beragam, misalnya: frekuensi denyut nadi,
jumlah denyut nadi per-menit, waktu antar denyut nadi,
dan lain-lain. Jika menggunakan/merumuskan besaran
jumlah denyut nadi per-menit, siswa dapat menghitung
denyut nadinya tiap menit (misalnya siswa lain memberi
aba-aba berdasarkan pengukur waktu yang dipegangnya
untuk menentukan awal dan akhir penghitungan denyut
nadi).

Penerapan:
1. Misalnya denyut nadi/menit
a. Hasilnya beragam, misalnya 72 denyut nadi/detik
b. (a) alasan: b. Semakin besar aktivitas, jantung
semakincepat berdetak, denyut nadi/menit semakin besar.

TUGAS PROYEK
Besaran yang dirumuskan beragam. Guru dapat memberi
arahan agar besaran turunan itu dapat diukur, misalnya
luas ruangan kelas, laju pertumbuhan kecambah kacang
hijau, massa jenis, kecepatan, dan lain-lain.

110 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


pixabay.com
pixabay.com

7 GERAK DAN GAYA


BAB

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 111


Bab 7
Gerak dan Gaya
A. Pengantar
Materi pokok “Gerak dan Gaya” meliputi pengertian gerak,
besaran-besaran pada gerak, Gerak Lurus Beraturan (GLB),
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB), gaya, serta hukum-
hukum Newton tentang gerak. Secara umum materi ini sedikit
lebih dalam dari materi serupa di SMP. Penambahan kedalaman
materi meliputi aspek jarak tempuh pada GLBB serta contoh
kasus yang dianalisis pada hukum Newton tentang gerak.

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Tabel 7.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Memahami pengetahuan 3.7 Mengenal hukum-hukum


faktual dengan cara mengamati Newton.
(mendengar, melihat, membaca)
dan menanya beradsarakan
rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan 4.7 Mengimplementasikan
faktual dalam bahasa (lisan/ hukum Newton dalam
tulis/isyarat) yang jelas dan emmecahkan masalah
logis, dalam karya yang kehidupan sehari-hari.
estetis, dalam gerakan yang
mencermin-kan anak sehat,
dalam dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

C. Pembelajaran pada Topik Pembelajaran pada Topik


Gerak dan Gaya
1. Alokasi Waktu dan Subtopik
Pembelajaran dan penilaian topik Gerak dan Gaya
memerlukan waktu 14 jam pelajaran atau 7 Tatap Muka

112 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


(TM). Pengorganisasian 7 TM tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 7.2. Alokasi Waktu dan Subtopik

Tatap Muka Materi

1 Pengertian gerak dan besaran-besaran pada gerak


2 GLB
3 GLBB
4,5 Gaya dan Hukum Newton Tentang Gerak
6 Analisis penerapan hukum Newton tentang gerak
7 Ulangan Harian

2. Pertemuan I: Pengertian Gerak dan Besaran-besaran pada


Gerak (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan I dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang gerak dan besaran-besaran yang ada pada gerak
Untuk dipahami guru:
• Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan
merupakan besaran vektor. Serupa dengan kelajuan dan
kecepatan.
• Tanda positif dan negatif: Untuk perpindahan dan
kecepatan, tanda menunjukkan arah gerak. Sedangkan
untuk percepatan, tanda negatif menunjukkan benda
diperlambat.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan pengertian gerak.
b) Siswa dapat menentukan besaran-besaran pada gerak.
c) Siswa dapat membuat grafik untuk menjelaskan besaran
pada gerak.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa
tunjukkanlah berbagai peristiwa gerak. Mintalah mereka
untuk mengenali benda yang bergerak di atas meja mereka
(misalnya buku yang dipindah gurunya. Mintalah mereka
untuk memformulasikan pengertian “bergerak” dan
sampaikanlah inti tujuan pembelajaran pertemuan ini.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 113


b) Inti
Mintalah siswa mengobservasi gerak, kemudian
menalar berbagai besaran yang ada pada gerak (jarak,
perpindahan, kecepatan, kelajuan, dan percepatan).
Secara berkelompok, siswa melakukan kegiatan
“Melakukan Pengukuran Jarak dan Perpindahan”
yang terdapat di buku pegangan bagi siswa, kemudian
menuliskan hasil kerjanya, dan mendiskusikan hasilnya
(Doronglah siswa untuk tidak takut salah). Perluas
hasilnya lebih lanjut ke besaran yang lain. Diskusikan
pula latihan soal-soal yang terkait.
c). Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri: Soal-soal
Latihan.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat dan Bahan sesuai kegiatan “Melakukan Pengukuran
Jarak dan Perpindahan”.
Media: peragaan gerak oleh guru, benda-benda di kelas
yang dapat digerakkan dengan mudah.
4) Sumber Belajar
a) Buku pegangan bagi siswa.
b) Sumber lain yang relevan misalnya internet.
3. Pertemuan II: GLB (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan II dimaksudkan untuk melatihkan kepada
siswa tentang GLB pada tiga macam penjelasan: verbal,
matematis, dan grafik.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan GLB
b) Siswa dapat mengenali GLB pada grafik besaran gerak
terhadap waktu
c) Siswa dapat menentukan besar dari besaran yang terlibat
pada GLB
d) Siswa dapat melakukan penyelidikan GLB
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi

114 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


siswa tayangkan/tunjukkan bunyi kendaraan yang
bergerakdengan kecepatan tetap (langsam/stasioner)
dan yang bergerak dipercepat. Mintalah siswa untuk
mengenali ciri gerak semacam ini, dan menyepakati
dengan “GLB” dan “GLBB”. Menyampaikan inti
tujuan pembelajaran (hari ini hanya membahas GLB).
b) Inti
Mintalah siswa melakukan kegiatan “Mengamati Ciri-
ciri GLB” secara berkelompok. Beri bantuan secukupnya.
Mintalah siswa bertanya jika ada yang tidak dipahami.
mintalah mereka untuk menganalisis data yang
dikumpulkan, kemudian menarik simpulan. Doronglah
mereka untuk mengomunikasikan hasilnya kepada teman
yang lain. Perkuat hasil temuan mereka dengan analisis
dan latihan soal GLB.
c). Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat: mobil mainan, baterai, mistar, dan stopwatch.
Media: video tentang speedometer yang menunjukkan
kelajuan tertentu.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (misalnya BSE IPA CTL, internet).
4. Pertemuan III: GLBB (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan III dimaksudkan untuk melatihkan kepada
siswa tentang GLBB pada tiga macam penjelasan: verbal,
matematis, dan grafik).
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan GLBB.
b) Siswa dapat mengenali GLBB pada grafik besaran gerak
terhadap waktu.
c) Siswa dapat menentukan besar dari besaran yang terlibat
pada GLBB.
d) Siswa dapat melakukan penyelidikan GLBB.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 115


2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa
tayangkan/tunjukkan bunyi kendaraan yang dipercepat
dan atau bunyi kendaraan direm. Mintalah siswa untuk
mengenali ciri gerak semacam ini, dan menyepakati
dengan “GLBB”. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran.
b) Inti
Mintalah siswa melakukan kegiatan “Mengamati
Ciri-ciri GLBB” secara berkelompok. Beri bantuan
secukupnya. Mintalah siswa bertanya jika ada yang tidak
dipahami. Mintalah mereka untuk menganalisis data yang
dikumpulkan, kemudian menarik simpulan. Doronglah
mereka untuk mengomunikasikan hasilnya kepada teman
yang lain. Perkuat hasil temuan mereka dengan analisis
dan latihan soal GLBB.
c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat: bidang miring, troli mini, ticker timer, kertas, mistar,
dan stopwatch.
Media: video tentang speedometer yang menunjukkan
kelajuan yang bertambah atau berkurang.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (misalnya BSE IPA CTL, internet).

5. Pertemuan IV dan V: Gaya dan Hukum Newton tentang


Gerak (Masing-masing 2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan IV dan V dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa tentang gaya dan melatih siswa
memformulasikan hukum I, II, dan III Newton dengan scaffolding
guru.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan hukum-hukum Newton tentang
gerak.
b) Siswa dapat menerapkan hukum Newton tentang gerak.

116 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


c) Siswa dapat menyelidiki keterkaitan gaya, massa dan
percepatan pada benda.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi siswa
tunjukkan “trik taplak meja”. Gelar taplak meja, letakkan
benda-benda seperti sebotol botol minuman kemasan di
atasnya, mintalah siswa untuk mengambil taplak, tapi
botolnya tidak bergulingan. Setelah siswa mencoba, dan
jika tidak berhasil, lakukan: tarik dengan cepat taplak itu.
Ini merupakan penerapan salah satu sifat “malas” benda.
Sampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini.
b) Inti
Mintalah siswa melakukan kegiatan “Sifat Kelembaman
Benda”. Setelah mengomunikasikan hasilnya, bimbing siswa
untuk merumuskan hukum I Newton.
Mintalah siswa untuk mengamati demonstrasi guru:
menarik benda dengan gaya tertentu dan mengamati
perubahan gerak yang terjadi (misalnya dari diam menjadi
bergerak, berarti ada percepatan). Bimbing siswa untuk
merumuskan hukum II Newton.
Mintalah siswa untuk mendorong tembok, mengamati apa
yang terjadi pada dirinya. Bimbing siswa untuk merumuskan
hukum III Newton.
c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran
Alat: alat dan bahan untuk kegiatan “Sifat Kelembaman
Benda”.
Media: model atau ppt tentang cara Gerak dan Gaya.
4) Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (misalnya BSE IPA CTL, internet).
6. Pertemuan VI: Analisis Penerapan Hukum Newton tentang
Gerak (2 JP)
a. Materi untuk Guru
Pertemuan VI dimaksudkan untuk melatih siswa
menganalisis soal-soal yang berkaitan dengan hukum I, II,

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 117


dan III Newton dengan scaffolding guru.
b. Pembelajaran
1) Tujuan Pembelajaran
a) Siswa dapat menjelaskan hukum-hukum Newton tentang
gerak.
b) Siswa dapat menerapkan hukum Newton tentang gerak.
2) Kegiatan Pembelajaran
a) Pendahuluan
Guru melakukan demonstrasi untuk mengingatkan
hukum Newton tentang gerak. Menyampaikan inti tujuan
pembelajaran hari ini.
b) Inti
Mintalah siswa menganalisis berbagai contoh penerapan
hukum Newton tentang gerak berdasrkan soal-soal
yang ada di buku atau sumber belajar lainnya. Berikan
scaffolding, dan doronglah untuk mencoba dan tidak takut
salah.
c) Penutup
Lakukan refleksi serta penugasan mandiri.
3) Alat, Bahan, dan Media Pembelajarna
Alat: alat dan bahan untuk demonstrasi hukum Newton
tentang gerak
Media: model atau ppt tentang cara Gerak dan Gaya.
4). Sumber Belajar
a) Buku siswa.
b) Sumber lain yang relevan (misalnya BSE IPA CTL, internet).
6. Pertemuan VII: Ulangan Harian (2 JP)
Tabel 7.3 Penilaian oleh Guru

KD Indikator Teknik

Menjelaskan pengertian gerak.

Menentukan besar besaran-besaran


pada gerak.
KD pada KI 3 Tes tulis
Membuat grafik untuk menjelaskan
besaran pada gerak.
Menjelaskan GLB.

118 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


KD Indikator Teknik

Mengenali GLB pada grafik besaran


gerak terhadap waktu.
Menentukan besar dari besaran
yang terlibat pada GLB.
Menjelaskan GLBB.

Mengenali GLBB pada grafik besaran


KD pada KI 3 Tes tulis
gerak terhadap waktu.
Menentukan besar dari besaran
yang terlibat pada GLBB.
Menjelaskan hukum-hukum Newton
tentang gerak.
Menerapkan hukum Newton tentang
gerak.
Melakukan penyelidikan GLB. Penilaian
Melakukan penyelidikan GLBB. Unjuk
KD pada KI 4
Menyelidiki keterkaitan gaya, massa Kerja
dan percepatan pada benda.

Bentuk Komunikasi dengan Orangtua


Bentuk komunikasi dengan orang tua/ wali dibangun
dengan pemberian kolom tanda tangan orang/wali
dalam setiap tugas atau bentuk panilaian yang
lain. Apabila ada permasalahan yang perlu segera
diketahui orang tua/wali dari siswa, maka Bapak/Ibu
guru dapat menyampaikannya melalui komunikasi
maya seperti telepon, pesan singkat, media sosial,
maupun dengan memberikan surat pemberitahuan.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 119


KUNCI JAWABAN UJI KOMPETENSI

A. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jarak tempuh andi = jarak AB + jarak BC = 450 m
2. Untuk menentukan perpindahan mobil, gambarkan
dalam diagram Cartesian.

Berdasarkan diagram di atas, maka perpindahan total


= 100 meter ke arah utara.
3. Grafik v terhadap t tersebut menunjukkan kecepatannya
tetap, atau GLB.
Maka s = v x t = 8 m/s x 2 s = 16 m
4. GLBB dengan kecepatan awal 72 km/jam = 20 m/s;
kecepatan akhir = 0 m/s, dan waktu = 5 s.
S = ½ (v0 + vt) t = ½ (20 m/s) 5 s = 50 s.
5. Sesuai keterangan dan gambar, kecepatan awal = 0
m/s, kecepatan menjadi 8 m/s dalam waktu 4 s. Maka
a = (vt-v0)/t = (8 m/s)/4 s = 2 m/s2
6. Untuk gerak jatuh bebas, v = (2 g h)½ = (2 x 10 x 5) ½
= 10 m/s (catatan: percepatan gravitasi bumi 10 m/s2).
7. Perhatikan gambar:

Dari soal diketahui F = 60 N, m = 5 kg, percepatan


benda 2 m/s2.
a = ΣF/m = (F cos 60o - Fges)/m = 2 m/s2

120 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra


maka:
Fges = F cos 60o – 10 N = 30 N – 10 N = 20 N
8. 300 N ke kiri
9. Percepatan yang terjadi akibat gaya:
a = ΣF/m = 2 N/1 kg = 2 m/s2.
Maka kecepatan akhirnya: vt = v0 + at = 10 m/s + 2 m
s2 5 s = 20 m/s
10. Gaya reaksi pohon adalah akibat dari gaya aksi berupa
gaya berat rajawali yang menekan dahan pohon, yakni
sebesar: w = m x g = 8 kg x 9,8 m/s2.

B. Jawablah dengan singkat dan benar!


1. Panjang kereta = v x t = 20 m/s x 10 s = 200 m
2. a = (vt-v0)/t = (20 m/s – 0 m/s)/60 s = 1/3 m/s2 = 0,33
m/s2
3. a = (vt-v0)/t = (0 m/s – 30 m/s) / 5 s = -6 m/s2
4. Resultan gara 28 N ke kanan
5. Tergantung sudut kemiringan, a = g sin α, dengan
α sudut kemiringan bidang miring terhadap lantai
horizontal.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 121


122 Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra
Daftar Pustaka
Adisendjaja, Yusuf Hilmi. 2004. Keselamatan dan Keamanan
Laboratorium. Bandung: Pelatihan Pengelolaan
Laboratorium Guru guru SMP.
Anonim. 1988. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 722/
Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Ansori, Moch. 2009. BIOLOGI Kelas X SMA. Jakarta: Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS.
Ansori, Moch. 2009. BIOLOGI Kelas X SMA. Jakarta: Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS.
Bebeja. 2015. Gambar. (online) Diakses dari www. bebeja.com
pada tanggal 21 Maret 2015.
Belk, C., & Borden, V. 2012. Biology: Science for Life. San
Fransisco: Benjamin Cummings.
Blaustein. D.. Butler, L.. Matthias. W. & Hixson. B. 1999.
Science. An Introduction to the Life. Earth. and Physical
Sciences. New York: GLENCOE/McGraw- Hill.
Branen, A. Larry et.al. 2002. Food Additive. Second Edition.
New York: Marcel Dekker, Inc.
Cahyadi, Wisnu. 2005. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan
Tambahan Pangan. Jakarta:PT BumiAksara.
Emerton, Victoria. 2008. Essential Guide To Food Additives.
Third Edition. British: Leatherhead Food International Ltd.
Giancoli, Douglas C. 2005. Physics: Principles with Applications.
Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Buku Guru IPA X SMALB Tunanetra 123


Tim Penulis

Dra. Utiya Azizah, M.Pd. Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Dra. Herlina Fitrihidajati, M.Si.
031-8296427 031-8296427 031-8296427
utiyaazizah@unesa.ac.id fidarachmadiarti@unesa.ac.id herlinafitrihidajati@unesa.ac.id
Pengajar Jurusan Kimia UNESA Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Pengajar Jurusan Biologi FMIPA
Keahlian: Pendidikan Kimia UNESA UNESA
Buku: Keahlian: Biologi/Ekologi Keahlian: Biologi/Ilmu
• Buku Teks Pelajaran IPA Buku: Lingkungan
untuk SMP Kelas VII (2008) • Biologi Umum (2007) Buku:
• Kimia Dasar untuk • Buku Teks Pelajaran IPA • Biologi Umum (2007)
Pendidikan Sains (2010) untuk SMP Kelas VII (2007)
• Kimia Dasar II (2010) • Buku Teks IPA K-13 Kelas VII
• Kimia Umum (2012) (2015)

Dr. Wasis, M.Si. Hj. Arida Choirun Nisa, M.Pd.


08121718941 0331-410590
wasis@unesa.ac.id aridachoirunnisa@gmail.com
Pengajar Jurusan Fisika FMIPA Kepala SMALB-B TPA Jember
UNESA Keahlian: Tunanetra
Keahlian: Pendidikan Fisika/ Buku:
Asesmen • English For Elementry School
Buku: (Grasindo, 2006)
• Pengukuran; Seri Fisika
Dasar (2006)
• Buku IPA SD (2006); IPA SMP
(2008, 2009)

Anda mungkin juga menyukai