0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup
mendasar, terutama berkaitan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UU No.20 Th.2003 SISDIKNAS), manajemen, dan kurikulum, yang diikuti oleh
perubahan-perubahan teknis lainnya. Perubahan-perubahan tersebut diharapkan
dapat memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik masalah-masalah
konvensional maupun masalah-masalah yang muncul bersamaan dengan hadirnya
ide-ide baru (masalah inovatif). Di samping itu, melalui perubahan tersebut
diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan,
dan pengembangan sumber daya manusia (PSDM), untuk mempersiapkan bangsa
Indonesia memasuki era kesejagatan dalam kesemrawutan global.
Perubahan-perubahan di atas, menurut berbagai tugas yang harus dikerjakan
oleh para tenaga kependidikan sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing,
mulai dari level makro sampai pada level mikro, yakni tenaga kependidikan di
sekolah. Di sekolah terdapat dua pilar yang paling berperan dan sangat menentukan
kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan guru. Dalam perspektif globalisasi,
otonomi daerah, dan desentralisasi pendidikan serta untuk menyukseskan
manajemen berbasis sekolah. Kepala sekolah merupakan figur sentral yang harus
menjadi teladan bagi para tenaga kependidikan lain di sekolah. Oleh karena itu, untuk
menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang dilakukan dan
diharapkan, perlu dipersiapkan kepala sekolah profesional, yang mau dan mampu
melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan
dan perubahan yang dilakukan secara efektif dan efisien.
Urgensi dan signifikansi fungsi dan peranan kepala sekolah didasarkan pada
pemahaman bahwa keberhasilan sekolah merupakan keberhasilan kepala sekolah.
Oleh karena itu, kepala sekolah perlu memiliki kompetensi yang disyaratkan agar
dapat merealisasikan visi dan misi yang diemban sekolahnya. Dalam kerangka ini
direkomendasikan mereaktualisasi fungsi dan peranan kepala sekolah selaku
EMASLIM-F dalam wujud good school governance untuk menyukseskan program yang
1
sedang digulirkan pemerintah seperti desentralisasi penyelenggaraan pendidikan,
MBS, KTSP, benchmarking, broad basic education, life skill, contextual learning,
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional dan sebagainya.
Untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan di tingkat satuan pendidikan
perlu ditunjang oleh kemampuan kepala sekolah yang handal dalam menjalankan
fungsi dan peranannya. Meskipun pengangkatan kepala sekolah dilakukan secara
terencana dan sistematis, bahkan diangkat dari guru yang sudah berpengalaman atau
mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil kepala sekolah, namun tidak otomatis
membuat kepala sekolah profesional dalam melakukan tugasnya. Pada beberapa
kasus ditunjukkan adanya kepala sekolah yang terpaku dengan urusan administratif
yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada Tenaga Administrasi Sekolah (TAS).
Sejumlah pakar sepakat bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan
pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor, yang disingkat
EMAS. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan sebagai leader,
inovator dan motivator di sekolahnya. Dengan demikian, dalam paradigma baru
manajemen pendidikan, kepala sekolah minimal harus mampu berfungsi sebagai
edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator dan motivator, disingkat
EMASLIM.
Perspektif ke depan mengisyaratkan bahwa kepala sekolah juga harus mampu
berperan sebagai figur dan mediator bagi perkembangan masyarakat dan lingkungan.
Jika mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, maka kepala
sekolah juga harus berjiwa wirausaha. Dengan demikian, pekerjaan kepala sekolah
semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat sesuai dengan
perkembangan pendidikan yang diharapkan. Dalam hal ini pekerjaan kepala sekolah
tidak hanya dalam kerangka EMASLIM, tetapi akan berkembang menjadi EMASLIM-F
karena kepala sekolah juga sebagai pejabat formal. Semua itu harus dipahami oleh
kepala sekolah dan yang lebih penting adalah bagaimana kepala sekolah mampu
mengamalkan dan menjadikan fungsi-fungsi tersebut dalam bentuk aksi nyata di
sekolah. Pelaksanaan tugas dan fungsi kepala sekolah tidak dapat dipisahkan satu
sama lain karena saling terkait dan saling mempengaruhi serta menyatu dalam
2
pribadi seorang kepala sekolah profesional. Kepala sekolah yang demikian akan
mampu mendorong visi dan misi menjadi aksi dalam paradigma baru manajemen
pendidikan.
Sebagai supervisor, kepala sekolah mensupervisi pekerjaan yang dilakukan
oleh tenaga kependidikan. Sergiovani dan Starrat (1993) menyatakan bahwa
supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu
para guru dan supervisor mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat
menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang
lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah, serta berupaya menjadikan
sekolah sebagai komunitas belajar yang lebih efektif.
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang
berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern
diperlukan supervisor khusus yang independen dan dapat meningkatkan objektivitas
pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala
sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian
untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini
merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang
telah ditetapkan.
Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk
mencegah agar tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih
cermat melaksanakan pekerjaannya. Pengawasan dan pengendalian yang dilakukan
kepala sekolah terhadap tenaga kependidikan khususnya guru, disebut supervisi
klinis, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan
meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran efektif. Salah satu
supervisi akademik yang popular adalah supervisi klinis, yang memiliki karakteristik
sebagai berikut.
1) Supervisi diberikan berupa
bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di tangan tenaga
kependidikan;
2) Aspek yang disupervisi
berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah sebagai supervisor
untuk dijadikan kesepakatan;
3
3) Instrumen dan metode
observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah;
4) Mendiskusikan dan
menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru
5) Supervisi dilakukan dalam
suasana terbuka secara tatap muka, dimana supervisor lebih banyak mendengar
serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan pengarahan;
6) Supervisi klinis sedikitnya
memiliki tiga tahap, yakni pertemuan awal, pengamatan dan umpan balik;
7) Adanya penguatan dan umpan
balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap perubahan perilaku guru
yang positif sebagai hasil pembinaan;
8) Supervisi dilakukan secara
berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan memecahkan suatu masalah.
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor diwujudkan dalam kemampuannya
menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan
hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan
dalam penyusunan program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk
kegiatan ekstra-kurikuler, pengembangan program supervisi perpustakaan,
laboraturium dan ujian. Kemampuan melaksanakan program supervisi pendidikan
diwujudkan dalam pelaksanaan program supervisi klinis dan dalam program
supervisi kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil
supervisi pendidikan diwujudkan dalam pemanfaatan hasil supervisi untuk
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dan pemanfaatan hasil supervisi untuk
mengembangkan sekolah.
Kepala sekolah sebagai supervisor perlu memperhatikan prinsip-prinsip: (1)
hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hirarkis; (2) dilaksanakan secara
demokratis; (3) berpusat pada tenaga kependidikan; (4) dilakukan berdasarkan
kebutuhan tenaga kependidikan; dan (5) merupakan bantuan profesional.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
4
Tujuan umum supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu
meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan
melaksanakan proses belajar mengajar .
2. Tujuan khusus :
a. Meningkatkan kinerja siswa dalam perannya
sebagai peserta didik.
b. Meningkatkan mutu kinerja guru sehingga
berhasil membantu membimbing siswa untuk mencapai prestasi belajar
dan pribadi.
c. Meningkatkan efektifitas kurikulum sehingga
berdayaguna dan berhasil guna, baik dalam proses belajar serta
mendukung dimilikinya kemampuan pada diri lulusan
d. Meningkatakan keefektifan sarana dan efisiensi
prasarana untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik .
e. Meningkatkan kwalitas pengelolaan sekolah
f. Meningkatkan kwalitas situasi umum .
5
BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
SD Global Islamic Labschool yang beralamat di Jln. Raya KSU-Kalimulya No.
67 Kebon Duren Kecamatan Cilodong Kota Depok berada di antara masyarakat
yang heterogen dan berpendidikan. Hal ini merupakan salah satu pendukung
meningkatnya partisipasi dan prestasi di SD Global Islamic Labschool. Kesadaran
masyarakat yang tinggi untuk menyekolahkan putera/puterinya dengan memilih
sekolah yang bermutu merupakan tantangan bagi SD Global Islamic Labschool
untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan mutu layanan secara optimal.
Lingkungan Sekolah yang dekat dengan berbagai fasilitas umum dan
fasilitas sosial berdampak pada mudahnya melaksanakan pembelajaran yang
membutuhkan lingkungan sebagai sumber belajar. Sehingga berdampak pada
proses pembelajaran yang lebih mengutamakan pendekatan keterampilan proses,
melatih kemampuan berfikir kritis, proses pembelajaran yang konstruktivisme
dengan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan
menjadi pilihan bagi SD Global Islamic Labschool.
B. Keadaan Sekolah
Keadaan sekolah merupakan faktor internal bagi penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu suasana sekolah dan iklim belajar yang
menyenangkan, pelayanan pembelajaran yang ramah secara psikologi, ramah
dalam pembelajaran, dan ramah dalam layanan individual menjadi tindakan yang
harus kami lakukan terutama menyamakan persepsi kesamaan tindak dalam
pembelajaran kepada peserta didik.
Di lingkungan SD Global Islamic Labschool juga terdapat berbagai macam
kemampuan belajar siswa. Ada siswa yang cepat belajarnya, ada yang sedang
6
belajarnya dan adapula siswa yang lamban belajarnya. Dalam hal ini, siswa yang
lamban belajarnya, bisa juga disebabkan oleh salah satu kondisi siswa yang
berkelainan yang dalam hal tertentu berbeda dengan anak lain pada umumnya.
Salah satu upaya membantu mengatasi masalah tersebut, perlu diadakan
pendidikan terpadu yang berorientasi pada masalah kesulitan belajar siswa
diklasifikasi menurut tingkat kesulitannya.
Proses Pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis yang dilakukan para guru mampu membuat peserta didik berkembang
secara psikologi, psikis dan mental serta tumbuhnya perilaku yang luhur
berbudaya dan berkarakter menjadi suatu hal yang wajib kami lakukan. Hal ini
didukung oleh minat dan sikap guru terhadap perubahan kurikulum KTSP cukup
responsif, kinerja guru dalam penyusunan administrasi kegiatan belajar mengajar,
dan pencapaian ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan.
Keadaan sekolah yang hingga saat ini belum sesuai dengan standar nasional
di antaranya adalah luas tanah dan luas bangunan, serta beberapa sarana
pendukung kurang memenuhi persyaratan, hal ini menjadi kendala dalam
meningkatkan mutu layanan, namun demikian kami berusaha semaksimal
mungkin untuk terus melakukan perbaikan pada berbagai aspek yang dianggap
potensial.
C. Personil Sekolah
Sekolah pada hakekatnya terdiri dari struktur tenaga pendidik dan
kependidikan, di mana setiap tenaga pendidik dan kependidikan memiliki
spesifikasi tugas-tugas yang menuntut kompetensi pelakunya, dukungan fasilitas
yang tepat dan memadai, dan kondisi yang kondusif bagi terlaksananya tugas-
tugas/tenaga pendidik dan kependidikanan itu. Spesifikasi tugas-tugas sekolah
menggambarkan spesifikasi kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan yang
mendukung pelaksanaan tugas/tenaga pendidik dan kependidikanan itu. Analisis
seperti nini disebut analisis tenaga pendidik dan kependidikanan (job analysis).
Manajemen SDM mencakup kegiatan sebagai berikut: (1) Perencanaan SDM,
(2) Analisis tenaga pendidik dan kependidikanan, (3) Pengadaan tenaga pendidik
dan kependidikan, (4) Seleksi tenaga pendidik dan kependidikan, (5) Orientasi,
7
penempatan dan penugasan, (6) Konpensasi, (7) Penilaian kinerja, (8)
pengembangan karir, (9) Pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan, (10) Penciptaan mutu kehidupan kerja, (11) Perundingan ketenaga
pendidik dan kependidikanan, (12) Riset tenaga pendidik dan kependidikan, dan
(13) Pensiun dan pemberhentian tenaga pendidik dan kependidikan.
Untuk meningkatkan mutu SDM pada SD Global Islamic Labschool, kami
menerapkan pola perencanaan SDM. Perencanaan SDM adalah kegiatan
menaksir/menghitung kebutuhan SDM sekolah dan selanjutnya merumuskan
upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya
tersebut mencakup kegiatan menyusun dan melaksanakan rencana agar jumlah
dan kualifikasi personil yang diperlukan itu tersedia pada saat dan posisi yang
tepat sesuai dengan tuntutan sekolah. Maka beberapa tahapan yang harus kami
lakukan antara lain adalah analisis tenaga pendidik dan kependidikan, rekrutmen
(pengadaan) tenaga pendidik dan kependidikan, seleksi tenaga pendidik dan
kependidikan, orientasi, penempatan, dan penugasan merupakan kegiatan yang
dilakukan serempak. orientasi ditujukan untuk mempercepat sosialisasi tenaga
pendidik dan kependidikan dan penerimaan lingkungan kerja sehingga tenaga
pendidik dan kependidikan tersebut dapat segera beradaptasi dalam sistem,
prosedur, serta budaya kerja.
Kami juga menerapkan sistem kompensasi yang dapat meningkatkan
motivasi personil karena ia telah memberikan kontribusi pikiran, perhatian,
kemampuan, dan kinerjanya terhadap sekolah. Kompensasi terdiri dari hal berupa
uang dan bukan uang. Kompensasi sangat penting untuk memperoleh,
memelihara, dan mempertahankan angkatan kerja yang produktif.
Untuk meningkatkan kualitas kinerja, maka kami juga melakukan penilaian
kinerja bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Penilaian kinerja yaitu suatu
proses mempertimbangkan kinerja tenaga pendidik dan kependidikan pada masa
lalu dan sekarang yang dikaitkan dengan latar belakang lingkungan kerjanya serta
memperhatikan potensi yang dimiliki tenaga pendidik dan kependidikan tersebut
bagi kepentingan sekolah di masa yang akan datang. Penilaian bertujuan
membantu tenaga pendidik dan kependidikan yang bersangkutan mencapai hasil
bagi dirinya sendiri dan sekolah.
8
Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan
kami melakukan pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan
sebagai upaya memperbaiki kinerja tenaga pendidik dan kependidikan di masa
kini maupun di masa depan dengan meningkatkan kemampuan tenaga pendidik
dan kependidikan untuk bertugas, melalui pembelajaran, biasanya dengan
meningkatkan pengetahuan, mutu sikap dan keterampilan.
Demikian halnya dengan pengembangan karir, yaitu proses mencermati
potensi, kemampuan, kinerja dan komitmen tenaga pendidik dan kependidikan
untuk diposisikan dalam struktur sekolah secara tepat, sehingga tenaga pendidik
dan kependidikan dan sekolah memperoleh maslahat dan nilai tambah optimal.
D. Peserta Didik
Manajemen peserta didik termasuk salah satu substansi manajemen
pendidikan. Manajemen peserta didik menduduki posisi strategis, karena sentral
layanan pendidikan, baik dalam latar institusi persekolahan maupun yang berada
di luar latar institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik.
Perencanaan peserta didik, termasuk di dalamnya adalah: school census,
school size, class size dan efektif class. Penerimaan peserta didik, meliputi
penentuan: kebijaksanaan penerimaan peserta didik, sistem penerimaan peserta
didik, kriteria penerimaan peserta didik, prosedur penerimaan peserta didik,
pemecahan problema-problema penerimaan peserta didik. Orientasi peserta
didik baru, meliputi pengaturan: hari-hari pertama peserta didik di sekolah,
pekan orientasi peserta didik, pendekatan yang dipergunakan dalam orientasi
peserta didik, dan teknik-teknik orientasi peserta didik.
Secara sosiologis, peserta didik SD Global Islamic Labschool mempunyai
kesamaan-kesamaan. Kesamaan-kesamaan itu dapat ditangkap dari kenyataan
bahwa mereka sama-sama anak manusia, dan oleh karena itu mempunyai
kesamaan-kesamaan unsur kemanusiaan. Fakta menunjukkan bahwa tidak ada
anak yang lebih manusiawi dibandingkan dengan anak lainnya; dan tidak ada
anak yang kurang manusiawi dibandingkan dengan anak yang lainnya. Adanya
kesamaan-kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi
samanya hak-hak yang mereka punya. Di antara hak-hak tersebut, yang juga tidak
9
kalah pentingnya adalah hak untuk mendapatkan layanan pendidikan yang
bermutu.
Perbaikan terhadap peserta didik sendiri sangat penting, oleh karena yang
menentukan hadir tidaknya peserta didik adalah mereka sendiri dan bukan orang
lain. Usaha yang dilakukan dapat secara preventif, kuratif dan preservatif. Yang
melakukan tentu saja sekolah, keluarga dan masyarakat. Sebab, jika ketiga wahana
ini sama-sama berusaha dengan bahasa dan gerak langkah yang sama, maka
kehadiran peserta didik di sekolah dapat ditingkatkan. Demikian juga
ketidakhadiran peserta didik di sekolah dapat dikurangi.
Pengawasan terhadap peserta didik yang dilakukan secara bersama-sama
ini akan menjadikan peserta didik yang ingin tidak hadir ke sekolah menjadi tidak
berkutik. Kemanapun dia akan membolos dan menyembunyikan diri akan
berhasil diketahui mengingat ketiga wahana tadi sama-sama mengadakan
pengawasan kepada mereka.
Pengenalan atas potensi peserta didik, baik intelegensinya, aspek sosialnya,
kepribadiannya dan minatnya sangatlah penting. Pengenalan atas potensi peserta
didik, sangat dibutuhkan ketika kita bermaksud melakukan pembinaan terhadap
peserta didik. Berbagai cara dapat dipergunakan untuk mengenali potensi peserta
didik, baik melalui tes-tes psikologi maupun melalui non tes.
Potensi dasar yang dibawa sejak lahir oleh siswa tentu saja sangat beragam.
Walaupun demikian, dasar setiap siswa mendapat perhatian dan layanan, dalam
kondisi yang saling berbeda itu sedapat mungkin semuanya mendapat saluran
pengembangan diri. Pengembangan bakat di sekolah ditempuh dengan dua cara,
yaitu dengan kurikuler dan ekstrakurikuler. Seperti UKS, Dokter Kecil, Kesenian,
Pramuka dan Pengembangan Prestasi Unggulan. Pengembangan yang secara
kurikuler dilakukan secara konvensional dalam tatap muka di dalam kelas.
Pelajaran menyanyi, menari, musik, atau olahraga maupun berbagai jenis
keterampilan yang berperan untuk mengembangkan potensi dasar anak didik
diberikan dalam bentuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara formal.
Pengertian formal dalam hal ini adalah terstruktur, pelaksanaannya berlangsung
pada jam-jam efektif belajar.
10
E. Kerjasama Sekolah
1. Kerjasama dengan Orangtua
Kerjasama dengan orangtua peserta didik dilaksanakan melalui Komite
Sekolah. Ada empat peranan orangtua peserta didik dalam pengembangan
sekolah, yakni sebagai :
a. Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun hal ini
belum berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya
b. Mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan
c. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
d. Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
11
BAB III
PROGRAM SEKOLAH
B. Analisis SWOT
1. Analisis Lingkungan Strategis
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional merupakan pencerahan dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Berbagai paradigma baru menyangkut guru, proses pembelajaran dan elemen-
elemen penting dalam pendidikan dimuat dalam undang-undang tersebut.
Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 yaitu berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, pemerintah
menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam Peraturan
12
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam
peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar Nasional Pendidikan
meliputi: 1) standar isi, 2) standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4)
standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5) standar sarana dan prasarana, 6)
standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8) standar penilaian
pendidikan. Melalui Standar Nasinal Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri”
sejauh mana setiap standar pendidikan dicapainya. SD Global Islamic Labschool,
Kecamatan Cilodong Kota Depok yang terletak di dekat jantung kota dapat
berdampak negatif bagi warga sekolah. Oleh karena itu perubahan pola hidup di
wilayah perkotaan merupakan kekuatan bagi warga sekolah untuk terus
bersaing menggapai cita sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yaitu
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Dukungan dari Yayasan Pendidikan Insan Madani Depok beserta Parents
Teachers Assosiations merupakan kekuatan untuk terus meningkatkan budaya
mutu sekolah.
Sisi lain bantuan dari pihak dunia usaha dan masyarakat merupakan
kekuatan bagi sekolah untuk terus menjadikan sekolah berbasis masyarakat dan
berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
13
Sekolah dapat mengetahui kapasitas kemampuannya saat ini, dan menentukan
strategi untuk meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Pada prinsipnya hal-hal yang termaksud ke dalam faktor internal yang
mempengaruhi kinerja sekolah adalah hal-hal yang berkaitan dengan kekuatan
(strength) dan kelemahan (weaknesses). Sedangkan, hal-hal yang termasuk
dalam faktor eksternal adalah yang berkaitan dengan peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) yang dapat mempengaruhi kinerja sekolah tersebut.
Dengan menganalisis kekuatan (strength) kelemahan (weaknesses) yang di ada,
serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang harus di hadapi,
maka SD Global Islamic Labschool menentukan strategi agar dapat mampu
mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya secara optimal.
Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat hal-
hal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional
pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri.
Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga
yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan
(stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut adalah :
1. Standar Isi
2. Standar Proses
3. Standar Kelulusan
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
14
3. Analisis Pendidikan SD Global Islamic Labscool Saat ini
a. Faktor Internal
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
1 Standar Isi Adanya komitmen Kerangka dasar
untuk melaksanakan kurikulum masih
kurikulum berdasarkan menggunakan standar
standar BSNP minimal dari BSNP (belum ada
Beban belajar siswa peningkatan/ pengembangan)
sudah sesuai dengan standar KKM (Kriteria
BSNP. Ketuntasan Minimal) masing-
Untuk meningkatkan masing mata pelajaran belum
mutu lulusan yang semuanya sesuai dengan
didasarkan atas UASBN, siswa standart BSNP (ada mata
diberi tambahan pengayaan pelajaran yang masih di bawah
belajar. nilai 70)
Adanya muatan lokal Rata-Rata Beban
yang berupa pengembangan mengajar guru belum
Bahasa Sunda, dan semuanya sesuai dengan BSNP
Pendidikan Akhlak. (24 jam)
Pengembangan diri Dalam penyusunan
diberikan dalam bentuk jadwal pelajaran masih belum
kegiatan ekstrakulikuler, klub mengikut sertakan rumpun
mata pelajaran, pramuka, mata pelajaran.
Olaharaga, Kesenian,
keagamaan,
Kalender pendidikan di
SD Global Islamic Labschool
mengacu kepada kalender
Pendidikan Nasional
2 Standar Perangkat Instrumen Penilaian
Proses Pembelajaran masing- masih belum lengkap
15
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
masing mata pelajaran Media pembelajaran
sudah lengkap masih belum lengkap
Mengadakan workshop Belum semua siswa
setiap awal tahun ajaran dapat mengembangkan diri
untuk pengembangan sesuai dengan bakat dan
perangkat pembelajaran minatnya
(silabus, RPP, dan Sistem Dimungkinkan masih
Penilaian). ada guru yang belum
Fasilitas pembelajaran menggunakan strategi
sudah cukup memadai pembelajaran yang
(buku, ruang kelas, bervariasi.
multimedia, perpustakaan, Masih ada guru yang
dll) belum memiliki kompetensi
Pemanfaatan sumber dibidang ICT
belajar bervariasi dan Masih ada guru yang
meningkat belum menginternalisasikan
Guru telah life skill secara universal
mengalokasikan waktu dalam KBM
sesuai dengan prosem Kurang optimalnya
Program remidi dan penggunaan media
pengayaan sudah terlaksana pembelajaran yang tersedia
pada semua mata pelajaran. oleh guru
Pengembangan muatan Belum ada program
local (ICT) sudah berjalan akselerasi mata pelajaran
dengan baik Belum optimalnya
Pemanfaatan ICT dalam pelaksanaan program
melaporkan hasil belajar pengembangan diri
siswa (termasuk perekrutan
Aturan pengawasan Pembina)
KBM sudah ada Sekolah belum
16
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
KBM sudah relative mempunyai standar proses
menyenangkan belajar mengajar
Pelaksanaan KBM pada Belum optimalnya peran
hampir semua mata komite dalam pengembangan
pelajaran UASBN sudah standar proses pembelajaran
dilaksanakan secara team Dimungkinkan
teaching pelaksanaan penilaian
berbasis kelas belum optimal
Pelaksanaan laporan
hasil belajar siswa setiap dua
bulan sekali belum terlaksana
secara optimal (belum tepat
waktu)
Pengelolaan laporan
hasil belajar siswa belum
optimal
Pelaksanaan aturan
pengawasan KBM belum
optimal
Sosialisasi tentang
aturan pengawasan KBM
kepada siswa kurang optimal
3 Standar SKL materi Ujian Belum memiliki standar
Kompetensi
Sekolah (US) di buat mutu lulusan yang kompetitif
Lulusan
bersama-sama team guru Ada indikasi life skill
mata pelajaran(KKG). siswa masih rendah memiliki
Soal US dibuat oleh akhlak mulia sesuai ajaran
team guru mata pelajaran Islam
bersama dengan KKM. Indentifikasi profil
Upaya meningkatkan alumni masih belum optimal
17
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
kualitas lulusan di setiap
tahun
Upaya mewujudkan
lulusan yang kompetitif di
tingkat nasional
Lulusan SD Global
islamic Labschool sudah
banyak diterima di SMP
Negeri dan SMP Favourite
4 Standar Rasio jumlah guru dan Jumlah guru GTT masih
Pendidik
mata pelajaran sudah sesuai cukup banyak
dan Tenaga
Kependidikan (sebanding) Masih sedikit guru yang
Kualifikasi tenaga memiliki karya
pendidik sudah sesuai pengembangan profesi.
dengan tuntutan BSNP Masih sedikit guru yang
(minimal S1) berprestasi dibidang
Semua guru telah akademik maupun non
menentukan tujuan akademik
pembelajaran yang Belum ada program
dibimbing beasiswa guru yang
Semua guru telah melanjutkan jenjang S-2 dari
menghargai peserta didik Yayasan
tanpa membedakan suku, Ada indikasi bahwa
adat, daerah asal, dan belum semua tenaga
gender pendidik melakukan
Guru dapat identifikasi potensi peserta
berkomunikasi secara didik (kemampuan dan
santun dengan teman kesulitan dalam mata
sejawat, orang tua, dan pelajaran yang dibimbing)
siswa Belum semua guru
18
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
Beberapa guru sudah memahami teori belajar dan
mengisi pelatihan di tingkat prinsip-prinsip pembelajaran
sekolah, kecamatan dan yang terkait dengan mata
kota, pelajaran yang dibimbing
Belum semua guru
menerapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif
dalam matapelajaran yang
dibimbing
Belum semua guru
mampu memilih materi
pembelajaran sesuai dengan
pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik
Belum semua guru
mampu menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di kelas,
maupun di luar kelas
Belum semua guru
mampu mengembangkan
instrumen penilaian, evaluasi
proses dan hasil belajar
Belum semua guru
mampu melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang
telah dilaksanakan
Ada indikasi bahwa
19
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
perilaku, guru, dan karyawan
belum dapat dapat diteladani
secara menyeluruh oleh
pesereta didik dan anggota
masyarakat di sekitarnya
Ada indikasi bahwa guru,
dan karyawan belum
menunjukkan etos kerja dan
tanggung jawab yang baik.
Belum semua tenaga
pendidik mengikutkan orang
tua peserta didik dan
masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam
mengatasi kesulitan belajar
peserta didik
Belum semua guru
menguasai standar
kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran yang
dibimbing
Belum semua tenaga
pendidik mampu
mengembangkan materi
pembelajaran yang dibimbing
secara kreatif
Ada indikasi bahwa
kepala Sekolah, guru, dan
karyawan belum dapat
melakukan refleksi terhadap
20
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
kinerja diri secara jujur dan
berkesinambungan
Belum semua tenaga
pendidik dapat melakukan
penelitian tindakan kelas
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam mata
pelajaran yang dibimbing
Belum adanya uji
kompetensi guru secara
menyeluruh.
Belum adanya indikator
yang jelas untuk mengukur
tingkat keberhasilan guru .
Ada indikasi bahwa
kepekaan kepala Sekolah
terhadap aspirasi guru,
karyawan dan siswa masih
belum optimal.
Kurangnya komitmen
kepala Sekolah dan guru
dalam mengaplikasikan hasil
pelatihan atau work shop.
Rekruitmen guru dan
pegawai yang masih belum
melalui prosedur
profesionalisme
kelembagaan.
Belum adanya panduan
program pada masing-
21
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
masing rumpun mata
pelajaran.
Penyusunan dan
supervisi program Sekolah
belum optimal
5 Standar Sekolah mempunyai Belum optimalnya
Sarana dan
fasilitas yang bagus perawatan dan pengamanan
Prasarana
terhadap pengembagan terhadap fasilitas Sekolah
pengetahuan ICT terutama alat-alat elektronik
Sarana kelas, pembelajaran.
perpustakaan, sanitasi, dan Ada indikasi belum
ICT sudah cukup memadai. adanya perencanaan yang
Lokasi yang cukup matang terhadap pengadaan
startegis untuk menjadikan sarana dan prasarana
sekolah yang unggul dan Sekolah
diminati oleh masyarakat. Belum tertibnya
Pemeliharaan fasilitas administrasi fasilitas yang
bangunan secara rutin dimiliki Sekolah
Belum tertibnya
penempatan barang-barang
inventaris Sekolah
Belum optimalnya fungsi
komite dalam pengadaan dan
pengembangan sarana
Sekolah.
6 Standar Sekolah telah memiliki . Pelaksanaan KTSP masih
Pengelolaan
Untuk kepentingan belum berjalan secara
bahan ajar, disamping optimal
menggunakan LKS dan buku Belum ditemukan sistem
paket yang tersedia di (model) pembelajaran yang
perpustakaan, cocok untuk sistem fullday
22
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
Adanya Team teaching school (> jam 14.00)
pada mata pelajaran UASBN. Pelaksanaan remidi
Setiap awal tahun belum tersusun dengan baik.
ajaran baru, sekolah Strategi Pembelajaran
mengadakan penyegaran yang dilakukan guru belum
lewat workshop semua mengacu pada
pengembangan pembelajaran PAKEM.
pembelajaran. Belum ada aturan yang
Kalender akademik jelas terhadap penilaian
sudah menunjukkan seluruh kinerja guru setiap tahun
aktivitas KBM beserta sekali (DP3) oleh kepala
evaluasinya. Sekolah
Penempatan SDM sudah Pengelolaan pada
sesuai dengan kompetensi kesiswaan perlu di
yang dimiliki. optimalkan. · Kedisiplinan
Pembagian tugas input nilai oleh guru masih
diantara pendidik sebagian perlu dioptimalkan
besar sudah merata Belum adanya sistem
meskipun masih perlu terus penerimaan guru dan
ditingkatkan dan dievaluasi. karyawan yang baik melalui
Sudah adanya tata prosedur profesional
tertib yang baik bagi siswa, kelembagaan.
guru, dan karyawan Belum adanya program
Rapat koordinasi guru, pengembangan guru secara
staf, dan karyawan sudah berencana dan
berjalan dengan baik. berkesinambungan
Pengadaan, Belum semua mata
penggunaan, dan persediaan pelajaran mempunyai
bahan habis pakai sudah program KKG yang
bagus. melakukan kegiatan secara
23
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
Adanya dukungan reguler
sekolah terhadap acara Masih kurang tertibnya
pelatihan guru, baik yang administrasi kegiatan
ada maupun diluar Sekolah penunjang profesi pendidik
dalam rangka mendukung
proses sertifikasi.
Belum ada aturan
tentang sertifikat
penghargaan bagi siswa,
guru, dan karyawan pada
setiap kegiatan lomba atau
kejuaraan.
Pemeliharaan fasilitas
Sekolah masih belum
optimal.
Belum ada tempat
penyimpanan dan sistem
peminjaman alat-alat
inventaris Sekolah secara
terpusat dan tertib
Belum ada pendataan
ulang secara reguler
terhadap sarana Sekolah
(bisa lewat wali kelas/
penanggung jawab ruang )
Perlunya pengadaan
laboratorium matematika
dan IPS
Belum meratanya
fasilitas yang ada dikelas dan
24
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
di asrama.
Belum ada sistem dan
panduan yang jelas pada
system penganggaran semua
program Sekolah
Perlu ada peninjauan
ulang pada insentif guru
akselerasi dan guru team
teaching.
Honor guru GTT dan PTT
belum memenuhi estaá ndar
UKM.
Lembaga Litbang
belumterbentuk dan
berperan secara optimal
Masih perlunnya
sosialisasi dan evaluasi yang
optimal dari peraturan
akademik yang ada.
Belum adanya tata tertib
pendidik,tenaga
kependidikan serta
penggunaan sarana dan
prasarana.
Belum adanya kode etik
hubungan antara sesama
warga didalam lingkungan
Sekolah dan hubungan
antara warga Sekolah dengan
masyarakat.
25
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
Biaya operasional
Sekolah masih belum
tersosialisasi secara baik
Rencana tahunan
Sekolah belum
terkomunikasikan secara
transparan kepadaguru dan
karyawan.
Guru dan karyawan
belum dilibatkan dalam
penyusunan program
Sekolah.
Sosialisasi KTSP belum
optimal.
Program konsultasi
Sekolah dengan orang
tua/wali peserta didik belum
terjadwal setiap tahun.
Belum ada program
rapat Sekolah dengan komite
Sekolah secara reguler dan
terjadwal.
Akuntabilitas dan kinerja
satuan pendidikan belum
teridentifikasi setiap tahun.
Peningkatan mutu
pendidik dan tenaga
kependidikan belum
terprogram secara baik.
Pelaksanaan dari
26
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
keputusankeputusan rapat
yang ada belum berjalan
dengan baik.
Istrumen penjamin mutu
Sekolah belum ada
Sistem pengawasan,
pemantauan, supervisi,
evaluasi dan pelaporan
belum optimal.
Belum ada buku
panduan yang jelas dari
masingmasing staf kepala
bidang kurikulum, kesiswaan,
humas, keagamaan, sarana
dan prasarana, administrasi,
litbang, dan keuangan,.
Kebijakan yang masih
Belem mencerminkan
bottom-up process (masukan
dari bawah)
7 Standar Adanya subsidi guru Kondisi biaya investasi
Pembiayaan
bagi siswa yang tak mampu belum tersosialisasikan
melalui dana peduli siswa dengan baik
Dana kontrak prestasi Kondisi biaya
yang sangat membantu operasional setiap bulan
dalam proses belum tersosialisasikan
pengembangan dengan baik
keterampilan guru Dukungan komite
Sekolah terhadap biaya
penyelenggaraan pendidikan
27
KONDISI SAAT INI
NO KOMPONEN
KEKUATAN KELEMAHAN
di Sekolah selama kurun 4
tahun terakhir belum optimal
8 Standar Pemberlakuan raport Sekolah belum memiliki
penilaian
berkala setiap 6 bulan. sistem dan prosedur
Adanya Sistem penilaian baku meliputi
penilaian yang terpadu dan tehnik, jenisdan bentuk
berkesinambungan penilaian sesuai dengan
Try-out mata pelajaran standar penilaian pendidik.
UASBN bersama, KKM masih belum sesuai
bekerjasama dengan Diknas dengan standar yang ada.
Kota Depok maupun Monitoring dan evaluasi
propinsi Jawa Barat dari kepala dan wakil kepala
Pelaksanaan sistem belum optimal
remidi dan pengayaan oleh Komite Sekolah belum
masing-masing guru mata terlibat secara optimal dalam
pelajaran mengontrol pelaksanaan
standar penilaian pendidikan.
Penanganan dan
pembinaan guru dan
karyawan yang disinyalir
bermasalah belum berjalan
dengan baik.
b. Faktor Eksternal
1. Peluang
o Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan
untuk mengembangkan diri secara maksimal
o Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun
finansial yang semakin baik
o Apresiasi masyarakat terhadap sekolah semakin meningkat
28
o Terbuka kesempatan lulusan sekolah melanjutkan baik ke
perguruan tinggi bergengsi baik di dalam maupun di luar negeri
2. Ancaman
o Bermunculan sekolah unggul sebagai kompetitor.
Lingkungan di luar sekolah yang kurang edukatif
o Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan
sebagai prioritas dalam pembangunan
o Inkonsistensi kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan
29
2) Pengembangan kemampuan
teknologi informasi
e. Pembinaan olimpiade sains
f. Pembinaan ekstrakurikuler
g. Pengembangan sarana dan prasarana
h. Pengembangan kerja sama
2. Strategi Pelaksanaan/Pencapaian
a. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Pelaksanaan
workshop
· In House Training
· Supervisi Klinis
· MGMP Sekolah
b. Pengembangan Proses Pembelajaran
· Workshop
· Peningkatan kesejahteraan guru
· Supervisi Kelas
c. Peningkatan Tingkat Kelulusan Siswa
· Menjalin kerja sama dengan Komite Sekolah/Parents Teacher Assosiation
· Menjalin kerja sama dengan lembaga lain
· Supervisi Kelas
· Try Out Ujian Nasional
· Belajar tambahan di hari Sabtu
d. Pengembangan Kemampuan Guru
· Workshop
· Pelatihan komputer
e. Pembinaan Olimpiade Matematika Sains
· Pembentukan Tim Olimpiade Matematika dan Sains
· Pelatihan peserta
f. Pembinaan Ekstrakurikuler
· Pembentukan Kelompok Ekstrakurikuler
· Pelaksanaan latihan terjadwal
30
· Pelaksanaan uji coba
. Kegiatan sparing partner
g. Pengembangan Sarana dan Prasarana
· Inventarisasi sarana dan prasarana
· Pemenuhan standar minimal sarana dan prasarana
· Pemeliharaan sarana dan prasarana
31
d. Berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler pada tingkat Kecamatan, Kota
dan Provinsi
e. Terpenuhi standar minimal sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP
pada tahun 2014
f. Terbentuk kerja sama dengan lembaga horizontal dan vertikal yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan
32
BAB IV
PROGRAM SUPERVISI
A. Kriteria
Pelaksanaan program supervisi di SD Global Islamic Labschool untuk
tahun pelajaran 2018-2019 memenuhi beberapa kriteria sebagaimana berikut:
1. Prinsip-prinsip Supervisi
a. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada
pihak yang disupervisi.
b. Supervisi hendaknya bersifat kontrukstif dan kreatif
c. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan
dan kenyataan sebenarnya.
d. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan
sederhana.
e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin
hubungan profesional, bukan didasarkan atas hubungan pribadi.
f. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan,
kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi.
g. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh
sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah.
2. Jenis teknik Supevisi;
2.1. Teknik Supervisi
a. Teknik perseorangan.
1) Mengadakan kunjungan kelas
( Classroom visitation )
Yang dimaksud adalah kunjungan yang dilakukan untuk melihat
guru yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang kosong. Ada
empat tahap kunjungan kelas. Pertama, tahap persiapan. Pada tahap
ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi
selama kunjungan kelas. Kedua, tahap pengamatan selama kunjungan.
Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran
berlangsung. Ketiga, tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor
33
bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil
observasi, sedangkan tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.
Ada beberapa kriteria kunjungan kelas yang baik, yaitu: (1)
memiliki tujuan-tujuan tertentu; (2) mengungkapkan aspek-aspek yang
dapat memperbaiki kemampuan guru; (3) menggunakan instrumen
observasi tertentu untuk mendapatkan daya yang obyektif; (4) terjadi
interaksi antara pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap
saling pengertian; (5) pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu
proses belajar mengajar; (6) pelaksanaannya diikuti dengan program
tindak lanjut.
2) Mengadakan observasi kelas
( Classroom Observation )
Observasi kelas secara sederhana bisa diartikan melihat dan
memperhatikan secara teliti terhadap gejala yang nampak. Observasi
kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Tujuannya adalah
untuk memperoleh data seobyektif mungkin mengenai aspek-aspek
dalam situasi belajar mengajar, kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
guru dalam usaha memperbaiki proses belajar mengajar. Secara umum,
aspek-aspek yang diamati selama proses pembelajaran yang sedang
berlangsung adalah:
(1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
(2) cara penggunaan media pengajaran
(3) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
(4) keadaan media pengajaran yang dipakai dari segi materialnya.
Pelaksanaan observasi kelas ini melalui beberapa tahap, yaitu:
(1) persiapan observasi kelas; (2) pelaksanaan observasi kelas; (3)
penutupan pelaksanaan observasi kelas; (4) penilaian hasil observasi;
dan (5) tindak lanjut. Dalam melaksanakan observasi kelas ini,
sebaiknya supervisor menggunakan instrumen observasi tertentu,
antara lain berupa evaluative check-list, activity check-list.
34
3. Mengadakan wawancara : dilakukan apabila supevisor
menghendaki jawaban dari individu tertentu.
b. Teknik kelompok
1) Mengadakan pertemuan/rapat
(meeting) Dalam kegiatan ini Supervisor dapat memberikan
pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating) dan
mengkomunikasikan (comunicating) segala informasi kepada guru/staf
.
2) Mengadakan diskusi kelompok
(group discusion)
3) Mengadakan penataran (in service
training)
4) Seminar
2.2. Pelaksanaan Supervisi
a. Tahap penysunan program supervisi.
Program tersebut meliputi program tahunan dan program semester
( terlampir )
b. Tahap persiapan : yang perlu dipersiapkan ; a) Format/instrument
supervisi b) Materi pembinaan/supervisi c) Buku catatan d) data
supervisi/pembinaan sebelumnya.
c. Tahap pelaksanaan : diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan.
d. Tahap tindak lanjut. Merupakan pembinaan dan perbaikan dari
hasil temuan pada saat supervisi.
2.3. Langkah-langkah tindakan supervisi
a. Perencanaan / planning
b. Tindakan / action
c. Pengamatan / observation
d. Refleksi / Reflection
2.4. Kegiatan dalam tindakan supervisi
a. Korektif
35
b. Preventif
c. Kontruktif
d. Kreatif
36
PROGRAM SUPERVISI
SD GLOBAL ISLAMIC LABSCHOOL
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Muhammad Arifin
38
JADWAL SUPERVISI KELAS
SD GLOBAL ISLAMIC LABSCHOOL
TAHUN PELAJARAN 2018-2019
JADWAL KEGIATAN
NO NAMA GURU MENGAJAR TAHUN 2018 TAHUN 2019 KETERANGAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Guru Kelas 1
1. Evi Septiyani, M.Pd
Mekah
Guru Kelas 1
2. Siti Fauziah, S.Psi
Mekah
Guru Kelas 1
3. Rinanda Andriana, M.Pd
Madinah
Guru Kelas 1
4. Dewi Septiawati, S.Pd.I
Madinah
Guru Kelas 1
5. Mulyanih, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 1
6. Novi Dwi Nugraheni, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 2
7. Ai Herlianti, S.Pi
Mekah
Guru Kelas 2
8. Rossa Khalifa Putri, S.Pd
Mekah
Guru Kelas 2
9. Rani Ambarwati, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 2
10. Adinda Surya Felita, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 2
11. Dinda Lia Kusuma, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 2
12. Marina Wirda Rachmah, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 3
13. Tiara Selviana, S.Pd
Mekah
Guru Kelas 3
14. Mutiara Sidik, S.Pd
Mekah
39
JADWAL KEGIATAN
NO NAMA GURU MENGAJAR TAHUN 2018 TAHUN 2019 KETERANGAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Guru Kelas 3
15. Tri Handayani, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 3
16. Rizki Putri Hardiyanti, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 3
17. Tri Listiyani, S.P
Arafah
Guru Kelas 3
18. Rima Prenavita S, S.Si
Arafah
Guru Olah Raga
19. Rian Hadisaputra, S.Or
Kelas 1-3
Guru Bhs.
20. Nia Rahayu, S.Pd
Inggris Kelas 1-3
Guru PAI Kelas
21. Sriayu Fatimah, S.Ag
1-2
Guru AlQuran
22. Abdun Nafi, S.PdI Kelas 2-3
Guru PAI Kelas 3
Guru TIK Kelas
23. Hesty Dwi Wahyuni, S.Pd
1-3
Guru Basa Sunda
24. Siti Alpiah, A.Md
Kelas 1-3
Guru BK Kelas
25. Lola Pita Loka, S.Pd
1-3
Guru Musik
26. Agus Muhammad Yamin, S.Pd
Kelas 1-3
Muhammad Arifin
JADWAL SUPERVISI KELAS
40
SD GLOBAL ISLAMIC LABSCHOOL
TAHUN PELAJARAN 2018-2019
JADWAL KEGIATAN
NO NAMA GURU MENGAJAR TAHUN 2018 TAHUN 2019 KETERANGAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Guru Kelas 4
27. Noviyanti H.K.,S.Pd
Mekah
Guru Kelas 4
28. Siti Nuraeny, S.Pd
Mekah
Guru Kelas 4
29. Liza Afrilia, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 4
30. Ariwiyanti Yasmine, S.S.
Madinah
Guru Kelas 4
31. Triyana Ramadani, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 4
32. Siti Mariam, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 5
33. Trianing Thias, S.Pd
Mekah
Guru Kelas 5
34. Feniliya, S.Pd
Mekah
Guru Kelas 5
35. Restiana Puspitosari, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 5
36. Erti Septianti, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 5
37. Resti Tresnaningsih, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 5
38. Dita Dwi Oktari, S.Pd
Arafah
Guru Kelas 6
39. Tri, S.Pd
Mekah
Guru Kelas 6
40. Anida Lutfia, S.Pd
Mekah
Guru Kelas 6
41. Rizkiana Natasha, M.Pd
Madinah
41
JADWAL KEGIATAN
NO NAMA GURU MENGAJAR TAHUN 2018 TAHUN 2019 KETERANGAN
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Guru Kelas 6
42. Sahel, S.Pd
Madinah
Guru Kelas 6
43. Reni Safitri, S.SoI
Arafah
Muhammad Deden Kholida, Guru Kelas 6
44. S.Si Arafah
Guru Olah Raga
45. Sukma Purwanto, S.Or
Kelas 4-6
Guru Bhs.
46. Elina Halawa, S.Pd
Inggris Kelas 4-6
Guru PAI Kelas
47. M. Tatang Saputra, S.PdI
4-6
Guru AlQuran
48. Deni Firdaos, MPd
Kelas 1, 6
Muhammad Arifin
c. Pelaksanaan Mampu X X X X X X
pro tindak mengelola
lanjut pembelajaran
d. pengelolaan Mampu X X X X X X
kelas, mengadakan
administrasi
sekolah dan
kelas
e. pengelolaan
administrasi
f. pelaksanaan Mampu x x x x x x
BK, melaksanakan
program
bimbingan dan
konseling
44
Nama Guru Aspek Yang Program Tindak
No. Hari/ Tanggal Waktu Temuan
Yang Disupervisi Disupervisi Lanjut
Program
Guru diberi motivasi,
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik, mengikuti
08.05 - 08.40 Resti Puspitosari, M.Pd Observasi
1. Senin, 06 Agustus 2018 Penyampaian Materi Pembelajaran pelatihan/diklat
09.15 - 09.50 Erti Septianti, S.Pd Kelas,
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik peningkatan
Monitoring
kompetensi guru
Administrasi
Program
Guru diberi motivasi,
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik, mengikuti
07.30 – 08.40 Sukma Purwanto, S.Or Observasi
2. Selasa, 07 Agustus 2018 Penyampaian Materi Pembelajaran pelatihan/diklat
08.40 – 09.50 Siti Mariam, S.Pd Kelas,
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik peningkatan
Monitoring
kompetensi guru
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Liza Afrilia, S.Pd Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
08.40 – 09.15 Observasi Guru diberikan
3. Rabu, 08 Agustus 2018 Ariwiyanti Yasmine, Penyampaian Materi Pembelajaran
12.55 – 14.05 Kelas, penghargaan
S.Pd Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Kamis, 09 Agustus Resti Tresnaningsih, Observasi Guru diberikan
4. 08.40 – 09.15 Penyampaian Materi Pembelajaran
2018 S.Pd Kelas, penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
10.10 – 11.20 Siti Nuraeny, S.Pd Observasi Guru diberikan
5. Senin, 13 Agustus 2018 Penyampaian Materi Pembelajaran
14.05 – 15.15 Noviyanti H.K, S.Pd Kelas, penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
6. Selasa, 14 Agustus Program Administrasi Pembelajaran Guru Baik, Guru diberikan
2018 Pembelajaran, Penyampaian Materi Pembelajaran penghargaan
45
Nama Guru Aspek Yang Program Tindak
No. Hari/ Tanggal Waktu Temuan
Yang Disupervisi Disupervisi Lanjut
Observasi
Kelas,
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program
Pembelajaran, Administrasi Pembelajaran Guru Amat
07.30 – 08.40 Dita Dwi Oktari, S.Pd Observasi Baik, Penyampaian Materi Guru diberikan
7. Rabu, 15 Agustus 2018
10.10 – 11.20 Trianing Thias, S.Pd Kelas, Pembelajaran Amat Baik, & penghargaan
Monitoring Pengelolaan Kelas Amat Baik
Administrasi
Program
Guru diberi motivasi,
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik, mengikuti
Kamis, 16 Agustus Triyana Ramadhani, Observasi
8. 10.10 – 11.20 Penyampaian Materi Pembelajaran pelatihan/diklat
2018 S.Pd Kelas,
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik peningkatan
Monitoring
kompetensi guru
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Observasi Guru diberikan
9. Senin, 27 Agustus 2018 Penyampaian Materi Pembelajaran
Kelas, penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Observasi Guru diberikan
10. Rabu, 16 Agustus 2017 Penyampaian Materi Pembelajaran
Kelas, penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
11. Senin, 21 Agustus 2017 Program Administrasi Pembelajaran Guru Baik, Guru diberikan
Pembelajaran, Penyampaian Materi Pembelajaran piagam penghargaan
Observasi Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Kelas,
Monitoring
46
Nama Guru Aspek Yang Program Tindak
No. Hari/ Tanggal Waktu Temuan
Yang Disupervisi Disupervisi Lanjut
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Selasa, 22 Agustus Observasi Guru diberikan
12. Penyampaian Materi Pembelajaran
2017 Kelas, piagam penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Observasi Guru diberikan
13. Rabu, 23 Agustus 2017 Penyampaian Materi Pembelajaran
Kelas, piagam penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program Guru diberi motivasi,
Pembelajaran, pelatihan/diklat
Observasi Administrasi Pembelajaran Guru Baik, peningkatan
14. Senin, 28 Agustus 2017 Kelas, Penyampaian Materi Pembelajaran kompetensi guru, &
Monitoring Baik, & Pengelolaan Kelas Baik disarankan untuk
Administrasi mengikuti kegiatan
KKG
Program Guru diberi motivasi,
Pembelajaran, pelatihan/diklat
Observasi Administrasi Pembelajaran Guru Baik, peningkatan
Selasa, 29 Agustus
15. Kelas, Penyampaian Materi Pembelajaran kompetensi guru, &
2017
Monitoring Baik, & Pengelolaan Kelas Baik disarankan untuk
Administrasi mengikuti kegiatan
KKG
16. Rabu, 30 Agustus 2017 Program Administrasi Pembelajaran Guru Baik, Guru diberikan
Pembelajaran, Penyampaian Materi Pembelajaran piagam penghargaan
Observasi Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Kelas,
Monitoring
47
Nama Guru Aspek Yang Program Tindak
No. Hari/ Tanggal Waktu Temuan
Yang Disupervisi Disupervisi Lanjut
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Senin, 04 September Observasi Guru diberikan
17. Penyampaian Materi Pembelajaran
2017 Kelas, piagam penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program Guru diberi motivasi,
Pembelajaran, pelatihan/diklat
Observasi Administrasi Pembelajaran Guru Baik, peningkatan
Selasa, 05 September
18. Kelas, Penyampaian Materi Pembelajaran kompetensi guru, &
2017
Monitoring Baik, & Pengelolaan Kelas Cukup disarankan untuk
Administrasi mengikuti kegiatan
KKG
Program Guru diberi motivasi,
Pembelajaran, pelatihan/diklat
Observasi Administrasi Pembelajaran Guru Baik, peningkatan
Rabu, 06 September
19. Kelas, Penyampaian Materi Pembelajaran kompetensi guru, &
2017
Monitoring Baik, & Pengelolaan Kelas Cukup disarankan untuk
Administrasi mengikuti kegiatan
KKG
Program Guru diberi motivasi,
Pembelajaran, pelatihan/diklat
Administrasi Pembelajaran Guru
Observasi peningkatan
Kamis, 07 September Cukup, Penyampaian Materi
20. Kelas, kompetensi guru, &
2017 Pembelajaran Cukup, & Pengelolaan
Monitoring disarankan untuk
Kelas Cukup
Administrasi mengikuti kegiatan
KKG
21. Senin, 11 September Program Administrasi Pembelajaran Guru Baik, Guru diberikan
2017 Pembelajaran, Penyampaian Materi Pembelajaran piagam penghargaan
Observasi Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Kelas,
48
Nama Guru Aspek Yang Program Tindak
No. Hari/ Tanggal Waktu Temuan
Yang Disupervisi Disupervisi Lanjut
Monitoring
Administrasi
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Selasa, 12 September Observasi Guru diberikan
22. Penyampaian Materi Pembelajaran
2017 Kelas, piagam penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program Guru diberi motivasi,
Pembelajaran, pelatihan/diklat
Observasi Administrasi Pembelajaran Guru Baik, peningkatan
Rabu, 13 September
23. Kelas, Penyampaian Materi Pembelajaran kompetensi guru, &
2017
Monitoring Baik, & Pengelolaan Kelas Cukup disarankan untuk
Administrasi mengikuti kegiatan
KKG
Program
Pembelajaran,
Administrasi Pembelajaran Guru Baik,
Senin, 18 September Observasi Guru diberikan
24. Penyampaian Materi Pembelajaran
2017 Kelas, piagam penghargaan
Baik, & Pengelolaan Kelas Baik
Monitoring
Administrasi
Program Guru diberi motivasi,
Pembelajaran, pelatihan/diklat
Administrasi Pembelajaran Guru
Observasi peningkatan
Selasa, 19 September Cukup, Penyampaian Materi
25. Kelas, kompetensi guru, &
2017 Pembelajaran Cukup, & Pengelolaan
Monitoring disarankan untuk
Kelas Baik
Administrasi mengikuti kegiatan
KKG
Depok, 8 Juli 2018
Kepala Sekolah,
49
Muhammad Arifin
Muhammad Arifin
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66