DESAIN PENELITIAN
Dosen Pengampu :
Dr. Muhsin, SE., Msi., Ak, CA
Disusun Oleh :
Akuntansi PPAPK Malam Kelas B
Nama Kelompok :
1. Mellyningrum Aisyah Pratiwi (B1033191017)
2. Ummi Oktaliani (B1033191021)
3. Aurina Dwi Pusparani (B1033191054)
Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, Yang telah melimpahkan berkat, kasih anugrah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “DESAIN PENELITIAN” dengan baik dan tepat waktu
meskipun masih banyak sekali kekurangan di dalam makalah ini. Tak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Muhsin, SE., Msi., Ak, CA. selaku Dosen mata
kuliah Metode Penelitian yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Di dalam penulisan ini, dapat disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi latar
belakang, rumusan masalah, tujuan, serta pembahasan teori, tak lupa juga pada akhir bab
berisikan penutupan seperti kesimpulan dan saran untuk kedepannya. Kami sangat berharap
makalah ini mampu memberikan sudut pandang baru dan berguna bagi para pembaca. Kami
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik isi
maupun susunanya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang agar kami dapat
membuat makalah menjadi lebih baik lagi.
Sekian yang dapat kami sampaikan, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian
kalimat serta kesalahan dalam penulisan makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan
banyak manfaat dan dapat dipahami maupun dimengerti bagi kami yang membuat makalah ini
maupun untuk para pembaca sekalian.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan beberapa tujuan , yaitu sebagai
berikut :
1. Menjelaskan Pengertian Dari Desain Penelitian
2. Membahas Manfaat Dari Desain Penelitian
1
2
3
4
Peneliti melalui studi eksplorasi dapat mengembangkan konsep atau konstrak construct
yang jelas dan mendefinisikan variabel – variabel penelitian yang penting. Studi ini
setidaknya mempunyai tiga tujuan yang saling terkait :
• Melakukan diagnosa fenomena tertentu
• Menyaring alternatif – alternatif
• Menemukan ide – ide baru
Hasil dari studi eksplorasi memberi dukungan informasi berupa klarifikasi masalah
untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Studi eksplorasi dapat dikelompokkan ke
dalam 4 kategori :
• Survei pengalaman
• Analisis data sekunder
• Metode studi kasus
• Uji coba (pilot study) untuk analisis kualitatif
2.3.2 Studi Deskriptif
Merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh dari
subjek berupa : individu, organisasisonal, industri atau perspektif yang lain. Tujuan
studi ini untuk menjelaskan aspek – aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati.
Studi ini membantu peneliti untuk :
• Menjelaskan karakteristik subjek yang teliti
• Mengkaji berbagai aspek dalam fenomena tertentu
• Menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitian selanjutnya
Jika dalam studi eksplorasi dimaksudkan untuk memahami karakteristik fenomena atau
masalah yang diteliti, studi ini dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik fenomena
atau masalah yang ada.
2.3.3 Pengujian Hipotesis
Penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis umumnya merupakan penelitian
yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel tipe hubungan
antara dua variabel atau lebih, dapat berupa hubungan korelasional, komparatif
(perbandingan), dan hubungan sebab akibat.
Hipotesis penelitian dikembangkan berdasarkan teori – teori yang selanjutnya diuji
berdasarkan data yang dikumpulkan. Pengujian hipotesis merupakan tujuan studi
(termasuk studi eksplorasi dan studi deskriptif) yang mempunyai pengaruh terhadap
elemen desain penelitian yang lain, terutama dalam pemilihan metode pengujian data.
5
2.7.2. Studi Beberapa Tahap atau Studi Jangka Panjang ( Longitudinal Study)
Usaha peneliti untuk menjawab suatu masalah atau pertanyaan penelitian kemungkinan
tidak cukup dengan satu tahap pengumpulan data. Penelitian -penelitian untuk
mengetahui pola kecenderungan, hubungan kausal-komparatif dan hubungan sebab
akibat umumnya memerlukan lebih dari satu tahap pengumpulan data pada saat (titik
waktu) yang berbeda. Studi ini umumnya memerlukan waktu lebih lama dan usaha
lebih banyak dibandingkan dengan tipe studi satu tahap. Pengamatan yang dilakukan
salam studi ini lebh intensif dan lebih baik dibandingkan dengan observasi pada studi
satu tahap serta biaya yang relative lebih mahal.
Skala nominal merupakan tipe skala pengukuran yang paling sederhana. Angka atau
atribut yang digunakan dalam pengukuran hanya rupakan suatu nama untuk
menyebutkan kategori atau kelompok iabel. Skala nominal, oleh karena itu, juga
dinamakan dengan skala kategoris, nilai variable dengan skala nominal hanya
menjelaskan kategori, tetapi tidak menjelaskan nilai peringkat, jarak atau
perbandingan.
• Skala Ordinal
Merupakan skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga
menyatakan peringkat construct yang diukur. Peringkat nilai menunjukkan suatu
urutan penilaian atau tingkat preferensi. Misal, peneliti ingin mengetahui preferensi
calon mahasiswa terhadap lima perguruan tinggi unggulan. Responden diminta
untuk menyusun urutan pilihan terhadap masing-masing perguruan tinggi dengan
menyatakan dalam bentuk angka 1 sampai dengan 5. Angka 1 menunjukkan tingkat
pilihan responden yang pertama terhadap perguruan tinggi tersebut, demikian
seterusnya sampai angka 5 yang menunjukkan tingkat pilihan yang terakhir. Skala
ordinal mempunyai kelebihan dibandingkan dengan skala nominal, karena
menyatakan kategori dan peringkat.
• Skala Interval
Merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak
construct yang diukur. Skala nominal, dengan kata lain, tidak hanya mengukur
perbedaan subyek atau obyek secara kualitatif melalui kategorisasi dan menyatakan
urutan preferensi, tetapi juga mengukur jarak antara pilihan yang satu dengan yang
lain. Skala interval, dengan demikian, merupakan skala pengukuran yang lebih baik
dibandingkan dengan skala nominal dan skala ordinal.
Skala interval dapat dinyatakan dengan angka 1 sampai dengan 5 atau angka 1
sampai dengan 7. Skala pengukuran ini menggunakan konsep jarak atau interval
yang sama (equality interval) karena skala ini tidak menggunakan angka 0 (nol)
sebagai titik awal perhitungan" Nilai skala interval bukan angka absolut.
• Skala Rasio
Merupakan skala pengukuran yang menunjukkan kategori. peringkat, jarak dan
perbandingan construct yang diukur. Skala rasio menggunakan nilai absolut,
sehingga memperbaiki kelemahan skala interval yang menggunakan nilai relatif.
Nilai uang atau ukuran berat merupakan contoh pengukuran dengan skala rasio. Nilai
10
uang sebesar satu juta rupiah merupakan kelipatan sepuluh kali dari nilai uang
seratus ribu rupiah. Jika berat badan seseorang adalah 70 kilogram sama dengan dua
kali lipat dari orang yang memiliki berat badang 35 kilogram. Skala rasio banyak
digunakan dalam penelitian-penelitian akuntansi dan manajemen keuangan.
Berikut ini metode-metode yang sering digunakan dalam pengukuran construct sikap
yaitu :
• Skala Sederhana (Simple Attitude Scale)
Metode pengukuran sikap yang paling sederhana adalah skala sederhana yang
menggunakan skala nominal, misal: setuju atau tidak setuju, ya atau tidak. Tipe skala
11
ini digunakan terutama jika kuisioner penelitian berisi relatif banyak butir
pertanyaan, tingkat pendidikan responden rendah, atau alasan yang lain.
• Skala Kategori (Category Scale)
Merupakan metode pengukuran sikap yang berisi beberapa alternatif kategori
pendapat yang memungkinkan bagi responden untuk memberikan alternatif
penilaian. Skala kategori pada dasarnya meru pakan perluasan dari skala sederhana.
Skala ini memberikan yang lebih banyak informasi dan mengukur lebih sensitif
dimensi construct diban dingkan dengan skala sederhana. Skala kategori yang
dinamakan juga skala butir penilaian (itemized rating scale) ini dapat dinyatakan
dengan angka. Berikut ini adalah tipe-tipe skala kategori yang umumnya digunakan
untuk mengukur sikap responden yang berkaitan dengan: kualitas (contoh 1), urgensi
(2), menarik (3), kepuasan (4), frekuensi (5)
• Skala Likert (Likert Scale)
Merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
ketidaksetujuannya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Metode
pengukuran yang paling sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert
sehingga dikenal dengan nam. Skala Likert. Nama lain dari skala ini adalah
summated rating method". Skala Likert umumnya menggunakan lima angka
penilaian, yaitu: (1) sangat setuju, (2) setuju, (3) tidak pasti atau netral, (4) tidak
setuju, (5) sangat tidak setuju. Urutan setuju atau tidak setuju dapat juga dibalik
mulai dari sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Alternatif angka
penilaian dalam skala ini dapat bervariasi dari 3 sampai dengan 9.
• Skala Perbedaan Semantis (Semantic Differential Scale)
Merupakan metode pengukuran sikap dengan menggunakan skala penilaian tujuh
butir yang menyatakan secara ver bal dua kutub (bipolar) penilaian yang ekstrem.
Dua kutub ekstrem yang dinyatakan dalam metode ini antara lain dapat berupa
penilaian mengenai: baik buruk, kuat lemah, modern kuno. Responden diminta
mengisi ruang semantis yang tersedia untuk merefleksikan seberapa dekat sikap
responden terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu diantara dua kutub
penilaian yang ekstrem. Metode pengukuran ini umumnya digunakan untuk
mengetahui sikap penilaian responden terhadap merk dagang, produk, identifikasi
perusahaan, pekerjaan, individu tertentu, dan dimensi construct yang lain-lain.
12
3.1 Kesimpulan
Desain penelitian atau desain studi dapat didefinisikan sebagai suatu strategi yang
dipilih oleh peneliti untuk mengintegrasikan secara menyeluruh komponen riset dengan cara
logis dan sistematis untuk membahas dan menganalisis apa yang menjadi fokus penelitian.
Desain penelitian meliputi : tujuan studi, tip setting penelitian, unit analisis, horison waktu,
skala pengukuran dan metode pengujian data yang dirancang untuk menjawab masalah atau
pertanyaan penelitian. Tujuan studi dalam penelitian dapat berupa : studi eksplorasi
(penjajakan) yang dimaksudkan untuk memahami permasalahan yang relatif belum banyak
diteliti, studi deskriptif, yaitu untuk menjelaskan karakteristik masalah yang bermanfaat untuk
pemecahan masalah, dan pengujian hipotesis mengenai hubungan antar variabel berdasarkan
fakta empiris. Tipe hubungan antar variabel dapat berupa : hubungan korelasional, yaitu
asosiasi antara beberapa variabel independen dengan variabel dependennya, hubungan sebab-
akibat, yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependennya.
Eksperimen lapangan seperti halnya studi lapangan yang menggunakan setting alamiah, tetapi
ada keterlibatan peneliti yang melakukan manipulasi terhadap variabel tertentu. Eksperimen
laboratorium merupakan tipe penelitian yang menggunakan setting artifisial dan adanya
manipulasi terhadap variabel penelitian tertentu oleh peneliti.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bisa mempermudah kita
semua dalam memahami isi materi yang telah dipaparkan diatas. Kritik, saran, dan masukan-
masukan dari semua pihak juga kami harapkan guna untuk melengkapi makalah ini
dan memperbaharui makalah yang baru lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6390167/Desain_Penelitian
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: UGM.