Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahasa Esa karena atas berkat-
Nya dan usaha dari penulis, sehingga makalah yang berjudul “CARA MENGURAIKAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS” dapat dirampungkan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Penulisan
Karya Ilmiah serta memberikan gambaran kepada pembaca khususnya mahasiswa semester 6
prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk dapat memahami kelayakan suatu
masalah penelitian, mulai dari cara memperoleh masalah penelitian, uraian identifikasi
masalah dan masalah penelitian serta cara merumuskan tujuan dan manfaat penelitian agar
mahasiswa memiliki gambaran awal penulisan suatu penelitian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Penulisan
Karya Ilmiah, Bapak Drs. I Wayan Wendra, M.Pd serta rekan-rekan yang berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Dengan adanya makalah ini, pembaca diharapkan memiliki
pemahaman yang lebih luas mengenai kelayakan suatu masalah penelitian.
Penulis berusaha dengan maksimal dalam pembuatan makalah ini, namun penulis
memohon maaf apabila terdapat kekurangan didalamnya. Maka dari itu, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang positif untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
Daftar Isi
Prakata ................................................................................................................................ ii
I. Pendahuluan .................................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 30
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 32
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 33
iii
I. Pendahuluan
Metode penelitian yang tepat yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam meneliti
permasalahan dalam bidang pendidikan adalah dengan menggunakan metode penelitian PTK
(Penelitian Tindakan Kelas). Wendra (2021 : 107) berpendapat bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan di kelas melalui melakukan tindakan tertentu
dalam rangka memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran.
Berbeda dengan pendapat Suyadi (2012 : 3) bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Berdasarkan dari kedua pernyataan tersebut,
dapat dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian dalam bentuk
tindakan yang dilaksanakan di kelas untuk memecahkan masalah yang dialami oleh guru
maupun siswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
Tujuan utama dari cara menguraikan metode penelitian PTK (Penelitian Tindakan
Kelas) adalah agar mahasiswa dapat menguraikan, memecah masalah dan menulis karya
ilmiah dalam bentuk tindakan di kelas secara sistematis. Secara sistematis yang dimaksud
adalah mahasiswa dapat menguraikan dengan cara berurutan dari apa yang seharusnya
pertama diuraikan hingga terakhir yang diuraikan dalam metode penelitian PTK (Penelitian
Tindakan Kelas).
4
bukti. Banyak mahasiswa yang kesulitan dalam menguraikan metode penelitian PTK,
mahasiswa juga bingung apa saja yang seharusnya diuraikan dalam metode penelitian PTK,
sehingga hal tersebut yang menjadi kendala dalam menulis karya ilmiah PTK. Namun,
menguraikan metode penelitian PTK bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, pada makalah ini
akan dijelaskan secara jelas mengenai cara menguraikan metode penelitian PTK.
Pada setiap penulisan karya ilmiah, pasti tidak terlepas dari rumusan masalah.
Rumusan masalah sangatlah penting untuk membahas permasalahan yang menjadi solusi
dalam memecahkan masalah. Masalah-masalah tersebut diidentifikasi menjadi rumusan
masalah. Berdasarkan rumusan masalah pada makalah ini, pentingnya cara menguraikan
metode penelitian PTK yaitu agar proposal penelitian yang dibuat tersusun rapi secara
sistematis. Cara menguraikan sub rancangan penelitian PTK juga sangat penting agar peneliti
mengetahui alasan penggunan rancangan tersebut. Kemudian, pentingnya cara menguraikan
subjek penelitian dan objek penelitian PTK agar peneliti dapat menentukan tempat, orang dan
sesuatu yang dijadikan sasaran. Pentingnya menguraikan bagan prosedur PTK agar peneliti
dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan penelitian dalam metode penelitian.
Selanjutnya, cara menguraikan metode pengumpulan data dan instrumen/alat pengumpulan
data sangat penting dalam penelitian agar peneliti dapat mendata apa saja yang diperlukan
dalam penelitian dan instrumen apa saja yang dapat digunakan dalam pengumpulan data.
Pentingnya cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data agar peneliti dapat
menuliskan cara menganalisis menggunakan teknik setelah data-data dikumpulkan. Terakhir,
pentingnya cara menguraikan kriteria keberhasilan agar peneliti dapat menentukan hasil akhir
atau keberhasilan dengan menggunakan metode kuantitatif dalam memberikan skor apakah
sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik atau sangat kurang baik.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara jelas tentang cara
menguraikan metode penelitian PTK, cara menguraikan sub rancangan penelitian PTK, cara
menguraikan subjek penelitian dan objek penelitian PTK, menguraikan bagan prosedur PTK,
cara menguraikan metode pengumpulan data dan instrumen/alat pengumpulan data, cara
menguraikan metodeanalisis data dan teknik analisis data, serta cara menguraikan kriteria
keberhasilan.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat adalah
sebagai berikut :
1.2.3 Bagaimana cara menguraikan subjek penelitian dan objek penelitian PTK?
1.2.6 Bagaimana cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.3.3 Untuk mengetahui cara menguraikan subjek penelitian dan objek penelitian
PTK.
1.3.6 Untuk mengetahui cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis
data.
6
1.4 Manfaat
Ada dua manfaat yang dapat diambil dari makalah ini, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
Secara teoritis, makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam khazanah
ilmu pengetahuan mengenai cara menguraikan metode penelitian PTK, cara
menguraikan sub rancangan penelitian PTK, cara menguraikan subjek penelitian dan
objek penelitian PTK, uraian bagan prosedur PTK, cara menguraikan metode
pengumpulan data dan instrumen/alat pengumpulan data, cara menguraikan metode
analisis data dan teknik analisis data, dan cara menguraikan kriteria keberhasilan.
Bagi Penulis
Bagi Pembaca
Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa yang akan menulis
karya ilmiah terutama tentang cara menguraikan metode Penelitian Tindakan
Kelas(PTK).
7
II. Pembahasan
Suyadi (2012:34) berpandangan bahwa metode dalam Penelitian Tindakan Kelas tidak
lagi berupa penjelasan yang teoritis seperti apa itu wawancara, angket, diskusi dll melainkan
telah berupa rancangan secara praktis, operasional, dan konkret. Hal ini dibuktikan oleh
rancangan metode penelitian yang digunakan dalam skripsi Slamet Ariyanti di atas, singkat
dengan makna yang padat dan tentunya mudah dipahami. Kemudian Suyadi (2012:34)
berpendapat tentang beberapa hal yang salah satunya perlu dicantumkan dalam merancang
metode penelitian agar terkesan praktis yaitu setting penelitian, sasaran penelitian, rencana
tindakan, teknik pengumpulan data, dan analisis data.
Metode Penelitian
8
Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional
(Basrowi & Suwandi, 2008:26).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan suatu praktik
Sasaran
pendidikan berdasarkan refleksi dari pemberian tindakan pada penelitian ini dengan
Penelitian
memberiakan suatu tindakan pada subjek yang diteliti melalui metode bermain peran
dan media komik. Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis
kolaboratif, di mana peneliti bertindak sebagai pengamat. Proses belajar mengajar Rencana
Tindakan
tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar
berjalan secara alami sehingga data yang diperoleh valid. Alasan peneliti
menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif karena peneliti ikut berperan
dalam proses pembelajaran.
Penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan MCTaggart yang lebih Teknik
memfokuskan pada aspek individual dalam penelitian tindakan. Model ini dapat Pengumpula
dikembangkan menjadi model PTK yang menggunakan dua siklus. Alur fikir dan n Data
tolak ukur kerja yang ditawarkan Kemmis dan MC Taggart ada tiga, yaitu
(Yuliawati, Suprihatiningrum & Rokhimawan, 2012:24-25):
a. Perencanaan (Planning)
b. Tindakan (acting) dan Observasi (Observation)
c. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap penelitian kelas peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu
diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut (Yuliawati, Suprihatiningrum, dan
Rokhimawan, 2012:24).
Analisis Data
9
Uraian Penjelasan :
a. Sasaran penelitian, adanya target bahwa akan terjadi perubahan melalui tindakan
yang dilakukan guru. Target di sini bukan semata-mata hasil, tapi proses
pembelajaran (Suyadi, 2012:34).
b. Rencana tindakan, gambaran riil secara detail mengenai rencana tindakan yang
akan dilakukan peneliti (Suyadi, 2012:34).
c. Teknik pengumpulan data, yaitu metode yang digunakan peneliti dalam merekam
data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2012:34).
d. Analisis data, analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar
keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi,
2012:34).
10
2.3 Cara Menguraikan Subjek Penelitian dan Objek Penelitian PTK
Hal penting lainnya yang wajib ada dalam sebuah penelitian bukan hanya metode,
tetapi juga subjek penelitian dan objek penelitian. Subjek dan objek penelitian menjadi topik
utama yang akan dibahas dalam sebuah laporan atau proposal penelitian. Setiap jenis
penelitian memiliki ciri-ciri subjek dan objek penelitian yang berbeda sesuai keriteria masing-
masing penelitian.
Subjek penelitian bisa diketahui dari bagian judul, dari judul skripsi di atas yang
menjadi subjek penelitian adalah Kelas VII E SMP Negeri 1 Banjar. Kelas tersebut dipilih
menjadi subjek penelitian oleh peneliti karena dianggap mampu dan layak mengembangkan
penggunaan pendekatan kontekstual dalam menulis teks prosedur. Sebelum mengangkat judul
skripsi dengan subjek tersebut, peneliti tentu sudah melewati beberapa tahap penelitian.
Setelah subjek penelitian, terdapat objek penelitian. Objek penelitian merupakan hal
yang dikaji dalam penelitian tersebut (Wendra, 2021:126). Terkait pengertian objek
penelitian, yang sesuai dengan judul skripsi Made Arya Sistadewi di atas yaitu penggunaan
pendekatan kontekstual. Objek penelitian juga dapat diambil dari respos subjek yang
digunakan penelitian tersebut.
11
2.4 Menguraikan Bagan Prosedur PTK
Setiap penelitian selalu meliputi beberapa langkah untuk mencapai hasil yang
sempurna. Penelitian Tindakan Kelas dalam penyusunannya meliputi beberapa langkah terdiri
dari empat tahap yang disebut proses siklus atau spiral (Samsu Sumadayo, 2013:27).
Tahapan-tahapan tersebut antara lain yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action),
pengamatan (Observasion), dan refleksi.
2.4.1 Perencanaan
Setiap jenis penelitian memiliki proses siklus yang sama, khususnya Penelitian
Tindakan Kelas pun demikian. Menurut Wendra (2021) tahap perencanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) langkahnya yaitu sebagai berikut.
12
pembelajaran tersebut akan sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi
pembelajaran atau sesuai dengan pola model pembelajaran yang ditentukan (Wendra,
2021:130). Ditambahkan oleh Samsu Sumadayo (2013) secara rinci perencanaan ini
berisi : apa yang dilakukan beserta rasionalnya, siapa yang melakukan, dimana, kapan,
dan bagaimana.
2.4.3 Observasi/evaluasi
13
prosedur di kelas VII E SMP N 1 Banjar. Yang diamati ialah guru mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas VII E SMP N 1 Banjar.
2.4.4 Refleksi
Tahap akhir dalam prosedur Penelitian Tindakan Kelas yaitu refleksi. Menurut
Wendra (2021:131-132) hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat
ketercapaiannya baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan.
Dalam uraian refleksi akan ditemukan kelemahan atau hambatan yang menyebabkan
belum tercapainya tujuan yang ditargetkan dan sekaligus diuraikan tindakan-tindakan
perbaikan yang dilakukan terhadap hambatan tersebut.
2.5 Cara Menguraikan Metode Pengumpulan Data dan Instrumen /Alat Pengumpulan
Data
14
data sebagai bahan pengolahan. Objek penelitian seperti produk yang dimaksud adalah
sasaran yang diteliti berupa benda seperti barang, bahan atau bangunan. Metode yang dapat
digunakan dalam pengumpulan data jika objek penelitiannya adalah objek produk, peneliti
sebagai penulis dapat menggunakan salah satu metode yaitu metode wawancara. Metode
wawancara tersebut dilakukan dengan cara mencari narasumber yang ahli atau orang yang
memproduksi barang atau bahan bangunan tersebut. Melalui metode wawancara, peneliti
dapat mengumpulkan data. Sedangkan, objek proses yang dimaksud adalah sasaran yang
diteliti berupa proses atau runtunan perubahan dalam tindakan. Misalnya, kemampuan siswa
dalam menulis. Untuk meneliti kemampuan siswa dalam menulis, dapat menggunakan
metode observasi, metode wawancara ataupun metode yang berupa tes. Sehingga, yang
dikumpulkan adalah respon siswa terhadap menulis.
Menyusun instrumen merupakan bagian yang penting dalam metode penelitian. Sandu
dan Ali (2015 : 78) menunjukkan bahwa bentuk instrumen berkaitan dengan metode
pengumpulan data, misal metode wawancara yang instrumennya pedoman wawancara.
Sedangkan, Wendra (2021 : 133) menyatakan bahwa terkait dengan metode pengumpulan
data yang digunakan akan sangat terkait dengan instrumen-instrumen yang digunakan
misalnya metode observasi instrumennya pedoman observasi, metode wawancara
instrumennya pedoman wawancara, metode kuisioner instrumennya angket, metode tes
instrumennya perangkat tes (objektif atau subjektif) dan lain-lain. Jadi, berdasarkan kedua
pendapat tersebut, instrumen atau alat pengumpulan data dan metode pengumpulan data
selalu berkaitan.
Sebagai contoh dalam skripsi PTK oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul
penelitian “PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1
BANJAR”.
15
Contoh : uraian metode pengumpulan data
Berdasarkan penelitian tersebut, adapun data yang diharapkan oleh peneliti adalah:
16
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks
prosedur menggunakan pendekatakan kontekstual.
1. Instrumen Observasi
Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tersebut adalah lembar
observasi. Berikut adalah instrumen pedoman observasi penggunaan pendekatan
kontekstual pada pembelajaran menulis teks prosedur di kelas VII E SMP Negeri 1
Banjar.
17
Orientasi
18
informasi KI, KD, Indikator
pada pertemuan saat itu.
7. Peserta didik membentuk
beberapa kelompok.
* Kontruktivisme
1. Peserta didik
mendefinisikan kembali teks
prosedur.
2. Peserta didik mengamati
teks prosedur.
3. Peserta didik
mengemukakan pendapatnya
mengenai teks prosedur sesuai
dengan pengetahuan yang
Kegiatan Inti mereka miliki dan alami.
* Menemukan/Inquiri
19
pembuatan sesuatu yang mereka
lihat.
2. Peserta didik bertanya jawab
kepada peserta didik lainnya
terkait proses pembuatan
sesuatu yang mereka lihat.
*Masyarakat Belajar
Kegiatan * Refleksi
20
jawab
21
guru/peserta didik mengenai
tulisan-tulisan/teks prosedur
yang dibuat oleh masing-masing
siswa.
2. Menyimpulkan
hasilpembelajaran.
* Penilaian Sebenarnya
1. Instrumen Wawancara
Dalam instrumen wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara
untuk mendapatkan data penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran
menulis teks prosedur di kelas VII E SMP N 1 Banjar.
22
Tabel. Instrumen Pedoman Wawancara
Nama Guru :
Hari/Tanggal :
2. Instrumen Dokumentasi
Dalam instrumen dokumentasi, peneliti menggunakan hasil tulisan siswa atau
teks prosedur yang dibuat oleh siswa.
23
2.6 Cara Menguraikan Metode Analisis Data dan Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan metode yang digunakan dalam menganalisis data.
Misalnya, peneliti dapat menggunakan metode deskriptif kuantitatif atau menggunakan
metode deskriptif kualitatif sebagai teknik analisis data. Penggunaan metode tersebut
harus disesuaikan dengan jenis data. Metode merupakan langkah-langkah yang bersifat
umum dalam penulisan karya ilmiah. Sedangkan, teknik lebih bersifat khusus. Sehingga,
metode dan teknik analisis data yang akan menentukan kriteria keberhasilan.
Sebagai contoh dalam skripsi PTK oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul
penelitian “PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1
BANJAR”.
24
Contoh : cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data
Setelah menguraikan metode dan instrumen/alat pengumpulan data serta metode dan
teknik analisis data, hal yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menulis karya ilmiah adalah
menguraikan kriteria keberhasilan. Menguraikan kriteria keberhasilan sangat penting dalam
menentukan hasil akhir dalam penelitian. Wendra (2021 : 135) mengatakan bahwa kriteria
keberhasilan yang dimaksud adalah menentukan patokan nilai rata-rata minimal sebagai
penentu bahwa target penelitian telah tercapai dan di situlah siklus tindakan penelitian
dihentikan. Pentingnya cara menguraikan kriteria keberhasilan, yaitu agar peneliti dapat
25
mengetahui nilai yang sangat baik hingga yang tidak baik. Jika kriteria keberhasilan dapat
tercapai sesuai dengan harapan peneliti, maka penelitian dapat dihentikan.
Sebagai contoh dalam skripsi PTK oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul
penelitian “PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1
BANJAR”.
Adapun contoh cara menguraikan kriteria keberhasilan PTK sesuai dengan penelitian
tersebut yaitu sebagai berikut dengan membuat sebuah tabel seperti contoh tabel dalam skripsi
berikut:
Tabel
26
1. Gusti Komang Surya Bawa 15 15 20 20 5 75 baik
27
25. Ni Luh Putu Ester Wulansari 15 20 20 20 10 85 sangat baik
Melody
26. Ni Nyoman Ariyani 15 20 20 16 10 81 sangat baik
Rata- 16 16 20 19 13 83 baik
rata
Keterangan:
1 = Judul menyatakan proses membuat/produk 2= Tujuan
3 = Pemaparan alat dan bahan yangjelas dan terperinci
4 = Langkah proses pembuatan produk
5 = kalimat ucapan/ motivasi
jumlah siswa
28
Berdasarkan contoh tabel tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis teks prosedur siswa
kelas VII E SMP N 1 Banjar diperoleh skor rata-rata kelas, yaitu 84 dengan kategori baik. Selain itu,
untuk mengetahui cara keterangan apakah sangat baik, baik atau kurang baik dapat dilakukan dengan
cara membuat tabel sebagai berikut.
Angka Keterangan
85-100 Sangat baik
69-84 Baik
53-68 Cukup baik
37-52 Kurang baik
<36 Sangat kurang baik
Jadi, begitulah contoh cara menguraikan kriteria keberhasilan siswa dalam penelitian
PTK. Dengan begitu, peneliti dapat mengetahui seberapa kemampuan siswa dalam
memahami apa yang telah diberikan oleh guru.
29
III. Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi pada bab pembahasan makalah ini, maka dapat penulis
simpulkan beberapa hal terkait dengan rumusan masalah pada bab penduluan di atas.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan dalam lingkup ruang
kelas yang hanya melibatkan subjek yang berapa di dalam kelas seperti guru dan siswa saja
sebagai cara untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi subjek tersebut. Dalam
melakukan penelitian sebagai cara untuk mentasi masalah yang ditemukan tentu ada
metodenya.
Metode penelitian dengan metode pengumpulan data PTK tentu berbeda, metode
penelitian praktis dan efisien yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi
setting penelitian, sasaran penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, dan analisis
data. Data penelitian diperoleh tentu melalui sub rancangan penelitian, Sub rancangan
Penelitian Tindakan Kelas memiliki siklus yang berkaitan erat dengan prosedur Penelitian
Tindakan Kelas hanya berbeda pada letak rancangan. Sub rancangan penelitian ini lebih
membahas jenis penelitian seperti contoh di atas menggunakan jenis penelitian deskriptif-
kualitatif. Deskriptif kualitatif ini termasuk penelitian yang berusaha menggambarkan sesuatu
sebagaimana adanya dengan menggunakan kata-kata.
Tahap demi tahap dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang
sesuai harapan dimulai dari perencanaan. Pada tahap perencanan ini yang dilakukan oleh
peneliti yaitu membaca sumber/menganalisis silabus untuk menentukan, menyusun,
menyiapkan alat maupun bahan pembelajaran. Dalam tahap pelaksanaan, peneliti mulai
merealisasikan skenario pembelajaran yang telah disusun di tahap perencanaan, skenario
pembelejran sebagai suatu alat untuk memecahkan masalah berisi unsur interogatif : apa yang
30
dilakukan beserta rasionalnya, siapa yang melakukan, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana.
Selanjutnya, cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data adalah
pertama peneliti harus mengetahui jenis data yang diteliti. Jenis data tersebut bersumber dari
subjek dan objek yang diteliti sesuai juga dengan judul yang dibuat oleh peneliti. Sehingga,
metode penelitian dapat diuraikan. Teknik analisis data juga harus menyesuaikan dengan
metode analisis data. Misalnya, metode analisis datanya adalah metode deskriptif-kualitatif,
maka tekniknya juga menggunakan teknik deskriptif-kualitatif dengan cara menguraikan atau
menjelaskan melalui pendeskripsian.
31
dengan jumlah siswa. Maka, dengan cara tersebut kriteria keberhasilan siswa dapat
ditentukan.
3.2 Saran
Makalah ini tentunya masih memiliki kekurangan, maka dari itu pembaca diharapkan
untuk membaca lebih banyak lagi referensi yang terkait dengan kelayakan suatu masalah
penelitian agar memiliki pemahaman yang lebih baik lagi mengenai materi tersebut.
32
Daftar Pustaka
Ariyanti, Slamet. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui
Metode Bermain Peran dan Media Komik Pada Siswa Kelas V Semester II MI
Menulis Teks Prosedur di Kelas VII E SMP N 1 Banjar. Skripsi (tidak diterbitkan).
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Cetakan ke-1. Yogyakarta
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan
Wendra, Wayan. 2021. Penulisan Karya Ilmiah (Penulisan Proposal, Penelitian, Skripsi dan