Anda di halaman 1dari 33

CARA MENGURAIKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Penulisan Karya Ilmiah

Oleh :

Aditya Diah Anggini 1812011028


Dewa Ayu Irma Krismayanti 1812011030

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
Prakata

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Mahasa Esa karena atas berkat-
Nya dan usaha dari penulis, sehingga makalah yang berjudul “CARA MENGURAIKAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS” dapat dirampungkan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.

Makalah ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Penulisan
Karya Ilmiah serta memberikan gambaran kepada pembaca khususnya mahasiswa semester 6
prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk dapat memahami kelayakan suatu
masalah penelitian, mulai dari cara memperoleh masalah penelitian, uraian identifikasi
masalah dan masalah penelitian serta cara merumuskan tujuan dan manfaat penelitian agar
mahasiswa memiliki gambaran awal penulisan suatu penelitian.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Penulisan
Karya Ilmiah, Bapak Drs. I Wayan Wendra, M.Pd serta rekan-rekan yang berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Dengan adanya makalah ini, pembaca diharapkan memiliki
pemahaman yang lebih luas mengenai kelayakan suatu masalah penelitian.
Penulis berusaha dengan maksimal dalam pembuatan makalah ini, namun penulis
memohon maaf apabila terdapat kekurangan didalamnya. Maka dari itu, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang positif untuk kesempurnaan makalah ini.

Jembrana, 7 Maret 2021

Penulis

ii
Daftar Isi

Prakata ................................................................................................................................ ii

Daftar Isi............................................................................................................................. iii

I. Pendahuluan .................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 6
1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 6
1.4 Manfaat ................................................................................................................................... 7
II. Pembahasan .................................................................................................................... 8

2.1 Cara Menguraikan Metode Penelitian PTK .............................................................................. 8


2.2 Cara Menguraikan Sub Rancangan Penelitian PTK ................................................................ 10
2.3 Cara Menguraikan Subjek Penelitian dan Objek Penelitian PTK............................................. 11
2.4.1 Perencanaan ............................................................................................................. 12
2.4.2 Pelaksanaan .............................................................................................................. 12
2.4.3 Observasi/evaluasi .................................................................................................... 13
2.4.4 Refleksi .................................................................................................................... 14
2.6 Cara Menguraikan Metode Analisis Data dan Teknik Analisis Data.................................. 24
2.7 Cara Menguraikan Kriteria Keberhasilan .......................................................................... 25
III. Penutup ....................................................................................................................... 30

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................ 30
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 32
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 33

iii
I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Saat ini, mahasiswa dituntut untuk dapat melakukan sebuah penelitian dengan
menemukan dan menganalisis permasalahan - permasalahan yang ada di sekitar, salah satunya
adalah dalam bidang pendidikan. Namun, menemukan dan menganalisis permasalahan
tidaklah mudah. Akan tetapi, mahasiswa dapat menemukan dan menguraikan permasalahan
dengan mempelajari dan memahami bagaimana cara menguraikan metode penelitian.
Menguraikan metode penelitian sangat penting dalam menulis karya ilmiah. Wendra (2021 :
123) menyatakan bahwa metode penelitian pada prinsipnya adalah prosedur atau cara yang
ditempuh dalam penelitian. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini dinyatakan
berdasarkan bagaimana penelitian dilakukan dan diuraikan sehingga tersusun secara
sistematis.

Metode penelitian yang tepat yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam meneliti
permasalahan dalam bidang pendidikan adalah dengan menggunakan metode penelitian PTK
(Penelitian Tindakan Kelas). Wendra (2021 : 107) berpendapat bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian yang dilakukan di kelas melalui melakukan tindakan tertentu
dalam rangka memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran.
Berbeda dengan pendapat Suyadi (2012 : 3) bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Berdasarkan dari kedua pernyataan tersebut,
dapat dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian dalam bentuk
tindakan yang dilaksanakan di kelas untuk memecahkan masalah yang dialami oleh guru
maupun siswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.

Tujuan utama dari cara menguraikan metode penelitian PTK (Penelitian Tindakan
Kelas) adalah agar mahasiswa dapat menguraikan, memecah masalah dan menulis karya
ilmiah dalam bentuk tindakan di kelas secara sistematis. Secara sistematis yang dimaksud
adalah mahasiswa dapat menguraikan dengan cara berurutan dari apa yang seharusnya
pertama diuraikan hingga terakhir yang diuraikan dalam metode penelitian PTK (Penelitian
Tindakan Kelas).

Terdapat fakta yang menunjukkan adanya masalah dalam menguraikan metode


penelitian PTK. Fakta tersebut berdasarkan data yang jelas dan akurat berdasarkan bukti-

4
bukti. Banyak mahasiswa yang kesulitan dalam menguraikan metode penelitian PTK,
mahasiswa juga bingung apa saja yang seharusnya diuraikan dalam metode penelitian PTK,
sehingga hal tersebut yang menjadi kendala dalam menulis karya ilmiah PTK. Namun,
menguraikan metode penelitian PTK bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, pada makalah ini
akan dijelaskan secara jelas mengenai cara menguraikan metode penelitian PTK.

Pada setiap penulisan karya ilmiah, pasti tidak terlepas dari rumusan masalah.
Rumusan masalah sangatlah penting untuk membahas permasalahan yang menjadi solusi
dalam memecahkan masalah. Masalah-masalah tersebut diidentifikasi menjadi rumusan
masalah. Berdasarkan rumusan masalah pada makalah ini, pentingnya cara menguraikan
metode penelitian PTK yaitu agar proposal penelitian yang dibuat tersusun rapi secara
sistematis. Cara menguraikan sub rancangan penelitian PTK juga sangat penting agar peneliti
mengetahui alasan penggunan rancangan tersebut. Kemudian, pentingnya cara menguraikan
subjek penelitian dan objek penelitian PTK agar peneliti dapat menentukan tempat, orang dan
sesuatu yang dijadikan sasaran. Pentingnya menguraikan bagan prosedur PTK agar peneliti
dapat mengenal langkah-langkah pelaksanaan penelitian dalam metode penelitian.
Selanjutnya, cara menguraikan metode pengumpulan data dan instrumen/alat pengumpulan
data sangat penting dalam penelitian agar peneliti dapat mendata apa saja yang diperlukan
dalam penelitian dan instrumen apa saja yang dapat digunakan dalam pengumpulan data.
Pentingnya cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data agar peneliti dapat
menuliskan cara menganalisis menggunakan teknik setelah data-data dikumpulkan. Terakhir,
pentingnya cara menguraikan kriteria keberhasilan agar peneliti dapat menentukan hasil akhir
atau keberhasilan dengan menggunakan metode kuantitatif dalam memberikan skor apakah
sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik atau sangat kurang baik.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara jelas tentang cara
menguraikan metode penelitian PTK, cara menguraikan sub rancangan penelitian PTK, cara
menguraikan subjek penelitian dan objek penelitian PTK, menguraikan bagan prosedur PTK,
cara menguraikan metode pengumpulan data dan instrumen/alat pengumpulan data, cara
menguraikan metodeanalisis data dan teknik analisis data, serta cara menguraikan kriteria
keberhasilan.

5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat adalah
sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana cara menguraikan metode penelitian PTK?

1.2.2 Bagaimana cara menguraikan sub rancangan penelitian PTK?

1.2.3 Bagaimana cara menguraikan subjek penelitian dan objek penelitian PTK?

1.2.4 Bagaimana menguraikan bagan prosedur PTK?

1.2.5 Bagaimana cara menguraikan metode pengumpulan data dan instrumen/alat


pengumpulan data?

1.2.6 Bagaimana cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data?

1.2.7 Bagaimana cara menguraikan kriteria keberhasilan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui cara menguraikan metode penelitian PTK.

1.3.2 Untuk mengetahui cara menguraikan sub rancangan penelitian PTK.

1.3.3 Untuk mengetahui cara menguraikan subjek penelitian dan objek penelitian
PTK.

1.3.4 Untuk mengetahui uraian bagan prosedur PTK.

1.3.5 Untuk mengetahui cara menguraikan metode pengumpulan data dan


instrumen/alat pengumpulan data.

1.3.6 Untuk mengetahui cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis
data.

1.3.7 Untuk mengetahui cara menguraikan kriteria keberhasilan.

6
1.4 Manfaat
Ada dua manfaat yang dapat diambil dari makalah ini, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam khazanah
ilmu pengetahuan mengenai cara menguraikan metode penelitian PTK, cara
menguraikan sub rancangan penelitian PTK, cara menguraikan subjek penelitian dan
objek penelitian PTK, uraian bagan prosedur PTK, cara menguraikan metode
pengumpulan data dan instrumen/alat pengumpulan data, cara menguraikan metode
analisis data dan teknik analisis data, dan cara menguraikan kriteria keberhasilan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi Penulis

Makalah ini dapat membantu penulis mengembangkan pengetahuannya terkait isi


makalah, menambahkan materi yang kurang, dan memperbaiki yang kurang tepat.

Bagi Pembaca

Makalah ini dapat membantu pembaca meningkatkan pemahaman mengenai cara


menguraikan penelitian PTK sebagai bekal dalam melakukan penelitian atau
menyusun sebuah karya ilmiah.

Bagi Mahasiswa

Makalah ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa yang akan menulis
karya ilmiah terutama tentang cara menguraikan metode Penelitian Tindakan
Kelas(PTK).

7
II. Pembahasan

2.1 Cara Menguraikan Metode Penelitian PTK


Apapun jenis penelitian yang digunakan, selalu diikuti oleh metode sebagai dasar
berhasilnya sebuah penelitian. Menurut Wendra (2021:123) metode penelitian pada
prinsipnya adalah prosedur atau cara yang ditempuh dalam penelitian. Tanpa adanya metode
atau cara sebuah penelitian tidak akan jelas strukturnya, setiap jenis penelitian memiliki
metode yang hampir sama hanya dibedakan oleh beberapa unsur terkhusus Penelitian
Tindakan Kelas.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang


berkonteks kelas yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil belajar (Samsu
Sumadayo, 2013:20). Berikut ini adalah satu contoh judul skripsi yang menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas oleh Slamet Ariyanti salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Salatiga yaitu “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI DRAMA MELALUI METODE
BERMAIN PERAN DAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II
MI KALIREJO UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG”

Suyadi (2012:34) berpandangan bahwa metode dalam Penelitian Tindakan Kelas tidak
lagi berupa penjelasan yang teoritis seperti apa itu wawancara, angket, diskusi dll melainkan
telah berupa rancangan secara praktis, operasional, dan konkret. Hal ini dibuktikan oleh
rancangan metode penelitian yang digunakan dalam skripsi Slamet Ariyanti di atas, singkat
dengan makna yang padat dan tentunya mudah dipahami. Kemudian Suyadi (2012:34)
berpendapat tentang beberapa hal yang salah satunya perlu dicantumkan dalam merancang
metode penelitian agar terkesan praktis yaitu setting penelitian, sasaran penelitian, rencana
tindakan, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

Contoh 1 : Rancangan Metode penelitian

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI DRAMA MELALUI


METODE BERMAIN PERAN DAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS V
SEMESTER II MI KALIREJO UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

Oleh : Slamet Ariyanti

Metode Penelitian
8
Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional
(Basrowi & Suwandi, 2008:26).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan suatu praktik
Sasaran
pendidikan berdasarkan refleksi dari pemberian tindakan pada penelitian ini dengan
Penelitian
memberiakan suatu tindakan pada subjek yang diteliti melalui metode bermain peran
dan media komik. Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis
kolaboratif, di mana peneliti bertindak sebagai pengamat. Proses belajar mengajar Rencana
Tindakan
tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar
berjalan secara alami sehingga data yang diperoleh valid. Alasan peneliti
menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif karena peneliti ikut berperan
dalam proses pembelajaran.
Penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan MCTaggart yang lebih Teknik
memfokuskan pada aspek individual dalam penelitian tindakan. Model ini dapat Pengumpula
dikembangkan menjadi model PTK yang menggunakan dua siklus. Alur fikir dan n Data

tolak ukur kerja yang ditawarkan Kemmis dan MC Taggart ada tiga, yaitu
(Yuliawati, Suprihatiningrum & Rokhimawan, 2012:24-25):
a. Perencanaan (Planning)
b. Tindakan (acting) dan Observasi (Observation)
c. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap penelitian kelas peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu
diperhatikan khusus untuk diamati. Adapun siklus atau tahap-tahap penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut (Yuliawati, Suprihatiningrum, dan
Rokhimawan, 2012:24).

Analisis Data

9
Uraian Penjelasan :
a. Sasaran penelitian, adanya target bahwa akan terjadi perubahan melalui tindakan
yang dilakukan guru. Target di sini bukan semata-mata hasil, tapi proses
pembelajaran (Suyadi, 2012:34).
b. Rencana tindakan, gambaran riil secara detail mengenai rencana tindakan yang
akan dilakukan peneliti (Suyadi, 2012:34).
c. Teknik pengumpulan data, yaitu metode yang digunakan peneliti dalam merekam
data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2012:34).
d. Analisis data, analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar
keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi,
2012:34).

2.2 Cara Menguraikan Sub Rancangan Penelitian PTK


Dalam sebuah metode penelitian tentunya terdapat sub rancangan penelitian.
Berbicara tentang metode penelitian yang berperan dalam bidang pendidikan, pikiran
pembaca pasti akan langsung diarahkan kepada Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rancangan
penelitian PTK memiliki siklus yang lengkapnya akan dijelaskan pada prosedur Penelitian
PTK, siklus tersebut meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi/evaluasi, dan refleksi (Wendra, 2021:123).

Berikut merupakan contoh uraian rancangan penelitian dalam skripsi Penelitin


Tindakan kelas (PTK) oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul penelitian
“PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1 BANJAR”. Penelitian ini
termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Menurut Darmadi (2014: 185),
penelitian deskriptif-kualitatif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan sesuatu
sebagaimana adanya dengan menggunakan kata-kata. Jenis penelitian ini bertujuan
memeroleh gambaran yang jelas, objektif, sistematis, dan cermat mengenai topik yang
diangkat menjadi masalah nantinya. Dengan demikian, penelitian ini hanya menggambarkan
dan mendeskripsikan penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis teks
prosedur di kelas VII E SMP N 1 Banjar.

10
2.3 Cara Menguraikan Subjek Penelitian dan Objek Penelitian PTK
Hal penting lainnya yang wajib ada dalam sebuah penelitian bukan hanya metode,
tetapi juga subjek penelitian dan objek penelitian. Subjek dan objek penelitian menjadi topik
utama yang akan dibahas dalam sebuah laporan atau proposal penelitian. Setiap jenis
penelitian memiliki ciri-ciri subjek dan objek penelitian yang berbeda sesuai keriteria masing-
masing penelitian.

Menurut Wendra (2021:124) Sebelum mengemukakan subjek dan objek penelitian


perlu mengemukakan latar atau tempat penelitian. Dikatakan demikian karena jika terlebih
dahulu tidak mengemukakan latar penelitian maka peneliti akan kesulitan menentukan siapa
yang akan diangkat sebagai subjek dan objek. Dalam memilih subjek dan objek penelitian
perlu disesuaikan dengan pemahaman atau kemampuan peneliti akan tidak terjadi kendala.

Berangkat dari pengertian subjek penelitian menurut Arikunto (dalam Wendra,


2021:125) bahwa subjek penelitian berupa benda, hal atau orang, tempat, data, atau variabel
melekat dan yang dipermasalahkan. Subjek penelitian memiliki kedudukan yang sangat
sentral dalam sebuah penelitian karena dalam subjek penelitian itulah terdapat data tentang
variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti. Sebagai contoh dalam skripsi Penelitin
Tindakan kelas (PTK) oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul penelitian
“PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1 BANJAR”

Subjek penelitian bisa diketahui dari bagian judul, dari judul skripsi di atas yang
menjadi subjek penelitian adalah Kelas VII E SMP Negeri 1 Banjar. Kelas tersebut dipilih
menjadi subjek penelitian oleh peneliti karena dianggap mampu dan layak mengembangkan
penggunaan pendekatan kontekstual dalam menulis teks prosedur. Sebelum mengangkat judul
skripsi dengan subjek tersebut, peneliti tentu sudah melewati beberapa tahap penelitian.

Setelah subjek penelitian, terdapat objek penelitian. Objek penelitian merupakan hal
yang dikaji dalam penelitian tersebut (Wendra, 2021:126). Terkait pengertian objek
penelitian, yang sesuai dengan judul skripsi Made Arya Sistadewi di atas yaitu penggunaan
pendekatan kontekstual. Objek penelitian juga dapat diambil dari respos subjek yang
digunakan penelitian tersebut.

11
2.4 Menguraikan Bagan Prosedur PTK

Setiap penelitian selalu meliputi beberapa langkah untuk mencapai hasil yang
sempurna. Penelitian Tindakan Kelas dalam penyusunannya meliputi beberapa langkah terdiri
dari empat tahap yang disebut proses siklus atau spiral (Samsu Sumadayo, 2013:27).
Tahapan-tahapan tersebut antara lain yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action),
pengamatan (Observasion), dan refleksi.

2.4.1 Perencanaan

Menurut Wendra (2021:129) Perencanaan ini dilakukan secara kolaboratif


oleh tim peneliti, mulai dari menganalisis silabus untuk menentukan materi
pembelajaran, menyusun skenario pembelajaran, melatihkan pelaksana tindakan
dalam penerapannya, menyiapkan alat dan bahan pembelajaran, menyusun alat
evaluasi berikut keriteria penilaiannya, menyusun instrumen penelitian. Tahap demi
tahap itu dilakukan untuk mendapatkan hasil dan awal yang baik sebagai tahap
perencanaan agar kemudian proses penelitian berjalan sesuai harapan.

Setiap jenis penelitian memiliki proses siklus yang sama, khususnya Penelitian
Tindakan Kelas pun demikian. Menurut Wendra (2021) tahap perencanaan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) langkahnya yaitu sebagai berikut.

1. Peneliti dan anggota peneliti secara bersama menganalisis silabus untuk


menyesuaikan pokok bahasan agar sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang harus dikembangkan berdasarkan waktu yang tersedia.
2. Peneliti secara bersama menyusun rencana pembelajaran menulis deskripsi
berdasarkan pendekatan kontekstual.
3. Peneliti secara bersama mendiskusikan teknis penerapan rencana
pembelajaran menulis deskripsi dengan menggunakan pendekatan
kontekstual melalui mengobservasi langsung objek otentik agar sesuai
dengan rencana.
4. Peneliti secara bersama menyusun instrumen penelitian (pedoman
observasi, wawancara, dan tes/tugas menulis deskripsi).
2.4.2 Pelaksanaan

Setelah menyusun perencanaan apa yang akan dilakukan, langkah selanjutnya


yaitu merealisasikan perencanaan berupa langkah-langkah tersebut. Langkah-langkah

12
pembelajaran tersebut akan sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi
pembelajaran atau sesuai dengan pola model pembelajaran yang ditentukan (Wendra,
2021:130). Ditambahkan oleh Samsu Sumadayo (2013) secara rinci perencanaan ini
berisi : apa yang dilakukan beserta rasionalnya, siapa yang melakukan, dimana, kapan,
dan bagaimana.

Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran, disusun sedemikian rupa skenario


pembelajaran oleh Wendra (2021) Pelaksanaannya sebagai berikut.

1. Guru memberikan orientasi materi pembelajaran beserta model


pembelajaran yang akan diterapkan, sumber yang diperlukan, serta
penegasan kemampuan yang akan dilatihkan adalah menemukan ciri-ciri
benda dan nantinya mendeskripsikannya dalam bentuk paragraf deskriptif.
2. Siswa dibagi dalam 5 kelompok dengan cara menghitung siswa, satu, dua,
tiga, empat, dan lima secara berulang. Nomor satu masuk kelompok satu,
nomor dua masuk kelompok dua, dan seterusnya.
3. Guru membagikan benda yang telah dipersiapkan untuk diobservasi,
kemudia dibagikan blangko observasi.
4. Dan langkah-langkah pelaksanaan lainnya sampai akhir pembelajaran.

2.4.3 Observasi/evaluasi

Setelah tahap pelaksanaan, tahap observasi/evaluasi wajib dilaksanakan untuk


mengetahui hasil selama perencanaan dan pelaksanaan. Wendra (2021:131)
berpendapat bahwa observasi yang utuh akan mencerminkan proses tindakan yang
proses tindakan yang berlangsung. Untuk memeroleh data yang akurat, observasi
sering dilengkapi dengan video.

Sebagai contoh yaitu tahap observasi/evaluasi penelitian PTK skripsi oleh


Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas
Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul penelitian “PENGGUNAAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS
PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1 BANJAR”. Penelitian dengan judul
tersebut mengobservasi/mengevaluasi langkah-langkah operasional yang ditempuh
oleh guru dalam penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis teks

13
prosedur di kelas VII E SMP N 1 Banjar. Yang diamati ialah guru mata pelajaran
bahasa Indonesia kelas VII E SMP N 1 Banjar.
2.4.4 Refleksi

Tahap akhir dalam prosedur Penelitian Tindakan Kelas yaitu refleksi. Menurut
Wendra (2021:131-132) hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat
ketercapaiannya baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan.
Dalam uraian refleksi akan ditemukan kelemahan atau hambatan yang menyebabkan
belum tercapainya tujuan yang ditargetkan dan sekaligus diuraikan tindakan-tindakan
perbaikan yang dilakukan terhadap hambatan tersebut.

Berkenaan dengan penjelasan refleksi di atas, berikut merupakan tahap refleksi


penelitian PTK skripsi oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul penelitian
“PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN
MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1 BANJAR”. Dari judul
tersebut hasil refleksi melalui wawancara yang peneliti lakukan dengan guru
pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII E SMP N 1 Banjar, diperoleh
informasi bahwa hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan pendekatan
kontekstual pada pembelajaran menulis teks prosedur, yaitu sebagai berikut. (a) Guru
mengalami kesulitan untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar, (b) Guru
mengalami kesulitan untuk mengatur siswa belajar di luar kelas, (c) Guru kesulitan
dalam mengarahkan siswa untuk ke depan kelas membacakan hasil pekerjaan atau
tulisan mereka, (d) Guru kesulitan dalam memberikan inovasi-inovasi yang kreatif
kepada siswa agar pembelajaran tidak monoton. Dari beberapa hambatan yang dialami
oleh guru tersebut, peneliti bisa memikirkan solusi sebagai penyempurna penelitian.
Dengan demikian selain adanya kelemahan pasti diikuti oleh penguat atau kelebihan.

2.5 Cara Menguraikan Metode Pengumpulan Data dan Instrumen /Alat Pengumpulan
Data

Mengumpulkan data dalam penelitian tidaklah mudah. Wendra (2021 : 133)


menyatakan bahwa metode pengumpulan data sangat terkait dengan objek penelitian, baik itu
objek produk maupun objek proses misalnya metode observasi, wawancara, kuisioner, dan
tes. Metode pengumpulan data lebih menekankan pada instrumen atau sarana pengumpulan

14
data sebagai bahan pengolahan. Objek penelitian seperti produk yang dimaksud adalah
sasaran yang diteliti berupa benda seperti barang, bahan atau bangunan. Metode yang dapat
digunakan dalam pengumpulan data jika objek penelitiannya adalah objek produk, peneliti
sebagai penulis dapat menggunakan salah satu metode yaitu metode wawancara. Metode
wawancara tersebut dilakukan dengan cara mencari narasumber yang ahli atau orang yang
memproduksi barang atau bahan bangunan tersebut. Melalui metode wawancara, peneliti
dapat mengumpulkan data. Sedangkan, objek proses yang dimaksud adalah sasaran yang
diteliti berupa proses atau runtunan perubahan dalam tindakan. Misalnya, kemampuan siswa
dalam menulis. Untuk meneliti kemampuan siswa dalam menulis, dapat menggunakan
metode observasi, metode wawancara ataupun metode yang berupa tes. Sehingga, yang
dikumpulkan adalah respon siswa terhadap menulis.

Menyusun instrumen merupakan bagian yang penting dalam metode penelitian. Sandu
dan Ali (2015 : 78) menunjukkan bahwa bentuk instrumen berkaitan dengan metode
pengumpulan data, misal metode wawancara yang instrumennya pedoman wawancara.
Sedangkan, Wendra (2021 : 133) menyatakan bahwa terkait dengan metode pengumpulan
data yang digunakan akan sangat terkait dengan instrumen-instrumen yang digunakan
misalnya metode observasi instrumennya pedoman observasi, metode wawancara
instrumennya pedoman wawancara, metode kuisioner instrumennya angket, metode tes
instrumennya perangkat tes (objektif atau subjektif) dan lain-lain. Jadi, berdasarkan kedua
pendapat tersebut, instrumen atau alat pengumpulan data dan metode pengumpulan data
selalu berkaitan.

Berdasarkan penjelasan mengenai metode pengumpulan data dan instrumen


pengumpulan data, maka dapat dikatakan bahwa metode dan instrumen pengumpulan data ini
berbeda. Metode pengumpulan data lebih berfokus pada cara yang digunakan dalam
pelaksanaan pengumpulan data. Sedangkan instrumen pengumpulan data lebih berfokus pada
alat atau sarana yang digunakan sebagai pedoman sesuai dengan metode yang digunakan
dalam pengumpulan data.

Sebagai contoh dalam skripsi PTK oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul
penelitian “PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1
BANJAR”.

15
Contoh : uraian metode pengumpulan data

Berdasarkan penelitian tersebut, adapun data yang diharapkan oleh peneliti adalah:

1. Langkah-langkah operasional yang ditempuh oleh guru dalam penggunaan pendekatan


kontekstual pada pembelajaran menulis teks prosedur di kelas VII E SMP N 1 Banjar,
2. Tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks prosedur menggunakan
pendekatan kontekstual di kelas VII E SMP N 1 Banjar,
3. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan pendekatan
kontekstual pada pembelajaran teks prosedur di kelas VII SMP N 1 Banjar

Berdasarkan ketiga data yang diharapkan oleh peneliti, maka peneliti


memerlukan ketepatan dalam pemilihan metode untuk mewujudkan keberhasilan yang
diharapakan oleh peneliti. Sehingga, dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan
tiga metode dalam mengumpulkan data. Berikut adalah contoh cara menguraikan
metode penelitian PTK oleh peneliti berdasarkan penelitian tersebut:
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan salah satu cara pengumpulan data dengan
terjun langsung ke tempat penelitian dengan cara mengamati, mencatat,
atau merekam kejadian yang terjadi di tempat penelitian yang dilakukan.
Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati langkah-langkah
operasional yang ditempuh oleh guru dalam penggunaan pendekatan
kontekstual pada pembelajaran menulis teks prosedur di kelas VII E SMP
N 1 Banjar.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada seorang informan
untuk mendapatkan informasi-informasi sesuai dengan data yang
dibutuhkan. Metode wawancara ini digunakan untuk mengetahui
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan
pendekatan kontekstual pada pembelajaran teks prosedur di kelas VII E
SMP N 1 Banjar.
3. Metode Dokumentasi

16
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks
prosedur menggunakan pendekatakan kontekstual.

Selain contoh cara menguraikan metode pengumpulan data, adapun juga


contoh cara menguraikan instrument pengumpulan data. Instrument yang digunakan
dalam penelitian tersebut adalah instrumen pedoman observasi, instrumen pedoman
wawancara, dan instrumen pedoman dokumentasi. Contoh cara menguraikan
berdasarkan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Contoh : cara menguraikanan instrumen pengumpulan data

1. Instrumen Observasi

Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tersebut adalah lembar
observasi. Berikut adalah instrumen pedoman observasi penggunaan pendekatan
kontekstual pada pembelajaran menulis teks prosedur di kelas VII E SMP Negeri 1
Banjar.

Tabel. Instrumen Pedoman Observasi

Kegiatan Langkah-langkah ada tidak Keterangan


pembelajaran
ada

17
Orientasi

1. Peserta didik merespons


salam pembuka dari guru.
2. Peserta didik bersama guru
berdoa.
3. Peserta didik merespons
pertanyaan terkait dengan
kehadiran peserta didik dan
Pendahuluan keadaan kelas.
4. Peserta didik menyampaikan
pendapat mengenai teks
prosedur yang dibaca dalam
buku teks.
5. Peserta didik menerima
informasi tujuan pembelajaran
dan cakupan materi yang akan
dipelajari.
6. Peserta didik
menerima

18
informasi KI, KD, Indikator
pada pertemuan saat itu.
7. Peserta didik membentuk

beberapa kelompok.
* Kontruktivisme

1. Peserta didik
mendefinisikan kembali teks
prosedur.
2. Peserta didik mengamati
teks prosedur.
3. Peserta didik
mengemukakan pendapatnya
mengenai teks prosedur sesuai
dengan pengetahuan yang
Kegiatan Inti mereka miliki dan alami.
* Menemukan/Inquiri

1. Peserta didik bersama-sama


mengunjungi kantin, ruang
guru, atau lingkungan sekitar
sekolah untuk melihat langsung
proses pembuatan atau
melakukansesuatu.
* Bertanya
1. Peserta didik saling bertanya
dengan pihak terkait proses

19
pembuatan sesuatu yang mereka
lihat.
2. Peserta didik bertanya jawab
kepada peserta didik lainnya
terkait proses pembuatan
sesuatu yang mereka lihat.
*Masyarakat Belajar

1. Peserta didik berkumpul


dengan kelompoknya masing-
masing.
2. Peserta didik menyusun teks
prosedur sesuai dengan yang
mereka lihat dan alami setelah
ke luar kelas.
3. Peserta didik melaksanakan
diskusi terkait penyusunan teks
prosedur yang akan dibuat agar
sesuai struktur dan kaidah
kebahasaan teks prosedur
dengan topik berbeda.
* Pemodelan
1. Peserta didik
mempresentasikan hasil teks
prosedur yang dibuat.

Kegiatan * Refleksi

Penutup 1. Berdiskusi dan tanya

20
jawab

21
guru/peserta didik mengenai
tulisan-tulisan/teks prosedur
yang dibuat oleh masing-masing
siswa.
2. Menyimpulkan
hasilpembelajaran.
* Penilaian Sebenarnya

1. Mengerjakan tes evaluasi

2. Peserta didik menyimak


informasi rencana kegiatan
pembelajaran untuk materi
selanjutnya.
3. Peserta didik dan guru berdoa.

4. Peserta didik merespons


salam penutup dari guru.

1. Instrumen Wawancara
Dalam instrumen wawancara, peneliti menggunakan pedoman wawancara
untuk mendapatkan data penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran
menulis teks prosedur di kelas VII E SMP N 1 Banjar.

22
Tabel. Instrumen Pedoman Wawancara

Nama Guru :

Hari/Tanggal :

1. Bagaimana cara ibu mengajari siswa menulis teks prosedur?

2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa menulis teks prosedur berdasarkan


pendekatankontekstual di kelas VII E?
3. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi selama menggunakan pendekatan
kontekstual pada pembelajaran menulis teks prosedur di kelas VII E SMP N 1
Banjar?
4. Bagaimanakah cara mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
5. Bagaimanakah kiat-kiat ibu dalam menangani siswa yang mengalami kesulitan
dalam menulis teks prosedur?

2. Instrumen Dokumentasi
Dalam instrumen dokumentasi, peneliti menggunakan hasil tulisan siswa atau
teks prosedur yang dibuat oleh siswa.

23
2.6 Cara Menguraikan Metode Analisis Data dan Teknik Analisis Data

Setelah menguraikan metode pengumpulan data dan instrumen /alat


pengumpulan data, yang dilakukan oleh peneliti selanjutnya adalah menganalisis data
yang telah dikumpulkan. Menganalisis data dapat dilakukan dengan menguraikan metode
dan teknik analis data. Menguraikan metode dan teknik analisis data memang sangat sulit.
Wendra (2021 : 134) mengatakan bahwa metode analisis data yang digunakan sangat
terkait dengan jenis data dan tujuan penelitian. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yang
dimaksud adalah data berdasarkan kualitas yang ditulis menggunakan kata-kata atau
kalimat. Sedangkan, data kuantitatif adalah data yang dituliskan dengan menggunakan
angka-angka atau bilangan yang menunjukkan jumlah. Selain jenis data, tujuan penelitian
juga dijadikan patokan pada metode analisis data. Sebelum peneliti menentukan metode
analisis data, sebaiknya peneliti menyebutkan datanya terlebih dahulu dan disesuaikan
dengan rumusan masalah yang dibuat.

Teknik analisis data merupakan metode yang digunakan dalam menganalisis data.
Misalnya, peneliti dapat menggunakan metode deskriptif kuantitatif atau menggunakan
metode deskriptif kualitatif sebagai teknik analisis data. Penggunaan metode tersebut
harus disesuaikan dengan jenis data. Metode merupakan langkah-langkah yang bersifat
umum dalam penulisan karya ilmiah. Sedangkan, teknik lebih bersifat khusus. Sehingga,
metode dan teknik analisis data yang akan menentukan kriteria keberhasilan.

Sebagai contoh dalam skripsi PTK oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul
penelitian “PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1
BANJAR”.

24
Contoh : cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data

3.53.Teknik Analisis Data


4.
5.
Pengolahan data dilakukan dengan menganalisis data tersebut Metode
6.
menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Menurut Sugiyono (2006: 336), Analisis Data
7.
analisis data merupakan proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari
hasil
8. observasi, wawancara, dan catatan lapangan dengan pengorganisasian data
ke9.dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan penggabungan,
menyusun ke dalam pola sehingga mudah dipahami. Teknik
10.
Analisis Data
11. Dalam penelitian ini, data yang dianalisis ialah data yang diperoleh dari
hasil observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah
12. analisis deskriptif-kualitatif dengan mendeskripsikan melalui uraian atau
teknik
penjelasan. Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2006: 337) menyatakan
bahwa aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Teknik analisis inilah yang akan digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkah yang analisis data yang dilakukan
dalam penelitian ini sebagai berikut.

Berdasarkan contoh uraian di atas, peneliti menggunakan metode deskriptif-kualitatif.


Karena, data yang dianalisis merupakan data jenis kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian
tersebut bersumber dari subjek dan objek penelitian. Subjek dalam penelitian tersebut adalah
“Kelas VII E SMP N 1 Banjar” sedangkan objeknya adalah “Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran Menulis Teks Prosedur”. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode
analisis data deskriptif-kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah
sama seperti metode analisis data, yaitu teknik analisis deskriptif-kualitatif dengan
mendeskripsikan melalui uraian atau penjelasan.

2.7 Cara Menguraikan Kriteria Keberhasilan

Setelah menguraikan metode dan instrumen/alat pengumpulan data serta metode dan
teknik analisis data, hal yang harus dilakukan oleh peneliti dalam menulis karya ilmiah adalah
menguraikan kriteria keberhasilan. Menguraikan kriteria keberhasilan sangat penting dalam
menentukan hasil akhir dalam penelitian. Wendra (2021 : 135) mengatakan bahwa kriteria
keberhasilan yang dimaksud adalah menentukan patokan nilai rata-rata minimal sebagai
penentu bahwa target penelitian telah tercapai dan di situlah siklus tindakan penelitian
dihentikan. Pentingnya cara menguraikan kriteria keberhasilan, yaitu agar peneliti dapat

25
mengetahui nilai yang sangat baik hingga yang tidak baik. Jika kriteria keberhasilan dapat
tercapai sesuai dengan harapan peneliti, maka penelitian dapat dihentikan.

Sebagai contoh dalam skripsi PTK oleh Made Arya Sistadewi, Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Ganesha tahun 2020 dengan judul
penelitian “PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DI KELAS VII E SMP N 1
BANJAR”.

Contoh : cara menguraikan kriteria keberhasilan

Adapun contoh cara menguraikan kriteria keberhasilan PTK sesuai dengan penelitian
tersebut yaitu sebagai berikut dengan membuat sebuah tabel seperti contoh tabel dalam skripsi
berikut:

Tabel

No. Nama siswa Skor Jumlah Keterangan


1 2 3 4 5

26
1. Gusti Komang Surya Bawa 15 15 20 20 5 75 baik

2. I Gede Ageng Mahakrisnawan 15 20 20 20 10 85 sangat baik

3. I Gusti Made Dwi Saputra 15 15 20 20 5 75 baik

4. Ida Ayu Putu Purwani Dewi 15 20 20 20 10 85 sangat baik

5. Ida Bagus Putu Oka Sugandhika 15 20 20 20 5 80 baik

6. Kadek Bayu Rian Saputra 15 15 20 15 10 75 baik

7. Kadek Dina Listiani 15 15 20 18 15 83 sangat baik

8. Kadek Galin Cantika Dewi 15 20 20 20 20 95 sangat baik

9. Kadek Juliawan 15 10 20 20 18 83 baik

10. Kadek Kristina 15 15 20 20 10 80 baik

11. Kadek Rizky Mardika 15 10 20 20 15 80 baik

12. Kadek Thingyan Cahya Permadi 15 10 20 20 15 80 baik

13. Kadek Yuniarsari 15 20 20 20 15 90 sangat baik

14. Ketut Diva Muliami 15 15 20 20 10 80 baik

15. Komang Andiana 15 15 20 20 5 75 baik

16. Komang Dimas Raditia Artana 15 20 20 20 10 85 sangat baik

17. Komang Juniarta 15 15 20 16 5 71 baik

18. Komang Mas Budiasa 15 15 20 20 15 85 sangat baik

19. Komang Putri Cahyani 15 15 20 20 10 80 baik

20. Komang Sri Riantini 15 10 20 18 18 81 baik

21. Komang Sugiarta 15 15 20 16 10 80 baik

22. Komang Wahyu Sudiarca 15 15 20 20 15 85 sangat baik

23. Luh Susanti Manik 20 20 20 20 5 85 sangat baik

24. Made Lidia Sari 15 20 20 20 5 80 baik

27
25. Ni Luh Putu Ester Wulansari 15 20 20 20 10 85 sangat baik
Melody
26. Ni Nyoman Ariyani 15 20 20 16 10 81 sangat baik

27. Putu Dita Suardi 20 15 20 20 20 95 sangat baik

28. Putu Eka Adnyani 15 20 20 18 15 88 sangat baik

29. Putu Meliandari 15 15 20 20 20 90 sangat baik

30. Putu Moninda 20 15 20 20 20 95 sangat baik

31. Putu Nanda Gia Utama 15 10 20 20 20 85 sangat baik

32. Putu Patma Suari 15 15 20 20 10 80 baik

33. Putu Revan Adiarta 20 15 20 20 15 90 sangat baik

34. Putu Suka Hery Wijaya 20 15 20 20 10 85 sangat baik

35. Putu Suri Antari 20 15 20 20 15 90 sangat baik

36. Putu Utami Melani Putri 15 10 20 20 15 80 sangat baik

Rata- 16 16 20 19 13 83 baik
rata
Keterangan:
1 = Judul menyatakan proses membuat/produk 2= Tujuan
3 = Pemaparan alat dan bahan yangjelas dan terperinci
4 = Langkah proses pembuatan produk
5 = kalimat ucapan/ motivasi

jumlah skor seluruh siswa


Skor rata-rata diperoleh dengan cara :

jumlah siswa

28
Berdasarkan contoh tabel tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis teks prosedur siswa
kelas VII E SMP N 1 Banjar diperoleh skor rata-rata kelas, yaitu 84 dengan kategori baik. Selain itu,
untuk mengetahui cara keterangan apakah sangat baik, baik atau kurang baik dapat dilakukan dengan
cara membuat tabel sebagai berikut.

Angka Keterangan
85-100 Sangat baik
69-84 Baik
53-68 Cukup baik
37-52 Kurang baik
<36 Sangat kurang baik

Jadi, begitulah contoh cara menguraikan kriteria keberhasilan siswa dalam penelitian
PTK. Dengan begitu, peneliti dapat mengetahui seberapa kemampuan siswa dalam
memahami apa yang telah diberikan oleh guru.

29
III. Penutup

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan materi pada bab pembahasan makalah ini, maka dapat penulis
simpulkan beberapa hal terkait dengan rumusan masalah pada bab penduluan di atas.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan dalam lingkup ruang
kelas yang hanya melibatkan subjek yang berapa di dalam kelas seperti guru dan siswa saja
sebagai cara untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi subjek tersebut. Dalam
melakukan penelitian sebagai cara untuk mentasi masalah yang ditemukan tentu ada
metodenya.

Metode penelitian dengan metode pengumpulan data PTK tentu berbeda, metode
penelitian praktis dan efisien yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi
setting penelitian, sasaran penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, dan analisis
data. Data penelitian diperoleh tentu melalui sub rancangan penelitian, Sub rancangan
Penelitian Tindakan Kelas memiliki siklus yang berkaitan erat dengan prosedur Penelitian
Tindakan Kelas hanya berbeda pada letak rancangan. Sub rancangan penelitian ini lebih
membahas jenis penelitian seperti contoh di atas menggunakan jenis penelitian deskriptif-
kualitatif. Deskriptif kualitatif ini termasuk penelitian yang berusaha menggambarkan sesuatu
sebagaimana adanya dengan menggunakan kata-kata.

Setelah menguraikan sub rancangan Penelitian Tindakan Kelas, kemudian komponen


terpenting selanjutnya yaitu subjek dan objek penelitian. Dikatakan sangat penting karena
subjek dan objek penelitian sesuatu yang akan diteliti atau sumber penelitian. Cara
menguraikan subjek dan objek penelitian bisa hanya dengan mengamati judul, subjek berupa
orang atau benda sedangkan objek berupa metode atau suatu cara/langkah dalam
menyelesaikan masalah. Setelah menentukan subjek dan objek penelitian barulah
menguraikan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi/evaluasi, dan refleksi.

Tahap demi tahap dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang
sesuai harapan dimulai dari perencanaan. Pada tahap perencanan ini yang dilakukan oleh
peneliti yaitu membaca sumber/menganalisis silabus untuk menentukan, menyusun,
menyiapkan alat maupun bahan pembelajaran. Dalam tahap pelaksanaan, peneliti mulai
merealisasikan skenario pembelajaran yang telah disusun di tahap perencanaan, skenario
pembelejran sebagai suatu alat untuk memecahkan masalah berisi unsur interogatif : apa yang

30
dilakukan beserta rasionalnya, siapa yang melakukan, dimana, kapan, mengapa, dan
bagaimana.

Langkah selanjutnya yaitu observasi/evaluasi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui


kilas balik berjalannya perencanaan dan pelaksanaan, cara yang wajib dilakukan tahap ini
yaitu membuat video sebagai dasar pada tahap refleksi setelahnya. Berbicara mengenai tahap
akhir dalam prosedur penelitian PTK yaitu tahap refleksi. Pada tahap ini akan ditemukan
kendala dan kelemahan dari penelitian yang telah dilaksanakan baik dari segi proses maupun
hasil tindakan.

Selain itu, cara menguraikan metode pengumpulan data dan instrumen/alat


pengumpulan data juga sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Cara menguraikan
metode pemgumpulan data, yaitu setelah peneliti mengumpulkan data, peneliti memilih
metode yang tepat agar sesuai dengan data yang diperoleh. Misalnya data langkah-langkah
operasional yang ditempuh oleh guru, maka metode yang dapat digunakan oleh peneliti
adalah metode observasi. Adapun juga cara menguraikan instrumen pengumpulan datanya
yaitu menggunakan instrumen observasi dengan menggunakan lembar observasi. Pada
lembar observasi tersebut, berisikan tabel dan kolom yang berisikan tulisan kegiatan,
langkah-langkah pembelajaran, ada, tidak ada dan keterangan.

Selanjutnya, cara menguraikan metode analisis data dan teknik analisis data adalah
pertama peneliti harus mengetahui jenis data yang diteliti. Jenis data tersebut bersumber dari
subjek dan objek yang diteliti sesuai juga dengan judul yang dibuat oleh peneliti. Sehingga,
metode penelitian dapat diuraikan. Teknik analisis data juga harus menyesuaikan dengan
metode analisis data. Misalnya, metode analisis datanya adalah metode deskriptif-kualitatif,
maka tekniknya juga menggunakan teknik deskriptif-kualitatif dengan cara menguraikan atau
menjelaskan melalui pendeskripsian.

Cara yang terakhir yaitu menguraikan kriteria keberhasilan. Cara menguraikannya


yaitu membuat tabel yang berisikan nomor sesuai dengan jumlah siswa, nama siswa, skor
yang diperoleh berdasarkan kriteria yang ditentukan, jumlah skor, keterangan dan rata-rata
nilai yang diperoleh. Peneliti mendata jumlah siswa kemudian mencatat nama siswa dan
memberikan siswa tes berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Setelah memberikan tes,
peneliti menuliskan skor yang diperoleh oleh siswa dan dijumlahkan. Sehingga, dari hasil
penjumlahan skor siswa dapat ditentukan keterangannya apakah sangat baik, baik, kurang
baik dan sebagainya. Rumus untuk mencari rata-rata adalah jumlah skor seluruh siswa dibagi

31
dengan jumlah siswa. Maka, dengan cara tersebut kriteria keberhasilan siswa dapat
ditentukan.

3.2 Saran
Makalah ini tentunya masih memiliki kekurangan, maka dari itu pembaca diharapkan
untuk membaca lebih banyak lagi referensi yang terkait dengan kelayakan suatu masalah
penelitian agar memiliki pemahaman yang lebih baik lagi mengenai materi tersebut.

32
Daftar Pustaka

Ariyanti, Slamet. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Drama Melalui

Metode Bermain Peran dan Media Komik Pada Siswa Kelas V Semester II MI

Kalirejo Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, FTIK IAIN Salatiga.

Sistadewi, Made Arya. 2020. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Pada Pembelajaran

Menulis Teks Prosedur di Kelas VII E SMP N 1 Banjar. Skripsi (tidak diterbitkan).

Jurusan Bahasa Sastra dan Daerah, FBS Undiksha.

Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Cetakan ke-1. Yogyakarta

: Literasi Media Publishing.

Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta : ANDI.

Wendra, Wayan. 2021. Penulisan Karya Ilmiah (Penulisan Proposal, Penelitian, Skripsi dan

Artikel). Singajara : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai