3. Susunlah skenario pembelajaran yang memuat pembukaan, kegiatan inti, dan penutup, untuk
perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dalam PTK! (silakan pilih KD atau Materi yang Anda
kuasai)
Jawab:
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari kamis 17 November 2022 dari pukul
08.00 sampai 09.00 WIB pada materi menenttukan luas layang-layang. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10
menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan
penutup sebesar 20 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) Menyapa dan mengecek kehadiran siswa.
(2) Melakukan pemanasan berupa menyanyi.
(3) Menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan
diajarkan selanjutnya.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses menemukan,
menamai dan mempresentasikan.Pertama guru membagi siswa dalam kelompok 4 dan setiap
kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa. Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas
siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja
sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian
membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan
pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan,
guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang hasil
temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari
guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.
Kegiatan akhir siklus I antara lain:
(1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan
pembelajaran .
(2) Siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan.
4. Dalam setiap siklus PTK terdapat 4 langkah, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Jelaskan!
Jawab:
Perencanaan yaitu menjelaskan tentang apa penelitianya dengan menentukan judul
penelitian sesuai dengan masalah yang sudah ditemukan, mengapa dilakukan penelitian,
kapan penelitian dilakukan apakah pada semester ganjil atau genap danapakah dengan
urutan materi pada semester tersebut.
Pelaksanaan yaitu pelaksanaan dari perencaaan yang telah dibuat dan diagendakan.
Pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan secara bersamaan. Penelitian pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sebelumnya disiapkan.
Observasi yaitu pelaksanaan pengamatan dari proses yang dilakukan selama tindakan
berlangsung kemudian mencatat apa yang terjadi sebagai data yang ditemukan.
Refleksi yaitu kegiatan mengemukakan kembalai apa yang sudah dilakukan dalam rangka
mengevaluasi aspek-aspek yang sudah dan yang belum dilakukan.
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN UPBJJ-UNIVERSITAS
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
3
ii
DAFTAR ISI
ha
l HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pelajaran......................................................................4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pelajaran...................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................5
BAB III PELAKSANAAN PENILITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.......13
A. Subyek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu..................................13
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran..............................................................14
C. Teknik Analisis Data..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pembelajaran IPA erat kaitannya dengan materi-materi atau konsep-konsep
yang perlu diingat, dipahami, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada
proses pembelajaran IPA yang identik dengan menghafal, maka diperlukan suatu
media mengingat untuk memgoptimalkan memori dan daya ingat siswa agar lebih
mudah memahami selama proses pembelajaran.
Namun dalam kenyataan yang ditemui di lapangan, yaitu di SDN Celep
menunjukkkan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum berhasil. Hal ini ditandai
dengan metode pembelajaran yang dilakukan guru monoton yaitu hanya
menggunakan LKS dan buku tanpa adanya penggunaan teknologi modern sebagai
sumber media sehingga menyebabkan siswa terlihat mengantuk, tidak antusias,
tidak ada siswa yang mau bertanya dalam pembelajaran dan juga banyak siswa
yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Dengan memperhatikan masalah tersebut, peneliti bermaksud mengadakan
perbaikan proses pembelajaran guna meningkatkan hasil pembelajaran. Perbaikan
yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan media dalam proses
pembelajaran. Media yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah media yang
digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil
belajar siswa tentang sistem peredaran darah pada manusia dan hewan. Adapun
media yang tepat digunakan adalah dengan menggunakan media video. Dengan
menggunakan media video peserta didik tidak merasa bosan, kurang antusias dan
ramai selama mengikuti pembelajaran dan akan memperoleh hasil yang
memuaskan, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas ada beberapa permasalahan yang muncul
antara lain:
a. Siswa terlihat mengantuk dan tidak antusias saat proses pembelajaran
b. Tidak ada siswa yang mau bertanya dalam pembelajaran
c. Banyak siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
guru
2
d. Guru mengajar hanya memanfaatkan LKS dan buku
e. Guru belum menggunakan media dalam pembelajaran
f. Hasil pembelajaran siswa kurang memuaskan.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis memberikan analisis masalah sebagai
berikut :
Dalam proses pembelajaran tidak adanya media pembelajaran yang menarik
dari guru, membuat siswa merasa tidak antusisas sehingga siswa menjadi
mengantuk selama proses pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa
kurang dapat menangkap materi yang disampaikan oleh guru sehingga
berefek pada kurang memuaskannya hasil pembelajaran siswa.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Fokus pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi organ peredarandarah
manusia dan hewan menggunakan media video pada siswa kelas V SDN
Celep tahun pelajaran 2022/2023. Alasan menggunakan video pembelajaran
adalah agar siswa dapat mengingat dengan baik materi yang disampaikan
oleh guru, sehingga diharapkan hasil belajar siswa pun menjadi meningkat
dan pembelajaran di kelas menjadi aktif dan menyenangkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah proses pembelajaran menggunakan media video untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Celepmengenai organ
peredarandarah manusia dan hewan?
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Celepmengenai
organ peredaran darah manusia dan hewan menggunakan media video?
3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Mendiskripsikan penggunaan media video untuk meningkatkan hasil belajar
siswa siswa kelas V SDN Celepmengenai organ peredaran darah manusia dan
hewan.
2. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN Celep mengenai
organ peredarandarah manusia dan hewan.
4
BAB II
KAJIANPUSTAKA
5
Pada umumnya anak-anak bergerak melalui tiga tahapan dalam menguasai
konservasi. Tahap pertama, anak-anak preoperasional gagal mengkonservasi.
Tahap kedua, merupakan transisional. Anak-anak kembali pada kondisi bahwa
kadang-kadang melakukan konservasi kadang-kadang juga tidak melakukan
konservasi. Tahap ketiga, di mana anak-anak dapat mengkonservasi dan
memberikan alasan secara logis atas jawaban yang diberikan.
B. Pembelajaran IPA di SD
Proses pembelajaran IPA identik dengan menghafalkan konsep yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari. Menurut Gagne (dalam Amalia Sapriati, dkk, 2017)
ada delapan langkah dalam mengajar IPA di SD, yaitu:
1. Mengaktifkan motivasi
Menumbuhkan harapan dengan memberikan motivasi sehingga siswa timbul
motivasi ingin tahu. Dalam pembelajaran IPA, guru dapat melakukan
penjelasan pokok bahasan fokus pada topik pembahasan.
2. Memberi tahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar
Guru sebaiknya memberi tahu siswa secara komperhensif tentang indikator
yang akan dicapainya setelah suatu pelajaran selesai diajarkan/dipelajari.
3. Mengarahkan perhatian
Guru mengemukakan dua bentuk perhatian. Perhatian pertama berfungsi untuk
membuat siswa siap menerima stimulus atau rangsangan belajar. Dalam
pembelajaran IPA guru mengadakan demonstrasi tentang sifat dan kejadian
sambil menginstruksikan pada siswa untuk memperhatikan. Kedua, dari
perhatian persepsi selektif pada tahap ini guru mengarahkan siswa memilih
informasi yang akan diteruskan ke memori jangka pendek. Dalam mengajar
seleksi stimulan yang sesuai dapat dilakukan dengan cara mengeraskan ucapan
suatu kata selama mengajar.
4. Merangsang ingatan
Pada tahapan ini guru harus berusaha menolong siswa dalam mengingat atau
memanggil kembali pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka pendek.
Cara menolong dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada siswa.
6
5. Menyediakan bimbingan belajar
Memperlancar masuknya informasi ke memori jangka panjang ke dalam kode
informasi. Bimbingan yang dapat diberikan guru adalah berupa pertanyaan,
gambar, atau ilustrasi.
6. Meningkatkan retensi
Pada tahapan ini guru harus mampu melakukan retensi atau bertahannya materi
yang dipelajari siswa baik dari guru atau siswa lainnya. Usaha yang dapat
dilakukan oleh guru dengan cara mengulang pelajaran yang sama berulang
kali.
7. Membantu transfer belajar
Transfer belajar dengan menerapkan apa yang telah dipelajari pada situasi yang
baru melalui tugas pemecahan masalah dan diskusi kelompok. Guru dapat
membantu transfer belajar kepada siswa.
8. Mengeluarkan perbuatan dan memberi umpan balik
Hasil belajar perlu diperhatikan melalui interaksi sehingga guru dan siswa
mengetahui apakah tujuan belajar telah tercapai. Adapun beberapa cara yang
dapat dilakukan oleh guru adalah dengan jalan memberikan tes atau dengan
mengamati tingkah laku siswa. Umpan balik, bila sifatnya positif merupakan
pertanda siswa telah mencapai tujuan pembelajaran.
C. Media Video
1. Pengertian Media Video
Menurut Ronal Anderson (1994:99), media video adalah merupakan
rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara serta unsur
gambar yang diputar dengan suatu alat. Media video merupakan bagian dari
media audiovisual. Dalam media video terdapat dua unsur yaitu unsur audio
dan gambar. Media video digunakan dapat membantu siswa dalam
menerima maksud pesan yang ingin disampaikan.
Video yang digunakan dalam penelitian ini merupakan video yang
diambil dari program youtube. Video ditampilkan melalui komputer yang
dihubungkan dengan LCD.
7
2. Karakteristik media video
Media video memiliki kelebihan dan kelemahan. Menurut Ronald Anderson
(1994:103-105) kelebihan dan kekurangan media video antara lain sebagai
berikut.
a. Kelebihan media video:
1) Dapat digunakan untuk klasikal atau individul
Selain secara klasikal, dapat digunakan secara individu. Siswa dapat
melihat tampilan video secara individu di komputer masing-masing.
2) Digunakan secara berulang.
Video dapat diputar berulang-ulang sehingga praktis untuk digunakan
dalam pembelajaran.
3) Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya.
4) Materi-materi pembelajaran yang bersifat dapat membahayakan siswa,
ditampilkan melalui media video.
5) Dapat menyajikan obyek secara detail.
6) Tidak memerlukan ruang gelap.
7) Pemutaran media video dapat dilakukan di dalam kelas dalam kondisi
terang.
8) Dapat di perlambat dan di percepat.
9) Menyajikan gambar dan suara.
b. Kelemahan media video :
1) Sukar untuk dapat direvisi
2) Membutuhkan biaya yang banyak
8
rangsangan gerak dan serasi.
2) Dapat menunjaukan serangkaian gambar diam tanpa suara
sebagai media foto dan film bingkai meskipun kurang
ekominis.
3) Dapat diajarkan pengetahuan tentang hukum-hukum dan
prinsip-prinsip tertentu.
4) Dapat digunakan untuk menunjukan contoh dan cara bersikap
atau berbuat dalam suatu penampilan.
- Tujuan afektif :
Video dapat menjadi media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap
dan emosi.
- Tujuan psikomotorik :
1) Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan
contoh ketrampilan yang menyangkut gerak.
2) Siswa dapat langsung mendapat umpan balik terhadap
kemampuan mereka sehingga mampu mencoba ketrampilan yang
menyangkut gerakan tadi.
9
e. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan
memanfaatkan media pembelajaran yang ada. Pemanfaatan media di
sini siswa sendiri mempraktikkannya ataupun guru langsung
memanfaatkannya, baik di kelas atau di luar kelas.
f. Langkah evaluasi pembelajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar
dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pembelajaran yang dicapai,
sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu
dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
E. Kerangka Pikir
11
Gambar 1. Kerangka berpikir
12
F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori di atas dapat disusun hipotesis tindakan sebagai berikut :
darah pada manusia dan hewan menggunakan media video dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi sistem peredaran darah pada manusia dan hewan pada siswa kelas V
13
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
2) Tempat Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas ini adalah di kelas V SDN Celep,
Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. SDN Celep memiliki total kelas
sebanyak 20 kelas dengan sarana dan prasarana yang cukup mendukung.
Lingkungan sekitar sekolah pun kondusif dan sangat mendukung kegiatan
belajar mengajar.
3) Waktu Penelitian
14
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
16
1) Lembar observasi terhadap guru untuk mengamati bagaimana
proses pembelajaran yang dilakukan.
2) Hasil belajar siswa, diperoleh dari melihat secara bersama-sama
hasil evaluasi siswa di akhir pertemuan kedua.
d. Tahap Refleksi
Guru bersama teman sejawat merenungi dan berdiskusi untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dan kekurangan pada siklus I. Jika masih terdapat hal-
hal yang kurang dan belum mencerminkan keberhasilan, maka proses
perbaikan akan dilanjutkan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
2) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa.
3) Menyusun naskah evaluasi siswa
4) Mempersiapkan media pembelajaran
b. Tahap Tindakan/ Pelaksanaan
1) Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam
- Guru menunjuk salah satu siswa untuk memipin doa
- Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
- Guru mengulas singkat materi pada pembelajaran sebelumnya
- Guru menyampaikan apersepsi berkaitan dengan materi peredaran
darah pada hewan.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan materi mengenai peredaran darah pada hewan
- Siswa diminta untuk mengamati video peraran darah pada hewan.
- Guru menstimulus daya analisis siswa dengan mengajukan
pertanyaan
- Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
17
3) Kegiatan Penutup
- Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa jika kurang jelas
terhadap mengenai materi yang telah dipelajari
- Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
- Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
- Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa
- Guru mengucapkan salam
c. Tahap Observasi / Pengamatan
Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu oleh teman sejawat yaitu
Ibu Yuli Armawati, S.Pd untuk mengamati proses pembelajaran dengan
tujuan agar hasil pengamatan lebih relevan. Pengamatan difokuskan
pada:
1) Lembar observasi terhadap guru untuk mengamati bagaimana proses
pembelajaran yang dilakukan.
2) Hasil belajar siswa, diperoleh dari melihat secara bersama-sama hasil
evaluasi siswa di akhir pertemuan kedua.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi siklus II, diharapkan akan diperoleh hasil yang lebih
baik atau meningkat dari siklus I, sehingga kriteria keberhasilan dapat
tercapai dengan maksimal.
18
Teknik analisis deskriptif kualitatif menggunakan model analisis Miles and
Huberman (dalam Sugiyono, 2009: 337) yang meliputi tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan dan terus menerus meliputi saat, selama dan setelah pengumpulan
data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Langkah pertama dalam analisis data adalah mereduksi data. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya jika diperlukan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data.
Melalui penyajian data yang dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard,
pictogram, dan sejenisnya, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Selain itu juga memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah dipahami tersebut.
3. Conclusion Drawing/ Verification (Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan/verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan dalam hipotesis masih bersifat sementara
dan dapat berubah sesuai bukti-bukti berupa data yang telah direduksi dan
disajikan. Setelah data-data yang valid direduksi dan disajikan, serta dipahami
dengan cermat pola hubungannya, maka akan diperoleh suatu kesimpulan akhir
yang kredibel.
19
D. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah petunjuk atau tanda yang diharapkan
muncul sebagai wujud keberhasilan dalam perbaikan pembelajaran.
Adapun dengan penelitian tindakan kelas ini, penulis berharap akan
ada peningkatan hasil belajar siswa kelas V mengenai sistem
peredaran darah pada manusia dan hewan di SDN Celep. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SDN Celep untuk
mata pelajaran IPA adalah 65. Maka peneliti akan menganggap
penelitaiannya berhasil jika terdapat peningkatan siswa dalam
keterampilan proses saat pembelajaran, dan juga peningkatan hasil
belajar.
20
DAFTAR PUSTAKA
Competence on Operating
Computer as Assistant of Instruction. Global Journal of Human Social Science
Research. Volume 14 Issue 5,----.
Pemahaman
Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas IV A SD Bantul Timur Tahun
Pelajaran 2012/2013”. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.
21