Disusun Oleh :
i
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada kami, sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad
SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “langkah-langkah
pengembangan bahan ajar " ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah pengembangan bahan ajar.
Serta tak lupa kami ucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing maupun teman-
teman yang turut ikut meberikan pengarahan terhadap pembuatan makalah ini dengan sabar dan
ikhlas, agar bisa tercipta makalah yang baik. Dalam makalah ini kami membahas tentang
Langkah- Langkah pengembangan bahan ajar berdasarkan referensi buku yang saya peroleh.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................iv
A. Latar Belakang....................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah...............................................................................................iv
C. Tujuan Masalah...................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses belajar mengajar. Ia dapat
membantu guru dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, sehinggan guru tidak
terlalu banyak menyajikan materi. Disamping itu, bahan ajar dapat menggantikan
sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan memberi
dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan untuk
membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat mengurangi
ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Hal ini juga mendukung
prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).
Bahan ajar adalah berbeda dengan buku teks. Bahan ajar yang baik dirancang
sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional. Guru dapat menulis sendiri bahan ajar yang
ingin digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, guru juga dapat
memanfaatkan buku teks atau bahan dan informasi lainnya yang sudah ada di pasaran
untuk dikemas kembali atau ditata sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bahan ajar.
Bahan ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman untuk siswa dan guru. Pedoman
berguna untuk mempermudah siswa dan guru mempergunakan bahan ajar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
D. Memahami struktur bahan ajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis bertujuan agar bahan ajar yang dibuat sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Analisis kebutuhan bahan ajar meliputi
tiga tahapan, yaitu: analisis terhadap kurikulum, sumber belajar dan penentuan jenis serta
judul bahan ajar. Keseluruhan proses tersebut menjadi bagian integral dari suatu proses
langkah-langkah pembuatan bahan ajar yang tidak dapat dipisahkan. Berikut penjelasan
tahap-tahap dalam analisis kebutuhan bahan ajar. Pada langkah ini ada empat tahap,
adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1
Muttaqin. (2016), Langkah-langkah pembuatan penyusunan bahan ajar
3
kompetensi dasar sebagai acuan baku yang wajib dipenuhi dan berlaku secara nasional.
Dalam konteks pembuatan bahan ajar, maka tugas guru adalah menentukan standar
kompetensi yang ingin dipenuhi oleh peserta didik.
Kelima, pengalaman belajar yakni suatu aktivitas yang didesain oleh pendidik
supaya dilakukan oleh para perta didik agar mereaka mengusai kompetensi yang telah
ditentuakn melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan.2 Jadi, pengalaman belajar
haruslah disusun secara jelas dan operasional, sehingga langsung bisa dipraktikkan dalam
kegiatan pembelajaran.
Itulah lima komponen utama yang harus kita pahami sebelum kita melakukan
analisis kurikum. Kemudian, jika kita sudah sampai pada analisis pengalaman belajar (yang
telah dilakukan oleh peserta didik) tersebut, maka proses akhir masih pada tahap pertama
adalah membuat matriksnya. Matrik analisis kebutuhan bahan ajar berisi sejumlah kolom
2
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Press, 2014), hal. 50-52
4
yang terdiri atas kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, dan jenis
bahan ajar. Kebutuhan bahan ajar dapat dilihat dari silabus mata pelajaran. Sedangkan jenis
bahan ajar agar dapat diturunkan dari pengalaman belajarnya. Semakin jelas pengalaman
belajar diuraikan, maka akan semakin mudah bagikita untuk menentukan jenis bahan
ajarnya. Dan jika analisis dilakukan terhadap seluruh standar kompetensi, maka akan
diketahui pula banyaknya bahan ajar yang harus disiapkan.
Standar kompetensi :
5
Analisi karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan
perkembangan siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran bukub teks. Kebutuhan atau
motivasi siwa merupakan kekuatan yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan
semangat dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri maupun dari luar individu itu sendiri.
Untuk memudahkan proses dalam pemilihan sumber belajar, ada dua kriteria yang
bisa kita gunakan dalam pemilihan sumber belajar, yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria Umum
Kriteria dalam pemilihan sumber belajar secara umum meliputi empat hal sebagai berikut
:
b. Praktis dan sederhana, artinya sumber belajar tidak memerlukan layanan atau
pengadaan sampingan yang sulit dan langka.
2. Kriteria Khusus
Secara khusus, kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar
secara umum meliputi lima hal sebagai berikut :
3
Opcit. hal. 61-62
6
a. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.
Menurut Diknas, paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan
ajar, yakni :
Contoh peta bahan ajar untuk mata pelajran Al-Qur’an dan Hadist di MI, kelas II
semeter 1 berikut diambil dari SK nomor 1, KD nomor 2, dimana materi pokok sebagai
judul bahan ajar adalah “penulisan Huruf Hijaiyah”.
Berkaitan dengan sifat bahan ajar, penting bagi kita untuk memahami bahan ajar
yang bersifat dependent dan independent. Bahan ajar dependent adalah bahan ajar yang
saling berhubungan antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lainnya, sehingga
dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi jika masing-
masing bahan ajar itu saling mempersyaratkan. Sedangkan bahan ajar independent adalah
bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan
atau terikat dengan bahan ajar lainnya.
Jika peta kebutuhan bahan ajar telah dibuat, maka tahap berikutnya dalam
menyusun bahan ajar adalah menyusun bahan ajar menurut struktur bentuk bahan ajar
4
Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Press, 2014)
7
masing-masing. Dengan demikian, perlu kita pahami bahwa masing-masing bentuk
bahan ajar memiliki struktur yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita juga harus
memahami struktur dari berbagai bentuk bahan ajar tersebut.
8
f. Leaflet. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu judul
Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, penilaian.
Bahan ajar audio adalah semua materi atau bahan yang diperoleh dengan
cara didengarkan. Bentuk bahan ajar ini bisa berupa kaset, CD, atau piringan
hitam (PH) dan juga bisa berupa radio. Untuk kaset, CD, atau piringan hitam (PH)
strukturnya meliputi lima komponen.Sedangkn radio memiliki strukturnya
meliputi empat komponen.
Setidaknya ada dua macam bahan ajar Audiovisual yakni video atau flim
dan orang. Strukturnya meliputi enam komponen.
5
Opcit. Hal. 68
6
Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Pres, 2014) hal. 70-71
9
Bahan ajar Interaktif memungkinkan tejadinya komunikasi aktif antara
media dan peserta didik. Bahan ini bisa berupa CD interaktif ataupun orang.
Strukturnya meliputi enam komponen.
a. Judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompentensi dasar atau materi
pokok yang harus dicapai oleh peserta didik.
b. Untuk menyusun bahan cetak, ada enam hal yang harus dimengerti yaitu:
4) Adanya stimulan.
5) Kemudahan dibaca.
6) Materi intruksional.
Bahan ajar Audio merupakan salah satu bentuk bahan ajar bahan ajar yang
menggunakan teknologi. Teknik penyususun bahan ajar ini meliputi beberapa hal
sebagai berikut:7
7
Ibid.hlm 72-74
10
a. Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar
kecilnya materi.
e. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan yaitu,
sewaktu peserta didik menirukan apa yang mereka dengar.
a. Analisis kurikulum
b. Penentuan media
c. Skema yang sekuensi (biasa dikenal dengan skenario) dari sebuah program
video/flim atau skrip.
d. Penggambilan gambar.
e. Proses editing.
11
Secara garis besar, berikut adalah teknik penyusunan Bahan Ajar Interaktif
Menurut Diknas :
c. Menurunkan judul dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar
kecilnya materi.
g. Melakukan penilaian terhadap hasil karya dari yang diberikan yang pada akhir
pembelajaran dapat dilihat oleh pendidik melalui komputer.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
12
Langkah-langkah pengembangan bahan ajar terdapat beberapa langkah yakni langkah
pertama menganalisis kurikulum, langkah kedua menganalisis sumber belajar, langkah ketiga
memilih dan menemukan bahan ajar. Kriteria pemilihan sumber belajar terdapat dua kriteria
yaitu kriteria khusus dan kriteria umum. Menyusun peta bahan ajar menurut Diknas, paling tidak
ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar, yakni untuk mengetahui jumlah bahan
ajar yang harus ditulis, mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar, menentukan sifat bahan ajar
(Dependent dan indefendent ).Struktur bahan ajar terdapat enam struktur yakni struktur bahan
ajar cetak, struktur bahan ajar model/ maket, struktur bahan ajar audio, struktur bahan ajar
audiovisual, bahan ajar interaktif, struktur bahan ajar lingkungan. Teknik penyusunan bahan ajar
yang perlu dipahami ada 4 teknik yaitu teknik penyusunan bahan ajar cetak, teknik penyusunan
bahan ajar audio, teknik penyusunan bahan ajar aoudio visual, teknik penyusuanan bahan ajar
interaktif.
B. Saran
Semoga makalah ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis. Jika
ada kekurangan dan kesalahan, baik penyajian ataupun penulisan diharapkan kritik dan sarannya
yang membangun demi kesempurnaan pada makalah-makalah berikutnya. Tentunya penulis
sudah menyadari jika dalam penyusunan di atas masih banyak terdapat kesalahan serta jauh dari
kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
pembaca
DAFTAR PUSTAKA
13
Muttaqin.(2016). Langkah-langkah Pembuatan Penyusunan Bahan Ajar. Diakses Pada 12
Oktober 2017.
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva Press
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan ajar metode penelitian pendidikan
dengan Sadjati, I. M. (2012). Pengembangan bahan ajar.addie model. Jurnal Arif, Tarman
A., and Iskandar Iskandar. "TEKNIK PENYUSUNAN BAHAN AJAR." Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan.
14