Anda di halaman 1dari 17

LANGKAH -LANGKAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pengembangan Bahan Ajar

Dosen Pengampu: Arifah Cahyo Andini Suparmun, M.Pd

Disusun Oleh :

1. ALIFAH NOVIA RAHMADANIA 3A/213272

2. NISA SUCI LESTARI 3B/213369


3. RETNO ANDRA PUSPITA SARI 3B/213386
4. RIA NITA ROMADHONI 3B/213387
5. SALMA NUR AMALIYAH 3B/213391
6. SELLA PUSPITASARI 3B/213394

JURUSAN TARBIYAH PROGRM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH KLATEN

i
TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada kami, sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad
SAW sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “langkah-langkah
pengembangan bahan ajar " ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah pengembangan bahan ajar.

Serta tak lupa kami ucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing maupun teman-
teman yang turut ikut meberikan pengarahan terhadap pembuatan makalah ini dengan sabar dan
ikhlas, agar bisa tercipta makalah yang baik. Dalam makalah ini kami membahas tentang
Langkah- Langkah pengembangan bahan ajar berdasarkan referensi buku yang saya peroleh.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Klaten, 3 Oktober 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................................... i

Kata Pengantar..................................................................................................................... ii

Daftar Isi..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................iv

A. Latar Belakang....................................................................................................iv

B. Rumusan Masalah...............................................................................................iv

C. Tujuan Masalah...................................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar....................................................3

B. Memahami Kriteria Pemilihan Sumber Belajar..................................................6

C. Menyusun peta bahan ajar..................................................................................7

D. Memahami Struktur Bahan Ajar.........................................................................8

E. Teknik penyusunan Bahan Ajar Yang Perlu Dipahami………………………..10

BAB III PENUTUP.............................................................................................................13

A. Kesimpulan.........................................................................................................13

B. Saran...................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses belajar mengajar. Ia dapat
membantu guru dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, sehinggan guru tidak
terlalu banyak menyajikan materi. Disamping itu, bahan ajar dapat menggantikan
sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan memberi
dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan untuk
membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat mengurangi
ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Hal ini juga mendukung
prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).

Bahan ajar adalah berbeda dengan buku teks. Bahan ajar yang baik dirancang
sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional. Guru dapat menulis sendiri bahan ajar yang
ingin digunakan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, guru juga dapat
memanfaatkan buku teks atau bahan dan informasi lainnya yang sudah ada di pasaran
untuk dikemas kembali atau ditata sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bahan ajar.
Bahan ajar biasanya dilengkapi dengan pedoman untuk siswa dan guru. Pedoman
berguna untuk mempermudah siswa dan guru mempergunakan bahan ajar.

B. Rumusan Masalah

A. Bagaimana Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar?

B. Bagaimana Memahami Kriteria Pemilihan Sumber Belajar?

C. Bagaimana Menyusun peta bahan ajar?

D. Bagaimana Memahami Struktur Bahan Ajar?

E. Bagaimana Teknik Penyusunan Bahan Ajar yang perlu dipahami?

C. Tujuan Masalah

A. Memahami bagaimana Langkah-langkah pengembangan bahan ajar

B. Memahami bagaimana kriteria pemilihan sumber belajar

C. Memahami bagaimana Menyusun peta bahan ajar

1
D. Memahami struktur bahan ajar

E. Memahami Teknik Penyusunan Bahan Ajar yang perlu dipahami

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar

1. Melakukan Analisis Kebutuhan Bahan Ajar

Langkah pertama pembuatan bahan ajar adalah melakukan analisis kebutuhan


bahan ajar. Analisis kebutuhan belajar adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk
menyusun bahan ajar. Didalam melakukan analisis kebutuhan bahan ajar didalamnya
terdiri dari atas tiga tahapan yakni analisis terhadap kurikulum, analisis terhadap sumber
belajar, serta penentuan jenis serta judul bahan ajar.

Analisis bertujuan agar bahan ajar yang dibuat sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Analisis kebutuhan bahan ajar meliputi
tiga tahapan, yaitu: analisis terhadap kurikulum, sumber belajar dan penentuan jenis serta
judul bahan ajar. Keseluruhan proses tersebut menjadi bagian integral dari suatu proses
langkah-langkah pembuatan bahan ajar yang tidak dapat dipisahkan. Berikut penjelasan
tahap-tahap dalam analisis kebutuhan bahan ajar. Pada langkah ini ada empat tahap,
adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :

a. Langkah pertama, menganalisis kurikulum1

Langkah pertama ini ditunjukan untuk mentukan kompetensi-kempetensi yang


memerlukan bahan ajar. Untuk mencapai hal itu maka kita meski mempelajari lima hal
sebagai berikut :

Pertama. Standar kompentensi, yakni kualifikasi kemampuan minimal peserta


didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap semester. Standar kompetensi terdiri dari beberapa

1
Muttaqin. (2016), Langkah-langkah pembuatan penyusunan bahan ajar

3
kompetensi dasar sebagai acuan baku yang wajib dipenuhi dan berlaku secara nasional.
Dalam konteks pembuatan bahan ajar, maka tugas guru adalah menentukan standar
kompetensi yang ingin dipenuhi oleh peserta didik.

Kedua, Kompetensi dasar ,yakni sejumlah kemampuan yang harus dimiliki


peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator
kompetensi. Untuk pembuatan bahan ajar, maka dalam hal ini kita harus
mengidentifikasikan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik.

Ketiga, Indikator ketercapaian hasil belajar. Indikator adalah rumusan kompetensi


yang spesifik, yang dapat dijadikan acuan kriteria penilai dalam menentukan kompeten
tidaknya seseorang. Setelah menganalisis kompetensi dasar, maka indikator adalah hal
berikutnya yang mesti dianalisis. Sehingga, kita dapat mengetahui kompetensi yang
spesifik, yang nantinya dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan bahan
ajar yang tepat.

Keempat, materi pokok yakni sejumlah informasi utama, pengetahuan,


keterampilan,atau nilai yang disusun sedemikian rupa oleh pendidik agar peserta didik
mengusai kompetensi yang telah ditetapkan. Materi pokok adalah objek analisis berikutnya
yang harus kita telah. Jadi setelah menganalisis indikator, maka selanjutnya adalah analisis
materi pokok. Materi pokok ini menjadi salah satu acuan utama dalam menyusun isi bahan
ajar.

Kelima, pengalaman belajar yakni suatu aktivitas yang didesain oleh pendidik
supaya dilakukan oleh para perta didik agar mereaka mengusai kompetensi yang telah
ditentuakn melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan.2 Jadi, pengalaman belajar
haruslah disusun secara jelas dan operasional, sehingga langsung bisa dipraktikkan dalam
kegiatan pembelajaran.

Itulah lima komponen utama yang harus kita pahami sebelum kita melakukan
analisis kurikum. Kemudian, jika kita sudah sampai pada analisis pengalaman belajar (yang
telah dilakukan oleh peserta didik) tersebut, maka proses akhir masih pada tahap pertama
adalah membuat matriksnya. Matrik analisis kebutuhan bahan ajar berisi sejumlah kolom
2
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Press, 2014), hal. 50-52

4
yang terdiri atas kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, dan jenis
bahan ajar. Kebutuhan bahan ajar dapat dilihat dari silabus mata pelajaran. Sedangkan jenis
bahan ajar agar dapat diturunkan dari pengalaman belajarnya. Semakin jelas pengalaman
belajar diuraikan, maka akan semakin mudah bagikita untuk menentukan jenis bahan
ajarnya. Dan jika analisis dilakukan terhadap seluruh standar kompetensi, maka akan
diketahui pula banyaknya bahan ajar yang harus disiapkan.

Contoh matriks analisis kurikulum, bisa dilihat pada contoh berikut :

Contoh 1: Mata pelajaran : Bahasa Indonesia , Kelas/Jenjang : IV MI, Semester : 1

Standar kompetensi :

1. ( Kompetensi dasar : Mendengarkan penjelasan tentang petunjuk denah dan simbol


daerah atau lambang korps)

2. Berbicara (Kompentensi dasar : mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denahan


petunjuk pengunaan suatu alat.)

3. Membaca (kompetensi dasar: memahami teks agar panjang kira-kira 150-200


kata,pentunjuk pemakaian ,dan makna kata dalam kamus atau ensiklopedia)

4. Menulis (kompetensi dasar: Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara


tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita dan surat).

b. Langkah Kedua, Menganalisis Sumber Belajar

Adapun kriteria sumber belajar dilakukan berdasarkan Ketersediaan, Kesesuaian


dan kemudahaan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah dengan menginventarisasikan
ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan. Kriteria analisis terhadap
sumber belajar harus dilakukan berdasarkan kesesuaian, ketersediaan, dan kemudahan
dalam memanfaatkannya. Cara analisis sumber belajar adalah dengan menginventarisasi
ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan kebutuhan. Berikut ini merupakan
penjelasan kriteria dalam menganalsis sumber belajar.

c. Langkah Ketiga Analisis Karakteristik Siswa

5
Analisi karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan
perkembangan siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran bukub teks. Kebutuhan atau
motivasi siwa merupakan kekuatan yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan
semangat dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri maupun dari luar individu itu sendiri.

d. Langkah Keempat, Memilih dan Menemukan Bahan Ajar.


Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar, ada tiga prinsip yang dapat dijadikan
pedoman.3 Pertama, prinsip relevansi, kedua prinsip kontensitensi, Ketiga prinsip
kecukupan.

B. Memahami Kriteria Pemilihan Sumber Belajar

Untuk memudahkan proses dalam pemilihan sumber belajar, ada dua kriteria yang
bisa kita gunakan dalam pemilihan sumber belajar, yaitu sebagai berikut :

1. Kriteria Umum

Kriteria dalam pemilihan sumber belajar secara umum meliputi empat hal sebagai berikut
:

a. Ekonomis, artinya sumber belajar tidak mahal.

b. Praktis dan sederhana, artinya sumber belajar tidak memerlukan layanan atau
pengadaan sampingan yang sulit dan langka.

c. Mudah diperoleh artinya,sumber belajar dekat dan mudah dicari.

d. Fleksibel, artinya sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan


pembelajaran.

2. Kriteria Khusus
Secara khusus, kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar
secara umum meliputi lima hal sebagai berikut :

3
Opcit. hal. 61-62

6
a. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar.

b. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran.

c. Sumber belajar untuk penelitian.

d. Sumber belajar untuk memecahkan masalah.

e. Sumber belajar untuk presentasi

C. Menyusun Peta Bahan Ajar

Menurut Diknas, paling tidak ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan
ajar, yakni :

1. Untuk mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis .

2. Mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar.

3. Menentukan sifat bahan ajar (Dependent dan indefendent ).4

Contoh peta kebutuhan bahan ajar :

Contoh peta bahan ajar untuk mata pelajran Al-Qur’an dan Hadist di MI, kelas II
semeter 1 berikut diambil dari SK nomor 1, KD nomor 2, dimana materi pokok sebagai
judul bahan ajar adalah “penulisan Huruf Hijaiyah”.

Berkaitan dengan sifat bahan ajar, penting bagi kita untuk memahami bahan ajar
yang bersifat dependent dan independent. Bahan ajar dependent adalah bahan ajar yang
saling berhubungan antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lainnya, sehingga
dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi jika masing-
masing bahan ajar itu saling mempersyaratkan. Sedangkan bahan ajar independent adalah
bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan
atau terikat dengan bahan ajar lainnya.

Jika peta kebutuhan bahan ajar telah dibuat, maka tahap berikutnya dalam
menyusun bahan ajar adalah menyusun bahan ajar menurut struktur bentuk bahan ajar

4
Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Press, 2014)

7
masing-masing. Dengan demikian, perlu kita pahami bahwa masing-masing bentuk
bahan ajar memiliki struktur yang berbeda-beda. Maka dari itu, kita juga harus
memahami struktur dari berbagai bentuk bahan ajar tersebut.

D. Memahami Struktur Bahan Ajar.


Langkah ketiga dalam pembuatan bahan ajar adalah membuat struktur bahan ajar.
Bahan ajar terdiri dari atas susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan, sehingga
menjadi sebuah bangunan utuh yang layak disebut sebagai bahan ajar. Susunan atau
bangunan atau bangunan bahan ajar inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa masing-masing bentuk bahan ajar
memiliki struktur berbeda. Oleh karena itu, kita perlu memahami dan mengetahui
masing-masing bentuk bahan ajar tersebut agar nisa membuat berbagai bahan ajar yang
baik. Terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajar,yaitu Judul ,petunjuk
belajar,kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latiahn, tugas atau
langkah kerja dan penilaian.
1. Struktur Bahan Ajar cetak

Seperti telah disebutkan sebelumnya,ada beberapa bahan ajar cetak diantranya:

a. Handout. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 2 komponen yaitu Judul dan


informasi pendukung.

b. Buku. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu Judul,Kompetensi


dasar atau materi pokok,latiahan dan penilaian.

c. Modul. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 7 komponen yaitu judul,petunjuk


belajar, Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan,
tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

d. LKS ( Lembar Kerja Siswa ). Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 6 komponen


yaitu judul, petunjuk belajar, Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, tugas atau langkah kerja,dan penilaian.

e. Brosur. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu judul


Kompetensi dasar atau materi pokok , informasi pendukung, penilaian.

8
f. Leaflet. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu judul
Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, penilaian.

g. Wallchat. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 4 komponen yaitu judul


Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, penilaian.⁴

h. Foto/gambar. Struktur bahan ajarnya,terdiri dari 5 komponen yaitu judul,


Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau
langkah kerja dan penilaian.

2. Struktur Bahan Ajar Model/Maket

Untuk bahan ajar berbentuk model atau maket,strukturnya sama persis


dengan bahan ajar berbentuk foto atau gambar ,yakni terdapat lima komponen
didalamnya. Komponen yang tercantum pada bahan hanyalah judul,sedang empat
komponen lainnya (Kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
tugas atau langkah kerja dan penilaian) terdapat pada lembar kertas lain.

3. Struktur Bahan Ajar Audio5

Bahan ajar audio adalah semua materi atau bahan yang diperoleh dengan
cara didengarkan. Bentuk bahan ajar ini bisa berupa kaset, CD, atau piringan
hitam (PH) dan juga bisa berupa radio. Untuk kaset, CD, atau piringan hitam (PH)
strukturnya meliputi lima komponen.Sedangkn radio memiliki strukturnya
meliputi empat komponen.

4. Struktur Bahan Ajar Audiovisual

Setidaknya ada dua macam bahan ajar Audiovisual yakni video atau flim
dan orang. Strukturnya meliputi enam komponen.

5. Struktur Bahan Ajar Interaktif 6

5
Opcit. Hal. 68
6
Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Yogyakarta: Diva Pres, 2014) hal. 70-71

9
Bahan ajar Interaktif memungkinkan tejadinya komunikasi aktif antara
media dan peserta didik. Bahan ini bisa berupa CD interaktif ataupun orang.
Strukturnya meliputi enam komponen.

6. Struktur Bahan Ajar Lingkungan

Struktur bahan ajar lingkungan sama dengan Struktur Bahan Ajar


Interaktif yang berbentuk orang. Strukturnya meliputi tujuh komponen.

E. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Yang Perlu Dipahami

1. Teknik penyusunan bahan ajar cetak

Dalam teknik penyusunan bahan cetak, ada beberapa ketentuan yang


hendaknya kita jadikan pedoman, diantranya sebagai berikut :

a. Judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompentensi dasar atau materi
pokok yang harus dicapai oleh peserta didik.

b. Untuk menyusun bahan cetak, ada enam hal yang harus dimengerti yaitu:

1) Susunan tampilan harus jelas dan menarik.

2) Bahasa yang mudah.

3) Mampu menguji pemahaman.

4) Adanya stimulan.

5) Kemudahan dibaca.

6) Materi intruksional.

2. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Audio

Bahan ajar Audio merupakan salah satu bentuk bahan ajar bahan ajar yang
menggunakan teknologi. Teknik penyususun bahan ajar ini meliputi beberapa hal
sebagai berikut:7

7
Ibid.hlm 72-74

10
a. Judul diturunkan dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar
kecilnya materi.

b. Adanya petunjuk penggunaan.

c. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas,padat,dan menarik dalam bentuk


tertulis yang kemudian direkam dalam pita kaset, piringan hitam(PH) atau
compact disc (CD).

d. Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain.

e. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan yaitu,
sewaktu peserta didik menirukan apa yang mereka dengar.

f. Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi, misalnya


buku, majalah, internet, atau jurnal hasil penelitian sebagai bahan dalam
membuat program audio.

3. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual

Untuk Teknik Penyusunan Bahan Ajar Aoudio Visual,harus diakuai memang


cukup rumit. Menurut Diknas, beberapa teknik Penyusunan Bahan Ajar Audio
Visual meliputi:

a. Analisis kurikulum

b. Penentuan media

c. Skema yang sekuensi (biasa dikenal dengan skenario) dari sebuah program
video/flim atau skrip.

d. Penggambilan gambar.

e. Proses editing.

4. Teknik Penyusuanan Bahan Ajar Interaktif

11
Secara garis besar, berikut adalah teknik penyusunan Bahan Ajar Interaktif
Menurut Diknas :

a. Dalam penyusunan bahan ajar interaktif, diperlukan pengetahuan dan


keterampilan pendukung yang memadai, terutama dalam mengoperasikan
peralatan seperti komputer, kamera video, dan kamera foto

b. Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compact disc.

c. Menurunkan judul dari kompetensi dasar atau materi pokok sesuai dengan besar
kecilnya materi.

d. Menuliskan petunjuk pembelajrannya.

e. Menjelaskan informasi pendukung secara jelas,padat dan menarik dalam bentuk


tertulis maupun gambar diam atau bergerak.

f. Menuliskan tugas-tugas dalam program interaksif.

g. Melakukan penilaian terhadap hasil karya dari yang diberikan yang pada akhir
pembelajaran dapat dilihat oleh pendidik melalui komputer.

h. Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi,misalnya


buku,majalah,internet dan jurnal hasil penelitian sebagai bahan dalam membuatan
program bahan ajar interaktif.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

12
Langkah-langkah pengembangan bahan ajar terdapat beberapa langkah yakni langkah
pertama menganalisis kurikulum, langkah kedua menganalisis sumber belajar, langkah ketiga
memilih dan menemukan bahan ajar. Kriteria pemilihan sumber belajar terdapat dua kriteria
yaitu kriteria khusus dan kriteria umum. Menyusun peta bahan ajar menurut Diknas, paling tidak
ada tiga kegunaan penyusunan peta kebutuhan bahan ajar, yakni untuk mengetahui jumlah bahan
ajar yang harus ditulis, mengetahui sekuensi atau urutan bahan ajar, menentukan sifat bahan ajar
(Dependent dan indefendent ).Struktur bahan ajar terdapat enam struktur yakni struktur bahan
ajar cetak, struktur bahan ajar model/ maket, struktur bahan ajar audio, struktur bahan ajar
audiovisual, bahan ajar interaktif, struktur bahan ajar lingkungan. Teknik penyusunan bahan ajar
yang perlu dipahami ada 4 teknik yaitu teknik penyusunan bahan ajar cetak, teknik penyusunan
bahan ajar audio, teknik penyusunan bahan ajar aoudio visual, teknik penyusuanan bahan ajar
interaktif.

B. Saran

Semoga makalah ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis. Jika
ada kekurangan dan kesalahan, baik penyajian ataupun penulisan diharapkan kritik dan sarannya
yang membangun demi kesempurnaan pada makalah-makalah berikutnya. Tentunya penulis
sudah menyadari jika dalam penyusunan di atas masih banyak terdapat kesalahan serta jauh dari
kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
pembaca

DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E. (2021). Pengembangan bahan ajar. Bumi Aksara.Kajian Ilmu Pendidikan) 14.1 Juni


(2021)

13
Muttaqin.(2016). Langkah-langkah Pembuatan Penyusunan Bahan Ajar. Diakses Pada 12
Oktober 2017.

Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva Press

Prisnamasari, T (2014). Makalah Langkah-langkah Pembuatan Bahan Ajar.Diakses Pada 16


Oktober 2017.

Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan ajar metode penelitian pendidikan
dengan Sadjati, I. M. (2012). Pengembangan bahan ajar.addie model. Jurnal Arif, Tarman
A., and Iskandar Iskandar. "TEKNIK PENYUSUNAN BAHAN AJAR." Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan.

14

Anda mungkin juga menyukai