Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR PENYUSUNAN BAHAN AJAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembagan Bahan Ajar
PAI II dengan Dosen Pengampu Dieni Minhajuhayati, M.Pd.

Disusun oleh:

Nur Fajar Robiatun Nisa (1911101047)

Nur Azizah (1911101104)

Ilham Widitya (1911101346)

Annisa (1911101355)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menggerakkan
tangan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pengembangan Bahan Ajar
II” yang berupa sebuah tulisan makalah yang membahas tentang “Konsep Dasar
Penyusunan Bahan Ajar”.

Sholawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliah ke jaman islamiah
yang penuh pengetahuan dan dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang.
Dan kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembacanya umumnya
dan penulis khususnya.

Kemudian dengan hati yang lapang kami menerima kritik atau pun saran jika
ada kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini guna untuk melengkapi dan
membenarkan kekeliruan tersebut.

Samarinda, 10 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II: PEMBAHASAN

A. Standar Kompetensi dan Rencana Kegiatan Belajar Menagajar ............... 4

B. Analisis Kebutuhan Modul ....................................................................... 4

C. Penyusunan Draft ...................................................................................... 5

D. Uji Coba .................................................................................................... 6

E. Validasi ...................................................................................................... 7

F. Revisi dan Produksi .................................................................................. 8

BAB III: PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................... 10

B. Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan


sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.1

Sumber materi penting bagi guru dalam melakukan proses pembelajaran


adalah bahan ajar. Tanpa bahan ajar, tampaknya guru akan mengalami kesulitan
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada prinsipnya, guru harus selalu
menyiapkan bahan ajar dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Menulis sumber
bahan ajar seperti buku teks tidak boleh dilakukan sembarangan, tetapi harus
mengikuti kaidah penulisan bahan ajar yang standar, karenanya tidak semua guru
mengetahui dan memahami bagaimana menulis atau menyusun buku teks
sebagai sumber bahan ajar yang baik.2

Berangkat dari hal tersebut diatas, perlu kiranya kita mempelajari tentang
konsep dasar penyusunan bahan ajar. Oleh karena itu dalam makalah ini akan di
bahas tentang standar kompetensi dan rencana kegiatan belajar mengajar,
analisis kebtutuhan modul, penyusunan draft, uji coba, validasi, revisi hingga
produksi.

1
Ahdar Djamaluddin, et.al, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 4 Pilar Peningkatan
Kompetensi Pedagogis, Cet. 1, (Parepare: CV. Kaaffah Learning Center, 2019), h. 13.
2
Siti Aisyah, et.al, “Bahan Ajar Sebagai Bagian dalam Kajian Problematika Pembelajaran
Bahasa Indonesia”, dalam Jurnal Salaka edisi No.1, Vol. 2, 2020.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil rumusan


masalah sebagai berikut, yaitu:

1. Apa saja standar kompetensi dan rencana kegiatan belajar menagajar dalam
penyusunan bahan ajar?
2. Bagaimana analisis kebutuhan modul dalam penyusunan bahan ajar?
3. Bagaimana penyusunan draft dalam penyusunan bahan ajar?
4. Bagaimana uji coba dalam penyusunan bahan ajar?
5. Bagaimana validasi dalam penyusunan bahan ajar?
6. Bagaimana revisi dan produksi dalam penyusunan bahan ajar?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui standar kompetensi dan rencana kegiatan belajar


menagajar dalam penyusunan bahan ajar.
2. Untuk mengetahui analisis kebutuhan modul dalam penyusunan bahan ajar.
3. Untuk Mengetahui penyusunan draft dalam penyusunan bahan ajar.
4. Untuk mengetahui uji coba dalam penyusunan bahan ajar.
5. Untuk mengetahui validasi dalam penyusunan bahan ajar.
6. Untuk mengetahui revisi dan produksi dalam penyusunan bahan ajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Bahan ajar ialah sekumpulan materi ajar yang disusun secara sistematis yang
mereprentasikan konsep yang mengarahkan siswa untuk mencapai suatu kompetensi.
Ketika bahan ajar tidak digunakan dalam pembelajaran dikelas maka bahan ajar
tersebut hanya menjadi sumber belajar.3
Pengembangan modul pembelajaran memerlukan beberapa langkah. Langkah-
langkah penyusunan modul pembelajaran menurut Chomsin S Widodo dan Jasmadi
antara lain: penentuan standar kompetensi dan rencana kegiatan belajar mengajar,
analisis kebutuhan modul, penyusunan draft modul, uji coba, validasi, revisi dan
produksi.

3
Ina Magdalena dan Tini Sundari, “Analisis Bahan Ajar”, dalam Jurnal Nusantara : Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol. 2, No. 2, 2020, h. 314.

3
A. Standar Kompetensi dan Rencana Kegiatan Belajar Mengajar

Standar kompetensi harus ditetapkan terlebih dahulu untuk mendapatkan


sebuah pijakan awal dari sebuah proses belajar-mengajar. Menurut Widodo,
kompetensi adalah kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik. Standar
kompetensi harus dinyatakan dalam rencana kegiatan belajar-mengajar. Rencana
kegiatan belajar-mengajar akan membutuhkan suatu perangkat yang efektif
terhadap pelaksanaan belajar-mengajar yang salah satunya adalah adanya bahan
ajar.4

B. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan bahan ajar merupakan kegiatan menganalisis


kompetensi untuk menentukan jumlah dan judul bahan ajar yang dibutuhkan
untuk mencapai suatu kompetensi tersebut. Penetapan judul didasarkan pada
kompetensi yang terdapat pada garis-garis besar program pembelajaran atau
rencana kegiatan belajar-mengajar. Pada dasarnya, tiap satu kompetensi
dikembangkan menjadi satu bahan ajar. Analisis kebutuhan bahan ajar bertujuan
untuk mengidentifikasi dan menetapkan jumlah dan judul bahan ajar yang harus
dikembangkan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu. Analisis kebutuhan
bahan ajar dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. menetapkan kompetensi yang telah diberikan dalam rencana kegiatan


belajarmengajar atau yang terdapat di dalam garis-garis besar program
pembelajaran yang akan disusun;
2. mengidentifikasi dan menentukan ruang lingkup unit kompetensi atau bagian
dari kompetensi utama tersebut; dan

4
Yatmono, “Bahan Ajar Fisika Online untuk Mengembangkan Kemandirian dan Minat Belajar
Siswa pada Pokok Bahasan Kalor”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang tahun 2013, h. 8.

4
3. menentukan judul bahan ajar yang ditulis. Kegiatan analisis kebutuhan bahan
ajar dilaksanakan pada periode awal pengembangan. 5

C. Penyusunan Draft

Menurut Widodo, penyusunan draft pada dasarnya adalah sebuah kegiatan


untuk menyusun dan mengorganisasi materi pembelajaran untuk mencapai sebuah
kompetensi tertentu atau bagian dari kompetensi (subkompetensi) menjadi sebuah
kesatuan yang tertata secara sistematis.6 Penyusunan draft bahan ajar merupakan
proses penyusunan dan pengorganisasian bahan ajar dari satu Kompetensi Dasar
(KD) menjadi satu kesatuan yang sistematis. Penyusunan draft bahan ajar
bertujuan menyediakan draft suatu bahan ajar sesuai dengan KD yang telah
ditetapkan berdasarkan analisis. Langkah-langkah penyusunan draft bahan ajar
adalah sebagai berikut:
1. menetapkan judul bahan ajar yang akan diproduksi;
2. menetapkan tujuan akhir bahan ajar, yaitu kompetensi utama yang harus
dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar atau
setelah pesera didik mempelajari sebuah bahan ajar;
3. menetapkan kemampuan atau kompetensi yang lebih spesifik yang akan
menunjang kemampuan atau kompetensi utama, biasanya dikatakan sebagai
tujuan antara;
4. menetapkan outline atau garis-garis besar bahan ajar. Outline ini yang akan
dijadikan sebagai kerangka dasar dalam pengembangan bahan ajar;
5. mengembangkan materi yang telah dirancang dalam outline; dan
6. memeriksa ulang draft yang telah dihasilkan.

5
Yatmono, “Bahan Ajar Fisika Online untuk Mengembangkan Kemandirian dan Minat Belajar
Siswa pada Pokok Bahasan Kalor”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang tahun 2013, h. 9-10.
6
Widodo, C. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gramedia,
2008), h. 45.

5
Kegiatan penyusunan draft bahan ajar hendaknya menghasilkan draft
bahan ajar yang sekurang-kurangnya mencakup :
1. Judul bahan ajar yang menggambarkan materi yang akan dituangkan di dalam
bahan ajar.
2. Kompetensi (KD) atau sub kompetensi (Indikator) yang akan dicapai setelah
meyelesaikan/ mempelajari bahan ajar.
3. Bahan ajar yang berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik
4. Prosedur atau kegiatan pembelajaran yang harus diikuti oleh peserta didik
untuk mempelajari bahan ajar.
5. Soal-soal, latihan, dan atau tugas yang harus dikerjakan atau diselesaikan oleh
peserta didik.
6. Bahan pengayaan (enrichment) yang disediakan bagi pembelajar yang sudah
mencapai kompetensi yang ditentuka
7. Evaluasi atau penilaian yang berfungsi mengukur kemampuan/kemajuan
belajar peserta didik dalam menguasai bahan ajar sehingga mereka dapat
melakukan refleksi atas kemajuan belajarnya
8. Kunci jawaban dari soal, latihan, dan atau pengujian.

D. Uji Coba

Uji coba draft bahan ajar adalah kegiatan penggunaan bahan ajar pada
peserta terbatas, untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat bahan ajar dalam
pembelajaran sebelum bahan ajar tersebut digunakan secara umum. Terdapat dua
macam uji coba yaitu uji coba dalam kelompok kecil dan uji coba lapangan. Uji
coba kelompok kecil adalah uji coba yang dilakukan hanya kepada 2-4 peserta
didik. Uji coba lapangan adalah uji coba yang dilakukan kepada peserta dengan
jumlah 20-30 peserta didik.

6
Uji coba dilakukan pada peserta didik dengan jumlah terbatas. Uji coba
bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat bahan ajar dalam proses
pembelajaran. Selain itu, tujuan dari uji coba dalah untuk mengetahui kelayakan
bahan ajar. Masukan dari hasil uji coba digunakan sebagai perbaikan maupun
penyempurnaan.
Tujuan uji coba adalah:
1. Mengetahui kemampuan dan kemudahan peserta didik dalam memahami dan
menggunakan bahan ajar;
2. Mengetahui efisiensi waktu belajar dengan menggunakan bahan ajar;
3. Mengatahui efektifitas bahan ajar dalam membantu peserta didik mempelajari
dan menguasai materi pembelajaran.
Kegiatan uji coba draft bahan ajar akan menghasilkan berbagai masukan
untuk perbaikan draft bahan ajar. Perbaikan tersebut dapat dijaring melalui
instrument uji coba.

E. Validasi

Validasi produk bisa dilakukan melalui dihadirkannya beberapa pakar/ahli


yang berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang (Sugiyono, 2015).
Validasi adalah suatu proses persetujuan sebagai permintaan dengan pengakuan
bahwa modul sesuai dengan kebutuhan pendidikan di kalangan masyarakat.
Validasi tentu dilakukan oleh ahli dibidangnya yang terkait dalam modul. Maka
perlu dilakukan dengan pihak stakehooulders, misalnya seperti ahli yang terkait
dalam bidangnya, hanya ahli subtansi dari praktisi mengisi bagian modul, ahli
bahasa mengisi penggunaan bahasa dan ahli metode instruksional mengisi
penggunaan instruksional yang dapat melakukan validasi. Tentu hasil validasi
tersebut untuk menyempurnakan bahan ajar yang ingin diproduksi.7 Kriteria

7
Yatmono, “Bahan Ajar Fisika Online untuk Mengembangkan Kemandirian dan Minat Belajar
Siswa pada Pokok Bahasan Kalor”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang tahun 2013, h. 11.

7
penilaian modul oleh para pakar /ahli mengacu pada standar penilaian buku teks
pelajaran kelompok peninatan dari BNSP tahun 2014 yang meliputi aspek
kelayakan isi, aspek penyajian, aspek kebahasaan, dan aspek kegrafikan.8

F. Revisi dan Produksi

Mengapa merevisi bahan pembelajaran perlu dilakukan? Untuk


menyempurnakan bahan pembelajaran sehingga lebih menarik, efektif bila
digunakan dalam keperluan pembelajaran, sehingga memudahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk dapat merevisi
pembelajaran, dilakukan sesuai data yang diperoleh dari evaluasi formatif, yaitu
penilaian perseorangan, penilaian kelompok kecil, dan hasil akhir uji coba
lapangan Dick and Carrey (1985) mengemukakan ada dua revisi yang perlu
dipertimbangkan, yaitu (1) revisi terhadap isi atau substansi bahan pembelajaran
agar lebih cermat sebagia alat belajar, (2) revisi terhadap cara-cara yang dipakai
dalam menggunakan bahan pembelajaran.
Untuk keperluan bahan pembelajaran ada empat macam keterangan pokok
yang menjadi sumber dalam melakukan revisi, yaitu (1) ciri anak didik dan
tingkah laku masukan; (2) tanggapan langsung terhadap pembelajaran termasuk
tes sisipan; (3) hasil pembelajaran pascate; (4) Jawaban terhadap kuesioner.
Berdasarkan beberapa penjelasan oleh ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan merevisi bahan pembelajaran adalah untuk mengetahui efektifitas media
dan sumber pembelajaran dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Selain itu
dengan melakukan revisi terhadap bahan pembelajaran, seorang guru bisa

8
Fabiana Dini Prawingga Nesri, “Pengembangan Modul Ajar Cetak dan Elektronik Materi
Lingkaran Untuk Meningkatkan Kecakapan Abad 21 siswa Kelas XI SMA Marsudirini Muntilan”,
Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun 2020, h. 34.

8
mengetahui kekurangan dan kelebihana bahan pembelajaran yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran.9
Revisi dan produksi, adalah proses guna menyempurnakan bahan ajar
setelah mendapat masukan dari stakehoulder ataupun para ahli.10 Jika sudah
melakukan validasi dan mendapakan masukan dari para ahli tentu kegiatan
selanjutnya revisi. Guna untuk mendapakan modul sesuai dengan kebuuhan.
Setelah revisi lalu bisa di produksi setelah mendapatkan persetujuan dari para
ahli.

9
https://www.rijal09.com/2016/05/cara-merevisi-bahan-pembelajaran.html (diakses pada 10
Maret 2022).
10
Yatmono, “Bahan Ajar Fisika Online untuk Mengembangkan Kemandirian dan Minat Belajar
Siswa pada Pokok Bahasan Kalor”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang tahun 2013, h. 11.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kompetensi adalah kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik.
Rencana kegiatan belajar-mengajar akan membutuhkan suatu perangkat yang
efektif terhadap pelaksanaan belajar-mengajar yang salah satunya adalah
adanya bahan ajar.
2. Analisis kebutuhan bahan ajar merupakan kegiatan menganalisis kompetensi
untuk menentukan jumlah dan judul bahan ajar yang dibutuhkan untuk
mencapai suatu kompetensi tersebut.
3. Penyusunan draft bahan ajar merupakan proses penyusunan dan
pengorganisasian bahan ajar dari satu Kompetensi Dasar (KD) menjadi satu
kesatuan yang sistematis.
4. Uji coba draft bahan ajar adalah kegiatan penggunaan bahan ajar pada peserta
terbatas, untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat bahan ajar dalam
pembelajaran sebelum bahan ajar tersebut digunakan secara umum.
5. Validasi adalah suatu proses persetujuan sebagai permintaan dengan
pengakuan bahwa modul sesuai dengan kebutuhan pendidikan di kalangan
masyarakat.
6. Revisi dan produksi, adalah proses guna menyempurnakan bahan ajar setelah
mendapat masukan dari stakehoulder ataupun para ahli.

10
B. Saran

Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan makalah ini meskipun


penulisan ini jauh dari sempurna. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah
ini, karena kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa. Kami juga butuh
saran/ kritikan dari kalian semua, agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan
yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkakn terima
kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar II yaitu Ibu
Dieni Minhajuhayati, M.Pd. yang telah memberi kami tugas membuat makalah
ini demi kebaikan diri kami sendiri dan untuk orang lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti, “Bahan Ajar Sebagai Bagian dalam Kajian Problematika Pembelajaran
Bahasa Indonesia”, dalam Jurnal Salaka edisi No.1, Vol. 2, 2020.
C, Widodo. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Jakarta:
Gramedia, 2008.
Djamaluddin, Ahdar, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 4 Pilar Peningkatan
Kompetensi Pedagogis, Cet. 1, Parepare: CV. Kaaffah Learning Center, 2019.
Magdalena, Ina, “Analisis Bahan Ajar”, dalam Jurnal Nusantara : Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Sosial, Vol. 2, No. 2, 2020.
Nesri, Fabiana Dini Prawingga. “Pengembangan Modul Ajar Cetak dan Elektronik
Materi Lingkaran Untuk Meningkatkan Kecakapan Abad 21 siswa Kelas XI
SMA Marsudirini Muntilan”, Skripsi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tahun 2020.
Yatmono, “Bahan Ajar Fisika Online untuk Mengembangkan Kemandirian dan Minat
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kalor”, Skripsi, Universitas Negeri
Semarang tahun 2013.
https://www.rijal09.com/2016/05/cara-merevisi-bahan-pembelajaran.html (diakses
pada 10 Maret 2022).

Anda mungkin juga menyukai