Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Pengembangan Silabus PAI

Dosen Pengampu : Muhammad Nurcholis, S.Pd.I., M.Pd.I

Disusun Oleh:

Eris Ramdhani

Ira Ro’fatul Awaliah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS – JAWA BARAT
2023
Jln. Kyai Haji Ahmad Fadlil 1 Cijeungjing Dewasari Kec.Ciamis Kab. Ciamis
Jawa Barat 46271
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Langkah-Langkah
Pengembangan Silabus. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Pengembangan Silabus PAI.
Makalah ini penyusun lengkapi dengan pendahuluan sebagai pembuka
yang menjelaskan latar belakang dan tujuan pembuatan makalah. Pembahasan
yang menjelaskan langkah-langkah pengembangan silabus dan penutup yang
berisi tentang kesimpulan yang menjelaskan isi dari makalah kami. Makalah ini
juga kami lengkapi dengan daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi
bahan dalam penyusunan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini akan kami
terima. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik yang
menyusun maupun yang membaca.

Ciamis, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Mengkaji Standar Kompetensi......................................................................3

B. Mengkaji Kompetensi Dasar.........................................................................3

C. Mengidentifikasi Materi Pokok....................................................................4

D. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.....................................................5

E. Merumuskan Indikator..................................................................................6

F. Menentukan Jenis Penilaian..........................................................................6

G. Menentukan Sumber Belajar / Media..............................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9

B. Saran..............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Silabus menurut Muslich dalam Sagala (2008) merupakan salah satu
produk pengembangan kurikulum dan pembelajaran yang berisikan
garis-garis besar materi pembelajaran. Pengembangan silabus dapat dilakukan
oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau
beberapa sekolah melalui kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan dinas pendidikan.

Silabus sebagai guide line untuk menyusun rencana pembelajaran,


implementasi pembelajaran, dan tindaklanjut pembelajaran terdiri atas
komponen standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, strategi
pembelajaran, alokasi waktu, sumber bahan dan alat yang digunakan untuk
pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang tersebut, makala langkah-langkah


pengembangan silabus sangat penting untuk membantu para pendidik serta
pengembang kurikulum dalam mengembangkan silabus yang efektif dan
sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum terbaru.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengkaji standar kompetensi
2. Bagaimana cara mengkaji kompetensi dasar
3. Bagaimana cara mengindentifikasi materi pokok
4. Bagaimana cara mengembangkan kegiatan pembelajaran
5. Bagaimana cara merumuskan indikator
6. Bagaimana cara menentukan jenis penilaian
7. Bagaimana cara menentukan sumber belajar / media

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui cara mengkaji standar kompetensi
2. Mengetahui cara mengkaji kompetensi dasar
3. Mengetahui cara mengidentifikasi materi pokok

1
4. Mengetahui cara mengembangkan kegiatan pembelajaran
5. Mengetahui cara merumuskan indikator
6. Mengetahui cara menetukan jenis penilaian
7. Mengetahui cara menentukan sumber belajar/ media

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengkaji Standar Kompetensi
Standar kompetensi dirancang agar siswa mampu melakukan kegiatan
penelusuran, mengembangkan kreativitas dengan imajinasi, intuisi dan
penemuannya, melakukan kegiatan pemecahan masalah, serta
mengomunikasikan pemikiranya kepada orang lain dalam proses pembelajaran.
(Marsigit, 2003) Hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji standar
kompetensi mata pelajaran sebagaimana tercantum pada standar isi diantaranya
yakni:

1. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan


materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi
2. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran
3. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.(Sagala, 2008)

B. Mengkaji Kompetensi Dasar


Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang
harus dimiliki serta dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa dari standar
kompetensi mata pelajaran tertentu. (Marsigit, 2003) Kompetensi dasar dipilih
dari yang tercantum dalam standar isi. Hal-hal yang dapat dilakukan guru
dalam pengembangan silabus diantaranya, yaitu:

1. Guru secara mandiri menyusun silabus, rencana pembelajaran dan


instrumen evaluasi belajar. Oleh karena itu, guru harus mampu mengenali
karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah dan lingkungannya
2. Guru mata pelajaran yang tidak dapat melaksanakan pengembangan silabus
secara mandiri, dapat membentuk kelompok guru mata pelajaran agar
melakukan on the job training (OJT) untuk mengembangkan silabus yang
akan digunakan oleh sekolah/madrasah yang diselenggarakan oleh pihak
sekolah tersebut.

3
3. Sekolah/Madrasah yang belum mampu mengembangkan silabus secara
mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-madrasah
lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama melakukan on the job
training dan berdiskusi untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan
oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam lingkup MGMP/PKG
setempat
4. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama setempat harus memfasilitasi penyusunan silabus dengan
menyediakan anggaran, menyediakan narasumber yang diperlukan, dan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
bidangnya masing- masing. (Sagala, 2008)

C. Mengidentifikasi Materi Pokok


Materi pokok adalah materi yang dipelajari oleh siswa, sebagai sarana untuk
memperoleh kemampuan dasar dan tujuan pembelajaran. (Marsigit, 2003)
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:

1. relevansi materi pokok dengan SK dan KD.


2. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik.
3. kebermanfaatan bagi peserta didik, kedalaman dan keluasan materi serta
struktur keilmuannya.
4. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan serta
alokasi waktu.
5. kesahihan (validity), yakni materi yang teruji kebenaran dan kesahihannya.
6. tingkat kepentingan (significance), yakni materi yang diajarkan tersebut
diperlukan oleh peserta didik diperlukan oleh peserta didik.
7. kebermanfaatan (utility), yakni materi tersebut memberikan dasar-dasar
pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya.
8. layak dipelajari (learnability), yakni materi layak dipelajari baik dari aspek
tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan ajar dan kondisi
setempat

4
9. menarik minat (interest), yakni materi tersebut dapat memotivasi peserta
didik untuk mempelajari lebih lanjut. (Autoridad Nacional del Servicio
Civil, 2021)

D. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Menurut Marsigit (2003) kegiatan belajar merupakan kegiatan yang perlu
dilakukan siswa dalam rangka mencapai kemampuan dasar dan materi
pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar di awali dari guru, yang
meliputi proses pelaksanaan pembelajaran yang berkesinambungan. Proses
penyusunan desain instruksional pemilihan materi pelajaran (content selection)
dilakukan setelah topik di pilih, tujuan instruksional khusus di rumuskan
setelah alat evaluasi (tes/penilaian) di tentukan. Ketepatan materi dan sumber
di mana materi tersebut diperoleh, begitupun prosedur pemilihan sangat
penting dikuasai oleh para guru. (Duludu, 2017)

Kegiatan belajar siswa di dasarkan atas bahan pelajaran (materi pelajaran) yang
mendukung tercapainya kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan
fisik melalui interaksi antar peserta didik, guru, lingkungan serta sumber
belajar lainnya dalam rangka pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Pengalaman belajar dapat terwujud dengan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Hal tersebut
dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah
sekolah/madrasah, beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.

Perlu digaris bawahi bahwasannya mengembangkan silabus hanya terdapat


pada MGMP atau PKG, karena pengembangan silabus hakikatnya merupakan
hak otonom guru. Inovasi dan kreatifitas yang dimasukkan dalam silabus serta
rencana pembelajaran dikembangkan oleh guru secara otonom, sedangkan
MGMP serta wadah lainnya merupakan tempat tukar pengalaman dan wadah
mendiskusikan hal-hal penting mengenai silabus dan pengembangannya,
pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan sebagainya. (Sagala, 2008)

5
E. Merumuskan Indikator
Indikator merupakan sesuatu yang menunjukkan arah, informasi, tanda, gejala
suatu masalah, faktor yang menunjukkan bahwa standar kompetensi dan
kompetensi dasar dapat dicapai. Hal ini ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian untuk mengukur kualitas hasil belajar peserta didik.
(Sagala, 2008)

F. Menentukan Jenis Penilaian


Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian pencapaian
kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator yang telah
dirumuskan oleh guru dengan menggunakan tes dan non tes baik, lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek, portofolio, dan penilaian diri. (Sagala, 2008)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian diantaranya yakni:

1. penilaian di arahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi


2. penilaian menggunakan acuan kriteria, berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran
3. sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian berkelanjutan, artinya
semua indikator ditagih dan hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan belum dimiliki serta untuk
mengetahui kesulitan peserta didik
4. hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa perbaikan
proses pembelajaran berikutnya, program remedial bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program
pengayaan bagi yang memenuhi kriteria ketuntasan

6
5. sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran, artinya ketika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi yang harus diberikan
pada keterampilan proses adalah produk/hasil melakukan observasi
lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

Jenis-jenis penilaian/tes dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tes, terbagi menjadi 3:


a. Tes lisan
b. Tes tertulis, terbagi menjadi 2 macam:
1) Tes objektif, terdiri dari jawaban (isian singkat), benar-salah,
menjodohkan maupun pilihan ganda.
2) Tes uraian, terdiri dari uraian objektif dan uraian non-objektif
c. Tes perbuatan, terdiri dari kinerja (performance), penugasan (projek) dan
hasil karya (produk)
d. Non-Tes, terdiri dari penilaian sikap, minat dan motivasi, penilaian diri
dan portofolio. (Marianti Teluma, 2019)

G. Menentukan Sumber Belajar / Media


Menurut Abdul Hafid (2011) sumber belajar adalah sesuatu yang dapat
mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh
dirinya sendiri dapat pula merupakan sesuatu yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan pembelajaran yang akan
diberikan. Sumber belajar juga dapat berarti segala sesuatu, baik yang sengaja
dirancang maupun yang telah tersedia yang dapat dimanfaatkan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membuat atau membantu peserta
didik belajar. Sumber utama pembelajaran yang penting disediakan antara lain
adalah buku teks dan buku kurikulum, jurnal, hasil penelitian, terbitan berkala,
dokumen negara dan lain sebagainya didukung peralatan utama penunjang
pembelajaran. Sumber pendukung lainnya antara lain referensi/literatur.

Dalam menyusun silabus, guru harus mencantumkan sumber bahan yang


dijadikan acuannya dengan menggunakan cara aturan penulisan sesuai dengan

7
ketentuan yang berlaku. Referensi yang digunakan hendaknya yang selaras
dengan implementasi kurikulum berbasis kompetensi dan pembelajaran dengan
pendekatan contextual teaching and learning (CT & L). (Marsigit, 2003)
Komponen utama yang mendukung sumber belajar diantaranya:

1. Pesan yang merupakan pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen


lain dalam bentuk ide, fakta, arti, data, dan lain-lain
2. Komponen orang /manusia sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan
3. Komponen alat sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
tersimpan di dalam bahan
4. Komponen teknik prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk
menyampaikan pesan. (Hafid, 2011)

Dapat disimpulkan bahwasannya sumber belajar merupakan rujukan, objek,


bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran berupa media cetak dan
elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam mengkaji standar kompetensi yang tercantum dalam standar isi harus
memperhatikan tingkat kesulitan materi dan keterkaitan standar kompetensi
dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
2. Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus
dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai standar kompetensi mata
pelajaran tertentu.
3. Ketika mengidentifikasi materi pokok harus mempertimbangkan relevansi
dengan SK dan KD, kebermanfaatan pada peserta didik dan lain sebagainya.
4. Inovasi dan kreatifitas yang dimasukkan dalam silabus serta rencana
pembelajaran dikembangkan oleh guru secara otonom.
5. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
6. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio

B. Saran
Dalam melakukan penyusunan makalah ini, kami masih merasa ada kesalahan
dari segi penulisan maupun dari segi subtansi (isi). Sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terutama dari dosen
pengampu maupun dari teman-teman untuk mencapai kesempurnaan dari
makalah yang kami susun dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

9
DAFTAR PUSTAKA
Autoridad Nacional del Servicio Civil. (2021). Pendekatan
Komunukatif,Kontekstual,Dan Kooperatif. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.

Duludu, U. A. T. . (2017). Buku Ajar Kurikulum Bahan dan Media Pembelajaran


PLS. Yogyakarta: Deepublish.

Hafid, H. A. (2011). Sumber dan Media Pembelajaran. Jurnal Sulesana, 6(2), 69–
78. journal.uin-alauddin.ac.id

Marianti Teluma, W. R. (2019). Penilaian. Pontianak: PGRI Prov Kalbar.

Marsigit, M. A. (2003). Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Matematika


Berbasis Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Umum(Smu)/Madrasah
Aliyah Negeri (Man). 6, 1–26.

Sagala, H. S. (2008). Silabus Sebagai Landasan Pelaksanaan Dan Pengembangan


Pembelajaran Bagi Guru Yang Profesional. Jurnal Tabularasa Pps Unimed,
5(1), 11–22.

10

Anda mungkin juga menyukai